Anda di halaman 1dari 13

HKSA GOLONGAN

ANALGETIK

Nama : Darniati Jabarudin


NIM : F202001113
Kelas : A3 Farmasi
Mata Kuliah : Kimia Medisinal 1
“Pendahuluan”
Analgetik atau analgesik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan
rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran dan akhirnya akan
memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita. Nyeri merupakan suatu pengalaman
sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan adanya potensi
kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut. Obat ini digunakan
untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering mengunakannya misalnya
ketika kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya
mengandung analgetik atau pereda nyeri.
Mekanisme Kerja Analgesik

Mekanisme kerja analgesik terjadi dengan jalan menghambat kerja kerja


enzim siklooksigenase sehingga produksi prostaglandin menurun,
akibatnya reaksi inflamasi atau stimulasi nyeri akan berkurang. Ada dua
tipe enzim siklooksigenase yakni COX-1 dan COX-2. Kebanyakan
senyawa analgesik menginhibisi kedua jenis enzim siklooksigenase.
Penggolongan Analgetik

1. Analgesik Narkotik (Opiat)


Zat ini memiliki daya penghalau nyeri yang kuat sekali dengan titik kerja yang terletak di sistem
saraf sentral , mereka umumnya menurunkan kesadaran ( sifat meredakan dan menidurkan ) dan
menimbulkan perasaan nyaman ( euforia ) , serta mengakibatkan ketergantungan fisik dan psikis
( ketagihan , adiksi ) dengan gejala - gejala abstinensia bila pengobatan dihentikan . Analgetika narkotik
atau analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat seperti opium atau morfin . Termasuk
golongan obat ini yaitu :
1 . Obat yang berasal dari opium - morfin ,
2. Senyawa semi sintetik morfin , 3
3. Semi sintetik yang berefek seperti morfin .
mekanisme aksi obat - obat golongan ini adalah penghambatan adenilat siklase dari neuron , sehingga
terjadi penghambatan sintesis c - AMP ( siklik Adenosin Mono Phosphat ) , selanjutnya menyebabkan
perubahan antara neuron noradrenergik , serotonik dan kolinergik .
Obat-Obat Golongan Analgetik Narkotik

1. Morfin dan Alkaloid Opium


Diindikasikan untuk meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat ciobati dengan obat
analgesic non opioid . Morfin sering digunakan nyeri yang menyertai infark miokard ; neoplasma ; kolik
renal atau kolik empedu ; oklusio akut pembuluh darah perifer , pulmonal atau koroner ; perikarditis akut ,
pleuritis dan pneumotoraks spontan dan nyeri akibat trauma. Morfin dapat menyebabkan mual dan
muntaah terutama pada wanita berdasarkan idiosinkrasi . Bentuk idiosinkrasi lain ialah timbulnya eksitasi
dengan tremor , dan jarang jarang dillirium lebihjarang lagi konfulsi dan insomnia . Bayi dan anak kecil
tidak lebih peka terhadap alkaloid opium , asal saja dosis diperhitungkan berdasarkan berat badan , tetapi
orang lanjut usia dan pasien Penyakit berat agaknya lebih peka terhadap efek morfin.
Contoh nama obat gol.Opioid No Nama 8 Nama:
1) Mortin 9 Hidralorfinakodan
2) Heroin 10 Oksikodon
3) Hidromorfon 11 Nalorfin
4) Oksimorfan 12 Nalokson ,
5) Levorvanol 13 Naltrekson
6) Levalorfan 14 Butorfanol
7) Kodein 15 Nabufin 16 Tebain

2. Mefiridin dan Derivat Fenilpiperidin


Mefridin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia pada beberapa keadaan klinis seperti tindakan diagnostic
sistoskopi , pielografiretrograd dan gastroskopi. Mefiridin digunakan jagu untuk menimbulkan analgesia obstetric dan
sebagai obat praanastetik. Efek samping dari obat ini yaitu : rasa Pusing , berkeringat , euporia , mulut kering , mual ,
muntah , perasaan lemah , gangguan penglihatan , palpitasi , disforia , sinkop dan sedasi
3. Metadon
Analgesia : Jenis nyeri yang dapat dipengaruhi oleh metadon sama dengan jenis nyeri yang dapat dipengaruhi
morfin . Antitusif : Metadon merupakan antitusif yang baik , efek anti tusif 1,5-2 mg / oral sesuai dengan 15-
20 mg kodein , tetapi kemungkinan timbulnya adiksi pada metadon jauh lebih besar dari pada kodein . Oleh
karena itu sekarang metadon sudah mulai ditinggalkan sebagai antitusi. Efek Samping Menyebabkan
perasaan ringan , pusing , kantuk , fungsi mental terganggu , berkerigat , pruritus , mual dan muntah . Efek
samping yang jarang timbul adalah delirium , halusinasi selintas dan urtikaria hemoragik.
4. Propoksiten
Hanya digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai nyeri sedang , yang tidak cukup baik diredakan oleh
asetosal . Kombinasi propoksifen dengan asetosal sama kuat seperti kombinasi kodein dengan asetosal.
Efek samping Propoksifen memberikan efek mual , anoreksia , sembelit , nyeri perut dan kantuk , kurang
lebih sama dengan kodein
5. Antagonis Opoit
Obat - obat yang tergolong antagonis opioid umumnya tidak menimbulkan banyak efek kecuali bila sebelumnya telah ada efek
agonis opioid atau bila opioid endogen edang aktif misalnya pada keadaan stress atau syok. Antagonis opioid ini
diindikasikan untuk mengatasi depresi nafas akibat takar kajak opioid , pada bayi yang dilairkan oleh ibu yang mendapat
opioid sewaktu perdalinan atau akibat tentamen suicide dengan suatu opioid . Dalam hal ini alakson merupakan obat
pilihan untuk kasus ini.
6. Agonis Parsia
Pentazosin diindikasikan untuk mengatasi nyeri sedang tetapi kurang efektif dibandingkan morfin untuk nyeri berat . Obat ini
juga digunakan untuk medikasi pre anastetik . Bila digunakan untukk analgesi opstertik pentazosin dapat mengakibatkan
depresi nafas yang sebending meferidin. Butorfanol memiliki efek Samping menyebabkan ngantuk , mual , berkeringat
kadang kadang terjadi gangguan kardiocaskular yaitu kalpitasi dan gangguan kulit rash . INDIKASI butarfanol efektif
mengatasi nyeri akut pasca operasi sebanding dengan morfin eferidin atau pentazosín . Demikian pula butorfanol sama
efektif dengan mefiridin untuk medikasi preanastetik akantetapi efek secasinya lebih kuat.
2. Analgetik Non Narkotik
Analgetika non - narkotik bersifat tidak adiktif dan kurang kuat . dibandingkan dengan analgetika narkotik .
Obat - obat ini juga dinamakan analgetika tidak ketagihan secara kimiawi . Obat - obatan ini digunakan
untuk mengobati nyeri yang ringan sampai sedang dan dapat dibeli bebas . Obat - obatan ini efektif untuk
nyeri perifer pada sakit . dismenore inyeri menstruasi ) , nyeri pada inflamas , nyeri otot , dan arthritis
ringan sampai sedang . Kebanyakan dari analgetika menurunkan suhu tubuh . yang tingg , sehingga
mempunyai efek antipiretik . Beberapa analgetika seperti aspirin , mempunyai efek art inflamasi dan juga
efek antikoagulan . Efek samping dari analgetika yang paling umum adalah gangguan lambung ,
kerusakan darah , kerusakan hat , dan juga reaksi alergi di kulit.
Obat-Obat Golongan Analgetik Non Narkotik

1. Asam Mefenamat
Efek samping yang paling sering terjadi ( kira - kira terjadi pada 25 % dari seluruh pasien ) melibatkan
sistem gastrointestinal . Biasanya berupa dispepsia atau ketidaknyamanan gastrointestinal bagian atas ,
diare yang mungkin berat dan disertai pembengkakan perut , serta perdarahan gastrointestinal . Sakit
kepala , pusing , mengantuk , tegang dan gangguan penglihatan juga umum terjadi. Pada penderita tukak
lambung , radang usus , gangguan ginjal , asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat.Pemakaian
secara hati - hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cema .

2. Parasetamol
Paracetamol bekerja mengurangi produksi prostaglandin yang terlibat dalam proses nyeri dan edema
dengan menghambat enzim cydooxygenase ( COX ). Efek samping sering terjadi antara lain
hipersensitivitas dan kelainan darah . Penggunaan kronis dari 3-4 gram sehari dapat terjadi kerusakan
hati pada dosis diatas 6 gram mengakibatkan nekrosis hati yang tidak reversibel .
Overdose bisa menimbulkan antara lain mual , muntah dan anorexia . Hanyal parasetamol yang dianggap
aman bagi wanita hamil dan menyusui meskipun dapat mencapai air susu . Efek iritasi , erosi dan
pendarahan lambung tidak terlihat , demikian juga gangguan pernafasan . parasetamol sebaiknya tidak
diberikan terlalu lama karena kemungkinan menimbulkan nefropati analgesic.

3. Aspirin
Mekanisme kerja Penghambatan sintesis prostaglandin di pusat pengatur panas dalam hipotalamus dan
periferdi daerah target. Aspirin memiliki efek samping yaitu mudah memar, mimisan, atau gusi berdarah
hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, penyakit kuning, atau lelah yang tidak biasa, perdarahan
saluran pencernaan yang bisa ditandai dengan sakit perut yang sangat berat, muntah berwarna hitam,
atau bab berdarah. Mudah memar, mimisan, atau gusi berdarah
Hilang nafsu makan
Urine berwarna gelap, penyakit kuning, atau lelah yang tidak biasa
Perdarahan saluran pencernaan yang bisa ditandai dengan sakit perut yang sangat berat, muntah
berwarna hitam, atau BAB berdarah
4. Ibuprofen
Indikasinya yaitu Nyeri & radang pada penyakit artritis ( rheumatoid arthritis , juvenile arthritis ,
osteoarthritis ) & gangguan non sendi ( otot kerangka ) , nyeri ringan sampai berat termasuk dismenorea ,
paska bedah , nyeri & demam pada anak – anak. Efek sampingnya yaitu Perut kembung, Mual dan
muntah, Diare atau malah sembelit, Sakit maag, Demam, Sakit kepala, Perubahan mood.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai