SISTEM ENDOKRIN PADA SAAT HAMIL ESTROGEN Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah ovarium. Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus kali lipat. Output estrogen maksimum adalah 30 – 40 mg / hari dan diantaranya 85% terdiri dari estriol. Kadarnya terus meningkat menjelang aterm. PROGESTERON Progesteron pada awal kehamilan dihasilkan oleh corpus luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama kehamilan dan menjelang persalinan mengalami penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg / hari. CORTISOL Terdapat peningkatan yang cukup besar pada konsentrasi kortisol serum yang bersirkulasi, tetapi sebagian besar berikatan dengan globulin pengikat kortisol, atau transkortin. Pada awal kehamilan sumber utama adalah adrenal maternal dan pada kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian 25 mg / hari. Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein sehingga tidak bersifat aktif. ALDOSTERON Sesegera pada minggu ke 15, kelenjar adrenal ibu akan mengsekresi aldosteron dalam jumlah yang sangat meningkat. Pada trimester ketiga, disekresi sekitar 1mg per hari. Bila dibatasi, sekresi asupan meningkat. semakin natrium aldosteron Berperan dalam mendukung retensi natrium dan air RENIN Aktivitas plasma renin 4 – 5 kali keadaan tidak hamil. Kadar angiostensin pada kehamilan normal meningkat. Pada kehamilan terjadi normal, penurunansensitivitas terhadap hipertensi dari angiostensin. efek HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN Human chorionic gonadotropin dihasilkan oleh trofoblas dan puncaknya dicapai sebelum minggu ke 16. Dari usia kehamilan 18 kadar hCG relatif konstan. Peranan fisiologis minggu, hCG tidak jelas, diduga mempunyai sifat
tirotropik dan mengawali sekresi
testosteron oleh sel Leydig. HUMAN PLACENTAL LACTOGEN Kadar hPL atau chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan plasenta kehamilan. Hormon selama mempunyai laktogenik dan ini efek insulin antagonis RELAXIN Relaxin dihasilkan oleh corpus luteum. Dapat terdeteksi selama kehamilan namun kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologi tidak jelas namun diduga berperan penting dalam maturasi servik HORMON HIPOFISIS Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan, namun kadar prolaktin meningkat 10 kali lipat dibanding pada wanita normal yang tidak hamil. Laktasi belum dimulai sampai persalinan berakhir dimana kadar prolaktin yang tinggi terus terjadi pada saat estrogen menurun. Setelah pelahiran, terdapat penurunan konsentrasi prolaktin plasma bahkan pada wanita yang menyusui. SISTEM ENDOKRIN PADA MASA NIFAS HORMON PLASENTA Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan yang diproduksi oleh plasenta. hormon Hormon plasenta menurun dengan cepat pasca persalinan. Penurunan hormon plasenta (human placental lactogen) menyebabkan kadar gula darah menurun pada masa nifas. HCG menurun dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post partum dan sebagai onset pemenuhan mamae pada hari ke-3 post partum. ESTROGEN dan PROGESTERON Setelah persalinan, Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post partum. Progesteron turun pada hari ke 3 post partum. HORMON PITUITARY Hormon pituitary antara lain: hormon prolaktin, FSH dan LH. Hormon prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun dalam waktu 2 minggu. Hormon prolaktin berperan dalam pembesaran payudara untuk merangsang produksi ASI. FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada minggu ke-3, dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi. HORMON PITUITARY OVARIUM Hipotalamik pituitary ovarium mempengaruhi lamanya mendapatkan menstruasi pada wanita yang menyusui maupun yang tidak menyusui. Pada wanita menyusui: • Menstruasi pada 6 minggu pasca melahirkan berkisar 16% •12 minggu pasca melahirkan 45% Sedangkan pada wanita yang tidak menyusui: •40% setelah 6 minggu pasca melahirkan •65% setelah 12 minggu pasca melahirkan •90% setelah 24 minggu pasca melahirkan. HORMON OKSITOSIN Hormon oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang, bekerja terhadap otot uterus dan jaringan payudara. Hormon oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta dan mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah perdarahan. Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi oksitosin, sehingga dapat membantu involusi uteri. TERIMA KASIH WAALAIKUMSALAM WARAHMATULLAH HIWABARAKATU