Anda di halaman 1dari 2

Lampiran I :

Peraturan Direktur Rumah Sakit Karya Medika I


Nomor : 001.1/SK/DIR-RSKMI/II/2020
Tanggal : 17 Februari 2020

1. Penyimpananan

a. Penyimpanan obat, bahan medis habis pakai, dan reagensia harus dilakukan sesuai
persyaratan dan standar kefarmasian untuk menjamin stabilitas dan keamanannya serta
memudahkan dalam pencariannya untuk mempercepat pelayanan.
b. Penyimpanan diatur berdasarkan bentuk sediaan, dan jenis Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dengan memperhatikan persyaratan stabilitas
dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban dan ventilasi.
c. Disusun secara Alfabetis dengan menerapkan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan
First In First Out (FIFO)
d. Sistem yang digunakan dalam menjamin keamanan penyimpanan perbekalan farmasi
dari kehilangan atau pencurian dengan cara:
1. Penguncian Logistik Farmasi selama petugas logistic tidak berada dalam ruangan
2. Mengecek kartu stok yang ada di program Rumah Sakit dan mencocokkan antara
stok di program dengan stok fisik
3. Adanya CCTV di ruang Logistik Farmasi dan ruang pelayanan farmasi

e. Obat dan zat kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label yang terdiri
dari Isi obat,nama obat,tanggal kadaluarsa dan peringatan khusus termasuk pada obat
racikan
f. Untuk bahan obat yang dikeluarkan dari wadah aslinya diberi label yang memuat no
batch,tanggal pemindahan ,nama bahan baku serta tanggal kadaluarsa
g. Agar obat tetap stabil setiap hari dilakukan monitoring suhu ruangan dan suhu kulkas
h. Ada inspeksi berkala untuk memastikan obat tersimpan dengan benar
i. Kepala Instalasi Farmasi melakukan inspeksi secara berkala terhadap semua unit yang
menyimpan obat dan perbekalan farmasi
j. Obat narkotika dan psikotropika disimpan di almari khusus dengan kunci ganda untuk
mencegah resiko kehilangan obat yang berpotensi penyalah gunaan (drug abuse) .
Almari obat narkotika dan psikotropika harus selalu terkunci dan kunci yang pertama
dibawa Kepala Instalasi Farmasi dan kunci kedua oleh Apoteker / Penanggung jawab
Shift
k. Apabila karena sesuatu hal Apoteker berhalangan hadir maka kunci psikotropika
dipegang Apoteker /TTK yang diberi wewenang.
l. Setiap akhir bulan Apoteker Penanggung Jawab membuat laporan Pemakaian Narkotika
dan Psikotropika melalui Sistem SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika)
secara Online ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
m.Elektrolit konsentrat tinggi (High Alert) dan elektrolit dengan konsentrasi tertentu
termasuk obat yang perlu diwaspadai tidak boleh disimpan diruang perawatan.

Hal : 1 dari 9
n. Penyimpanan high alert, diberi lakban merah disetiap pinggiran almari penyimpanan,
atau wadah penyimpanan
o. Setiap obat high alert yang diserahkan ke ruang perawatan harus sudah ditempel stiker
high alert
p. Penyimpanan obat dengan nama, tampilan dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike )
atau LASA tidak ditempatkan berdekatan dan diberi penandaan khusus untuk mencegah
terjadinya kesalahan pengambilan obat
q. Ada inspeksi berkala untuk memastikan obat tersimpan dengan benar
r. Instalasi Farmasi hanya menggunakan produk nutrisi yang sudah jadi ,disimpan terpisah
dengan obat –obat lain dan diberi penandaan khusus
s. Instalasi Farmasi tidak mengelola bahan Radioaktif dan bahan untuk penelitian
t. Obat program pemerintah dipisahkan dari obat-obat obat lain dengan diberi penandaan
khusus serta dibuat laporan pemakaian setiap 3 bulan sekali ke dinas Kesehatan
kabupaten
u. Obat-obat yang dibawa pasien dari rumah sebelum rawat inap dicatat di formulir
Rekonsiliasi dan yang tidak dilanjutkan disimpan ditempat tersendiri di ruang obat
v. Obat emergensi dan perbekalan emergensi lainnya disimpan dalam troli
emergensi,dapat diakses dengan cepat, dikunci dengan kunci yang mudah dibuka,
diperiksa secara rutin oleh petugas farmasi dan dipastikan obat dalam keadaan siap
pakai dengan jumlah yang sesuai daftar dan tidak kadaluarsa.
w.Setiap bulan dilakukan supervisi terhadap penyimpanan obat emergensi
x. Perbekalan farmasi yang rusak dan kadaluarsa dikembalikan ke Instalasi Farmasi,
disimpan terpisah sambal menunggu pemusnahan. Penghapusan dilakukan sesuai
Standar Prosedur Operasional.
y. Obat yang ditarik dari peredaran oleh pemerintah atau pabrik pembuatnya harus segera
dikembalikan ke Instalasi Farmasi dan diatur lebih lanjut dalam Standar Prosedur
Operasional
z. Bukti pelaksanaan dan berita acara penarikan obat serta berita acara pemusnahan
tersimpan di Instalasi Farmasi

aa. Bahan berbahaya disimpan dengan pemasangan label bahan berbahaya, ditempat
khusus, bila terjadi pemaparan maka dilakukan tindakan seseuai SPO
ab. Gas medis diberi label dan disimpan terpisah dari tempat sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai lainnya, bebas dari sumber api dan ventilasi
harus baik
ac. Apabila persediaan farmasi,alkes dan BMHP terkunci diluar jam dinas petugas
Logistik Farmasi dimana barang tersebut sangat dibutuhkan untuk pelayanan
kefarmaaian maka petugas Logistik Farmasi harus datang untuk mengeluarkan
sediaan farmasi tersebut

Hal : 2 dari 9

Anda mungkin juga menyukai