Anda di halaman 1dari 8

Biokimia Sistem Reproduksi Wanita & Laktasi

• Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid yang menyebabkan


1.Estrogen perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan
endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. Pada saat
menopause, estrogen mulai berkurang sehingga dapat menimbulkan
beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur,
dan kecemasan yang berlebihan.

Terdapat tiga hormon estrogen utama, yaitu yang disebut estradiol,


estrone, dan estriol.
• Estradiol, diproduksi oleh ovarium dan bertanggung jawab terhadap
tumbuh kembangnya payudara.
• Estrone, diproduksi oleh ovarium dan jaringan lemak. Estron adalah
produk utama dari konversi androstenedion. Estron juga dihasilkan di
hati melalui konversi 17 β-hydroxysteroid dehydrogenase dari
estradiol.
• Estriol, estrogen estrogen utama yang dibentuk oleh plasenta selama
kehamilan .

Kadar estradiol serum meningkat selama fase folikuler pada siklus menstruasi dan meningkat
secara paralel pada pertumbuhan folikel. Estradiol terutama ditemukan terikat dalam aliran
darah dengan protein pembawa. Albumin membawa sekitar 60 % dari estradiol, sedangkan
globulin mengikat 38 % dari estradiol , dan 2 % sisanyabebas dalam aliran darah . Sekresi
estrogen berasal dari korpus luteum. Estrogen terkonjugasi beredar dalam hati untuk
membentuk sulfat dan glukuronida , 80 % diekskresikan dalam urin dan sisanya 20% di empedu.
• Ada dua reseptor estrogen yang dikenal yaitu reseptor estrogen alpha (ER -α) dan
estrogen reseptor beta (ER - β). Kedua reseptor mengandung DNA-
binding,hormone-binding. Estrogen akan masuk ke dalam sel, tapi hanya sel yang
mengandung reseptor estrogen yang akan merespon. Reseptor ini biasanya
berlokasi di inti, tetapi dapat shuttled ke sitoplasma melalui proses yang disebut
nucleocytoplasmic shuttling. Setelah estrogen mengikat reseptor, kemudian terjadi
aktivasi transkripsi. Hal ini juga diketahui bahwa estradiol memiliki efek negatif-
umpan balik pada sekresi follicle stimulating hormone (FSH). Efek negatif-umpan
balik ini adalah efek langsung dari estradiol digabungkan ke reseptor, menyebabkan
represi FSH- β pada subunit transkripsi
Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus
menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. 
2. Progesteron Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama
trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG.
• Tingkat progesteron serum sangat rendah selama fase folikuler (<1
ng / mL), puncaknya selama fase mid-luteal pada tingkat mulai dari
6- 10 ng / mL, dan kemudian turun drastis ke tingkat <2 ng / mL
selama akhir fase luteal. Mayoritas progesteron (80%) dalam aliran
darah terikat albumin dan 18 % terikat dengan globulin. Sebagian
kecil (0,5 %) terikat dengan serum hormone binding globulin (SHBG).
Sisanya progesteron bebas dalam sirkulasi. Hati bertanggung jawab
untuk membersihkan progesteron dari peredaran dengan mengubah
progesteron menjadi pregnanediol, yang di konjugasi dengan asam
glukuronat dan diekskresikan dalam urin.
• beberapa reseptor progesteron yaitu: progesterone receptor-
A (PR-A), progesterone receptor-B (PR-B) dan progesterone
receptor-C (PR-C) . Progesterone receptor-B (PR-B)adalah
regulator positif efek progesteron, sementara PR-A dan C
antagonis dengan konsentrasi tinggi PR-B. Progesteron
menghambat sekresi FSH dan luteinizing
hormone(LH)melalui efek pada hipotalamus dan hipofisis.
Kehadiran progesteron pada fase luteal juga menyebabkan
penurunan produksi gonadotropin releasing
hormone(GnRH)di hipotalamus.
3. Gonadotropin Releasing Hormone / luliberin

GnRH adalah hormon stimulator bagi sekresi hormon FSH dan LH,
merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH
akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di
hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan
umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah.
FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang
matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.FSH
berfungsi untuk memacu pertumbuhan sel telur dalam ovarium.
4. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)

sejenis Glikoprotein yang dihasilkan oleh plasenta dalam kehamilan. Namun


selama plasenta belum terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-sel fungsi
tropoblas. Setelah umur kehamilan memasuki 12-13 minggu, hormon HCG  ini
dihasilkan oleh plasenta. Di dalam tubuh, hormon ini bersifat
mempertahankan korpus luteum, yakni jaringan di ovarium yang
menghasilkan progesteron. Hormon progesteron ini berfungsi untuk
memelihara atau mempertahankan proses kehamilan, sedangkan korpus
luteum ini ditunjang keberadaannya oleh HCG.
5. Prolaktin hormon

Prolaktin adalah proteohormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitaria anterior.


Kelenjar tersebut merangsang permulaan laktasi (laktogenesis) pada kelenjar susu.
Prolaktin disebut juga laktogen, luteotrpin, galaktin, dan mammotropin. Di dalam sel-
sel epitel terdapat enzim-enzim yang esensial yang menggertak sel-sel dalam
mengubah susunan darah menjadi susu. Fungsi prolaktin ialah merangsang aktivitas
enzim dan enzim tersebut selanjutnya menggertak sekresi susu. Sel kelenjar susu tidak
berdaya menghasilkan susu bila tidak ada prolaktin. Pada masa kehamilan yang lanjut
terjadi kenaikan bertahap dalam sekresi prolaktin yang dirangsang oleh estrogen.

Sumber : Jurnal Kedokteran FK Universitas Sumatera Utara ;


tentang Hormon Sistem Reproduksi pada Wanita
• Proses Pembentukan Laktogen
• Laktogenesis I
• Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada fase terakhir
kehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental
kekuningan dan tingkat progesteron tinggi sehingga mencegah produksi ASI. Pengeluaran
kolustrum pada saat hamil atau sebelum bayi lahir, tidak menjadikan masalah medis. Hal ini
juga bukan merupakan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI.
• Laktogenesis II
• Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya kadar hormon progesteron,
esterogen dan HPL (Human placental lactogen) . Akan tetapi kadar hormon prolaktin tetap
tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran. Apabila payudara dirangsang, level
prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali
ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel
di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri.
Penelitian mengemukakan bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI
lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat
payudara terasa penuh.
• Laktogenesis III
• Sistem kontrol hormon endokrin mengatur pengatur ASI selama kehamilan dan beberapa hari
pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai.
Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI banyak.
Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan
meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa
sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.

Anda mungkin juga menyukai