Anda di halaman 1dari 6

Tugas Portofolio “Refleksi”

Disusun oleh :

Nama : Rr. Bella Aisyah Batari


NPM : 16718383

Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma


2018
1. Refleksi

Refleksi adalah berfikir aktif, gigih, dan berhati hati dalam


bertindak, mengevaluasi dan membuat rencana untuk masa depan yang
lebih baik. Dan juga pemikiran yang berdasarkan pengalaman. Refleksi
sangat berguna untuk aspek pembelajaran seseorang seumur hidupnya, dan
untuk meningkatkan kinerja agar lebih baik lagi kedepannya.

Perasaan saya setelah melakukan refleksi adalah saya jadi


mengetahui apa kekurangan dan kelebihan saya, menjadi tahu apa yang
harus saya perbaiki, dan mempunyai rencana untuk menjadi lebih baik
kedepannya. Saya merasa nyaman dengan melakukan refleksi, karna di
refleksi ini saya bisa bercerita tentang apa yang saya rasa adalah
kekurangan dalam diri saya. Dan saya merasa senang, dengan melakukan
refleksi ini saya dapat mengevaluasi diri saya, dan menjadikan diri saya
lebih baik kedepannya.

Dampak refleksi bagi diri saya adalah, saya mengetahui


kekurangan dan kelebihan saya. Saya dapat mengevaluasi diri saya, dan
menjadikan diri saya menjadi lebih baik kedepannya.

Perbaikan yang saya lakukan terhadap refleksi diri yang sudah


saya terapkan adalah, menjadikan diri saya lebih baik kedepannya, dan
selalu melihat kekurangan saya untuk mengevaluasi diri. Saya mengambil
contoh dari perbaikan saya dalam refleksi mengenai manajemen waktu
saya. Perbaikan saya dalam memanajemen waktu adalah tidak mau
membuang buang waktu, menentukan prioritas, membatasi diri dalam
bermain gadget, segera menyelesaikan tugas yang ada, menjadikan diri
saya lebih disiplin, membuat catatan waktu dan kegiatan yang akan saya
lakukan.

2. Refleksi gaya belajar


Gaya belajar saya adalah visual, karna saya lebih suka melihat
video dan gambar gambar. Menurut saya, belajar menggunakan video dan gambar
gambar tidak membosankan dan lebih mudah untuk ditangkap. Selain itu saya
dapat lebih mengerti ketika saya belajar menggunakan video dan gambar gambar.
Akan tetapi ketika saya ditugaskan untuk mengisi quisioner mengenai cara belajar,
saya sedikit bingung karna saya merasa menyukai 2 pilihan diantara musik, dan
gambar. Dan juga saya suka menggerakkan kaki ketika duduk. Ternyata hasil yang
keluar adalah saya dominan di visual, namun auditori dan kinestetiknya seimbang.
Saya dalam menyikapi gaya belajar saya adalah, menurut saya
membaca buku atau teks tanpa gambar itu sangat membosankan, saya lebih tertarik
untuk membaca buku apabila di dalam buku itu terdapat gambar gambar. Jadi saya
akan lebih memilih buku buku yang di dalamnya terdapat banyak gambar yang
berwarna. Menurut saya dengan memberi highlight di catatan saya lebih
memudahkan saya untuk membaca ulang catatan saya, dan mengetahui poin poin
penting di dalam catatan saya. Saya selalu memberi highlight di catatan saya, karna
menurut saya itu sangat memudahkan saya dalam belajar. Dan saya selalu
memastikan catatan saya harus lengkap agar saya tidak kesusahan saat mau belajar
sehari hari, atau belajar saat mau ujian. Karna jika catatan saya belum lengkap saya
merasa tidak tenang. Jika catatan saya belum lengkap, maka saya akan meminjam
catatan teman yang sudah lengkap dan melengkapi catatan saya. Melihat video dan
animasi menurut saya lebih menarik, apalagi jika video tentang pelajaran. Saya
lebih memilih video daripada mendengarkan audio tentang pelajaran, tidak hanya
lebih menarik melihat animasi tentang pelajaran juga sangat menghibur dengan
animasi yang lucu.
Strategi yang saya lakukan dengan gaya belajar visual adalah
belajar dari buku atau teks yang bergambar, belajar dari video dan animasi,
memberikan highlight dengan highlighter di buku atau buku catatan, memastikan
buku catatan saya lengkap dengan catatan yang sistematis dan menggunakan
bahasa sendiri

3. Refleksi manajemen waktu


Manajemen waktu saya selama ini menurut saya belum terlalu
baik. Yang sudah saya lakukan adalah saya sudah memikirkan apa yang mau saya
lakukan, kapan saya mau melakukannya, dan harus melakukannya, namun masih
di pikiran saja. Saya juga menunda ajakan teman teman saya yang mengajak saya
untuk bertemu sekedar melepas rindu dan megobrol, dan lebih memilih mengisi
waktu kosong saya untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi bersama teman teman
fakultas kedokteran gunadarma. Dan memilih waktu yang lebih pas, lebih longgar,
dan jika tugas tugas saya sudah selesai saya kerjakan untuk bertemu dengan teman
teman lama saya. Agar saat bertemu juga tidak ada beban tugas yang saya pikirkan.
Kekurangan saya dalam memanajemen waktu adalah saya masih sering bermain
gadget, masih belum menuliskan waktu dan kegiatan yang akan saya lakukan
dalam memanajemen waktu, dan kadang saya masih mementingkan ego saya untuk
bersantai dan melakukan hal yang tidak penting seperti bermain hp. Kadang saya
juga hanya diam tidak melakukan aktivitas apapun, padahal waktu yang saya
buang bias saya manfaatkan untuk mengerjakan hal yang lebih penting. Seperti
contohnya saat saya pulang kerumah seusai kuliah, saya iostirahat sebentar dan
langsung mandi, makan, sholat, dan lain lain, agar lebih cepat untuk memulai
mengerjakan tugas. Semakin cepat saya memulai mengerjakan tugas, maka
semakin cepat juga tugas tugas saya terselesaikan.
Untuk memperbaiki manajemen waktu saya, saya akan
membatasi diri saya dalam bermain gadget, tidak melamun, dan mementingkan
sesuatu hal yang lebih penting, tidak memboros waktu, segera menyelesaikan tugas
yang ada, tidak bersantai santai, lebih disiplin dan teratur, membuat catatan waktu
dan kegiatan yang akan saya lakukan, dan memanfaatkan waktu dengan lebih baik.
Dengan begitu saya bisa menjadi mahasiswa yang mempunyai manajemen waktu
yang baik, mahasiswa yang disiplin dan teratur, mahasiswa yang mengerjakan
tugas tepat waktu, mahasiswa yang tau akan kepentingan, mahasiswa yang
menggunakan waktunya se-efektif mungkin, dan pastinya menjadi mahasiswa yang
lebih baik karna sudah bisa memanajen waktu dengan baik dan benar.
Rencana saya dalam memanajemen waktu selama kuliah di
fakultas kedokteran universitas gunadarma adalah. Yang pertama saya akan
menentukan prioritas, mendahulukan kegiatan mana yang lebih penting untuk
dilakukan terlebih dahulu. Yang kedua adalah membuat jadwal manajemen waktu,
agar waktu yang saya jalani lebih bermanfaat dan teratur saya akan membuat
jadwalnya. Yang ketiga adalah tidak bersantai santai dan memanfaatkan waktu
dengan lebih baik, karna waktu yang saya buang sedikitpun, adalah waktu yang
sangat berharga. Yang keempat adalah segera mengerjakan tugas yang ada, tidak
menunda untuk mengerjakan tugas, karna melihat tugas yang menumpuk sangatlah
tidak enak, dan lebih cepat mengerjakan maka lebih baik, beban pun berkurang.
Yang kelima adalah belajar nonstop, karna pelajaran di fakultas kedokteran itu
banyak, maka tidak akan cukup jika saya melakukan metode system kebut
semalam dalam belajar untuk menghadapi ujian. Jadi saya akan mencicil belajar
saya agar lebih efektif.

4. Refleksi feedback
Pengalaman saya dalam memberi feedback adalah, saya
sebenarnya agak merasa sungkan untuk memberikan feedback kepada teman saya.
Karna saya takut teman saya tersinggung saat mendapatkan feedback dari saya,
namun saya berfikir feedback yang saya berikan adalah untuk kebaikan teman saya
dan tidak ada maksud untuk membuat dia tersinggung. Maka saya memberikan
feedback sesuai dengan penampilan teman saya tersebut, dengan maksud
menjadikan penampilan teman saya di kedepannya lebih baik lagi dan menjadi
bahan refleksi untuk teman saya tersebut.
Tanggapan saya terhadap umpan balik yang diberikan oleh teman
maupun dosen setelah saya presentasi adalah, jujur saya merasa lebih menerima
dengan lapang dada feedback dari dosen saya daripada feedback yang diberikan
oleh teman saya. Saat saya menerima feedback dari teman saya, saya merasa
sedikit ada perasaan tidak terima dengan feedback yang diberikan oleh teman saya.
Karna saya merasa sudah melakukannya dengan cukup baik, namun teman saya
masih mengkritik penampilan saya. Setelah membaca feedback tersebut lagi, saya
sadar bahwa saya tidak bisa menilai penampilan diri saya sendiri. Yang bisa
menilai penampilan saya adalah teman saya yang menjadi audience saat saya
berpresentasi. Bisa jadi penampilan yang saya anggap sudah bagus, belum cukup
bagus di mata teman teman saya. Jadi saya belajar untuk menerima dengan lapang
dada feedback yang diberikan oleh teman saya, dan menggunakan feedback
tersebut untuk memperbaiki diri saya, agar penampilan saya kedepannya bisa lebih
baik dari pada sebelumnya.

