Anda di halaman 1dari 11

CORPORATE RESCUE & EXIT

STRATEGY PLAN BASED ON TARGET


PENJUALAN PRODUK
Company: Sanna Coffee Date: April 2021

A. Exit Strategy Plan


Business Exit Strategy atau Strategi Keluar adalah rencana yang dilaksanakan oleh pemilik
bisnis, investor, pedagang, atau pemodal ventura untuk melikuidasi posisinya dalam aset
keuangan setelah memenuhi kriteria tertentu. Proses ini dijabarkan saat bagaimana
Investor berencana untuk keluar dari investasi ketika bisnis menghadapi kerugian
ataupun ingin keluar dari kepimilikan saham. Perlu digaris bawahi jika Investasi di
Permodalan Coffee Shop merupakan sebuah Investasi Jangka Panjang. Dimana fokus
utama di Tahun Pertama & Kedua adalah untuk pengembalian modal investasi serta
mendapatkan keuntungan berupa Bunga Deviden.

Rencana mengatasi kerugian secara umum yang dapat digunakan adalah :


 Menutup bisnis saat tidak lagi menguntungkan
 Menjalankan investasi atau usaha bisnis ketika tujuan laba sudah tercapai
 Menutup bisnis jika terjadi perubahan signifikan dalam kondisi pasar
 Menjual perusahaan yang tidak berhasil untuk membatasi kerugian
 Mengurangi porsi saham kepemilikan di perusahaan

Gambar. 1.1
Skema Exit Strategy Plan secara umum

Sanna C.18 1
B. Form Target Penjualan Produk

CASH FLOW MONTHLY INCOME STATEMENS

PENJUALAN PER BULAN (30 HARI) RENDAH NORMAL TINGGI

HARGA JUAL PRODUK RATA-RATA RP. 23.000.000 RP. 23.000.000 RP. 23.000.000

UNIT PRODUK TERJUAL PER-BULAN 1.700 cup 2.250 cup 2.750 cup

TOTAL PENJUALAN PER-BULAN RP. 39.100.000 RP. 51.750.000 RP. 63.250.000

PENGELUARAN PER-BULAN

Harga Pokok Penjualan (32%) Rp. 12.512.000 Rp. 16.560.000 Rp. 20.240.000

Biaya Gaji (SPV, Marketing, 4 Staff


Rp. 12.000.000 Rp. 12.000.000 Rp. 12.000.000
Barista, 2 Kitchen)

Biaya listrik, air & wifi Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000

Biaya sewa tempat usaha Rp. 4.583.333 Rp. 4.583.333 Rp. 4.583.333

Biaya Promosi Rp. 400.000 Rp. 400.000 Rp. 400.000

Biaya perawatan & penyusutan Rp. 2.056.358 Rp. 2.056.358 Rp. 2.056.358

TOTAL PENGELUARAN PER-BULAN Rp. 34.051.691 Rp. 38.099.691 Rp. 41.779.691

TOTAL PROFIT PER-BULAN Rp. 5.048.309 Rp. 13.650.309 Rp. 21.470.309

Table. 1.1
Diagram Grafik Penjualan yang ingin dicapai

Deskripsi:
Dari Grafik penjualan target di atas, terdapat 3 skema penjulan yang akan dicapai selama sebulan
dengan perhitungan Break Even Poin (BEP) atau titik impas penjualan harian/ bulanan. Harga
penjualan diasumsikan dengan metode Cost of Good Sales (COGS) atau perhitungan rata-rata
dengan asumsi harga jual coffee shop nantinya Rp. 23.000. Harga jual tersebut diambil dari harga

Sanna C.18 2
tengah minuman yang akan dijual yaitu Rp. 16.000 – Rp. 32.000. Harga Rp.23.000 merupakan
harga minuman yang di proyeksikan lebih banyak terjual yaitu produk Kopi Susu.
Note: Bisnis Café/ coffe shop sangat terpacu pada volume penjualan produk yang berhasi di
distribusikan kepada pelangan.

C. Penentuan Target Penjualan tersebut menggunakan metode SMART:

1. Specific (khusus)
Target penjualan ditetapkan secara Spesifik dan Jelas. Target ini ditentukan secara
terperinci agar memiliki kesempatan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan
dengan Target yang ditentukan secara umum dan luas

Contoh :
 Target yang Umum:
Target penjualan 1.700 cup merupakan target umum yang mungkin
dapat dicapai.
 Target yang Spesifik :
Target penjualan 2.250 cup merupakan target spesifik yang ingin dicapai
untuk setahun.

2. Measurable (dapat diukur)


Pengukuran Target yang berupa nilai-nilai kuantitatif yang berbentuk angka-angka
berdasarkan fakta-faktanya.

Contoh : seperti tabel Sales Forecast yang tercantum pada Proposal.

3. Attainable (yang dapat dicapai)


Attainable juga disebut dengan Achievable atau target yang sebisa mungkin dapat
dicapai oleh Pengelola.

Contoh : Pengelola dapat menentukan Target tersebut salah satunya didasari


jumlah pengunjung dan analisis laporan keuangan pada coffee shop sejenis di
area sekitar.

4. Realistic (realistis)
Target Penjualan yang ditentukan bersifat Realistis dan akan naik setiap 3bulan
sekali nantinya atau per-Kwartal dalam setahun.

Sanna C.18 3
Contoh : Target yang tidak Realistis : Asumsi penjualan dengan tidak melihat
faktor kapasitas tempat duduk dan aktivitas marketing & branding tidak
berjalan cukuplah tidak realistis unttuk mencapa target penjualan.

5. Timbound (batas waktu)


Harus menetapkan Batas waktu dalam mencapai Target Penjualan. Tanpa adanya
batas waktu, Tim pengelola akan bekerja lambat dan tidak ada perasaan urgensi
(mendesak) sehingga sangat sulit untuk mencapai Target yang diinginkan.

Contoh : Batas Waktu untuk menyelesaikan Target penjualan terendah adalah


selama 6 bulan coffee shop berjalan dan Target Penjualan menengah setelah 6
bulan berikutnya.

D. Deskripsi Target Penjualan Produk:

Target Penjualan Produk yang ingin dicapai,

1. Target Rendah:

Penjualan cup produk minuman sejumlah 1.700 cup yang dibagi selama perhari
yaitu sekitar 56 cup yang di peroleh dari penjualan dine-in. Dengan kapasistas
tempat duduk 70, hal itu sangat memungkinkan. Belum ditambah dengan
distribusi penjualan lainya seperti penjualan makanan/ snack, merchandise dan
Go-Food/ Grabfood.

2. Target Sedang:

Penjualan cup produk minuman sejumlah 2.250 cup yang dibagi selama perhari
yaitu sekitar 75 cup yang di peroleh dari penjualan dine-in. Dengan kapasistas
tempat duduk 70, hal itu sangat memungkinkan. Belum ditambah dengan
distribusi penjualan lainya seperti penjualan makanan/ snack, merchandise dan
Go-Food/ Grabfood.

3. Target Tinggi:

Penjualan cup produk minuman sejumlah 2.750 cup yang dibagi selama perhari
yaitu sekitar 91 cup yang di peroleh dari penjualan dine-in. Dengan kapasistas
tempat duduk 70, hal itu sangat memungkinkan. Belum ditambah dengan

Sanna C.18 4
distribusi penjualan lainya seperti penjualan makanan/ snack, merchandise dan
Go-Food/ Grabfood.

E. Form Target Penjualan Produk

 Form Target penjualan dibagi setiap satu bulanya kedalam 5 minggu, dengan
asumsi sebulan 30 hari. Dengan 7hari di minggu pertama hingga ke empat & 2/3
hari di minggu ke lima.
 Form Target penjualan di distribusikan melalui penjualan dine-in, gofood, grab
food, seasonal/ event & merchandise.
 Form Target Penjualan di rencanakan terbagi dalam volume produk dari penjualan
pagi, siang & malam. Dikarenakan jam operasional coffee shop/ shifting penjualan
dibagi 3 waktu dalam perhari yaitu Pagi : 7.30 – 12. Siang : 12 – 18, Malam 18 –
23.
 Form Target Penjulan ini dapat mulai digunakan setelah 3bulan pembukaan coffee
shop dikarenakan selama 3 bulan awal pihak pengelola masih membutuhkan
adanya pencarian skema histroris, penyesuaian system manajerial hingga strategi
yang lebih detail untuk pemasaran (berdasarkan pengalaman).

