Anda di halaman 1dari 1

2. A.

Perbedaan APBD dengan APBN

a. APBD

 APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan


pendapatan daerah.
 Dalam penyusunan APBD, berpusat pada pemerintahan daerah.
 Masyarakat harus terlibat dalam penyusunan APBD dengan harapan APBD dapat disusun
dengan tepat dan sesuai target. Transparansi dan akuntabilitas merujuk kepada APBD yang
harus bersifat transparan dan dapat diakses oleh masyarakat agar dapat menghindari
penyelewengan RAPBD.
 Disiplin anggaran berarti pendapatan yang direncanakan dalam APBD harus bersifat rasional
dan memiliki batas anggaran belanja. Efisiensi dan efektivitas merujuk pada penggunaan
anggaran yang harus optimal dan dapat meningkatkan pelayanan serta kesejahteraan
masyarakat.
 Perubahan APBD, dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD setiap tahun ditetapkan
dengan peraturan daerah.

b. APBN

 APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan


kemampuan dalam menghimpun pendapatan Negara
 Dalam menyusun APBN, berpusat pada pemerintahan pusat
 Penyusunan APBN dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu proses pembicaraan dan proses
penyampaian. Proses pembicaraan antara pemerintah dan DPR berlangsung dari bulan Februari
hingga Agustus. Kemudian, proses penyampaian, pengkajian, dan pengesahan APBN
dilakukan dari bulan Agustus sampai Desember
 Perubahan APBN, dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan
dengan undang-undang

B. Persamaan APBD dengan APBN

 APBN/APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan


 Penyusunan APBN dimulai dari tahap perancangan RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara) oleh pemerintah di bulan Januari hingga Maret. RAPBN kemudian
diajukan dari pemerintah pusat kepada DPR di bulan April hingga Mei. DPR baru meninjau
rancangan tersebut dari bulan Juli sampai Agustus. Putusan RAPBN menjadi APBN atau
penggunaan APBN tahun sebelumnya dilakukan dari bulan Agustus sampai Desember.
Sedangkan, Langkah-langkah perencanaan dan penyusunan APBD dimulai dari susunan
RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang dilakukan oleh
pemerintah daerah. Kemudian, RAPBD diajukan kepada DPRD. RAPBD baru dibahas oleh
DPRD dan Tim Anggaran Eksekutif. Terakhir, RAPBD yang sudah disetujui akan disahkan
menjadi APBD dan dilaksanakan oleh pemerintah
 APBN/APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan
stabilisasi
 Penggunaan surplus penerimaan negara/daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat untuk
membentuk dana cadangan atau penyertaan pada Perusahaan Negara/Daerah harus memperoleh
persetujuan terlebih dahulu dari DPR/DPRD

Anda mungkin juga menyukai