KEPERAWATAN HIV/AIDS
TENTANG
OLEH:
(203310720)
DOSEN PEMBIMBING:
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing kita Ns. Defia Roza,S.Kep,M.Biomed dalam membimbing
tugas ini karena telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan HIV/AIDS maka karya
tulis ini dibuat dengan judul “Asuhan Keperawatan HIV/AIDS pada Bayi dan Anak ”.
Dengan dibuatnya karya tulis ini saya mampu memenuhi kelengkapan tugas dan
mendapatkan ilmu untuk topik hari ini.
Saya mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya tulis ini. Selain itu,
saya berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tercapainya
tujuan dari penulisan karya tulis ini.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A.Latar Belakang.........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
1. Pengkajian Anamnesis.........................................................................................................5
2. Analisis Data........................................................................................................................8
4. Perencanaan Keperawatan....................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................16
B. Saran......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
AIDS (Acquire Immune Deficiency Sindrom) merupakan kumpulan gejala
penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV (Rendi
& Margareth, 2012). Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh menurun yang kemudian mengakibatkan AIDS
(Hutapea, 2003). HIV/AIDS untuk pertama kali ditemukan pada tahun 1981 di Atlanta,
Amerika Serikat. Jumlah HIV/AIDS cenderung meningkat dan terjadi perluasan
penyebaran di daerah terinfeksi. Di Indonesia, sejak pertama kali dijumpai kasus infeksi
HIV pada tahun 1987.(Hutapea, 2003)
HIV terus menjadi masalah kesehatan utama pada masyarakat di dunia, menurut
WHO telah lebih dari 35 juta jiwa penderita sejauh ini. Pada 2017, 940.000 orang di
dunia meninggal karena penyebab terkait HIV. Data WHO menunjukan di dunia ada
sekitar 36,9 juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2017 dengan 1,8 juta
orang baru terinfeksi pada tahun 2017.
Sebanyak 59% orang dewasa dan 52% anak-anak yang hidup dengan HIV
menerima terapi antiretroviral (ART) seumur hidup pada tahun 2017.1 Menurut WHO,
Afrika adalah wilayah yang paling banyak, dengan 25,7 juta orang hidup dengan HIV
pada tahun 2017.1 Wilayah Afrika juga menyumbang lebih dari dua pertiga dari total
infeksi HIV baru di dunia. Setelah Afrika disusul oleh Asia Tenggara dengan penderita
HIV paling banyak kedua. Di Indonesia sendiri yang masuk dalam wilayah Asia
Tenggara memiliki angka penderita yang cukup tinggi dan terjadi peningkat setiap
tahunnya.
Berdasarkan data tersebut, perlu adanya intervensi atau tindakan seperti promosi
kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS sehingga dapat
meningkatkan kesadaran dalam menjahui penyakit tersebut. Promosi Kesehatan menurut
WHO tahun 2018, promosi kesehatan yaitu suatu proses yang memungkinkan masyarakat
meningkatkan atau mengontrol kesehatan diri. Ini mencakup intervensi sosial dan
lingkungan yang dirancang untuk memberi manfaat dan melindungi kesehatan dan
kualitas hidup individu dengan mengatasi dan mencegah akar penyebab kesehatan yang
buruk, tidak hanya berfokus pada perawatan dan penyembuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penularan HIV pada anak ?
2. Bagaimanakah bentuk asuhan keperawatan yang diterapkan pada HIV/AIDS pada
bayi dan anak?
3. Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS pada anak?
4. Bagaimana penatalaksanaan HIV/AIDS pada anak?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses penularan HIV pada anak !
2. Mengetahuibentuk asuhan keperawatan yang diterapkan pada HIV/AIDS pada bayi
dan anak!
3. Mengetahui cara pencegahan HIV/AIDS pada anak!
4. Mengetahui penatalaksanaan HIV/AIDS pada anak!
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengkajian Anamnesis
1. Data subjektif, meliputi:
b. Sistem Respirasi: batuk lama dengan atau tanpa sputum, sesak nafas,
tachipneu , hipoxia, nyeri dada, nafas pendek waktu
istirahat gagal nafas.
j. Psikososial: orang tua merasa bersalah, merasa malu dan menarik diri
dari lingkungan.
2. Analisis Data
No Data Penyebab Masalah
.
1. Do : Kandidiasis Bersihan jalan
nafas tidak efektif
1. Gelisah. Menginfeksi bronkus
Batuk inefektif
Ds:
1. Dispnea.
2. Sulit bicara.
3. Ortopnea.
2. Do : Kuman Hipertermi
mengeluarkan
1. Suhu tubuh diatas nilai normal
endotoksin
2. Kulit merah
3. Kejang Merangsang
4. Takikardi pengeluaran zat
5. Takipnea pirogen oleh leukosit
6. Kulit terasa hangat pada jaringan yang
meradang
Ds :
1. Ibu pasien mengatakan anaknya
Melepas zat IL-1,
demam terus menerus
prostaglandin E2
(pirogen leukosit dan
pirogen endojrin)
Mencapai
hipotalamus.
4. Perencanaan Keperawatan
DIAGNOSA TUJUAN ( SLKI ) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas SLKI L.01001 SIKI I.03098
tidak efektif b.d Bersihan jalan nafas Manajemen Jalan Napas
akumulasi sekret Setelah dilakukan intervensi (I.01011) Tindakan:
keperawatan diharapkan Observasi:
perfusi perifer meningkat 1. Monitor pola napas
kriteria hasil : (frekuensi,
1. Batuk efektif kedalaman, usaha
meningkat napas)
2. Produksi sputum 2. Monitor bunyi napas
menurum tambahan (mis.
3. Wheezing menurun gurgling, mengi,
4. Dispnea menurun wheezing, ronchi
5. Gelisah menurun kering)
6. Frekuensi napas 3. Monitor sputum
membaik (jumlah, warna,
7. Pola napas membaik aroma)
Terapeutik:
1. Pertahankan
kepatenan jalan napas
dengan headtilt dan
chin-lift (jawthrust
jika curiga trauma
servical)
2. Posisikan semi-fowler
atau fowler
3. Berikan minum
hangat
4. Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
5. Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
detik
6. Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan
benda pada dengan
forsep McGill
8. Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi:
1. Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari,
jika tidak
kontraindikasi
2. Ajarkan tehnik batuk
efektif
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Hipertermi b.d pelepasan SLKI L. 14134 SIKI ( I.15506)
pryrogendari hipotalamus Setelah dilakukan Intervensi
Manajemen Hipertermi
sekunder terhadap reaksi keperawatan diharapkan
antigen dan antibody termoregulasi menurun dengan Observasi
kriteria hasil :
1. Menggigil menurun 1. Identifkasi penyebab
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan
yang dingin
2. Longgarkan atau
lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari
atau lebih sering jika
mengalami
hiperhidrosis (keringat
berlebih)
6. Lakukan pendinginan
eksternal (mis. selimut
hipotermia atau
kompres dingin pada
dahi, leher, dada,
abdomen,aksila)
7. Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
8. Batasi oksigen, jika
perlu
Edukasi
Kolaborasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
HIV/AIDS yang terjadi pada anak dapat karena penularan dari ibu saat kehamilan,
ataupun saat kelahiran selain itu, HIV pada anak juga dapat terjadi akibat pelecehan
seksual pada anak. Diagnosis HIV pada anak dengan pemeriksaan darah untuk
mendeteksi virus HIV pada anak, dapat dilakukan 2 kali yaitu sebelum dan setelah umur
18 bulan.Salah satu pencegahan penularan HIV pada anak akibat transmisi maternal yaitu
dengan sectio caesaria. Penatalaksanaan kasus HIV pada Anak, tidak hanya pengaturan
ART, namun juga faktor Nutrisi harus diperhatikan mengiingat anak adalah fase
pertumbuhan. Kasus HIV pada anak, menurut Kajian dalam Islam dapat dikategorikan
sebuah takdir dari penipta, sehingga perlu kesabaran
B. Saran
Pada makalah ini penulis berharap dapat menambah wawasan bagi pembaca dan
terutama pada penulis sendiri,mohon maaf apabila ada kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurs, Nursalam, M. Dan Ninuk Dian Kurniawati. Asuhan Keperawatan pada Pasien terinfeksi
HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika, 2007. -------. Asuhan Keperawatan pada Pasien
terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika, 2013
Wulandari, N. A., Ns, M. K., Setiyorini, E. & Ns, M. K. Penulis : ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ODHA ( ORANG DENGAN HIV / AIDS ).