Berikut adalah formulasi Target Penjualan yang Realistis untuk dicapai berdasarkan
waktu & kemampuan perusahaan itu sendiri:

Sanna C.18 5
1. TARGET RENDAH PENJUALAN (minimal tercapai setalah 3 bulan beroperasi)

TARGET SALES RENDAH


Sanna C.18
MONTLY
Rp . 39.100,000/ 1.700cup

WEEK 1 (7hari) Rp . 8.775,000


WEEK 2 (7hari) Rp . 8.775,000
WEEK 3 (7hari) Rp . 8.775,000
WEEK 4 (7hari) Rp . 8.775000
WEEK 5 (2/3hari) Rp . 4.000,000

DAILY
VOLUME CUP/ DAILY 56cup/ day

SALES DISTRIBUTION DAILY

DINE-IN Rp 1.288.000 – Rp. 1.300.00


GRABFOOD/ GOFOOD 0
TOTAL per Hari Rp, 1.288.000 – Rp. 1.300.000

VOLUME PRODUCT: 56 Cup/ Per Hari


P (7.30-12) 15 cuo
S (13-18) 20 cup
M (19-23) 21 Cup

 Distribusi penjualan hanya mengandalkan kapasitas tempat duduk tersedia/


Dine-in dan perputaran pelanggan dari jam buka pagi hingga tutup.
Penjualan belum termasuk cross product lainya seperti makanan berat,
cemilan atau extra.

Sanna C.18 6
2. TARGET MENENGAH PENJUALAN (minimal tercapai di atas 6 bulan)

TARGET SALES SEDANG


Sanna C.18
MONTLY
Rp . 51.750,000/ 2.250cup

WEEK 1 (7hari) Rp . 11.937,500


WEEK 2 (7hari) Rp . 11.937,500
WEEK 3 (7hari) Rp . 11.937,500
WEEK 4 (7hari) Rp . 11.937,500
WEEK 5 (2/3hari) Rp . 4.000,000

DAILY
VOLUME CUP/ DAILY 75cup/ day

SALES DISTRIBUTION DAILY

DINE-IN Rp 1.425.000
GRABFOOD/ GOFOOD Rp. 300.000
TOTAL per Hari Rp, 1.725.000

VOLUME PRODUCT: 56 Cup/ Per Hari


P (7.30-12) 18 cuo
S (13-18) 26 cup
M (19-23) 31 Cup

 Distribusi penjualan mengandalkan kapasitas tempat duduk tersedia/ Dine-in


dan Penjualan Online Grabfood/ Gofood serta perputaran pelanggan dari jam
buka pagi hingga tutup. Target penjulan ini ditujukan pada bulan ke 6 setelah
coffee shop mulai beroperasi. Penjualan belum termasuk cross product lainya
seperti makanan berat, cemilan atau extra.

Sanna C.18 7
3. TARGET TINGGI PENJUALAN (maksimal tercapai dibawah 1 tahun)

TARGET SALES TINGGI


Sanna.C18
MONTLY
Rp . 63.250,000/ 2.750cup

WEEK 1 (7hari) Rp . 14.812.500


WEEK 2 (7hari) Rp . 14.812.500
WEEK 3 (7hari) Rp . 14.812.500
WEEK 4 (7hari) Rp . 14.812.500
WEEK 5 (2/3hari) Rp . 4.000,000

DAILY
VOLUME CUP/ DAILY 91cup/ day

SALES DISTRIBUTION DAILY

DINE-IN Rp 1.608.000
GRABFOOD/ GOFOOD Rp. 300.000
SEASONAL Food/ Beverage Rp. 200.000
TOTAL per Hari Rp, 2.108.000

VOLUME PRODUCT: 91 Cup/ Per Hari


P (7.30-12) 22 cuo
S (13-18) 33 cup
M (19-23) 36 Cup

 Saat coffe shop sudah memiliki reputasi di benak pelanggan sekitar selama
kurang lebih 1 tahun berjlan, Distribusi penjualan akan lebih variatif dengan
mengandalkan kapasitas tempat duduk tersedia/ Dine-in dan Promo Online
Grabfood/ Gofood, Seasonal Menu serta perputaran pelanggan dari jam
buka pagi hingga tutup. Target penjulan ini ditujukan pada bulan ke 6 setelah
coffee shop mulai beroperasi. Penjualan belum termasuk cross product
lainya seperti makanan berat, cemilan atau extra.

Sanna C.18 8
F. Pencegahan Kerugian & Masalah Target Penjualan:
Jika Skema Target Penjualan yang sudah diupayakan tidak tercapai sehingga
menyebabkan kerugian bagi Perusahaan, performa/ kinerja perusahaan khususnya
perputuran uang modal para Investor, berikut beberapa strategi yang akan digunakan:

1. Pencegahan Kerugian Perusahaan


 Pengurangan Deviden Pengelola
Untuk beberapa kasus coffee shop yang mengalami kebangkrutan, cara ini
merupakan strategi yang umum di gunakan untuk membalikan keadaan
perusahaan. Jika pihak Investor dan Pengelola sepakat atas pembagian porsi
deviden 60%:40%, maka saat terjadi permasalahan usaha yang merugikan Pihak
Investor saat proses berjalanya usaha, Porsi pembagian deviden pengelola akan
turun menjadi 25-30% selama setahun. Hal-hal yang lebih detailnya akan
tercantum pada panduan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) nantinya,
 Likuidasi
Posisi dimana coffee shop harus menghindari kebangkrutan & menjual beberapa
Tangible Asset (asset yang terlihat) yang tersedia seperti mesin, peralatan atau
perlengkapan lainya untuk mengembalikan modal para Investor. Perlu digaris
bawahi setiap keuntungan dari penjualan asset tersebut harus digunakan untuk
mengembalikan modal investor/ kreditor terlbih dahulu. Setelah strategi
tersebut dijalankan & seiring berjalanya waktu kondisi perusahaan sudah cukup
sehat, perusahaan akan menggunakan dana Saving yang diambil dari penjualan
untuk mengembalikan beberapa asset yang dijual.

Contoh: menjual asset mesin espresso & menyewa terlebih dahulu mesin
espresso untuk keperluan operasional harian.

Sanna C.18 9
 Family Succession
Mempertahankan bisnis dengan cara menawarkan porsi kepemilkan saham
Perusahaan kepada pemilik tempat usaha Sanna.

Contoh: Hal ini menguntukan bagi investor & pengelola lainya karena
memangkas biaya sewa pertahun sebesar Rp 55.000.000 dan kemudahan
penambahan perihal fasilitas & modal nantinya untuk memperbaiki performa
perusahaan.

 Uang diganti dengan Tenaga & Waktu.


Mempertahankan bisnis saat sedang dalam kondisi terpuruk dengan
menghilangkan beban gaji karyawan atau memangkas beberapa karyawan lalu
menggantinya dengan Pengelola yang menggantikan posisinya.

Contoh: Pengelola merangkap sebagai manajerial bisnis dan sekaligus bekerja


sebagai Barista. Pengelola tidak mendapat gaji bulanan/ deviden selama
perusahaan masih menanggung kerugian. Keuntungan yang didapatkan 100%
akan diberikan kepada Investor setiap bulanya,

2. Pencegahan Tidak Tercapinya Target Penjualan

 Fokus pada Master Plan bsinis yang dibuat (terlampir pada Proposal) untuk
mencegah terjadinya pengelolaan keuangan yang kurang efisien.
 Membuat & Mengevaluasi Marketing Initiatives Goals yang sudah dibuat
meliputi proses Branding, Sasaran Pelanggan hingga Target Penjualan yang ingin
dicapai dalam waktu terdekat.

Sanna C.18 10
 Mengevaluasi Key Performance Indicator (KPI) Marketing & Sales yang sudah
dibuat. *Untuk detail Key Performance Indicator Sanna akan diberikan setelah
pihak Investor setuju dengan kerjasama ini
 Membuat Marketing Plan baru setelah melewati masa penyesuaian bisnis pada
3bulan pertama untuk membentuk value yang unik dalam hal penjualan.

Perlu digaris bawahi kepada pihak Investor, untuk mencapai Target Penjualan pihak Pengelola
membuat Target Penjualan secara jujur dan mengkaji secara khusus melalui pengalaman di
bidang Industri Coffee Shop selama 4 Tahun. Sedangkan untuk cara mengatasi Target Penjualan
yang tidak tercapai akan disajikan dengan 2 asumsi meliputi, BA (Berita Acara) dan Analisis
Laporan Data yang diberikan setiap bulanya saat Sanna Coffee sudah berjalan. Hal tersebut
nantinya untuk proses evaluasi bersama dan penentuan strategi penjualan pada bulan
selanjutnya.

TERIMAKASIH.
Sekian Exit Strategy Plan yang kami ajukan kepada pihak investor dengan
dibuat sebaik – baik mungkin demi tercapainya kesejahteraan bagi
semua pemangku kepentingan.

Info lebih lanjut:


Kontak: +62 822-4776-4526 (WA)
Email: sannaC18.id@gmail.com
Alamat: Jl. Pogung Kidul, Pogung Kidul, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 5528.

Sanna C.18 11

Anda mungkin juga menyukai