Anda di halaman 1dari 38

Kelompok 2

1.Widya Wulandari (1801018)


2.Inga Aulia Usmawati (1801003)
3.Khofifah Ambamil (1801007)
4.Aprilia Eka Putri (1801015)
5.Evy Cahayawati (1801014)
6.Fadilatul Imami (1801005)
7.Faizah (1801027)
STERILISASI
Alat Yang
Hasil No. Sterilisasi Disterilisasika
n
1. Sterlisasi kimia - Gelas kimia
- Erlenmeyer
- Tabung reaksi
- Cawan petri
2. Sterilisasi Fisik
a. Menggunakan - Gelas kimia
oven - Erlenmeyer
b. Menggunakan - Tabung
lampu bunsen reaksi
- Cawan petri
- Jarum ose
sterilisasi yaitu sterilisasi fisik dan sterilisasi kimia.
Metode sterilisasi fisik dilakukan dengan
pemanasan pada peralatan yang akan disterilkan,
seperti dengan menggunakan nyala api, cara ini
disebut dengan metode sterilisasi panas kering.
Peralatan yang digunakan umumnya peralatan yang
menghasilkan nyala api yang berbahan bakar
spiritus, contoh dari peralatan ini yaitu lampu
bunsen, Cara ini digunakan untuk mensterilkan
jarum ose sebelum digunakan. Cara lainnya pada
metode fisik dilakukan dengan sterilisasi panas
bertekanan dengan menggunakan peralatan yang
disebut dengan oven. Alat ini digunakan untuk
mensterilkan bahan yang terbuat dari besi, gelas
dan plastik tahan panas.

PEMBAHASAN
Untuk metode selanjutnya yang dilakukan pada
praktikum ini yaitu sterilisasi kimia, dengan
menggunakan bahan kimia tertentu. Kita bisa
mensterilkan peralatan yang ada, misalnya dengan
alkohol, larutan ini mampu membersihkan bakteri
yang ada pada peralatan yang telah terkontaminasi.
Cara ini dilakukan dengan cara membasahi kapas
dengan sedikit alkohol, kemudian mengoleskan
pada peralatan yang akan dibersihkan, untuk
peralatan gelas yang sulit untuk melakukan
pengelapan pada bagian dalamnya, cukup dengan
cara menuangkan beberapa mili liter pada peralatan
dan menggoyangkan peralatan tersebut hingga
seluruh permukaan bagian dalamnya terbilas oleh
larutan alkohol.
Dengan menggunakan cara ini kita juga harus
memperhatikan beberapa hal yang memungkinkan
kegagalan dalam pengamatan, misalnya saja
kontaminasi mikroba yang menempel pada
peralatan yang sedang disterilkan akibat dari
pengamat yang sering berbicara tanpa
menggunakan masker, dan juga pengamat harus
memiliki anggota tubuh yang steril terutama tangan
yang digunakan untuk membersihkan mikroba pada
peralatan harus dalam steril dengan menggunakan
beberapa tetes alkohol.
Kesimpulan
• Dalam mensterilkan alat
memakai terdapat tiga metode
yaitu metode sterilisasi fisik, Saran
sterilisasi kimia, dan sterilisasi
mekanik. • Saran yang dapat di ajukan
• Hal yang harus diperhatikan adalah agar dalam praktikum
dalam sterilisasi yaitu jenis alat selanjutnya sebaiknya
yang akan disterilisasikan praktikan memeriksa atau
terbuat dari bahan yang mencek terlebih dahulu
berbeda-beda. Karena dalam peralatan-peralatan yang
sterilisasi fisik harus akan digunakan untuk
memperhatikan ketahanan fisik praktikum agar pada saat
peralatan terhadap proses mengoperasikan alat benar-
sterilisasi serta kebersihan
benar secara maksimal dan
pengguna alat mikrobiologi.
praktikan tidak kebingungan
dalam penggunaannya saat
praktikum.
PEMBUATAN MEDIA BIAKAN DAN PEMBUATAN
MEDIA MIRING
Diperoleh 11 media biakan sebagai tempat
penanaman bakteri dari 4 gram PCA yang sudah
dilarutkan dengan 200 mL aquades. Dengan 10
media biakan bakteri menggunakan tempat cawan
peri dan 1 menggunakan tabun reaksi

