Anda di halaman 1dari 16

Penampilan Dan

Perilaku Bayi Baru


Lahir
Penampilan Bayi Baru Lahir

Kebanyakan bayi baru lahir memiliki tubuh yang tidak proporsional.


Ukuran kepala dan badannya tidak sebanding. Berbeda sekali dengan
penampilan anak-anak dan orang dewasa pada umumnya. Perbedaan
yang mencolok ini disebabkan oleh titik tengah tinggi badan bayi berada
di pusat sedangkan orang dewasa berada di bagian kelamin.
Warna kulit kemerah-merahan dan terkadang terdapat lapisan
berwarna putih keruh. Lapisan ini disebut vernik caseosa berfungsu
untuk melindungi bayi dari infeksi saat ia berada dalam uterus dan
untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat setelah keluar dari rahim ibu.
LANJUTAN…..
 Tubuh bayi yang baru saja dilahirkan terbungkus kulit berwarna
cyanosis dan berkeriput disebabkan karena masih sedikitnya jumlah
jaringan lemak bawah kulit. Keriput akan hilang sesuai dengan
bertambahnya berat badan bayi.
Lemak subkutan cukup tebal
Bentuk kepala cenderung kerucut disebabkan oleh gaya yang bekerja
saat proses persalinan dan juga sebagai akibat tulang tengkoarak yang
tumpang tindih (molase).
Ukuran lingkar kepala, antara lain: Fronto Oksipital 34 cm, Mento
Oksipital 35 cm, Suboksipito Bregmatika 32 cm
Lanjutan ….
Ubun-ubun berdenyut karena belahan-belahan tulang tengkorknya
belum menyatu dan mengeras dengan sempurna. Seiring dengan
semakin sempurnanya proses penyatuan tulang-tulang tengkorak(kira-
kira setelah 2 tahun) denyut di kepalanya akan hilang, yang bisa
dilakukan adalah dengan membersihkan rambut dan kepalanya dengan
shampo khusus bayi dan segera keringkan, hindari menyentuh dan
menekan bagian kepalanya yang berdenyut-denyut itu, baik saat
mencuci rambut atau menggendongnya.
Rambut lanugo dan rambut kepala tumbuh dengan baik
Mata bayi tampak keluar garis atau juling selama 2 -3 bulan pertama
disebabkan karena pada beberapa saat setelah kelahiran, bayi baru
membuka matanya dan melihat lingkungan disekitar. Penglihatannya
baik namun belum terlalu fokus.
LANJUTAN……
Wajah sembab, kelopak mata terlihat bengkak atau
menggembung terjadi karena bendungan yang muncul karena
tekanan jalan lahir. Dalam 1 atau 2 hari bengkak pada wajah
akan hilang. Yang bisa dilakukan dengan menghindari posisi tidur
telungkup atau menyamping untuk mengurangi tekanan pada
wajah, bila ada benjolan atau bekas tekanan alat forcep pada
kepala tampak sedikit bengkak, hindari menyentuh bagian
tersebut sampai bengkaknya hilang.
Mata berair disebabkan karena saluran hidung belum sempurna
sehingga mengakibatkan aliran air mata yang diproduksi menjadi
tidak lancar. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan mengurut
kulit sepanjang saluran tersebut dimulai dari kulit pinggir mata ke
arah pinggir hidung bagian bawah
LANJUTAN…..
Sensitif terhadap cahaya terang, yang menyebabkan mata bayi akan
berkedip, dapat mengenali pola-pola hitam putih tang tercetak tebal
dan bentuk wajah manusia. Jarak focus adalah sekitar 15-20 cm
Bayi akan bereaksi dengan menggerakan matanya bila mendengar
suara-suara yang nyaring. Ia lebih menyukai suara yang lembut dengan
pola yang sama. Jika mendengar suara yang tiba-tiba, bayi akan
bereaksi dengan menggerakan anggota tubuhnya.
Kumisan, sisa lanugo (rambut janin) belum luruh semuanya. Selain
kumis, bayi perempuan juga sering tampak berambut pada bahu dan
punggungnya. Dalam beberapa minggu, kulit bayi akan tampak bersih
dari rambut-rambut dan kumis itu. Yang bisa dilakukan dengan
memandikan bayi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulitnya,
tidak perlu repot mencukurnya karena rambut dan kumis tersebut
akan rontok dengan sendirinya.
LANJUTAN……
Aktifitas/gerakan aktif, ektremitas biasanya dalam
keadaan fleksi
Kaki dan tangannya pucat dan dingin. Sistem sirkulasi
dan peredaran darah bayi baru lahir belum berkembang
sempurna, sehingga tubuhnya memprioritaskan
mengalirakan darah ke organ-organ tubuh yang epnting
seprti otak, paru-paru dan jantung. Tangan dan kaki
adalah organ tubuh yang paling akhir dialiri darah.
Kondisi ini berakhir edngan sendirinya secara bertahap
sampai bayi berusia 1 tahun
PERILAKU BAYI BARU LAHIR

PERIODE TRANSISI
Periode transisi adalah waktu ketika bayi menjadi stabil dan
menyesuaikan diri dengan kemandirian ekstrauteri. Periode transisi ini
pertama kali dijelaskan oleh desmond et al. Aktivitas periode transisi ini
mencerminkan kombinasi respons simpati terhadap stress kelahiran
(takipena, takikardi) dan respons parasimpatis (yang ditandai dengan
adanya mucus, muntah dan peristalsis). Keberadaan hormone stress
membantu mengaktifkan aktivasi kehidupan ekstrauteri sepenuhnya.
Perilaku bai baru lahir selama periode transisi dapat berubah jika bayi
secara signifikan mengalami stress atau sangat dipengaruhi oleh
penggunaan obat saat persalinan.
Periode transisi dibagi menjadi tiga
tahapan, yaitu :
Tahap pertama adalah periode reaktif yang segera dimulai
setelah kelahiran bayi dan berlangsung sekitar 30 menit.
Tahap kedua adalah interval yang berlansung dari 30 menit
setelah kelahiran sampai sekitar 2 jam setelah kelahiran,
selama bayi baru lahir tidur.
Tahap ketiga adalah periode reaktif lain yang berlanjut dari
2 jam setelah kelahiran samapai bayi berusia sekitar 6 jam.
Lanjutan….

Selama keseluruhan periode transisi bidan mengkaji frekuensi


jantung, frekuensi pernapasan, suhu, mukus, fungsi neurologis
yang terdiri dari aktivitas, reaktivitas, tonus dan postur) dan
fungsi usus (yang mencakup peristalsis dan pengeluaran
mekonium)
bayi mencari payudara ibu dan menghisapnya pada jam
pertama setelah kelahiran bayi. Neonatus akan mengikuti bau
untuk mencari lokasi payudara dan akhirnya menyusu. Selama
periode kontak kulit dengan kulit ini, tangan bayi memasase
payudara ibu khas terjadi yang sejalan dengan menyusu,
meningkatkan pelepasan oksitosin.
PERIODE REAKTIVITAS PERTAMA

Periode reaktivitas pertama dimulai pada saat bayi baru lahir dan
berlangsung seelama 30 menit. Tingkah bayi pada Periode ini:
1.Jantung Bayi Baaru Lahir berdenyut Cepat dan Denyut Tali pusat
terlihat
2.Warna bayi terlihat sianosis sementara atau akrosianosis
3.Pernafasan cepat, bayi terlihat nafas cuping hidung disertai pernafasan
mendengkur dan retraksi dinding dada
4.Adanya mucus akibat cairan paru-paru. Mukus ini encer, jernih, dan
memiliki gelembung-gelembung kecil.
5.Bayi terlihat perilaku terjaga
6.Bayi akan menangis, terkejut atau mencari putting susu ibu.
Lanjutan….
7. Bayi memfokuskan pandangannya pada ibu atau ayah ketka mereka
berada pada lapang penglihatan yang tepat.
8. Bayi menunjukkan peningkatan tonus otot dengan ektremitas atas
fleksi dan ektremitas bawah ekstensi
9. Banyak bayi akan meyusu selama periode reaktivitas pertama ini.
Menyusui harus dianjurkan ketika bayi batu lahir berada pada tahap
penuh sebagai perlindungan terhadap hipoglikemia fisiologis yang
terjadi setelah bayi lahir.
10.Bidan harus melakukan setiap upaya untuk meminimalkan setiap
ketidaknyamanan akibat prosedur maternal selama periode waktu ini,
bahkan sejenak menunda penjahitan perineum jika ibu
menginginkannya.
11. Bayi sering kali mengeluarkan feses segera setelah lahir dan bising usus
biasanya muncul 30 menit setelah bayi lahir. Bising usus menunjukkan sistem
pencernaan mampu berfungsi. Namun, keberadaan feses saja tidak
mengidentifikasikan bahwa peristalsis mulai bekerja, melainkan hanya
mengindikasikan bahwa anus paten.
Periode Tidur yang Tidak Berespon

Tahap kedua transisi berlangsung dari sekitar 30 menit


setelah kelahiran bayi sampai 2 jam.
Yang terjadi pada periode ini:
1.Frekuensi denyut jantung bayi baru lahir menurun selama
periode ini hingga kurang dari 140 kali/menit.
2.Frekuensi pernapasan bayi menjadi lebih tenang dan
lambat.bayi berada tahap tidur nyenyak.
3.Bising usus ada, tetapi kemudian berkurang. Apabila
memungkinkan, bayi baru lahir janagn diganggu untuk
pemeriksaan-pemeriksaan mayor atau untuk dimandikan
selama periode ini.
4.Tidur nyenyak yang pertama memungkinkan bayi baru lahir
pulih dari tuntutan kelahiran dan transisi segera ke
kehidupan ekstrauteri.
Periode Reaktivasi Kedua

Selama periode reaktivitas kedua (tahap ketiga transisi) dari usia


sekitar 2 jam sampai 6 jam. Yang terjadi pada periode ini:
1.frekuensi denyut jantung bayi labil dan perubahan warna terjadi
dengan cepat yang dikaitkan dengan stimulasi lingkungan.
2.Frekuensi napas harus tetap dibawah 60 kali/menit dan seharusnya
tidak lagi ada rales atau ronki.
3.Bayi baru lahir mungkin tertarik untuk makan dan harus didorong
untuk menyusu.
4.Pemberian makan segera sangat peting untuk mencegah
hipoglikemia dan dengan menstimulasi pengeluaran feses, mencegah
ikterus. Pemberian makan segera jugamemungkinkan kolonisasi
bakteri di usus, yang menyebabkan pembentukan vitamin Koleh
saluran cerrna. Bidan harus membantu ibu menyusui selama
pememberian makan pertama.
Lanjutan….
5. Setiap mucus yang ada selama pemberian makan segera
dapat mengganggu pemberian makan, khusunya jika
mucus berlebihan.adanya mucus dalam jumlah banyak
merupakan indikasi suatu masalah, seperti atresia
esophagus.
6. Mucus bercampur empedu selalu merupakan tanda
penyakit bayi baru lahir dan pemberian makan harus
ditunda sampai penyebabnya telah diselidiki secara
menyeluruh.
Sumber…..
I. Varney’s Midwifery, Ilmu Kebidanan, 2004
II. Bobak, L. Jensen, 2005,Buku Ajar Perawatan
Maternitas,EGC,Jakarta hal 387-388

Anda mungkin juga menyukai