Anda di halaman 1dari 3

PHARMACEUTICAL CARE

1. Suatu kejadian yang dapat dicegah yang dapat menyebabkan pengobatan yang tidak
sesuai atau membahayakan pasien ketika pengobatan masih dalam kontrol/pengawasan
oleh tenaga medis professional, pasien atau konsumen  Medication Error
2. Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman  Patient Safety
3. SBAR  Situation, Background, Assessment, Recommendation
4. Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien  Insiden Kesealamatan Pasien
5. KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera serius  Kejadian sentinel
6. Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tapi tidak timbul cedera  Kejadian Tidak
Cedera ( KTC )
7. Reaksi yang berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu obat yang digunakan
 Alergi Obat
8. Cederanya pasien akibat penggunaan obat  Adverse drug event
9. Menanyakan identitas pasien  Ketepatan identifikasi pasien
10. pendekatan analisis sistem yang Reaktif  Root Cause Analysis (RCA)
11. pendekatan proaktif untuk mencegah kegagalan sistem  Failure Mode Effects
Analysis
(FMEA)
12. Suatu penulisan cerita apa yang terjadi berdasarkan kumpulan data saat investigasi yang
kemudian di dapatkan dalam satu cerita  kronologi kejadian
13. Akar masalah merupakan faktor penyebab yang paling dasar atau faktor yang dikoreksi
atau dirubah yang akan mencegah terjadinya situasi, seperti error pada prosedur  Root
Cause Analysis (RCA)
14. kegiatan untuk menggali/mendapatkan informasi dari setiap insident keselamatan pasien
 Investigasi Sederhana
15. Tahapan PTO:
a. Pengumpulan data pasien
b. Identifikasi masalah terkait obat
c. Rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat
d. Pemantauan
e. Tindak lanjut.
Yg bukan  Evaluasi Progesifitas penyakit pasien
16. Ilmu farmakologi yang berkaitan dengan deteksi, asesmen, pemahaman dan pencegahan
efek yang tidak diinginkan terutama efek samping jangka pendek dan jangka panjang obat
 Farmakovigilans
17. proses membandingkan instruksi pengobatan dengan Obat yang telah didapat pasien 
Rekonsiliasi Obat
18. kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan Apoteker secara mandiri atau
bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung,
dan mengkaji masalah terkait Obat, memantau terapi Obat dan Reaksi Obat yang Tidak
Dikehendaki, meningkatkan terapi Obat yang rasional, dan menyajikan informasi Obat
kepada dokter, pasien serta profesional kesehatan lainnya  Visite
19. Proses untuk mendapatkan informasi mengenai seluruh Obat/Sediaan Farmasi lain yang
pernah dan sedang digunakan, riwayat pengobatan dapat diperoleh dari wawancara atau
data rekam medik/pencatatan penggunaan Obat pasien  Penelusuran riwayat
penggunaan Obat
20. Menganalisa adanya masalah terkait Obat, bila ditemukan masalah terkait Obat harus
dikonsultasikan kepada dokter penulis Resep  Pengkajian dan Pelayanan Resep
21. Suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi Obat yang aman, efektif
dan rasional bagi pasien  Pemantauan Terapi Obat
22. Teningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak
Dikehendaki (ROTD) tujuan dari  Pemantauan Terapi Obat
23. Kegiatan dalam Pemantauan Terapi Obat (PTO) meliputi:
a. pengkajian pemilihan Obat, dosis, cara pemberian Obat, respons terapi, Reaksi Obat
yang Tidak Dikehendaki (ROTD);
b. pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat; dan
c. pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat.

24. Faktor yang harus diperhatikan:


a. kemampuan penelusuran informasi dan penilaian kritis terhadap bukti terkini dan
terpercaya (Evidence Best Medicine);

b. kerahasiaan informasi; dan

c. kerjasama dengan tim kesehatan lain (dokter dan perawat)


yg bukan  inform concern
25. Subjektif, Objektif, Assesment, Plan  SOAP
26. Apoteker menjalankan Pharmaceutical Care
27. Standar Pelayanan kefarmasian di APOTEK  No 73 tahun 2016
28. Data yang bersumber dari pasien  Subjektif
29. Assesment  kelopak mata bengkak menunjukkan tanda hipersensitivitas.
30. Objektif  GDP 216 mg/dL
31. Assesment  terapi DM dengan infeksi sebaiknya beralih ke insulin ...
32. Teknik Aseptik  Prosedur kerja yang dapat meminimalisir kontaminan
mikroorganisme dan dapat mengurangi resiko paparan terhadap petugas
33. Badan botol infus
34. E book tentang penyakit / guidelines referensi bersifat  tersier
35. Panduan panduan klinis yang disusun secara sistematis  Clinical Guidelines
36. Gak yakin =P
37. Kumpulan referensi (Original Research, review)  Bibliography of Medical Database
38. Ruang lingkup aseptik Dispensing  IV Admixture, TPN, Sitostatika
39. 0,9% = % b/v = 0,9 gram dalam 100 ml  9 gram/L
40. Mmol = mg / (BM x Valensi)
Mmol = 9000 mg / (58,5 x 1)
Mmol  154 mmol/L

41. mEq = mmol x valensi


mEq = 1,75 x 2
mEq  3,5 mEq
42. 1 : 5000  1 gram zat S dalam 5000 ml larutan
43. W/W = weight / weight  b/b
44. 5% = 5/100 x 100 ml = 5 gram  5.000 mg
45. 0,9% = 0,9/100 x 500 ml = 4,5 gram  4500 mg

Anda mungkin juga menyukai