Anda di halaman 1dari 17

AUDIT SISTEM

KEPASTIAN KUALITAS

KELOMPOK 2

SEALTIEL PALULUNGAN C 301 15 287


YANTI PURNAMASARI C 301 16 106
AYU LESTARI C 301 16 124
ANDRI C 301 16 154
NUR AINI C 301 16 164
INKA TRIANA C 301 16 212
MEGAWATI NURDIN C 301 16 261
ASI NURJANNAH G. C 301 16 264
FAJRIATU SSURUR C 301 16 269
FITRI INDAH PRATIWI C 301 16 271
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS

Audit system kepastian kualitas


adalah proses sistemis, mandiri dan
terkodukumentasi untuk memperoleh
bukti secara objektif daan diuji secara
objektif untuk mengetahui sejauh
mana criteria audit telah dipenuhi.
Audit ini dirancang untuk menilai
aktivitas, praktik, atau kebijakan
perusahaan untuk menetukan apakah
perusahaan mempunyai kemapuan
PERANAN AUDIT SISTEM KEPASTIAN
KUALITAS
Audit sistem Pihak-pihak yang
berkepentingan
kepastian
terdapa hasil audit :
kualitas memiliki
1. Perusahaan
peranan penting 2. Pelanggan
dalam 3. Pemerintahan
memberikan 4. Asosiasi
kepastian 5. Lembaga
kualitas kepada Sertifikasi
pelanggan dan
proses yang
berlangsung
TUJUAN AUDIT

1. Menentukan ketidak sesuaian (non


conformities)
2. Menetukan efektivitas sistem
kualitas
3. Memberikan peluang untuk
perbaikan system
4. Memenuhi persyaratan peraturan
5. Memudahkan pendaftaran/registrasi
sistem kualitas
6. Menilai pemasok dan mengevaluasi
Manfaat dari Audit Kepastian
Kualitas
1. Membantu mengembangkan system
manajeman kualitas terpadu yang efektif
2. Menyempurnakan proses pengambilan
keputusan manajeman
3. Membantu mengalokasikan sumberdaya
secara optimal
4. Mencegah timbulnya masalah yang dapat
membantu
5. Memungkinkan dilakukannya tindakan
koreksi yang tepat waktu
6. Mengurangi biaya-biaya tambahan yang
MENINGKATKAN NILAI TAMBAH
ORGANISASI MELALUI PROSES AUDIT
Banyak organisasi Audit memberikan
telah menerapkan manfaat kepada :
ISO 9001 sebagai 1. Sertifikasi
standar untuk Organisasi
mengembangkan 2. Pelanggan
sistem manajemen
3. Lembaga
kualitas terintegrasi
Sertifikasi
ke dalam strategi
bisnisnya. Penerapan
standar ini sangat
membantu
pencapaian tujuan
strategi bisnis
MANAJEMEN KUALITAS
ISO 9001:2001 mendasarkan manajeman kualitas pada 8
prinsip dasar manajeman kualitas yang terdiri dari ;
1. Fokus kepada pelanggan
Penerapan focus pelanggan ini akan mengarahkan
perusahaan untuk :
a. Menyelidiki dan memahami kebutuhan pelanggan
b. Memastikan bahwa tujuan dan sasaran perusahaan
berhubungan dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan
c. Mengomunikasikan kebutuhan dan harapan
pelanggan dengan organisasi secara keseluruhan
d. Menyelaraskan pendekatan dalam memuaskan
pelanggan dengan pihak yang berkepentingan serta
mengambil tindakan atas hasil yang diperoleh
e. Memastikan keseimbangan dalam kepuasan
2. Kepemimpinan
Penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan di
dalam perusahaan akan membantu perusahaan
untuk :
a. Memandang semua kebutuhan pihak terkait
sebagai suatu satu kesatuan
b. Menciptakan visi dan misi yang jelas untuk
masa depan perusahaan
c. Menetapkan tujuan, sasaran, serta target
menantang dan realistis
d. Bertindak bebas dengan disertai dengan
tanggung jawab dan akuntabilitas
e. Menyediakan sumber daya dan pelatihan
f. Menjadi teladan dalam kejujuran, moral dan
menciptakan budaya perusahaan yang kuat
3. Keterlibatan sumber daya manusia
Penerpan prinsip-prinsip keterlibatan SDM akan
membantu setiap individu dan kelompok untuk : 
a. Memahami tentang pentingnya konstribusi dan
pernan mereka dalam perusahaan
b. Mengindentifikasi kendala-kendala yang dapat
menghambat mereka
c. Bertanggung jawab terhadap masalah yang
dihadapi dan mencari solusi bagaimana
menyelesaikan permasalahn tersebut
d. Mampu menilai kinerjanya sendiri di hubungkan
dengan tujuan perusahaan dan tujuan pribandinya
e. Berusaha meningkatkan kompetensi, pengetahuan
dan pengalaman mereka guna memberikan
konstribusi yang lebih tinggi kepada perusahaan
f. Menyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya
dengan bebas serta mendiskusikan masalah-
4. Pendekatan proses
Manfaat-manfaat ini dapat dicapai dengan
serangkaian penerapan proses sebagai berikut :
1. Mendefinisikan aktivitas yang diperlakukan
oleh manajeman kualitas dan penerapannya
dalam organisasi secara sistematis
2. Mendefinisikan urutan dan interkasi proses
3. Menetukan criteria dan metode yang
disyaratkan untuk memastikan bahwa operasi
dan pengendaliannya berjalan efektif
4. Memastikan tersedianya sumber daya dan
informasi yang memadai sesuai dengan
kebutuhan untuk pengoprasian dan pemantauan
proses
5. Memantau, mengukur, dan menganalisis proses
6. Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk
5. Pendekatan system terhadap manajeman
Perinsip-perinsip yang digunakan perusahaan
untuk :
a. Menstrukturkan system untuk mencapai tujuan
dengan lebih efektif dan efisien
b. Memahami keterkaitan proses dengan system
c. Menggunakan pendekatan terstruktur untuk
mengharmoniskan dan mengintegrasikan proses-
proses
d. Memahami dengan baik tentang peranan dan
tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai
tujuan bersama dan oleh Karena itu akan
mengurangi terjadinya hambatan antar fungsi
dalm organisasi
e. Memahami kemampuan organisasi dan
penetapan kendala-kendala dari sumber daya
sebelum bertindak
6. Peningkatan berkesinambungan
Penerapan prinsip ini akan membantu
perusahaan untuk :
a. Menggunakan pendekatan organisasi
secara konsisten guna menerapkan
perbaikan yang berkesinambungan
(continual improvement) pada kinerja
organisasi
b. Memberikan pelatihan yang memadai
kepada setiap orang dalam organisasi
tentang metode dan alat-alat
kesinambungan
c. Menjadikan peningkatan kesinambungan
dari produk, proses dan system sebagai
tujuan utama individu dan kelompok dalam
7. Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
Keputusan yang efektif biasanya dibuat berdasarkan
analisis yang tepat serta data dan informasi yang
tepat dan akurat yang mewakili fakta yang terjadi.
Langkah-langkah dalam penerapan prinsip-prinsip ini
adalah :
1. Mengumpulkan data data dan informasi serta
pengujian yang berkaitan dengan tujuan dan
sasaran perusahaan
2. Memastikan bahwa data dan informasi akurat,
dapat dipercaya dan mudah diakses
3. Menganalisis data dan informasi dengan
menggunakan metode yang tepat
4. Memahami penggunaan teknik-teknik statistic
5. Membuat keputusan dan menindaklanjutinya
berdasarkan hasil analisis dan pengalaman
8. Hubungan saling menguntungkan dengan
pemasok
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam
mengimplementasikan prinsip ini adalah :
1. Mengindentifikasi dan menyeleksi pemasok utama
2. Melibatkan pemasok dalam mengindentifikasi
kebutuhan perusahaan
3. Melibatkan pemasok dalam pengembangan
strategi perusahaan
4. Membina hubungan baik dengan pemasok dan
memperlakukan sebagai mitra bisnis
5. Menetapkan hubungan jangka pendek dan jangka
panjang yang berimbang
6. Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan
pemasok
7. Memastikan output dari pemasok sesuai dengan
persyaratan perusahaan
Langkah-langkah audit :

Mengadopsi model PDSA (plan-do-


study-act) yang dipopulerkan oleh
Deming, audit manajeman kualitas
dapat mengikuti :
1. Perencanaan audit
2. Pelaksanaan audit
3. Mempelajari hasil audit
4. Tindakan perbaikan
Persyaratan Sistem Kepastian
Kualitas Berdasarkan ISO 9001:2008

1. Klausul 4 tentang Sistem Manajemen


Mutu
2. Klausul 5 tentang Tanggung Jawab
Manajemen
3. Klausul 6 tentang Manajemen Sumber
Daya
4. Klausul 7 tentang Realisasi Produk
5. Klausul 8 tentang Pengukuran, Analisa,
dan Peningkatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai