Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN RENCANA BIMBINGAN KLINIK

METODE MENTORSHIP DENGAN


TEKNIK BEDSIDE TEACHING
“SUNTIK KB 3 BULAN ”
Dosen Pengampu : Putri Rahma Dini M.Tr.Keb
Kelompok 1
Kelas B Tegal

Oleh :
1. Daryati (2004296) 6. Rizqa Ulfah (2004326)
2. Dian Maya P. (2004300) 7. Rokhana (2004327)
3. Eka Yani P. (2004303) 8. Siti Herlina (2004331)
4. Evi Amdiarsih (2004305) 9. Yayah C. (2004345)
5. Novita Ika H. (2004320) 10. Yunita C. (2004347)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2021
LEMBAR INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ny. K
Usia : 25 tahun
Alamat : Ds Danasari Rt 02 Rw 03 Kec.Bojong Kab. Tegal

Setelah diberikan penjelasan, dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi


praktikan untuk bimbingan klinik atas :
Nama : Sofia Ariani
NIM : 2004327

Semarang, 25 Oktober 2021


Yang menyatakan,

(................................)
LEMBAR PERSETUJUAN

Rencana Bimbingan Klinik (RBK) metode mentorship mata kuliah KB


Kespro dengan sub pokok bahasan “Suntik KB 3 Bulan”, telah disetujui oleh
pembimbing untuk disajikan pada:
Hari :
Tanggal :

Tegal, 25 Oktober 2021

Mengesahkan,

Koordinator Pembimbing Institusi

( ) ( )

Pembimbing Lahan/CI

( )
LEMBAR PENGESAHAN

Rencana Bimbingan Klinik (RBK) metode mentorship dengan mata kuliah


KB Kespro dengan sub pokok bahasan “Suntik KB 3 Bulan”, ini telah disahkan
untuk disajikan pada:
Hari :
Tanggal :

Tegal, 23 Oktober 2021

Mengesahkan
Pembimbing Institusi

( )
RENCANA BIMBINGAN KLINIK

A. IDENTITAS MATA KULIAH


Mata kuliah :Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana
Pokok bahasan : Metode Kontrasepsi Jangka Pendek
Sub pokok bahasan : KB Suntik 3 Bulan
Sasaran : Semester IV
Waktu pertemuan : 20 menit
Hari / tanggal : Senin 25 Oktober 2021
Ruang : Ruang KIA KB Puskesmas Danasari
Koordinator : Putri Rahma Dini, MTr.Keb
Pembimbing : Edining Eko Puji S.Tr.Keb
Mahasiswa bimbingan : Sofia Ariani

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini peserta didik mampu
memahami dan melakukan asuhan kebidanan kesehatan reproduksi
dan Keluarga Berencana metode kontrasepsi jangka pendek dengan
tindakan suntik KB 3 Bulan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik ini peserta didik dapat :
a. Memahami pengertian dari KB suntik 3 bulan
b. Memahami tujuan dari KB suntik 3 bulan
c. Memahami persiapan alat sebelum melakukan tindakan
d. Memahami langkah-langkah dari tindakan KB suntik
C. DESKRIPSI KASUS
Ny. K umur 25 th mempunyai anak 1 jenis kelamin perempuan
usia 4 tahun datang ke Puskesmas pada hari senin tanggal 25 Oktober
2021 ingin menggunakan kontrasepsi jangka pendek yaitu suntik KB 3
Bulan
Mahasiswa Kebidanan Semester IV Stikes Karya Husada
Semarang akan melakukan asuhan kebidanan KB, dengan melakukan
tindakan suntik KB 3 bulan. Oleh karena itu pembimbing memberikan
bimbingan klinik dengan menggunakan metode yang akan digunakan
adalah Mentorship dan tekhnik Bedside teaching yang dilengkapi dengan
pre conference dan post conference.

D. RINCIAN KEGIATAN

Hasil yang
No Kompetensi Jenis Kegiatan Waktu Metode Teknik
diharapkan
1. Pre 1. Mengucapkan 5 menit Mentorship Ceramah 1. Mahasiswa
confrence salam mampu
memahami
cara
mengucapkan
salam
2. Mahasiswa
2. Memperkenalkan mampu
diri kepada memahami
pasien cara
memperkenal
kan diri ke
pasien
3. Mahasiswa
mampu
3. Menyampaikan memahami
maksud dan cara
tujuan menyampaik
an maksud
dan tujuan
pada pasien
2. Pelaksanaan 1. Melakukan 10 menit Bed Side 1. Mahasiswa
apersepsi Teachin mampu
mengenai kb g melakukan
suntik 3 bulan apersepsi
2. Menjelaskan 2. Mahasiswa
pengertian dari mampu
kb suntik 3 menjelaskan
bulan pengertian
mengenai kb
suntik 3
3. Menjelaskan bulan
tujuan tindakan 3. Mahasiswa
kb suntik 3 mampu
bulan menjelaskan
tujuan dari
4. Mepersiapan tindakan
alat dan bahan mengenai kb
yang digunakan suntik 3
dalam tindakan bulan
kb suntik 3 4. Mahasiswa
mampu
bulan
mempersiapk
an alat dan
bahan yang
5. Melakukan
dibutuhkan
tindakan
5. Mahasiswa
penyuntkan kb
mampu
suntik 3 bulan
melakukan
tindakan
mengenai kb
suntik 3
bulan secara
baik dan
benar

3. Post 1. Melakukan 10 menit Tanya 1. Mahasiswa


conference evaluasi jawab mampu
melakukan
evaluasi ke
pasien
2. Mahasiswa
2. Mahasiswa mampu
menjelaskan memberikan
ulang kesimpulan kesimpulan
materi yang telah materi yang
diberikan diberikan
3. Mahasiswa
mampu
3. Mengucapkan memahami
salam penutup cara
mengucapka
n salam
penutup
4. Menanyakan
perasaan
mahasiswa
5. Menanyakan
teknik yang
digunakan
kepada
mahasiswa
6. Melakukan
evaluasi
kepada
mahasiswa
apakah
sudah
mengerti
atau ada
yang ingin
ditanyakan

E. EVALUASI
a. Prosedur : Pre confrence, Bedside teaching, dan Post conference
b. Jenis Test : Skill (Praktek) dan Cognitive (Pengetahuan)
c. Alat Test : Checklist, SOP
d. Bentuk : Observasi
F. REFERENSI

Baziad, Ali. 2002. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : YBP-Sarwono BKKBN.


2003. Materi Konseling. Jakarta :BKKBN ----------. 2007.
Buletin Program KB Nasional No.2 Tahun 2007 ----------.2008.Penduduk
Indonesia bertambah 3 Juta setiap tahun. www.bkkbn.go.id/jateng. tanggal 11
Juli 2008.23:18 Depkes RI. 1999.
Pedoman Penanggulangan Efek Samping/ Komplikasi Kontrasepsi. Jakarta :
Depkes RI 1999.
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan
Mochtar, Rustam.1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2 edisi 2. Jakarta : EGC
Novianto, 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surakarta : Bringin55
Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : YBP-Sarwono.
P Siswosudarmo, Moch. Anwar, Ova Emilia. 2001. Teknologi Kontrasepsi.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Varney,
Hellen (et.all). 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta :
EGC

G. LAMPIRAN
1. Materi tentang kb suntik 3 bulan
2. Lembar checklist
3. Kontrak Belajar mahasiswa bimbingan.

Tegal, 25 Oktober 2021


Pembimbing klinik/ CI

( )
LAMPIRAN
MATERI

Kontrasepsi Suntik Depot Medroksiprogesteron Asetat (Dmpa)


1. Pengertian
Kontrasepsi suntik DMPA berisi hormon progesteron saja dan
tidak mengandung hormone esterogen. Dosis yang diberikan 150 mg/ml
depot medroksiprogesteron asetat yang disuntikkan secara intramuscular
(IM) setiap 12 minggu (Varney, 2006).
2. Mekanisme Kerja Mekanisme Kerja kontrasepsi DMPA menurut Hartanto
(2004) :
a. Primer
Mencegah ovulasi Kadar Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH) menurun serta tidak terjadi lonjakan LH.
Pada pemakaian DMPA, endometrium menjadi dangkal dan atrofis
dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Dengan pemakaian jangka
lama endometrium bisa menjadi semakin sedikit sehingga hampir
tidak didapatkan jaringan bila dilakukan biopsi, tetapi perubahan
tersebut akan kembali normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan
DMPA berakhir.
b. Sekunder
1) Lendir servik menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan
barier terhadap spermatozoa.
2) Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari
ovum yang telah dibuahi.
3) Mungkin mempengaruhi kecepatan transportasi ovum didalam tuba
falopi.
3. Efektivitas DMPA memiliki efektivitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan
per100 perempuan dalam satu tahun pemakaian (BKKBN, 2003).
Kegagalan yang terjadi pada umumnya dikarenakan oleh ketidakpatuhan
akseptor untuk datang pada jadwal yang telah ditetapkan atau teknik
penyuntikan yang salah, injeksi harus benar-benar intragluteal (Baziad,
2002).
4. Kelebihan Kelebihan penggunaan suntik DMPA menurut BKKBN (2003) :
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
e. Tidak mempengaruhi ASI.
f. Sedikit efek samping.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
perimenopause.
i. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k. Mencegah beberapa penyakit radang panggul.
5. Keterbatasan penggunaan suntik DMPA menurut BKKBN (2003)
a. Sering ditemukan ganguan haid.
b. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
c. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B dan virus HIV.
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi perubahan lipid serum.
6. Indikasi Indikasi pada pengguna suntik DMPA menurut BKKBN (2003)
a. Wanita usia reproduktif
b. Wanita yang telah memiliki anak
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas
tinggi. d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f. Setelah abortus dan keguguran
g. Memiliki banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi
h. Masalah gangguan pembekuan darah
i. Menggunakan obat epilepsy dan tuberculosis
7. Kontra Indikasi Menurut BKKBN (2003), kontra indikasi pada pengguna
suntik DMPA yaitu :
a. Hamil atau dicurigai hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c. Wanita yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
d. Penderita kanker payudara atau ada riwayat kanker payudara
e. Penderita diabetes mellitus disertai komplikasi.
8. Waktu Mulai Menggunakan Menurut Saifuddin (2003), waktu mulai
menggunakan kontrasepsi DMPA yaitu :
a. Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
b. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
c. Pada ibu yang tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur, injeksi
dapat diberikan setiap saat, asal tidak hamil. Selama 7 hari setelah
penyuntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
d. Ibu yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal lain secara benar
dan tidak hamil kemudian ingin mengganti dengan kontrasepsi DMPA,
suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu menunggu sampai
haid berikutnya.
e. Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin mengganti
dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama dapat segera diberikan,
asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid
berikutnya. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, selama 7 hari
penyuntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
9. Cara Penggunaan Cara penggunaan kontrasepsi DMPA menurut Saifuddin
(2003) :
a. Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik intramuscular (IM) dalam daerah pantat. Apabila suntikan
diberikan terlalu dangkal penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat
dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan tiap 90 hari.
b. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi
etil/ isopropyl alcohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik,
setelah kering baru disuntik.
c. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung
udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila terjadi endapan
putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkannya dan dengan
menghangatkannya.
10. Efek Samping Efek samping yang sering ditemukan menurut Baziad (2002:
a. Mengalami gangguan haid seperti amenore, spooting, menorarghia,
metrorarghia.
b. Penambahan berat badan.
c. Mual.
d. Kunang-kunang.
e. Sakit kepala.
f. Nervositas.
g. Penurunan libido.
h. Vagina kering.
Efek Samping Gangguan Haid
Gejala Gangguan Haid
a. Tidak mengalami haid (amenore) Amenore dibedakan menjadi dua
yaitu amenore primer merupakan masa remaja kurang dari 16 tahun
belum pernah mengalami mens atau belum menampakkan tanda-tanda
fisik seksual sekunder, sedangkan amenore sekunder bila wanita sudah
mengalami menstruasi namun kemudian tidak mengalami menstruasi
dalam waktu 3-6 bulan (Varney, 2006).
b. Perdarahan berupa tetesan atau bercak-bercak (spotting) Perdarahan
bercak merupakan keluhan atau gejala yang akan menurun dengan
makin lamanya pemakaian (Siswosudarmo, 2001).
c. Perdarahan diluar siklus haid (metrorarghia) Bila menstruasi terjadi
dengan interval tidak teratur atau jika terdapat insiden bercak darah atau
perdarahan diantara menstruasi, istilah metroragi digunakan untuk
menggambarkan keadaan tersebut (Varney, 2006).
d. Perdarahan haid yang lebih lama dan atau lebih banyak daripada
biasanya (menorarghia) Persepsi yang umum mengenai perdarahan
berlebihan adalah apabila tiga sampai empat pembalut sudah penuh
selama empat jam. Jumlah kehilangan darah yang dipertimbangkan
normal selama mens adalah 30 cc sejak penelitian yang dilakukan pada
tahun 1960-an dan setiap perdarahan yang lebih dari 80 cc dinyatakan
perdarahan abnormal, seperti yang dikatakan oleh Engstrom, bahwa
batas 8 cc merupakan ukuran standar untuk menetapkan menoragi
(Varney, 2006).
Penyebab Gangguan Haid Secara umum semua gangguan haid
disebabkan karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium
mengalami perubahan. Keadaan amenore disebabkan atrofi endometrium
(Depkes, 1999).
Penyebab amenore primer umumnya lebih berat dan lebih sulit untuk
diketahui, seperti kelainan kongenital dan kelainan genetik sedangkan amenore
sekunder lebih menunjuk pada sebab-sebab yang timbul dalam kehidupan
wanita seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, penyakit infeksi dan
lain-lain. Metroragi dapat disebabkan oleh kelainan organik pada alat genetalia
atau kelainan fungsional. Bila penyebab menoragi dan metroragi adalah
neoplasma, gangguan pembekuan darah, penyakit kronis atau kelainan
ginekologik, klien perlu dirujuk ke spesialis (Varney, 2006).
Penatalaksanaan
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
1)Jelaskan sebab terjadinya.
2)Jelaskan bahwa gejala atau keluhan tersebut dalam rangka penyesuaian
diri, bersifat sementara dan individu :
a). Amenore Amenore bila tidak hamil tidak perlu dilakukan tindakan
apapun, cukup konseling dengan menjelaskan bahwa haid
terkumpul dalam rahim dan beri nasihat untuk kembali ke klinik
(Saifuddin, 2003).
b). Spooting Perdarahan bercak merupakan keluhan atau gejala yang
akan menurun dengan makin lamanya pemakaian (Siswosudarmo,
2001). Sebagian wanita yang mengalami perdarahan bercak
menemukan bahwa keluhan ini membaik dengan sendirinya,
biasanya pada suntikan keempat (Everett, 2007).
c).Metrorarghia Memberikan konseling pada akseptor bahwa
perdarahan diluar siklus haid merupakan efek samping kontrasepsi
suntik yang dipakai dan jenis perdarahan ini tidak berbahaya
meskipun berlangsung sampai beberapa minggu (Saifuddin, 2003).
d). Menorarghia Perdarahan banyak atau memanjang lebih dari 8 hari
atau 2 kali lebih banyak dari haid biasanya, jelaskan hal itu biasa
ditemukan pada bulan pertama suntikan (Saifuddin, 2003).
3). Motivasi agar tetap memakai suntikan (Depkes,1999).
Tindakan Medis
a) Amenore Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan
perdarahan karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan, bila
tidak terjadi perdarahan juga rujuk ke klinik. Bila klien tidak
menerima gangguan tersebut, suntikan jangan dilanjutkan.
Anjurkan pemakaian kontrasepsi yang lain. Bila terjadi
kehamilan, rujuk klien dan jelaskan bahwa hormone progestin
tidak akan menimbulkan kelainan (Saifuddin, 2003).
b) Spotting dan metrorarghia Bila ringan atau tidak terlalu
menganggu tidak perlu diberi obat. Bila cukup mengganggu dapat
diberikan pil KB 3x1 tablet selama 7 hari (Depkes, 1999). 1 siklus
pil kontrasepsi kombinasi (30-35 µg etinilestradiol), ibuprofen
(sampai 800mg, 3x/hari untuk 5 hari) atau obat sejenis lain
(Saifuddin, 2003).
c) Menorarghia Bila terjadi perdarahan banyak selama penyuntikan
ditangani dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi
kombinasi/hari selama 3-7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil
kontrasepsi hormonal, atau diberi 50 µg etinilestradiol atau 1,25
mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari. Untuk mencegah
anemia perlu preparat besi atau makanan yang mengandung
banyak zat besi (Saifuddin, 2003). Diberi tablet sulfas ferosus
(Fe) 3x1 tablet antara 5-7 hari sampai keadaan membaik (Depkes,
1999).
Kesimpulan
Kontrasepsi suntik 3 bulan adalah kontrasepsi jenis suntikan yang berisi
hormon progesteron saja dan tidak mengandung hormon estrogen, dosis yang
diberikan adalah 150 mg/ml secara intramuskuler setiap 12 minggu. Mekanisme
kerja dari KB suntik 3 bulan adalah mencegah ovulasi, membuat lendir servik
menjadi kental, membuat endometrium kurang baik untuk implantasi dan
mempengaruhi kecepatan transpotasi ovum didalam tuba fallopi. Efek samping
dari KB suntik 3 bulan adalah mengalami gannguan haid, penambahan berat
badan, mual, berkunang-kunang, sakit kepala, nervositas, penurunan libido dan
vagina kering. Dari beberapa efek samping tersebut yang paling sering dialami
oleh akseptor adalah gangguan haid. Gejala gangguan haid yang terjadi antara
lain tidak mengalami haid (amenorea), perdarahan berupa bercak-bercak
(spotting), perdarahan haid yang lebih lama dan atau lebih banyak dari biasanya
(menorarghia).
LEMBAR
CEKLIST PELAYANAN KB SUNTIK 3 BULAN

Nama Mahasiswa : Sofia Ariani


NIM : 2004327

Keterangan :
0 = Apabila keterampilan tidak dilakukan
1 = Apabila keterampilan dilakukan kurang sempurna
2 = Apabila keterampilan dilakukan dengan baik dan benar

NO BUTIR YANG DINILAI SKOR


0 1 2
A SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut klien dengan ramah,
mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan kepada klien
3 Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama
tindakan
(selama tindakan bidan berkomunikasi dengan
pasien untuk memastikan keadaan ibu dan
memberikan anestesi verbal/komunikasi teraupetik)
4 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan
mengakhiri dengan
lafal hamdalah
5 Memperhatikan prinsip pencehagan infeksi
(menggunakan APD lengkap, melakukan cuci tangan
sebelum dan
sesudah melakukan tindakan, melakukan
dekontaminasi alat dan tempat)
B CONTENT/ISI
6 Menanyakan rencana jumlah anak yang akan
diinginkan
7 Menanyakan tujuan KB apakah untuk menunda,
menjarangkan, atau
menghentikan
8 Menjelaskan bagaimana KB suntik mencegah
kehamilan
9 Menerangkan efektivitas KB suntik
10 Menjelaskan keuntungan KB suntik (sangat efektif,
berjangka lama, mudah melaksanakannya, efek
samping sedikit, tidak mengganggu saat
ibu menyusui)
11 Menerangkan kerugian KB suntik (tidak dapat
melindungi dari IMS, dapat terjadi perubahan siklus
menstruasi, kembalinya kesuburan ada
kemungkinan tertunda)
12 Menjelaskan efek samping KB suntik (perubahan
siklus menstruasi, sakit kepala/ pusing,
meningkatkan berat badan, rasa tidak nyaman pada
payudara)
13 Menjelaskan jadwal penyuntikan tiap 3 bulan dan
membutuhkan
kontrasepsi lain sampai haid kembali bila terlambat
menyuntikan
14 Memastikan bahwa KB suntik merupakan pilihan
pasien
15 Menanyakan pemakaian kontrasepsi sebelumnya dan
riwayat penyakit
sebelumnya untuk memastikan bahwa pasien
merupakan calon yang tepat sebagai akseptor KB
suntik
16 Menganjurkan pasien untuk kembali 12 minggu lagi
dan memberikan
tanggal pasti
17 Menganjurkan agar kembali ke tempat pelayanan
kesehatan sebelum jadwal suntik jika : perdarahan
banyak pervaginam, sakit kepala,
mual/muntah, atau keluhan lain yang menggangu
PERSIAPAN DAN PEMERIKSAAN
18 Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan:
a. Spuit 3 cc dan jarun suntik
b. Bengkok
c. Kapas DTT
d. Obat KB suntik
e. Larutan klorin 0,5%
f. Sarung tangan
g. Safety box
h. Tempat sampah kering
i. Kartu KB/status pasien
j. Timbangan
k. Tensimeter
19 Memeriksa tanggal kadaluarsa obat suntik
20 Menimbang berat badan
21 Memeriksa tekanan darah
PERSIAPAN MENYUNTIK
22 Mencuci tangan dan mengeringkan tangan
23 Menggunakan sarung tangan
24 Melarutkan obat KB suntik dengan baik
25 Membuka penutup plastik atau logam tanpa
menyentuh penutup karet
26 Membuka kemasan spuit dan jarum suntik tanpa
terkontaminasi
27 Mengencangkan jarum suntik pada tabung spuit
dengan memegang
pangkal jarum suntik dan tabung spuit
28 Membuka penutup jarum, tusukkan jarum suntik
kedalam vial melalui penutup karet, putar vial
hingga terbalik dan masukkan obat kedalam
tabung spuit dengan cara menarik penghisap
spuitnya
29 Mencabut jarum dari karet penutup vial, pegang
spuit dengan jarum menghadap keatas, keluarkan
udara yang terdapat dalam tabung spuit
dengan cara mendorong penghisap spuitnya
30 Mengganti jarum dengan jarum baru
31 Mengatur posisi pasien untuk penyuntikan didaerah
bokong
PERSIAPAN LOKASI PENYUNTIKAN
32 Membersihkan kulit tempat suntikan menggunakan
kapas DTT dengan
gerakan melingkar kearah luar tempat suntikan
33 Membiarkan kulit mengering dengan sendirinya
sebelum memberikan
suntikan
PEMBERIAN SUNTIKAN
34 Menusukkan jarum kedalam otot hingga pangkal
jarum suntik masuk
seluruhnya pada otot gluteus maksimus kuadran luar
35 Melakukan aspirasi
36 Jika tidak terlihat darah terhisap dalam spuit
suntikkan KB suntik secara
perlahan sampai seluruh obat masuk
37 Mencabut jarum suntik secara cepat
PASCA SUNTIKAN
38 Menekan tempat bekas jarum suntik menggunakan
kapas alkohol, tetapi
tidak digosok
39 Buang peralatan yang sudah tidak terpakai ke
tempatnya
40 Melepaskan sarung tangan, merendam dalam larutan
klorin dan
mencuci tangan
41 Merapikan klien
42 Mengisi kartu peserta KB dan menyerahkan pada
pasien
43 Memberi tahu tanggal suntik kembali
44 Melakukan pencatatan pada buku akseptor KB
C TEKNIK
45 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
46 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan
tidak ragu-ragu
47 Menjaga privasi klien
JUMLAH

