Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Tentang

ANALISIS STRATEGI, ANALISA DAN STRATEGI PEMASARAN HOME


CARE DALAM NURSEPRENEURSHIP

OLEH

SALSABIL SYAHPUTRI
203310712

DOSEN PEMBIMBING : SUNARDI S.Km,. M.Kes

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
PADANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis sampaikan atas kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmad dan karunia-Nya. Shalawat dan salam untuk Nabi
Muhammad SAW, sehingga penulis telah diberi kemudahan dalam menyusun makalah ini.
Adapun judul makalah ini adalah “Analisis Strategi, Analisa dan Strategi Pemasaran Home
Care Dalam Nursepreneurship.”. Makalah ini diajukan sebagai pemenuhan tugas pada mata
kuliah Kewirausahaan.

Dalam penulisan makalah ini banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi. Namun,
berkat dorongan semua pihak, makalah ini akhirnya dapat penulis selesaikan. Maka pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Padang, 19 Januari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................6
A. Definisi Home Care......................................................................................................6
B. Analisa dan Analisis Perencanaan dan Strategi Pemasaran ........................................7
a) Segmentasi Pasar ……………………….....………………………………..……7
b) Kriteria Memilih Target Pasar…….……..……………………………………….8
c) Penetapan Posisi Pasar ………….…..………………………………………..…10
BAB III PENUTUP....................................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan dari pelayanan keperawatan professional adalah memberikan
pelayanankeperawatan yang holistic bio, psiko, sosio, dan cultural kepada individu,
kelompok danmasyarakat sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Pelayanan yang bersifat
holistic ini akanlebih lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan lanjutan
dirumah (home care).
Tujuan home care antara lain meningkatkan, mempertahankan dan memulihkan
kondisikesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
dari penyakituntuk mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin yang
dilakukan secarakomprehensif dan berkesinambungan. Selain itu, dengan adanya home
care, frekuensihospitalisasi berkurang, dan waktu, biaya, tenaga, serta pikiranpun lebih
efekif.
Saat ini sudah mulai dikembangkan home care hospital based, dimana pelayanan
homecare berada dibawah rumah sakit yang berasangkutan. Namun belum semua
pelayanan homecare hospital based dilaksanakan dengan manajemen yang baik, sehingga
belum dirasakanmanfaat yang berarti baik bagi rumah sakit, perawat, dokter dan pasien.
Perlu sekiranya home care hospital based di atur serta dikelola dengan baik agar
dapatmeningkatkan kulaitas pelayanan kesehatan, membantu menurunkan beban
pasien,mempercepat proses penyembuhan penyakit, dan dapat pula sebagai bidang
kewirausahaandalam pelayanan kesehatan. Selain itu, perlu dikembangkan pula home
care pada tatanankomunitas yang dapat merujuk kliennya ke tatanan pelayanan kesehatan
di puskesmas ataurumah sakit.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi Home Care ?
2. Bagaimana Analisa dan Analisis Perencanaan dan Strategi Pemasaran ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi Home Care
2. Untuk mengetahui Analisa dan Analisis Perencanaan dan Strategi Pemasaran

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI HOME CARE


Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit. Home care juga dapat dikelola dengan mengkoordinir tenaga professional
dan non professional dibidang kesehatan.(Paramitha 2017)
Merupakan suatu komponen dari perawatan kesehatan yang komprehensif,
dmana pelayanan kesehatan diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka dengan maksud untuk meningkatkan, memelihara, memulihkan dan
memaksimalkan tingkat kemandirian dibidang kesehatan sambil mengurangi
dampak dari cacat dan sakit termasuk pada penyakit-penyakit terminal (Swanson,
1997). Manfaat home care adalah :
a. Bagi klien dan keluarga:
 Program Home Care dapat membantu meringankan biaya rawat
inap yang makin mahal, karena dpt mengurangi biaya akomodasi
pasien dan transportasi serta konsumsi keluarga.
 Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada
saat anggota keluarga ada yang sakit.
 Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri.
 Makin banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah, sehingga
tugas merawat orang yang sakitsiasanya dilakukan ibu terhambat,
oleh karena itu perlu kehadiran perawat untuk menggantikannya.
b. Bagi perawat:
 Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang tetap sama.

6
 Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik. Sehingga
pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan
kondisi keluarga, sehingga kepuasan kerja perawat meningkat.
(Kholifah 2018)
Persayaratan Home Care:
 Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau
menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan
pengelola.
 Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi
(informed consent).
 Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan
kesehat an di rumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab
dan haknya dalam menerima pelayanan.

