Anda di halaman 1dari 6

BBLR

Berat badan Lahir Rendah


(Bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran < 2500 gr)

istilah
Berat bayi lahir cukup : >2500-4000 gram
Bayi berat lahir lebih : >4000 gram
Bayi kurang bulan (BKB) : <37 minggu (<259hr)
Bayi cukup bulan (BCB) : 37-42 minggu (259-293 hr)
Bayi lebih bulan (BLB) : >42 minggu (294 hr)

Klasifikasi
Prematuritas murni
Neonatus dengan kelahiran <37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan dengan
usia kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan.
Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Mengalami
retardasi pertumbuhan intrauterin (IUGR) dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya
(KMK)

Etiologi
Faktor ibu
• Penyakit : toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisis dan psikologis, nefritis
akut, diabetes mellitus, infeksi akut atau tindakan operatif
• Usia : pada usia ibu dibawah 20 tahun dan pada multigravida yang jarak antar kelahirannya
terlalu dekat. Rata rata 26 – 35 tahun
• Keadaan sosial ekonomi : pada golongan sosial ekonomi rendah karena keadaan gizi yang
kurang baik dan perawatan antenatal yang kurang

Faktor Janin
-Hidramnion,kehamilan ganda dan kehamilan kromosom.
-Gejala Klinis prematuritas murni
-Berat badan kurang dari 2500 gr
-Panjang badan < 45 cm
-Lingkaran dada < 30 cm
-Lingkaran kepala < 33 cm umur kehamilan < 37 minggu
-Kepala relatif besar dari badan
-Kulit tipis, transparan, lanugo banyak, lemak subkutan kurang, tampak peristaltik usus dan pembuluh
darah kulit
-Tangisan lemah dan jarang
-Pernapafasan tidak terartur sering timbul apnu
-Osifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutura lebar, genitalia imatur
-Desensus testikulorum belum sempurna, labia minor belum tertutup oleh labia mayora
-Rambut tipis, halus dan teranyam , sulit dilihat satu-satu
-Tulang rawan dan daun telinga belum cukup sehingga elastisitas
-Jar mamae belum sempurna, putting susu belum terbentuk dengan baik
-Bayi kecil, posisi masih fetal (dekubitus lateral), pergerakan kurang dan lemah
-Lebih banyak tidur daripada bangun
-Otot masih hipotonik sehingga sikap selalu dalam keadaan abduksi, sendi lutut dan sendi -kaki dalam
keadaan fleksi, kepala menghadap satu jurusan
-Reflek tonik leher lemah, refleks Moro (+)
-Reflek menghisap dan menelan belum sempurna, reflek batuk juga
-Bila lapar, biasanya menangis, gelisah, aktifitas bertambah. Dalam waktu 3 hari tidak ada tanda
kelaparan kemungkinana menderita infeksi atau perdarahan intrakranial
-Edema pada anggota gerak setelah 24-48 jam
-Kulit mengkilat, licin,
-Frekuensi pernapasan meningkat atau selalu diatas 60, tetap hati-hati kemungkinan terjadi penyakit
membran hialin atau gangguan pernafasan lain. Penting untuk melakukan p(x) radiologis

Komplikasi dan Tatalaksana prematuritas murni

Sindrom gangguan pernafasan idiopatik


penyakit membran hialin karena pada stadium akhir akan terbentuk membran hialin yang melapisi
alveolus paru. Dirawat dalam inkubator dengan kelembapan yang tinggi. Dengan suhu inkubator
diturunkan tiap 1 C perminggu hingga mencapai suhu 27-29 C
Pneumonia aspirasi
karena refleks menelan dan batuk belum sempurna, dirawat dengan pengaturan suhu dalam inkubator,
dapat dicegah dengan perawatan yang baik
Perdarahan intraventrikuler
perdarahan spontan di ventrikel otak lateral biasanya disebabkan oleh anoksia otak. Terjadi bersamaan
dengan pembentukan hialin paru. Hanya Bisa ditemukan dengan otopsi

Fibroplasia retrolental
disebabkan oleh gangguan oksigen yang berlebihan. Menggunakan oksigen dalam konsentrasi tinggi akan
terjadi vasokonstriksi pembuluh darah retina yang diikuti oleh proliferasi kapiler-kapiler baru ke arah
yang iskemia sehingga terjadi perdarahan, fibrosis, distorsi dan parut retina sehingga bayi menjadi buta.
Sebaiknya oksigen yang diberikan tidak lebih dari 40% dengan kecepatan 2 liter/menit

Hiperbilirubinemia
Bayi prematur lebih sering mengalami hiperbilirubinemia dibandingkan dengan bayi dengan cukup bulan.
Hal ini disebakan faktor kematangan hepar sehingga konjugasi bilirubin indirek menjadi bilirubin direk
belum diketahui. Pencegahan dengan pemberian minum mulai pada waktu bayi berumur 3 jamtetapi
harus dilakukan pengisapan cairan lambung terlebih dahulu untuk mengetahui ada tidaknya atresia
esofagus dan mencegah muntah

Gejala Klinis dismaturitas


Bayi dismatur ditandai dengan wasting atau insufisiensi plasenta , dibagi 3 stadium menurut berat
ringannya, yaitu :
• Stadium pertama : bayi tampak kurus dan relatif lebih panjang, kulitnya longgar,
kering seperti perkamen tetapi belum terdapat noda mekonium
• Stadium kedua : ditemukan tanda seperti stadium pertama ditambah dengan
warna kehijauan pada kulit, plasenta dan umbilikus. Karena mekonium yang
tercampur dalam amnion yang kemudian mengendap ke dalam kulit, umbilikus
dan plasenta sebagai akibat anoksia intrautrin
• Stadium ketiga : ditemukan tanda stadium kedua ditambah dengan kulit yang
berwarna kuning, kuku dan juga tali pusat, ditemukan juga tanda anoksia
intrauterin yang lama

Komplikasi dan Tatalaksana


Sindrom aspirasi mekonium : keadaan hipoksia intrauterin akan mengakibatkan janin
mengadakan gasping dalam uterus. Mekonium akan dilepaskan ke dalam likuor amnii, akibatnya cairan
yang mengandung mekonium yang lengket masuk kedalam paru janin karena inhalasi. Saat lahir, bayi
mengalami gangguan pernafasan yang menyerupai sindrom gangguan pernafasan idiopatik.
Pengobatannya sama dengan pengobatan gangguan pernafasan idiopatik ditambah dengan pemberian
antibiotik

Hipoglikemia simptomatik : disebabkan oleh persediaan glikogen yang sangat kurang, mula mula
bayi tidak menunjukkan gejala klinis, kemudian dapat terjadi ‘jitterness’ (tampak seperti kaget),
twitching, serangan apnu, sianosis, pucat, tidak mau minum, lemas, apatis dan kejang. Dilakukan
pemeriksaan gula darah dan didapatkan kadar gula darah kurang dari 20 mg%. Pengobatanya dengan
penyuntikan glukosa 20% 4 ml/kgBB, kemudian disusul dengan pemberian infus glukosa 10%

Asfiksia neonatorum : bayi dismatur lebih sering menderita asfiksia. Penatalaksanaan dengan
resusitasi
Penyakit membran hialin : disebabkan karena surfaktan paru belum cukup sehingga alveoli selalu kolaps.
Sesudah bayi mengadakan inspirasi, tidak tertinggal udara residu dalam alveoli, sehingga selalu
dibutuhkan tenaga negatif yang tinggi pada pernafasan berikutnya. Akibatnya bakal dispnu berat, retraksi
epigastrium, sianosis dan pada paru terjadi atelektasis dan akhirnya terjadi eksudasi fibrin dan lainlain
serta terbentuk membran hialin

Hiperbilirubinemia : disebabkan gangguan pertumbuhan hati, hati pada bayi dismatur beratnya
kurang dibandingkan dengan bayi biasa

Secara umum perawatan BKB BBLR sbb:


Mempertahankan suhu tubuh optimal
Mempertahankan oksigenasi
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Mencegah dan mengatasi infeksi
Mengatasi hiperbilirubinia
Memenuhi kebutuhan psikologis
Mencegah dan mengatasi timbulnya PDA
Melibatkan perwatan kedua orang tua
Program imunisasi

Mempertahankan suhu tubuh optimal


BBlR DAN BKB seharusnya dirawat dalam inkubator atau dengan cara teknologi tepat guna dengan
perawatan lekat,jadi bayi mendapatkan sumber panas melalui kontak langsung dengan ibunya
Memenuhi kebutuhan 02
BBLR dengan asfiksia ringan dapat diberi o2 konsentrasi lebih tinggi (>40%) melalui
inkubator
02 head –box
O2 sungkup
BBLR (<1500gr/>32 mgg disertai nafas sedang dapat dicoba dengan terapi 0 2 melalui nasal prong2-3
L/menit
BBLSR dengan distres berat harus segera pasang ETT (2-2,5F) dan berikan ventilasi mekanik
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Kebutuhan cairan: doyle menganjurkan pada hari 1 sebanyak 60 cc/kgBB/hari, hari ke 2: 90
cc/kgBB/hari, hari ke 3 :120 cc/kgBB/hari, hari ke 4 :150 cc/kgBB/hari,hari ke 5 :150 cc/kgBB/hari,
selanjutnya 150 cc/kgBB/hari

Kebutuhan cairan menurut cimmens


BB dekstrose Cairan (cc/kgBB/hari)

(kg) (gr/100cc) <24 jam 24-28 jam >48 jam


<1 5-10 100-150 120-150 140-190
kg
1- 10 80-100 100-120 120-160
1,5
>2 10 60-80 80-120 120-160

Memenuhi kebutuhan nutrisi

Kebutuhan elektrolit
elektrolit Kebutuhan /KG/BB

K 2-3 mEq
Na 2-3 mEq
Cl 2-3 mEq
ca 20-40 mEq
p 20-40 mEq
mg 0,25-0,5 mEq

Pemberian vitamin: multivitamin MVI-Ped (amaor) soluvito N dapat diberikan i.v melalui larutan infus
glukose/N4
Vit lipid N larut dalam lemak diberikan i.v via larutan infus intralipid

Kebutuhan energi atau elektrolit


• glukosa: pd hari pertama kehidupan 4-6mg/kg/mnt dapat dipenuhi dari infus glukosa
10%60cc/kg/hr=4.2mg/kg/mnt
• Protein: diberi pada hari ke 3 nutrisi parenteral mulai 0.5 gr/hari dinaikkan bertahap sampai 2-3
gr/kg/hari
• Lemak: emulsi lemak 10% atau 20% (1,1 kkal/ml-2 kkal.ml) mulai diberikan pada hari ketiga
nutrisi parenteral . Hari 1 diberikan 0.5 gr/kgBB (5cc/kg/hr) dinaikkan 0,25 gr atau 2,5 cc/kghr
sampai 3 gr/kg/hr atau 39 cc/kg/hr
• Nutrisi enteral : pada bblr diberikan secepat mungkin mulai diberikan ASI secara bertahap
BBLASR 1cc,BBLSR 1,5 cc, BBBLR >1500 gr 2-2,5 cc

Cara pemberian : persendok /personde (BBLR >2000 gr)


Personde (BBLSR)
Jumlah pemberian tergantung dari kemampuan rumah sakit:
-BBLR (<1500 gr) 7-8X/24JAM
-BBLSR : 9-10 X/24 JAM
-Kebutuhan kalori : 115-130 kkal/kg/hr
usia Berat badan (kg)

(hari) <1 kg-1,5kg 1,5-2,5 >2,5


1 100 80 60
2 120 100 90
3 150 130 120
4 180 180 150
5 200 180 170
6 200 180 170
7 200 180 170
8-13 200 180 170
14-20 180 160 150
21-27 160 160 150
Lebih 160 150 150
28

Mencegah dan mengatasi infeksi


mencegah
Masuk kamar bayi harus memakai pakaian khusus
Cuci tangan sebelum dan setelah memeriksa bayi
Air kelembaban inkubator harus steril dan digantikan tiap 24 jam
Inkubator setiap 5-6 hari harus dibersihkan
Pemeriksa sakit (flu,batuk) harus memakai masker
mengatasi
Indikasi memakai antibiotik yang tepat
Bayi yg potensial infeksi intrauterin beri antibiotik berspektrum luas (obat standar golongan ampisilin
kombinasi golongan aminoglikosida)
Bayi yang mendapatkan infeksi nosokomial berikan antibiotik yg sesuai secara klinis di duga sebagai
penyebabnya misalnya pseudomonas.

hiperbilirubinemia
Bila timbul ikterus segera lakukan fototerapi sampai kondisi aman bila mungkin sebelum disinar periksa
bilirubin darah ,ikterus hebat lakukan transfusi ganti.
Memenuhi kebutuhan psikologi
Neonatus: fisik dan emosional sangat tergantung pada orang tua ataupun perawat
Ikatan dengan orangtua / prilaku perawat sangat berperan terhadap kedekatan fisik,psikologis,emosional
serta survival bayi

Mencegah dan mengatasi PDA


Oksigenasi adekuat atau hipoksemia dengan terapi 0 2
Restriksi pemberian cairan
Intermitens diuresis
Pada PDA simptomatik bila perlu diberikan indometasin jika gagal dilakukan ligasi
mElibatkan perawatan bayi
Orangtua dididik dan dilatih cara perawatan bayi (mengganti popok,memandikan dan memberi minum
ASI). Disamping itu memberikan psikologis dan perawatan lekat

Program imunisasi
Ibu dengan karier hepatitis B dalam 12 jam paska natal , bayi harus diberi IGM hepatitis B dan diberikan
vaksin HBV ditempat lain dalam waktu yang bersamaan. Sebelum pulang bayi harus diberi vaksin BCG
dan polio-zero

Anda mungkin juga menyukai