Anda di halaman 1dari 31

KETIDAKNYAMANAN UMUM PADA KEHAMILAN

DAN PERILAKU SERTA PERUBAHAN

KELOMPOK 1 :
1. ADE RAHAYU : 2207119
2. LEVI PUSPITA SARI : 2207125
3. REVANI YOLANDA : 2207131
4. GUSNIATI : 2207143
5. NADILA INDAH PUTRI : 2207144

SEKOLAH TINGGI ILMU KEBIDANAN STIKES SYEDZA SAINTIKA


PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul

“KETIDAKNYAMANAN UMUM PADA KEHAMILAN DAN PERILAKU SERTA

PERUBAHAN”

Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan atau

kesalahan ,oleh karena itu kritik dan saran selalu kami harapkan agar makalah ini dapat

menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata dari kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam pembuatan makalah ini. Semoga  makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita, Amin.

PADANG, SEPTEMBER 2022

KELOMPOK 1

2
Daftar isi

KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….………3
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..4
1.1 Latar belakang……………..…………………………….………………………4
1.2 Rumusan Masalah,Tujuan dan Manfaat …………………………….…………..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………….....6


2.1 Ketidak Nyamanan Umum Pada Kehamilan Dan Prilaku Serta
Perubahan……………………………………………………………………………6.
2.2 Asupan Makanan……………………………………………………..……………..18

Tabel 2.1. Kandungan Serat Pangan pada Beberapa Jenis Buah-buhan( g/100 g bahan)......19
Tabel 2.2 Kandungan serat pangan dari sayur-sayuran tropis ( % berat kering)....................20

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………29


Kesimpulan ………………………………………………………………………………..29

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

A. Ketidak nyamanan masa kehamilan

Ketidaknyamanan yaitu terasa terganggu oleh sesuatu atau seseorang yang


kehadirannya tidak kita inginkan. Ketidaknyamanan yang terjadi bisa disebabkan oleh
bertambahnya ukuran bayi, perubahan hormonal, dan beragam perubahan lain
yang terjadi sebagai respon tubuh ibu hamil untuk mempersiapkan kelahiran bayi, Perubahan
Fisiologis pada Kehamilan Volume uterus mencapai 500 sampai 1000 kali lebih besar
daripada saat tidak hamil. Berat uterus juga mengalami perubahan sehingga saat aterm
beratnya sekitar 1100 gram. Otot uterus pada awal kehamilan mengalami penebalan karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron.

Yang membuat ibu hamil tidak nyaman yaitu seperti Nyeri punggung merupakan
suatu sensasi subyektif yang merupakan respons tubuh terhadap rangsangan nyeri yang
bersifat kompleks dan yang berasal dari berbagai macam penyebab. Nyeri punggung pada
kehamilan adalah nyeri yang dirasakan pada ibu hamil yang disebabkan oleh pertumbuhan
janin dalam kandungan yang kemudian mengakibatkan terjadi perubahan pusat gravitasi,
sehingga terjadi penyesuaian postur tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu
hamil dan dapat terjadi pada trimester I, trimester II dan trimester III dimasa kehamilan
( Linden, Ellyana, 2012).

Payudara sakit adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh
para wanita. Biasanya, masalah ini muncul menjelang masa menstruasi atau menjadi tanda
awal kehamilan. Bagi yang sedang hamil, mungkin sering merasakan sakit di bagian
payudara saat ditekan atau bahkan hanya disentuh. Sebagian besar wanita mengeluh
payudara sakit saat hamil ketidak nyamanan di trisemester 1 yaitu mual muntah dan tidak
mau makan, di trisemester II ibu sering buang air kecil dan di trisemester III perasaan yang
tidak menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil trimester III, seperti nyeri

4
punggung, sesak nafas, sering buang air kecil, sulit tidur, kram, odem, varises, nyeri ulu hati,
sembelit, konstipasi, mudah lelah dan capek. Berdasarkan hasil penelitian ibu hamil yang hal ini
di sebabkan karena terjadi nya perubahan hormon pada ibu Perubahan Metabolisme Pada ibu
hamil terjadi peningkatan basal metabolic rate (BMR) dan meningkat sekitar 15-
20% pada trimester ketiga. Sekresi hormon seperti hormon tiroksin, hormon korteks adrenal,
dan hormon-hormon seks juga meningkat pada ibu hamil

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara bidan dalam melakukan anamnesis pada ibu hamil dan mengatasi
masalah pada ibu hamil yang mengalami ketidak nyamanan terhadap kehamilan trisemester
I, II, Dan III

1.3 Tujuan penulisan


Untuk mengetahui tata cara dalam mengatasi ketidak nyamanan pada ibu hamil

1.4 Manfaat Penulisan


a. Untuk mengetahui masalah ketidak nyamanan pada ibu hamil
b. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi bidan dalam meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan kedepannya.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Ketidak Nyamanan Umum Pada Kehamilan Dan Prilaku Serta Perubahan

I. Nyeri Punggung
1. Nyeri punggung

Nyeri punggung merupakan suatu sensasi subyektif yang merupakan respons tubuh
terhadap rangsangan nyeri yang bersifat kompleks dan yang berasal dari berbagai macam
penyebab. Nyeri punggung pada kehamilan adalah nyeri yang dirasakan pada ibu hamil
yang disebabkan oleh pertumbuhan janin dalam kandungan yang kemudian mengakibatkan
terjadi perubahan pusat gravitasi, sehingga terjadi penyesuaian postur tubuh yang
menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil dan dapat terjadi pada trimester I, trimester
II dan trimester III dimasa kehamilan ( Linden, Ellyana, 2012).

1. Factor-faktor penyebab nyeri punggung pada kehamilan


Menurut Linden, Ellyana (2012) ada beberapa faktor penyebab yang
membuat ibu hamil sangat rentan nyeri punggung, faktor itu antara lain :
a) Adanya tekanan pada otot-otot bagian punggung.
Pada pertengahan masa kehamilan, rahim bertambah besar dan berat,
organ-organ dalam perut mengalami penggeseran, berat badan
mengalami redistribusi, dan pusat gravitasi tubuh berubah, akibatnya

6
postur tubuh pun ikut berubah. Postur tubuh yang berubah lebih
condong ke belakang mengakibatkan kerja otot-otot punggung
menjad berat.
b) Otot-otot perut yang lemah
Otot-otot perut yang melemah menyebabkan nyeri punggung. Otot-
otot berfungsi untuk menopang tulang belakang dan berperan penting
dalam mempertahankan kesehatan punggung. Selama masa
kehamilan, otot-otot perut mengalami peregangan dan mungkin
melemah sehingga mengakibatkan nyeri punggung.
c) Relaksasi ligament dan sendi
Ligament (pita jaringan ikat yang menghubungkan tulang atau
penyokong organ dalam) dan sendi panggul selama kehamilan
menjadi salah satu penyebab terjadinya nyeri punggung. Sendi di
daerah panggul merupakan sendi-sendi kuat penopang berat badan.
Relaksasi ligamen dan sendi di daerah panggul merupakan
mekanisme normal yang terjadi dalam tubuh, agar bayi dapat
melewati panggul dengan mudah. Relaksasi ini menyebabkan sendi-
sendi menjadi fleksibel, tetapi menyebabkan nyeri punggung.
2. Factor-faktor yang mempengaruhi nyeri punggung pada ibu hamil
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri menurut Judha (2012), antara
lain:
a. Usia
Usia merupakan variable penting yang mempengaruhi nyeri, wanita
mengalami masa subur pada umur 20 sampai 35 tahun, jika lebih dari
35 tahun ibu hamil mempunyai resiko tinggi pada kehamilannya
(Manuaba, 2010).
b. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu
mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa
yang diterima oleh kebudayaan yang dianut. Itu menyatakan bahwa
budaya menentukan perilaku psikologis seseorang dan dapat
mempengaruhi pengetahuan sehingga terjadilah persepsi nyeri.
c. Makna nyeri
Pengalaman nyeri dan seseorang beradaptasi terhadap nyeri sangat
berkaitan dengan latar belakang budaya individu akan
7
mempersepsikan nyeri dengan berbeda-beda apabila nyeri itu
memberikan kesan ancaman, suatu kehilangan, hukuman dan
tantangan.
d. Kecemasan
Hubungan antara nyeri dengan kecemasan bersifat komplek.
Kecemasan seringkali meningkatkan persepsi nyeri.
e. Keletihan
Keletihan meningkatkan persepsi nyeri, rasa kelelahan menyebabkan
sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping.

f. Pengalaman sebelumnya
Pada primigravida umumnya belum mengerti cara mengatasi
ketidaknyamanan atau hal-hal yang terjadi pada saat hamil.
Sedangkan pada multigravida mempunyai pengalaman dalam
menjalani kehamilan sehingga ibu yang sudah pernah hamil akan
lebih tanggap apabila ada halhal yang mengganggu kenyamanannya,
sehingga akan lebih siap untuk melakukan tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk mengurangi nyeri (ULFAH,2009).
g. Gaya koping
Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat
merasa kesepian, gaya koping dapat mempengaruhi rasa nyeri.

3. faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri punggung pada ibu hamil


(Juda,2012) :
a. jenis pekerjaan ibu yang dikerjakan sehari- hari
aktivitas ibu rumah tangga ini sering kali dilakukan dengan posisi
yang salah, sebagai contoh ibu hamil mengambil barang dengan
posisi membungkuk yang dapat mengakibatkan nyeri punggung. Saat
melakukan aktivitas berat tersebut ditambah dengan beban perut yang
meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan membuat ibu mudah
merasa letih.
b. Masa kehamilan
Nyeri punggung terjadi di sebagian besar usia kehamilan tua. Ibu
hamil sering kali menarik pundak dan punggung ke belakang untuk
mengimbangi ketika berjalan. Pelengkungan pada punggung bawah
8
inilah yang menyebabkan otot bekerja terlalu keras sehingga timbul
nyeri. Semakin bertambah usia kandungan ibu hamil perut semakin
membesar sehingga pusat gravitasi berada di depan sehingga ibu
merasa tidak nyaman. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan,
punggung ibu hamil berubah bahu tertarik ke belakang sebagai akibat
pembesaran abdomen yang menonjol dan untuk mempertahankan
keseimbangan tubuh karena kelengkungan tulang belakang ke arah
dalam secara berlebihan yang biasa disebut lordosis.
4. Intensitas nyeri
Tingkat keparahan merupakan hal yang paling subyektif yang dirasakan oleh
penderita, karena akan diminta bagaimana kualitas nyeri harus bisa
digambarkan (Judha,2012).
Untuk mengetahui tingkatan nyeri yang diderita oleh seseorang pada suatu
alat ukur. Dalam mengukur tingkat nyeri digunakan skala intensitas nyeri
deskriptif menurut Smeltzer, S.C & Bare B.G (2004).

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nyeri Ringan Sedang Berat

Gambar Skala intensitas nyeri


0 = Tidak Ada Nyeri

1-3 = Nyeri Ringan ( secara objektif pasien dapat berkomunikasi baik).

4-6 = Nyeri Sedang ( secara objektif klien mendesis, menyeringai, dan


dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikan, dapat
mengikuti perintah)

7-9 = Nyeri Berat ( secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih merespon terhadap tindakan, dapat menunjukan
lokasi nyeri, tidak dapat diatasi dengan napas panjang dan ditraksi).

9
10 = Pasien tidak mampu berkomunikasi.

