2. Efek mineralokortikoid
yaitui retensi natrium dan air oleh tubuli ginjal, sedangkan
kalium ditinggkatkan ekskresinya.
Terapi subtitusi, digunakan pada insufisiensi adrenal, seperti pada
penyakit addison (rasa letih, kurang tenaga dan otot lemah akibat
kekurangan kortisol). Dalam hal ini diberikan hidrokortison karena
efek mineralokortikoidnya paling kuat.
Terapi non-spesifik, yaitu berdasar efek anti-radang, anti-alergi dan
imunosupresif. Juga untuk menghilangkan perasaan tidak enak
(malaise). Umumnya diberikan prednisolon, triamsinolon, &
deksametason.
Ulkus peptikum,
Sakit jantung atau hipertensi
Congestive heart failure
Infeksi
Psikosis
Diabetes
Osteoporosis
Glaukoma
Infeksi herpes simplex
Kerja Singkat : Hidrokortison, Kortison
Kerja Sedang: Prednison, Metil Prednisolon,
Predisolon, Triamsinolon
Kerja Lama: Betametason, Parametason,
Deksametason
Pada mata : radang selaput mata, selaput-bening, radang pinggir
kelopak mata. contohnya adalah hidrocortison, prednisolon,
deksametason, betametason, fluormetolon. Obat-obat ini mempunyai
aktivitas relatif lemah dan sedikit diserap ke dalam darah. Tidak boleh
diberikan pada gangguan mata lain (gatal2 dan mata merah) karena
efek sampingnya adalah katarak dan glaucoma.
Di telinga pada radang gendang telinga, biasanya dikombinasi dengan
antibiotik
Di hidung (intranasal), digunakan sebagai spray untuk rhinitis, polip
untuk menghambat pertumbuhannya.
Di mulut, untuk asma
Rektal, digunakan sebagai supositoria pada wasir yang meradang,
biasanya dikombinasi dengan anestetik lokal (lidokain)
Intra-artikuler, pada radang sendi, biasanya disuntikan hidrokortison
atau triamsinolon diantara sendi-sendi.
1. Efek samping glukokortikoid yang penting adalah:
1.a. Sindrom Cushing, gejala utamanya adalah retensi cairan di
jaringan-jaringan yang menyebabkan naiknya berat badan dengan
pesat, muka menjadi bundar (moon face) adakalanya kaki tangan
gemuk bagian atas, selain itu terjadi penumpukan lemak di bahu dan
tengkuk, kulit menjadi tipis dan mudah terluka, timbul garis kebiru-
biruan (akibat pendarahan di bawah kulit.)
1.b. Kelemahan otot (myopathie steroid), khusus dari anggota badan dan
bahu. Lebih sering terjadi pada hidrokortison dari pada derivat
sintesisnya.
1.c. Osteoporosis (rapuh tulang) karena menyusutnya tulang dan resiko
besar akan fraktur bila terjatuh. Efek ini terutama pada penggunaan
lama prednison diatas 7,5 mg sehari (ekivalen dengan dosis
glukokortikoid lain), seperti pada rema dan asma hebat. Pencegahan
dilakukan dengan vit D3 + kalsium, masing2 500 UI dan 1000 mg
sehari.
1.d. Merintangi pertumbuhan pada anak-anak, akibat dipercepatnya
penutupan epifysis tulang pipa
1.e. Diabetogen. Penurunan toleransi glukosa dapat menimbulkan
hiperglikemia dengan efek menjadi diabetes atau memperhebat
diabetes, penyebabnya adalah stimulasi pembentukan glukosa dalam
hati.
1.f. Imunosupresi, yaitu menekan reaksi tangkis tubuh, seperti yang
terjadi pada trasplantasi organ. Jumlah dan aktivitas limfosit-T/B dan
makrofak dikurangi, efeknya adalah daya tangkis tubuh turun sehingga
lebih peka terhadap infeksi kuman patogen.
1.g. Antimitosis yaitu menghambat pembelahan sel, terutama kortikoida-
fluor yang kuat yang hanya untuk penggunaan dermal.
2. Efek samping mineralokortikoid berupa :
Hipokalemia akibat kehilangan kalium melalui kemih, bisa terjadi
kejang, kelemahan otot, aritmia jantung
Udema dan berat badan meningkat karena retensi garam dan air, juga
resiko hipertensi dan gagal jantung.
3. Efek samping umum adalah :
Efek sentral (atas SSP) berupa gelisah, rasa takut, sukar tidur, depresi.
Efek adrogen, seperti acne, dan gangguan haid
Cataract dan kenaikan tekanan okuler, juga bila digunakan sebagai
tetes mata, resiko glaukoma meningkat.
Bertambahnya sel-sel darah
Bertambahnya nafsu makan dan berat badan
Reaksi hipersensitivitas.
Penghentian kortikosteroid yang diberikan secara sistemik sebaiknya
dilakukan secara bertahap pada pasien yang tidak mempunyai kemungkinan
terjadinya kekambuhan penyakit dan mempunyai kondisi sebagai berikut:
Baru saja menerima pengobatan berulang (terutama jika digunakan selama
lebih dari tiga minggu).
Menjalani pengobatan jangka pendek dalam waktu setahun setelah
penghentian terapi jangka panjang.
Supresi adrenal yang disebabkan oleh penyebab lain.
Rasa pegal-pegal
Mual
Muntah
Diare
Nyeri perut
Rasa melayang