Anda di halaman 1dari 18

1.

Seorang perempuan, 30 tahun, G2 P1 A0, hamil 34 minggu, datang ke puskesmas mengeluh


keluar gumpalan darah dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis: terasa nyeri
pada abdomen, gerakan janin dirasakan berkurang. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N
100 /menit, P 24 /menit, TFU 34 cm, DJJ (+) kurang jelas, palpasi sulit dilakukan,
ekstemitas bawah oedema tampak bercak darah berwarna bergumpal berwarna hitam.
Asuhan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Pemasangan infus
b. Pemeriksaan USG
c. Bedrest di puskesmas
d. Rujuk ke rumah sakit
e. Kolaborasi dengan dokter

2. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1 P0 A0 hamil 36 minggu, datang ke PMB untuk


kunjungan ulang. Hasil anamnesis: ibu mudah lelah. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg,
N 80 /menit, P 20 /menit, S 36,5 C, TFU 30 cm, DJJ 184 /menit, Hb 10 gram%, protein
urine (-). Tindakan awal apakah yang paling tepat dilakukan bidan pada kasus tersebut?
a. Melakukan rujukan
b. Memasang infus RL
c. Resusitasi intrauterine
d. Konseling persiapan gawat darurat
e. Melakukan kolaborasi dengan dokter

3. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G3 P2 A0 hamil 30 minggu, datang ke PMB dengan


keluhan susah buang air besar. Hasil anamnesis: saat BAB keluar darah, anus gatal dan nyeri.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 84 /menit, P 24 /menit, S 36,6 C, TFU
30 cm, DJJ 140 /menit, terlihat benjolan pada anus. Apakah masalah yang paling tepat pada
kasus tersebut?
a. Bleeding
b. Fisura ani
c. Konstipasi
d. Haemorrhoid
e. Divertikulitis

4. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2 P1 A0, hamil 32 minggu, datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri pada kaki. Hasil anamnesis: dirasakan sejak 1 bulan terakhir, kaki terasa berat,

1 – STASE 3 Askeb Kehamilan


pegal, dan semakin memburuk jika berdiri terlalu lama, tidak pernah olahraga selama hamil.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 /menit, P 20 /menit, S 36,6 C, TFU 30 cm,
DJJ 132 /menit, terlihat varises pada kaki. Apakah penyebab masalah yang paling tepat pada
kasus tersebut?
a. Hipervaskularisasi vena sehingga sirkulasi lambat
b. Kebiasaan berdiri terlalu lama
c. Kurangnya aktivitas fisik
d. Kurang asupan nutrisi
e. Peningkatan hormon

5. Seorang perempuan, umur 32 tahun, G2 P0 A1 hamil 34 minggu, datang ke PMB dengan


keluhan badan terasa lemas. Hasil anamnesis: merasa stress akibat pekerjaan sehingga sulit
tidur dan sering terlambat bangun, saat bangun badan terasa pegal dan mengantuk. Hasil
pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 /menit, P 20 /menit, S 36,6 C, TFU 34 cm, DJJ
140 /menit. Apakah hormon yang berpengaruh pada kasus tersebut?
a. HCG
b. Kortisol
c. Estrogen
d. Oksitosin
e. Progesteron

6. Seorang perempuan umur 26 tahun, G1 P0 A0 hamil 14 minggu, datang ke PMB dengan


keluhan keluar sedikit darah dari kemaluan berwarna merah segar sejak pagi tadi. Hasil
anamnesis: ibu merasa kelelahan setelah bepergian, perut bagian bawah terasa kram. Hasil
pemeriksaan: TD 110/60 mmHg, N 100 /menit, S 36,5 °C, P 20 /menit, TFU 2 jari diatas
symphisis, pemeriksaan laboratorium Hb 11 g/dl. Apakah intervensi yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Rujuk segera ke RS
b. Berikan obat tokolitik
c. Anjurkan ibu bedrest
d. Lakukan aspirasi vakum manual
e. Kolaborasi dengan dr.SpOG untuk kuretase

7. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1 P0 A0 hamil 30 minggu, datang ke posyandu untuk


kontrol kehamilan. Hasil anamnesis: ibu khawatir dengan kehamilannya dan belum siap jika

