NEUROLOGI
By: Sri Wahyuni, M.Kep.,Ns
PEMERIKSAAN REFLEKS
• Hasil pemeriksaan merupakan informasi penting yang
sangat menentukan. Penilaian refleks selalu berarti
penilaian secara banding antara sisi kiri dan sisi kanan.
Respon terhadap suatu perangsangan tentu tergantung
pada intensitas. Oleh karena itu refleks kedua belah
tubuh yang dapat dibandingkan harus merupakan hasil
perangsangan yang berintensitas sama.
• Pada penderita penyakit syaraf tertentu dapat
dibandingkan refleks patologis atau juga refleks primitif.
• Dari penilaian terhadap refleks fisiologis dan patologis ini
kita dapat memperkirakan letak / jenis lesi.
PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS
Refleks biseps ( B P R ) :
Stimulus : ketokan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada
tendon m. biseps brachii, posisi lengan setengah
ditekuk pada sendi siku.
Refleks triceps ( T P R ) :
Stimulus : ketukan pada tendon otot triseps brachii, posisi lengan
fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi
Respons : extensi lengan bawah disendi siku
Refleks fisiologis ( tendon / periosteum )
Refleks patella ( K P R ) :
Stimulus : ketukan pada tendon patella
Respons : ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m.
quadriceps Femoris.
Refleks achilles ( A P R )
Stimulus : ketukan pada tendon achilles
Respons : plantar fleksi kaki karena kontraksi m.
gastrocnemius
PEMERIKSAAN REFLEK PATOLOGIS
• adalah reflek yang tidak bisa dibangkitkan pada orang
sehat, kecuali pada bayi dan anak. Kebanyakan
merupakan gerakan reflek defensif atau postural yang
pada orang dewasa sehat terkelola dan ditekan oleh
akifitas susunan piramidalis.
• Anak kecil usia 4 – 6 thn, belum memiliki susunan
piramidal yang bermielinisasi penuh, sehingga aktifitas
susunan piramidalnya belum sempurna.
• Shg gerakan reflek yang dinilai sebagai reflek patologi
pada orang dewasa tidak selamanya patologi jika
dijumpai pada anak kecil
• Pada orang dewasa reflek patologi selalu merupakan
tanda lesi UMN.
Reflek patologi
ekstremitas atas
Hoffman
Stimulus : goresan pada kuku jari tengah pasien
Respons : ibu jari, telunjuk dan jari – jari lainnya ber
fleksi
Tromner
Stimulus : jentikan/ colekan pada ujung jari tengah
pasien
Respons : seperti Hoffman
Refleks patologis
Eks. bawah
Babinski
Stimulus : penggoresan telapak kaki bagian lateral dari
posterior ke anterior
Respons : dorsofleksi ibu jari kaki dan pengembangan
(fanning) jari kaki lainya.
Chaddock
Stimulus : penggoresan kulit dorsum pedis bagian
lateral,
sekitar malleolus lateralis dari posterior ke
anterior
Respons : seperti babinski
Lan. Refleks patologis
Oppenheim
Stimulus : pengurutan crista anterior tibiae dari
proksimal ke distal (dr atas ke bawah)
Respons : seperti babinski
Gordon
Stimulus : penekanan betis secara keras
Respons : seperti babinski
Lanj. Refleks patologis
Schaffer
Stimulus : memencet tendon achilles
secara keras
Respons : seperti babinski
Rossolimo
Stimulus : pengetukan pada telapak kaki
Respons : fleksi plantar jari – jari kaki
Lanj. Refleks patologis
Mendel - Bechterew
Stimulus: pengetukan dorsum pedis pada
daerah os cuboideum
Respons : seperti rossolimo
PEMERIKSAAN REFLEKS PRIMITIF
Gerakan reflek yang bangkit secara fisiologi pada bayi
dan tidak dijumpai lagi pada anak yang sudah besar
Bila pada orang dewasa reflek tersebut masih dapat
timbul, maka fenomena itu menandakan kemunduran
fungsi susunan saraf pusat.
Adapun refleks yang menandakan proses regresi tersebut
adl :
refleks menetek (sucking), snout, memegang (grasp),
glabella dan palmomental
Refleks Primitif
Sucking refleks
Stimulus : sentuhan pada bibir
Respons : gerakan bibir, lidah dan rahang bawah
seolah menyusu
Snout refleks
Stimulus : ketukan pada bibir atas
Respons : kontraksi otot disekitar bibir / dibawah
hidung (menyusu)
Refleks Primitif
Graps reflek
Stimulus : penekanan / penempatan jari si
pemeriksa pada telapak tangan
pasien
Respons: tangan pasien mengepal
Palmo-mental reflek
Stimulus: goresan ujung pena terhadap kulit
telapak tangan bagian distal
Respons: kontraksi otot mentalis dan
orbicularis oris sisi lateral
16