II. Nyeri Payudara


Payudara sakit adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan
oleh para wanita. Biasanya, masalah ini muncul menjelang masa menstruasi atau
menjadi tanda awal kehamilan. Bagi yang sedang hamil, mungkin sering
merasakan sakit di bagian payudara saat ditekan atau bahkan hanya disentuh.
Sebagian besar wanita mengeluh payudara sakit saat hamil. Biasanya, hal ini
terjadi pada saat trimester pertama kehamilan. Selama fase ini, payudara akan
terasa bengkak, perih, dan sensitif. Bahkan hanya dengan disentuh saja, rasa sakit
di payudara terasa semakin menjadi- jadi. Payudara saat hamil dimulai dua
minggu setelah pembuahan. Sekitar 17% wanita merasakan perubahan payudara
sebagai tanda bahwa ia sedang hamil. Berikut perubahan payudara saat hamil
sesuai usia kehamilan yang sering membuat terasa sakit:

a) Trimester pertama
Pada trimester pertama kehamilan (usia 4-6 minggu), beberapa
ibu hamil merasa payudara kesemutan, nyeri, atau lebih sensitif,
terutama di area putting. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar
hormon progesteron dan aliran darah di payudara.
Pembentukan lebih banyak kelenjar susu untuk produksi susu dan
perkembangan saluran susu sebagai jalan untuk susu keluar dari
payudara juga sudah dimulai. Hal ini membuat ukuran payudara lebih
membesar. Putting dan areola (area sekitar puting yang berwarna
gelap) menjadi lebih gelap dan lebih besar serta pembuluh darah di
bawah kulit payudara menjadi lebih terlihat. Kelenjer montgomery,
yaitu kelenjar yang memproduksi minyak yang berada di sekitar
puting juga menjadi lebih terlihat.
b) Trimester Kedua
Pada trimester kedua ( usia 16 minggu), payudara sudah
mampu memproduksi air susu ibu asi. Cairan keruh yang biasa
dikenal dengan nama kolostrum kadang keluar dari putting. Putting
juga mungkin mengeluarkan darah yang terjadi pada beberapa ibu.

10
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan dan peningkatan jumlah
pembuluh darah pada payudara untuk memproduksi susu.
c) Trimester Tiga
Pada trimester tiga kehamilan atau minggu terakhir kehamilan
putting menjadi lebih besar dan payudara terus berkembang karena sel
yang memproduksi susu menjadi lebih besar. Hal ini menyebabkan
hormon-hormon tubuh seperti estrogen, progesteron, dan prolaktin
yang merangsang kelenjar susu sebagai persiapan menyusui. Hormon
progesteron dan human chorionic gonadotropin (hCG) dalam tubuh
menyebabkan peningkatan volume darah di seluruh tubuh. Kemudian
hormon ini memicu perubahan melanosit atau sel pigmen, yang
memberi warna pada puting ibu hamil.

Perubahan yang terjadi pada payudara yang sakit saat hamil.


1) Putting
Selain lebih sensitif, ibu hamil akan merasa puting sering kesemutan dan
lebih menonjol dari sebelumnya. Bahkan beberapa ibu hamil mengalami rasa sakit di
area puting dan payudara saat hamil.
2) Areola
Selain menjadi lebih gelap, areola juga semakin melebar dan membesar
selama masa kehamilan. Bila diperhatikan lebih dekat, di permukaan kulit areola
terlihat ada benjolan kecil berwarna putih yang merupakan kelenjar keringat.Bukan
berarti benjolan itu berbahaya, justru benjolan tersebut menjadi pemasok pelumas di
areola untuk membantu proses menyusui nantinya.
3) Pembuluh darah sekitar payudara
Berfungsi sebagai pembawa nutrisi dan cairan dari ibu ke janin.

Cara mengatasi payudara nyeri saat hamil.


1) Kompres dengan es atau air dingin.
Metode kompres sering kali menjadi cara andalan untuk mengurangi rasa
nyeri pada bagian tubuh tertentu. Cara ini diyakini ampuh mengurangi nyeri
11
payudara saat hamil. Ambil handuk yang bersih dan letakkan di bagian dada dan area
payudara yang sakit. Selanjutnya, tempelkan sejumlah es batu di atasnya dan biarkan
selama beberapa saat. Rasakan sensasi dinginnya dan usahakan untuk tetap rileks.
Secara perlahan, rasa sakit di bagian payudara akan berkurang.
2) Mandi air hangat.
Bagi ibu hamil yang tidak kuat dengan suhu dingin bisa dengan mandi air
hangat.
3) Mengganti bra baru.
Untuk mengurangi rasa sakit payudara saat hamil, Anda perlu mengganti
jenis bra yang digunakan sehari-hari. Tipe bra yang menggunakan kawat tidak cocok
untuk digunakan saat hamil karena membuat payudara tidak nyaman.
4) Pakai bra saat tidur.
Tidak sedikit wanita yang percaya kalau melepas bra saat tidur dapat
membantu menjaga kesehatannya. Khusus bagi para ibu hamil yang mengalami nyeri
payudara justru dianjurkan untuk memakai bra saat tidur. Pengguna bra saat tidur
justru dapat membantu mengurangi nyeri payudara yang dialami oleh ibu hamil.

5) Tidak sering menyentuh payudara yang sakit saat hamil.


Payudara yang terasa sakit saat hamil sering mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kurangi menyentuh payudara untuk mengurangi rasa sakit, ini berlaku juga untuk
pasangan.

Hal yang harus diwaspadai Ketika payudara sakit saat hamil.


1) Benjolan diketiak.
Terkadang ada benjolan di payudara dan terasa nyeri saat sedang hamil. Selain sakit,
benjolan payudara bisa berwarna merah dan sangat sakit ketika disentuh. Untuk
pertolongan pertama, Anda bisa mengompres dan memijat payudara secara perlahan.
2) Keluar cairan dari putting.
Keluar cairan dari puting ketika hamil adalah kondisi yang wajar bila dilakukan
pemijatan.

III. KONSTIPASI
Sembelit atau konstipasi merupakan keadaan tertahannya feses (tinja) dalam
usus besar pada waktu cukup lama karena adanya kesulitan dalam pengeluaran. Hal
ini terjadi akibat tidak adanya gerakan peristaltik pada usus besar sehingga memicu
12
tidak teraturnya buang air besar dan timbul perasaan tidak nyaman pada perut
(Akmal, dkk, 2010).
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau berisiko tinggi
mengalami stasis usus besar sehingga menimbulkan eliminasi yang jarang atau keras,
serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras (Uliyah, 2008).
Konstipasi adalah suatu gejala bukan penyakit. Di masyarakat dikenal dengan
istilah sembelit, merupakan suatu keadaan sukar atau tidak dapat buang air besar,
feses (tinja) yang keras, rasa buang air besar tidak tuntas (ada rasa ingin buang air
besar tetapi tidak dapat mengeluarkannya), atau jarang buang air besar. Seringkali
orang berpikir bahwa mereka mengalami konstipasi apabila mereka tidak buang air
besar setiap hari yang disebut normal dapat bervariasi dari tiga kali sehari hingga tiga
kali seminggu (Herawati, 2012).
1. Klasifikasi Konstipasi

Ada 2 jenis konstipasi berdasarkan lamanya keluhan yaitu konstipasi akut dan
konstipasi kronis. Disebut konstipasi akut bila keluhan berlangsung kurang dari 4
minggu. Sedangkan bila konstipasi telah berlangsung lebih dari 4 minggu disebut
konstipasi kronik. Penyebab konstipasi kronik biasanya lebih sulit disembuhkan
Kasdu ( 2005 )

13
2. Patofisiologi Konstipasi

Pengeluaran feses merupakan akhir proses pencernaan. Sisa-sisa makanan


yang tidak dapat dicerna lagi oleh saluran pencernaan, akan masuk kedalam usus
besar ( kolon ) sebagai massa yang tidak mampat serta basah. Di sini, kelebihan air
dalam sisa-sisa makanan tersebut diserap oleh tubuh. Kemudian, massa tersebut
bergerak ke rektum ( dubur ), yang dalam keadaan normal mendorong terjadinya
gerakan peristaltik usus besar. Pengeluaran feses secara normal, terjadi sekali atau
dua kali setiap 24 jam ( Akmal, dkk, 2010 ).
Kotoran yang keras dan sulit dikeluarkan merupakan efek samping yang tidak
nyaman dari kehamilan. Sembelit terjadi karena hormon-hormon kehamilan
memperlambat transit makanan melalui saluran pencenaan dan rahim yang
membesar menekan poros usus ( rektum ). Suplemen zat besi prenatal juga dapat
memperburuk sembelit. Berolahraga secara teratur, menyantap makanan yang kaya
serat serta minum banyak air dapat membantu meredakan masalah tersebut ( Kasdu,
2005 ).
3. Tanda dan Gejala Konstipasi

Menurut Akmal, dkk (2010), ada beberapa tanda dan gejala yang umum
ditemukan pada sebagian besar atau terkadang beberapa penderita sembelit sebagai
berikut:
a. Perut terasa begah, penuh dan kaku;

b. Tubuh tidak fit, terasa tidak nyaman, lesu, cepat lelah sehingga malas
mengerjakan sesuatu bahkan terkadang sering mengantuk;
c. Sering berdebar-debar sehingga memicu untuk cepat emosi, mengakibatkan
stress, rentan sakit kepala bahkan demam;

14
d. Aktivitas sehari-hari terganggu karena menjadi kurang percaya diri, tidak
bersemangat, tubuh terasa terbebani, memicu penurunan kualitas, dan
produktivitas kerja;
e. Feses lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, dan lebih sedikit daripada
biasanya;
f. Feses sulit dikeluarkan atau dibuang ketika air besar, pada saat bersamaan
tubuh berkeringat dingin, dan terkadang harus mengejan atupun menekan-
nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan dan membuang feses
( bahkan sampai mengalami ambeien/wasir );
g. Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan bagai terganjal sesuatu
disertai rasa sakit akibat bergesekan dengan feses yang kering dan keras atau
karena mengalami wasir sehingga pada saat duduk tersa tidak nyaman;
h. Lebih sering bung angin yang berbau lebih busuk daripada biasanya;

i. Usus kurang elastis ( biasanya karena mengalami kehamilan atau usia lanjut),
ada bunyi saat air diserap usus, terasa seperti ada yang mengganjal, dan
gerakannya lebih lambat daripada biasanya;
j. Terjadi penurunan frekuensi buang air besar;

Adapun untuk sembelit kronis ( obstipasi ), gejalanya tidak terlalu berbeda hanya
sedikit lebih parah, diantaranya:
a. Perut terlihat seperti sedang hamil dan terasa sangat mulas;

b. Feses sangat keras dan berbentuk bulat-bulat kecil;

c. Frekuensi buang air besar dapat mencapai berminggu-minggu;

d. Tubuh sering terasa panas, lemas, dan berat;

e. Sering kurang percaya diri dan terkadang ingin menyendiri;

15
f. Tetap merasa lapar, tetapi ketika makan akan lebih cepat kenyang (apalagi
ketika hamil perut akan tersa mulas ) karena ruang dalam perut berkurang dan
mengalami mual bahkan muntah.
4. Pengobatan Konstipasi

Menurut Herawati (2012), pengobatan konstipasi pada ibu hamil dapat dibagi
menjadi dua cara, yaitu terapi non obat dan terapi obat.
a. Terapi non abat

Pada umumnya, konstipasi pada masa kehamilan dapat diatasi dengan


melakukan penyesuaian pola makan dan perubahan gaya hidup. Makanan kaya serat
(30-35%), misalnya gandum, buah-buahanan dan sayuran dapat meringankan
konstipasi.
Namun , mengkomsumsi makanan kaya serat dalam jumlah besar secara tiba-tiba
dapat menyebabkan perut terasa tidak enak dan kembung. Ibu hamil sebaiknya
mengkonsumsi makanan secara teratur dan minum air dalam jumlah cukup (6-8
gelas/hari). Perubahan gaya hidup, misalnya: olahraga teratur dapat memperbaiki
saluran cerna.
b. Terapi obat

Obat pencahar digunakan apabila konstipasi tidak dapat diatasi dengan


penyesuaian jenis makanan dan perubahan gaya hidup saja. Kriteria obat pencahar
yang boleh diberikan kepada ibu hamil adalah:
1) Efektif,

2) Tidak diserap oleh saluran cerna,

3) Tidak teratogenik ( tidak menyebabkan cacat pada janin ), dan

4) Dapat ditoleransi dengan baik ( tidak menimbulkan efek samping pada


ibu dan janin ).

16
Terdapat beberapa golongan obat pencahar, antara lain: obat pencahar osmotik,
pembentuk massa, dan stimulan. Obat pencahar pilihan untuk ibu hamil adalah hanya
digunakan secara terbatas hanya jika konstipasi tidak dapat diatasi dengan obat
pencahar osmotik.

5. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Konstipasi pada


Ibu Hamil
a. Usia Kehamilan

Usia kehamilan adalah ukuran lama waktu seorang janin berada dalam rahim.
Usia janin dihitung dalam minggu dari hari pertama haid terakhir (HPHT) ibu sampai
hari kelahiran. Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan.
Kehamilan dibagi atas tiga trimester yaitu: trimester I antara 0-12 minggu, kehamilan
trimester II antara 12-28 minggu, dan trimester III antara 28-40 minggu.
Pada minggu ke-9 usia kehamilan, kesulitan untuk buang air besar sering
terjadi dan hampir semuanya disebabkan oleh tingginya kadar hormon-hormon di
dalam tubuh yang memperlambat kerja otot-otot usus halus ( Ana, 2010 ).
Sekitar 11 % sampai 38% ibu hamil mengalami konstipasi, terutama pada
awal kehamilan dan trimester ketiga masa kehamilan ( Herawati, 2012 ). Wanita
yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat memiliki masalah ini pada
trimester ke dua atau ke tiga. Konstipasi diduga terjadi akibat penurunan peristaltik
disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan
progesteron. Pergeseran dan tekanan pada usus akibat pembesaran uterus atau bagian
presentasi juga dapat menurunkan motilitas pada saluran gastrointestinal sehingga
menyebabkan konstipasi ( Varney, dkk, 2007).

17
2.2 Asupan Makanan

Diet, pola, atau jenis makanan yang dikomsumsi dapat mempengaruhi proses
defekasi. Makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses
percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsi pun mempengaruhinya ( Uliyah,
dkk, 2008 ).
Serat penting artinya bagi kesehatan sistem pencernaan dan mencegah
sembelit. Serat juga membantu menjaga kadar gula darah. Ada dua macam serat,
yaitu serat yang terlarut dan tak larut. Serat terlarut ditemukan dalam makanan
semisal apel, pir, havermut (oat), gandum hitam, dan polong-polongan. Serat
membantu kenyang lebih lama dan menjaga pelepasan gula yang stabil kedalam
darah. Serat tak terlarut yang ditemukan didalam kacang-kacangan, buah, sayuran
hijau, kacang india, dan sereal whole-grain membantu pergerakan makanan melalui
sistem pencernaan dan mencegah sembelit ( Campbell, 2006 ).
Serat makanan adalah komponen dalam tanaman yang tidak tercerna secara
enzimatik menjadi bagian-bagian yang dapat terserap di saluran pencernaan. Serat
secara alami terdapat dalam tanaman. Serat terdiri atas berbagai substansi yang
kebanyakan adalah karbohidrat kompleks. Rata-rata negara di dunia ini menetapkan
sebanyak 30 gram kebutuhan akan serat setiap harinya ( Akmal,dkk, 2010 ).
Komponen terbesar buah-buahan adalah air. Oleh karena itu, kandungan serat
pangan dalam buah-buahan lebih rendah. Komponen terbesar dari serat pangan pada
buah-buahan adalah senyawa pektin dan lignin sel buah. Kandungan serat pangan
berbagai jenis buah dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

18
Buah Serat Tidak Larut Serat Larut Total Serat

Nenas 1,2 0,3 1,5

Pepaya 0,91 - 0,91

Mangga 1,1 0,9 2,0

Lemon 1,0 1,1 2,1

Jeruk - - 2,9

Pisang 1,4 0,6 2,0

Apel 2,0 0,6 2,6

Stroberi 1,9 0,2 2,1

Semangka 0,2 0,1 0,3

Jambu biji 2,0 1,7 3,7

Anggur - - 0,8

Pir 2,5 0,4 2,9

Persik 0,9 0,6 1,5

Tabel 2.1. Kandungan Serat Pangan pada Beberapa Jenis Buah-buhan( g/100 g
bahan)
Kandungan serat pangan pada sayuran lebih tinggi dibandingkan buah-
buahan. Kadar serat pangan pada sayuran berkisar antara 2-3 g/100 g. Seperti halnya
buah-buahan, sayuran juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat baik.
Komposisi sayuran selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini

19
Jenis Sayuran Serat Tidak Larut Seutrat Larut Total Serat

Kangkung 54,63 6,71 61,34

Bayam 40,91 4,04 44,95

Daun katuk 46,81 1,71 48,52

Selada 45,43 4,64 50,07

Sawi Hijau 48,93 2,14 51,07

Sawi putih 39,95 0,98 40,94

Kubis/kol 27,70 2,55 30,25

Bunga kol 40,28 1,22 41,50

Brokoli 41,72 4,08 45,80

Tauge kacang 32,16 2,97 35,14

hijau
Kacang panjang 43,20 6,26 49,47

Kecipir 55,89 0,87 56,76

Terung bulat 33,74 5,41 39,15

Terung panjang 29,97 3,14 33,10

Mentimun 30,57 2,05 32,61

Labu siam 30,32 1,31 31,64

Buncis 30,49 3,83 34,32

Wortel 41,29 5,66 46,95

Tabel 2.2 Kandungan serat pangan dari sayur-sayuran tropis ( % berat kering)

Berdasarkan penelitian Astinal Eka, S (2011) di RSUP H.Adam Malik, dapat


diketahui bahwa dari 60 penderita konstipasi, ada 7 orang (11,7%) mengalami
20
21
konstipasi dengan tinggi serat, 333 orang (55%) dengan baik serat dan 20
orang(33,3%) dengan kurang serat. Sebagai kesimpulan dari peneliitian ini adalah
terdapat hubungan antara pola makanan berserat dengan kejadian konstipasi.
2.2.1Asupan Cairan

Pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekaksi menjadi


keras. Oleh karena proses absorbsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses
defekasi ( Uliyah, 2008 ).
Menurut Simkin ( 2008 ), Air dan cairan lain merupakan elemen yang penting
dari diet yang seimbang. Retensi cairan, bagian normal dari kehamilan yang sehat,
memastikan terjadinya kenaikan volume darah dan air ketuban. Sebagai wanita yang
sedang hamil perlu mempunyai cairan lebih banyak karena dua alasan berikut:
1) Volume darah meningkat 50% atau lebih (dari kira-kira 2,5 menjadi 2,75
liter).
2) Menjelang akhir kehamilan, berenang dalam cairan ketuban yang banyaknya

1 liter, yang diganti setiap tiga jam sekali. Cairan juga ditahan dalam
jaringan, mengalir melalui dinding pembuluh darah, untuk membantu
mempertahankan keseimbangan cairan yang sehat. Diperkirakan volume
cairan jaringan meningkat 2-3 liter selama kehamilan.
Dalam sehari ibu hamil dianjurkan untuk minum air putih/ air segar minimal 8
gelas atau 2-3 liter. Air putih yang menyegarkan baik bagi tubuh karena melancarkan
peredaran darah. Jus buah merupakan sumber vitamin dan penghilang rasa mual.
Tetapi sebaiknya ibu hamil membatasi komsumsi buah-buahan yang mengandung
kalori tinggi seperti jus alpukat, jus mangga, jus durian ( Pramono, 2012 ).
Minum susu sangat dianjurkan sebagai sumber kalsium dan vitamin D terbaik
untuk pertumbuhan tulang janin. Dianjurkan untuk minum 1-2 gelas susu setiap hari.

22
Boleh susu sapi biasa atau susu sapi untuk ibu hamil. Bagi yang alergi atau tidak
tahan susu sapi, susu kedelai merupakan pilihan yang baik ( Pramono, 2012 ).
2.2.2Olahraga

Aktivitas dapat mempengaruhi proses defekasi karena melalui aktivitas tonus


otot abdomen, pelvis, dan diafragma dapat membantu kelancaran proses defekasi.
Hal ini kemudian membuat proses gerakan peristaltik pada daerah kolon dapat
bertambah baik (Uliyah, 2008).
Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang baik dilakukan selama hamil.
Olahraga selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada kondisi tertentu yang
membahayakan kehamilan. Olahraga malah dapat membantu menjaga kondisi ibu
hamil dengan meningkatkan volume aliran darah, meningkatkan kekuatan otot
diafragma untuk bernafas, dan membantu flekbilitas otot-otot. Hal ini akan
membantu bayi tumbuh lebih baik ( Hermawan dan Ayu, 2009 ).
Kehamilan bukanlah waktunya untuk melakukan olahraga berat seperti softball, tenis
atau meluncur yang membutuhkan keseimbangan yang baik atau gerakan menyentak
yang mendadak. Meskipun demikian, jika sudah terampil dan aktif bermain dalam
olahraga tersebut, tetap dapat terus bermain selama merasa nyaman. Dengan kata
lain, asalkan kehamilan tetap normal, dapat dengan aman melanjutkan olahraga
rekreasional atau aktivitas yang dikuasai, termasuk tenis, berenang, lintas alam, ski,
joging, atau bersepeda (Simkin, dkk, 2008).
Olahraga dalam kehamilan mempunyai keuntungan. Beberapa wanita
merasakan kemajuan daya tanggap tubuh, yang lain merasakan peningkatan
fleksibilitas otot dan sendi yang lain untuk mengurangi atau mencegah
ketidaknyamanan selama kehamilan (Liewellyn-Jones, 2005).

23
Jika pekerjaan dan gaya hidup sebelumnya santai tanpa olahraga teratur, ibu
hamil sungguh sangat beruntung bila mau melakukan kegiatan ringan. Ambil
kesempatan untuk berjalan kaki di bandingkan naik mobil atau menggunakan
kenderaan umum. Jika bekerja dilantai atas suatu bangunan, berjalanlah menaiki
anak tangga itu daripada naik lift. Selama periode singkat, calon ibu akan mulai
merasa lebih energik, kurang lelah diakhir penghujung hari, dan dapat terus
meningkat keolahraga sedang waktu kehamilan membesar.
Jika cukup aktif tetapi ingin meningkatkan kebugaran, usahakan melakukan
tiga sesi olahraga sedang 15-20 menit setiap pekan. Belilah video olahraga
kehamilan atau carilah informasi tentang kelas khusus kehamilan pada pengumuman
di pusat hiburan lokal atau rumah sakit. Sebelum bergabung dengan kelasolahraga
umum, pastikan bahwa pelatih mengetahui anda hamil.
Berjalan kaki teratur menguatkan kaki, meningkatkan fleksibilitas, dan
mudah diawasin. Kegiatan itu memberikan latihan aerobik yang baik, membantu
paru-paru mengambil lebih banyak oksigen dengan lebih sedikit usaha, dan
meningkatkan stamina. Jika secara umum ibu hamil tidak melakukan banyak
olahraga, kemajuan akan segera terlihat dalam kebugaran bila ibu hamil berjalan
selama 20 menit tiga kali seminggu dan mencatat laju denyut jantung. (Thorn, 2003)
Menjaga kesehatan, kandungan berarti sehat secara fisik dan mental, karena
tubuh yang sehat membutuhkan pikiran yang sehat pula. Sisihkan waktu selama 10
menit setiap harinya untuk bersenam, namun bila hal itu tidak mungkin, cobalah
setidaknya 15 menit tiga kali seminggunya. Senam singkat namun teratur lebih baik
daripada sejam sekali seminggu (Thorn, 2003).

24
2.2.3Konsumsi Tablet Besi

Zat besi diperlukan untuk memproduksi hemoglobin ( protein pembawa oksigen


dalam darah ). Karena volume darah meningkat 50% selama kehamilan, hemoglobin dan
konstituen dara lainnya juga meningkat. Selain itu, selama 6 minggu terakhir kehamilan,
janin akan menyimpan zat besi dalam jumlah yang memadai dalam hatinya untuk
memenuhi kebutuhannya pada 3 atau 6 bulan pertama kehidupan. Karena orang yang
sehat menyerap 10-20% dari zat besi yang dicerna, institute of medicine menganjurkan
suplemen zat besi sebanyak 30-60 miligram setiap hari, selama kehamilan ntuk
memastikan terjadinya absorbsi dari zat besi dari zat yang dibutuhkan setiap hari.
Walaupun diperlukan untuk nutrisi yang baik, suplemen zat besi dapat mengganggu
saluran pencernaan diantaranya konstipasi atau sembelit (Simkin, P, dkk, 2008).
WHO menganjurkan untuk memberikan 60 mg besi selama 6 bulan untuk
memenuhi kebutuhan fisiologik selama kehamilan. Namun, banyak literatur
menganjurkan dosis 100 mg besi setiap hari selama 16 minggu atau lebih pada
kehamilan. Diwilayah-wilayah dengan prevalensi anemia yang tinggi, dianjurkan untuk
memberikan suplementasi sampai tiga bulan postpartum (Prawirohardjo, 2009).
Pemberian suplementasi preparat Fe, pada sebagian wanita menyebabkan
sembelit. Penyulit ini dapat diredakan dengan cara memperbanyak minum, menambah
komsumsi makanan yang kaya akan serat seperti roti, serealia dan agar- agar ( Arisman,
2010).

IV. Pingsan
Pingsan saat hamil adalah kondisi ketika ibu hamil hilang kesadaraan secara tiba-tiba
selama beberapa detik hingga beberapa menit. Kondisi ini bisa dialami oleh ibu hamil sejak awal
kehamilan sampai saat menjelang persalinan.

Penyebab Pingsan Saat Hamil

Sebelum pingsan, umumnya Bumil bisa merasakan sensasi seperti melayang dan berputar,
pusing, lemah, atau mual. Setelah itu, suara-suara di sekeliling Bumil akan berangsur-angsur
terdengar menjauh, hingga akhirnya Bumil jatuh pingsan.

25
Pingsan saat hamil bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Perubahan hormon

Saat hamil, Bumil akan mengalami perubahan kadar hormon dalam tubuh. Sejak awal
kehamilan, hormon progesteron akan meningkat dan membuat pembuluh darah Bumil melebar.
Hal ini kemudian menyebabkan tekanan darah Bumil menjadi lebih rendah dari biasanya.

Bila Bumil mengubah posisi secara tiba-tiba, tekanan darah Bumil juga akan menurun dengan
cepat. Secara bersamaan, aliran darah ke otak pun akan mendadak berkurang dan pada akhirnya
membuat Bumil jatuh pingsan.

2. Kurangnya pasokan oksigen

Pingsan juga bisa terjadi ketika otak kekurangan oksigen. Salah satu penyebabnya adalah
anemia. Anemia atau kurang hemoglobin merupakan gangguan kesehatan yang sering dialami
ibu hamil. Padahal, hemoglobin sangat dibutuhkan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

3. Terlalu lama tidur dengan posisi telentang

Pada trimester kedua dan ketiga, rahim Bumil menjadi semakin besar. Jika Bumil tidur
telentang, tekanan dari rahim akan menghambat aliran darah dari tubuh bagian bawah yang
seharusnya kembali ke jantung. Jika ini terjadi, darah yang dipompa jantung menjadi berkurang
dan menyebabkan tekanan darah Bumil semakin rendah.

Bila tekanan darah semakin rendah, aliran darah ke otak pun bisa berkurang. Inilah yang
membuat Bumil kerap merasakan pusing dan mual jika tidur telentang. Bila gejala ini dibiarkan,
lama-kelamaan Bumil bisa pingsan.

4. Dehidrasi

Kurang minum selama hamil bisa menyebabkan Bumil mengalami dehidrasi. Kondisi ini
ditandai dengan rasa haus yang berlebihan, urine berwarna lebih pekat, mulut kering, dan pusing.

Pada dehidrasi yang berat, cairan dalam pembuluh darah juga akan berkurang, sehingga tekanan
darah menjadi rendah. Inilah yang dapat menyebabkan Bumil mengalami pingsan.

26
Selain penyebab di atas, Bumil yang mengalami diabetes, gangguan kecemasan, dan yang
melakukan olahraga atau aktivitas berat juga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami
pingsan.

Tips Mengurangi Risiko Pingsan Saat Hamil

Untuk mengurangi risiko Bumil mengalami pingsan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan,
yaitu:

 Hindari berdiri dalam waktu yang lama. Selain itu, usahakan untuk tidak langsung berdiri
setelah duduk atau berbaring.
 Hindari berlama-lama mandi air hangat karena bisa memicu turunnya tekanan darah dan
membuat Bumil pusing lalu pingsan.
 Hindari tidur dengan posisi telentang, khususnya ketika perut Bumil sudah besar. Bumil
lebih dianjurkan berbaring dengan posisi miring ke kiri.
 Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman agar sirkulasi darah tidak terhambat.
 Cukupi kebutuhan cairan dengan minum setidaknya 8–12 gelas atau setara dengan 1,9–
2,8 liter per hari.
 Cukupi konsumsi makanan bergizi dengan porsi yang kecil tapi sering untuk mencegah
gula darah rendah.
 Lakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, yoga, atau berenang untuk melancarkan
peredaran darah.

Pingsan saat hamil memang tidak selalu berbahaya. Namun, Bumil perlu segera memeriksakan
diri ke dokter jika hal ini sering terjadi, khususnya bila disertai dengan penglihatan kabur, sesak
napas, perut bawah terasa sakit, atau perdarahan.

V. Fatigue atau Kelelahan


Pengertian kelelahan secara sempit memang hanya sebatas pada lelah fisik yang
dirasakan saja. Hal ini dikarenakan setiap orang yang merasakan kelelahan hanya terbatas pada
keluhan-keluhan fisik yang mereka rasakan saja. Gejala yang ditimbulkan, perubahan fisik dan
perasaan yang dirasakan memang berbeda pada masing-masing individu. Dari sudut pandang

27
keselamatan kerja, medis dan psychologi pun memiliki definisi atau pengertian yang berbeda-
beda mengenai kelelahan, tergantung dari disiplin ilmu yang dipelajari. Untuk mengetahui lebih
jauh dari definisi kelelahan yang tepat, maka penulis mempelajari beberapa referensi yang
berkaitan dengan kelelahan pada pekerja. Kelelahan adalah perpaduan dari wujud penurunan
fungsi mental dan fisik yang menghasilkan berkurangnya semangat kerja sehingga
mengakibatkan efektifitas dan efisiensi kerja menurun (Saito, 1999). Menurut Kroemer 1997,
Kelelahan kerja merupakan gejala yang ditandai adanya perasaan lelah dan kita akan merasa
segan dan aktifitas akan melemah serta ketidakseimbangan pada kondisi tubuh.

Kelelahan mempengaruhi kapasitas fisik, mental, dan tingkat emosional seseorang,


dimana dapat mengakibatkan kurangnya kewaspadaan, yang ditandai dengan kemunduran reaksi
pada sesuatu dan berkurangnya kemampuan motorik (Australian safety and Compensation
Council, 2006). Ada beberapa definisi dari kelelahan, Work cover New South Wales dalam
menerapkan peraturan di tahun 2006 pada kelelahan di sektor transportasi jarak jauh,
mendefinisikan kelelahan sebagai perasaaan letih yang berasal dari aktivitas fisik tubuh atau
kemunduran mental tubuh.

Pregnancy fatigue Istilah ini digunakan untuk menyebut salah satu tanda


kehamilan berupa kelelahan berlebih yang kadang diikuti rasa pusing dan lemas. Tanda
kehamilan ini biasanya muncul di minggu-minggu awal saat tubuh disibukkan dengan
pembentukan plasenta untuk tempat tumbuhnya janin.

Agar tanda kehamilan yang satu ini tak sampai mengganggu aktivitas yang dilakukan,
cara mengatasi rasa lelah berlebih berikut ini:

1. Istirahat cukup
Tanda kehamilan berupa rasa lelah berlebih sering terjadi meski Ibu tidak melakukan
aktivitas yang terlalu berat, jadi cukup merepotkan jika dialami di tengah kesibukan yang padat.
Untuk mengatasinya, perpanjanglah waktu istirahat malam dengan tidur lebih awal daripada
biasanya. Jika memungkinkan, Ibu juga perlu tidur siang minimal 15 menit untuk memulihkan
tenaga sehingga tanda kehamilan ini tak terlalu mengganggu aktivitas yang dijalani.

28
2. Jaga pola makan

Agar tubuh tetap bugar di tengah rasa lelah berlebih pada awal kehamilan, pastikan Ibu
mengonsumsi makanan penuh protein dan karbohidrat kompleks yang dapat menjadi sumber
energi. Tanda kehamilan ini juga bisa diatasi dengan menjaga gula darah tetap stabil melalui
kudapan sehat yang dikonsumsi beberapa kali dalam sehari dan menghindari menunda waktu
makan karena hal tersebut dapat meningkatkan rasa lelah yang Ibu alami.
3. Perbanyak minum air putih
Dehidrasi membuat tubuh terasa lemas sekaligus meningkatkan rasa lelah yang dialami,
sehingga pastikan Ibu mengonsumsi cukup air putih setiap hari. Jika terganggu dengan seringnya
buang air kecil saat tidur malam, kurangi konsumsi air putih sebelum tidur dan perbanyak saat
tengah beraktivitas di pagi atau siang hari. Hindari mengatasi tanda kehamilan ini dengan
mengonsumsi kafein karena dapat meningkatkan risiko keguguran jika dikonsumsi dengan
jumlah berlebih.
4. Berolahraga
Bagi sebagian besar orang, kasur yang empuk mungkin jadi pilihan yang terbaik untuk
mengatasi tanda kehamilan berupa rasa lelah berlebih. Padahal, olahraga ringan yang dilakukan
akan memicu produksi hormon endorfin yang membuat Ibu merasa lebih rileks dan tenang
menghadapi masa awal kehamilan. Selain itu, olahraga secara teratur juga membuat tidur malam
jadi lebih nyenyak sehingga tubuh siap menghadapi aktivitas keesokan harinya.

29
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nyeri punggung merupakan suatu sensasi subyektif yang merupakan respons tubuh
terhadap rangsangan nyeri yang bersifat kompleks dan yang berasal dari berbagai macam
penyebab. Nyeri punggung pada kehamilan adalah nyeri yang dirasakan pada ibu hamil yang
disebabkan oleh pertumbuhan janin dalam kandungan yang kemudian mengakibatkan terjadi
perubahan pusat gravitasi, sehingga terjadi penyesuaian postur tubuh yang menyebabkan
ketidaknyamanan pada ibu hamil dan dapat terjadi pada trimester I, trimester II dan trimester III
dimasa kehamilan.
Payudara sakit adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para
wanita. Biasanya, masalah ini muncul menjelang masa menstruasi atau menjadi tanda awal
kehamilan. Bagi yang sedang hamil, mungkin sering merasakan sakit di bagian payudara saat
ditekan atau bahkan hanya disentuh. Sebagian besar wanita mengeluh payudara sakit saat hamil.
Biasanya, hal ini terjadi pada saat trimester pertama kehamilan. Selama fase ini, payudara akan
terasa bengkak, perih, dan sensitif. Bahkan hanya dengan disentuh saja, rasa sakit di payudara
terasa semakin menjadi- jadi. Payudara saat hamil dimulai dua minggu setelah pembuahan.
Sekitar 17% wanita merasakan perubahan payudara sebagai tanda bahwa ia sedang hamil.
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau berisiko tinggi
mengalami stasis usus besar sehingga menimbulkan eliminasi yang jarang atau keras,
serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras (Uliyah, 2008).
Pengertian kelelahan secara sempit memang hanya sebatas pada lelah fisik yang
dirasakan saja. Hal ini dikarenakan setiap orang yang merasakan kelelahan hanya terbatas
pada keluhan-keluhan fisik yang mereka rasakan saja.

Pingsan saat hamil adalah kondisi ketika ibu hamil hilang kesadaraan secara tiba-tiba
selama beberapa detik hingga beberapa menit. Kondisi ini bisa dialami oleh ibu hamil sejak awal
kehamilan sampai saat menjelang persalinan.

30
31

Anda mungkin juga menyukai