Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI BIAYA

Oleh Kelompok 4

Nyoman Trisna Parwata (1907531218) (30)

I Nengah Adi Nugraha (1907531225) (34)

I Nyoman Gede Suwantara (1907531228) (37)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2020
1. Departementalisasi biaya overhead pabrik adalah pembagian pabrik ke dalam
bagian – bagian yang disebut departemen biaya (cost center) yang dibebani
dengan biaya overhead pabrik. Oleh karena itu, departementalisasi biaya overhead
pabrik memerlukan pembagian perusahaan ke departemen – departemen untuk
memudahkan pengumpulan biaya overhead pabrik yang terjadi. Departemen –
depepartemen inilah yang meruapakan pusat – pusat biaya yang merupakan
tempat ditandingkannya biaya dengan prestasi yang dihasilkan oleh departemen
tersebut. Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendali
biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian biaya overhead
pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan
pusat terjadinya, sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggung jawab
setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu. dengan digunakannya tarif –
tarif biaya overhead pabrik yang berbeda-beda untuk setiap departemen, maka
pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani
dengan biaya overhead pabrik sesuai dengan tarif departemen yang bersangkutan.
Hal ini mempunyai akibat terhadap ketelitian terhadap penentuan harga pokok
produk.

2. Empat tahap utama penyusuan anggran biaya overhead pabrik per departemen
adalah sebagai berikut:

a. Penaksiran biaya overhead langsung departemen atas dasar kapasitas yang


direncanakan untuk tahun anggaran.
b. Penaksiranbiaya overhead tidak langsung departemen.
c. Distribusibiaya overhead tidak langsung departemen kedepartemen –
departemen yang menikmati manfaatnya.
d. Menjumlah biaya overhead pabrik per departemen untuk mendapatkan
anggaran biaya overhead pabrik per departemen baik departemen produksi
maupun departemen pembantu.
3. Dua metode alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi adalah
sebagai berikut:

 Metode alokasi langsung.


Dalam metode alokasi langsung, biaya overhead departemen pembantu
dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya. Metode
alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen
pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi saja. Tidak ada
departemen pembantu yang memakai jasa departemen pembantu yang lain.
 Metode alokasi bertahap.
Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen pembantu
tidak hanya dipakai oleh departemen produksi saja, tetapi digunakan pula
oleh departemen pembantu yang lain. Metode alokasi bertahap dibagi
menjadi dua kelompok metode yaitu;
(a) metode alokasi bertahap yang memperhitungkan transfer jasa timbal blaik
antar departemen-departemen pembantu.
(b) metode alokasi bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal
balik antardepartemen pembantu.

4. Metode alokasi bertahap dibagi menjadi dua kelompok metode:

(a) Metode alokasi bertahap yang memperhitungkan transfer jasa timbal balik
antar departemen – departemen pembantu. Yang termasuk dalam kelompok
metode ini adalah:

 Metode alokasi kontinyu


Dalam metode ini biaya overhead pabrik departemen-departemen
pembantu yang saling memberikan jasa, dialokasikan secara terus
menerus, sehingga jumlah biaya overhead yang belum dialokasikan
menjadi tidak berarti.
 Metode aljabar
Ketidaklengkapan dalam hal pembagian timbul dalam menggunakan
metode bertahap karena pendistribusian yang berturut sehingga
departemen yang ditutup terlebih dahulu tidak menerima pembagian biaya
dari departemen yang ditutup kemudian.
(b) Metode alokasi bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal
balik antardepartemen pembantu.Metodealokasi yang termasuk dalam kelopok ini
adalah “ Metode urutan yang diatur”.

5.
PT ELIONA
BIAYA OVERHEAD PABRIK PER DEPARTEMEN
JENIS BIAYA OVERHEAD
a).Biaya overhead langsung dibebankan produksi
Produksi I Rp. 11.775.000
Produksi II Rp. 14.475.000
Jumlah biaya departemen produksi Rp. 26.250.000
Biaya overhead langsung departemen pembantu :
Reparasi dan pemeliharaan Rp. 7.700.000
Listrik Rp. 9.850.000
Kafetaria Rp. 1.700.000
Jumlah biaya departemen pembantu Rp. 19.250.000
Jumlah biaya overhead langsung departemen Rp. 45.500.000
Biaya overhead tidak langsung departemen
Biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.000
Biaya asuransi gedung Rp. 500.000
Jumlah biaya overhead langsung Rp. 1.500.000
Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 47.000.000
Anggaran departemen langsung : Rp.45.500.000 dan anggran departemen tidak
langsungnya sebesar : Rp.1.500.000
Menikmati Manfaat biaya Luas Lantai ( m2) Proporsi Luas Lantai
{(b) : 4000 x 100%

(a) (b) (c)


Produksi I 600 15%
Produksi II 1400 35%
Reparasi dan Pemeliharaan 800 20%
Listrik 400 10%
Kafetaria 800 20%
Jumlah 4000 100%

Departemen Produksi

Departemen pembantu Departemen Produksi I Departemen Produksi II


Reparasi dan 1200 800
Pemeliharaan
Listrik 3000 12000
Kafetaria 15 35

Anda mungkin juga menyukai