Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.

A. Dukungan informasi untuk berbagai bidang fungsional.

Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang
harus dikelola dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran , strategi, rencana , dan program
kerja perusahaan tersebut.

B. Bidang-bidang fungsional yang terdapat suatu perusahaan dapat diklarifikasikan


dua kelompok
1. Bidang fungsional yang bersifat tugas pokok yang memberi kontribusi langsung
kepada keberhasilan perusahaan dalam menvcapai tujuan dan sasarannya.
Yang tergolong pada kategori ini adalah bidang produksi , bidang pemasaran, bidang
promosi dan bidang penjualan.
2. Bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang
Yang termasuk dalam kategori ini adalah bidang sumber daya manusia , keuangan ,
akuntansi , biudang penelitian dan pengembangan , bidang perkantoran serta bidang
hubungan dengan pelanggan.

C. Jenis-jenis informasi pendukung yang dibutuhkan


1. Informasi dibidang ekonomi
Yang termasuk dalam jenis ini antara laininformasi tentang tingkat pertumbuhan
ekonomi, penanaman modal baik asing mamupun domestik, informasi tentang
kondisi pasar bagi berbagai komoditi dan kebijaksanaan keuangan yang dilakukan
pemerintah

2. Informasi dibidang politik


Yang termasuk dalam jenis ini adalah sistem pemerintahan negara frekuensi
penyelenggaran pemilihan umum, sistem hukum dan perundang-undangan yang
berlaku dan informasi lainyang ada kaitannya dibidang politik termask politik luar
negeri pemerintah dimana perusahaan bergerak

3. Informasi dibidang keamanan dan ketertiban umum

Termasuk estimasi tentang kemungkinan terjadinya gangguan keamanan, baik


karena faktor-faktor yang terdapat didalam negeri sendiri maupun yang datang dari
luar, baik yang bentuknya masi berupa hambatan apalagi yang sudah berupa ancaman
kesemuanya itu penting karena implikasinya terhadap ketenangan berusaha.

4. Informasi dibidang lingkungan


Yang dimaksud adalah informasi tentang sumber daya alam , kebijaksanaan tang
pemanfaatannya , kebijaksaan nasional dalam pelestarian lingkungan hidup ,
kebijaksaan daur ulang limbah industri, reboisasi, dan kebijaksaan tentang peruntukan
berbagai jenis lahan.

5. Informasi dibidang pemasokan bahan mentah dan baku untuk diolah menjadi produk
tertentu
Yang dimaksud antara lain apakah bahan mentah atau bahan baku itu relatif
melimpah atau langka, siapa yang menguasainya, terdapat dimana , kecenderungan
pemasok bertindak vis a vis produsen produk tertentu, seperti dalam hal persediaan,
persyaratan pembelian, waktu penyerahan dan jaminan mutu.

6. Informasi dalam bentuk persaingan


Misalnya, perkiraan tentang perilaku pesaing dalam memasarkan dan menjual kah
akan berpegang pada norma moral atau tidak atau apakah justru cenderung menganut
pandangan persaingan tidak sehat dengan menggunakan teknik yang disebut zero sum
game.

7. Informasi tentang target grups dimasyarakat yang menjadi sasaran pemasaran,


promosi, dan penjualan produk tertentu.
Informasi yang dibutuhkan termasuk antaralain informasi tentang tingkat
pendidikan, jenis-jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, jenis kelamin, kelompok umur,
status pernikahan, statistik tentang besar kecilnya anggota keluarga yang menjadi
tanggungan pencari nafkah utama, daerah domisili, kecenderungan referensi
menggunakan produk tertentu.

8. Informasi tentang kriteria yang dapat digunakan sebagai benchmarks kepuasan


konsumen.
Meskipun, sulit ditentukan diperlukan pula informasi tentang berbagai kriteria
yang dapat digunakan sebagai benchmarks. Kepuasan konsumen karena kriteria
tersebut akan memberikan gambaran apakah para konsumen gemar atau tidak
mengajukan complains atau bahkan tuntutan apabila mereka tidak puas dan merasa
dirugikan produsen tertentu.

9. Informasi tentang infrastruktur fisik yang tersedia atau akan tersedia.


Yang termasuk dalam jenis ini antaralain jaringan jalan, sarana angkutan baik
darat laut maupun udara, serta jaringan telekomunikasi guna menjamin kelancaran
kegiatan bisnis.

10. Informasi tentang tahap dan jenis teknologi yang dapat dikuasai dan dapat diterapkan,
termasuk teknologi informasi.

D. PRODUKSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL,


Tujuan dan sasaran perusahaan hanya akan tercapai apabila perusahaan
menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang diminati oleh pelanggan ,perusahaan
dapate menempuh kebijaksaan untuk menghasilkan hanya satu produk tunggal yang
menjadi andalannya, akan tetapi dapat pula menempuh cara diversifikasi produk terlepas
dari cara mana yang ditempuh , yang jelas ialah bahwa minat pengguna produk dimaksud
timbul apabila produk tersebut mampu memuaskan kebutuhan atau keinginan yang
bersangkutan ,baik dalam arti pemuasan kebutuhan fisik yang pada umumnya bersifat
materiil maupun kebutuhan nonfisik seperti kebutuhan status, dengan perkataan lain
pemuasaan kebutuhan yang bersifat primer , sekunder dan tersier. Para pelanggan
meminati produk perusahaan setelah mempertimbangkan banyak faktor seperti mutu,
harga , sistem pembayaran , jaminan penyampaian pesanan pada waktu yang telah
disepakati bersama, jaminan produsen , pelayanan purna jual.

E. PEMASARAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Dapat dikatakan bahwa tidak banyak produk yang mampu menjual diri sendiri,
berarti dilingkungan perusahaan terdapat fungsi pemasaran yang sasarannya adalah
sebagai berikut:

a. Para konsumen tetap loyal pada produk tertentu dengan tetap membeli produk
tersebut meskipun dipasaran terdapat produk lain sejenis yang dihasilkan oleh
perusahaan lain.
b. Para konsumen tidak tergiur oleh tersedianya produk substitusi dipasaran
c. Konsumen baru tertarik memiliki dan menggunakan tersebut
d. Perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai
e. Memperbesar pangsa pasar
f. Mampu merebut segmen pasar tertentu, baik berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat
penghasilan, jenis kelamin, kelompok usia maupun domisili konsumen.

Jadi, pemasaran sebagai salahsatu bidang fungsional dalam perusahaan merupakan


fungsi yang amat penting peranannya dalam upaya perusahaan meraih kemajuan, bukan
hanya dalam bentuk tingkat keuntungan yang wajar, akan tetapi juga dalam arti
pertumbuhan, perkembangan, dan peningkatan kemampuan menghadapi persaingan
dimasa yang akan datang.

F. PROMOSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Dalam literatur tentang manajemen pemasaran, sering aspek promosi dan penjualan
dibahas sebagai komponen integral dari fungsi pemasaran. Bukti efektif pelaksanaan
fungsi pemasaran ialah timbulnya minat, niat dan hasrat para konsumen untuk membeli
produk yang dipasarkan.
Praktek-praktek promosi yang umum dilakukan menumbuhkan bahwa cara dan
teknik yang dapat digunakan pada intinya bersifat pada periklanan. Program periklanan
yang efektif adalah program yang menggugah naluri yang terpendam dalam diri
konsumen. Periklanan mengandung komponen komunikasi antaralain :

1. Adanya sumber
2. Adanya pesan yang ingin disampaikan
3. Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
4. Tanggapan atas pesan yang disampaikan
G. PENJUALAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Jika program pemasaran dan promosi berhasil, tindak lanjut yang segera diambil
adalah penjualan produk yang telah dipasarkan, dipromosikan, dan diiklankan itu. Salah
satu tolak ukur keberhasilan program pemasaran, promosi, dan periklanan ialah apabila
konsumen memberikan tanggapan atau reaksi positif terhadap upaya promosi tersebut
dalam bentuk kesediaan mengeluarkan uang untuk membeli produk yang bersangkutan
untuk memenuhi sebagian kebutuhan atau keinginan. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa penjualan merupakan salah satu bidang fungsional penting dalam kehidupan suatu
perusahaan.

Berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan wadah bidang


fungsional ini diantara lain besar kecilnya perusahaan, alternative yang dipilih untuk
kegiatan penjualan, jenis pasar dimana produk dijual, sifat geografis para pembeli,
estimasi volume penjualan, dan pakar-pakar lain sejenis. Berarti fungsi penjualan
mungkin diwadahkan pada tingkat divisi, bagian atau seksi, akan tetapi tidak mustahil
hanya ditangani oleh beberapa tenaga wiraniaga. Ada juga produsen barang atau jasa
tertentu yang tidak melakukan sendiri penjualan produk yang dihasilkannya. Artinya,
penjualan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alternative seperti jalur
distributor, jalur agen, jalur pengecer disamping penjualan langsung.

H. MANAJEMEN LOGISTIK SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Salah satu bidang yang memerlukan penanganan yang tepat dalam keseluruhan
manajemen bisnis ialah manajemen logistic. Yang dimaksud dengan logistic ialah
keseluruhan bahan, barang, alat, dan sarana yang diperlukan dan digunakan oleh suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya. Logistic diperlukan
untuk memperlancar jalannya pelaksanaan berbagai bidang fungsional lainnya, baik yang
sifatnya tugas pokok maupun yang bersifat penunjang. Secara sederhana dapat
dinyatakan bahwa semakin besar suatu organisasi maka semakin rumit manajemen
logistic yang harus dilakukan karena makin beraneka ragamnya bahan, barang, alat, dan
sarana yang ditangani.

Logistic yang harus dikelola dengan baik dapat dilihat dari “arus masuk” dan “arus
keluar”. Yang dimaksud dengan arus masuk adalah segala jenis barang, bahan, alat dan
sarana yang bersumber dari luar perusahaan. Ada diantaranya yang akan diproses lebih
lanjut, seperti bahan mentah atau bahan baku untuk diolah menjadi barang jadi oleh
perusahaan untuk kemudian dijual dipasar. Adapula yang berupa barang, alat atau sarana
yang digunakan dalam menjalankan roda perusahaan. Contohnya antara lain adalah
kendaraan bermotor, berbagai jenis mesin, alat-alat kantor, perabot dan prasarana kerja
lainnya. Sedang yang dimaksud dengan arus keluar adalah produk yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk disalurkan kepada berbagai pihak seperti distributor, agen, pengecer.

I. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling strategis yang dimiliki
oleh suatu organisasi. Manusia merupakan unsur terpenting dalam kehidupan suatu
organisasi. Betapapun besarnya kemampuan suatu organisasi menyediakan, menguasai
dan memiliki berbagai sarana dan prasarana serta betapapun tingginya kemahiran
kelompok manajerial merumuskan dan memilih strategi untuk ditempuh baik dalam arti
strategi umum, strategi dasar, strategi fungsional dan strategi operasional pada akhirnya
tolak ukur suatu perusahaan ditentukan oleh manusia yang bekerja didalamnya.

Ada pandangan yang mengatakan bahwa karena kewenangan fungsional berupa


nasihat, para manjer pelaksana kegiatan tugas pokok tidak merasa terikat kepada apalagi
berkewajiban untuk menerima nasihat tersebut.bukti lain yang menggambarkan adanya
dikotomi pandangan itu adalah bahwa satuan-satuan kerja pelaksana tugas pokok berhak
atas alokasi dana, tenaga, sarana, dan prasarana kerja yang lebih besar dibandingkan
dengan satuan kerja penyelenggara fungsi penunjang. Adanya dikotomi seperti dimaksud
diatas dapat pula dibuktikan dengan kecenderungan tenaga kerja dalam organisasi yang
dalam meniti karir dan penguasa cenderung lebih menyukai karir dan penugasan
dilingkungan satuan-satuan kerja pelaksana tugas pokok ketimbang disatuan-satuan kerja
yang tanggung jawab utamanya adalah penyelenggara kegiatan penunjang.

J. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


1. Pekerja adalah makhluk yang mempunyai harkat dan martabat yang harus diakui dan
dihargai oleh orang lain, termasuk para manajer dalam organisasi dimana mereka
bekerja.
2. Bekerja dipandang tidak hanya sekedar tanggungan pekerja, tetapi sebagai
perwujudan keinginan untuk mengangkat harkat martabat itu.
3. Bekerja adalah upaya pemenuhan berbagai kebutuhan insani, tidak hanya dalam
bentuk kebutuhan fisikyang bersifat materiil tetapi juga kebutuhan lain yang sifatnya
nonmaterial.
4. Karena harkat dan martabatnya sebagai manusia terhormat dengan berbagai
predikatnya seperti mahkluk politik, mahkluk ekonomi dan makhluk social, gaya
manajerial yang tepat digunakan adalah gaya yang mencerminkan pengakuan
manajemen atas berbagai predikat tersebut.
5. Setiap orang memiliki kepribadian yang khas oleh karena itu harus memperhitungkan
perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam diri mereka.

Anda mungkin juga menyukai