Kelas B Tegal
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................. 3
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ 4
1. Definisi ............................................................................ 7
3. Pemeriksaan Fisik............................................................. 20
A. Kesimpulan ............................................................................... 33
B. Saran ......................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya,
Terimakasih kepada dosen pengajar telah memberikan kami tugas Praktik Natural
Advanced Therapy berjudul “Exercise For Low Back Pain“ dengan tugas ini kami dapat
menambah wawasan kami mengenai hal ini.
Terimakasih kepada teman-teman atas kerjasama nya, tanpa kalian semua makalah ini
tidak akan selesai. Meskipun masih banyak kekurangan dalam makalah ini, kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
kualitas hidup dan meningkatkan penggunaan layanan kesehatan yang bersifat kuratif.
Meskipun angka kejadiannya cukup tinggi, masih sedikit para ibu hamil yang
mencari informasi mengenai masalah yang timbul pada nyeri punggung bawah selama
kehamilan dan dampaknya.Tersedianya informasi mengenai nyeri selama kehamilan
dan permasalahannya, khususnya nyeri punggung bawah pada trimester trimester II
dan III III merupakan hal yang penting untuk perkembangan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil.
Berdasarkan hasil kunjungan ke Puskesmas Danasari yang dilakukan pada
tanggal 29 November 2021 terdapat ibu hamil Trimester III yang mengeluh nyeri
pada punggung bawah yaitu Ny .P sehingga penulis akan melakukan asuhan Exercise
Low Back Pain sehingga diharapkan akan mengurangi keluhan yang dirasakan pada
Ny.P.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan keluhan yang dirasakan oleh Ny.P penulis akan merumuskan masalah
terkait Asuhan Exercise Low Back Pain yang akan dilakukan pada Ny.P yaitu:
1. Apa yang dimaksud Low Back Pain?
2. Apa indikasi dilakukan Exercise Low Back Pain?
3. Apa saja kontraindikasi exercise low back pain?
4. Bagaimana cara melakukan exercise low back pain?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan Asuhan Kebidanan senam hamil Exercise Low Back Pain pada
Ny.P
2. Tujuan Khusus
Melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Execise for Low Back Pain pada
Ny.P
Melakukan Asuhan exercise Low back pada Ny.p
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat
merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikular atau keduanya (Mahadewa, 2009) [6] . LBP
merupakan muskuloskeletal yang sering dikeluhkan pasien. Bahkan seringkali
menyebabkan gangguan aktifitas sehari-hari, disabilitas dan produktifitas penderitanya
(Setiyohadi, 2013)[7]
6
2. Faktor resiko LBP
Beberapa faktor risiko low back pain adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan
merokok, bekerja dalam waktu yang lama, body mass index (BMI), frekuensi
mengangkat beban berat, dan beban kerja (Sopajareey et al, 2009). [10] Menurut OSH
(2000) pekerjaan yang memerlukan pengulangan yang berlebihan, posisi yang
menimbulkan peregangan yang berlebihan, posisi statis, gerakan-gerakan seperti
membungkuk dan juga memutar. Sedangkan menurut Fathoni, Handoyo & Girindra
(2009) [11] mengatakan faktor risiko terjadinya LPB antara lain usia, indeks massa tubuh,
kehamilan dan faktor psikologi.
B. Definisi Kehamilan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Federasi Obstetri Ginekologi
Internasional, 2008; Rusmita, 2011) [12]
. Kehamilan ialah proses bergabungnya sperma
dan ovum (gamet pria dan wanita) untuk menciptakan suatu sel tunggal yang disebut
dengan zigot, yang kemudian menggandakan diri berkali-kali melalui pembelahan sel
untuk menjadi lahir (Papalia, 2008). [13] 13 Proses kehamilan yang normal berjalan selama
38-40 minggu, yang dibagi menjadi 3 fase yaitu trimester I pada minggu 1-12, dimana
pada masa ini merupakan masa perkembangan dan pembentukan organ. Trimester II
pada minggu 13-27 yang merupakan tahap perkembangan dan pertumbuhan lanjutan dan
trimester III pada minggu 28 sampai dengan persalinan (28-40 minggu) yang merupakan
masa tumbuh kembang dan persiapan kelahiran karena pada awal masa ini janin telah
dapat hidup di dunia luar dengan atau tanpa bantuan medis (ferry, et al, 2010; Rusmita,
2011). [14]
7
keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai (Cunningham,
2005;Kumalasari 2015) [15]
].
Berikut beberapa perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi pada wanita hamil
2015) [16]
2) Serviks
3) Uterus
dan hipertrofi sel. Hal ini terjadi akibat hormon estrogen dan progesteron.
b. Sistem Muskuloskeletal
8
2) Bahu tertarik lebih kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung sebagai akibat
dari penyesuaian diri karena janin yang membesar dalam abdomen sehingga tulang
belakang menjadi kifosis (Kumalasari, 2015). [18]
yang membesar dan menggeser daya berat ke belakang lebih tampak pada masa
trimester III yang menyebabkan rasa sakit atau nyeri pada bagian tubuh belakang
karena meningkatnya beban kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh ibu
hamil (Rusmita, 2011) [19]
1) Timbul keluhan sesak dan napas pendek. Hal ini disebabkan karena usus yang tertekan
ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.
2). Hal ini Volume tidal (volume udara yang diinspirasi maupun diekspirasi setiap kali
bernafas normal) akan meningkat disebabkan pernapasan yang cepat dan perubahan
bentuk rongga toraks sehingga O2 dalam darah meningkat (Kumalasari, 2015) [21]
1) Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga
terjadi sembelit (konstipasi) [22]
2) Wanita hamil seing mengalami rasa panas di dada dan sendawa, yang kemungkinan
terjadi karena makanan yang lebih lama berada di dalam lambung dan karena rilaksasi
sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir
kembali ke kerongkongan (Kumalasari, 2015) [23]
3) Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita yang hamil dan jika sebelumnya ibu
hamil menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena menghasilkan asam
lambung lebih sedikit (Kumalasari, 2015) [24]
9
2. Keluhan-keluhan pada kehamilan
Pada awal kehamilan ibu akan merasa mual, muntah, meriang dan lemas. Rasa
mual dan muntah ini akan berkurang sampai trimester pertama berakhir. Pada trimester
kedua tubuh sudah mulai beradaptasi dan rasa mual dan muntah sudah mulai berkurang.
Pada trimester ketiga terjadi pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan
hormonal akan menyebabkan munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil (Venkata &
Venkateshiah, 2009). Keluhan-keluhan tersebut diantaranya adalah low back pain, sesak
napas, varises, haemorrhoid, ganggaun tidur, diastasis recti, nyeri pelvis dan lain-lain
(Santiago et al, 2001;Wahyuni & Ni’mah, 2013).
a. Segemen anterior, sebagian besar fungsi segmen ini adalah sebagai penyangga
badan. Segemen ini meliputi korpus vertebrae dan diskus intervertebralis yang
diperkuat oleh ligamen longitudinale anterior di bagian depan dan ligamentum
longitunale posterior di bagian belakang. Sejak dari oksiput, ligamen ini
11
menutup seluruh bagian belakang diskus. Mulai ligamen ini menyempit, hingga
pada daerah L5-S1 lebar ligamen hanya tinggal separuh saja.
12
4. Etiologi LBP pada kehamilan
a. Berat badan selama kehamilan dapat mencapai 12,5 kilogram (Henderson &
Jones, 2010). [35]
Tulang belakang harus mampu untuk menopang pertambahan
berat badan saat kehamilan (Rukiyah, 2009) [36]
.Pertambahan beban inilah yang
menambah beban kerja tulang belakang dan perubahan gravitasi sehingga
menyebabkan nyeri tulang belakang (Wong, 2006). [37]]
Pertambahan ukuran dan
volume janin maupun uterus dapat menekan pembuluh darah dan serabut syaraf
disekitar tulang belakang. Peningkatan berat badan yang terjadi selama kehamilan
mengakibatkan tumpuan beban yang meningkat hampir seratus persen pada
berbagai sendi ekstrimitas bawah khususnya pada sendi tulang belakang dan lutut
dalam melakukan berbagai aktifitas fisik baik berjalan, duduk, maupun berlari.
Pertumbuhan ukuran abdomen dalam kehamilan mengakibatkan perubahan pada
titik tumpuan gravitasi tubuh, dimana titik tumpu jatuh lebih ke arah depan dari
pada posisi normal. Perubahan titik tumpu gravitasi ini mengakibatkan penonjolan
kelengkungan tulang belakang dan penambahan tekanan ke sendi tulang belakang,
yang akan memberikan kontribusi untuk mengencangkan otot-otot tulang belakang.
Hal tersebut juga akan memberikan tambahan beban pada sendi yang berdampak
pada beban yang semakin berlebih pada otot punggung, sehingga sering mencul
keluhan nyeri pada daerah punggung belakang,perubahan postur tubuh, gangguan
keseimbangan, dan meningkatkan risiko jatuh pada ibu hamil (Cunninghan et al,
2010). [38]
13
(Mc Crory et al, 2011)
perubahan postur ini akan merubah gaya dan posisi saat berjalan (Henderson &
Jones, 2010) [40]
. Perubahan gaya gravitasi dan gaya berjalan ini yang akan
menyebabkan oto-otot sekitar tulang belakang menjadi tegang dan nyeri (Wong,
2006) [41].
c. Perubahan hormonal terjadi saat kehamilan menjadi salah satu penyebab nyeri
tulang belakang (Johnson, 2014) [41]
. Peningkatan hormon relaksin yang
diproduksi membuat ligamen dan area panggul rilaksasi dan sendi menjadi
semakin meregang sebagai persiapan proses melahirkan (Wong, 2006) [42]
.
Kejadian ini yng membuat ligamen yang menyokong tulang belakang semakin
regang dan terjadi ketidakstabilan yang menyebabkan low back pain (Rukiyah,
2009) [43].
d. Penyebab low back pain saat kehamilan lainnya yaitu peregangan otot terjadi
saat uterus mulai membesar (Leifer, 2008) [44]. Dua otot yang berhubungan yaitu
rectus abdominis yang menghubungkan antara rongga dada sampai ke area
pubis, memungkinkan terjadinya pemisahan. Pemisahan ini akan memperburuk
kondisi low back pain (Salma, 2006) [45].
e. Faktor stress dan emosional menyebabkan tegangan otot yang ada di punggung
semakin meregang (ACPWH, 2011). Tegangan ini yang menyebabkan
terjadinya low back pain yang semakin parah (Johnson, 2014). [46]
14
menyebabkan fleksibilitas dan mobilitas lumbal menjadi menurun (Wahyuni &
Prabowo, 2012) [47]
Perubahan yang terjadi pada wanita hamil adalah pertambahan
berat dan pembesaran rahim disebabkan terjadinya kombinasi antara hipertrofi atau
peningkatan ukuran sel dan pengaruh mekanis tekanan interior terhadap dinding
rahim seiring perkembangan janin didalam kandungan. Sejalan dengan pertambahan
berat badan secara bertahap selama kehamilan dan semakin membesarnya ukuran
rahim menyebabkan postur tubuh dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok.
Apabila ibu hamil tidak memperperhatikan postur tubuhnya akibatnya ibu akan
berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini
kemudian akan meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa nyeri (Varney,
2006) [48]
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya back pain (nyeri
punggung) pada ibu hamil diantaranya; Berubahnya titik berat tubuh seiring dengan
membesarnya rahim, Postur tubuh, Posisi tidur, Meningkatnya hormon, Kehamilan
kembar, Riwayat nyeri pada kehamilan yang lalu, dan kegemukan (Sincleir, 2009) [49]
pertumbuhan janin titik berat tubuh lebih condong ke depan akibatnya tubuh akan
berusaha menarik bagian punggung agar lebih ke belakang tulang punggung bagian
bawah pun lebih melengkung serta otot otot tulang belakang memendek (Sincleir,
2009).
b. Postur tubuh yang berubah seiring perkembangan janin yang ada didalam perut
yang dapat merubah susunan tulang panggul seiring membesarnya rahim dan
pertumbuhan janin yang bertahap secara fisiologis (Sincleir, 2009) [50]
c. Posisi tidur merupakan suatu kebiasaan di mana posisi tidur sebelum hamil dan
sesudah hamil harus berbeda dimana ibu hamil harus mampu melepaskan posisi
tidur favorit dan membiasakan posisi tidur yang baru dimana perut yang semakin
membesar sehingga mempersulit ibu hamil untuk tidur dengan nyaman yang dapat
menyebabkan timbulnya nyeri ibu hamil yakni back pain (Sincleir, 2009) [51].
Posisi tidur yang tidak tepat saat hamil karena di dalam perut ibu hamil
terdapat janin yang dapat menekan punggung, usus, dan dua pembuluh darah
15
utama yaitu aorta dan vena cava inferior. Jika posisi tidurnya kurang tepat dapat
memperparah keluhan back pain (Murkoff, 2006) [52]. Posisi tidur yang baik pada
ibu hamil trimester III adalah yang pertama tidur dengan posisi miring ke kiri
karena janin akan mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang lebih maksimal. Pada
posisi ini juga dapat membantu ginjal membuang sisa produk dan cairan dari
dalam tubuh sehingga mengurangi pembengkakan kaki, pergelangan kaki dan
tangan (Mafikasari & Kartikasari, 2015) [53]. Kedua tidur dengan posisi miring ke
kanan jika posisi punggung bayi berada di sebelah kanan dikarenakan posisi
punggung dapat memicu pergerakan bayi yang dapat menimbulkan rasa nyeri
(Mafikasari & Kartikasari, 2015) [54]..
e. Kehamilan kembar dapat memicu terjadinya back pain akibat berat janin yang dapat
mempengaruhi pemopangan postur tubuh (Sincleir, 2009).
f. Mc Evog et al (2001) dalam Lichayati & Kartikasari (2013) menemukan bahwa back
pain terdahulu pada kehamilan merupakan prediktor back pain pada kehamilan
berikutnya. Sedangkan menurut Fraser (2009) mengatakan bahwa wanita yang pernah
mengalami back pain sebelum kehamilan beresiko tinggi mengalami hal yang sama
ketika hamil.
g. LPB terjadi pada ibu hamil trimester II-III karena merupakan nyeri yang terjadi akibat
perubahan postur yang terjadi akibat penambahan beban kandungan yang semakin
besar yang menyebabkan pertambahan sudut lengkungan tulang belakang.
Pertambahan sudut lengkungan menyebabkan fleksibilitas dan mobilitas dari lumbal
menjadi menurun (Brayshaw & Eileen, 2008).
LPB kadang akan menyebar sampai ke panggul paha dan turun ke kaki, kadang akan
meningkatkan nyeri tekan di atas simpisis pubis. Nyeri tersebut bisa muncul seiring
dengan pertambahan berat badan (Brayshaw & Eileen, 2008) [55]..
16
biasanya memiliki otot abdomen yang sangat baik karena otot tersebut belum pernah
mengalami peregangan sebelumnya. Dengan demikian, keparahan nyeri punggung
bagian bawah biasanya meningkat seiring paritas. Nyeri punggung juga dapat
merupakan akibat membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat,
mengangkat beban, terutama bila wanita tersebut sedang lelah (Varney, 2006). [56].
Nyeri pada area panggul, tulang belakang, maupun diantara anus dan vagina
dikeluhkan secara subjektif pada ibu hamil yang mengalami low back pain
Nyeri tersebut terjadi terutama saat posisi tubuh fleksi kearah depan, hal ini
terjadi karena terbatasnya ruang gerak tulang belakang pada area lumbal dan
memperburuk terjadinya low back pain (Vermani, 2009[58].). Nyeri dapat dirasakan
saat berjalan, menaiki tangga, berdiri menggunakan satu kaki, dan bangun dari tempat
tidur. Low back pain dilaporkan tidak hanya terjadi lokal pada area tulang belakang
melainkan dapat menyebar ke area panggul, paha, dan simpisis (ACPWH, 2011) [58]..
Low back pain pada kehamilan dapat terjadi sejak awal kehamilan, dan pada
setiap trimester intensitas nyeri akan mengalami perubahan. Trimester pertama terjadi
peningkatan hormon relaksin yang menyebabkan ligamen tulang belakang meregang
sehingga terjadi ketidakstabilan posisi tulang belakang. Perubahan nyeri semakin
meningkat pada trimester kedua, hal ini disebabkan karena pembesaran uterus dan
pusat gravitasi tubuh sehingga nyeri semakin terasa. Trimester ketiga kehamilan low
back pain semakin berat terasa, bahkan low back pain dirasakan sepanjang hari karena
uterus yang semakin membesar dan beban kerja tulang belakang untuk menopangnya
semakin berat (Innes, 2014) [60].
D. Definisi Nyeri
Tounaire dan Theau – Yonneau (2007) dalam judha M et al, (2012) [61]
.
menyatakan nyeri didefinisikan sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan, baik
17
sensori maupun emosional yang berhubungan dengan resiko atau aktualnya kerusakan
jaringan tubuh. Selanjutnya, Arthur C. Curton ( 1983) [62]
. dalam Prasetyo (2010) [63]
.
mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul
ketika jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk
menghilangkan rasa nyeri.
a. Transduksi
b. Transmisi
c. Modulasi
Modulasi merupakan suatu proses pengendalian sistem saraf yang berfungsi
meningkatkan maupun mengurangi implus nyeri. Hambatan terjadi melalui sistem
analgesia endogen yang melibatkan bermacam – macam neurotansmiter antara lain
endorphin yang dikeluarkan oleh sel otak dan neuron di spinalis impuls ini bermula
dari area periaquaductuagrey (PAG) dan menghambat transmisi impuls pre maupun
pasca – sinaps di tingkat spinalis. Modulasi nyeri dapat timbul di nosiseptor perifer
medula spinalis atau supraspinaslis (Andarmoyo & Suharti, 2015) [65]. .
d. Persepsi
18
Persepsi merupakan hasil rekontruksi sususnan saraf pusat tentang impuls nyeri yang
diterima. Rekontruksi merupakan hasil interaksi sistem saraf sensoris, informasi
kognitif (konteks serebri) dan pengalaman emosional (hipokampus dan amigdala).
Persepsi menetukan beart ringanya nyeri yang dirasakan. Setelah sampai ke otak,
nyeri dirasakan secara sadar dan menimbulkan respon berupa perilaku dan ucapan
yang merespon adanya nyeri. Perilaku yang ditunjukkan, seperti menghidari
stimulasi nyeri,atau ucapan akibat respon seperti “ aduh”,:auw”,”ah” (Andarmoyo &
Suharti, 2015) [66]. .
2. Pengukuran Nyeri
pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan
menggunakan skala 0 – 10. Skala paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas
nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik. Apabila digunakan skala untuk
menilai nyeri, akan direkomendasikan patokan 10 cm (Perry & Potter,
2006;Andarmoyo & Suharti, 2015) [67]
. . Numeric Rating Scale (NRS) dianggap
sederhana dan mudah dimengerti, sensitif terhadap dosis, jenis kelamin, dan
perbedaan etnis. Lebih baik dari pada VAS terutama untuk menilai nyeri akut.
Kelemahan dari pengukuran ini adalah keterbatasan pilihan kata untuk
menggambarkan rasa nyeri, kesulitan untuk membedakan tingkat nyeri dengan lebih
teliti dan dianggap terdapat jarak yang sama antar kata yang menggambarkan efek
analgesik (Yudianta, Khoirunnisa & Novitasari, 2015).
E. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
19
Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melakukan observasi secara langsung
(Salmah, 2006). Memperhatikan gerakan aktif pada pasien dan menentukan mana yang
membuat nyeri dan berkurangnya lordosis serta adanya scoliosis. Berkurang sampai
hilangnya lordosis lumbal dapat disebabkan oleh spasme otot paravertebral.
2. Palpasi
Pada palpasi, harus dilakukan secara halus dengan cara memegang, menekan meraba
pada daerah yang nyerinya ringan. Apakah terdapat nyeri tekan pada tulang belakang
atau spasme pada otot errector spine (Harsono, 2007; Priyambodo, 2008) [68]. .
3. Pemeriksaan khusus
Senam hamil merupakan suatu bentuk latihan yang diberikan kepada ibu hamil untuk
menyiapkan mental dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan yang aman, lancar
dan spontan. Senam hamil merupakan suatu metode untuk mempertahankan atau
memperbaiki keseimbangan fisik dan merupakan suatu latihan yang diberikan pada ibu
hamil dengan tujuan mencapai persalinan yang cepat, mudah dan aman (Inding, 2016)
[69]
. . Senam hamil merupakan latihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mendapatkan
keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan kekuatan otot dinding perut dan
dasar panggul dan jaringan penyangganya serta dapat memperbaiki letak janin
(Kusmiyati, 2009).
Senam hamil adalah latihan jasmani yang bertujuan membuat elastis otot dan ligamen
yang ada di panggul, memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi dan relaksasi, serta
mengatur teknik pernapasan (Saminem, 2008 ) [70]. . Menurut Wulandari (2006) senam
hamil merupakan pelayanan prenatal efektif untuk menurunkan kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan pertama. Senam hamil juga efektif untuk menurunkan low
back pain pada trimester ketiga. Senam hamil juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin
(Wahyuni & Nida, 2010) [71]. .
20
1) Tujuan Senam Hamil
Indiarti (2008) [72]. menjelaskan secara umum senam hamil memiliki lima tujuan
a. Senam hamil dilakukan dengan tujuan agar ibu hamil menguasai teknik pernapasan
dengan baik sehingga memperlancar suplai oksigen pada janin ibu.
b. Ibu hamil yang rajin mengikuti senam hamil otot-otot dindingnya semakin kuat,
sehingga elastisitas otot-otot dinding perut juga dapat dipertahankan. Hal tersebut
diharapkan mampu mencegah maupun mengatasi keluhan nyeri pada bagian
bokong serta nyeri pada bagian perut bawah dan keluhan wasir.
d. Ibu hamil yang rajin mengikuti senam hamil diharapkan akan menjadi terlatih
ketika melakukan sikap tubuh yang baik dan benar selama menjalani kehamilan.
Sikap tubuh yang baik yang akan membantu ibu mengurangi keluhan yang terjadi
akibat perubahan bentuk tubuh pada hamil.
e. Ibu hamil diharapkan dapat menjalani proses kelahirannya dengan lancar dan aman
tanpa mengalami berbagai macam kesulitan yang berarti. Sehingga ibu dan bayi
tetap sehat setelah proses persalinan.
Senam hamil atau latihan dapat memberikan keuntungan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil, memperlancar peredaran darah, mengurangi
keluhan kram atau pegal-pegal, back pain, mempersiapkan pernafasan, aktifitas otot dan
panggul untuk menghadapi proses persalinan (Bandiyah, 2009) [73]
. . Menjaga kondisi
otot-otot dan, memperkuat dan mempertahankan elastisitas oto-otot, ligamen, dan jaringan
yang berperan dalam mekanisme persalinan, serta membentuk sikap tubuh yang prima &
memberikan kenyamanan (relaksasi) (Wahyuni & Nida, 2010) [74]. .
21
Senam hamil yang teratur dapat mengurangi ketidaknyamanan dan keluhan- keluhan
ibu dalam menghadapi kehamilan, seperti; nyeri punggung, mual, kejang tungkai,
konstipasi, sesak nafas, serta kecemasan (Kusmiyati, 2009) [75]
. . Senam hamil juga
berguna melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih
baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak (Sulistyawati, 2009) [76]. .
a. Mengurangi stress selama kehamilan dan pada masa pasca melahirkan Beberapa
penelitian yang membuktikan bahwa senam hamil dapat mengatasi kecemasan bagi ibu
hamil. Senam hamil secara rutin dapat mengurangi stress bagi ibu hamil. Hal ini terkait
dengan hasil penelitian Wulandari pada tahun 2006 mengatakan bahwa senam hamil
merupakan asuhan prenatal yang efektif untuk mengatasi kecemasan pada saat
menghadapi persalinan.
dan kedua
Senam hamil memberikan efek yang baik bagi sistem kardiovaskular. Dengan senam
hamil tubuh ibu dapat memberikan cardiac respons yang baik bagi ibu dan bayi.
Hasil penelitian Inding (2016) [79]. menyebutkan bahwa ibu yang aktif mengikuti
senam hamil memiliki angka persalinan normal lebih tinggi dibandingkan yang tidak
mengikuti senam hamil. Selain itu, ibu dengan senam hamil memiliki waktu partus
yang lebih singkat dibandingkan yang tidak senam hamil.
22
f. Mengurangi back pain selama trimester ketiga Menurut Inding (2016) [90]
. melakukan
senam hamil secara teratur dapat menurunkan keluhan back pain salah satunya dengan
melakukan latihan transversus, latihan dasar pelvis dan peregangan pada umumnya.
Indivara (2009) [91]. menjelaskan ada beberapa kontraindikasi senam hamil yang
harus diperhatikan:
Apabila seorang wanita hamil mempunyai riwayat penyakit jantung, riwayat pendarahan
vagina pada trimester II dan III, penyakit paru, serviks inkompeten, kehamilan kembar,
kelainan letak plasenta, seperti: plasenta previa, preeklamsi maupun hipertensi.
Preeklamsia, Ketuban Pecah Dini (KPD), Perdarahan trimester II dan III, Diabetes,
Anemia, Thyroid, Riwayat perdarahan, Penurunan atau kenaikan berat badan berlebihan
(Inding, 2016) [92].
b. Kontraindikasi Relatif
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, paru
bronchitis kronis, riwayat diabetes mellitus, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan
riwayat operasi tulang ortopedi dan perokok berat (Indivara, 2009) [93]. .
a. Usia Kehamilan
Senam hamil pada kehamilan normal dapat dimulai pada kehamilan kurang lebih 16-38
minggu (Jannah, 2012) [94]. . Sumber lain mengatakan bahwa senam hamil mulai diberikan
setelah keluhan-keluhan yang biasanya timbul pada periode kehamilan muda seperti mual,
muntah dan tidak ada perdarahan saat kehamilan. Pada trimester II kehamilan yaitu sekitar
usia 20 minggu kehamilan plasenta telah terbentuk sempurna sehingga kemungkinan
ancaman terjadinya keguguran lebih kecil (Wagey, 2011) [95]. .
23
c. Status kesehatan ibu
Ibu yang dapat melakukan senam hamil ialah ibu yangstatus kesehatan baik dan
memenuhi syarat untuk melakukan senam hamil. Maka dari itu, sebelum melaksanakan
senam hamil ibu terlebih dahulu diperiksa kesehatannya, apakah ibu memiliki kondisi
dengan kontraindikasi senam hamil atau tidak (Yuliasari, 2010) [97]. .
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
I. PENGUMPULAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
Nama Ibu : Ny. P Nama : Tn. S
Umur : 24 th Umur : 35 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan: SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Tembongwah Rt 2/3
1. Alasan Kunjungan :
Ibu mengatakan merasa sakit didaerah punggang bawah sejak 2 hari yang lalu
2.Keluhan utama : Nyeri Bawah Punggung sejak 2 hari yang lalu
3. Riwayat menstruasi
Menarche :15
Tahun Siklus : 28 hari
24
Teratur/tidak : Teratur
Lama hari : 7 hari
a. G3P2A0
b. HPHT : 14 -03-2021 HPL 21-12-2021
c. UK : 37 minggu
d. Gerakan janin : 10x sehari, Pergerakan janin pertama kali usia 5
bulan
e.Imunisasi Toxoid Tetanus : sebanyak 1 kali,yaitu :TT III
f. Kecemasan : ada
g. Tanda-tanda bahaya : keluar flek hitam dari jalan lahir / vagina
h. Tanda-tanda persalinan : tidak ada
25
Malaria : tidak ada
Ginjal : tidak ada
Asma : tidak ada
Hepatitis : tidak ada
Riwayat operasi dinding abdomen SC : Tidak ada
6. Riwayat Penyakit keluarga
Hipertensi : tidak ada
Diabetes mellitus : tidak ada
Asma : tidak ada
8. Riwayat Psikososial
Status perkawinan : Sah pernikahan kedua
Perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : senang
Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah : Kepala Keluarga
Tempat dan petugas yang diinginkan untuk membantu persalinan : RS Tempat
rujukan jika terjadi komplikasi : RS
Persiapan menjelang persalinan : Tabungan
26
d. Personal hygiene
Mandi : 2 kali/hari
Ganti pakaian/pakaian dalam : 3 kali/hari
e. Pola aktivitas
Pekerjaan sehari-hari : IRT
f. Kebiasaan hidup
Merokok : tidak ada
Minum-minuman keras : tidak ada
Obat terlarang : tidak ada
Minum jamu : tidak ada
B.DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 110/80mmHg
b. Nadi : 80x/menit
27
c. Suhu :36 0C
d. RR : 20 x/menit
4. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
1) Berat badan : 64 kg
2) Kenaikan BB selama hamil 12 kg
3) Tinggi badan : 155 cm
4) LILA : 25 cm
5.PEMERIKSAAN FISIK
a.Postur tubuh : Lordosis
b. Kepala
1) Muka : bersih
2) Cloasma : tidak ada
3) Oedema : tidak ada
4) Mata :bersih
5) Conjungtiva : (-) anemis Sclera:(-) ikterik : ( -)
6) Hidung : bersih Polip : tidak ada
7) Mulut/bibir: bersih
c.Leher : simetris , tidak ada Kelainan
d.Payudara :
Bentuk simetris : ya
28
f.TFU : 28 cm
g.Kontraksi :-
Auskultasi DJJ : 150 x /mnt
f. Ekstermitas
Atas : Tidak ada Oedem
Bawah : Tidak ada Oedem
g.Genetalia : Tidak ada Varises
h.Anus : Tidak Ada Hemoroid
Diagnosa :Ny. P G1 P0 A0, usia 24 tahun, umur kehamilan 37 minggu dengan Nyeri
Punggung bawah
Diagnosa Potensial : Tidak Ada
III.INTERVENSI
2. Beritahu ibu tentang kondisi nyeri punggung bawah yang dialami ibu
29
e. Lakukan gerakan memeluk birthing ball dan menggoyangkan pinggul
6. Dokumentasi tindakan
IV.IMPLEMENTASI
V.EVALUASI
30
BAB IV
PEMBAHASAN
tumpuan beban yang meningkat hampir seratus persen pada berbagai sendi
ekstrimitas bawah khususnya pada sendi tulang belakang dan lutut dalam
titik tumpuan gravitasi tubuh, dimana titik tumpu jatuh lebih ke arah depan dari
31
diharapkan keluhan nyeri punggung dapat dikurangi
BAB V
KESIMPULAN
LPB terjadi pada ibu hamil trimester II-III karena merupakan nyeri yang
terjadi akibat perubahan postur yang terjadi akibat penambahan beban kandungan
LPB kadang akan menyebar sampai ke panggul paha dan turun ke kaki, kadang
akan meningkatkan nyeri tekan di atas simpisis pubis. Nyeri tersebut bisa muncul
Senam hamil merupakan suatu bentuk latihan yang diberikan kepada ibu hamil
untuk menyiapkan mental dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan yang
aman, lancar dan spontan. Senam hamil merupakan suatu metode untuk
yang diberikan pada ibu hamil dengan tujuan mencapai persalinan yang cepat,
32
Senam hamil merupakan latihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk
dinding perut dan dasar panggul dan jaringan penyangganya serta dapat
DAFTAR PUSTAKA
33
8. Sopajareey et al. (2009). Low Back Pain (LBP). Diakses 14 Januari 2020.
(http://documents/bab-ii-kajian-pustaka-perubahan-anatomi-dan-fisiologi.html).
9. Himawan Fathoni, Handoyo, Keksi Girindra Swasti. Hubungan Sikap dan
Posisi Kerja dengan Low Back Pain pada Perawat di RSUD Purbalingga.
Jurnal Keperawatan Soedirman; 2009: 3(4): 131-139.
10. Federasi Obstetri dan Ginekologi International. (2012). Three Years Report 2009-
2012. London: FOGI.
11. Papalia,Diane. 2008. Psikologi Perkembangan, edisis IX. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
12. Ferry E Shannon, et,al. (2010). Maternal child nursing care.(4thed). Mosby
Elsevier.Maryland heights, Missouri.
13. Kumalasari I. 2015. Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan
Antenatal,Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi.
Jakarta: Salemba
14. Rusmita, Eli. 2011. Pengaruh Senam Hamil Yoga Terhadap Kesiapan Fisik dan
Psikologis dalam Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil Trimester III di RSIA
Limijati Bandung. Thesis. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
15. Megasari, Miratu dkk. 2015. Asuhan Kebidanan 1. Ed.1. Cet.2. Yogyakarta:
Deepublish.
16. Venkata C. & Venkatashiah S. B. 2009. Sleep Disordered Breathing During
Pregnancy. The Journal of the American Board of Family Medicine 22(2):158-168.
17. Wahyuni. Ni’mah, L. (2013). Manfaat Senam Hamil Untuk Meningkatkan Durasi
Tidur Ibu Hamil. KEMAS 8 (2) 145-152. Surakarta.
18. Prabowo, Eko. 2012. Perbandingan Pemberiaan Back Exercise Dan Back Exercise
Disertai Pemberiaan Kinesio Taping Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah
(NPB) Pada Ibu Dengan Kehamilan Trimester 3
19. Inding, Ilmiati. 2016. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Perubahan Derajat Nyeri
Pada Ibu Hamil Yang Menderita Nyeri Pinggang Bawah (NPB,[Online].
Dari:http://repository.unhas.ac.i d/bitstream/handle/123456789/ 22933/skripsi
%20ilmi.pdf?sequ ence=1. [10 Oktober 2018]
20. Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum
dan Muskuloskeletal. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC.
21. Putz, R, dan Pabst, R, 2002; Atlas Anatomi Manusia; Sobotta Anatomi,Edisi XXI,
Buku Kedokteran ECG, Jakarta.
34
22. Amelia, G. (2016). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Low Back Pain
Myogenic di RST Dr. Soejono Magelang, 1–9.
23. Alvonco, Johnson. 2014. Practical Communication Skill. Jakarta : Penerbit PT Elex
Media Komputindo.
24. Henderson, C., & Jones, K. (Eds.). (2006). Buku ajar-Konsep kebidanan (Ria
Anjarwati, Renata Komalasari & Dian Adiningsih, Penerjemah). Jakarta: EGC.
25. Rukiyah dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Cetakan Pertama. Jakarta:
Trans Info Media.
26. Cunningham, et al. 2012 Obtetri Williams. Volume 1. Jakarta : EGC.
27. Leifer. G. (2012). Maternity Nursing an Introductory Text. Canada: Elseiver
28. Wong, 2008. Buku Ajar Keperawatan Pedriatik. Cetakan pertama. Jakarta : EGC.
29. Association of Chartered Physiotherapist In Woman Health.(2011) Pregnancy
Related Pelvic Girdle Pain Formely Known As Symphysis Pubis Disfunction
ACPWH.
30. Varney, Helen. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol.1. Jakarta : EGC
31. Sincleir, Marlene et al. (2014). How do Women Manage Pregnancy-Related Low
Back and/or Pelvic Pain? Descriptive Findings from An Online Survey. Newabey:
The Royal Collage of Midwifes.
32. Murkoff, Heidi. (2006). Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Bulan Perbulan. Jakarta:
Arcan.
33. Lichayati, I & Kartikasari, R .(2013). Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri
Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan, Vol 01. No. 14.
34. Brayshaw & Eileen. (2008). Senam Hamil Dan Nifas Pedoman Praktis Bidan.
Jakarta: EGC
35. Hakiki, Nuzulul, Ilzam. 2015. Efektifitas Terapi Air Hangat Terhadap Nyeri Tulang
Belakang Pada Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Pisangan,
36. Vermani, Era. (2009). Pelvic Girdle Pain and Low Back Pain in Pragnancy: A
Review. Warrington. World Institute of Pain.
37. Innes, Wendi.(2014). Physical Change During Pregnancy for First, Second,and Third
Ttimester. U.S: Symptomfind.
38. Judha, M et al.(2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Nuha Medika:
Yogyakarta.
35
39. Andarmoyo, S.,& Suharti. (2015). Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan: Konsep
Aplikasi Manajemen Nyeri Persalinan. Jogjakarta: Ar-ruzz media.
40. Yudianta., Khoirunnisa, N., & Novitasari, R,W. (2015). Assesment Nyeri. CDK,
Vol.42, No.3.
41. Salma. (2006).Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
42. Priyambodo, Hanung.(2008). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi LowBack
Pain MiogenikDi RSUD Boyolali.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rukiyah Ai Yeyeh, dkk.2011. Diktat Kuliah Asuhan Kebidanan IV. Jakarta TIM;
2011
36
CHEKLIST
Exercise for Low back Pain
Hari/Tanggal : …………………………………………
Waktu : …………………………………………
Penguji : …………………………………………
NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI
A SIKAP
Menyambut klien dengan ramah
1
dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Merespon reaksi klien
4 Percaya diri
5 Menjaga privasi klien
Total score sikap: jumlah score/5 x 10%
B Content
Menjelaskan maksud dan tujuan
exercise for low back pain
1 Gerakan olah tubuh yang bertujuan
untuk membantu mengurangi nyeri
punggung bawah pada ibu hamil
2 Melakukan apersepsi
37
Meminta persetujuan klien dan
memberikan inform consent pada klien
3
untuk dilakukan exercise for low back
pain.
Mempersiapkan alat
Matras yoga
4
Handuk/Selimut
Birthing ball
Cuci Tangan
5
Menanyakan kesiapan klien untuk
6 memulai exercise
38
NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI
39
NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI
LANGKAH 1
Mulailah pada posisi berlutut dengan
kedua lutut sedikit melebar.
LANGKAH 2
Merangkak ke depan dengan tangan,
lengan lurus dan di posisi depan.
9
LANGKAH 3
Pertahankan posisi tubuh relaks pada
paha dan kening untuk beristirahat di
lantai.
Pastikan pantat untuk tetap menempel
pada tumit kaki (pantat tidak boleh
menungging keatas)
40
NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI
LANGKAH 2
Tekuk jari kaki dan angkat pinggul
tinggi, mencapai tulang duduk ke arah
langit-langit.
Luruskan tumit ke belakang ke arah
matras tanpa menyentuhnya.
Turunkan kepala sehingga leher lurus.
10
LANGKAH 3
Lipatan pergelangan tangan tetap
sejajar dengan tepi depan matras.
Tekan ke buku jari telunjuk dan ibu jari
Anda untuk meredakan tekanan dari
Pergelangan Tangan.
Gerakkan kaki kanan dan kiri secara
bergantian seperti berjalan ditempat
(walking).
Bernapaslah di posisi ini sekurangnya
3 kali tarikan napas panjang.
41
NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI
12
42
NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI
13
43
NOMOR
NO BUTIR YANG
DINILAI
Tanggal Ujian :
………………………………………..
Nama Penguji :
(………………………………………..)
44