Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA PENGGUNAAN KB BAGI PASANGAN USIA SUBUR

OLEH:
NI WAYAN SUSIANTI
NIM. P07124212081

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEBIDANAN
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penggunaan KB Untuk Pasangan Usia Subur


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Penggunaan KB Untuk Pasangan Usia
Subur
Sasaran : Ibu-ibu Nifas di Ruang Jepun RSUD Badung
Jumlah Sasaran : 7 Orang
Tempat : Ruang Jepun RSUD Badung
Hari, tanggal : jumat 17 Mei 2013
Waktu : 30 menit

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, ibu diharapkan dapat memahami mengenai Pentingnya
Penggunaan KB.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu dapat :
1. Menjelaskan mengenai pengertian KB dengan benar
2. Menjelaskan mengenai Pentingnya Penggunaan KB pada Pasangan Usia Subur
3. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam metode KB dengan benar

III. Materi
1. Pengertian KB
2. Pentingnya Penggunaan KB
3. Macam-macam metode KB

IV. Proses Belajar Mengajar


A. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
B. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan
No Langkah Waktu Catatan
Penyuluhan
1. Pembukaan 5 menit 1. Memberi salam dan - Kesepakatan
memperkenalkan diri. waktu 30
2. Mengggali pengetahuan ibu menit.
hamil tentang KB.
3. Menyepakati tujuan
penyuluhan.
4. Menyepakati metode dan
waktu penyuluhan.
5. Merangsang sasaran untuk
memulai proses belajar
dengan menyatakan
pentingnya penggunaan KB
untuk pasangan usia subur.
6. Membagikan leaflet pada
peserta sasaran.
2. Inti 15 menit 1. Menje
laskan mengenai pengertian
KB.
2. Menje
laskan mengenai Pentingnya
Penggunaan KB pada
Pasangan Usia Subur.
3. Menje
laskan mengenai macam-
macam metode KB.
4. Memb
erikan kesempatan kepada
para audiens untuk
mengajukan pertanyaan.
3. Penutup 10 menit 1. Merangkum materi yang
telah diberikan.
2. Melaksanakan evaluasi
secara lisan.
3. Menanggapi atas jawaban
dari ibu (memberi pujian
dan melengkapi jawaban
yang kurang).
4. Memberi salam penutup.

V. Alat / Sarana dan Sumber


1. Alat
a. Alat Bantu
1) Leaflet
2) LCD
3) Laptop

b. Alat Peraga
1) Power point

2. Sumber
Brosur Menyusui dan Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah Badung
www.satuan-acara-penyuluhan-sap-penyuluhan.html
VI. Pengorganisasian
A. Pengaturan Tempat Penyuluhan

2 2 Keterangan:
1. Penyuluh
2 2
2. Sasaran
2 2

2 2

2 2

2 2 2 2 2

Keterangan:
1. Penyuluh
2. Sasaran

B. Proses
1. Menginformasikan kepada peserta/ Ibu
2. Kehadiran peserta dikategorikan
a. Baik : Hadir 70% - 100%
b. Cukup : Hadir 40% - 60%
c. Kurang : Hadir 0 – 30%
3. Pada waktu penyuluhan berlangsung kira – kira 30 menit, keaktifan peserta
dimulai dengan kategori:
- Aktif : semua pertanyaan ditanggapi oleh sasaran dan sasaran
aktif mengajukan pertanyaan.
- Cukup aktif : beberapa pertanyaan dapat dijawab oleh sasaran, sasaran
mengajukan pertanyaan.
- Kurang aktif : tidak ada pertanyaan ataupun tanggapan dari sasaran.

C. Hasil
1. Jangka pendek : ibu dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.
2. Jangka panjang : ibu dapat memahami mengenai pentingnya penggunaan
KB dan dapat memilih jenis KB yang sesuai.
.
VII. Evaluasi
a. Prosedur : post test
b. Cara : test lisan
c. Alat : daftar pertanyaan

Lampiran
A. Materi penyuluhan
B. Daftar pertanyaan

Mengetahui Denpasar, 18 Juni 2011


Pembimbing Lapangan, Pembuat Laporan,

(I Dewa Ayu Sri Sutadnyani, SST ) ( Ni Wayan Susianti )


NIP.19600322 198203 2 003 NIM.P07124212081

Mengetahui
Pembimbing Institusi,
(Ni Luh Putu Sri Erawati, MPH)

MATERI
PENTINGNYA PENGGUNAAN KB UNTUK PASANGAN USIA SUBUR

1. PENGERTIAN
Keluarga Berencana (KB) adalah usaha untuk menjarangkan dan membatasi kelahiran
dengan maksud mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Keluarga kecil adalah keluarga
yang terdiri atas bapak, ibu dan dua orang anak saja, laki-laki dan perempuan sama saja. Bahagia
dan sejahtera diartikan kehidupan yang rukun, damai, terpenuhi kebutuhan material dan spiritual,
dan terbebas dari sakit mental, serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. PENTINGNYA PENGGUNAAN KB UNTUK PASANGAN USIA SUBUR


a. Perbaikan kesehatan badan ibu.
b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, beristirahat, dan menikmati
waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
d. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik.
Resiko yang dapat terjadi bila PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi, yaitu:
a. Kehamilan yang tidak direncanakan
b. Jarak anak yang terlalu dekat
c. Ketidaksiapan ekonomi keluarga untuk mensejahterakan seluruh anggota
keluarga.
Ketiga dampak tersebut akan berujung pada ketidak-siapan orang tua
untuk menerima kehadiran anggota baru, karena ibu akan memiliki resiko yang
tinggi untuk mengalami komplikasi saat kehamilan, persalinan dan nifas, serta
ketidaksiapan perekonomian keluarga untuk mensejahterakan seluruh anggota
keluarga.

3. MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI

a. METODE KB ALAMIAH

1) Metode Amenore Laktasi (MAL)


Adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). MAL sebagai
kontrasepsi bila:
 Menyusui secara penuh
 Belum haid
 Umur bayi kurang dari 6 bulan

Cara kerja : Penundaan/penekanan ovulasi.


Keuntungan kontrasepsi :
 Efektivitas tinggi
 Tidak mengganggu senggama
 Tidak ada efek samping secara sistemik
 Tidak perlu obat atau alat
 Tanpa biaya

Keterbatasan:
 Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pasca persalinan.
 Tidak melindungi terhadap IMS.

Cara pemakaian :
 Bayi disusui menurut kebutuhan bayi.
 Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.
 Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu malam membantu
mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.
 Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.
 Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai
metode KB lainnya.

Menyusui dapat menunda masa subur dan haid sehingga dapat menunda kehamilan
berikutnya. Untuk itu dalam menyusui bayinya, ibu harus memenuhi syarat sebagai berikut :
 Hanya memberikan ASI pada bayi lahir sampai usia 6 bulan (menyusui secara
eksklusif)
 Menyusui tidak terjadwal
 Menyusui sesuai kehendak bayi, kapanpun bayi ingin, malam hari atau siang hari
 Menyusui lebih dari 8-10 kali dalam sehari
 Tanpa selang waktu tidak lebih dari 6 jam tiap menyusui

Menyusui dapat dipakai sebagai alat KB karena dengan menyusui maka akan
merangsang pengeluaran hormon prolaktin dalam darah, yang akan menekan terjadinya masa
subur atau haid. Kadar hormon prolaktin dalam darah ini dipengaruhi oleh sering dan kuatnya
rangsangan payudara pada saat bayi menyusui.
Bila bayi tidak sering dan kuat menghisap payudara oleh karena pemakaian kempengan,
pemberian susu buatan, makanan tambahan, maka akan terjadi penurunan rangsangan. Ini yang
akan menurunkan efektifitas metode KB alamiah.

b. METODE KB SEDERHANA

Ibu yang sudah tidak memenuhi syarat sebagai pemakai metode KB alamiah, harus
memilih metode KB yang lain. Metode KB sederhana, seperti pantang berkala, senggama
terputus, kondom atau tisu anti hamil dapat digunakan, karena tidak berpengaruh terhadap
produksi ASI. Hanya saja pemakaiannya harus dengan cara yang benar sesuai anjuran, sehingga
dapat menekan kemungkinan kehamilan berikutnya.

c. METODE KB EFEKTIF

1. PIL KB
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan sebagai
kontrasepsi darurat.
Efek samping : gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur).

Cara kerja :
 Menekan ovulasi.
 Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan.
 Mengentalkan lendir servik.
 Mengganggu transportasi sperma.

Keuntungan :
 Tidak mengganggu hubungan seksual.
 Tidak mempengaruhi ASI.
 Kesuburan cepat kembali.
 Dapat dihentukan setiap saat.

Keterbatasan :
 Mengganggu siklus haid.
 Peningkatan atau penurunan berat badan.
 Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
 Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
 Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.

Cara pemakaian :
 Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
 Diminum setiap hari pada saat yang sama.
 Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan metode pelindung
sampai akhir bulan.
 Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.

2. SUNTIK PROGESTIN
Sangat efektif dan aman. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.
Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan. Cocok untuk masa menyusui, karena
tidak menekan produksi ASI.

Cara kerja :
 Mencegah ovulasi.
 Mengentalkan lendir servik.
 Menghambat transportasi sperma.

Keuntungan :
 Sangat efektif.
 Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
 Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause.
 Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
Keterbatasan :
 Gangguan siklus haid.
 Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
 Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat.

Cara pemakaian :
 Setiap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil.
 Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid.
 Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan hubungan seksual.
 Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM dalam
didaerah pantat. Suntikan diberikan setiap 90 hari.

3. KONTRASEPSI IMPLAN
Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, dan
Implanon. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi. Pemasangan dan
pencabutan perlu pelatihan. Kesuburan segera kembali setelah implant di cabut. Aman dipakai
saat laktasi.

Cara Kerja :
 Lendir serviks menjadi kental.
 Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
 Mengurangi transportasi sperma.
 Menekan ovulasi.

Keuntungan:
 Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
 Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
 Bebas pengaruh estrogen.
 Tidak mengganggu senggama.
 Tidak mengganggu produksi ASI.
 Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan.
Keterbatasan :
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak
(spotting), hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorhea. Timbul
keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual, pening/ pusing kepala,
peningkatan/ penurunan berat badan. Membutuhkan tindak pembedahan minor.

Cara Pemakaian :
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu sampai 6 bulan
pasca persalinan, pasca keguguran. Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR
dan ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat. Daerah pemasangan
atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub kutan). Daerah insersi harus tetap kering dan
bersih selama 48 jam pertama (untuk mencegah infeksi pada luka insisi). Balutan penekan tetap
ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5
hari). Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan wajar. Bila
ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan, atau bila ada rasa sakit
menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik. Setelah masa pemakaian habis, implan
harus segera dilepas.

4. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR).


Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang. Haid menjadi lebih lama dan lebih
banyak. Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan. Dapat dipakai oleh semua
perempuan usia reproduksi. Tidak boleh dipakai oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular
Seksual.
Ada beberapa jenis : CuT-380A, NOVA-T, Lípez Loops.

Cara Kerja :
 Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.
 Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
 Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan dan mengurang kemampuan sperma untuk fertilisasi.
 Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

Keuntungan :
 Efektifitas tinggi ( 0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun pertama,
1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan ).
 Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti).
 Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan kenyamanan seksual
karena tidak perlu takut untuk hamil.
 Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus ( apabila tidak terjadi
infeksi ).
 Dapat digunakan sampai menoupouse ( 1 tahun atau lebih setelah haid terakhir ).
 Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

Kerugian :
Efek samping yang umum terjadi :
 Perubahan siklus haid ( umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3
bulan ),
 Haid lebih lama dan banyak,
 Perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid lebih sakit.

Komplikasi lain :
 Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan perforasi dinding
uterus,
 Perdarahan berat pada waktu haid yang memungkinkan penyebab anemia.
 Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
 Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering
berganti-ganti pasangan.

Cara Pemakaian :
Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil. Hari pertama sampai ke-7
siklus haid. Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan setelah 6 bulan dengan
metode MAL. Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi ). Selama 1-5 hari setelah senggama
yang tidak dilindungi AKDR dipasang di dalam rahim. Kembali memeriksakan diri setelah 4-6
minggu setelah pemasangan. Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara
rutin terutama setelah haid. Segera kembali ke klinik apabila : tidak dapat meraba benang
AKDR, merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid terganggu atau
meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang mencurugikan, adanya infeksi. Setelah masa
pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.
5. KONTRASEPSI MANTAP

Merupakan satu metode KB untuk mengakhiri kesuburan. Cara ini hanya ditempuh
bagi pasangan yang mantap, artinya ikatan keluarga mereka benar-benar stabil, dan telah
memutuskan untuk tidak ingin menambah anak lagi, yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Cara ini sama sekali tidak mengganggu produksi ASI pada ibu menyusui. Jenis kontrasepsi ini
meliputi vasektomi pada pria dan tubektomi pada wanita.
DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa itu KB ?
2. Sebutkan manfaat dari KB ?
3. Sebutkan macam-macam metode kontrasepsi ?
4. Sebutkan beberapa keuntungan pemakaian alat kontrasepsi yang Anda ketahui ?

Anda mungkin juga menyukai