Anda di halaman 1dari 6

SKIZOFRENIA DAN GANGGUAN PSIKOTIK LAINNYA Infeksi

Luana N. A. Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus
pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia. Penelitian
Pendahuluan. mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua
kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia.
Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan
banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat Hipotesis Dopamin
dipahami sepenuhnya. Sebagai suatu sindrom, pendekatan Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi
skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan terhadap gejala skizofrenia. Hampir semua obat antipsikotik baik
aspek psikososiai, psikodinamik, genetik, farmakologi, dan lain- tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2, dengan
lain. terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala
psikotik diredakan.1° Berdasarkan pengamatan diatas
dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh
Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia, untuk hiperaktivitas sistem dopaminergik.5’7
mendapatkan hasil terapi yang optimal, klinikus perlu
memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia, yaitu
: fase prodromal, fase aktif dan fase residual. Hasil akhir yang Hipotesis Serotonin
ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi Gaddum, wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek
dalam bidang pekerjaan, sosial dan keluarga. lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat
campuran agonis/antagonis reseptor 5-HT. Temyata zatini
menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal.
Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali
Skizofrenla Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine
psikopatologi, biasanya berat, berlangsung lama dan ditandai oleh yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-
penyimpangan dari pikiran, persepsi serta emosi HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2.57
Epidemioiogi Prevalensi skizofrenia di Amerika Serikat
dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 1,5 persen dengan
angka insidens 1 per 10.000 orang per tahun. Berdasarkan jenis Struktur Otak
kelamin prevalensi skizofrenia adalah sama, perbedaannya terlihat Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem
dalam onset dan perjalanan penyakit. Onset untuk laki laki 15 limbik dan ganglia basalis. Otak pada pendenta skizofrenia terlihat
sampai 25 tahun sedangkan wanita 25-35 tahun. Prognosisnya sedikit berbeda dengan orang normal, ventrikel teilihat melebar,
adalah lebih buruk pada laki laki dibandingkan wanita. penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan
maupun penurunan aktifitas metabolik. Pemenksaaninikroskopis
dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel
Beberapa penelitian menemukan bahwa 80% semua pasien otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya
skizofrenia menderita penyakit fisik dan 50% nya tidak sel glia, biasa timbul pada trauma otak setelah lahir.81°
terdiagnosis. Bunuh diri adalah penyebab umum kematian diantara
penderita skizofrenia, 50% penderita skizofrenia pernah mencoba
bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10% berhasil Genetika
melakukannya. Faktor risiko bunuh diri adalah adanya gejala
depresif, usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi. Para ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia
diturunkan, 1% dari populasi umum tetapi 10% pada masyarakat
Komorbiditas Skizofrenia dengan penyalahgunaan alkohol kira yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua,
kina 30% sampai 50%, kanabis 15% sampal 25% dan kokain 5%- kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia. Masyarakat
10%. Sebagian besar penelitian menghubungkan hal ini sebagai yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman, bibi,
suatu indikator prognosis yang buruk karena penyalahgunaan zat kakek / nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan
menurunkan efektivitas dan kepatuhan pengobatan. Hal yang biasa populasi umum. Kembar identik 40% sampai 65% berpeluang
kita temukan pada penderita skizofrenia adalah adiksi nikotin, menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12%. Anak dan
dikatakan 3 kali populasi umum (75%-90% vs 25%-30%). kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40%, satu orang tua
Penderita skizofrenia yang merokok membutuhkan anti psikotik 12%.
dosis tinggi karena rokok meningkatkan kecepatan metabolisme
obat tetapi juga menurunkan parkinsonisme. Beberapa laporan
mengatakan skizofrenia lebih banyak dijumpai pada orang orang Gambaran klinis
yang tidak menikah tetapi penelitian tidak dapat membuktikan
bahwa menikah memberikan proteksi terhadap Skizofrenia.
Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu
fase prodromal, fase aktif dan fase residual. Pada fase prodromal
biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa
Etiologi minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik
Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat menjadi jelas. Gejala tersebut meliputi : hendaya fungsi pekerjaan,
faktor psikososial dan lingkungan. Model ini berpendapat bahwa fungsi sosial, fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi
seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor perawatan diri. Perubahan perubahan ini akan mengganggu
akan lebih mudah menjadi skizofrenia. individu serta membuat resah keluarga dan teman, mereka akan
Faktor Biologi mengatakan “orang ini tidak seperti yang dulu”. Semakin lama fase
prodromal semakin buruk prognosisnya. Pada fase aktif gejala
Komplikasi kelahiran positif / psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik,
Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek. Hampir
mengalami skizofrenia, hipoksia perinatal akan meningkatkan semua individu datang berobat pada fase ini, bila tidak mendapat
kerentanan seseorang terhadap skizofrenia. pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat
mengalami eksaserbasi atau terus bertahan. Fase aktif akan diikuti
oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase a. halusinasi yang menetap dan panca-indera
prodromal tetapi gejala positif / psikotiknya sudah berkurang. apa saja, apabila disertai baik oleh waham
Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas, yang mengambang maupun yang setengah
pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa berbentuk tanpa kandungan afektif yang
gangguan berbicara spontan, mengurutkan peristiwa, kewaspadaan jelas, ataupun disertai oleh ide-ide
dan eksekutif (atensi, konsentrasi, hubungan sosial) berlebihan (over-valued ideas) yang
menetap, atau apabila terjadi setiap hari
selama berminggu minggu atau berbulan-
Diagnosis: Pedoman Diagnostik PPDGJ-lll
bulan terus menerus;
 Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat
jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala b. arus pikiran yang terputus (break) atau yang
gejala itu kurang tajam atau kurang jelas): mengalami sisipan (interpolation), yang
a. - “thought echo” = isi pikiran dirinya berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang
sendiri yang berulang atau bergema dalam tidak relevan, atau neologisme;
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran
ulangan, walaupun isinya sama, namun c. perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-
kualitasnya berbeda ; atau gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu
- “thought insertion or withdrawal” = isi (posturing), atau fleksibilitas cerea,
yang asing dan luar masuk ke dalam negativisme, mutisme, dan stupor;
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya d. gejala-gejala “negative”, seperti sikap sangat
(withdrawal); dan apatis, bicara yang jarang, dan respons
- “thought broadcasting”= isi pikiranya emosional yang menumpul atau tidak wajar,
tersiar keluar sehingga orang lain atau biasanya yang mengakibatkan penarikan diri
umum mengetahuinya; dari pergaulan sosial dan menurunnya
kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa
b. - “delusion of control” = waham tentang semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan depresi oleh depresi atau medikasi
tertentu dari luar; atau neuroleptika;
- “delusion of passivitiy” = waham tentang
dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap
suatu kekuatan dari luar; (tentang ”dirinya”  Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah
= secara jelas merujuk kepergerakan tubuh / berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih
anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
penginderaan khusus); (prodromal)
- “delusional perception” = pengalaman
indrawi yang tidak wajar, yang bermakna  Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan
sangat khas bagi dirinya, biasnya bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan
bersifatmistik atau mukjizat; beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior),
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak
c. Halusinasi auditorik: bertujuan, tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri
sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri
 suara halusinasi yang secara sosial.
berkomentar secara terus
menerus terhadap perilaku Prognosis
pasien, atau

Walaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada,


 mendiskusikan perihal pasien
kebanyakan orang mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang
pasein di antara mereka sendiri
bervariasi. Secara umum 25% individu sembuh sempurna, 40%
(diantara berbagai suara yang
mengalami kekambuhan dan 35% mengalami perburukan. Sampai
berbicara), atau
saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang
akan menjadi sembuh siapa yang tidak, tetapi ada beberapa faktor
 jenis suara halusinasi lain yang yang dapat mempengaruhinya seperti : usia tua, faktor pencetus
berasal dan salah satu bagian jelas, onset akut, riwayat sosial / pekerjaan pramorbid baik, gejala
tubuh. depresi, menikah, riwayat keluarga gangguan mood, sistem
pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan prognosis
d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang yang baik sedangkan onset muda, tidak ada faktor pencetus, onset
menurut budaya setempat dianggap tidak tidak jelas, riwayat sosial buruk, autistik, tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya menikah/janda/duda, riwayat keluarga skizofrenia, sistem
perihal keyakinan agama atau politik pendukung buruk, gejala negatif, riwayat trauma prenatal, tidak
tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di remisi dalam 3 tahun, sering relaps dan riwayat agresif akan
atas manusia biasa (misalnya mampu memberikan prognosis yang buruk.
mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi
dengan mahluk asing dan dunia lain)
Terapi / Tatalaksana I. Psikofarmaka
 Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus
selalu ada secara jelas:
 Pemilihan obat Pada dasarnya semua obat anti psikosis
mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada
dosis ekivalen, perbedaan utama pada efek sekunder
( efek samping: sedasi, otonomik, ekstrapiramidal). obat, dan untuk terapi pemeliharaan.
Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala
psikosis yang dominan dan efek samping obat.
Pergantian disesuaikan dengan dosis ekivalen. Apabila  Cara / Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai
obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai
klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda),
waktu yang tepat, dapat diganti dengan obat dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai
antipsikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu.
sama) dengan dosis ekivalennya. Apabila dalam riwayat (stabilisasi). Diturunkan setiap 2ininggu (dosis
penggunaan obat antipsikosis sebelumnya sudah maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2
terbukti efektif dan efek sampingnya ditolerir baik, tahun ( diselingi drug holiday 1-2/hari/minggu) setelah
maka dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang. itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stop.
Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif Untuk pasien dengan serangan sindrom psikosis
pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal, Sebaliknya multiepisode, terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun
bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 2,5 sampai
negatif pilihannya adalah tipikal. Begitu juga pasien- 5 kali). Pada umumnya pemberian obat antipsikosis
pasien dengan efek samping ekstrapiramidal pilihan sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun
kita adalah jenis atipikal. Obat antipsikotik yang setelah semua gejala psikosis reda sama sekali. Pada
beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic
bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan rebound gangguan lambung, mual, muntah, diare,
antipsikotik generasi ke dua (APG ll). APG I bekerja pusing dan gemetar. Keadaan ini dapat diatasi dengan
dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik, pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas
mesokortikal, nigostriatal dan tuberoinfundibular atropin 0,25 mg IM, tablet trhexyphenidyl 3x2 mg/hari.
sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi
pemakaian lama dapat memberikan efek samping
berupa: gangguan ekstrapiramidal, tardive dyskinesia, II. Terapi Psikososial Ada beberapa macam metode yang dapat
peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan dilakukan antara lain :
disfungsi seksual / peningkatan berat badan dan  Psikoterapi individual
memperberat gejala negatif maupun kognitif. Selain itu o Terapi suportif
APG I menimbulkan efek samping antikolinergik
seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi,
defekasi dan hipotensi. APG I dapat dibagi lagi menjadi o Sosial skill training
potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau
sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine, o Terapi okupasi
fluphenazine, haloperidol dan pimozide. Obat-obat ini
digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan o Terapi kognitif dan perilaku (CBT)
gejala dominan apatis, menarik diri, hipoaktif, waham
dan halusinasi. Potensi rendah bila dosisnya lebih dan
50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan  Psikoterapi kelompok
thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala
dominan gaduh gelisah, hiperaktif dan sulit tidur. APG  Psikoterapi keluarga
II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis
(SDA) atau antipsikotik atipikal. Bekerja melalui
interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur  Manajemen kasus
dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek
samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi  Assertive Community Treatment (ACT)
gejala negatif. Obat yang tersedia untuk golongan ini
adalah clozapine, olanzapine, quetiapine dan rispendon.
Gangguan Psikosis lainnya Gangguan Waham
Pedoman Diagnosis
 Pengaturan Dosis
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan:  Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinik
atau gejala yang paling mencolok. Waham-waham
tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu sistem
o Onset efek primer (efek klinis) : 2-4ininggu
waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya,
Onset efek sekunder (efek samping) : 2-6 dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan
jam budaya setempat
 Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode
o Waktu paruh : 12-24 jam (pemberian 1-2
depresif yang lengkap I “full-blown”, mungkin terjadi
x/hr) secara intermiten, dengan syarat bahwa waham-waham
tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan
o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi afektif itu.
kecil, malam besar) sehingga tidak
mengganggu kualitas hidup penderita.  Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit
otak
o Obat antipsikosis long acting : fluphenazine
decanoate 25 mg/cc atau haloperidol
decanoas 50 mg/cc, IM untuk 2-4ininggu.
 Tidak boleh ada halusinasi auditonk atau hanya kadang-
kadang saja ada dan bersifat sementara
Berguna untuk pasien yang tidak/sulitininum
 Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham Skizofrenia
dikendalikan, siar pikiran, penumpulan afek, dsb)

Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu


Gangguan Psikotlk Akut dan Sementara Pedoman Diagnostik “Skizo” yang artinya retak atau pecah (split),
 Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan dan “frenia” yang arinya jiwa. Dengan
urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama demikian
terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang
ialah: yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan
a. Onset yang akut (dalam masa 2ininggu atau kepribadian (Hawari,2003).
kurang = jangka waktu gejalagejala psikotik Dewasa ini ilmu kedokteran mengalami kemajuan yang
menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya pesat dengan ditemukannya mekanisme terjadinya
beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan skizofrenia dan obat-obatan anti-skizofrenia, sehingga
sehari-hari, tidak termasuk periode penderita skizofrenia dapat pulih kembali dan dapat
prodromal yang gejalanya sering tidak jelas) kembali menjalani kehidupan yang normal.
sebagai ciri khas yang menentukan seluruh Gejala Skizofrenia
kelompok; Skizofrenia memiliki berbagai tanda dan gejala.
Kombinasi kejadian dan tingkat keparahan pun berbeda
b. Adanya sindrom yang khas (berupa berdasarkan individu masing-masing. Gejala-gejalanya
“polimorfik” = beraneka ragam dan berubah dapat terjadi kapan saja. Pada pria biasanya timbul pada
cepat, atau “schizophrenia-like” = gejala akhir masa kanak-kanak atau awal usia 20-an,
skizofrnik yang khas); sedangkan pada wanita, usia 20-an atau awal 30-an.
Skizofrenia dapat mempengaruhi cara berpikir,
c. Adanya stress akut yang berkaitan (tidak perasaan dan tingkah laku. Dokter membedakan gejala
selalu ada) skizofrenia dalam tiga kategori sebagai berikut :
Gejala positif, terdiri dari :
d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan - Delusi/waham, yaitu keyakinan yang tidak masuk
berlangsung akal. Contohnya berpikir bahwa dia selalu diawasi
lewat televisi, berkeyakinan bahwa dia orang terkenal,
 Tidak ada gangguan dalam berkeyakinan bahwa radio atau televisi memberi pesan-
pesan tertentu, memiliki keyakinan agama yang
kelompok ini yang memenuhi
berlebihan.
kriteria episode manik atau
- Halusinasi, yaitu mendengar, melihat, merasakan,
episode depresif, walaupun
mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Sebagian
perubahan emosional dan gejala-
penderita, mendengar suara/ bisikan bersifat menghibur
gejala afektif individual dapat
atau tidak menakutkan. Sedangkan yanng lainnya
menonjol dan waktu ke waktu
mungkin menganggap suara/bisikan tersebut bersifat
negatif/ buruk atau memberikan perintah tertentu.
 Tidak ada penyebab organic, - Pikiran paranoid, yaitu kecurigaan yang berlebihan.
seperti trauma kapitis, delirium, Contohnya merasa ada seseorang yang berkomplot
atau demensia. Tidak merupakan melawan, mencoba mencelakai atau mengikuti, percaya
intoksikasi akibat penggunaan ada makhluk asing yang mengikuti dan yakin dirinya
alcohol atau obat-obatan. diculik/ dibawa ke planet lain.
Gejala negatif
Gangguan Skizoafektif Pedoman Diagnostik : - Motivasi rendah (low motivation). Penderita akan
1. Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila kehilangan ketertarikan pada semua aspek kehidupan.
gejal-gejala definitive adanya skizofrenia dan gangguan Energinya terkuras sehingga mengalami kesulitan
afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan melakukan hal-hal biasa dilakukan, misalnya bangun
(simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu tidur dan membersihkan rumah.
sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang - Menarik diri dari masyarakat (social withdrawal).
sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, Penderita akan kehilangan ketertarikan untuk berteman,
episode penyakit tidak memenuhi kritena baik lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasa
skizofrenia maupun episode manik atau depresif terisolasi.
2. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan Gejala kognitif
gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam - Mengalami problema dengan perhatian dan ingatan.
episode penyakit yang berbeda Pikiran mudah kacau sehingga tidak bisa mendengarka
n musik/ menonton televisi lebih dari beberapa menit.
3. Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala sulit mengingat sesuatu, seperti daftar belanjaan.
depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, - Tidak dapat berkosentrasi, sehingga sulit membaca,
diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca- menonton televisi dari awal hingga selesai, sulit
skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalami episode mengingat/ mempelajari sesuatu yang baru.
skizoafektif berulang, baik berjenis manik maupun - Miskin perbendaharaan kata dan proses berpikir yang
depresif atau campuran dari keduanya. Pasien lain lambat. Misalnya saat mengatakan sesuatu dan lupa apa
mengalami satu atau dua episode skizoafektif terselip di yang telah diucapkan, perlu usaha keras untuk
antara episode manik atau depresif. melakukannya.
Bagaimana gejala- gejala skizofrenia terjadi ?
Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi
otak. Pada otak terjadi proses penyampaian pesan
secara kimiawi (neurotransmitter) yang akan
meneruskan
pesan sekitar otak. Pada penderita skizofrenia, produksi darah secara teratur untuk menghindari kejadian
neurotransmitter-dopamin- berlebihan, sedangkan kadar tersebut.
dopamin tersebut berperan penting pada perasaan Antipsikotik generasi terbaru bekerja dengan
senang dan pengalaman mood yang berbeda. Bila kadar menstabilkan penyampaian pesan melalui dopamin,
dopamin tidak seimbang–berlebihan atau tidak bekerja memblokir total dopamin seperti halnya
kurang– penderita dapat mengalami gejala antipsikotik
positif yang lain. Obat ini dapat dipercaya akan mengurangi/
dan negatif seperti yang disebutkan di atas. mengatasi gejala-gejala skizofrenia – positif,
Penyebab ketidakseimbangan dopamin ini masih belum negatif, dan memperbaiki kognitif – dengan efek
diketahui atau dimengerti sepenuhnya. Pada samping yang dapat ditoleransi lebih baik dibanding
kenyataannya, awal terjadinya skizofrenia kemungkinan antipsikotik sebelumnya. Jadi dengan pemberian
disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tersebut. generasi terbaru ini, efek samping obat antipsikotik
Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi sebelumnya dapat dihindari dan kualitas hidup pasien
terjadinya skizofrenia, antara lain: sejarah keluarga, akan membaik serta dapat kembali ke kehidupan yang
tumbuh kembang ditengah-tengah kota, normal.
penyalahgunaan Terapi Pendukung dan Psikoterapi
obat seperti amphetamine, stres yang berlebihan, dan Terapi pendukung biasanya dikombinasi dengan obat
komplikasi kehamilan. antipsikotik guna membantu menurunkan/mengatasi
Bagaimana Mengatasi Gejala skizofrenia? gejala skizofrenia, mencegah kekambuhan, membantu
Ada beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi pasien tetap berobat dan membantu pasien kembali ke
gejala skizofrenia, antara lain belajar mananggulangi kehidupan yang normal.
stres, depresi, pikiran negatif, belajar rileks, dan tidak Walau tidak menyambuhkan, psikoterapi dapat
menggunakan alkohol ataupun obat-obatan tanpa membantu pasien mengatasi gejala-gejala spesifik,
sepengetahuan dokter serta segera berkonsultasi ke seperti: anxiety (kecemasan), panik, fobia, gangguan
dokter/ psikiater bila timbul gejala-gejala seperti yang emosi,
disebutkan di atas. stres, insomnia, (susah tidur), depresi, gangguan
Bantuan dari orang-orang terdekat hubungan antar manusia dan gangguan psikologi
- Pada skizofrenia fase aktif, penderita mudah terpukul seksual.
oleh problema yang sederhana sekalipun. Kurangi Pengobatan berkemungkinan juga dapat membantu
pemberian tanggung jawab agar tidak membebani pasien melihat kenyataan bahwa dia menderita
penderita dan mengurangi stres jangka pendek. Tetapi skizofrenia dan perlu mematuhi pengobatan yang
dengan mengambil semua tanggungjawabnya, akan dilakukan atau
menimbulkan ketergantungan dan problema lain yang dianjurkan oleh dokter. Psikoterapi ini dapat
dikemudian hari. dilakukan baik pada individu atau anak-anak, maupun
- Penderita skizofrenia mungkin menggunakan kata- dengan pasangan, keluarga atau kelompok.
kata yang tidak masuk akal. Agar lebih memahami, DIAGNOSA
cobalah berkomunikasi dengan cara lain dan mengajak Dikenal sebagai gangguan psikologis sejak awal 1800-
melakukan aktivitas bersama-sama seperti an
mendengarkan musik, melukis, menonton televisi, atau Gangguan sebagai akibat kemunduran fungsi otak lebih
menunjukkan perhatian tanpa harus bercakap-cakap. awal. Kraepelin menyebut dementia praecox
- Jangan membicarakan penderita jika penderita (precocious dementia).
skizofrenia tidak ada. Penderita skizofrenia biasanya Sekarang diagnosa berdasar criteria dari DSM-IV, yaitu:
perhatian (sensitif) dengan apa yang terjadi di adanya gejalav yang parah paling tidak selama 1 bulan
sekitarnya. dan munculnya beberapa gejala paling tidak
Apakah Skizofrenia Dapat Disembuhkan? selama 6 bulan terakhir.
Sesungguhnya tiga dari empat penderita skizofrenia A. Gejala dasar: 2 atau lebih gejala berikut paling tidak
dapat mengalami perbaikan yang bermakna atau pulih selama 1 bulan.
dengan baik dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari a. Delusi
secara normal, tetapi sembuh atau tidaknya belum dapat b. Halusinasi
diketahui. Satu-satunya jalan untuk mengendalikan c. Bicara kacau
gejala adalah dengan pemberian antipsikotik yang d. Motorik kasar terganggu atau perilaku katatonik
dikombinasikan dengan terapi pendukung (tanpa obat- e. Gejala negatif
obatan). B. Fungsi sosial/pekerjaan: gangguan nyata dalam
Pengobatan dengan Antipsikotik pekerjaan, prestasi belajar, hubungan interpersonal, dan
Obat antipsikotik banyak beredar di pasaran yang atau perawatan diri sendiri.
diresepkan dokter. Meskipun efektif mengatasi gejala- C. Durasi: gangguan berlanjut paling tidak selama 6
gejala skizofrenia, obat ini menimbulkan berbagai efek bulan, minimal 1 bulan dalam periode ini menunjukkan
samping seperti : kekakuan otot, gerakan kaku seperti gejala yang masuk criteria A.
robot, mengantuk, sindroma metabolik seperti BEBERAPA TIPE SKIZOFRENIA
peningkatan berat badan (kegemukan), diabetes melitus, TIPE CIRI UTAMA
meningkatnya hormon prolaktin dalam darah sehingga SKI. PARANOID Deluasi (waham) dan halusinasi
dapat menyebabkan gangguan seksual, amenorea (tidak dengan tema curiga, diancam, atau waham kebesaran
menstruasi), galaktorea (keluarnya air susu), DISORGANIZED SCHI. Pikiran, bicara, dan perilaku
ginekomastia (membesarnya payudara pada pria), yang ‘tidak nyambung’, emosi datar atau tidak
sudah tentu akan sangat mengganggu pada wanita tepat
lajang dan pria. SKI. KATATONIK Hampir tidak ada respon thd
Sindroma metabolik juga dapat mengakibatkan lingkungan, aspek motorik dan verbal sangat terganggu
gangguan pembuluh darah dan jantung. Sebaiknya UNDIFFERENTIATED SCHI. Klien masuk criteria
sebelum memberikan antipsikotik perlu dilakukan skizofren tapi tidak dapat masuk kelompok paranoid,
pemeriksaan disorganized, ataupun katatonik
SKI. RESIDUAL Ada riwayat minimal 1 episode gejala Teori perilakuan Orang skizofrenia mendapatkan
positif yang akut tetapi saat ini tidak menampakkan stimulus yang tidak tepat dari lingkungan dan tidak tahu
gejala positif respon yang dapat diterima secara sosial oleh orang lain
PROGNOSIS di lingkungannya Teori kognitif Gejala skizofrenia
Skizofrenia sifatnya adalah gangguan yang lebih kronis muncul dari respon individu terhadap pengalaman
dan melemahkan dibandingkan gangguan mental yang indrawi yang aneh.
lain. TRITMEN UNTUK SKIZOFRENIA
Ø 50-80% pasien skizofrenia yang pernah dirawat di Pasien skizofrenia memerlukan tritmen yang
RS akan kambuh komprehensif, artinya memberikan tritmen medis untuk
Ø harapan hidup pasien skizofrenia 10 tahun lebih menghilangkan gejala, terapi (psikologis) untuk
pendek daripada non pasien skizofrenia membantu
Ø pasien skizofrenia resiko tinggi terhadap gangguan mereka beradaptasi dengan konsekuensi/akibat dari
infeksi dan penyakit2 sistem peredaran darah gangguan tsb, dan layanan sosial untuk membantu
Ø 10% pasien skizofrenia resiko bunuh diri mereka dapat kembali hidup di masyarakat dan
Ø Beberapa factor yang turut berperan dalam prognosis menjamin
skizofrenia: usia, jenis kelamin, dan sosial budaya mereka dapat memperoleh akses untuk dapat memenuhi
PENDEKATAN TEORITIS TERHADAP kebutuhan hidupnya. Berikut beberapa tritmen yang
SKIZOFRENIA biasanya diberikan kepada pasien skizofrenia.
Beberapa pendekatan teori dalam memandang TRITMEN UNTUK SKIZOFRENIA
penyebab skizofrenia dapat dilihat secara jelas dalam TRITMEN KETERANGAN
tabel-tabel berikut: Tritmen biologis: terapi obat Pemberian obat2an anti
TEORI-TEORI BIOLOGI psikotik, minyak ikan Tritmen sosial dan psikologis -
TEORI DESKRIPSI intervensi perilaku, kognitif, dan sosial (melatih
Teori genetik Gangguan gen menyebabkan skizofrenia ketrampilan berbicara, ketrampilan mengelola diri
atau minimal rentan thd skizofrenia Abnormalitas sendiri, ketrampilan mengelola gejala, terapi kelompok,
struktur otak Pembesaran jantung mungkin melatih ketrampilan kerja, dll)
mengindikasikan melemahnya fungsi beberapa area - terapi keluarga (melatih keluarga bagaimana
otak, memunculkan berkurangnya fungsi kognitif dan menghadapi perilaku anggotanya yang menderita
emosi. Penurunan volume dan kepadatan neuron di skizofrenia agar tidak kambuh)
frontal & temporal cortex dan area limbic menyebabkan - program tritmen komunitas asertif (menyediakan
berkurangnya fungsi emosi dan kognitif. layanan komprehensif bagi pasien skizofrenia dg dokter
Komplikasi saat kelahiran Komplikasi saat lahir, ahli, pekerja sosial, & psikolog yang dapat mereka
terutama kurangnya oksigen saat lahir menyebabkan akses setiap saat-terutama bagi yang tidak memiliki tapi
kerusakan otak di Indonesia masih terlalu mewah ya?èkeluarga)
Terpapar virus saat di kandungan Infeksi virus saat di Tritmen lintas budaya Penyembuhan tradisional
kandungan merusak otak (mis. Virus TORCH) Teori (dengan
neurotransmiter Ketidakseimbangan tingkat atau doa-doa, upacara adat, jamu, dll) sesuai budaya
reseptor dopamine memunculkan gejala, serotonin, setempat.
GABA, dan glutamat juga turut berperan
SUDUT PANDANG PSIKO-SOSIAL
Meskipun skizofrenia sangat terkait dengan factor
biologis, namun banyak riset menunjukkan bahwa
factor sosial juga berperan dalam munculnya
skizofrenia.
Faktor sosial ini meningkatkan resiko kambuhnya
skizofrenia tetapi tidak secara langsung menentukan
kapan munculnya skizofrenia pertama kali.
SUDUT PANDANG DESKRIPSI
Teori psikodinamik Penolakan ibu saat bayi
menyebabkan anak kehilangan kemampuan
membedakan antara kenyataan dan non-realita
Pola komunikasi Komunikasi yang tidak lazim antara
bayi dan pengasuh di awal kehidupannya (pada bayi dg
resiko skizofrenia) mengganggu perkembangan
kemampuan bayi untuk berkomunikasi dg orang lain
dan meningkatkan stress
Ekspresi emosi Keluarga yang terlalu mengatur dan
memusuhi anggotanya yang skizofrenia meningkatkan
stress, yang membuatnya kambuh
Penyimpangan sosial dan lingkungan urban Skizofrenia
mengganggu fungsi individu dan membuat dia
kehilangan status sosial; orang2 di lingkungan urban
yang
miskin meningkatkan resiko terkea penyakit2 prenatal
dan kemungkinan terluka yang menyebabkan
skizofrenia Stress & kambuh Bermacam kejadian yang
penuh
tekanan meningkatkan kemungkinan kambuh

Anda mungkin juga menyukai