2 – STASE 3 Askeb Kehamilan


melahirkan, ibu rutin ANC dan memiliki buku KIA, suami dan keluarga mensupport
kehamilannya, BB sebelum hamil 50 kg. Hasil pemeriksaan: BB 60 kg, TB 155 cm, LILA
23,5 cm, TD 110/70 mmHg, N 82 /menit, P 20 /menit, S 36,5 C, TFU 28 cm, letkep
belum masuk PAP, DJJ 144 /menit, Hb 11,5 g/dl, proteinuria (-). Apakah intervensi berbasis
masyarakat yang paling mendukung pada kasus tersebut?
a. Menggunakan Buku KIA sebagai monitor dan edukasi kehamilan
b. Pemberdayaan dukun sebagai pendamping persalinan
c. Menyarankan bantuan doula saat masa postpartum
d. Edukasi persiapan persalinan di kelas ibu hamil dan pasangan
e. Merancang kebutuhan dan biaya persalinan dengan suami

8. Seorang perempuan umur 27 tahun, G1 P0 A0 hamil 33 minggu, datang ke PMB dengan


keluhan bengkak pada kaki. Pekerjaan ibu adalah penjahit baju, sering tidur lewat tengah
malam, BB pra hamil 56 kg. Hasil pemeriksaan: TB 156 cm, BB 72 kg, TFU 32 cm, DJJ 140
/menit teratur kuat, TD 140/90 mmHg, N 82 /menit, S 36,5 °C, P 20 /menit, tungkai
oedema, proteinuria (-). Metode skrining apakah yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Memantau kenaikan BB setiap bulan
b. Menghitung Mean Arterial Pressure
c. Menggunakan Cardiotokograf (CTG)
d. Memeriksa proteinuria seminggu sekali
e. Melakukan pemeriksaan darah lengkap

9. Seorang perempuan umur 22 tahun, G1 P0 A0 hamil 35 minggu, datang ke PMB diantarkan


keluarganya dengan keluhan pusing dan pandangan kabur. Hasil anamnesis: Tidak ada
riwayat hipertensi sebelumnya, ibu periksa hamil 1 pada trimester 1. Hasil pemeriksaan: KU
lemah, nyeri tekan abdomen, TD 170/110 mmHg, N 88 /menit, S 37,4 °C, TFU 36 cm, DJJ
144 /menit tidak teratur, reflek patella (+) ekstremitas bawah oedema, proteinuria (++).
Apakah tindakan yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Merujuk segera ke RS
b. Membatasi asupan garam
c. Melakukan terminasi kehamilan
d. Memberikan tablet kalk dan aspirin
e. Memberikan dosis awal 4 gr MgSO4 intravena

3 – STASE 3 Askeb Kehamilan


10. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1 P0 A0, usia kehamilan 35 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan sering buang air kecil. Hasil Anamnesis: ibu mengatakan buang air kecil 6-8
kali pada malam hari. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 /menit P 20 /menit, S
36,5 C, TFU 3 jari dibawah px, dibagian bawah perut ibu teraba kepala janin, TFU 32 cm,
DJJ 138 /menit dan teratur. Apakah penkes yang diberikan oleh bidan tentang penyebab
ketidaknyamanan pada kasus tersebut?
a. Mengatakan bahwa adanya hipertrofi dari otot kandung kemih
b. Menjelaskan bahwa ini adalah adaptasi tubuh terhadap kehamilannya
c. Memberikan penjelasan bahwa ini terjadi karena meningkatnya hormon HCG
d. Menjelaskan bahwa terjadinya pembesaran uterus menekan kandung kemih
e. Memberikan penjelasan bahwa terdapat penurunan otot pencernaan (digestivus)

11. Seorang perempuan G1 P0 A0 hamil 34 minggu datang ke klinik dengan keluhan


mengeluarkan darah dari vagina secara berulang-ulang sebanyak 3 kali warna merah segar,
tetapi perut tidak terasa nyeri dan ibu terlihat pucat. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan hasil: TD 90/60 mmHg, N:88 /menit, P: 20 /menit, DJJ 136 /menit. Tindakan
apakah yang harus dihindari pada kasus tersebut?
a. Amniotomi
b. Pemeriksaan USG
c. Pemeriksaan palpasi
d. Pemeriksaan dalam
e. Pemeriksaan Inspekulo

12. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke PMB diantar suaminya dengan keluhan
terlambat haid sejak 7 hari yang lalu dan selama 2 hari ini merasa mual saat di pagi hari,
sempat melakukan pemeriksaan kehamilan mandiri dan hasilnya positif. HPHT: 19 – 5 –
2020. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 84 /menit, P 18 /menit, 36,7 °C. wajah
sedikit pucat, Abdomen tidak ada pembesaran Abnormal, plano test (+). Tindakan apa yang
paling tepat diberikan oleh Bidan pada kasus tersebut?
a. KIE tentang ketidaknyamanan pada TM I
b. KIE tentang kebutuhan kehamilan pada TM I
c. KIE tentang tanda bahaya kehamilan pada TM I
d. KIE tentang kebutuhan nutrisi pada kehamilan TM I
e. KIE tentang perubahan psikologis pada kehamilan TM I

4 – STASE 3 Askeb Kehamilan


13. Ny. Z berusia 32 tahun, dengan status obstetri G 2 P1 A0 datang ke PMB untuk memeriksakan
kehamilannya. Hasil palpasi Leopold I didapatkan fundus uteri teraba satu bagian keras,
bulat, melenting, TFU teraba setinggi pusat; Leopold II perut sebelah kiri teraba bagian-
bagian kecil terputus-putus; sebelah kanan teraba bagian keras, memanjang seperti papan ada
tahanan Leopold III teraba satu bagian lunak, kurang bulat masih dapat digoyangkan. DJJ:
136 /menit teratur, Berapa Usia Kehamilan Ny. Z?
a. 20 minggu
b. 24 minggu
c. 28 minggu
d. 32 minggu
e. 34 minggu

14. Seorang perempuan hamil 28 minggu, datang ke PMB dengan keluhan nyeri kepala hebat dan
penglihatan kabur. Sebelum hamil ibu tidak pernah menderita hipertensi. Setelah dilakukan
pemeriksaan, terperoleh dengan hasil tekanan darah sebesar 150/100 mmHg. Pada 2
pengukuran yang berjarak 1 jam, tekanan darah diastolik mengalami kenaikan sebesar 15
mmHg. Ibu tidak mengalami kejang-kejang, dan pada pemeriksaan proteinuria hasilnya
negatif. Apakah Diagnosis pada kasus tersebut?
a. Eklampsia
b. Hipertensi kronik
c. Preeklampsia ringan
d. Preeklampsia berat
e. Hipertensi gestasional

15. Seorang perempuan usia 28 tahun merasa hamil 32 minggu datang ke PMB dengan keluhan
keluar darah merah segar dari kemaluan sejak tadi pagi tanpa disertai nyeri perut. Hasil
pemeriksaan: TD: 100/60 mmHg, N: 88 /menit, P: 20 /menit, S: 36 C, abdomen tidak
tegang. DJJ 148 /menit regular. Apakah tindakan pra rujukan yang harus dilakukan bidan
terhadap wanita tersebut?
a. Lakukan VT
b. Pasang infus
c. Observasi KU ibu
d. Lakukan amniotomy
e. Anjurkan untuk bed rest

5 – STASE 3 Askeb Kehamilan


16. Seorang perempuan berusia 20 tahun hamil pertama kali usia kehamilan 2 bulan datang ke
tempat praktik anda dengan keluhan lemah, mudah pingsan, dari pemeriksaan fisik terlihat
pucat pada wajahnya, TD 120/80 mmHg, Nadi 80 /menit, RR 24 /menit. Apakah tindakan
yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Mengingatkan ibu berhati-hati untuk tidak tertular malaria
b. Memberikan Sulfas Ferosus 1 tablet selama 90 hari
c. Melakukan pemeriksaan kadar Hb
d. Memberikan penyuluhan gizi
e. Lakukan Rujukan

17. Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke Bidan Praktik. Dari pemeriksaan didapatkan
hasil Leopold TFU 2 jari diatas sympisis pubis, Tekanan darah: 110/60 mmHg, Nadi 80
/menit, RR 24 / menit, S: 36,5 C dengan keluhan gusi berdarah dan ini adalah kehamilan
yang pertama kali. Apakah penyebab dari keluhan diatas?
a. Peningkatan hormone progesterone
b. Penurunan hormone estrogen
c. Penipisan permukaan epitel
d. Hiperplasia dan edematous
e. Kurangnya kalsium

18. Seorang perempuan umur 30 tahun, hamil ke dua. Persalinannya dahulu secara spontan, saat
ini mengeluh sering sesak nafas saat tidur. Dari hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, TFU 3
jari di atas pusat, puka, preskep, DJJ 140 /menit. Apakah konseling yang tepat untuk
mengurangi keluhan kasus tersebut?
a. Mengurangi makanan yang berlemak
b. Mengatur posisi tidur
c. Latihan berdiri yang benar
d. Latihan mengangkat beban
e. Latihan bangun tidur yang benar

19. Seorang perempuan umur kehamilan 21 minggu, mengeluh pusing sejak kemarin namun
setelah tidur kembali membaik, TD 130/90 mmHg, RR 24 /menit, Nadi 86 /menit. Dia
mengatakan ini kehamilan yang kedua, pernah mengalami abortus 1 kali. Apakah konseling
yang tepat yang dapat diberikan pada kasus ini?
a. Konseling body mekanik

6 – STASE 3 Askeb Kehamilan


b. Konseling kebutuhan gizi
c. Konseling persiapan persalinan
d. Konseling tentang kebutuhan Fe
e. Konseling tanda bahaya kehamilan

20. Seorang wanita usia 26 tahun hamil 21 minggu diantar suaminya datang ke Bidan Praktik
Mandiri. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 110/70 mmHg, ada bercak darah
dari jalan lahir, berwarna merah segar dan tanpa nyeri. Bagaimana sikap bidan pada kasus
diatas?
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan Inspekulo
c. Pemeriksaan dalam
d. Rectal Taucher
e. Rujuk

21. Seorang perempuan umur 23 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri mengeluh sejak 3 bulan
yang lalu tidak haid, nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan bercak darah berwarna
coklat. Dari hasil pemeriksaan didapatkan KU lemah, tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 110
/ menit, konjungtiva pucat, VT: belum ada pembukaan, adanya nyeri goyang porsio. Apakah
diagnosis pada kasus di atas?
a. Sepsis
b. Mola hidatidosa
c. Abortus imminens
d. Abortus insipiens
e. Kehamilan ektopik terganggu

22. Seorang perempuan umur 21 tahun datang ke bidan menyatakan baru menikah dan telat
menstruasi 10 hari. PP test diperoleh hasil positif. Ia mengeluh kemarin muncul bercak darah
seperti menstruasi tetapi hanya satu hari dan tidak disertai kenceng-kenceng. Apa yang harus
dilakukan oleh bidan terhadap klien tersebut?
a. Menganjurkan untuk istirahat baring
b. Memberikan obat untuk mencegah keguguran
c. Memberitahu bercak darah tanda ancaman keguguran
d. Merujuk ke dokter spesialis kebidanan untuk pemeriksaan lanjut
e. Memberitahu bercak darah tersebut tanda penempelan hasil konsepsi

7 – STASE 3 Askeb Kehamilan


23. Ny. D umur 23 tahun dengan status G1 P0 A0, datang ke bidan untuk memeriksakan keadaan
kehamilannya, mengeluh mual muntah terus menerus, tidak nafsu makan dan nyeri pada ulu
hati dan tidak menstruasi selama 2 bulan. Hasil pengkajian didapatkan TD 90/60 mmHg,
Nadi 82 /menit, pernafasan 24 /menit dan suhu 38 C, TFU 34 cm, nafas tercium bau
acetone, dan PP tes (+). Berdasarkan data diatas, diagnosa untuk Ny. D adalah ….
a. Hyperemesis Gravidarum Tingkat I
b. Hyperemesis Gravidarum Tingkat II
c. Hyperemesis Gravidarum Tingkat III
d. Hyperemesis Gravidarum Tingkat IV
e. Hyperemesis Gravidarum Tingkat V

24. Seorang perempuan umur 20 tahun, hamil 24 minggu datang ke PMB. Hasil anamnesa
mengeluh pusing, mudah lelah apabila beraktifitas. Hasil pemeriksaan KU: baik, conjungtiva
tampak anemis, TD 90/60 mmHg, N 88 /menit, S 36,5 °C, P 18 /menit, TFU 24 cm, puka,
letak kepala, DJJ (+) 145 /menit, pemeriksaan penunjang HB 9,2 gr/dl. Apakah
penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B12 1 tb/hari
b. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B12 1 tb/hari
c. Berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B6, vit C
d. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg
e. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, vit B12 dan vit C

25. Seorang perempuan, umur 36 tahun, G4 P3 A0, datang ke klinik kesehatan Ibu dan Anak,
mengatakan hamil 7 bulan dengan keluhan mengeluarkan darah segar setelah merasakan
kontraksi sebentar, tidak nyeri. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 80
/menit, P 20 /menit, S 36 C, konjungtiva merah muda, Palpasi Abdomen: TFU
pertengahan pusat – PX, bag terendah belum masuk PAP, DJJ 136 /menit. Apakah yang
harus dilakukan untuk mendapatkan diagnosa yang tepat kasus tersebut?
a. Rujukan untuk pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan Dalam
c. Pengkajian mendalam untuk menggali data riwayat kehailan yang lalu
d. pemeriksaan Darah lengkap
e. Rujukan untuk foto RO

8 – STASE 3 Askeb Kehamilan


26. Seorang perempuan umur 26 tahun hamil cukup bulan, datang ke puskesmas dengan keluhan
nyeri di perut yang menjalar kepinggang yang semakin lama semakin sering sejak 5 jam yang
lalu. Hasil anamnesis: keluar lendir campur darah sejak 2 jam yang lalu, ibu merasa tidak
kuat lagi, ibu menangis setiap ada kontraksi. Hasil pemeriksaan: TD: 120/90 mmHg,
Pembukaan: 5 cm, penurunan: Hodge III, terbawah kepala, ketubah utuh. DJJ: 138 /menit,
kuat dan teratur. Apakah asuhan sayang ibu yang tepat pada kasus tersebut?
a. Berbicara dengan lemah lembut dan sopan
b. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman
c. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara kontraksi
d. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan
e. Mengajarkan teknik relaksasi dengan cara tarik nafas panjang dan dalam saat kontraksi

27. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1 P0 A0 hamil 32 minggu datang ke BPM dengan
keluhan sering BAK di malam hari sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: dalam semalam
BAK sampai 3-4 kali, gerak janin dirasakan aktif. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70
mmHg, N 80 /menit, P 24 /menit, S 37 C, TFU 30 cm, teraba puki, kepala sudah masuk
PAP 4/5. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Berbaring miring ke kiri
b. Hindari minum kopi atau teh
c. Memberikan penkes tentang perubahan fisiologis trimester III
d. Perbanyak minum pada siang hari
e. Kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan meneran

28. Seorang perempuan usia 28 tahun, G3 P2 A0 baru saja melahirkan secara spontan di PMB.
Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU lemah,
TD 100/80 mmHg, N 70 /menit, S 36,5 C, P 20 /menit, plasenta sudah lahir, kontraksi
uterus lembek, perdarahan  400 cc. Setelah dilakukan eksplorasi dan Kompresi bimanual
interna, uterus masih belum berkontraksi. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan pada
kasus tersebut?
a. Rujuk
b. Ajarkan keluarga KBE
c. Kompresi Aorta Abdominalis
d. Evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban
e. Pemberian infus RL dan drip oksitosin 20 IU

9 – STASE 3 Askeb Kehamilan


29. Seorang ibu hamil 32 th G1 P0 A0 hamil 29 minggu, datang ke RS dengan keluhan
mengeluarkan darah banyak dari jalan lahir, merah segar, tidak di sertai nyeri perut, teraba
jaringan plasenta pada periksa dalam vagina. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, nadi 80
/m, pernafasan 16 x/m, KU lemah pucat. Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?

10 – STASE 3 Askeb Kehamilan


a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa
c. Rupture uteri
d. Abortus imminens
e. Abortus in complete

30. Seorang perempuan, umur 26 tahun P1 A0 nifas 4 jam di RS dengan keluhan sakit daerah
jalan lahir. Hasil anamnesis pusing, setiap bergerak miring kanan kiri sakit, Bayi dan plasenta
lahir spontan normal lengkap. Hasil pemeriksaan KU: lemah, TD: 80/60 mmHg, N: 102 /m,
S: 37 C, P: 28 /menit. TFU 2 jari bawah pusat, kontrakso uterus keras, kandung kemih
kosong, luka jahitan tertutup, vulva vagina sebelah terlihat kanan membesar, palpasi teraba
benjolan keras sebesar bola tenis. Penatalaksanaan awal apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut?
a. Kolaborasi dengan Sp.OG
b. Lakukan mobilisasi dini
c. Eksplorasi vagina
d. Berikan oksigen
e. Pasang infus

31. Ny. T umur 20 tahun G1 P0 A0 hamil 40 minggu datang ke PMB pada pukul 07.00 dengan
keluhan kenceng – kenceng sejak pukul 02.00 dan keluar lendir darah. Hasil pemeriksaan
bidan T: 100/70 mmHg, N: 80 /menit, S: 36,7 C, TFU: 30 cm, HIS: 3 /10 menit dengan
lama 40 detik, DJJ: 132 /menit. Hasil periksa dalam V/U tenang, dinding vagina licin, portio
tebal, lunak, pembukaan 6 cm, selaput ketuban (+), AK (-), kepala turun di hodge II, STLD
(+). Apakah diagnosis yang tepat pada Ny. T?
a. G1 P0 A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif
b. G1 P0 A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif deselerasi
c. G1 P0 A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif akselerasi
d. G1 P0 A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif deselerasi maksimal
e. G1 P0 A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal

32. Seorang perempuan umur 30 tahun. G2 P1 A0, hamil 38 minggu, bayi lahir 2 menit yang lalu,
plasenta belum lahir, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari diatas pusat, tidak ada bayi kembar.
Apa tindakan bidan yang tepat sesuai kasus?
a. Masase fundus uteri

11 – STASE 3 Askeb Kehamilan


b. Menyuntikan oksitosin
c. Memastikan kehamilan tunggal
d. Memastikan pelepasan plasenta
e. Penegangan tali pusat terkendali

33. Seorang perempuan Ny. R umur 35 tahun G 1 P0 A0 UK 40 minggu datang ke PMB pukul
13.00 WIB dengan keluhan kenceng – kenceng dan keluar lendir darah. Hasil pemeriksaan
TD: 110/80 mmHg, N: 84 /menit, RR: 23 /menit, S: 36,7 C, TFU: 36 cm, TBJ: 3,875 gr.
Saat ini dalam proses persalinan kala II dan saat dipimpin meneran kepala bayi nampak di
vulva terjadi turtle sign. Apakah diagnosa yang tepat pada persalinan tersebut?
a. Makrosomia
b. Distosia Bahu
c. Kala II macet
d. CPD
e. Mikrosomia

34. Seorang perempuan 19 tahun G1 P0 A0 hamil aterm datang PMB X. Ia datang diantar
suaminya dengan keluhan nyeri ulu hati, pusing, dan mual. Setelah dilakukan pemeriksaan di
temukan TD 170/110 mmHg, muka, tangan dan kaki oedema. DJJ terdengar bradikardi bidan
akan memberikan MgSO4. Apakah syarat yang harus bidan perhatikan sebelum memberikan
obat tersebut?
a. Reflek pattela -/-, Pernafasan > 16x/menit, tersedia antidotum
b. Reflek pattela +/+, Pernafasan >16x/menit, diuresis cukup 30cc/jam
c. Reflek pattela -/-, Pernafasan > 16x/menit, diuresis cukup 30cc/jam, tersedia antidotum
d. Reflek pattela +/+, Pernafasan > 16x/menit, diuresis cukup 30cc/jam, tersedia antidotum
e. Reflek pattela -/-, Pernafasan > 16x/menit, tersedia antidotum, tersedia obat antihipertensi

35. Seorang bidan di Puskesmas memeriksa kehamilan seorang ibu berusia 30 tahun, G2P1A0,
hasil pemeriksaan bagian fundus teraba bulat, keras, melenting, TFU = 32 cm, pada bagian
bawah teraba bulat, lunak kurang melenting, konvergen. DJJ = 120 x/mnt terdengar jelas di
atas pusat. Apakah asuhan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Posisi tidur miring
b. Melakukan senam hamil
c. Melakukan gerakan keagle
d. Melakukan gerakan knee chest

12 – STASE 3 Askeb Kehamilan


e. Menyapu dengan sapu yang pendek

36. Seorang perempuan berumur 31 tahun dengan G2 P1 A0 hamil 9 bulan datang ke PMB pada
jam 12.00 WIB karena merasa perutnya mules dari perut bagian bawah menjalar ke pinggang
sejak jam 06.00 WIB, tidak mengeluarkan cairan hanya mengeluarkan lendir, perkiraan
persalinan 3 minggu kemudian. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88 /menit, S: 36
°C, P: 20 /menit, TFU 34 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, HIS 3 10 menit 40
detik, DJJ (+) 152 /menit, Periksa Dalam : pembukaan serviks 2 cm, effacement 50 %,
ketuban (+). Perencanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menyiapkan pertolongan persalinan
b. Pemantauan kemajuan persalinan menggunakan lembar observasi dilanjutkan partograf
c. Pemberian nutrisi untuk persiapan persalinan
d. Menyarankan ibu untuk pulang dulu karena masih pembukaan 2
e. Pemantauan kemajuan persalinan menggunakan partograf

37. Seorang perempuan usia 23 tahun, G1 P0 A0 hamil 39 minggu dalam persalinan kala II di
Puskesmas. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 82 /menit, S 36,5 C, P 22 /menit,
TFU 35 cm, punggung kanan, preskep, DJJ 142 /menit, kontraksi 5/10’/45” pembukaan
lengkap, ketuban (–). Ibu dipimpin meneran selama 15 menit, tampak kepala sudah lahir
tetapi tidak terjadi putaran paksi luar dan terdapat tanda turtle sign. Apa penatalaksanaan
sesuai kasus tersebut?
a. Menganjurkan ibu ntuk meneran dengan kuat
b. Memberikan infus oksitosin
c. Melakukan vacum ekstraksi bayi
d. Melakukan perasat Mc.robert
e. Melakukan episiotomy

38. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 36 minggu, datang ke BPM untuk
kunjungan ulang. Hasil anamnesis: ibu mudah lelah. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg,
N 80x/menit, P 20 x/menit, S 36,5 0C, TFU 30 cm, DJJ 164 x/menit, Hb 10 gram%, protein
urine (-). Tindakan awal apakah yang paling tepat dilakukan bidan pada kasus tersebut?
a. Melakukan rujukan
b. Memasang infus RL
c. Resusitasi intrauterine
d. Konseling persiapan gawat darurat

13 – STASE 3 Askeb Kehamilan


e. Melakukan kolaborasi dengan dokter

39. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2 P0 A1 hamil 36 minggu, datang ke Poskesdes untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: Ibu memberikan ASI eksklusif pada anak
pertamanya dan telah diberikan imunisasi TT pada umur kehamilan 20 minggu. Hasil
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 /menit, P 20 /menit. S 36,7 C. TFU 32 cm,
presentasi kepala belum masuk PAP, Puki, DJJ 140x/menit. Rencana asuhan apakah yang
paling tepat pada kasus tersebut?
a. Edukasi gizi seimbang
b. Diskusi persiapan laktasi
c. Informasi tanda bahaya trimester 3
d. Konseling persiapan pendamping persa linan
e. Memberikan suntikan tetanus toksoid ke dua

40. Ny. S usia 24 tahun hamil 26 minggu. Pasien dirawat dengan keluhan nyeri saat berjalan
terutama saat naik dan turun tangga, saat bekerja pasien selalu menggunakan sepatu dengan
hak tinggi. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, Nadi 88 /mnt, pernafasan 18 /mnt, DJJ
143 /mnt, perdarahan 50 cc berwarna hitam jalan lahir. Hasil USG plasenta menutupi jalan
lahir. Apakah tindakan yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Observasi DJJ
b. Anjurkan diet TKTP
c. Observasi perdarahan
d. Anjurkan pasien bedrest
e. Kolaborasi pemasangan infus

41. Ny. L berusia 25 tahun, G1 P0 A0 Hamil aterm, datang ke PMB dengan keluhan keluar lender
bercampur darah dari kemaluan sejak 8 jam yang lalu disertai nyeri yang semakin kuat saat
ini, nyeri skala 8 (0-10). Setelah 2 jam kemudian pasien dipimpin persalinan, hasil pengkajian
didapatkan pembukaan telah lengkap namun ketuban masih utuh, DJJ: 120 /menit, regular.
Apakah tindakan yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Episiotomi
b. Amniotomi
c. Observasi DJJ
d. Pemeriksaan dalam
e. Observasi perdarahan

14 – STASE 3 Askeb Kehamilan


42. Seorang perempuan usia 27 tahun, G 1 P0 A0, sedang berada di kamar bersalin sebuah rumah
sakit. Seorang perawat melakukan pemeriksaan dalam dan didapatkan data bahwa dilatasi
serviks 3 cm, his belum teratur, frekuensi his 1 dalam 10 menit, durasi 20-30 detik, denyut
jantung janin 130-140 /menit, kuat dan teratur. Apakah tindakan asuhan yang tepat untuk
kasus diatas?
a. Menganjurkan suami keluar ruangan agar klien dapat beristirahat
b. Memberikan edukasi cara meneran efektif
c. Masase bagian abdomen klien
d. Memberikan ramuan tradisional
e. Meminta ibu mempersiapkan kebutuhan bayi baru lahir

43. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1 P0 A0 hamil 12 minggu datang ke PMB dengan
keluhan gusi berdarah sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis: cemas, tidak bisa makan. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, S 36,2 C, N 80 / menit, P 24 / menit, TFU 1
jari diatas simfisis, gusi bengkak dan berdarah. Tindakan apakah yang paling tepat pada
kasus tersebut?
a. Kompres dingin
b. Berikan vitamin K
c. Banyak minum air putih
d. Konsumsi makanan lunak
e. Berkumur dengan air garam

44. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1 P0 A0 hamil 12 minggu datang ke PMB dengan
keluhan nyeri perut. Hasil anamnesis: perut mulas, keluar bercak-bercak seperti darah haid
yang pertama. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N, 68 /menit, S 37 ºC, P 18
/mnt, TFU belum teraba, PP test (+), serviks tampak belum ada pembukaan. Diagnosis
apakah yang paling tepat dari kasus tersebut?
a. Abortus Incipiens
b. Abortus Imminens
c. Abortus Habitualis
d. Abortus Completus
e. Abortus Incompletus

45. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1 P0 A0 hamil 12 minggu datang ke PMB dengan
keluhan perut mulas sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis: keluar flek darah dari jalan lahir.

15 – STASE 3 Askeb Kehamilan


Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 70 /mnt, S 37 ºC, R 18 /mnt, PP Test
(+), serviks tampak menutup. Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Berkolaborasi dengan dokter SpOG
b. Penkes tanda bahaya kehamilan
c. Mengevaluasi secret vagina
d. Pasang infus Ringer Laktat
e. Lakukan tirah baring

46. Seorang perempuan, umur 37 tahun, G4 P3 A0 hamil 40 minggu datang ke PMB dengan
keluhan pusing sejak tadi malam. Hasil anamnesis: pandangan kabur, bengkak pada muka
serta tangan. Hasil pemeriksaan: TD 160/100 mmHg, N 80 /menit, P 22 /menit, S 36,5 C,
protein urine (++). Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Penkes diet gizi seimbang
b. Kolaborasi dengan dokter
c. Lakukan pemeriksaan HB
d. Merujuk ke RS terdekat
e. Pemberian MgSO4

47. Seorang perempuan, umur 38 tahun, G3 P2 A0 hamil 40 minggu datang ke RS dengan keluhan
pusing sejak tadi malam. Hasil anamnesis: pandangan kabur, bengkak pada muka serta
tangan. Hasil pemeriksaan: KU sedang, Compos mentis, TD 170/100 mmHg, N 80 /menit, P
22 /menit, S 36,5 C, reflek patella (+), protein urine (++). Tindakan apakah yang paling
tepat pada kasus tersebut?
a. Penkes tanda bahaya kehamilan
b. Pemberian diet gizi seimbang
c. Pemberian MgSO4
d. Periksa kadar HCG
e. Observasi kadar HB

48. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1 P0 A0 hamil 26 minggu datang ke Puskesmas dengan
keluhan sering BAK. Hasil anamnesis: banyak makan, dan minum, tidak ada riwayat
diabetes. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70mmHg, N 84 /menit, P 20 /menit, S 36,5
C, TFU 28 cm, DJJ 132 /mnt, kadar glukosa darah puasa (GDP) 100 mg/dl kemudian
setelah 2 jam diperiksa lagimenjadi 160 mg/dl. Diagnosis apakah yang paling tepat untuk
kasus tersebut?

16 – STASE 3 Askeb Kehamilan


17 – STASE 3 Askeb Kehamilan
a. Polyhydramnion
b. Diabetes melitus
c. Gangguan ginjal
d. Diabetes insipideus
e. Diabetes melitus gestasional

49. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G4P3A0 hamil 24 minggu, datang ke RS mengeluh
keluar darah merah segar dari kemaluan sejak 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis: Hasil
pemeriksaan: TD 140/100 mmHg, P 20 x/menit, N 84 x/menit, tidak ada kontraksi uterus dan
tidak ada nyeri tekan abdomen bagian bawah, TFU setinggi pusat, DJJ 156 x/menit.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Plasenta previa
b. Solusio plasenta
c. Abortus Imminent
d. Mola Hidatidosa
e. Kehamilan ektopik

50. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke
puskesmas dengan keluhan mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: sudah keluar darah
lender. Hasil pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, P 20x/menit, N 84x/menit, S 36,8oC, TFU 32
cm, DJJ 136x/menit teratur, penurunan kepala 3/5, kontraksi 3x/10’/40”, portio tipis lunak,
pembukaan 6 cm, ketuban utuh, UUK kiri depan. Rencana asuhan yang paling tepat pada
kasus tersebut?
a. Mengukur nadi setelah 4 jam pemeriksaan
b. Melakukan pemeriksaan dalam 2 jam kemudian
c. Memeriksa tekanan darah menjelang persalinan
d. Melakukan observasi DJJ per 30 menit
e. Menilai kontraksi 1 jam lagi

18 – STASE 3 Askeb Kehamilan

Anda mungkin juga menyukai