HASIL
digunakanan untuk menghitung jumlah bakteri total
(semua jenis bakteri) yang terdapat pada setiap
sampel seperti jus mangga menggunakan metode
Total Plate Count (TPC). Plate Count Agar (PCA)
merupakan media padat, yaitu media yang
mengandung agar sehingga setelah dingin media
tersebut menjadi padat. Media tersebut disimpan
ditempat yang jauh dari jangkauan bakteri, pada
pinggir cawan perti tempat media juga dilapisi
dengan wrapping agar bakteri tidak masuk ke media
sebelum penanaman berlangsung. Sedangakan pada
tabung reaksi ujunya ditutup menggunakan kapas
yang dibungkus kasa treril kemudian dibalut dengan
aluminium foil. Plate Count Agar (PCA) dapat padat
sempurna dengan kurun waktu 2×24 jam

PEMBAHASAN
Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dalam praktikum ini yaitu


media pertumbuhan biakan bakteri adalah suatu
bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makan atau
nutrsi yag diperlukan oleh bakteri untuk
pertumbuhannya.

Saran

Dalam pelaksanaan praktikum, sebaknya lebih


mempertahankan dan lebih teliti lagi dalam setiap
metode yang dilakukan, supaya hasilnya bisa sesuai
dengan yang diharapkan. Kondisi akseptis juga harus
dipertahankan, baik dari praktikum maupun alat-alat
yang akan digunakan, untuk mengurangi adanya
kontaminasi dari luar (udara).
PENANAMAN BAKTERI
Diperoleh hasil cawan petridis ke 1 lebih banyak
menyimpan bakteri dari pada petridis ke 5

HASIL
menggunakan atau perbadingan antara 2 contoh
sampel yang diamati. kita mengambil 1 mL just
mangga untuk diambil sebagai sample. 1 mL jus
tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi yang
berisi aquades yang sudah steril kemudian diaduk
hingga homogen. 1 mL jus tersebut dibagi pada
setiap petridis.
Pada penanaman bakteri ini kami menggunakan
teknik sebar yaitu penanaman bakteri dengan
membuat terlebih dahulu media biakan bakteri
kemudian menuangkan biakan bakteri. Media
biakan bakteri tersebut berfungsi segai tempat
berlasung hidup bakteri atau tempat bakteri
memperoleh nutrisi. Terdapat banyak bakteri yang
terdapat di jus mangga. Ditemukan bahwa bakteri
pada cawan peridis ke 1 lebih banyak dari pada
cawan petridis ke 5. Cawan peridis ke 1 Memenuhi
standar jumlah bakteri dalam satu cawan petridis.

PEMBAHASAN
Kesimpulan
Saran
Dapat • Dalam pelaksanaan
disimpulkan praktikum,
bahwa sebaknya lebih
penanaman mempertahankan
dan lebih teliti lagi
bakteri dalam setiap
berfungsi metode yang
sebagai dilakukan, supaya
menumbuhkan hasilnya bisa sesuai
dengan yang
dan membuat diharapkan. Kondisi
biakan mikroba. akseptis juga harus
dipertahankan, baik
dari praktikum
maupun alat-alat
yang akan
ISOLASI BAKTERI
culture ini (agar miring) media NA disiapkan dalam
tabung reaksi dengan keadaan miring. Satu koloni
bakteri diambil dari acara I (bakteri jus medium NA)
dengan menggunakan jarum ose (ujungnya
berbentuk bulat) dan digoreskan dengan arah zig-
zag dimulai dari bawah tabung. Setelah itu
diinkubasi selama 1 X 24 jam untuk melihat
pertumbuhan bakteri. Dalam percobaan yang
dilakukan ada pertumbuhan bakteri yang terlihat di
permukaan agar. Mikroorganisme dari jus mangga
mempunyai bentuk goresan sinambung panjang
serta berwarna putih kekuningan. Pada percobaan
yang dilakukan dari isolasi, pemindahan
mikroorganisme pada media padat menghasilkan
biarkan murni.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kesimpulan
Setelah mengikuti
praktikum isolasi mikroba ini
kami dapat mengetahui
tahapan mikroba dari Saran
berbagai cara. Cara isolasi Dalam pelaksanaan
bakteri yang dilakukan pada praktikum, sebaiknya lebih
praktikum ini dengan metode memperhatikan dan lebih
teliti lagi dalam setiap
miring (slant culture) metode yang dilakukan,
menggunakan medium NA. supaya hasilnya bisa sesuai
Pengertian dari Isolasi adalah dengan yang diharapkan.
mengambil mikroorganisme Kondisi akseptis juga harus
diperhatikan, baik dari
yang terdapat di alam dan
praktikan maupun alat-alat
menumbuhkannya dalam yang akan digunakan, untuk
suatu medium buatan. Prinsip mengurangi adanya
dari isolasi mikroba adalah kontaminasi dari luar
memisahkan satu jenis (udara).
mikroba dengan mikroba
lainnya yang berasal dari
PERHITUNGAN JUMLAH
BAKTERI
Pengenceran Bakteri cawan 1 Bakteri cawan 2

HASIL 10-1 50 40

a. Perhitungan : 10-2 26 16
(50 x 1/10-1 ) + (40 x 1/10-1 )
= (50 x 101) + (40 x 101 )
= 500 + 400
= 900 Cfu/ml
(26 x 1/10-2 ) + (16 x 1/10-2 )
= (26 x 102) + (16 x 102 )
= 2.600 + 1.600
= 4.200 Cfu/ml
b. Rata-Rata :
koloni bakteri yang diperoleh yakni berwarna putih
kekuningan. Jumlah koloni bakteri cawan 1 lebih
banyak dibandingkan dengan cawan 2.
Dalam penghitungan jumlah mikroorganisme ini
seringkali digunakan pengenceran. Pada
pengenceran dengan menggunakan botol cairan
terlebih dahulu dikocok dengan baik sehingga
kelompok sel dapat terpisah. Pengenceran sel dapat
membantu untuk memperoleh perhitungan jumlah
mikroorganisme yang benar. Namun pengenceran
yang terlalu tinggi akan menghasilkan lempengan
agar dengan jumlah koloni yang umumnya relatif
rendah.

PEMBAHASAN
Pada perhitungan mikroba ini dilakukan pengenceran
sampel agar jumlah koloni yang tumbuh pada cawan
petri tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit, yaitu
antara 30-300 koloni. Semakin banyak pengenceran,
maka jumlah koloni yang dihasilkan semakin sedikit
Dari praktikum yang telah
dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut
:Untuk mempermudah
perhitungan sel bakteri
maupun konidia jamur harus
dilakukan penganceran serial.
Prinsip perhitungan koloni Saran
bakteri adalah semakin tinggi
tingkat pengenceran semakin Untuk
rendah jumlah koloni bakteri. memperoleh
hasil benar pada
Pengencceran serial suatu praktikum
merupakan penambahan maka praktikan
pelarut dalam suatu senyawa harus hati-hati
dan berakibat menurunnya dan teliti dalam
kadar kepekatan atau tingkat melakukan
konsentrasi dari senyawa yang praktikum
dilarutkan/ diencerkan.
Beberapa macam cara untuk
mengukur jumlah sel, antara
lain dengan hitungan cawan,
hitungan mikroskopis langsung
atau secara elektonis dengan
bantuan alat yang disebut
penghitung coulter (coulter
ANTI MIKROBA
Diameter Hambatan
No Sampel
Amoxillin Tetracyclin Etanol Porstex Kontrol

Bakteri Kapas

1 0,813cm 1,828cm 0,711cm 1,220cm 0

Bakteri Mangga

2 0,813cm 0,712cm 0,711 1,219cm 0

Bakteri Air Pel

3 0,711cm 0,712cm 0,711cm 0,813 0


a. tidak sama
b.tidak sama
c. resistensi adalah ketahanan atau daya tahan
terhadap sesuatu.
Suspentibel adalah
sensitif,liabel,peka,rawan,rentan
Dari praktikum yang kami lakukan antimikroba yang
memiliki daya hambat bakteri yang paling luas
terdapat pada porstex, sedangkan antimikoba yang
memiliki daya hambat paling sempit terdapat pada
amoxicilin.

PEMBAHASAN
Kesimpulan
Prinsip percobaan uji daya hambat mikroba adalah
menghambat membasmi atau menyingkirkan
mikroorganisme dengan cara mengganggu
pertumbuhan dan metabolism melalui mekanisme
penghambatan pertumbuhan mikroorganisme
menggunakan zat antibacterial. Zat anti bakterial
dalam menghambat atau membunuh pertumbuhan
bakteri secara in vitro. Ada dua yaitu diffusion test
dan dilution test.
Saran

Pada praktikum selanjutnya, diharapkan percobaan


dilakukan dengan sungguh sungguh agar teknik
pembuatan medium ini berjalan dengan lancer dan
jelas.
PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI
BAKTERI
Ciri Koloni no. 1 Koloni no. 2
Morfologi

a. Warna koloni Putih kekuningan Putih kekuningan

b. Bentuk koloni Bulat Bundar dengan tepian


menyebar
c. Tepi koloni Tidak beraturan Bercabang

d. Elevasi koloni Seperti tombol Datar

e. Mengkilat/suram Mengkilat Suram

f. Diameter koloni 0,711 cm 0,103cm

g. Kepekatan koloni Pekat Pudar

h. Jumlah koloni 1 1
Ciri Koloni no. 1 Koloni no. 2
Morfologi

a. Warna koloni Putih kekuningan Putih kekuningan

b. Bentuk koloni Bulat Bulat

c. Tepi koloni Bercabang-cabang Tidak beraturan

d. Elevasi koloni Seperti tetesan Seperti tombol

e. Mengkilat/suram Mengkilat Mengkilat

f. Diameter koloni 0,406cm 0,305cm

g. Kepekatan koloni Sangat pekat Pekat

h. Jumlah koloni 1 1
Ciri Koloni no. 1 Koloni no. 2
Morfologi

a. Warna koloni Putih kekuningan Putih kekuningan

b. Bentuk koloni Bulat Tidak beraturan

c. Tepi koloni Licin Tidak beraturan

d. Elevasi koloni Tetesan Tetesan

e. Mengkilat/suram Mengkilat Mengkilat

f. Diameter koloni 0,508cm 0,406cm

g. Kepekatan koloni Pekat Pekat

h. Jumlah koloni 1 1
Ciri Koloni no. 1 Koloni no. 2
Morfologi

a. Warna koloni Putih kekuningan Putih kekuningan

b. Bentuk koloni Panjang Bulat / cocos

c. Tepi koloni Tidak beraturan Bercabang

d. Elevasi koloni Seperti tombol Seperti tetesan

e. Mengkilat/suram Mengkilat Mengkilat

f. Diameter koloni 1,733cm 0,406cm

g. Kepekatan koloni Pekat Pudar

h. Jumlah koloni 1 1
Ciri Koloni no. 1 Koloni no. 2
Morfologi

a. Warna koloni Putih kekuningan Putih kekuningan

b. Bentuk koloni Panjang dengan tepian kerang Bundar

c. Tepi koloni Berombak Tak beraturan

d. Elevasi koloni Timbul Seperti tetesan

e. Mengkilat/suram Mengkilat Suram

f. Diameter koloni 0,508cm 1,422cm

g. Kepekatan koloni Pekat Pudar

h. Jumlah koloni 1 1
Ciri Koloni no. 1 Koloni no. 2
Morfologi

a. Warna koloni Putih kekuningan Putih kekuningan

b. Bentuk koloni Tidak beraturan Bundar dengan tepian timbul

c. Tepi koloni Tak beraturan Licin

d. Elevasi koloni Timbul Tetesan

e. Mengkilat/suram Mengkilat Suram

f. Diameter koloni 0,508cm 0,204cm

g. Kepekatan koloni Pekat Tidak pekat

h. Jumlah koloni 1 1
Ciri Koloni no. 1 Koloni no. 2
Morfologi

a. Warna koloni Putih kekuningan Putih kekuningan

b. Bentuk koloni Bulat Bulat

c. Tepi koloni Bercabang-cabang Licin

d. Elevasi koloni Seperti tetesan Seperti tetesan

e. Mengkilat/suram Mengkilat Suram

f. Diameter koloni 0,406cm 0,204cm

g. Kepekatan koloni Sangat pekat Pekat

h. Jumlah koloni 1 1
Pada praktikum kali ini dilakukan prosedur pengamatan karakteristik
koloni yang tumbuh pada cawan petri yang telah diinkubasi sebelumnya,
yaitu ;
Ukuran : Berupa titik hingga yang lebar menutupi medium
Bentuk : Ada yang bulat, memanjang, tepinya rata atau tidak
Elevasi Permukaan: Rata dengan permukaan medium, atau menonjol dan
tebal.
Permukaan Koloni : Halus atau kasar
Penampilan Koloni : Mengkilat atau buram
Warna : Putih, kekuning-kuningan
Karakteristik koloni tersebut akan berbeda bila ditumbuhkan pada
medium dan wadah yang berbeda.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mata telanjang.
Pengamatan ini tetap dilakukan di dekan api bunsen agar terhindar dari
kontaminasi bakteri lain yang ada di udara.

PEMBAHASAN
Kesimpulan Saran
• Pada praktikum dengan • Secara keseluruhan,
judul “ Melihat dan yang perlu
Menghitung koloni” diperhatikan dalam
dapat disimpulkan laboratorium
bahwa setiap jenis Mikrobiologi adalah
bakteri memiliki ketersediaan alat dan
karakteristiknya bahan yang
masing-masing yang dibutuhkan dalam
meliputi warna, ukuran, praktikum, karena hal
bentuk, dll ini sangat
mempengaruhi
praktikan dalam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai