Anda di halaman 1dari 21

Larutan dan Kelarutan

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 1


Sifat Fisika Zat

Koligatif Aditif Konstitutif

 Sifat koligatif bergantung pada jumlah partikel dalam larutan

 sifat koligatif : tekanan osmosis, penurunan tekanan uap, kenaikan titik


didih dan penurunan titik beku.

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 2


Ukuran Partikel

Larutan Sejati < 10Å

Sistem
dispersi Dispersi Koloid 10Å s.d 100 Å

Suspensi > 100 Å

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 3


Tipe-tipe larutan
Zat terlarut Pelarut Contoh
Gas Gas …………
Cairan Gas ………..
Padatan Gas ………..
Gas Cairan Air berkarbonat
Cairan Cairan Alkohol dalam air
Padatan Cairan Larutan natrium klorida dalam air
Gas Padatan ………….
Cairan Padatan …………
Padatan Padatan …………

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 4


Konsentrasi zat terlarut Larutan pada suhu tertentu yang
dalam larutan jenuh pada Larutan lewat mengandung zat terlarut lebih banyak dari
suhu tertentu Jenuh pada normal sehingga terdapat zat yang
(supersaturated) tidak larut

Larutan Jenuh Zat terlarut berada dalam kesetimbangan


kelarutan
(saturated) dengan fase padat

Kuantitatif : konsentrasi zat terlarut dalam


suatu larutan jenuh pada temperatur Larutan tak
tertentu Jenuh Larutan yang mengandung zat terlarut
(unsaturated) dalam konsentrasi di bawah konsentrasi
Kualitatif : interaksi spontan dari dua atau yang diperlukan
lebih zat untuk membentuk dispersi
molekuler homogen

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 5


Pernyataan kelarutan
 jumlah ml pelarut yang akan melarutkan 1 gram zat terlarut
 satu bagian bobot zat padat atau satu bagian volume zat cair
larut dalam bagian volume tertentu pelarut
 dapat juga dinyatakan dalam bentuk molaritas, molalitas dan
persentase

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 6


Istilah kelarutan
istilah Bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian
zat terlarut
Sangat mudah larut Kurang dari 1 bagian
Mudah larut 1 sampai 10 bagian
Larut 10 sampai 30 bagian
Agak sukar larut 30 sampai 100 bagian
Sukar larut 100 sampai 1000 bagian
Sangat sukar larut 1000 sampai 10000 bagian
Praktis tidak larut Lebih dari 10000 bagian

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 7


Interaksi zat terlarut (solut) dan pelarut (solven)

 Pelarut polar
 Pelarut non polar
 Pelarut semi polar

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 8


Pelarut polar (polar solvents)
Kelarutan dalam pelarut polar
› Polaritas pelarut terhadap momen dipol. Pelarut polar
melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain
› Kemampuan zat terlarut membentuk ikatan hidrogen

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 9


IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 10
Mekanisme pelarut polar :
› Pelarut polar dengan tetapan dielektrik yang tinggi
mengurangi gaya Tarik menarik antara ion bermuatan
berlawanan dalam kristal seperti NaCl
› Pelarut polar memutuskan ikatan kovalen pada elektrolit kuat
dengan reaksi asam basa. Contoh : air menyebabkan ionisasi
HCl

› Pelarut polar mampu mensolvasi molekul dan ion dengan


adanya gaya interaksi dipol, terutama pembentukan ikatan
hidrogen yang menyebabkan kelarutan senyawa tersebut

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 11


Interaksi ion dipol antara garam antara garam natrium dari asam
oleat dengan air :

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 12


Pelarut nonpolar (nonpolar solvents)
Kelarutan dalam pelarut nonpolar :
› Zat terlarut ionik dan polar tidak larut atau hanya sedikit larut
dalam pelarut nonpolar
› Senyawa nonpolar dapat melarutkan zat terlarut nonpolar
dengan tekanan internal yang sama melalui interaksi dipol
induksi
› Molekul zat terlarut tetap berada dalam larutan karena
adanya sejenis gaya van der walls-London yang lemah
› Minyak dan lemak larut dalam tetraklorida, benzene, dan
minyak mineral. Basa alkaloid dan asam lemak juga larut
dalam pelarut nonpolar
IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 13
Pelarut semipolar (semipolar solvents)
Kelarutan dalam pelarut semipolar (semipolar solvents) :
› Keton dan alkohol (pelarut semipolar) dapat menginduksi
derajat polaritas dalam molekul pelarut nonpolar. Contoh :
benzene yang mudah terpolarisasi menjadi larut dalam
alcohol
› Senyawa semipolar dapat bertindak sebagai pelarut perantara
yang dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan
nonpolar. Contoh : aseton menaikkan kelarutan eter dalam air

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 14


Polaritas pelarut dan zat terlarut

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 15


Kelarutan suatu senyawa bergantung pada :
 sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut
 faktor temperatur
 tekanan
 Ph larutan
 dalam skala yang lebih kecil bergantung pada bentuk terbagi
zat terlarut

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 16


Kelarutan padatan dalam cairan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan padatan
dalam cairan :
› Intensitas pengadukan
› temperatur
› pH
› Jenis pelarut
› Bentuk dan ukuran partikel
› Konstanta dielektrik
› Penambahan zat-zat lain

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 17


Pengaruh temperatur terhadap kelarutan zat dalam larutan ideal :

∆𝐻𝑓 𝑇0 − 𝑇
− log 𝑋2𝑖 = ( )
2,303 𝑅 𝑇𝑇0

𝑋2𝑖 = 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

∆𝐻𝑓 = 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑙𝑒𝑏𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟

𝑇0 = 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑒𝑙𝑒𝑙ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘

𝑇 = 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 18


Contoh soal :
Berapa kelarutan naftalen dalam larutan ideal pada 20 ˚C. titik leleh naftalen 80 ˚C dan
panas peleburan molar 4500 kal/mol

Jawab :
∆𝐻𝑓 𝑇0 − 𝑇
− log 𝑋2𝑖 = ( )
2,303 𝑅 𝑇𝑇0

∆𝐻𝑓 𝑇0 − 𝑇
log 𝑋2𝑖 =− ( )
2,303 𝑅 𝑇𝑇0

4500 353 − 293


− log 𝑋2𝑖 = ( )
2,303 𝑥 1,987 293 𝑥 353

𝑋2𝑖 = 0,27

IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 19


IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 20
IIN LIDIA PUTAMA MURSAL, M.SI 21

Anda mungkin juga menyukai