Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN STRUKSTUR DAN

PENGEMBANGAN SENYAWA AGONIS


DAN ANTAGONIS

TIM KIMIA MEDISINAL FFS UHAMKA


MATERI

1. Pengertian agonis, antagonis dan kombinasi


obat
2. Antagonis fasa farmakokinetik
3. Antagonis antar obat fase farmakodinamik
4. Senyawa agonis dan antagonis kompetitif
Pengertian senyawa agonis
• Senyawa agonis adalah senyawa yang dapat
menghasilkan respon biologis tertentu serupa dengan
senyawa agonis endogen.
Pengertian senyawa antagonis
• Senyawa antagonis adalah senyawa yang
dapat menetralisir atau menghilangkan
respon biologis senyawa agonis.
• Umumnya memiliki struktur yang mirip
dengan senyawa agonis.
Kombinasi obat
• Melibatkan campuran 2 obat atau lebih dalam satu
formulasi.
• Penggunaan 2 obat dalam formulasi yang berbeda dan
diminum bersama-sama
• Penggunaan 2 obat yang diminum dalam waktu yang
berbeda tetapi kemudian berada bersama-sama dalam
darah

• Interaksi obat  terjadi peningkatan atau


penurunan potensi obat (bersifat antagonis)
Peningkatan efektivitas akibat
interaksi obat
1. Efek potensiasi, dengan cara:
1. Meningkatkan ketersediaan farmasetik
2. Meningkatkan ketersediaan biologis dengan
proteksi terhadap proses bioinaktivasi
3. Menurunkan ekskresi obat
4. Meningkatkan proses bioaktivasi
2. Efek sinergisme berdasarkan pengaruh pada
fasa farmakodinamik
Antagonis pada fasa farmakokinetik
• Antagonis pada fasa farmakokinetik pada
umumnya : antagonis kimia atau netralisasi

• Antagonis kimia: interaksi antar obat sesudah fase


absorbsi
• Antagonis kimia akan berinteraksi dengan senyawa
agonis menghasilkan produk tidak aktif jumlah agonis
yang berinteraksi dengan reseptor berkurang aktivitas
<<
Contoh….
• Antikoagulan heparin (asam) berinteraksi
dengan protamin (basa) heparin menjadi
tidak aktif

• Dimerkaprol dengan Ion merkuri (Hg++) dapat


membentuk kelat nontoksik dan mudah larut
dalam air dengan  Hg++ menjadi tidak aktif 
antidotum keracunan logam berat.
Antagonis antar obat fase
farmakodinamik
• Antagonis farmakodinamik adalah antagonis
yang mempengaruhi proses interaksi obat-
reseptor respon biologis obat menurun
• Antagonis berperan dalam proses biokimia
penting atau mem-blok reseptor spesifik

Interaksi dapat bersifat reversibel, irreversibel


atau kompetitif
10

Antagonis pada fasa farmakodinamik


dibagi atas :

1. Antagonis kompetitif
2. Antagonis non kompetitif
3. Kombinasi antagonis
kompetitif dan non kompetitif
4. Antagonis fungsional dan
fisiologik
5. Antagonis irreversibel
6. Antagonis tipe kompleks
11

Antagonis kompetitif
Agonis + Reseptor ----- (AR) ------ Respon
Biologis
I
Antagonis Kompetitif

cont : antihistamin dan histamin


kolinergik dan antikolinergik
12

Antagonis non Kompetitif


1. Pengurangan afinitas
2. Pengurangan aktivitas intrinsik
3. Menghalangi transmisi imfuls
4. Berinteraksi dengan makromolekul (membran,
sel atau jaringan ) yg sama dengan agonis

A + R -------- (AR) -------- Respon Biologis


13

• Pengurangan afinitas
obat dan antagonis bekerja pada sel yang sama
tetapi tempat yg berbeda, interaksi antagonis
menyebabkan perubahan bentuk konformasi
reseptor sehingga dapat menurunkan afinitas
agonis, akibatnya respon biologisnyapun
menurun.
• Pengurangan aktivitas intrinsik
antagonis bekerja pada sel yang berbeda dengan
agonis.
cont : spasmolitik (papaverin) dgn spasmogen
(histamin, asetilkolin, serotonin)
14

• Menghalangi transmisi impuls


senyawa agonis pad sel berbeda,
menyebabkan penghalangan transmisi impuls
senyawa agonis.
cont : striknin (perangsang SSP) dgn prokain
(anestesi)
• Berinteraksi dgn makromolekul
berinteraksi dgn makromolekul yg sama dgn
agonis yg merupakan bagian dari reseptor-
efektor, sehingga penurunan respon biologis.
cont : striknin dgn kurare
15

Anatgonis fungsional, fisologis


 Anatgonis fungsional : dua senyawa agonis
mempunyai efek berlawanan, bekerja pada satu sel
atau sistem yang sama tapi pada tempat yg berbeda
cont : histamin dan isaoprenalin bekerja pada otot
polos jaringan bronki

antagonis fisiologis :dua senyawa agonis mempunyai


efek berlawanan, bekerja pada organ atau jaringan
yg berbeda sehingga dihasilkan efek Resultante
cont :norefineprin efek vasokontriksi + B-
adrenergik vasodilatasi.
16

Antagonis Ireversibel
• Tipe antagonis dgn karakteristik masa kerja
panjang, pengikatan obat selektif, tempat
reseptor hanya untuk satu tipe agonis.
cont : senyawa pemblok a-adrenergik
(dibenzilin) dpt memblok reseptor a-adrenergik
dgn mengikat reseptor melalui ikatan kovalen.
Antagonis tipe komplaks
cara kerjanya sangat kompleks
Cont : baktreriostatik, bakterisid.
Mekanisme
antagonis
Hubungan struktur kimia agonis dan
antagonis kompetitif
• Agonis dan antagonis kompetitif memiliki
afinitas terhadap reseptor yang sama, yang
berbeda adalah aktivitas intrinsiknya.

• Karena bekerja pada reseptor yang


samastruktur kimia dan aktivitasnya dapat
diperkirakan
1. Metabolit dan antimetabolit
• Perubahan substrat menjadi penghambat
kompetitif pada enzim tertentu
• Contoh:
▫ asetilkolin dan asetil-β-metilkolin terhadap enzim
asetilkolin esterase
2. Senyawa Adrenergik dan pemblok
selektif
Sistem saraf adrenergik menghasilkan dua tipe respons :
• -adrenergik : menimbulkan vasokonstriksi otot polos, dan
respons hambatan  relaksasi otot polos usus.
Reseptor : -adrenoseptor.
• β-adrenergik : menimbulkan respons hambatan, seperti
relaksasi otot polos dan vasodilatasi otot rangka, serta
menimbulkan rangsangan  meningkatkan kontraksi
jantung.
Reseptor : β-adrenoseptor.
• Lands (1967)  subtipe β-reseptor: β1 dan β2.
β1-adrenoseptor terdapat pada jantung, arteri koroner, otot
usus atau jaringan adipose, dan berhubungan dengan efek
rangsangan jantung dan lipolisis.
β2-adrenoseptor terdapat pada arteri, paru dan otot uterus;
rangsangan menyebabkan vasodilatasi dan bronkodilatasi.
• Langer (1974)  subtipe -reseptor: 1 dan 2.
1-adrenoseptor terdapat pada postsinaptik, merupakan
mediator respons rangsangan, misal vasokonstriksi.
2-adrenoseptor terdapat pada prasinaptik, merupakan
mediator respons hambatan.
Contoh…
• β-Agonis dan β-antagonis struktur mirip, terlihat pada
struktur isoproterenol  tipe perangsang β-
adrenergik, dan propranolol  tipe pemblok β-
adrenergik.
HO
CH3 CH3
HO CH CH2 NH CH O CH2 CH CH2 NH CH
OH CH3 OH CH3

Isoproterenol Propanolol

-Agonis dan -antagonis kemiripan struktur kecil, karena


mengikat reseptor pada sisi berbeda.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai