DENGAN
VARIABEL
MODERASI
Oleh Kelompok 2
ANGGOTA
KELOMPOK Putu Winna
Ni Kadek Utari (033 / Maharani Winarta
01 3) 04 (207 / 13)
Ni Komang Ayu
07 Widya Sari (229 / 29)
12.1 REGRESI
DENGAN
VARIABEL
MODERASI
Peran suatu variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara suatu variabel
bebas terhadap variabel terikat.
Hubungan variabel independen dan variabel moderasi
terhadap variabel dependen secara diagramatis umunya
digambarkan sebagai berikut.
Variabel Moderasi
(M)
Variabel Variabel
Independen (X) Dependen (Y)
uji
uji uji nilai
selisih residua
interaksi mutlak
l
REGRESI
MODERASI
DENGAN MODEL
INTERAKSI
Dalam menguji apakah variabel moderasi dapat
berpengaruh, dapat dilakukan dengan menggunakan
tiga acara, yaitu :
● UJI INTERAKSI
● UJI RESIDUAL
Suatu model regresi dengan melakukan uji interaksi antarvariabel atau sering disebut
Moderated Regression Analysis (MRA) . Berdasarkan Gambar model yang telah
ditampilkan sebelumnya, maka variabel bebas tidak ada hubungannya dengan variabel
moderasi, namun variabel dependen yang ditunjukkan oleh perkalian atau lebih
variabel independen, deperti pada gambar di samping:
Berdasarkan gambar tersebut dapat dituliskan ke dalam persamaan regresinya, yaitu :
Y = 1X + 2M + 3XM +
Keterangan :
Jika β1 positif, signifikan atau tidak, dan β3 Jika β1 negatif, signifikan atau tidak, dan
negatif signifikan, maka M sebagai variabel β3 positif signifikan, maka M sebagai
moderasi yang memperlemah pengaruh X1 variabel moderasi yang memperlemah
terhadap Y. pengaruh X1 terhadap Y
Contoh Soal 12.1
Sebanyak 40 orang kepala keluarga disurvei mengenai gaji, kekayaan,
dan pendaptannya dalam satutahun, dalam juta rupiah.
Langkah – langkah contoh 12.1 pada spss adalah sebagai berikut :
Dari ke tiga variabel bebas yang dimasukkan dalam regresi, variabel Gaji dan
Kekayaan berpengaruh secara signifíkan terhadap Pendapatan. Variabel Gaji
memberikan nilai koefisien parameter 2,763 dengan tingkat signifíkansi 0,000 dan
variabel kekayaan (Kekayaan) memberikan nilai koefísien parameter 0,589 dengan
tingkat signifíkansi 0,003. Variabel moderasi yang merupakan interaksi antara Gaji
dan Kekayaan berpengaruh signifíkan, yaitu dengan signifikansi sebesar 0,009,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kekayaan merupakan variable moderasi
hubungan antara Gaji dan Pendapatan.
Kesimpulan
● Oleh karena variable kekayaan dan interaksi gaji dengan kekayaan samasama
b. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 229.802 dengan
tingkat signifikansi 0,00. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari
0,05, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan manajemen ,kualitas auditor
dan moderasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas Informasi
akuntansi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas
laporan akuntansi.
c. Tampilan output SPSS memberikan besarnya R2 sebesar 0.913 hal ini berarti
91.3 persen variasi Kualitas Informasi Akuntansi yang dapat dijelaskan oleh
variasi variabel indepeden Kualitas Jasa Manajemen, Kualitas Jasa Auditor dan
Moderasi. Sedangkan sisanya (100% - 91,3% = 8,7%) dijelaskan oleh faktor-
faktor lain diluar model
d. Dari ke tiga variabel bebas yang dimasukkan dalam regresi, variabel Kualitas Jasa Manajemen, Kualitas Jasa
Auditor dan interaksi berpengaruh secara signifíkan terhadap Kualitas Informasi Akuntansi. Variabel Kualitas
Jasa Manajemen memberikan nilai koefisien parameter 0.262 dengan tingkat signifíkansi 0,003 dan variabel
Kualitas Jasa Auditor memberikan nilai koefísien parameter 0.365 dengan tingkat signifíkansi 0,000. Variabel
moderasi yang merupakan interaksi antara Kualitas Jasa Manajemen dan Kualitas Jasa Auditor berpengaruh
signifíkan, yaitu dengan signifikansi sebesar 0,027, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Jasa
Auditor merupakan variabel moderasi hubungan antara Kualitas jasa Manajemen dan Kualitas Informasi
Keuangan.
e. Oleh karena variable Kualitas jasa auditor dan interaksi kualitas jasa manajemen dengan kualitas jasa auditor
sama - sama signifikan, maka variabel kualitas jasa auditor merupakan variabel moderasi semu. Artinya,
meskipun kualitas jasa auditor meningkat, kualitas informasi akuntansi akan meningkat dengan meningkatnya
kualitas jasa manajemen. Koefisien variable interaksi X1*X2 memiliki koefisien yang positif sebesar 0.064 dapat
diinterpretasikan, bahwa dengan meningkatnya kualitas jasa auditor, maka pengaruh kualitas jasa manajemen
terhadap kualitas informasi akuntansi menjadi meningkat. Dengan kata lain, kualitas jasa auditor
mepeningkatan kualitas jasa manajemen terhadap kualitas informasi akuntansi.
LATIHAN SOAL
12.2
Latihan 12.2
Penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang agen
blok perusahaan asuransi, yang bermaksud
menganalisis apakah produksi yang dihasilkan oleh
masing – masing dari mereka dipengaruhi oleh umur
dan tinggi pendidikannya. Di samping itu, pengaruh
pendidikan terhadap produksi juga diduga moderasi
oleh pengalaman kerja sehingga model regresinya :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4X1X3 + ε
a. Buatlah persamaan regresinya
Y = -1156,478 + 7,597X 1 + 499,200X2 + 52,231X3 + 1,195X1X3
Uji apakah ada pengaruh serempak semua variabel bebas terhadap variabel terikat
Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 472,842 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil
dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa umur, tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, dan Moderasi secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Produksi, sehingga model regresi layak digunakan untuk
memprediksi Produksi.
Interpretasikan R2
Fungsi produksi industri kerajinan bambu, yang terdiri dari faktor produksi
tenaga kerja, bahan baku dan modal. Faktor produksi teknologi dinyatakan
sebagai variabel yang memoderasi ketiga faktor produksi sebelumnya.
Model regresi moderasi dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi
moderasi (MRA):
d.Uji apakah ada pengaruh partial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk menguji parsial masing-masing variabel dilihat pada uji t nya yang dapat dilihat pada tabel
coefficient kolom sig. variabel tenaga kerja memiliki signifikansi kurang dari 0,05 sebesar 0,015, berarti
bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi.variabel bahan baku memili tingkat
signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 yang berarti bahwa variabel bahan baku
berpengaruhb nyata terhadap produksi. variabel modal memiliki tingkat signifikansi kurang dari 0,05
yaitu sebesar 0,000 yang berarti bahwa variabel modal berpengaruh nyata terhadap produksi. variabel
teknologi memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,569 yang berarti bahwa
variabel teknologi tidak berpengaruh nyata terhadap produksi
e. Jelaskan apakah teknologi memoderasi pengaruh variabel tenaga kerja, bahan baku dan modal
terhadap produksi, serta bagaimana jenis peran moderasinya, yaitu dengan memperhatikan
pengaruh langsung teknologi terhadap produksi, dan pengaruh interaksi teknologi dengan faktor
produksi lainnya!
• Variabel moderasi yang merupakan interaksi antara tenaga kerja dan teknologi berpengaruh
signifíkan, yaitu dengan signifikansi sebesar 0,024, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
teknologi merupakan variabel moderasi hubungan antara tenaga kerja dan teknologi. Oleh
karena teknologi berpengaruh non signifikan dan interaksi tenaga kerja dengan teknologi
berpengaruh signifikan, maka variabel teknologi merupakan variabel moderasi murni.
• Variabel moderasi yang merupakan interaksi antara bahan baku dan teknologi berpengaruh
signifíkan, yaitu dengan signifikansi sebesar 0,032, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
teknologi merupakan variabel moderasi hubungan antara bahan baku dan teknologi. Oleh
karena teknologi berpengaruh non signifikan dan interaksi bahan baku dengan teknologi
berpengaruh signifikan, maka variabel teknologi merupakan variabel moderasi murni.
Variabel moderasi yang merupakan interaksi antara modal dan teknologi berpengaruh non signifíkan,
karena signifikansi sebesar 0,402, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel teknologi merupakan bukan
variabel moderasi hubungan antara modal dan teknologi.
Jelaskan juga apakah teknologi memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel tenaga kerja,
bahan baku dan modal terhadap produksi.
Oleh karena variable teknologi adalah variable moderasi dan koefisien dari tenaga kerja bernilai positif dan
koefisien dari interaksi antara tenaga kerja dan teknologi bernilai positif maka variable teknologi ini sebagai
variable moderasi yang memperkuat pengaruh tenaga kerja terhadap produksi
Oleh karena variable teknologi adalah variable moderasi dan koefisien dari tenaga kerja bernilai positif dan
koefisien dari interaksi antara bahan baku dan teknologi bernilai negatif maka variable teknologi ini sebagai
variable moderasi yang memperlemah pengaruh bahan baku terhadap produksi
Oleh karena teknologi bukan variable moderasi maka tidak perlu dicari apakah variable teknologi akan memperkuat
atau memperlemah pengaruh modal terhadap produksi.
Do you have any questions?
THAN youremail@freepik.com
+91 620 421 838
KS! yourcompany.com