Anda di halaman 1dari 55

MANAJEMEN SPESIMEN

LABORATORIUM KESEHATAN
DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA
MARET 2020
ALUR KEGIATAN DI LABORATORIUM

Penerimaan • Dinas Kesehatan / RS


• Nasofaring / Orofaring /BAL
spesimen • Sputum

• Terfokus untuk Molekuler saja


Pemeriksaan • Merujuk pada petunjuk WHO
spesimen

Pelaporan
PROPORSI KESALAHAN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TAHAPAN

1. PENGAMBILAN SPESIMEN
2. PENGEPAKAN SPESIMEN
3. PENGIRIMAN SPESIMEN
PENGAMBILAN SPESIMEN

• PETUGAS MELAKUKAN:
• PENGAMBILAN SPESIMEN
• PENYIMPANAN SPESIMEN
• PENEMPELAN LABEL PADA SPESIMEN
DAN SETIAP RANGKAP KUESIONER KASUS
PERALATAN DAN PERSIAPAN
PENGAMBILAN SPESIMEN

Sarung tangan bebas Viral Transport Swab


Masker serbuk Medium (VTM) Dacron/Rayon

Label (ID) Parafilm Kuesioner ILI


PERSIAPAN PENGAMBILAN
SPESIMEN
Pengambilan Spesimen 1

1. KENAKAN MASKER BEDAH

2. KENAKAN SARUNG TANGAN


LATEX BEBAS SERBUK
Pengambilan Spesimen 2

3. SIAPKAN LABEL ID, VTM, SWAB DAN PARAFILM.

Viral Transport Swab


Medium (VTM) Kuesioner ILI Dacron/Rayon

Parafilm Label (ID)


DEFINISI KASUS

8
DEFINISI KASUS

9
JENIS SPESIMEN

Wajib
diambil bila

memungkin
kan
JENIS SPESIMEN

Wajib
diambil bila

memungkin
kan
VTM (VIRAL TRANSPORT MEDIUM)

• Steril
• Larutan Isotonik
• Mengandung Protein
• Mengandung Antibiotik
• Buffer pH
• Indikator (Phenol Red)*

Contoh VTM :
Hanks Balanced Salt Solution (HBSS), Virocult, MEM, UTM, dll
VTM (VIRUS TRANSPORT MEDIUM)

• Di Simpan dalam Freezer -20oC


(Dalam kondisi Beku, VTM
berwarna Kuning = Normal)
• Jika akan digunakan Dicairkan
terlebih dahulu
• Hindari Beku-Cair (Frezze-
Thaw)
 VTM Rusak

VTM dalam keadaan Beku


GAMBAR VTM
(VIRUS TRANSPORT MEDIUM)

Masih Bisa digunakan Tidak Bisa digunakan


ALAT/BAHAN PENGAMBILAN SPESIMEN

Swab Dacron/Rayon
Pengambilan Spesimen

Cara memegang swab yang BENAR

Cara memegang swab yang SALAH

WHO/CDS/EPR/ARO/2006.1
POSISI
PENGAMBILAN
SPESIMEN SWAB
PADA ANAK-ANAK
Pengambilan Spesimen

Pengambilan Usap Hidung (nasal swab)

LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN USAP HIDUNG:


a. JIKA HIDUNG PASIEN PENUH MUCUS SEBAIKNYA
DIBERSIHKAN DAHULU
b. MASUKKAN SWAB PADA LUBANG HIDUNG,
SEJAJAR PALATUM, BIARKAN BEBERAPA DETIK,
USAPKAN PADA KEDUA ATAU SALAH SATU
LUBANG HIDUNG DENGAN SWAB DENGAN SEDIKIT
TEKANAN KE DINDING.
Pengambilan spesimen 6

Pengambilan Usap Hidung


(Nasal Swab)

KURANG
BENAR

Pengambilan Usap
Hidung (Nasal Swab)

BENAR
Pengambilan Spesimen
Pengambilan Usap Tenggorok (throat swab)

LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN USAP


TENGGOROK:
1. PASIEN DIPOSISIKAN DENGAN MULUT TERBUKA
DAN LIDAH MENJULUR KELUAR. JIKA
MEMUNGKINKAN DAPAT DIGUNAKAN SPATEL
2. USAPKAN SWAB PADA BELAKANG PHARINX.
3. MASUKKAN SWAB DALAM VTM, PATAHKAN
TANGKAINYA, TUTUP VIAL. (1 VIAL = 2 SWAB)
Pengambilan spesimen 9
Pengambilan Usap
Tenggorok (Throat Swab)

KURANG
BENAR

Swab diusapkan
pada bagian
belakang pharinx
Pengambilan Usap
Tenggorok (Throat
Swab)

BENAR
TAHAP PENGAMBILAN NASOFARING

1. Gunakan swab yang terbuat dari Dacron/rayon steril dengan tangkai


plastic atau jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur). Jangan
menggunakan swab kapas atau swab yang mengandung Calcium
Alginat atau Swab kapas dengan tangkai kayu, karena mungkin
mengandung substansi yang dapat menghambat menginaktifasi virus
dan dapat menghambat proses pemeriksaan secara molekuler.
2. Pastikan tidak ada Obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
3. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan posisi
swab pada septum bawah hidung.
4. Masukkan swab secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring.
TAHAP PENGAMBILAN NASOFARING
PENGAMBILAN SPESIMEN SPUTUM

1. Container Steril spesimen


2. Plastik Klip atau Plastik pembungkus container siapkan
3. Sputum di tampung dalam container Steril
Pengambilan Spesimen
Tempelkan label kecil di VTM dan label besar di setiap rangkap kuesioner kasus

JANGAN LUPA!!!
BERI LABEL ID DI SETIAP LEMBAR FORMULIR,
TERMASUK RANGKAP-NYA!

Kuesioner Kasus ILI


Pengambilan spesimen
Patahkan batang swab, pastikan tidak terlalu panjang
sehingga dapat ditutup rapat
Pengambilan Spesimen
8. Spesimen swab hidung 9. Lilitkan parafilm di bagian
dan swab tenggorok antara tutup dan badan
digabung dalam satu tabung, supaya tidak bocor
VTM

Vial

usap hidung

usap tenggorok
TAHAPAN

1. PENGAMBILAN SPESIMEN
2. PENGEPAKAN SPESIMEN
3. PENGIRIMAN SPESIMEN
32
PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN

• Spesimen pasien harus dilakukan tatalaksana sebagai UN3373,


"Substansi Biologis, Kategori B", ketika akan
diangkut/ditransportasikan dengan tujuan diagnostik atau
investigasi.
• Semua spesimen harus dikemas untuk mencegah kerusakan dan
tumpahan. Adapun system yang digunakan adalah dengan
menggunakan tiga lapis (Three Layer Pacakging) sesuai dengan
pedoman dari WHO dan International Air Transport Association
(IATA).

31
BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK
PENGEPAKAN
•PLASTIK KLIP
•TISSUE
•KOTAK PENGIRIMAN PRIMER/PARALON
•PARAFILM
•COOL BOX DAN ICE PACK NYA
•KERTAS KORAN/KERTAS BEKAS ATAU PENGGANJAL LAINNYA
•TERMOMETER
•LABEL PENGIRIMAN
PENGEPAKAN/PENGIRIMAN
1. Masukkan cryo tube berisi serum ke dalam plastik klip per
spesimen Jika menggunakan pot maka setiap pot dapat diisi
beberapa cryo tube
2. Demikian juga untuk usap tenggorok harus dikirim dalam plastik
klip secara terpisah (per pasien/spesimen)

33
PENGEPAKAN/PENGIRIMAN

4. Masukkan seluruh spesimen dimasukkan ke


dalam cool box yang berisi ice pack yang terlebih
dahulu dibekukan. Suhu pengiriman dijaga 2-8°C
5. Ice packs sebaiknya ditempatkan pada sisi kiri
kanan (ditambahkan juga bagian atas-bawah jika
memungkinkan).
6. Harus dapat dipastikan bahwa spesimen tetap
terjaga kondisi suhunya tetap dingin saat diterima
di laboratorium
TAHAPAN PENGEPAKAN SPESIMEN
a. Masukkan dalam plastik kedap air
b. Sisipkan kertas penyerap cairan
TAHAPAN PENGEPAKAN SPESIMEN
c. Spesimen dimasukkan kedalam
wadah pengiriman primer
d. Tutup wadah
TAHAPAN PENGEPAKAN SPESIMEN
e. Wadah pengiriman primer dimasukkan ke dalam pengiriman sekunder
f. Diisi dengan ice pack di sekeliling dan di atas wadah pengiriman primer
Penempatan Ice Pak diposisikan seluruh sisi (atas-bawah dan kiri-kanan)
Minimal Ice pack yang diperlukan adalah 6 buah
Tempatkan Pengganjal (berupa potongan kertas) dan Termometer
Tempatkan Ice Pack di Atas
TAHAPAN

1. PENGAMBILAN SPESIMEN
2. PENGEPAKAN SPESIMEN
3. PENGIRIMAN SPESIMEN
PENGIRIMAN SPESIMEN
• ALAMAT DISESUAIKAN DENGAN LABORATORIUM REGIONAL
YANG DITUNJUK SESUAI DAERAH MASING-MASING.
• TIDAK SEMUA MENUJU PUSLITBANG BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI
DASAR KESEHATAN
Kepada:
LABORATORIUM REGIONAL
d/a

disesuaikan dengan Laboratorium


Regional yang ditunjuk sesuai daerah
masing-masing
(Lihat lampiran buku)
Pengirim:
Dr………..
Puskesmas……………
(Kota………….)
Telp:…………..
H
Kepada:
Dr. Krisna Nur AP, MS (ILI)
Laboratorium Virologi

O
Pusat Biomedis Dan Teknologi Dasar Kesehatan

T
Badan Litbang Kesehatan
Jalan Percetakan Negara 23 A

N
Jakarta Pusat 10560
Telp : 021-42887583/ 021-42881745

O
Pengirim:

C
Dr………..
Puskesmas……………
(Kota………….)
Telp:…………..
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Hasil pemeriksaan laboratorium dikirimkan oleh laboratorium


kesehatan daerah (Labkesda) ke Surveilans P2P Dinas Kesehatan
• Dinas Kesehatan mengirimkan hasil pemeriksaan ke Sudin
Kesehatan wilayah untuk diinformasikan ke Puskesmas dan
Rumah Sakit yang merawat kasus.
• Pelaporan satu pintu ini diharapkan dapat lebih memudahkan
berbagai pihak terkait agar dapat berkoordinasi lebih lanjut.

44
ALUR KOORDINASI DAN
PELAPORAN SKDR
Pasien Rawat
Klinik Swasta/
Fasyankes Jalan Rumah Sakit
private di
Puskesmas
desa

Laboratorium
Unit Surveilans Puskesmas
Puskesmas

Laboratorium
Unit Surveilans Kabupaten/ Kota
Kabupaten/ Kota

Laboratorium
Propinsi
Unit Surveilans Propinsi

Laboratorium Kementerian Kesehatan RI


Rujukan Nasional Dinkes Prov/Kota/Kabupaten (Direktorat Simkarkesma, Ditjen
PP dan PL)

Pelaporan PHEIC
Rujukan spesimen
Pelaporan kasus
Umpan balik rujukan spesimen
Tindak lanjut pelaporan kasus
ACKNOWLEDGMENT

• PUSKESMAS SENTINEL ILI


• DINAS KESEHATAN KAB./KOTA DAN DINAS KESEHATAN PROVINSI
• LABORATORIUM REGIONAL
• SUBDIT SURVEILANS
• WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) - INDONESIA
• CENTER DISEASE CONTROL (CDC) - INDONESIA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai