Anda di halaman 1dari 27

PENYIMPANAN VAKSIN

JAMHARIYAH,SST.,M.Kes.
PERALATAN RANTAI VAKSIN DI PUSKESMAS DAN PERKIRAAN JUMLAH
KEBUTUHAN

No. Nama Barang Kebutuhan Keterangan


Minimal
1. Lemari Es 1
2. Vaccine Carrier 3
3. Coolpack 2 4 untuk setiap vaksin carrier, 8 buah
0 untuk lemari es
4. Termometer 1
5. Indikator paparan 4 1 buah untuk lemari es, 1 buah untuk
suhu beku setiap vaksin carrier
6. Indikator paparan 4 1 buah untuk lemari es, 1 buah untuk
panas (VVM) setiap vaksin carrier
PENDISTRIBUSIAN

• Pemerintah bertanggung jawab dalam


pendistribusian logistik sampai ke tingkat provinsi.
Pendistribusian selanjutnya merupakan tanggung
jawab pemerintah daerah secara berjenjang dan
untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat gambar
berikut ini.
Seluruh proses distribusi vaksin dari pusat sampai ke tingkat pelayanan, harus
mempertahankan kualitas vaksin tetap tinggi agar mampu memberikan kekebalan
yang optimal kepada sasaran.
COLD/COOL
BOX
DISPOSIBLE

COLD/COOL
BOX
REUSABLE
GAMBAR : VAKSIN CARRIER
PENYIMPANAN VAKSIN

• Untuk menjaga kualitas vaksin tetap tinggi sejak diterima


sampai didistribusikan ketingkat berikutnya, vaksin harus
selalu disimpan pada suhu yang telah ditetapkan.
CARA PENYIMPANAN VAKSIN

Kabupaten/Kota Puskesmas

• Vaksin Polio disimpan pada • Semua vaksin disimpan


suhu -15º s.d. -25º C pada pada suhu 2º s.d.8º C pada
freeze room/freezer. lemari es.
• Vaksin lainnya disimpan • Khusus vaksin Hep.B, pada
pada suhu 2º s.d.8º C pada PMB disimpan pada suhu
coldroom atau lemari es. ruangan, terlindung dari
sinar matahari langsung.
SUHU PENYIMPANAN JENIS VAKSIN
BEBERAPA HAL DALAM PEMAKAIAN VAKSIN SECARA BERURUTAN

1. Keterpaparan Vaksin Terhadap Panas

• Vaksin yang telah mendapatkan paparan panas lebih banyak


(yg dinyatakan dg perubahan kondisi VVM A ke kondisi B)
HARUS digunakan terlebih dahulu meskipun masa
kadaluwarsanya masih lebih panjang. Vaksin dengan kondisi
VVM C dan D tidak boleh digunakan.
• VVM adalah alat pemantau paparan suhu panas.
• Fungsi VVM untuk memantau suhu vaksin selama dalam
perjalanan maupun dalam penyimpanan.
Vvm

• VVM ditempelkan pd setiap vial vaksin berupa bentuk


lingkungan dg bentuk segi empat pd bagian
dalamnya dg diameter sekitar 7 mm. VVM mempunyai
karakteristik yg berbeda, spesifik utk tiap jenis vaksin.
VVM utk vaksin Polio tidak dapat digunakan untuk
vaksin HB, begitu juga sebaliknya.
• Setiap jenis vaksin mempunyai VVM tersendiri. Semua
vaksin dilengkapi VVM kecuali BCG
2. Masa Kadaluwarsa Vaksin (Early Expire First Out/EEFO)
• Apabila kondisi VVM vaksin sama, maka digunakan vaksin
yang lebih pendek masa kadaluwarsanya( Early Expire
First Out /EEFO)

3. Waktu Penerimaan Vaksin (First In First Out /FIFO)


Vaksin yg diterima dahulu diterima sebaiknya dikeluarkan
terlebih dahulu asumsi bahwa vaksin yg diterima lebih awal
mempunyai jangka waktu pemakaian yg lebih pendek
4. Pemakaian Sisa Vaksin

• Vaksin sisa pada pelayanan statis (Puskesmas,RS,atau


praktik swasta) bisa digunakan pd pelayanan hari
berikutnya.
• Beberapa persyaratan yg harus dipenuhi :
– Disimpan dalm suhu 2 ͦC - 8 Cͦ
– VVM dalam kondisi A atau B
– Belum kadaluwarsa
– Tidak terendam air selama penyimpanan
– Belum melampaui masa pemakaian
Tabel : Masa Pemakaian Vaksin Sisa

Jenis Masa Pemakaian Keterangan


POLIO 2 Minggu Cantumkan tgl.pertama kali vaksin
digunakan
TT 4 Minggu sda
DT 4 Minggu sda
Td 4 Minggu sda
DPT-HB-Hib/Pentabio 4 Minggu sda
BCG 3 Jam Cantumkan waktu vaksin dilarutkan
CAMPAK 6 Jam sda

Vaksin sisa di pelayanan dinamis (Posyandu, sekolah)tidak boleh


digunakan kembali pada pelayanan berikutnya, harus dibuang
LETAK VVM PADA VAKSIN
PENYUNTIKAN YANG AMAN
MENGGUNAKAN ALAT SUNTIK & TEKNIK PENYUNTIKAN YANG
AMAN
Jenis alat suntik
Alat Keterangan
Semprit auto-disable (AD) Peralatan suntik yg rekomendasikan

Alat suntik prefilled auto-disable (PID) Tersedia utk vaksin Hep.B &TT

Semprit dan jarum yg bisa dipakai Tidak direkomendasikan


ulang(reusable)
Semprit dan jarum sekali pakai Utk tujuan mencampur vaksin saja (tdk
dibuang(non-AD) direkomendasikan saat ini)
SEMPRIT AUTO-DISABLE (AD)

 Adl semprit yg setelah dipakai mengunci sendiri dan hanya dapat


dipakai sekali.
 Semprit ini yg direkomendasikan utk semua jenis pelayanan
imunisasi
 Beberapa jenis semprit AD yg ada dilapangan:
 UnijectTM
 SoloshotTM
 destrojectTM
 UnivecTM
 Terumo
 K1TM
 Medeco inject@
LANGKAH –LANGKAH UMUM PENGGUNAAN SEMPRIT AD

1. Keluarkan semprit dan jarum dari bungkus plastik


(lepaskan dan buka ujung piston semprit dari paket )atau
lepaskan tutup plastiknya.
2. Pasang jarum pd semprit bila blm terpasang
3. Lepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum
4. Masukkan jarum ke dlm botol vaksin dan arahkan ujung
jarum ke bagian paling rendah dari dasar botol (dibawah
permukaan vaksin)
5. Tarik piston utk mengisi semprit, piston secara
otomatis akan berhenti setelah melewati tanda
0,05ml/0,5 ml dan anda akan mendengar bunyi “klik”
6. Tekan /dorong piston hingga isi semprit sesuai dosis
0,05ml/0,5ml. Lepaskan jarum dari botol. Untk
menghilangkan gelembung udara , pegang semprit
tegak lurus dan buka penyumbatnya. Kemudian
tekan dg hati-hati ke tanda tutup
7. Tentukan tempat suntikan
8. Dorong piston ke depan dan suntikkan vaksin. Setelah
suntikan, piston secara otomatis akan mengunci dan
semprit tidak bisa digunakan lagi. Jangan lagi menutup
jarum setelah digunakan.
9. Buang jarum dan semprit langsung kedalam kotak
pembuangan (safety box)

Safety box  wadah tahan bocor dan anti tusukan utk


menyimpan sampah benda-benda tajam
Piston bergerak ke belakang dan kedepan hanya sekali,
sehingga petugas kesehatan sebaiknya tidak
menggerakkan piston jika tidak perlu dan tidak mencoba
untuk menyuntikkan udara ke dalam botol (vial) karena
ini akan merusak semprit.
KEUNTUNGAN SEMPRIT AD

• Alat hanya bisa digunakan sekali


• Alat ini mengeliminasi penyebaran penyakit dari pasien
ke pasien yang disebabkan oleh penggunaan jarum dan
semprit yang terkontamiansi
• Alat ini menghemat waktu bagi para petugas kesehatan
untuk mensterilisasi
ALAT SUNTIK PREFILLED DEVICE (PID)

• PID adalah jenis alat suntik yang hanya bisa


digunakan sekali pakai dan telah berisi vaksin
dosis tunggal dari pabriknya.
• Alat suntik PID untuk Hep.B terutama
digunakan utk memberikan vaksin Hep.B
kepada bayi baru lahir
KEUNTUNGAN SEMPRIT PID

• Alat ini mencegah vaksin dari kontaminasi


• Alat ini memastikan dosis yang tepat
• Alat ini memberikan vaksin dan semprit bersama-sama
sehingga dalam set yang sama
• Semprit dan vaksin merupakan satu kemasan
• Alat ini berisi sedikit plastik daripada semprit sehingga
sampah bisa dikurangi
• Alat suntik satu dosis mengurangi vaksin terbuang yg
terjadi ketika menggunakan botol multi-dosis
• Untuk menyiapkan atau” mengaktifkan “ alat suntik prefilled
AD, tekan pelindung (penutup) jarum ke pangkal. Ini akan
membuka jalan cairan antara jarum dan wadah yang berisi
vaksin.
• Kemudian lepaskan penutup jarum, masukkan jarum ke
dalam tempat suntikan, dan berikan dosis itu dengan
menekan wadah sampai isinya kosong
Cara dan lokasi penyuntikan
Vaksin BCG DPT/HB Campak Polio HB Uniject

Tempat/ Lengan ka. atas Paha tengah Lengan ki atas mulut Paha sebelah
lokasi luar bag.luar ka.bag.tenga
suntikan h luar

Cara IK IM SK Diteteskan IM
penyuntika dimulut
n
Dosis 0,05 cc 0,5 ml 0,5 ml 2 tetes 0,5 ml
Ukuran 10mm,uk.26G 25mm,uk.23 25mm,uk.23G Uk.26G
jarum G
Jenis Bubuk+pelarut Siap pakai Bubuk+pelarut Botol dg Siap pakai
dropper
Bentuk Cairan putih Sama dg Cairan jernih Cairan jernih Cairan jernih
keruh dg sedimen BCG kekuning- warna merah
melayang bila kuningan jambu/
dikocok orange
Terimakasih.........

Anda mungkin juga menyukai