Anda di halaman 1dari 44

Modul ke:

Sistem Manajemen Mutu


Konstruksi
8 Prinsip Manajemen Mutu

Fakultas
FTSP Budi Santosa, ST. MT

Program Studi
Teknik Sipil
SISTEM MANAJEMEN DARI ORGANISASI UNTUK
MENGARAHKAN DAN MENGENDALIKAN ORGANISASI
DALAM HAL MUTU
Daftar Isi ISO 9001:2008

1. Ruang Lingkup.
2. Referensi normatif.
3. Istilah dan Definisi.
4. Sistem Manajemen Mutu.
5. Tanggung Jawab Manajemen.
6. Manajemen Sumber Daya.
7. Realisasi Produk.
8. Pengukuran, Analisis dan Perbaikan.
Cakupan ISO 9001:2008

Standar Internasional ini mencakup 2 (dua) aspek ;


1. Delapan (8) Prinsip Manajemen Mutu ; dan
2. Plan, Do, Check dan Action
Delapan Prinsip Manajemen Mutu
1. Fokus Pelanggan (Customer Focus).
2. Kepemimpinan (Leadership)
3. Keterlibatan Karyawan (Involvement of People).
4. Pendekatan Proses (Process Approach).
5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen (System
Approach to Management).
6. Perbaikan Berkesinambungan (Continual
Improvement).
7. Pendekatan Faktual dalam Pengambilan Keputusan
(Factual Approach to Decision Making).
8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan
(Mutually Beneficial Supplier Relationship).
1.1 Orientasi Fokus Pelanggan :
• Pelanggan adalah pengunjung terpenting.
• Pelanggan tidak tergantung kepada kita, akan tetapi
sebaliknya.
• Kehadirannya tidak mengganggu tapi bermanfaat.
• Pelanggan adalah bagian dari organisasi.
• Kita tidak memberi pekerjaan kepada pelanggan, akan
tetapi sebaliknya.
Organisasi Organisasi yang berorientasi kepada
Tradisional Pelanggan

PELANGGAN

Manajemen
Puncak Karyawan Garis Depan

Manajemen Madya
Manajemen Madya

Karyawan Garis Depan


Manajemen
Puncak

PELANGGAN

PELANGGAN
1.3. Inti Standar, terhadap Fokus Pelanggan :
• Mengidentifikasi dan memahami pelanggan.
• Memahami persyaratan dan harapan pelanggan.
• Memahami arti penting dipenuhinya persyaratan pelanggan
ƒ Meningkatkan penerimaan dan pangsa pasar
ƒ Meningkatkan efektifitas
ƒ Meningkatkan loyalitas pelanggan melalui
pengulangan transaksi
5.1, 5.3, 5.4,
6.1, 6.2,
7.1, 7.2, 7.3, 7.6,
8.1, 8.2, 8.4, 8.5
• CLIENTS (Klien)
• USERS OF OUR PRODUCTS (Pengguna produk kita)
• THE BOSS (Pimpinan)
• THE NEXT PROCESS (Proses selanjutnya)

Dalam hubungan Pelanggan-Pemasok internal, kita bisa dalam


posisi pemasok dan disaat lain sebagai Pelanggan.
™ Kualitas individu.
™ Secara personal harus terlibat.
™ Menciptakan misi dan membawa orang lain
mewujudkan visinya dalam kenyataan.
™ “Top line” (untuk menghasilkan apa), manajemen
mendukung bagaimana cara menghasilkan dengan
benar.
1. Menciptakan visi dan misi yang jelas bagi organisasi.
2. Menyediakan sumber daya.
3. Kebebasan bertindak dgn tanggung jawab dan
akuntabilitas.
4. Contoh kejujuran, moral dan menciptakan budaya.
5. Menciptakan terbentuknya rasa kepercayaan.
6. Menghilangkan kekhawatiran sesama karyawan.
• Seluruh personil akan memahami dan termotivasi menuju
Sasaran Mutu dan Tujuan Organisasi
• Aktivitas akan dievaluasi, disesuaikan dan diterapkan
dalam satu kesatuan cara
• Meminimumkan kesalahan komunikasi diantara fungsi dan
tingkatan dalam organisasi.
• Kinerja karyawan dapat diandalkan.
• Muncul keinginan berpartisipasi dan berkonstribusi untuk
perbaikan berkelanjutan.
PRINSIP KEPEMIMPINAN TERDAPAT DALAM
LAMPIRAN 1 . SMM DEPT. PU PADA BAB/SUBBAB:

4.1, 4.2,
5.1, 5.4,
6.1, 6.3, 6.4,
7.1, 7.3, 7.5, 7.6, 7.7,
8.1, 8.5
• KEBIJAKAN MUTU : 3.2.4
MAKSUD DAN ARAHAN SECARA MENYELURUH SEBUAH
ORGANISASI YANG TERKAIT DENGAN MUTU SEPERTI
YANG DINYATAKAN SECARA RESMI OLEH PIMPINAN
PUNCAK.

• SASARAN MUTU : 3.2.5


SESUATU YANG DICARI ATAU DITUJU BERKAITAN
DENGAN MUTU

PIMPINAN HARUS MAMPU MENCIPTAKAN LINGKUNGAN


DIMANA SEMUA PEGAWAI BISA TERLIBAT DALAM
KEGIATAN ORGANISASI UNTUK MENUNJANG
TERCAPAINYA SASARAN ORGANISASI SESUAI DENGAN
FUNGSINYA MASING-MASING
• Semua personil dalam suatu organisasi merupakan inti
sebuah organisasi.

• Keterlibatan semua personil dengan kemampuannya


dapat dipakai untuk memberikan manfaatnya kepada
organisasi, diri mereka, rekan sekerja dan pelanggan.
• Karyawan termotivasi dan berkomitmen untuk terlibat
• Menumbuhkan inovasi dan kreativitas dalam mencapai
tujuan organisasi
• Bertanggung jawab terhadap kinerja mereka
• Karyawan menjadi giat berpartisipasi dalam perbaikan
berkesinambungan.
PRINSIP PELIBATAN KARYAWAN TERDAPAT DALAM
LAMPIRAN 1. SMM DEPT. PU PADA BAB/SUBBAB:

4.1, 4.2,
5.1, 5.4,
6.2, 6.4,
7.1, 7.2, 7.3, 7.5, 7.6, 7.7,
8.2, 8.5
• Suatu hasil yang diinginkan, dicapai lebih efisien ketika
aktivitas dan sumber daya yang terkait diatur sebagai
sebuah proses.

• Pendekatan Proses harus dipusatkan pada pengendalian


input ke dalam proses dan pencegahan ketidaksesuaian.
Proses :
Kumpulan aktivitas yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
yang menjadikan input (material, persyaratan, peralatan dan metoda)
menjadi output atau produk.
• Proses Inti : Kegiatan Konstruksi, Jasa.
• Proses Pendukung : Keuangan, teknologi, sarana,
prasarana, pelatihan ………
• Proses Manajemen : Tinjauan Manajemen, audit,
perencanaan organisasi/sumber daya.
PROSES
• Orang
INPUT OUTPUT
• Produk
• Energi • Produk
• Jasa • Ilmu Pengetahuan • Jasa
• Informasi • Keterampilan • Informasi
• Bahan • Bahan
• Fasilitas
• Perlengkapan
• Lingkungan
¾ Efektifitas penggunaan sumber-sumber daya
¾ Waktu siklus produksi lebih pendek
¾ Hasil-hasil menjadi meningkat, konsisten dan dapat
diperkirakan
¾ Kesempatan perbaikan menjadi prioritas dan terfokus
PRINSIP PENDEKATAN PROSES TERDAPAT DALAM
LAMPIRAN 1. SMM DEPT. PU PADA BAB/SUBBAB:

4.1, 4.2,
5.1, 5.4,
6.1, 6.2, 6.3, 6.4,
7.1,7.2, 7.3, 7.5, 7.6, 7.7,
8.1, 8.2, 8.3, 8.4, 8.5
• Mengidentifikasi, memahami dan mengelola sistem dari proses yang
saling berkait, dengan tujuan efektifitas dan efisiensi organisasi dalam
mencapai tujuannya.
• Pendekatan sistem baru dapat dilaksanakan bila pendekatan proses
telah dilaksanakan
• Memahami keterkaitan antara proses dan sistem.
• Menstrukturkan sistem untuk pencapaian sasaran dengan lebih
efisien dan efektif.
• Mengharmoniskan dan mengintegrasikan proses-proses.
• Memahami kemampuan organisasi dan membuat peta
kekuatan sumberdaya.
• Menargetkan dan menjabarkan bagaimana aktifitas yang
sesuai sistem dioperasikan dan dijalankan.
• Melakukan peningkatan berkelanjutan secara konsisten melalui
pelaksanaan pengukuran dan evaluasi.
• Integrasi dan kesesuaian proses-proses akan mencapai
hasil yang terbaik.
• Kemampuan memfokuskan usaha-usaha pada proses-
proses kunci.
• Memberikan kepercayaan kepada pihak yang
berkepentingan terhadap konsistensi, efektifitas dan
efisiensi dari organisasi.
PRINSIP PENDEKATAN PROSES TERDAPAT DALAM
LAMPIRAN 1. SMM DEPT. PU PADA BAB/SUBBAB:
4.1, 4.2,
5.1, 5.4,
6.1, 6.2, 6.3, 6.4,
7.1, 7.2, 7.3, 7.4, 7.6, 7.7,
8.1, 8.2, 8.3, 8.4, 8.5
• Memahami bahwa tak ada sistem yang sempurna
• Kesalahan dan permasalahan dimasa lalu harus dijadikan
bahan masukan untuk meningkatkan sistem secara terus
menerus.
• Peningkatan yang berkesinambungan keseluruhan kinerja
perusahaan harus jadi sasaran permanen.
“Selalu mendapatkan atau menghasilkan yang lebih baik
selamanya”
P=Plan
D=Do
C=Check
A=Action

Waktu
• Pendekatan secara konsisten menerapkan perbaikan
terus menerus pada kinerja organisasi.
• Menyediakan sarana pendidikan dan pelatihan untuk
peningkatan kemampuan.
• Membuat perbaikan secara terus menerus pada aspek
produk, proses dan sistem sebagai target pencapaian.
• Tujuan organisasi senantiasa meningkat, sebagai
pedoman pengukuran.
• Memberikan penghargaan pada pelaku perbaikan
berkesinambungan.
• Meningkatkan keunggulan kinerja melalui perbaikan
kemampuan organisasi
• Kesesuaian dari aktivitas-aktivitas perbaikan pada semua
tingkat terhadap tujuan strategis organisasi
• Fleksibilitas bereaksi secara cepat terhadap kesempatan
yang ada
PRINSIP PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN
TERDAPAT DALAM LAMPIRAN 1. SMM DEPT. PU
PADA BAB/SUBBAB:

4.1, 4.2,
5.1, 5.4,
6.1, 6.2,
8.1, 8.2, 8.4, 8.5
• Keputusan efektif didasarkan pada analisa data dan
informasi.
• Informasi dan data bersama-sama sistem dengan
komunikasinya harus dibuat.
• Informasi harus dikumpulkan dalam suatu yang tidak
bias dan diupayakan bermakna satu.
• Jalur komunikasi yang jelas adalah penting.
• Pengumpulan dan pengukuran data dan informasi.
• Memastikan keakuratan data dan informasi.
• Analisis data dan informasi dengan metode yang tepat.
• Memahami pemakaian teknik statistik.
• Memutuskan dengan tepat dan benar dan menindak
lanjuti.
• Keputusan-keputusan berdasarkan informasi yang
akurat.
• Meningkatkan kemampuan untuk menunjukan
efektifitas pengambilan keputusan melalui catatan yang
faktual
• Meningkatkan kemampuan untuk meninjau-ulang serta
mengubah opini dan keputusan
PRINSIP PENGAMBILAN FAKTA PADA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERDAPAT DALAM
LAMPIRAN 1. SMM DEPT. PU PADA BAB/SUBBAB:

4.1,
5.4,
7.1, 7.2, 7.3, 7.5, 7.6, 7.7,
8.1, 8.2, 8.3, 8.4, 8.5
• Keluaran sangat tergantung dari masukkannya.
• Hubungan Pelanggan dan Pemasok harus dibangun
berdasarkan azas saling menguntungkan.
• Hubungan ini mulai dengan komunikasi yang jelas dan
dibangun pada konsistensi tujuan dan kepercayaan.
• Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai
bagi kedua pihak
• Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama
untuk menanggapi perubahan pasar atau kebutuhan
dan ekspektasi pelanggan.
• Mengoptimumkan biaya dan penggunaan sumberdaya
PRINSIP HUBUNGAN PEMASOK YG SALING
MENGUNTUNGKAN TERDAPAT DALAM
LAMPIRAN 1. SMM DEPT. PU PADA BAB/SUBBAB:

4.1,
5.4,
6.1,
7.1, 7.2, 7.5, 7.6, 7.7,
8.1, 8.2, 8.4, 8.5
PEMASOK ORGANISASI PELANGGAN

Anda mungkin juga menyukai