Larutan
Larutan
KOMPOSISI LARUTAN
2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT
3. KESETIMBANGAN LARUTAN
4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
ZAT TERLARUT + PELARUT LARUTAN
PELARUTAN GULA
DALAM AIR
3
Larutan terdiri atas cairan yang melarutkan zat
(pelarut) dan zat yang larut di dalamnya (zat
terlarut).
Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa
padatan atau gas asal dapat melarutkan zat
lain.
Sistem semacam ini disebut sistem dispersi.
Untuk sistem dispersi, zat yang berfungsi
seperti pelarut disebut pendispersimedium
sementara zat yang berperan seperti zat
terlarut disebut zat terdispersi
(dispersoid).ngan zat terdisp
4
Baik pada larutan ataupun sistem dispersi, zat
terlarut dapat berupa padatan, cairan atau gas.
Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak ada
kesulitan dalam membedakan peran pelarut dan
zat terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecil
dari pelarut.
Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut
hampir sama, maka akan sukar untuk
memutuskan manakah pelarut mana zat terlarut.
Dalam kasus yang seperti ini, Anda dapat sebut
komponen 1, komponen2, dst.
5
6
7
8
9
Mekanisme pelarutan
KRISTAL DITIMBANG, DILARUTKAN, DAN
DIENCERKAN SAMPAI TANDA TERA
Penyelesaian
1 cm3
volume larutan = 222,4 g x 1,089 g = 204 cm3 = 0,204 L
0,24 mol
molaritas MgCl2 = 0,204 L = 1,15 M
0,24 mol
molalitas MgCl2 = 0,200 kg H2O = 1,18 mol kg -1
PENGENCERAN
Membuat larutan supaya lebih encer dengan cara menambah
pelarutnya.
Rumus : Vp x Kp = Ve x Ke
Atau V1 . N1 = V2 . N2
V = Volume
N = Normalitas
17
LARUTAN BERAIR DARI SPESIES MOLEKUL
SATU MOLEKUL
FRUKTOSA DALAM
LARUTAN BERAIR
LARUTAN BERAIR DARI
SPESIES IONIK (ELEKTROLIT)
REAKSI PENGENDAPAN
Ba2+ (aq) + SO42- (aq) → BaSO4 (s)