Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN ROTI EKA SURYA PERKASA

PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : Nurul Bakery
Nama Pemilik : Nurul Hikmah Nasution
Tempat Usaha : Desa Empat Negeri, Kec. Lima Puluh Kab. Batu Bara
Didirikan : Tahun 2015
Modal awal usaha : Rp. 30.000.000,00
Pelanggan : Batu Bara
Jumlah karyawan : 4 Karyawan
Waktu kerja : Senin – Sabtu, 10.00 WIB – 22.00 WIB
Laba bersih perusahaan : Rp. 12.000.000,00/bulan

ANALISIS SWOT
Menurut Kolter dan Amstrong (2008, p50), analisis SWOT adalah evaluasi secara
keseluruhan terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki oleh
perusahaan.
Menurut Thompson (2008, p102), analisis SWOT adalah analisis dengan menilai
kondisi intern pesusahaan seperti daya kekuatan, kelemahan maupun kondisi eksternal yang
berupa kesempatan dan ancaman, yang dapat memberi informasi kepada perusahaan situasi
yang dihadapin perusahaan dan sebagai tindak lanjut perusahaan dalam menentukan
strateginya.
Setelah melakukan penelitian maka peneliti menganalisis SWOT perusahaan roti
Global adalah sebagai berikut :

No Item Hasil Survey


Investigasi
1 Kekuatan  Belum ada perusahaan roti sejenis yang ada didaerah Batu
(Strengths) Bara
 Memiliki daerah pemasaran yang jelas dan siap menampung
semua hasil produksi
2 Kelemahan  Tata letak usaha kurang rapi sehingga berpengaruh pada
(Weaknesses) proses produksi
 Tidak ada promosi lewat media-media pemberitaan
 Kurangnya karyawan sehingga mengalami kesuitan saat
mendapat pesanan dalam jumlah besar
3 Peluang  Semakin banyaknya pesanan
(opportunity)  Daerah pemasaran yang cukup luas (Batu Bara)
5 Ancaman  Pesaing yang terus bertambah dari berbagai kota daerah
(Threats) pemasaran dengan mutu produk pesaing yang tak kalah bagus

MARKETING PLAN (STP)


A. SEGMENTASI
Menurut Kolter dan Amstrong (2008, p46), segmentasi pasar adalah membagi sebuah
pasar menjadi grup – grup pembeli dengan keinginan, karakteristik atau perilaku yang
berbeda – beda.
Konsumen yang ingin dilayani Jumlah pemesanan dan tempat
pembelian
Toko-toko kelontong  Jumlah pesanan dalam jumlah besar.
 Kesepakatan harga dan pesanan bisa
melalui telepon.
 Roti pesanan langsung diantarkan
sesuai alamat konsumen meliputi
Kec. Lima Puluh, Kec. Talawi
sekitaran Kab. Batu Bara
Konsumen yang mempunyai hajatan  Jumlah pesanan disesuaikan dengan
hajatan.
 Pembelian dan pemasanan di tempat
produksi di Desa Empat Negeri
Konsumen umum  Pembelian dalam skala konsumsi
rumah tangga biasa.
 Konsumen bisa langsung datang dan
membeli di toko Nurul Bakery

B. TARGETING
Menurut Creven, market targeting ( 2003, p198 – 199 ), sebuah proses ketertarikan
setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Targeting adalah
membidik target pasar yang telah dibahas dalam segmentasi pasar, agar progam pemasaran
yang dilakukan sesuai dengan karakteristik pasar yang akan dibidik.
Target pasar atau konsumen yang ingin dilayani semua konsumen yang membutuhkan
roti basah untuk berbagai acara hajatan seperti pengajian, hantaran lamaran, pernikahan, dan
lain-lain. Sedangkan roti kering untuk camilan atau oleh-oleh dan sebagai suguhan saat hari
raya.
Konsumen sendiri bisa berasal dari masyarakat sekitar yang sedang membutuhkan roti
untuk hajatan. Selain itu tiap harinya roti Global memproduksi jenis roti pisang cokelat, roti
bolu basah, roti bolu kering, dan roti gembala untuk dikirimkan ke toko-toko di sekitar Pati,
Kudus, dan Jepara.
Semua konsumen yang membutuhkan roti dalam pembelian skala kecil juga bisa
membeli di toko roti Global yang berada di Jalan Kudus-Colo Km. desa Kajar, kecamatan
Dawe, Kabupaten Kudus

C. POSITIONING
Positioning dengan cara menonjolkan manfaat produk dan keunggulan yaitu :
1. Rasa yang enak.
2. Banyaknya varian rasa yang bisa dipilih.
3. Harga yang relatif murah dan dapat disesuaikan dengan harga yang diminta konsumen.
4. Melayani pesanan antar.
5. Bonus setiap pembalian dalam jumlah banyak.
Cara ini terbukti mampu meningkatkan jumlah pemesanan setiap harinya,karena konsumen
yang datang merasa puas dengan produk dan pelayanan yang didapatkan.

MARKETING MIX (4P)


A. PRODUCT (PRODUK)
Hasil produksi Perusahaan Roti Global antara lain :

Jenis roti kering Jenis roti basah


Roti gembala Roti pisang cokelat
Bolu cukil Roti Sembilan rasa
Bolu stick Roti mandarin
Roti kacang Kue Tart
Aneka kue lebaran seperti kue nastar, kue
kacang, kue putri salju
A. PLACE (TEMPAT)
Menurut bapak Sugiharto mengapa memilih tempat produksi didesa colo Rt 02 Rw
04, yang merupakan cabang dari usaha awal yaitu di Wonogiri, tidak lain karena di daerah
Colo belum ada perusahaan roti sejenis sehingga belum ada pesaing dengan pemasaran yang
lebih mudah karena dapat monopoli pasar. Selain itu penempatan tempat pabrik yang
strategis juga memudahkan konsumen dari desa sekitar untuk datang memesan berbagai roti
untuk acara hajatan mereka.
B. PRICE(HARGA)
Pengaturan harga yang tepat dan sesuai dengan target pasarnya, tidak harus semurah
mungkin, tetapi sesuai dengan positiong dari produk tersebut. Penentuan harga sendiri
diambil dari jumah keseluruhan dari ongkos produksi dan keuntungan yang ingin diperoleh.
Penentuan harga ini selain dapat menutup ongkos produksi dan memperoleh laba juga
mendapat posisi harga yang tepat yang ada dipasaran. Dengan cita rasa yang senantiasa
terjaga kualitasnya.
Berikut harga yang ditawarkan oleh Perusahaan Roti Global
Jenis roti kering Harga
Roti gembala Rp.4.000,00
Bolu cukil Rp.6.000,00
Bolu stick Rp.6.000,00
Roti kacang Rp.4.000,00
Aneka kue lebaran seperti kue nastar, Harga berkisar Rp.25.000,00-
kue kacang, kue putri salju Rp.30.000,00 perbungkus

Jenis roti basah Harga


Roti pisang cokelat Rp. 1.500,00
Roti Sembilan rasa Rp. 10.000,00
Roti mandarin Rp. 25.000.00
Kue Tart Rp. 50.000,00 – Rp. 100.000,00
C. PROMOTION (PROMOSI)
Produk hasil produksi hendaklah diperkenalkan kepada target pasar dengan cara yang
tepat. Tidak harus memakai iklan, namun juga bisa melalui internet seperti sosial media
seperti facebook,twitter atau website, bisa juga dari mulut ke mulut atau dengan mengikuti
event tertentu. Semua strategi promosi haruslah terencana dan terintegrasi dengan baik agar
tepat sasaran.
Memulai pemasaran dari warung ke warung saat di Wonogiri hingga berkembang
pesat dan mempunyai pelanggan sendiri membuat roti Global tidak sulit untuk mencari
pelanggan baru di cabang baru, dengan sistem pemasaran dari mulut ke mulut yang dinilai
ampuh serta memberikan efek bola salju dinilai bapak Sugiharto merupakan sistem
pemasaran yang sangat tepat yang mampu meningkatkan omzet setiap bulannya.

Anda mungkin juga menyukai