5. Refleksi prepare exam


Kebiasaan saya dahulu ketika mempersiapkan ujian adalah, saya
menggunakan sistem kebut semalam. Karna dulu saat SMA saya merasa sangat
malas untuk belajar setiap hari, jadi saat ada ujian saya baru belajar sehari atau dua
hari sebelumnya. Tetapi saya sadar bahwa di kuliah saya tidak bisa seperti SMA
lagi, saya harus lebih mempersiapkan dengan baik untuk melaksanakan ujian ujian
di perkuliahan. Dan mempersiapkan ujian dari jauh jauh hari sebelumnya, agar
lebih efektif.
Strategi saya dalam mempersiapkan ujian di fakultas kedokteran
adalah lebih serius dalam menghadapi ujian, melengkapi catatan yang belum
lengkap, memastikan catatan saya lengkap, bertanya kepada teman materi yang
belum saya mengerti, belajar dari jauh jauh hari, tidak menggunakan sistem kebut
semalam, menggunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar. Agar persiapan ujian
saya lebih baik lagi, saya akan menerapkan strategi tersebut untuk persiapan ujian
saya di fakultas kedokteran.

6. Refleksi profesionalisme kedokteran


10 komitmen dalam profesionalisme kedokteran adalah
1. Commitment to professional competence
2. Commitment to honesty with patient
3. Commitment to patient confidentiality
4. Commitment to maintain appropriate relations
5. Commitment to improving quality of care
6. Commitment to improving access of care
7. Commitment to adjust distribution of finite resources
8. Commitment toscientific knowledge
9. Commitment to maintaining trust by managing conflicts of interest
10. Commitment to professional responsibilities
Cara saya mengaplikasikan 10 komitmen profesionalisme
kedokteran adalah. Yang pertama saya akan berusaha menjadi dokter yang
profesional terhadap apa yang akan saya lakukan, baik kepada pasien,
lingkungan sekitar, dan menjadi dokter yang taat kepada aturan kedokteran.
Yang kedua saya akan menjadi dokter yang bersikap jujur terhadap pasien,
melakukan apa yang seharusnya dilakukan, memberitahu yang
sebenarnya,seperti tidak memalsukan data apapun, dan menolak jika ada
pasien yang meminta untuk memalsukan data. Yang ketiga adalah
menjaga rahasia pasien. Apabila pasien tidak ingin penyakitnya diketahui
oleh orang lain, maka saya akan merahasiakan privasi dari pasien saya
tersebut. Yang keempat adalah empati kepada pasien, menerima dan
mendengarkan keluhan pasien tersebut. Menumbuhkan rasa nyaman
kepada pasien saat berkonsultasi kepada saya, sehingga pasien bisa
berkomunikasi dengan lebih baik kepada saya. Yang kelima adalah
meningkatkan kepedulian kepada pasien, saya akan bersikap peduli kepada
pasien, menjelaskan apa saja yang ditanya oleh pasien, dan menyarankan
hal hal yang baik untuk kebaikan pasien saya. Bersikap peduli juga akan
membuat rasa nyaman pasien saya saat berkonsultasi dengan saya. Yang
keenam adalah meningkatkan cara saya dalam memperlakukan pasien, saya
akan bersikap baik dan lembut terhadap pasien. Dan berusaha memahami
kondisi yang sedang diderita oleh pasien saya, memberikan perawatan yang
terbaik dan maksimal. Agar pelayanan yang saya berikan bisa maksimal
dan memuaskan pasien saya. Yang ketuju dan kedelapan adalah, mengatur
distribusi dari sumber yang terbatas dan peningkatkan pengetahuan ilmiah.
Saya akan meningkatkan pengetahuan saya yang terbatas dengan mengikuti
seminar dan mencari dari sumber sumber yang terpercaya, untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan saya. Sehingga dapat memberikan
pelayanan yang terbaik untuk pasien saya. Yang ke sembilan adalah
komitmen menjaga kepercayaan dari memanajemen konflik si pasien, saya
akan menjadi dokter yang dapat menangani konflik dari pasien saya.
Dengan memberikan solusi yang terbaik, sehingga konflik si pasien dapat
terselesaikan. Yang terakhir adalah, tanggung jawab profesi. Saya akan
menjadi dokter yang bertanggung jawab atas tindakan yang sudah saya
lakukan terhadap pasien. Namun saya akan berusaha sebaik mungkin untuk
menangani pasien saya agar tidak terjadi kesalahan apapun.

Anda mungkin juga menyukai