Anda di halaman 1dari 6

Diagnosis banding

1. Kandidiasis
Biasanya terdapat skuama yang berwarna putih pada
sela jari ke-4-5, dan ada lesi-lesi satelit. Disebabkan oleh Candida
albicans
2. Akrodermatititis perstans
Terlihat radang, vesikel-vesikel yang dalam, steril, dan
dapat dibedakan dengan pemeriksaan histopatologi.
3. 'Pustular-bacterid‘
Secara klinis susah dibedakan, tapi dengan biakan
dapat ditemukan agen penyebab.
4. Dermatitis
Biasanya batas tidak jelas, bagian tepi tidak lebih aktif daripada bagian
tengah. Adanya vesikel-vesikel steril pada jari-jari kaki dan tangan (pomfoliks)
dapat merupakan reaksi id, yaitu akibat setempat hasil reaksi
hipersensitivitas terhadap antigen yang berada di lokasi lain. Pada
hyperhidrosis terlihat kulit yang mengelupas atau maserasi. Kalau hanya
terlihat vesikel-vesikel, biasanya terletak sangat dalam dan terbatas pada
telapak kaki dan tangan. Kelainan tidak meluas sampai di sela-sela jari.

5. Sifilis II
Dapat berupa kelainan kulit di telapak tangan dan kaki. Lesi yang merah dan
basah dapat merupakan petunjuk.
Diagnosis klinis: Tinea pedis (athlete’s foot, ringworm of
the foot, kutu air)
• tinea pedis ialah dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kaki

• Disebabkan oleh Epidermophyton, T richophytonn, Microsporum dan C. albicans, yang


ditularkan secara kontak langsung atau tidak langsung.

• Tine pedis yang tersering dilihat adalah bentuk interdigitalis. Di antara jari IV dan V terlihat
fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis.

• Oleh karena daerah ini lembab maka sering dilihat maserasi, aspek klinis maserasi berupa
kulit putih dan rapuh.

• Bentuk lain ialah yang disebut moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai
punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik
• eritema biasanya ringan dan terutama terlihat pada bagian tepi lesi

• Bersifat kronik, dan sering resisten pada pengobatan

• Di bagian tepi lesi dapat pula dilihat papul dan kadang-kadang vesikel.

• Tine pedis banyak terlihat pada orang yang dalam kehidupan sehari-
hari banyak bersepatu tertutup disertai perawatan kaki yang buruk
dan para pekerja dengan kaki yang selalu atau sering basah.

• Penderita biasanya orang dewasa


Bentuk klinik
1. Tipe papulo-skuamosa hiperkeratotik kronik:
Jarang didapati vesikel dan pustula, sering pada tumit dan tepi kaki dan kadang-kadang sampai ke punggung
kaki. Eritema dan plak hiperkeratotik di atas daerah lesi yang mengalami likenifikasi. Biasanya simetris, jarang
dikeluhkan dan kadang-kadang tak begitu dihiraukan oleh penderita.

2. Tipe intertriginosa kronik:


Manifestasi klinis berupa fisura pada jari-jari, tersering pada sela jari kaki ke-4 dan 5, basah dan maserasi disertai
bau yang tidak enak.

3. Tipe subakut:
Lesi intertriginosa berupa vesikel atau pustula. Dapat sampai ke punggung kaki dan tumit dengan eksudat yang
jernih, kecuali jika mengalami infeksi sekunder. Proses subakut dapat diikuti selulitis, Iimfangitis, limfadenitis dan
erisipelas.

4. Tipe akut:
Gambaran lesi akut, eritema, edema, berbau. Lebih sering menyerang pria. Kondisi hiperhidrosis dan maserasi
pada kaki, stasis vaskular, dan bentuk sepatu yang kurang baik terutama merupakan predisposisi untuk
mengalami infeksi.
• Sumber
1. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
2. Atlas berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi ke 2

Anda mungkin juga menyukai