Anda di halaman 1dari 9

PRIORITAS MASALAH

Oleh:

Ismiana Fatimah Modjaninrat 130112160670

Preseptor IKM:
Dr. Guswan Wiwaha, dr., MM

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
Pendahuluan

Penetapan prioritas dalam masalah kesehatan dan penentuan prioritas dalam

program intervensi yang dilaksanakan merupakan hal yang penting karena

keterbatasan sumber daya manusia, waktu , dan dana. Oleh karena itu dalam

menyiapkan kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan kegiatan untuk

mengintervensi suatu masalah perlu dilakukan prioritas untuk menjawab pertanyaan:

masalah kesehatan atau penyakit apa yang perlu diutamakan/diprioritas untuk segera

diselesaikan.1

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan prioritas

masalah kesehatan. Secara sederhana dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu

metode skoring dan non skoring.

Teknik Skoring

Teknik skoring dilakukan dengan memberikan angka atau skor pada masing-

masing aspek yang dinilai berdasarkan metode tertentu. Masalah dengan skor terbesar

adalah masalah yang dijadikan prioritas utama.2

1. Metode Matematika atau PAHO1

Metode PAHO atau Pan American Health Organization

menggunakan beberapa aspek untuk menentukan prioritas masalah

kesehatan di suatu wilayah yaitu

a. Magnitude masalah, menunjukkan berapa banvak penduduk yang


terkena penyakit atau masalah tersebut. Hal ini dpat dilihat dari

angka prevalensi atau insidensi penyakit.

b. Severity adalah besar kerugian yang ditimbulkan. Dahulu bisa

dilihat dari Case Fatality Rate (CFR) masing-masing penyakit.

Sekarang severity bisa juga dilihat dari jumlah disability days atau

disability years atau disesase burden yang ditimbulkan oleh

penyakit bersangkutan.

c. Vulnerability menunjukan sejauh mana tersedia obat atau

teknologi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut., dapat

juga dilihat dari tersedianya infrastruktur untuk melaksanakan

program seperti misalnya ketersediaan tenaga dan peralatan.

d. Community and political concern, kepedulian/dukungan politis

dan dukungan masyarakat

e. Affordability menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.

Pemberian skor 1-5 dilakukan oleh panel expert atau orang yang

memahami masalah kesehatan tersebut dalam sebuah forum dan

dilakukan brain storming. Setelah diberi skor, masing-masing penyakit

dihitung nilai akhirnya yaitu perkalian antara nilai skor masing-masing

kriteria. Hal ini dilakukan agar perbedaan nilai skor akhir antara masalah

menjadi sangat kontras, sehingga terhindar keraguan manakala perbedaan

skor tersebut terlalu tipis. 1


Terdapat beberapa kelemahan terhadap metode ini. Pertama

penentuan nilai skor yang didasarkan pada penilaian kualitatif atau

kelimuan oleh para pakar yang cenderung subjektif, kedua masih kurang

spesifiknya kriteria penentuan pakar tersebut. Kelebihan cara ini adalah

mudah dilakukan dan bisa dilakukan dalam waktu yang cepat. 2

2. Metode Hanlon

Metode Hanlon sama seperti PAHO namun menggunakan aspek

yang berbeda untuk menentukan prioritas masalah kesehatan, yaitu

a. Besarnya masalah atau magnitude. Pada aspek ini besar masalah

dilihat dari berbagai aspek seperti besarnya persentasi/ prevalensi

penduduk yang menderita langsung karena penyakit tersebut,

besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan perorang rata-rata

perbulan untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut, dan

besarnya kerugian yang diderita. Tiap bagian dari aspek tersebut

diberi nilai 0-10 kemudian dijumlahkan dan dibagi tiga, hasil

akhirnya merupakan skor untuk aspek magnitude.

b. Kegawatan atau emergency/seriousness. Pemberian skor pada

kegawatan lebih bersikap subjektif dimana kelompok menentukan

tingkat kegawatan misalnya dengan melihat faktor urgensinya dan

keganasannya. Berdasarkan 3 faktor ini anggota menentukan nilai


dengan skala 0-10. Sama seperti sebelumnya, skor akan

dijumlahkan dan dibagi sesuai jumlah aspek yang dinilai.

c. Kemudahan penanggulangan, tiap anggota memberikan skor 1-5

dimana 1 amat sulit ditanggulangi dan 5 amat mudah. Skor akhir

didapat dari jumlah skor dari masing-masing anggota kemudian

dibagi jumlah anggota.

d. Dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan berdasarkan

aspek PEARL, P appropriateness atau kesesuaian, E economic

feasibility atau murah secara ekonomi, A acceptability atau dapat

diterima masyarakat, R Resource availability atau tersedianya

sumber daya, dan L legality atau terjamin legalitasnya. Masing-

masing aspek ini dijawab ya atau tidak dengan nilai 1 jika ya dan

0 jika tidak dengan cara voting. Kemudian nilai akhirnya adalah

dikalikan dari masing masing aspek.1

Skor akhir untuk suatu masalah dengan metode ini adalah

dikalikan dari keempat aspek diatas. Faktor PEARL di metode ini sangat

menentukan karena menunjukan apakah pemecahan masalah dapat

dilaksanakan.

3. Metode USG

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan


prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan

mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG yaitu3

a. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan

waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut

untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

b. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat

yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang

menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-

masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu

dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang

dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila

dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

c. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan

semakin memburuk kalau dibiarkan.

Hasil penghitungan dan proses metode USG ini sama dengan

metode PAHO hanya saja aspek uang dilihat pada metode USG lebih
sedikit.

Teknik Non Skoring

1. Metode Delphie

Metode ini memprioritaskan masalah secara non skoring yang

melibatkan para ahli untuk dimintai ide dan solusi pemecahan masalah.

Langkah pertama adalah identifikasi masalah yang akan diselesaikan oleh

tim, kemudian daftar masalah tersebut dikirim ke ahli untuk diskusikan

secara terbuka dan mendalam serta para ahli mengajukan pendapatnya

tentang masalah yang perlu diberikan prioritas. Setelah mendapat

masukan dari para ahli, tim merangkum semua pendapat ahli untuk

kemudian dikirim kembali ke ahli. Tahap selanjutnya adalah ahli

berdiskusi hingga dicapai suatu kesepakatan (konsensus) tentang masalah

kesehatan yang menjadi prioritas.2

Kelemahan cara ini adalah waktunya yang relatif lama serta

kemungkinan pakar yang dominan mempengaruhi pakar yang tidak

dominan.Kelebihannya metode ini memungkinkan telahaan yang

mendalam oleh masing-masing pakar yang terlibat.1

2. Metode Delbecq

Delbecq merupakan teknik memprioritaskan masalah dengan

meminta pendapat beberapa ahli secara voting. Sebuah forum (6 sd 8


orang) yang berisikan tim ahli membuat peringkat masalah dari daftar

masalah yang disediakan di papan. Cara penentuan peringkat adalah

secara voting tertutup .Hasil voting tahap pertama dipaparkan di papan,

kemudian dilakukan voting kedua untuk menentukan prioritas masalah.

Pada teknik delbeque tidak ada diskusi. Kelemahan dari teknik ini adalah

penentuan siapa yang berhak menjadi anggota tim ahli, lebih bersifat

subyektif, dan pengambilan keputusan lebih berdasar pada konsesus dari

interes/kepentingan yang ada, bukan fakta permasalahan itu sendiri.2

3. Metode NGT

Memprioritaskan masalah dengan metode ini juga meminta

pendapat beberapa ahli. Sebuah forum (6 sd 8 orang) yang berisikan tim

ahli membuat peringkat masalah dari daftar masalah yang disediakan di

papan. Masing-masing ahli menentukan peringkat masalah tanpa diskusi.

Hasil pendapat masing-masing ahli kemudian dirangkum dan

didiskusikan menjadi beberapa kriteria permasalahan (sudah

dipersempit/diklasifikasikan). Tahap terakhir adalah dilakukan voting

untuk menentukan prioritas masalah. Metode ini mirip dengan delbeque,

hanya saja NGT menggunakan diskusi.4


DAFTAR PUSTAKA

1. Symond D. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis

Intervensi Kegiatan Dalam Pelayanan Kesehatan Di Suatu Wilayah. J Kesehat

Masy [Internet]. 2013;7(2):95100. Available from:

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=284214&val=7056&title=

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN DAN PRIORITAS

JENIS INTERVENSI KEGIATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

DI SUATU WILAYAH

2. dr. Nur Aisyah Jamil MS. Pengambilan Keputusan [Internet]. 2008. Available

from: http://www.medicine.uii.ac.id/

3. Munsir M. ANALISIS DAN PRIORITAS_MASALAH DESA

LALONGGAMBUNO. 2013.

4. Prevention C for DC and. Gaining Consensus Among Stakeholders Through

the Nominal Group Technique. Centers Desease Control Prev [Internet].

2006;(7):12. Available from:

http://www.cdc.gov/healthyouth/evaluation/index.htm

Anda mungkin juga menyukai