B. ANALISA DAN ANALISIS PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMASARAN


Perencanan pemasaran dilakukan dengan menentukan Strategi pemasaran.Perencanaan
pemasaran yang digunakan adalah STP (segmenting, targeting, dan positioning) yang
dikombinasi denganmarketing mix (product, price, place, dan promotion)(Munandar
Penentuan Penetapan
Segmentasi
Target Posisi Pasar
Pasar Pasar
Mengembangk
3.Mengemba an posisi untuk
Mengidentifi- ng- kan daya segmen yang
tarik masing- ditargetkan
kasi dasar
masing
segmen Mengembangk
-dasar an bauran
untuk
segmenta-
si pasar

2011)

a. Segmentasi Pasar (SEGMENTING)


Segmentasi pasar adalah suatu proses me- nempatkan konsumen ke dalam subkelom-
pok yang memiliki respons yang sama terha- dap suatu program pemasaran
(Cravens,1997).Menurut Rambat Lupiyoadi (2001), segmentasi pasar adalah membagi
pasar menjadi kelompok pembeli yang dibe- dakan menurut kebutuhan, karakteristik,
atau tingkah laku, yang mungkin membu- tuhkan produk yang berbeda. Sedangkan
7
Swastha (1997), segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat ho- mogen.
Berdasarkan definisi diatas, seg- mentasi pasar dapat diartikan sebagai proses membagi
pasar yang beterogen ke dalam kelompok-kelompok yang lebih ho- mogen, yang
memiliki kesamaan kebutuhan atau karakteristik dan respons terhadap program
pemasaran.
Dasar Segmentasi Pasar
Ada beberapa variabel yang dapat diguna- kan sebagai dasar segmentasi, namun se-
cara garis besar mengikuti kategori yang dipelopori oleh Kotler sebagai bapak pema-
saran:
1. Geografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi•-bagi pasar dalam
beberapa unit geografis yang berbeda-beda seperti daerah, popu- lasi, kepadatan dan iklim.
2. Demografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi-bagi pasar dalam
beberapa grup dengan basis
-basis variabel seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas
sosial.
3. Psikografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi kon- sumen atas
beberapa grup yang berbeda
-beda dengan basis variabel gaya hidup dan kepribadian.
4. Perilaku: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen atas grup-
grup yang berbeda dengan ba- sis variabel seperti status pengguna, ke- setiaan merek,
tingkat penggunaan, man- faat yang dicari, kesempatan peng- gunaan, kesiapan membeli
dan sikap terhadap produk.

b. Kriteria Memilih Target Pasar


Setelah segmen pasar dievaluasi, langkah selanjutnya yaitu memilih segmen yang akan
dijadikan target atau pasar sasaran. Dalam memilih pasar sasaran yang optimal, perlu
diperhatikan beberapa kriteria berikut:(Suwedia I N 2019)
1. Responsif

Pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program-program pemasaran yang

8
dikembangkan. Langkah ini harus dimulai dengan studi segmentasi yang jelas karena tanpa
pasar sasaran yang jelas produsen menanggung resiko yang terlalu besar.
2. Potensi penjualan
Potensi penjualan harus cukup luas. Semakin besar pasar sasaran, semakin besar
nilainya. Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah populasi tapi juga daya beli dan
keinginan pasar untuk memiliki produk tersebut.
3. Pertumbuhan yang memadai
Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi. Pasar tumbuh perlahan-lahan sampai
akhirnya meluncur dengan cepat dan mencapai titik pendewasaan.
4. Jangkauan media
Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasar tepat memilih media untuk
mempromosikan dan memperkenalkan produknya.

Menurut Bradley yang dikutip dari Setiadi (2003), dalam memilih pasar sasaran mana
yang akan diambil ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Sumber daya organisasi
Dalam memilih segmen maka perlu diperhatikan sumber daya yang ada karena
semakin banyak segmen yang dipilih maka biaya yang dibutuhkan akan semakin
banyak. Pemasaran terpusat akan menjadi pilihan organisasi kecil yaitu dengan cara
mengarahkan pema- saran pada segmen-segmen yang kecil, unik, dan kurang
mendapatkan perhatian pesaing besar yang dinamakan juga se- bagai market niche.
2. Tipe produk
Ada produk yang disebut high- differentiated product maka strategi yang digunakan
bisa differentiated atau con- centrated marketing karena pada produk tersebut mudah
diciptakan keunikan yang membedakannya dari produk lain. Ada juga yang low
differentiated product, maka strategi yang dipilih yaitu undiffer- entiated marketing
karena pada produk jenis ini sulit diciptakan keunikan- keunikan.
3. Tahap dalam daur hidup produk
Produk memiliki siklus, yang dimulai den- gan tahap perkenalan pasar, pertumbu- han,
dewasa, dan menurun. Pada masa

perkenalan, dapat diterapkan pemasaran serba sama. Pada masa pertumbuhan produk

9
semakin dapat diterima dan pasar mulai menginginkan variasi pro- duk, maka dapat
diterapkan pemasaran serba aneka. Pada masa dewasa per- saingan sudah mencapai titik
maksimal dan seluruh segmen sudah terisi, maka organisasi mulai mencari segmen-
segmen yang belum dilayani secara mak- simal oleh pesaing sehingga pemasaran dapat
diterapkan pemasaran terkonsen- trasi. Pada masa penurunan, organisasi perlu membatasi
investasi, memperkecil biaya pemasaran serta memusatkan sumber daya pada produk dan
segmen yang lebih menguntungkan dan pema- saran terkonsentrasi yang sesuai untuk
diterapkan.
4. Strategi pesaing dan strategi bersaing organisasi
Untuk memilih strategi mana yang akan diterapkan oleh organisasi, maka perlu
memperhatikan juga strategi yang diterapkan oleh pesaing dan strategi bersaing yang
dipilih organisasi. Pilihan strateginya bisa berhadapan langsung atau menghindar. Kalau
berhadapan langsung, maka organisasi akan memilih segmen yang dimasuki oleh pesaing.
Sedangkan kalau menganut strategi menghindar, maka organisasi memasuki segmen yang
belum dimasuki oleh pesaing.

c. Penetapan Posisi Pasar (Positioning)


Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra organisasi
sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaing) di dalam benak
pelanggan sasarannya. Kotler memandang posisi sebagai suatu latihan kreatif
yang dilakukan terhadap produk yang ada. Penetapan posisi dimulai dengan produk,
suatu barang, jasa, organisasi, lembaga, atau bahkan orang.
Tujuan penetapan posisi adalah untuk membedakan persepsi organisasi berikut
produk dan jasanya dari pesaing (Lupiyoadi, 2001). Dikatakan pula bahwa penetapan
posisi banyak mengedepankan unsur komunikasi dan merupakan strategi
komunikasi.Produk barang dikomunikasikan lewat atribut yang dimiliki barang tersebut
dan produk jasa dikomunikasikan seputar karakteristik jasa.
Penetapan posisi produk adalah tempat produk yang berbeda, jelas dan memiliki
nilai lebih secara relatif dibandingkan dengan produk pesaing di benak konsumen
(Setiadi, 2003). Penetapan posisi bukanlah hanya menyangkut apa yang dilakukan
terhadap produk tetapi apa yang kita lakukan terhadap pikiran/benak konsumen seperti

10
yang diungkapkan oleh Al Ries dan Trout yang dikutip dari Lupiyoadi (2001). Strategi
ini sangat berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan produk organisasi
dalam ingatan mereka, sehingga calon konsumen yang ditargetkan dan segmen yang
dipilih memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk
tersebut.
Organisasi menggunakan berbagai dasar dalam penetapan posisi, meliputi:
atribut, harga dan kualitas, pemakaian atau aplikasi, pemakaian produk, kelas produk,
dan pesaing.

Ada beberapa yang harus diperhatikan berhubungan dengan proses penetapan posisi
(Kasali, 1999):
1. Penetapan posisi adalah strategi komunikasi
2. Bersifat dinamis
3. Penetapan posisi berhubungan dengan atribut-atribut produk
4. Atribut produk yang dipilih harus unik
5. Penetapan posisi harus memberi arti dan arti ini harus penting bagi konsumen
6. Penetapan posisi harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perawat home care harus menguasai skill dasar tindakan keperawatan
mandiridiantaranya yaitu, vital sign, memasang kateter, memasang oksigen, suction,
penyuntikan, pemasangan infus, pendidikan kesehatan, konseling, dll.

Tujuan home care antara lain meningkatkan, mempertahankan dan memulihkan


kondisikesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakituntuk mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin yang
dilakukan secarakomprehensif dan berkesinambungan.

Perencanan pemasaran dilakukan dengan menentukan Strategi


pemasaran.Perencanaan pemasaran yang digunakan adalah STP (segmenting, targeting,
dan positioning) yang dikombinasi denganmarketing mix (product, price, place, dan
promotion)

B. SARAN
Bagi perawat harus memahami tentang Analisis Strategi, Analisa dan Strategi
Pemasaran Home Care Dalam Nursepreneurship dan Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini sangat banyak sekali kesalahan. Besar harapan saya kepada ibu
sebagai dosen pembimbing untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kholifah, Siti nur. 2018. “Home care.” Home care V(1): 271–80.
Munandar, Dadang. 2011. “Analisis Penentuan Segmen, Target, Dan Posisi Pasar Home Care Di
Rumah Sakit Al-Islam Bandung.” Majalah Ilmiah UNIKOM 6(2): 233–44.
http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v06-n02/vol-6-artikel-12.pdf/pdf/vol-6-artikel-
12.pdf.
Paramitha, Ida Ayu. 2017. “Home Care.” Convention Center Di Kota Tegal: 6–37.
Suwedia I N. 2019. “Strategi Pemasaran Pelayanan Home Care Rumah Sakit Umum Bhakti
Rahayu Denpasar.” Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia 6(1): 55–58.
http://journal.fkm.ui.ac.id/arsi/article/view/3677.

13

Anda mungkin juga menyukai