46. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 39 minggu, telah
melahirkan anak ke-3 di PMB. MAK 3 telah berlangsung 15 menit, plasenta
belum lahir. Hasilpemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S
36,80C, TFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik,darah yang keluar dalam batas
normal.
Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. melanjutkan PTT
B. melakukan kateterisasi
C. menyuntik oksitosin ke-2
D. memantau keadaan umum ibu
E. melihat tanda-tanda pelepasan plasenta
47. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu,
diantar tetangga ke PMB dengan keluhan keluar darah dan lendir. Hasil
anamnesis: cemas suami belum datang, rasa ingin BAB, kontraksi bertambah
sering. Hasil pemeriksaan: TD 100/10 mmHg, N 80x/menit, P 22 x/menit, suhu
37°C, kontraksi 4x/10’/45’’, TFU 32 cm, penurunan kepala 2/5, DJJ 144x/menit,
pembukaan serviks 8 cm, ketuban (+), UUK di depan.
Alasan apakah yang mendasari keputusan pada kasus tersebut?
A. primipara
B. his belum adekuat
C. kepala masih tinggi
D. belum waktunya melahirkan
E. menunggu pendamping persalinan
48. Seorang perempuan, umur 29 tahun, telah melahirkan anak pertama 15 menit
yang lalu dan plasenta lahir lengkap serta IMD berhasil. Hasil anamnesis: mulas.
Hasil pemeriksaan: tampak lelah, TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 22 x/menit,
S 36,50C, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap,
perkiraan jumlah darah 100 mL, luka episiotomi sampai ke kulit perineum.
Diagnosis apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Kalauri
B. kelelahan
C. after pain
D. laserasi perineum derajat 2
E. laserasi perineum derajat 1
49. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0, usiakehamilan 38
minggu,diantarsuami ke PMB dengan keluhan mulas sejak 4 jam yang lalu. Hasil
anamnesis: keluar lender dan darah. Hasil pemeriksaan:TD 100/70 mmHg, N 80
x/menit, P 22 x/menit, S 36,5°C, TFU 34 cm, kontraksi 3x/10’/30’’, DJJ
144x/menit, pembukaan serviks 5 cm, portio tipis dan lunak, ketuban (+), UUK
belum jelas teraba, station +1.
Data fokus apakah yang belum tercantum pada kasus tersebut?
A. Sejauh mana kepala janin sudah masuk kedasar panggul
B. Posisi ubun-ubun kecil sebagai denominator
C. TFU sebagai dasar untuk menentukan TBJ
D. Penentuan pendamping persalinan
E. Bagian terbawah janin
50. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, telah
melahirkan anak kedua 30 menit yang lalu. Setelah plasenta lahir, uterus tidak
berkontraksi dan perdarahan hebat terjadi.
Keadaan apakahyang paling tepat terjadi pada kasus tersebut?
A. Atonia uteri
B. Retensio plasenta
C. Laserasi jalan lahir
D. Rupture uteri
E. Sisa plasenta
51. Seorang perempuan umur 35 tahun datang ke polindes untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. G3P2A0 umur kehamilan 36 minggu. Keluhan yang
dirasakan ibu letih, pusing, lemah, sering mengantuk, tidak nafsu makan. Hasil
pemeriksaan didapatkan membran mukosa pucat bantalan kuku pucat.
Pemeriksaan penunjang apa yang dilakukan bidan untuk menangani diagnosa?
A. Pemeriksaan glukosa darah
B. Pemeriksaan hemoglobin
C. Pemeriksaan glukosa urine
D. Pemeriksaan glukosa darah
E. Pemeriksaan protein urine
52. Seorang perempuan, umur 29 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, telah
melahirkan anak kedua 30 menit yang lalu, telah dilakukan MAK 3. Tetapi setelah
30 menit plasenta belum lahir, kontraksi kuat, telah dilakukan penyuntikan
oksitosin kedua.
58. \Seorang perempuan usia 27 tahun, P3, nifas 2 jam di PMB dengan keluhan
merasa sangat kelelehan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88x/menit, P
20 x/menit, S 37,90C, TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi ada, pengeluaran
darah vagina merah segar, jahitan perineum merapat.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
A. post partum 2 jam fisiologis
B. post partum 2 jam dengan febris
C. post partum 2 jam dengan hipotensi
D. post partum 2 jam dengan kelelahan
E. post partum 2 jam dengan sub febris
59. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P1, nifas 8 jam di PMB dengan keluhan
cemas. Hasil anamnesis: ibu merasa cemas dan khawatir tidak dapat mengurus
bayi. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 80x/menit, P 20 x/menit, S 37,5 0C,
TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi ada, pengeluaran darah vagina merah
segar, jahitan perineum merapat, Kolostrum sudah keluar, ibu sudah menyusui
bayi.
Apakah tindakan yang tepat yang dapat dilakukan bidan sesuai kasus di atas?
A. Menjelaskan adaptasi psikologis pada masa nifas
B. Memberikan dukungan dan motivasi
C. Melakukan perawatan putting susu
D. Melakukan perawatan payudara
E. Membantu ibu mengurus bayi
60. Seorang perempuan, usia 28 tahun, P2, nifas 4 jam di PMB dengan keluhan
merasa kesemutan saat menyusui bayinya. Hasil anamnesa: merasa senang
dengan kelahiran bayi. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHG, N 84x/menit, P
22x/menit, S 37,80C, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi ada, pengeluaran darah
warna merah segar , jahitan merapat, payudara teraba penuh dan kolostrum
sudah keluar.
Refleks Apakah yang menyebabkan ibu mengalami keluhan tersebut?
A. Swallowing
B. Oksitosin
C. Letdown
D. Prolaktin
E. Sucking
61. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1, nifas 8 jam di PMB mengeluh merasa
lelah dan bingung bagaimana caranya menyusui bayi ketika nanti ibu sudah
bekerja kembali. Hasil anamnesis: ibu ingin menyusui bayinya secara eksklusif.
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 37,50C,
TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi ada, pengeluaran darah warna merah segar ,
jahitan merapat, payudara teraba penuh dan kolostrum sudah keluar.
