Anda di halaman 1dari 23

Alat Pengumpulan data

Ria septiyana Msi., Apt


 Mengenal Alat Pengumpul Data
 Untuk mengumpulkan data yang dimaksud,

seorang peneliti biasanya menggunakan


instrument untuk mengumpulkan data.
 Dengan demikian, kedudukan suatu skala/

instrument pengumpul data dalam proses


penelitian sangat penting karena kondisi data
tergantung alat (instrument) yang dibuat.
Berikut adalah beberapa instrument yang ada.
 1.      Angket
 Yaitu daftar pertanyaan yang diberikan

kepada orang lain dengan maksud agar orang


yang diberi angket tersebut bersedia
memberikan respons sesuai dengan
permintaan. Angket dibagi dalam tiga bagian,
yaitu sebagai berikut :
 a.       Angket Tertutup, yaitu angket yang

disajikan dengan serangkaian alternative,


sedangkan responden hanya cukup member
tanda silang, melingkar, ataupun sebagainya.
 b.      Angket Terbuka, yaitu angket yang
disajikan dalam bentuk pertanyaan dan
responden dipersilahkan untuk menuliskan
jawaban sesuai dengan yang dipikirkan dan
dirasakan sendiri.
 c.       Angket Campuran, yaitu gabungan dari

angket terbuka dan angket tertutup.


 2.      Daftar Cocok (Check List)
 Sebenarnya daftar cocok (check list) ini juga

merupakan angket, yang dalam pengisiannya


responden hanya member tanda cek atau
sialng pada kolom yang telah disediakan.
 3.      Skala
 Merupakan instumen pengumpul data yang

bentuknya hamper sama dengan daftar cocok


atau angket model tertutup, namun alternative
jawabannya merupakan perjenjangan.
Misalnya sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
 Teknik Observasi
 Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas
pencatatan fenomena yang dilakukan secara
sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara
terlibat (participant) maupun nonparticipant. Teknik
ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu sebagai
berikut:
 1.      Didasarkan pada pengalaman langsung
 2.      Dapat melihat dan mengamati sendiri,
kemudian mencatat perilaku dan kejadian
sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang
sebenarnya.
 3.      Peneliti dapat mencatat peristiwa dalam
situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang
langsung diperoleh dari data.
 4.      Memungkinkan peneliti untuk mengerti
situasi-situasi yang rumit.
 5.      Dalam kasus-kasus tertentu, saat

teknik komunikasi lainnya tidak


memungkinkan, pengamatan dapat menjadi
alat yang sangat bermanfaat.
 Tapi yang menjadi pertanyaan apakah teknik

ini dapat dipertanggungjawabkan


keilmiahannya?
 Hal ini karena sekilas kelihatannya sama
dengan yang dilakukan seorang wartawan
dalam meliput berita yang ingin dibuatnya.
Jehoda, dkk (1958) memeberikan batasan
dalam teknik ini. Selama masih mengandung
kaedah berikut, teknik ini dianggap ilmiah :
 1)      Mengabdi pada tujuan-tujuan

penelitian yang telah dirumuskan.


 2)      Direncanakan secara sistematis, bukan

terjadi secara tidak teratur.


 3)      Dicatat dan dihubungkan dengan
proposisi-proposisi yang lebih umum, tidak
hanya dilakukan untuk memenuhi rasa ingin
tahu yang ada.
 4)      Dapat dicek dan dikontrol validitas dan

reliabilitas ketelitiannya sebagaimana data


ilmiah lainnya.
 Karena dalam proses observasi yang
dilaksanakan dilapangan mungkin saja tidak
sesuai dengan harapan yang diinginkan, dalam
kegiatan observasi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan dilakukan oleh beberapa
observer, yaitu sebagai berikut :
 1.      Carilah terlebih dahulu informasi
selengkap-lengkapnya tentang hal-hal yang
hendak diobservasi.
 2.      Pahami tujuan-tujuan umum dan tujuan
khusus penelitian yang sedang dilaksanakan,
focus penelitian, pertanyaan penelitian, baru
kemudian tentukan materi atau objek yang
hendak diobservasi.
 3.      Terkait dengan butir nomor 2, batasi
ruang lingkup serta materi atau objek yang
ingin diobservasi agar tidak melebar.
 4.      Catatlah hasil observasi sedetail

mungkin, upayakan membuat rekaman, baik


secara visual ataupun audio.
 5.      Transkipkan segera hasil rekaman atau

narasikan dengan segera.


 Dalam melaksanakan observasi, ada empat
pola yang dapat dilakukan, yaitu sebagai
berikut :
 1)      Pengamatan Secara Lengkap
 2)      Pemeran Serta Sebagai Pengamat
 3)      Pengamat Sebagai Pemeran Serta
 4)      Pengamatan Penuh
 Dalam teknik 1, 2, dan 3 merupakan teknik
observasi partisipasi yang melibatkan diri peneliti
dalam kegiatan masyarakat yang ditelitinya, sejauh
tidak menganggu aktivitas keseharian masyarakat
tersebut.
 Pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan
yang melibatkan diri peneliti dalam kegiatan orang
yang menjadi sasaran penelitian, tanpa
mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau
aktivitas yang bersangkutan dan tidak
menyembunyikan identitas sebagai peneliti.
 Sedangkan dalam teknik 4 merupakan teknik
dimana si peneliti bebas melaksanakan proses
pengamatan tanpa diketahui oleh subjek yang
diamatinya.
 Observasi kerap kali ditanyakan sisi validitas dan
reliabilitasnya. Untuk menjawab hal itu, berkenaan
dengan persoalan validitas dan reliabilitas yang
harus dilakukan oleh peneliti adalah :
 1.      Menggunakan tim atau bekerja sama
dengan peneliti lain dalam melakukan
pengamatan.
 2.      Selalu mengkaji ulang hasil pengamatan
yang diperolehnya.
 3.      Memaparkan data hasil observasi dengan
bahasa yang jelas.
 4.      Selalu mengedepankan data actual, objektif,
dan sesuai dengan konteks penelitian.
 5.      Melakukan pengamatan secara
sistematis.
 6.      Melakukan pengamatan secara

berulang untuk objek yang sama.


 7.      Melakukan kombinasi pengamatan

dalam situasi yang berbeda sehingga


diperoleh akumulasi pamahaman seakurat-
akuratnya tentang objek yang diamati.
 Teknik Wawancara
 Model wawancara yang dapat dilakukan

meliputi wawancara tak berencana yang


berfokus dan wawancara sambil lalu.
 Wawancara tak berencana berfokus adalah

pertanyaan yang diajukan secara tidak


terstruktur, namun selalu berpusat pada satu
pokok masalah tertentu.
 Wawancara sambil lalu adalah wawancara

yang tertuju pada orang-orang yang dipilih


tanpa melalui seleksi terlebih dahulu secara
diteliti, tetapi dijumpai secara kebetulan.
 Dalam melakukan teknik wawancara terhadap
informan, hendaklah pertanyaan melingkupi
beberapa hal, antara lain :
 1.      Apa (apa yang terjadi, apa yang dikatakan
dan dilakukan, apakah hal itu merupakan
peristiwa rutin, apa makna hal itu bagi si pelaku)
 2.      Siapa (siapa yang terlibat, cirri-ciri social
pelaku, peran yang dimainkan, bagaimana
seseorang sampai terlibat, dasar penerimaan
kelompok, siapa pemimpinnya)
 3.      Kapan (kapan kejadiannya berlangsung,
hubungan kejadian satu dengan kejadian
lainnya, apa yang menyebabkan hal itui muncul)
 4.      Dimana (dimana itu terjadi, dalam
setting social, budaya, ekonomi, politik yang
bagaimana, mungkinkah itu terjadi ditempat
lain)
 5.      Mengapa (mengapa terjadi, dan apa

faktor penyebabnya)
 6.      Bagaimana (bagaimana kejadian itu

berlangsung dan bagaimana kejadian itu


dihubungkan dengan kejadian lain)
 Focus Group Discussion (FGD)
 FGD dirancang untuk melakukan

pengumpulan data dengan menggunakan


sebuah forum diskusi dengan tema-tema
yang telah dipersiapkan sejak awal oleh
peneliti.
 Tujuan utama diskusi terfokus ini adalah
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya
tentang satu tema yang dijadikan focus
penelitian.
 Mungkin saja dalam diskusi si peneliti belum

memiliki konsep yang baku tentang tema


yang diteliti. Maksudnya, sejak awal peneliti
ingin menggali informasi tentang apa yang
sesungguhnya dipahami oleh para informan
terkait dengan tema yang ingin ditelitinya. 
 Berdasarkan bentuknya, angket dapat dibedakan menjadi :

a. Angket berstruktur (Tertutup)


Dalam angket ini, jawaban pertanyaan yang diajukan sudah
disediakan. Responden diminta untuk memilih satu jawaban
yang sesuai dengan dirinya. Jadi, pertanyaannya bersifat
tertutup.

Contoh :

1. Apakah anda seorang karyawan pegawai negeri ?


a. Ya
b. Bukan

2. Jika Ya, sudah berapa lamakah anda menjadi pegawai negeri ?


a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. Lebih dari 3 tahun
 . Angket tak berstruktur (Terbuka)

Pada angket ini, pertanyaan diajukan dalam bentuk pertanyaan


terbuka, pilihan jawaban tidak disediakan. Jadi responden diberi
kebebasan untuk menjawab pertanyaan menurut pendapatnya
sendiri.

Contoh :
1. Bagaimana pendapat anda tentang sistem penggajian yang
diberikan oleh Perusahaan kepada karyawannya di tempat anda
bekerja ?

..................................................

2. Bagaimana saran anda untuk perbaikan sistem penggajian di


perusahaan tempat anda bekerja ?

..................................................
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai