Kadar estradiol serum meningkat selama fase folikuler pada siklus menstruasi dan meningkat
secara paralel pada pertumbuhan folikel. Estradiol terutama ditemukan terikat dalam aliran
darah dengan protein pembawa. Albumin membawa sekitar 60 % dari estradiol, sedangkan
globulin mengikat 38 % dari estradiol , dan 2 % sisanyabebas dalam aliran darah . Sekresi
estrogen berasal dari korpus luteum. Estrogen terkonjugasi beredar dalam hati untuk
membentuk sulfat dan glukuronida , 80 % diekskresikan dalam urin dan sisanya 20% di empedu.
• Ada dua reseptor estrogen yang dikenal yaitu reseptor estrogen alpha (ER -α) dan
estrogen reseptor beta (ER - β). Kedua reseptor mengandung DNA-
binding,hormone-binding. Estrogen akan masuk ke dalam sel, tapi hanya sel yang
mengandung reseptor estrogen yang akan merespon. Reseptor ini biasanya
berlokasi di inti, tetapi dapat shuttled ke sitoplasma melalui proses yang disebut
nucleocytoplasmic shuttling. Setelah estrogen mengikat reseptor, kemudian terjadi
aktivasi transkripsi. Hal ini juga diketahui bahwa estradiol memiliki efek negatif-
umpan balik pada sekresi follicle stimulating hormone (FSH). Efek negatif-umpan
balik ini adalah efek langsung dari estradiol digabungkan ke reseptor, menyebabkan
represi FSH- β pada subunit transkripsi
Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus
menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis.
2. Progesteron Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama
trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG.
• Tingkat progesteron serum sangat rendah selama fase folikuler (<1
ng / mL), puncaknya selama fase mid-luteal pada tingkat mulai dari
6- 10 ng / mL, dan kemudian turun drastis ke tingkat <2 ng / mL
selama akhir fase luteal. Mayoritas progesteron (80%) dalam aliran
darah terikat albumin dan 18 % terikat dengan globulin. Sebagian
kecil (0,5 %) terikat dengan serum hormone binding globulin (SHBG).
Sisanya progesteron bebas dalam sirkulasi. Hati bertanggung jawab
untuk membersihkan progesteron dari peredaran dengan mengubah
progesteron menjadi pregnanediol, yang di konjugasi dengan asam
glukuronat dan diekskresikan dalam urin.
• beberapa reseptor progesteron yaitu: progesterone receptor-
A (PR-A), progesterone receptor-B (PR-B) dan progesterone
receptor-C (PR-C) . Progesterone receptor-B (PR-B)adalah
regulator positif efek progesteron, sementara PR-A dan C
antagonis dengan konsentrasi tinggi PR-B. Progesteron
menghambat sekresi FSH dan luteinizing
hormone(LH)melalui efek pada hipotalamus dan hipofisis.
Kehadiran progesteron pada fase luteal juga menyebabkan
penurunan produksi gonadotropin releasing
hormone(GnRH)di hipotalamus.
3. Gonadotropin Releasing Hormone / luliberin
GnRH adalah hormon stimulator bagi sekresi hormon FSH dan LH,
merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH
akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di
hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan
umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah.
FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang
matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.FSH
berfungsi untuk memacu pertumbuhan sel telur dalam ovarium.
4. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)