Anda di halaman 1dari 74

PENYUNTIKAN YANG AMAN

PROGRAM IMUNISASI

Kabid P2P
Dinkes Aceh Barat
Pasal 31
 Proses pemberian imunisasi harus
memperhatikan:
 a. keamanan, mutu, dan khasiat Vaksin
yang digunakan; dan
 b. penyuntikan yang aman (safety
injection) agar tidak terjadi penularan
penyakit terhadap tenaga kesehatan yang
melaksanakan pelayanan imunisasi dan
masyarakat serta menghindari terjadinya
KIPI.
PMK NO 12 THN
 Pasal 33
 Seseorang atau sekelompok orang yang melakukan
tindakan menghalang-halangi penyelenggaraan
Imunisasi Program dapat dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENYUNTIKAN YANG AMAN

Penyuntikan yg aman :
Penyuntikan yg tidak merugikan si
penerima,
petugas kesehatan
masyarakat
lingkungan.
Tujuan

 Mampu melaksanakan berbagai prinsip


penyuntikan yang aman
 Menggunakan alat suntik dan melakukan teknik
penyuntikan yang aman.
 Memberikan vaksin yang tepat secara aman
 Mencegah luka tusukan jarum dan infeksi
 Memantau KIPI

5
Penyuntikan Yang Aman

 Cakupan   mutu 
 1987  reuse syringe disterilkan dgn sterilisator uap
 1999  WHO/UNICEF/UNFPA joint statement on
the use of autodisable syringe
 2002  introduction kebijakan safety injection
& safe disposal
 2003  menggunakan ADS utk Prog .imunisasi
PENGERTIAN :
Kondisi dimana setelah penyuntikan :
 Sasaran memperoleh kekebalan
 Tidak ada dampak negatif pd sasaran & petugas:
 Kecelakaan/tertusuk jarum
 Penularan penyakit
 KIPI  kesalahan prosedur
 Tidak ada dampak negatif pd masyarakat & lingkungan :
 Kecelakaan/tertusuk jarum  Limbah alat suntikdll
 Penularan penyakit
PENYUNTIKAN YG AMAN MEMERLUKAN

1. Logistik imunisasi :
 Vaksin yg berkualitas  syarat vaksin
 ADS yg cukup (sesuai dgn sasaran)
 Safety box (kotak pengaman jarum suntik)
2. Penyuntikan :
 Teknik yg tepat
 Sesuai dgn standar prosedur
 Pencegahan luka tusukan jarum & infeksi
PENYUNTIKAN YG AMAN
MEMERLUKAN
3. Penanganan limbah :
 Penggunaan kotak pengaman
 Pembuangan limbah tajam dan limbah imunisasi
lainnya secara aman
 Memusnahkan limbah imunisasi
4. Pemantauan KIPI 
Penyuntikan yg tidak aman  KIPI 
kesalahan program
KEAMANAN & KUALITAS VAKSIN
“ OPEN VIAL POLICY “
 Untuk mengurangi vaksin terbuang --- standar WHO
pengg vial yg sudah dibuka

 Dulu : vial vaksin telah dibuka setelah keg selesai


dibuang  SALAH

 Sekarang : revisi kebijakan utk vaksin


 DPT/HB,TT,DT, Td, bisa digunakan sp max 4 minggu,
 Polio 2 minggu ,
 Campak 6 jam,
 BCG 3 jam
KEAMANAN & KUALITAS VAKSIN(6)
Syarat kondisi vaksin (hanya utk unit statis atau dlm
gedung) :
 Tgl kadaluarsa tidak dilampaui
 Vaksin disimpan pada 2º - 8º C
 Tutup vaksin tidak terendam air
 Pemberian tiap dosis --- teknik aseptik
 VVM kondisi A atau B
KEAMANAN & KUALITAS VAKSIN(7)
PERANAN PELARUT
 Pelarut spesifik utk tiap vaksin
 Pelarut salah - dosis vaksin kurang tepat -akibat buruk
 Pelarut disimpan dalam LE 2 – 8º C 24 jam sebelum dipakai
 Pelarut disimpan, digunakan dgn benar tdk menimbulkan
vaksin rusak atau dosis tdk tepat
safety
 Keamanan vaksin paling tinggi diantara produk obat
lainnya
 Bayi sehat

 Tidak boleh menjadi sakit/ cacat/ mati kalau


diimunisasi
 Vaksin (antigen)
 imunigenitas  memberikan proteksi

 Reaktogenitas

• efek samping dapat diperkirakan  antisipasi


 Vaksin ideal : imunogenitas tinggi dan reaktogenitas
rendah ??
APLIKASI DI LAPANGAN(1)
Menyuntik:
• Menyuntik hanya atas indikasi;
• Gunakan alat suntik yang baru
(steril) utk tiap penyuntikan;
• Cegah kontaminasi
Mencuci
tangan
merupakan
cara
sederhana
untuk
melindungi
petugas dan
sasaran
imunisasi
Cara Melarutkan Vaksin
 Pelarutan vaksin hanya dilakukan bila Mis: Vak Campak
ada sasaran yg datang

 Pelarut harus berasal dari produsen yg


sama dengan vaksin

 Sebelum dilarutkan cek VVM dan VVM


kadaluarsa

 Memperhatikan tindakan aseptik dalam


pelarutan

 Satu jarum suntik 5 cc hanya untuk


melarutkan satu vial vaksin

 Mencatat jam pelarutan vaksin pada vial


Cara penyimpanan vaksin yang
sudah digunakan
Cara Mencegah Luka Tusukan Jarum dan Infeksi
1. Mengurangi keinginan
untuk memegang jarum dan
semprit
2. Memegang semprit dan
jarum dengan aman
3. Mengatur tataletak tempat
pelayanan imunisasi

4. Mengatur posisi anak yg tepat untuk penyuntikan


5. Mempraktekkan pembuangan sampah medis tajam
secara aman
PENYUNTIKAN YANG AMAN
Teknik Pemberian Vaksin
Intramuscular
Subcutaneous e.g. hepatitis A and B,
e.g. measles, mumps,
rubella, varicella
DTP

Intradermal
Oral BCG
e.g. polio
Penyuntikan vaksin



Posisi anak ketika divaksinasi
.
Lengan yg satu Tangan yg lain
dijepit ketiak ibu dipegang ibu,
Kemudian anak
dipeluk

Tungkai anak
dijepit paha ibu
Imunisasi Dasar Rutin
Imunisasi Lanjutan pada batita
APLIKASI DI LAPANGAN(2)

Setelah menyuntik:
• Cegah kecelakaan tertusuk jarum
Tidak memasang kembali tutup jarum
Masukkan alat dan jarum suntik bekas ke dalam
kotak pengaman segera setelah selesai menyuntik
a. Semprit sekali pakai / Auto Disable Syringe
(ADS)

Semprit yang setelah dipakai mengunci


sendiri dan hanya dapat dipakai sekali

Uniject
Soloshot
Destroject
Univec
Terumo
K1
Medeco inject
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 25
Keuntungan Semprit sekali
pakai :
• Alat ini hanya bisa digunakan sekali
• Mengeliminasi penyebaran penyakit dari
pasien ke pasien
• Menghemat waktu untuk mensterilisasi

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 26


Langkah-langkah penggunaan ADS :

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 27


Langkah2 penggunaan Semprit sekali pakai
1. Keluarkan semprit dari bungkus plastik
2. Pasang jarum pada semprit bila jarum belum
terpasang
3. Lepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum
4. Masukkan jarum ke dalam botol vaksin, ujung jarum
berada di bawah permukaan vaksin
5. Tarik piston untuk mengisi semprit. Piston secara
otomatis akan berhenti setelah melewati tanda
0,05/0,5 ml dan terdengar bunyi klik
6. Tekan/dorong piston hingga isi semprit sesuai dosis
0,05/0,5 ml
7. Lepaskan jarum dari botol, keluarkan sisa gelembung
udara pada semprit
8. Lakukan penyuntikan. Setelah penyuntikan piston
secara otomatis akan mengunci dan semprit tidak bisa
digunakan lagi.
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 28
b. Alat suntik Prefilled Injection Device (PID)

Jenis alat suntik yang telah berisi vaksin dosis


tunggal dari pabriknya.

Contoh: - Hepatitis B
- Tetanus Toksoid

Keuntungan:

-Mencegah vaksin dari kontaminasi


-Memastikan dosis yang tepat
-Vaksin & Semprit dalam set yang sama
-Mengurangi vaksin terbuang

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 29


Langkah-langkah penggunaan PID

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 30


Langkah2 Penggunaan PID
1. Keluarkan PID dari kemasan
2. Dorong dan tekan dengan cepat penutup
jarum ke dalam port
3. Jarak antara penutup jarum dan port akan
hilang dan terasa ada klik
4. Keluarkan penutup jarum
5. Pegang PID pada port dan suntikkan jarum ke
lokasi suntikan
6. Tekan reservoir (gelembung vaksin) untuk
mengeluarkan vaksin.
7. Sesudah reservoir kempes, tarik PID keluar

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 31


c. Semprit & Jarum sekali buang

 Semprityang hanya bisa dipakai sekali


dan dibuang (disposable), tidak
direkomendasikan untuk suntikan dalam
imunisasi karena resiko penggunaan
kembali semprit dan jarum tersebut
menyebabkan resiko infeksi tinggi
(WHO,UNICEF & UNFPA, 1999)

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 32


Teknik penyuntikan Imunisasi
Lokasi suntikan pada bayi
• Prosedur penyuntikan :
 Mengunakan ADS baru & steril.
 Pastikan ADS tidak rusak & belum kedaluarsa.
 Tidak menyentuh jarum.
 Membersihkan kulit dg kapas + air matang, tunggu kering.
 Menyuntikkan vaksin sesuai dg jenis vaksin.
 Tidak memijat-mijat daerah bekas suntikan.
 Jika perdarahan, menekan daerah suntikan dg kapas
kering baru hingga darah berhenti.
 Membuang ADS bekas pakai langsung ke dalam safety box
tanpa melakukan penutupan kembali jarum suntik
(recapping)

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 35


Intrakutan

Suntikan BCG diberikan pada


lengan kanan atas.
• Dosis 0,05cc, disuntikkan
ke dalam lapisan kulit
dengan pelan-pelan
(intrakutan).
• Untuk memberikan
suntikan intrakutan secara
tepat,harus menggunakan
jarum pendek yang sangat
halus (10mm, ukuran 26).

36
Intramuskular
Suntikan diberikan pada paha
tengah luar secara intramuskular
dengan dosis 0,5 cc
Cara Pemberian :
• Letakkan bayi dengan posisi miring di atas
pangkuan ibu dengan seluruh kaki telanjang.
• Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi.
• Pegang paha dengan ibu jari dan jari
telunjuk.
• Masukkan jarum dengan sudut 900.
• Tekan seluruh jarum langsung ke bawah
melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot.
Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi
rasa sakit.

37
Subkutan
Suntikan campak diberikan pada lengan kiri atas
secara subkutan dengan dosis 0,5 cc
Cara Pemberian :
• Atur bayi dengan posisi miring di atas
pangkuan ibu dengan seluruh lengan
telanjang.
• Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi.
Gunakan jari-jari kiri anda untuk menekan ke
atas (mencubit) lengan bayi
• Cepat tekan jarum ke dalam kulit yang
menonjol ke atas dengan sudut 450.
• Untuk mengontrol jarum, peganglah ujung
semprit dengan ibu jari dan jari telunjuk anda
tetapi jangan sentuh jarum.

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 38


Prosedur pelarutan vaksin
 Menggunakan pelarut yg tepat dan berasal dari
produsen yg sama.
 Memperhatikan kedaluarsa pelarut.
 Memperhatikan VVM dan kedaluarsa vaksin
 Hanya melarutkan vaksin bila telah ada sasaran
imunisasi.
 Saat melarutkan vaksin, suhu pelarut dan vaksin
harus sama (2-8 oC).
 Memperhatikan tindakan aseptik dalam pelarutan
 Hanya menggunakan satu semprit untuk satu vial
vaksin. Setelah dipergunakan semprit langsung
dibuang ke safety box.
 Mencatat jam pelarutan vaksin
 Tidak mempergunakan vaksin bila telah lewat “masa
pakai” setelah pelarutan.

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 39


PEMILAHAN LIMBAH
tajam medis non-tajam non-medis

Apa yang dilakukan dengan Vial, Ampul, Tutup jarum suntik,


plastik packaging alat suntik?
PENGUMPULAN LIMBAH
 Limbah posyandu, pustu, polindes
dikumpulkan ke puskesmas.

 Simpan limbah medis di lokasi yang aman


hingga dibawa ke lokasi pemusnahan akhir
(max 1 bulan).
PEMUSNAHAN AKHIR
Insinerasi suhu tinggi

DD-Best DD-Mini SICIM De Montfort


Praktek Penyuntikan Yang Tidak Aman

Membahayakan penerima suntikan, &


petugas kesehatan, & masyarakat

PENYUNTIKAN YANG AMAN


Penanganan Limbah
Yang tidak benar
Contoh pembuang limbah yang tidak
aman bagi masyarakat & lingkungan
Cara pengamanan jarum suntik
bekas pakai
Tidak Benar

•Segera masukkan
jarum suntik bekas
pakai kedalam safety
box (tanpa direcapping).

•Safety box hanya untuk


alat suntik bekas pakai
dan tutup jarum.

•Kumpulkan seluruh
bekas ampul pelarut,
vial vaksin, tutup
vaksin, limbah
lainnya (kapas)
didalam kantong atau
wadah yang aman.
Demonstrasi & Praktek
Penyuntikan
B. Pemberian Vaksin Yang Tepat Secara Aman

Penyuntikan Vaksin Yang Tepat Secara


Aman Meliputi:
 Kualitas vaksin yang terjamin
 Penyuntikan yang steril
 Melarutkan vaksin secara benar
 Lokasi suntikan yang tepat
 Penapisan indikasi kontra
 Teknik penyuntikan yang benar

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 55


Contoh praktek imunisasi yg tidak tepat & reaksi

Praktek tidak tepat Reaksi hebat yang mungkin


timbul setelah imunisasi
Suntikan tidak steril
 Penggunaan kembali semprit dan Infeksi seperti abses lokal di tempat
jarum sekali buang suntikan, gejala sepsis, toxis shock
 Sterilisasi semprit dan jarum yang syndrome atau kematian
tidak memadai
 Vaksin atau pelarut yang Penyebaran infeksi melalui darah
terkontaminasi seperti hepatitis B,C, HIV

Kesalahan pencampuran
 Kocokan vaksin yang tidak memadai Abses lokal
 Pencampuran dengan pelarut yang Vaksin tidak efektif
tidak tepat
 Obat mengganti vaksin atau pelarut Efek negatif dari obat, misal insulin,
oksitosin, agen untuk mengurangi
 Penggunaan kembali vaksin yang tegangan otot
telah dicampur dengan pelarut pada Kematian
pelayanan berikutnya Bab 4 Penyuntikan yang Aman 56
Contoh praktek imunisasi yg tidak tepat & reaksi

Praktek tidak tepat Reaksi hebat yang mungkin


timbul setelah imunisasi

Suntikan di tempat yang salah


 BCG diberikan di bawah kulit Reaksi lokal atau abses
(subcutaneous)
 DTP/DT/TT terlalu superfisial Reaksi lokal atau abses
Kerusakan syaraf statik
 Suntikan ke dalam pantat (bokong)

Pengangkutan/penyimpan vaksin
yang salah
 VVM berubah warna Reaksi lokal dari vaksin berlebih
 Gumpalan vaksin serab (adsorbed) Vaksin tidak efektif

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 57


ad 1. Cara2 Meningkatkan Keamanan
Penyuntikan

a. Menyiapkan bundling (vaksin, ADS, kotak pengaman


semprit)
b. Menyiapkan vaksin hanya pada waktu akan
memberikan suntikan
c. Jangan biarkan jarum terpasang di atas tutup botol
vaksin
d. Ikuti petunjuk penyimpanan dan penggunaan vaksin
e. Ikuti prosedur yang aman untuk mencampur vaksin
f. Gunakan semprit sekali pakai
g. Antisipasi terjadinya gerakan mendadak anak selama
penyuntikan

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 58


Jangan Membuka Karet Penutup

INGAT !!! Vaksin atau menyedot langsung


dari vial
Jangan meninggalkan jarum
suntik tertanam dalam vial.

•Jangan Menyiapkan suntikan


sebelum anak / sasaran hadir

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 59


ad 2. Praktek Penyuntikan Yang Tidak
Aman
a. Praktek yang dapat membahayakan
penerima suntikan
b. Praktek yang dapat membahayakan
petugas kesehatan
c. Praktek yang dapat membahayakan
masyarakat

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 60


C. Pencegahan Luka Tusukan Jarum Dan Infeksi

Tusukan jarum dapat terjadi :


• Jika petugas kesehatan menutup kembali
jarum atau berjalan sementara membawa
semprit dan jarum bekas
• Jika pasien khususnya anak-anak tidak
dalam posisi yang aman ketika mereka
menerima suntikan
• Jika praktek-praktek pembuangan yang
tidak aman membiarkan orang atau hewan
terkena semprit atau jarum bekas

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 61


Penanganan limbah tidak aman
Cara Mencegah Luka Tusukan Jarum dan Infeksi
1. Mengurangi keinginan
untuk memegang jarum dan
semprit
2. Memegang semprit dan
jarum dengan aman
3. Mengatur tataletak tempat
pelayanan imunisasi

4. Mengatur posisi anak yg tepat untuk penyuntikan


5. Mempraktekkan pembuangan sampah medis tajam
secara aman
Bab 4 Penyuntikan yang Aman 63
ad.2.Memegang semprit dan jarum dengan
aman

PENTING: Jika anda menyentuh bagian-bagian ini, buang semprit


dan jarum dan ambil semprit yang baru dan steril.
ad.4. Mengatur posisi anak yang tepat
untuk penyuntikan
Posisi anak ketika divaksinasi
.
Lengan yg satu Tangan yg lain
dijepit ketiak ibu dipegang ibu,
Kemudian anak
dipeluk

Tungkai anak
dijepit paha ibu

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 66


Pencegahan tertusuk jarum :
Posisi bayi ketika diimunisasi
ad. 5. Pembuangan sampah semua benda
medis tajam secara aman

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 68


Menggunakan Kotak Pengamanan (safety box)
 Kotak tahan air dan tusukan
Pembuatan dan penggunaan kotak pengaman

Jika kotak pengaman tidak


digunakan, tutup pembuka kotak
di bagian atas

Simpan kotak pengaman di tempat


kering, aman dan jauh dari
jangkauan anak-anak dan
masyarakat umum, sampai kotak ini
telah dibuang dengan aman.

Kotak pengaman hanya untuk


tempat pembuangan semprit

Setelah pelayanan di posyandu kotak


pengaman dibawa kembali ke
Puskesmas
Jangan membuang ADS dalam safety box
melebihi ¾ box  mencegah tertusuk jarum

Bab 4 Penyuntikan yang Aman 70


Bab 4 Penyuntikan yang Aman 72
Sering kali kita mengeluh karena belum berbuat maksimal

Sudahkah berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh .

Anda mungkin juga menyukai