Anda di halaman 1dari 3

KASUS 8

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

PENDAHULUAN
Biaya Overhead Pabrik (BOP) muncul di Departemen Produksi dan Departemen
Jasa. Departemen produksi memiliki 4 bagian yaitu: Bagian 1 (pembersihan),
Bagian 2 (pencampuran), Bagian 3 (penggorengan), Bagian 4 (pembungkusan).
Departemen Jasa memiliki 2 bagian yaitu: Bagian Pemeliharaan dan Bagian
Gudang. Adapun BOP yang muncul adalah biaya depresiasi bangunan pabrik,
biaya depresiasi peralatan, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik, biaya
bahan bakar gas dan bahan pembantu. Perkiraan dari biaya yang muncul
direncanakan sebagai berikut:

DATA PERUSAHAAN
1. Biaya depresiasi bangunan pabrik dan biaya depresiasi peralatan:
Tabel 8.1
Biaya Depresiasi
Depresiasi Per
Keterangan
Tahun (Rp)
Bangunan Pabrik 4.000.000
Alat di Bagian I Pembersihan 15.000
Mesin dan Alat di Bagian II Pencampuran 100.000
Mesin dan Alat di Bagian III Penggorengan 20.000
Alat di Bagian IV Pembungkusan 10.000
Peralatan Bagian Gudang 25.000
Peralatan Bagian Pemeliharaan 22.000
Tabel 8.2
Luas Lantai Bangunan
Bagian Luas Lantai (M2)
Bagian I 25
Bagian II 30
Bagian III 10
Bagian IV 15
Bagian Gudang 80
Bagian Pemeliharaan 20
Total 180
Biaya depresiasi bangunan dan depresiasi peralatan masing-masing
triwulan dialokasikan sama.
2. Penggunaan Listrik, Gas dan Air
Penggunaan listrik 4 triwulan berturut turut adalah: 200 KWH, 250 KWH,
300 KWH, 350 KWH, dengan tarif Rp. 1.450/KWH. Rata-rata penggunaan
listrik per bagian sebagai berikut:
Tabel 8.3
Penggunaan Listrik Per Bagian
Penggunaan
Bagian
Listrik %
Bagian I 10
Bagian II 20
Bagian III 5
Bagian IV 15
Bagian Gudang 25
Bagian Pemeliharaan 25
Total 100

Bahan bakar gas digunakan oleh bagian III, rencana biaya dari triwulan I
hingga IV berturut-turut sebagai berikut: Rp. 300.000,-, Rp. 450.000,-, Rp.
600.000,- dan Rp. 750.000,-. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk biaya air
pada triwulan I sebesar Rp. 300.000,- (dengan kenaikan 5% tiap triwulan).
Tabel 8.4
Penggunaan Air Per Bagian
Penggunaan
Bagian
Air %
Bagian I 90
Bagian II 2
Bagian III 2
Bagian IV 2
Bagian Gudang 2
Bagian Pemeliharaan 2
Total 100

3. Tenaga Kerja Tidak Langsung


Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah upah yang dibayarkan untuk
jabatan dibawah ini:
Tabel 8.5
Upah Tenaga Kerja Tidak Langsung
Jumlah Gaji (Rp)/
Jabatan Departemen
TKTL bulan
Pengawas Produksi Dep. Produksi 1 orang Rp. 1.000.000
Staf Produksi Dep. Produksi 1 orang Rp. 800.000
Penjaga Gudang Dep. Jasa 1 orang Rp. 900.000
Teknisi Pemeliharaan Dep. Jasa 1 orang Rp. 900.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung pada bagian jasa akan dialokasikan ke
masing-masing bagian produksi berdasarkan activity basenya.
4. Bahan Pembantu
Bahan pembantu yang dibutuhkan adalah vanili yang digunakan untuk
mengharumkan getuk. Vanili digunakan pada proses pencampuran (bagian II).
Biaya yang dikeluarkan untuk vanili adalah sebesar 1% dari biaya bahan baku
singkong.
5. Biaya Gudang dan Biaya pemeliharaan
Menurut data masa lalu biaya gudang yang dikeluarkan per tahun Rp.
500.000,-, sedangkan biaya pemeliharaan per tahun Rp. 1.000.000,-. Alokasi
biaya gudang dan biaya pemeliharaan setiap triwulan sama. Proporsi pemakaian
jasa per bagian sebagai berikut:
Tabel 8.6
Proporsi Pemakaian Jasa Oleh Bagian Produksi
Bagian Bagian Bagian
Keterangan Bagian I
II III IV
Bagian Gudang 25% 20% 20% 35%
Bagian Pemeliharaan 20% 35% 30% 15%

TUGAS
1. Hitunglah anggaran biaya overhead pabrik (BOP) departemen produksi dan
departemen jasa!
2. Hitunglah alokasi biaya overhead pabrik (BOP) dari departemen jasa ke
departemen produksi!
3. Hitunglah alokasi biaya overhead pabrik (BOP) ke masing-masing produk!

Anda mungkin juga menyukai