Anda di halaman 1dari 11

Prosedur Pemberian

Medikasi Parenteral
Dosen Pengajar:
Erika Untari Dewi, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
Nama Kelompok:
1. Bergita Maria Bian (2021.01.002)
2. Ema Nanda Manuhury (2021.01.008)
3. Grace Dian Permana (2021.01.012)
4. Intan Pratiwi (2021.01.016)
5. Muhammad Azhari Rosjadie (2021.01.022)
6. Niken Triana Permatasari (2021.01.026)
7. Ratna Agustin (2021.01.030)
8. Resta Mayyane Putri (2021.01.034)
9. Selvy Andayani (2021.01.038)
Latar Belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah
memberi obat yang aman dan akurat kepada klien.
Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang
bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien
dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan
efek samping yang serius atau berpotensi
menimbulkan efek yang berbahaya bila kita
memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan
anjuran yang sebenarnya.
Pengertian
● Obat Parenteral yaitu sediaan yang
digunakan tanpa melalui mulut atau
dapat dikatakan obat dimasukkan
dalam tubuh selain saluran cerna
(langsung ke pembuluh darah)
sehingga memperoleh efek yang cepat
dan langsung sasaran. Misalnya
suntikan atau insulin. Injeksi dan infus
termasuk semua bentuk obat yang
digunakan secara parenteral.
Tujuan
Tujuan pemberian parenteral yaitu
agar dapat langsung menuju
sasaran. Rute parenteral
biasanya digunakan untuk obat
yang absorbsinya buruk melalui
saluran cerna. Pemberian
parenteral juga digunakan untuk
pengobatan pasien yang tidak
sadar dan dalam keadaan yang
memerlukan kerja obat yang
cepat
Macam-macam Pemberian Parenteral
Macam macam Pemberian Parenteral

1. Pemberian obat via jaringan intra kutan


Memberikan atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit. Intra kutan
biasanya di gunakan untuk mengetahui sensivitas tubuh terhadap obat yang
disuntikkan.
● Indikasi dan Kontra Indikasi
● Indikasi : bisa dilkakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja
sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak
alergi. Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan pungguang
bagian atas.
● Kontra Indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi kulit
2. Pemberian obat via jaringan subkutan
Memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dapat dilakukan pada
daerah lengan bagian atas sebelah luar atau sepertiga bagian dairi bahu, paha
sebelah luar, daerah dada dan sekitar umbilicus (abdomen).
• Indikasi dan Kontra Indikasi
• Indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama,
karena tidak memungkinkan diberikan obat secara oral, bebas dari infeksi, lesi
kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras besar di bawahnya, obat
dosis kecil yang larut dalam air.
• Kontra indikasi : obat yang merangsang, obat dalam dosis besar dan tidak larut
dalam air atau minyak.
3. Pemberian obat via intra vena langsung
Pemberian melalui vena langsung, dilakukan pada vena mediana kubiti/vena
cephalika (lengan), vena sephanous (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis
(kepala)
• Indikasi dan Kontra Indikasi
• indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral dan steril.
• kontra indikasi : tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.
4. Pemberian obat via intra vena secara tidak langsung
Memberikan obat dengan menambahan atau memasukkan obat kedalam
wadah cairan inta vena.
• Indikasi dan Kontra Indikasi
• indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral dan steril.
• kontra indikasi : tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.
Masalah

Masalahnya adalah makanan dan minuman tersebut kemudian


akan melalui proses pencernaan di dalam tubuh. Namun,
sistem pencernaan kadang bisa mengalami gangguan,
sehingga kemampuannya dalam mencerna dan menyerap
nutrisi menjadi terganggu.

Cara mengatasinya bisa didapatkan melalui asupan nutrisi


secara parenteral dokter. Selain untuk memberikan nutrisi
dan cairan, metode parenteral juga bisa dilakukan untuk
memberikan obat-obatan melalui suntik ke pembuluh darah
atau infus. Cara pemberian obat seperti ini biasanya
dilakukan pada pasien yang sulit atau tidak bisa menelan,
atau memiliki gangguan pencernaan. pemberian nutrisi
parenteral akan disesuaikan dengan kondisi pasien secara
keseluruhan, jenis nutrisi yang diperlukan, dan penyakit yang
diderita
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
● Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan
menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh Obat parenteral dapat diberikan
dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan kondisi pasien, diantaranya : sub
kutan, intra kutan, intramuskular, dan intra vena. Dalam pemberian obat ada hal-hal
yang perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan kontra indikasi pemberian obat. Sebab ada
jenis-jensi obat tertentu yang tidak bereaksi jika diberikan dengan cara yang salah.
Saran
● Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak
baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian
bahkan akibatnya bias fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya harus
melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-
masalah yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun oranglain.

Anda mungkin juga menyukai