Apakah penkes yang tepat pada kasus tersebut?
A. Teknik menyusui
B. Perawatan payudara
C. Perawatan putting susu
D. Cara penyimpanan ASI
E. Gizi selama menyusui
62. Seorang perempuan, umur 32 tahun, P3, nifas 4 jam di PMB. Saat ini ibu sedang
menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20
x/menit, S 370C, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi ada, pengeluaran darah
warna merah segar. Saat menyusui, bayi selalu menoleh kea rah bagian wajah
yang tersentuh oleh putting susu.
Refleks apakah yang dialami oleh bayi tersebut?
A. Rooting
B. Sucking
C. Babinsky
D. Swallowing
E. Graps
63. Seorang perempuan, 22 tahun, P1, nifas hari ke 3, datang ke PMB dengan
keluhan tidak dapat menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, N
80 x/menit, P 20 x/menit. S 36,70C, TFU 3 jari dibawah pusat, pengeluaran darah
warna merah segar, putting susu tidak keluar, payudara teraba sedikit keras,
pengeluaran ASI tidak ada.
Apakah masalah menyusui yang tepat pada kasus tersebut?
A. Putting susu lecet
B. Bendungan ASI
C. Radang payudara
D. Payudara bengkak
E. Putting susu terbenam
64. Seorang perempuan, umur 27 tahun, P1, nifas hari ke 14. datang ke PMB
dengan keluhan payudara terasa nyeri dan mengeras. Hasil anamnesa: bayi
selalu menolak untuk menyusui langsung, bayi sudah 1 minggu mengkonsumsi
susu formula menggunakan dot. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 88
x/menit, P 24 x/menit, S 37,70C. payudara terlihat tegang dan teraba keras, ada
pengeluaran ASI da nada nyeri tekan.
Apakah masalah yang tepat pada kasus di atas?
A. Mastitis
B. Abses payudara
C. Infeksi payudara
D. Radang payudara
E. Payudara bengkak
65. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P1, nifas hari ke 14, datang ke PMB
dengan keluhan sering merasa lemas dan cepat lelah saat melakukan aktivitas.
Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 88 x/menit, R 24 x/menit, S 37 0C,
konjungtiva pucat dan Hb 10 gr/dL.
Penkes apakah yang tepat untuk kasus di atas?
A. Ambulasi
B. Eliminasi
C. Nutrisi dan Cairan
D. Kebersihan Diri
E. Fisiologis masa nifas
66. Seorang perempuan, umur 27 tahun, P2, nifas hari ke 5, datang ke PMB, Ibu
mengeluh bayinya tidak mau menyusu karena puting ibu tenggelam. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, S 36,8’C, P 22 x/menit. TFU
pertengahan pusat dan sympisis, Payudara teraba penuh dan ada pengeluaran
ASI.
Apakah tindakan yang tepat untuk kasus di atas?
A. Mengajarkan ibu message uterus
B. Mengajarkan ibu cara gerakan homan
C. Memotivasi ibu untuk tetap menyusui
D. Mengajarkan ibu message uterus dan megajarkan gerakan hoffman
E. Memotivasi ibu tetap menyusui dan mengajarkan gerakan hoffman
67. Seorang perempuan, usia 27 tahun, P1, nifas 4 jam di PMB. Ibu mengeluh
mules-mules dan lelah. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, S
36,5’C, P 20 x/menit. TFU 2 jari dibawah pusat. ASI keluar sedikit berwarna
kekuningan, lochea berwarna merah, jahitan perineum baik.
Apakah asuhan kebidanan yang paling tepat pada ibu tersebut?
A. Menganjurkan makan makanan yang bergizi
B. Menganjurkan untuk memberi ASI
C. Mencegah terjadinya perdarahan
D. Menganjurkan istirahat cukup
E. Menganjurkan untuk ber KB
68. Seorang perempuan, umur 25 tahun,P1, nifas hari ke-7, riwayat melahirkan
ditolong bidan di puskesmas. Bidan melakukan kunjungan nifas, ibu mengeluh
badannya capek karena mengurusi bayi dan pekerjaan rumah. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 37 0C, ASI keluar
lancar dan bayi menyusu dengan baik.
Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus di atas?
A. Anjurkan keluarga untuk member dukungan pada ibu
B. Mengajarkan ibu cara merawat bayi
C. Dekatkan ibu dengan bayinya
D. Memberikan dukungan pada ibu
E. Rujuk ke dokter
69. Seorang perempuan, usia 22 tahun, P1, nifas 5 jam di PMB, mengeluh khawatir
ASI tidak cukup untuk kebutuhan bayinya. Hasil pemeriksaan: keadaan umum
baik, TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, P 22x/menit, S 37,5 0C, TFU 2 jari dibawah
pusat, pengeluaran pervaginam darah warna merah segar, kotraksi ada,
payudara teraba penuh, pengeluaran ASI berwarna kuning.
Apakah konseling yang paling tepat pada ibu tersebut?
A. Konseling tentang keadaan ibu
B. Konseling tentang keadaan bayi
C. Konseling tentang pemberian ASI awal
D. Konseling tentang pemberian susu formula
E. Konseling tentang pemberian makanan tambahan
70. Seorang bayi laki-laki lahir di PMB 2 jam yang lalu. Riwayat kelahiran : normal,
menangis spontan. Hasil pemeriksaan : BB : 2800 gram, PB : 50 cm, LK : 33 cm,
LD : 30 cm. Bidan memberikan bayi ke ibunya untuk disusui. Saat mau
menyusui, ketika puting susu ibu menyentuh pinggir mulut bayi, bayi langsung
membuka mulutnya.
Refleks apakah yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Moro
B. Grasp
C. Babinski
D. Rooting
E. Sucking
71. Seorang bayi laki-laki lahir di PMB 2 jam yang lalu. Riwayat kelahiran : normal,
menangis spontan. Hasil pemeriksaan : BB : 2800 gram, PB : 50 cm, LK : 33 cm,
LD : 30 cm. Bidan memberikan bayi ke ibunya untuk disusui. Saat bidan
meletakkan jarinya pada palmar bayi, tangan bayi langsung menggenggam
dengan kuat.
Refleks apakah yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Moro
B. Grasp
C. Babinski
D. Rooting
E. Sucking
72. Seorang bayi laki-laki, lahir 6 jam yang lalu di Poskesdes dengan BB lahir 2200
gram. Riwayat kelahiran : aterm, langsung menangis spontan dan tidak tampak
kelainan kongenitasl. Hasil pemeriksaan : frekuensi jantung 110x/menit, P
48x/menit, S 36,3 oC, gerakan aktif.
Rencana tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Selimut bayi
B. Lakukan metode kanguru
C. Rawat dalam inkubator
D. Jemur pada matahari pagi
E. Hangatkan dengan buli-buli panas
73. Bayi perempuan lahir spontan aterm di Rumah Sakit. Riwayat kelahiran : aterm,
langsung menangis spontan dan tidak tampak kelainan kongenitasl. Hasil
pemeriksaan : frekuensi jantung 110x/menit, P 48x/menit, S 36,3 oC, gerakan
aktif. Bayi ditolong diruang bersalin yang ber AC.
Apakah mekanisme kehilangan panas yang terjadi pada bayi tersebut?
A. Radiasi
B. Konduksi
C. Konveksi
D. Isolasi
E. Evaporasi
74. Bayi perempuan lahir spontan aterm di Rumah Sakit. Riwayat kelahiran : aterm,
langsung menangis spontan dan tidak tampak kelainan kongenitasl. Bayi
diletakkan di atas perut ibunya tanpa diselimuti dan belum dikeringkan.
Apakah mekanisme kehilangan panas yang terjadi pada bayi tersebut?
A. Radiasi
B. Konduksi
C. Konveksi
D. Isolasi
E. Evaporasi
75. Bayi perempuan lahir spontan aterm di Rumah Sakit. Riwayat kelahiran : aterm,
langsung menangis spontan dan tidak tampak kelainan kongenitasl. Saat
melakukan penimbangan BB, bayi diletakkan di atas timbangan yang tanpa
diberi alas.
Apakah mekanisme kehilangan panas yang terjadi pada bayi tersebut?
A. Radiasi
B. Konduksi
C. Konveksi
D. Isolasi
E. Evaporasi
76. Bayi perempuan lahir spontan aterm di PMB. Riwayat kelahiran : aterm,
langsung menangis spontan, tubuh kemerahan, ekstremitas biru. Hasil
pemeriksaan : frekuensi jantung 90x/menit, P 48x/menit, S 36,3 oC, gerakan
aktif.
Berapakah nilai APGAR bayi tersebut?
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9
E. 10
77. Anak A umur 2 tahun 2 bulan datang ke Posyandu bersama dengan ibunya.
Hasil anamnesis : ibunya mengatakan perkembangan anaknya tidak sesuai
dengan perkembangan anak seusianya. Hasil tes Denver : Anak A baru bisa
merangkak, berdiri dan berjalan beberapa langkah, cepat-cepat duduk agar tidak
jatuh.
Perkembangan apakah yang ditunjukkan dalam hasil pemeriksaan tersebut?
A. Motorik halus
B. Motorik kasar
C. Emosional
D. Psikoseksual
E. Psikososial
78. Anak A umur 2 tahun 2 bulan datang ke Posyandu bersama dengan ibunya.
Hasil anamnesis : ibunya mengatakan perkembangan anaknya tidak sesuai
dengan perkembangan anak seusianya. Hasil tes Denver : Anak A baru bisa
merangkak, berdiri dan berjalan beberapa langkah, cepat-cepat duduk agar tidak
jatuh.
Perkembangan untuk usia berapakah hasil pemeriksaan tersebut?
A. 0-1 tahun
B. 1-2 tahun
C. 2-3 tahun
D. 3-4 tahun
E. 4-5 tahun
79. Seorang bayi perempuan, lahir 6 jam yang lalu di PMB dengan BB lahir 2500
gram. Riwayat kelahiran : aterm, langsung menangis spontan dan tidak tampak
kelainan kongenitasl. Hasil pemeriksaan : punggung dan bokong terlihat ada
tanda biru-kehitaman, frekuensi jantung 110x/menit, P 48x/menit, S 36,5 oC,
gerakan aktif.
Apakah masalah yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Hemangioma
B. Oral trush
C. Bercak mongol
D. Seborrhea
E. Milliariasis
80. Seorang bayi perempuan, usia 1 bulan dibawa ibunya ke Posyandu. Riwayat
kelahiran : aterm, langsung menangis spontan dan tidak tampak kelainan
kongenital, berat lahir 2900 gram. Hasil pemeriksaan : kulit kepala timbul seperti
sisik, BB : 3200 gram.
Apakah masalah yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Hemangioma
B. Oral trush
C. Bercak mongol
D. Seborrhea
E. Milliariasis
81. Seorang bayi laki-laki, umur 1 hari, lahir spontan di PMB, dengan BB lahir 3900
gram. Hasil pemeriksaan : frekuensi jantung 120x/menit, P 46x/menit, S 37 oC,
teraba benjolan lunak, batas tidak tegas, melewati sutura, tidak ada cairan
fluktuatif, tetapi bersifat edema tekan.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Cephal hematoma
B. Caput suksedanium
C. Perdarahan intrakranial
D. Perdarahan subarachnoid
E. Perdarahan subaponeurotik
82. Seorang bayi perempuan, umur 1 hari lahir spontan di PMB. Bidan memberikan
penjelasan bahwa bayinya telah diberikan imunisasi dasar yang disuntikkan di
lengan kanan atasuntuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit
tuberkulosis.
Penjelasan apakah yang paling penting disampaikan terkait jenis kekebalan dari
vaksin pada kasus tersebut?
A. Pasif
B. Pasif alamiah
C. Pasif buatan
D. Aktif buatan
E. Aktif alamiah
83. Seorang bayi perempuan, umur 1 hari lahir spontan di PMB. Bidan memberikan
penjelasan kepada ibu si bayi bahwa bayinya telah diberikan vaksinasi yang
disuntikkan di lengan kanan atasuntuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi
terhadap penyakit tuberkulosis.
Imunisasi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. BCG
B. HB 0
C. DPT
D. Polio
E. Campak
84. Seorang bayi, baru saja lahir spontan di PMB. Setelah bidan selesai melakukan
perawatan dan pemeriksaan bayi baru lahir, bidan memberikan bayi kepada
ibunya dan mengatakan bahwa bayinya perempuan, BB : 3300 gram, PB : 50
cm, dalam keadaan baik dan normal tanpa ada kelainan kongenital. Dua hari
kemudian, ibu datang dengan keluhan bayinya rewel, belum bisa BAB. Hasil
pemeriksaan : anus tidak berlubang.
Tindakan apakah yang telah dilakukan oleh bidan tersebut?
A. Isu etik
B. Dilema etik
C. Isu moral
D. Dilema moral
E. Malpraktik
85. Seorang perempuan, umur 28 tahun usia kehamilan 32 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir disertai nyeri. Hasil pemeriksaan TD
90/60 mmHg N 100 x/m S 36,5 0C, palpasi rahim keras seperti papan dan
terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan auskultasi bunyi jantung janin tidak ada, pada
saat dilakukan pemeriksaan dalam ketuban teraba tegang terus–menerus.
Diagnosis apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Abortus Inkompletus
B. Abortus Imminens
C. Abortus Habitualis
D. Plasenta Previa
E. Solusio Plasenta
86. Seorang perempuan, umur 28 tahun usia kehamilan 32 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir disertai nyeri. Hasil pemeriksaan TD
90/60 mmHg N 100 x/m S 36,50C, palpasi rahim keras seperti papan dan
terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan auskultasi bunyi jantung janin tidak ada, pada
saat dilakukan pemeriksaan dalam ketuban teraba tegang terus–menerus.
Rencana Tindakan selanjutnya apakah untuk kasus tersebut?
A. Tunggu sampai pembukaan lengkap untuk pertolongan persalinan
B. Rujuk pasien bila sudah ada tanda persalinan
C. Bila denyut jantung (-), pasien tidak perlu dirujuk
D. Segera siapkan untuk operasi
E. Perbaiki keadaan umum
87. Seorang bayi perempuan, lahir di PMB 3 menit yang lalu bayi lahir secara
normal, tidak bernapas spontan, kulit kebiruan serta gerakan tidak aktif. Bidan
melakukan tindakan penjepitan dan pemotongan tali pusat.
Diagnosis apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Gawat Janin
B. Gawat Napas
C. Asfiksia
D. Apnue Primer
E. Apnue Sekunder
88. Seorang bayi laki-laki, lahir di Puskesmas 5 menit yang lalu, bayi lahir secara
normal, tidak bernapas spontan, kulit kebiruan serta gerakan tidak aktif.
Kemudian bidan melakukan tindakan penjepitan dan pemotongan tali pusat.
Tindakan apakah selanjutnya untuk kasus tersebut?
A. Melakukan Inisiasi Menyusui dini
B. Memeriksa kondisi fisik bayi
C. Melakukan 6 langkah awal
D. Melakukan Asuhan Pasca Resusitasi
E. Merujuk bayi ke pusat rujukan
89. Seorang bayi perempuan, lahir di RS 2 menit yang lalu, bayi lahir SC indikasi
PEB, tidak bernapas spontan, kulit kebiruan serta gerakan tidak aktif. Tindakan
penjepitan dan pemotongan tali pusat sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan 6
langkah awal resusitasi, setelah dilakukan penilaian, bayi masih belum bernapas
secara spontan.
Tindakan selanjutnya apakah untuk kasus tersebut?
A. Melakukan asuhan pasca resusitasi
B. Melakukan Ventilasi Tekanan Positif
C. Melakukan pijat jantung
D. Melakukan ventilasi dengan CPAP
E. Melakukan Intubasi Endotrakheal
90. Seorang bayi laki-laki, lahir di RS 1 menit yang lalu, bayi lahir normal, air
ketuban bercampur mekonium, bayi tidak bernapas spontan, kulit kebiruan serta
gerakan tidak aktif. Bidan telah melakukan langkah awal resusitasi dan ventilasi
tekanan positif selama 30”, saat penilaian bayi masih bernapas megap-megap.
Tindakan selanjutnya apakah untuk kasus tersebut?
A. Melakukan asuhan pasca resusitasi
B. Melakukan Ventilasi Tekanan Positif
C. Melakukan pijat jantung
D. Melakukan ventilasi dengan CPAP
E. Melakukan Intubasi Endotrakheal
91. Seorang bayi laki-laki, lahir di RS 5 menit yang lalu, bayi lahir SC indikasi rupture
uteri imminens, bayi tidak bernapas spontan, kulit kebiruan serta gerakan tidak
aktif. Bidan telah melakukan ventilasi tekanan positif selama 30”, saat penilaian
frekuensi jantung <60 x/menit.
Tindakan selanjutnya apakah untuk kasus tersebut?
A. Melakukan asuhan pasca resusitasi
B. Melakukan Ventilasi Tekanan Positif
C. Melakukan pijat jantung
D. Melakukan ventilasi dengan CPAP
E. Melakukan Intubasi Endotrakheal
92. Seorang bayi laki-laki, lahir di Poskeskel 5 menit yang lalu, bayi lahir normal,
bayi tidak bernapas spontan, kulit kebiruan serta gerakan tidak aktif. Bidan telah
melakukan ventilasi tekanan positif selama 10 menit. Bayi tidak dapat dirujuk
karena kondisi alam tidak memungkinkan, saat penilaian bayi tidak berespon.
Tindakan selanjutnya apakah untuk kasus tersebut?
A. Asuhan pasca resusitasi
B. Ventilasi Tekanan Positif
C. Pijat jantung
D. Konseling bayi meninggal
E. Intubasi Endotrakheal
93. Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0, Usia Kehamilan 40 minggu,
dirujuk oleh Bidan ke RS untuk melahirkan, HBSAg positif (+). Hasil anamnesis :
keluar darah dan lendir, mulas dirasakan 6 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan :
TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 37 0C, P 20 x/menit TFU 36 cm,
penurunan kepala 2/5, DJJ 136 x/menit, kontraksi 5x/10’/45”, pembukaan 8 cm,
ketuban (+), UUK kanan depan, HBSAg(++).
Upaya pencegahan apakah yang pertama dilakukan untuk menangani BBL?
A. Persiapan Diri
B. Persiapan Alat
C. Persiapan tempat
D. Persiapan Keluarga
E. Persiapan Obat
94. Seorang bayi laki-laki, umur 1 hari, dibawa ibunya ke PMB dengan keluhan
timbul kuning pada hari pertama setelah lahir. Hasil anamnesis : persalinan
ditolong oleh dukun di rumah, dan warna kuning nampak sejak saat lahir. Hasil
pemeriksaan : BB 2500 gr, PB 49 cm, N 110 x/menit, S 36,5 0C kuning sampai
telapak tangan dan kaki dan tinja berwarna pucat.
Diagnosis apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Tidak ada Ikterus
B. Ikterus
C. Ikterus Berat
D. Infeksi Bakteri
E. Infeksi Bakteri Lokal
95. Seorang bayi laki-laki, umur 1 hari, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan timbul kuning pada hari pertama setelah lahir. Hasil anamnesis : warna
kuning nampak sejak saat lahir. Hasil pemeriksaan : BB 2500 gr, PB 49 cm, N
100 x/menit, S 36,50C kuning sampai telapak tangan dan kaki dan tinja
berwarna pucat.
Tindakan apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Sering menyusui
B. Kunjungan ulang 2 hari
C. Asuhan dasar bayi muda
D. Rujuk segera
E. Konseling Keluarga
96. Seoarang perempuan G1P0A0 usia 24 tahun datang ke rumah sakit bersalin
pukul 08.00.Dari anamnesa didapatkan ibu mules-mules secara teratu dan makin
meningkat sejak 03.00. Dari hasil pemeriksaan TTV normal, pembukaan serviks
5 cm, ibu dan janin dalam keadaan normal. Menurut saudara apa saja yang perlu
dicatat dalam partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin?
A. Denyut jantung janin, setiap 2 jam
B. Tekanan darah setiap 2 jam
C. Volume urine setiap 2 jam
D. Suhu tubuh setiap 2 jam
E. Nadi setiap 2 jam
97. Seorang bayi perempuan, umur 6 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan BAB cair sejak kemarin. Hasil anamnesis : 3 kali BAB cair dalam 2 jam
terakhir, ada lendir tetapi tidak ada darah, tidak muntah. Hasil pemeriksaan KU
baik, anak rewel, turgor kulit kembali cepat, BB 5000 gram.
Tindakan awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Beri oralit
B. Rujuk ke RS
C. Beri sirup zinc
D. Lanjutkan pemberian ASI
E. Membawa bayi ke ruang perawatan
98. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke PMB untuk
memeriksakan kesehatannya. Hasil anamnesis : demam dialami sudah 3 hari
yang lalu diserta kejang selama 1 menit di rumah. Hasil pemeriksaan : N 96
x/menit, S 39,50C, terdapat kejang berulang selama 1 menit. Bidan akan segera
merujuk bayi.
Tindakan pra rujukan apakah yang pertama dilakukan pada kasus tersebut?
A. Menangani kejang
B. Bebaskan jalan napas
C. Beri cairan intravena
D. Menghangatkan tubuh bayi
E. Mencegah turunnya gula darah
99. Seorang bayi laki-laki, umur 10 hari, dibawa ibunya ke Puskesmas. Hasil
anamnesis : tubuh bayi kaku 2 menit yang lalu. Riwayat persalinan ditolong oleh
dukun. Hasil pemeriksaan : N 100 x/menit, S 39,5 0C, tubuh kejang
spontan, mulut mencucu seperti mulut ikan, pangkal tali pusat kemerahan,
kesadaran baik namun tidak bisa menyusu. Saat ini sudah diperbaiki keadaan
umum pasien.
Tindakan selanjutnya apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. Beri obat anti kejang
B. Beri antibiotik
C. Beri cairan intravena
D. Menghangatkan tubuh bayi
E. Mencegah turunnya gula darah
100. Seorang bayi perempuan, umur 1 bulan,dibawa ibunya ke PMB untuk
memeriksakan matanya. Hasil anamnesis dengan ibunya : semenjak lahir bayi
belum mendapatkan salep mata dan persalinan ditolong oleh dukun. Hasil
pemeriksaan : N 110 x/menit, S 37,50C, gerakan aktif, terdapat infeksi local di
mata. Bidan membersihkan mata bayi dan mempersiapkan obat untuk infeksi
lokal tersebut.
Obat apakah yang dimaksud pada kasus tersebut?
A. Tetrasiklin salep 1 %
B. Gentian Violet 0,5 %
C. Povidon Yodium
D. Gentian Violet 1 %
E. Tetrasiklin salep 0,25 %
101. Seorang perempuan, umur 27 tahun, terlambat haid 2 bulan, datang ke PMB
untuk mengetahui apakah telah terjadi kehamilan. Hasil anamnesis: pusing,
mual, anak pertama 13 bulan, haid selama 7 bulan ini teratur, persalinan yang
lalu keluar hemoroid. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, P 22
x/menit, S 360C, belum teraba massa pada abdomen.
Pemeriksaan apakah yang paling tepat ?
A. Hb
B. USG
C. Bimanual
D. Kadar hCG
E. Anogenetalia
102. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, terlambat haid 3 bulan, datang
ke PMB untuk memeriksa kehamilannya. Hasil anamnesis: menikah 5 bulan
yang lalu, riwayat haid teratur. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 84
x/menit, P 22 x/menit, S 36,2 0C, payudara kenyal, bersih, puting susu menonjol.
Bidan melanjutkan pemeriksaan kebidanan sesuai SOP.
Pemeriksaan apakah yang dimaksud pada kasus tersebut?
A. TFU
B. Kadar hCG
C. Anogenetalia
D. Auskultasi DJJ
E. Tanda Chadwick
103. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, terlambat haid 3 bulan, datang
ke PMB untuk memeriksa kehamilannya. Hasil anamnesis: mual pada pagi hari,
menikah 5 bulan yang lalu, riwayat haid teratur, TT catin 2 kali. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, P 22 x/menit, S 36,2 0C, TFU 2
jari di atas simfisis, DJJ 144x/menit.
Rencana tindakan apakah yang sifatnya promotif pada kasus ini?
A. hidup sehat
B. senam hamil
C. pemberian tablet besi
D. injeksi anti tetanus 0,5 mL
E. tanda-tanda bahaya trimester I
104. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 24 minggu,
datang ke PMB untuk memeriksakan kehamilan. Hasil anamnesis: BB sebelum
hamil 50 kg. Hasil pemeriksaan: BB 52 kg, TB 155 cm, TD 110/70 mmHg, N 84
x/menit, P 22 x/menit, S 360C, TFU 20 cm, DJJ 140x/menit.
Sekitar berapakah IMT pada kasus tersebut?
a. 18
b. 20
c. 22
d. 24
e. 26
105. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 14 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan keluar darah bercak sejak 2 jam yang lalu.
Hasil anamnesis: menikah 5 bulan yang lalu, tidak ada nyeri abdomen, riwayat
haid teratur, Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, P 22 x/menit,
S 36,2 0C, TFU 2 jari di atas simfisis, DJJ 144x/menit, darah tampak segaris di
pembalut.
Kemungkinan masalah apakah yang terjadi pada kasus tersebut?
A. blactic ovum
B. mola hidatidosa
C. abortus iminens
D. kehamilan ektopik
E. kondisi normal pada trimester I
106. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 14 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan keluar darah bercak sejak 2 jam yang lalu.
Hasil anamnesis: menikah 5 bulan yang lalu, mulas sekali-sekali. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, P 22 x/menit, S 36,20C, TFU 2
jari di atas simfisis, DJJ 144x/menit, darah tampak segaris di pembalut.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pasang infus.
B. Rawat di rumah.
C. Observasi 24 jam.
D. Rujuk ke rumah sakit.
E. Persiapkan ibu untuk curettage .
107. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 24 minggu,
datang ke PMB untuk memeriksakan kehamilan. Hasil anamnesis: terasa
gerakan janin. Hasil pemeriksaan: BB 52 kg, TB 155 cm, TD 110/70 mmHg, N
84 x/menit, P 22 x/menit, S 360C, DJJ 140x/menit. Hasil pengukuran TFU adalah
normal.
Berapakah nilai normal TFU yang dimaksud pada kasus tersebut?
A. 20
B. 21
C. 22
D. 23
E. 24
108. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 37 minggu,
datang ke Puskesmas dengan keluhan tidak ada gerakan janin sejak kemarin.
Hasil anamnesis: seminggu yang lalu flu berat disertai demam tinggi. Hasil
Pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, P 20 x/menit, S 36,80C, TFU 30
cm, DJJ tidak terdengar.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Rujuk ke rumah sakit.
B. Persiapan partus percobaan.
C. Auskultasi ulang beberapa kali.
D. Kolaborasi untuk pemeriksaan USG.
E. Rawat inap sampai terdapat tanda-tanda persalinan.
109. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 37 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan sakit pinggang. Hasil anamnesis: cemas,
penjaga toko, belum cuti hamil. Hasil pemeriksaan: sikap tubuh lordosis, TD
120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 22 x/menit, S 36,50C, TFU 34 cm, kepala sudah
masuk PAP, DJJ 140 x/menit.
Saran apakah yang pertama dilakukan pada kasus tersebut?
a. tirah baring
b. pengurangan aktifitas pekerjaan
c. melayani konsumen sambil duduk
d. konsultasi dengan ahli
e. kendalikan kekhawatiran
110. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 28 minggu,
datang ke PMB demam 3 hari yang lalu. Hasil anamnesis: 1 bulan yang lalu di
sekitar rumah terdeteksi demam berdarah. Hasil pemeriksaan: TD 100/70
mmHg, N 78x/menit, P 24x/menit, S 38,5 0C, TFU 26 cm, DJJ 130x/menit, bintik
merah pada lengan, Hb 10,9 g/dL.
Kemungkinan masalah apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. dengue fever
B. anemia fisilogis
C. tipus abdominalis
D. ancaman prematur
E. kekurangan antikuagulan
111. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 36 minggu,
datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak. Hasil anamnesis: perut tambah
besar dan tidak nyaman. Hasil pemeriksaan: Kenaikan BB selama hamil 19 kg,
TD 120/90 mmHg, N 88x/menit, P 24x/menit, S 36,8 0C, TFU 34 cm, kepala
belum masuk PAP, DJJ 140x/menit, guratan-guratan merah (stretch mark) pada
perut
Masalah apakah yang paling tepat untuk dirujuk pada kasus tersebut?
A. cephalo pelvic dispropotion
B. diabetes gestasional
C. polihidramnion
D. makrosomia
E. obesitas
112. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 37 minggu.
datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak. Hasil anamnesis: perut tambah
besar dan tidak nyaman. Hasil pemeriksaan: Kenaikan BB selama hamil 16 kg,
TD 120/90 mmHg, N 88x/menit, P 24x/menit, S 36,8 0C, TFU 34 cm, kepala
belum masuk PAP, DJJ 144x/menit, Ibu terdeteksi polihidramnion.
Kemungkinan masalah apakah yang terjadi pada bayi pada kasus tersebut?
A. cephalo pelvic dispropotion
B. kelainan kongenital
C. prematuritas
D. hiperglikemi
E. IUFD
113. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0, telat haid 6 minggu, diantar
suami ke PMB dengan keluhan nyeri hebat bagian kanan bawah perut sejak 1
jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 90/70mmHg, N 94x/menit, S 36,5 0C, P
24x/menit, nyeri tekan. Infus dipasang. Setelah persetujuan keluarga, bidan
memfasilitasi transportasi, pendampingan, dan menelepon RS tempat rujukan.
Sikap apakah yang paling etis yang telah ditunjukkan pada kasus tersebut?
A. menjalankan prosedur
B. menyadari keterbatasan
C. menstabilkan kondisi pasien
D. melakukan informed consent
E. menunjukkan tanggung jawab
114. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G4P3A0, usia kehamilan 38 minggu,
datang ke Puskesmas dengan keluhan ingin meneran yang kuat. Saat bidan
akan melanjutkan anamnesis, tiba tiba pasien merasakan ketuban pecah dan
tampak kain pasien basah. Bidan segera meminta pasien berbaring.
Tindakan selanjutnya apakah yang paling tepat pada kasus ini?
A. memantau DJJ
B. mengukur TTV
C. melakukan palpasi perlimaan
D. menilai tanda dan gejala kala II
E. memastikan cairan tersebut dengan lakmus
115. Seorang perempuan, umur 32 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 39 minggu,
datang ke BPM untuk melahirkan. Hasil anamnesis: keluar darah dan lendir,
mulas 5 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 110/70mmHg, N 84x/menit, S
36,20C, P 18x/menit, TFU 32 cm, penurunan kepala 3/5, DJJ 148x/menit,
kontraksi 4x/10’/45”, pembukaan 7 cm, ketuban (+), UUK kiri depan.
Tindakan selanjutnya apakah yang paling tepat pada kasus ini?
A. mengukur TTV setiap jam
B. memantau DJJ setiap 15 menit
C. memposisikan ibu dalam sikap litotomi
D. melakukan periksa dalam 4 jam kemudian
E. memperhatikan timbulnya kala II dalam waktu kurang dari 2 jam
116. Seorang perempuan, umur 30 tahun, melahirkan anak ke-3 di PMB. Plasenta
lahir 5 menit yang lalu. Hasil pemeriksaan: bayi segera menangis, sedang IMD,
kontraksi uterus kuat, TFU 2 jari bawah pusat, TD 110/70 mmHg, N 84x/menit.
Pemeriksaan selanjutnya apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. suhu tubuh
B. perdarahan
C. kandung kemih
D. laserasi jalan lahir
E. kelengkapan plasenta
117. Seorang perempuan G1P0AO usia 23 tahun melahirkan di BPM. Dari
anamnesa didapatkan kehamilan ibu normal. Dari pemeriksaan fisik TTV normal,
didapatkan hasil DJJ 135x/menit, penurunan kepala 3/5, bagian terbesar kepala
belum masuk panggul. Kontraksi 5 kali x 40 detik selam 10 menit, pembukaan
serviks 10 cm, ketuban pecahsecar spontan warna jernih. Setelah dipimpin
mengedan tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm. tindakan selanjutnya
yang harus dilakukan bidan sesuai 58 langkah APN adalah?
A. Melindungi perineum ibu dan tangan lainnya menahan kepala bayi
B. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
C. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
D. Memegang kepala secara biparietal
E. E. Pemeriksaan Ekstermitas
118. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G3P2, sedang dalam kala II di PMB
dengan didampingi suami. Kepala bayi sudah lahir tetapi tidak terjadi putar paksi
luar dan urine keluar dari orifisium uretra. Hasil anamnesis: lelah, takut bayi
belum lahir, riwayat persalinan yang lalu BBL 2900 gram dan 3100 gram. Hasil
pemeriksaan: DJJ 144x/menit. Kontraksi 5x/10’/50”, TBJ 3800 gram.
Langkah awal apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus ini?
A. manuver Mc. Robert
B. melakukan episiotomi
C. membantu putar paksi luar
D. mengosongkan kandung kemih
E. mengarahkan bahu anterior ke bawah
119. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P2A0, melahirkan di Puskesmas 10
menit yang lalu. Hasil anamnesis: bahagia walau capek. Hasil pemeriksaan: TD
130/90 mmHg, N 88x/menit, TFU setinggi pusat, kontraksi kuat, uterus globular,
tiba-tiba semburan darah keluar dari jalan lahir.
Langkah selanjutnya apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. melakukan kateter
B. menilai jumlah darah
C. membantu melahirkan plasenta
D. meminta ibu menarik nafas dalam
E. memberi minum untuk mengatasi kelelahan
120. Seorang perempuan, umur 35 tahun, melahirkan anak ke-4 di PMB. Plasenta
baru saja lahir, segera dilakukan masase uterus. Hasil pemeriksaan: TD 110/80
mmHg, N 88 x/menit, TFU sulit diraba, kontraksi lemah.
Tindakan awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. infus guyur
B. injeksi oksitosin
C. pasang kondom kateter
D. kosongkan kandung kemih
E. kompresi bimanual interna
121. Seorang perempuan berumur 20 tahun melahirkan di BPM. Setelah bayi lahir
dan dilakukan manajemen kala III antara lain dilakukan penyuntikan oksitosin,
dilakukan penegangan tali pusat terkendali dan dilakukan massase uterus 15 kali
selama 15 detik. Plasenta lahir spontan. Tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan bidan sesuai 58 langkah APN adalah?
A. Memeriksan kelengkapan plasenta
B. Memeriksa adanya laserasi
C. Memeriksa perdarahan
D. Memeriksa tanda-tanda vital
E. Memeriksa kontrasksi
122. Seorang perempuan, umur 30 tahun, melahirkan anak kedua di PMB. Hasil
pemeriksaan: TFU setinggi pusat, tidak ada janin kedua, tali pusat nampak
didepan vulva. Pemberian oksitosin telah dilakukan dan bayi dalam posisi IMD.
Prosedur selanjutnya apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. menilai kontraksi uterus
B. melakukan masase pada fundus
C. memposisikan tangan dorso kranial
D. mengukur jumlah darah yang keluar
E. menegangkan tali pusat ke arah bawah
123. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 38 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan mulas sejak 7 jam yang lalu. Hasil anamnesis:
tidak merasa gerakan janin, keluar lendir bercampur darah. Hasil pemeriksaan:
TD 120/80 mmHg, N 88x/menit, P 20x/menit, S 36 0C, TFU 34 cm, penurunan
kepala 2/5, kontraksi 4 x/10’/45”, pembukaan 8 cm, ketuban (-), teraba tali
pusat disamping kepala tetapi tidak teraba pulsasi.
Tindakan apakah yang paling tepat untuk dilakukan pada kasus tersebut?
A. memposisikan ibu tredelenderg
B. mendorong tali pusat ke arah
C. melakukan resusitasi internal
D. menyelesaikan persalinan
E. merujuk ke RS
124. Seorang perempuan, umur 24 tahun, melahirkan anak ke-2 diRS. Setelah
MAK 3 dilakukan selama 30menit, plasenta belum lahir. Hasil pemeriksaan: TD
100/60 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S 37 0C, TFU setinggi pusat,kontraksi
uterus baik,perdarahan normal.
Tindakan awal apakah yang menunjukkan profesional kerja pada kasus
tersebut?
A. memasase uterus
B. melakukan kateterisasi
C. segera memberi tahu dokter jaga
D. tetap melanjutkan penegangan tali pusat terkendali
E. menunggu sampai tampak tanda-tanda pelepasan plasenta
125. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G4P3A0, usia kehamilan 40 minggu,
telah melahirkan anak ke-4 di PMB. MAK 3 telah berlangsung sepuluh menit, uri
belum lahir. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S
370C, TFU setinggi pusat,kontraksi uterus baik, darah yang keluar dalam batas
normal.
Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. melanjutkan PTT
B. melakukan kateterisasi
C. menyuntik oksitosin ke-2
D. memantau keadaan umum ibu
E. melihat tanda-tanda pelepasan plasenta
126. Seorang perempuan G2P0AO umur 24 tahun melahirkan di PBM. Setelah
pembukaan lengkap ibu dipimpin mengedan.bayi lahir spontan penilaian selintas
diidapatkan bayi langsung menangis, tonus otot aktif dan warna kulit kemerahan.
Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan bidan sesuai 58 langkah APN
adalah?
A. Lakukan penegangan tali pusat terkendali
B. Jepit dan potong tali pusat
C. Menyuntikkan oksitosin
D. Memberitahu ibu akan di suntik oksitosin
E. Memeriksa janin kedua
A. Menenangkan keluarga
B. Menganjurkan keluarga pindah
C. Menganjurkan konsultasi ke dr. SpOG
D. Memberikan konseling tentang kehamilan remaja
E. Member suplemen
174. Pasangan suami istri datang ke PMB. Hasil anamnesis: suami pasca
vasektomi 1 minggu yang lalu, tidak ada keluhan, pasangan pasangan ragu
untuk melakukan hubungan seksual karena taku hamil. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 120/80 mmHg, S 36 OC, P 20 x/menit, N 25 x/menit. Bidan
menganjurkan penggunaan kondom sebagai kontrasepsi penyerta.Berapa kali
ejakulasikah penggunaan alat kontrasepsi pada kasus tersebut?
A. 1
B. 3
C. 5
D. 10
E. 12
175. Seorang perempuan umur 28 tahun P2A0 datang ke Puskesmas untuk
menggunakan kontrasepsi AKDR. Hasil anamnesis: anak terkecil umur 8 bulan,
selesai menstruasi 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan TD 120/70 mmHg, N
80 x/menit, S 37 OC, P 18 x/menit.Riwayat penting apakah yang paling perlu
dikaji pada kasus tersebut?
A. Haid
B. Pernikahan
C. Psikososial spiritual
D. Infeksi organ reproduksi
E. Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
176. Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A0 melahirkan 4 bulan yang lalu
datang bersama suami ke RS untuk berkonsultasi KB. Hasil anamnesis: bayi
menyusu kuat, saat ini sedang menstruasi hari ke 2, ingin menunda kehamilan.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 130/80 mmHg, S 36.5 OC, P 24 x/menit, N 78
x/menit, ada varises pada kaki kanan.Kontrasepsi apakah yang paling tepat
pada kasus tersebut?
A. Suntik kombinasi
B. Pil kombinasi
C. AKDR
D. AKBK
E. MAL
177. Bidan mendapatkan data bahwa sebagian besar remaja putrid di desa X,
mengeluh sering pusing, lesu, lemah dan tidak konsentrasi dalam belajar. Hasil
anamnesis para remaja tersebut memilki masa mentruasi yang panjang lebih dari
7 hari, dan banyak.Pemeriksaan penunjang apakah yang paling sesuai pada
kasus tersebut?
A. Protein urine
B. Glukosa darah
C. Golongan darah
D. Hematokrit
E. Haemoglobin
178. Seorang perempuan umur 19 tahun G1P0A0 hamil 20 minggu datang ke
PMB, ingin melakukan aborsi. Hasil anamnesis: malu karena hamil diluar nikah,
keluarga belum tahu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/90 mmHg, P 20 x/m,
N 88 x/m, S 36,8OC, TFU 2 jari dibawah pusat, DJJ 130x/m.Tindakan apakah
yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Anjurkan member tahu keluarga
B. Rujuk ke dokter spesialis
C. Anjurkan ke bidan senior
D. Berikan konseling dampak aborsi
E. Berikan dukungan psikologis
179. Seorang remaja perempuan umur 19 tahun, datang ke PMB dengan keluhan
keputihan. Hasil anamnesis: gatal divagina, terasa nyeri saat buang air kecil.
Hasil pemeriksaan: TD 110x/m, S 37 OC, P 20x/m, palpasi: nyeri tekan supra
public, tampak odema pada vulva dan vagina, kemerahan dan adanya cairan
putih kekuningan.Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Servisitis
B. Vulvovaginitis
C. Endometritis
D. Infeksi radang panggul
E. Infeksi saluran kemih
180. Seorang perempuan umur 32 tahun P2A0 datang ke PMB karena belum ingin
hamil lagi. Hasil anamnesis: anak terkecil umur 6 bulan, menyusui eksklusif.
Hasil pemeriksaan: KU baik, Konjungtiva pucat, TD 110/70 mmHg, N 88x/m, S
36,2OC, N 78 x/m, P 18 x/m, postio erosi, keputihan banyak, kental.Metode
apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. MOW
B. Mini Pil
C. Kondom
D. AKDR
E. AKBK