Nilai = jumah skor yang diperoleh X100 =


94

Nilai kelulusan :

Nilai < 75 = tidak lulus

Nilai ≥ 75 = lulus
Tegal , 24 Oktober 2021
Penguji

(............................................)
KB SUNTIK 3 BULAN Disahkan oleh:
Kepala Puskesmas
No. Kode : KB/04/00
Danasari
SOP Terbitan : I/2016
No. Revisi :00
Tgl. Mulai : 24
Berlaku Oktober R. Siti Iva Rifda
2021
Halaman : 1/
Halaman :3

1.Pengertian Cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui


suntikan hormonal dalam jangka waktu 3 bulan dengan
menggunakan hormon yaitu Depo Medroxyprogesterone
Acetat (hormon progestin).
2.Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan suntikan KB
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No............/............/2016 Tentang
Pelayanan Klinis
4.Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi halaman PK-
55,2006
5.Prosedur 1. Petugas memberi salam kepada pasien dengan ramah
2. Petugas mencocokkan identitas pasien
3. Petugas menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan
4. Petugas melakukan informed consent sebelum
melakukan tindakan.
5. Petugas menyiapkan alat dan bahan
6. Petugas mengatur posisi pasien
7. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
8. Petugas mengambil spuit, isi dengan obat yang akan di
suntikan. Obat kb suntik 3 bulan hanya mengandung 1
hormon yaitu Depo Medroxyprogesterone Acetat
(hormon progestin) dengan volume 150 mg dan
dikemas dalam vial 3ml.
9. Petugas melakukan aseptik tempat yang akan di suntik
dengan kapas alkohol.
10.Petugas menyuntikan jarum di daerah penyuntikan
dengan arah tegak lurus hingga mencapai daerah otot.
11.Petugas melakukan aspirasi, apabila tidak terdapat darah
masukkan obat secara perlahan lahan.
12. Petugas mengangkat keluar jarum suntik dan bersihkan
kulit dengan kapas alkohol
13. Petugas membuang spuit yang telah dipakai ke tempat
sampah khusus.
14.Petugas mencuci tangan dengan sabun di air mengalir
lalu mengeringkannya.
15.Petugas menulis di buku catatan mengenai tindakan
yang telah dilakukan dan merencanakan tanggal
penyuntikan berikutnya.
6.Diagram Alir
Petugas memberi salam

Petugas mencocokkan identitas

Petugas menjelaskan prosedur

Petugas melakukan informed concent

Petugas menyiapkan alat & bahan

Petugas mengatur posisi pasien

Petugas mencuci tangan

Petugas mengambil spuit, isi dengan obat yang akan


di suntikan

Petugas melakukan aseptik

Petugas menyuntikan jarum di daerah penyuntikan


dengan arah tegak lurus hingga mencapai daerah otot.

Petugas melakukan aspirasi & injeksi


Petugas mengangkat keluar jarum suntik dan
bersihkan kulit dengan kapas alkohol

Petugas membuang spuit yang telah dipakai ke tempat


sampah khusus.

Petugas menulis di buku catatan


7.Unit Terkait KIA/KB
8.Distribusi KIA/KB

CHECKLIST PENILAIAN
PRE CONFERENCE MAHASISWA

Nama : Sofia
NIM : 2004327
Metode : Mentorship
Kasus : Ny.K 25 thn

No Kegiatan 0 1
Mahasiswa menjelaskan kepada
1
pembimbing tentang pengertian
Mahasiswa menjelaskan kepada
2
pembimbing tentang tujuan
Mahasiswa menjelaskan kepada
3 pembimbing tentang persiapan dan alat-
alat tindakan
Mahasiswa menjelaskan kepada
4 pembimbing tentang langkah-langkah
tindakan
Nilai = Jumlah item yang dilakukan x 100
Total item

Keterangan:
Kolom nilai diisi dengan angka 0 atau 1
0 = jika tidak sesuai
1 = jika sesuai

CHECKLIST PENILAIAN
POST CONFERENCE MAHASISWA

N KEGIATAN 0 1
O
1 Mahasiswa aktif secara mandiri
2 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari
suntik KB 3 bulan
3 Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari tindakan
suntik KB 3 Bulan
4 Mahasiswa mampu memahami persiapan alat
sebelum melakukan tindakan Suntik Kb 3 Bulan
5 Mahasiswa mampu melakukan tindakan secara
mandiri

Keterangan:

Kolom nilai diisi dengan angka 0 atau 1


0 = jika tidak sesuai
1 = jika sesuai

Nilai Akhir = jumlah yang dikerjakan x 100


Jumlah item

FORMAT PENILAIAN PRAKTEK BIMBINGAN KLINIK METODE


MENTORSHIP SUNTIK KB 3 BULAN
No Aspek Penilaian Nilai Bobot Nxb
1 Pre Conference
a. Ketepatan waktu sesuai
perencanaan bimbingan
b. Kesesuaian perencanaan
kegiatan CI pada saat
preconference
2 Bed Side Teaching
a. Informed consent pasien
b. Penilaian kesesuaian tindakan
Berdasarkan checklist
3. Post Conference
a. Ada refleksi
b. Penilaian CI

Keterangan :
Kolom nilai diisi dengan angaka 0 atau 1
0 : jika tidak sesuai
1 : jika sesuai

KONTRAK BELAJAR

Nama : Sofia Ariani


Tempat : Ruang KIA KB Puskesmas Danasari
Topik : Kesehatan Reproduksi Keluarga Berencana (KB-Kespro)
Sub Topik : Suntik KB 3 Bulan

Tujuan Tujuan khusus Sumber Strategi Kriteria


pencapaian Penilaian
Setelah Setelah mengikuti proses Baziad, Ali. 2002. 1. Melakukan Penilaian
mengikuti pembelajaran klinik peserta Kontrasepsi studi pustaka penampilan
proses didik mampu : sebelum terjun dengan
Hormonal.
bimbingan 1. Memahami tentang ke lahan checklist
Jakarta : YBP-
klinik peserta pengertian suntik KB 3 praktek
bulan Sarwono BKKBN.
didik mampu 2. Diskusi
2. Memahami tentang 2003. Materi
memberikan dengan dosen
asuhan tujuan tindakan suntik Konseling. pembimbing
kebidanan KB 3 Bulan Jakarta :BKKBN dan
patologi 3. Memahami tentang ----------. 2007. pembimbing
tentang persiapan alat tindakan Buletin Program klinik
tindakan suntik KB 3 Bulan KB Nasional No.2
manual Memahami tentang cara Tahun 2007
plasenta melakukan tindakan ----------.2008.Pen
suntik KB 3 Bulan duduk Indonesia
bertambah 3 Juta
setiap tahun.
www.bkkbn.go.id/
jateng. tanggal 11
Juli 2008.23:18
Depkes RI. 1999.
Pedoman
Penanggulangan
Efek Samping/
Komplikasi
Kontrasepsi.
Jakarta : Depkes
RI Hartanto,
Hanafi. 2004.
Keluarga
Berencana dan
Kontrasepsi.
Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan
Mochtar,
Rustam.1998.
Sinopsis Obstetri
Jilid 2 edisi 2.
Jakarta : EGC
Novianto, 2003.
Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia.
Surakarta :
Bringin55
Saifuddin, Abdul
Bari. 2003. Buku
Panduan Praktis
Pelayanan
Kontrasepsi.
Jakarta : YBP-
Sarwono P
Siswosudarmo,
Moch. Anwar,
Ova Emilia. 2001.
Teknologi
Kontrasepsi.
Yogyakarta :
Gadjah Mada
University Press
Varney, Hellen
(et.all). 2006.
Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Edisi 4
Volume 1.
Jakarta : EGC

Tegal 24 Oktober 2021

Menyetujui,

Pembimbing (CI) Mahasiswa Bimbingan

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai