TO 1
MEI 2016
B. Amnesia
2. B. Dix Hallpike
• Wanita, 40 tahun
• kepala berputar ketika menoleh &
mengangkat kepala
• Trauma (-)
• Demam (-)
B. Dix Hallspike
3. D. BPPV
• Wanita, 40 tahun
• kepala berputar ketika menoleh &
mengangkat kepala
• Trauma (-)
• Demam (-)
D. BPPV
4. C. Stroke Hemoragik
• Laki-laki, 56 tahun
• tangan kanan mendadak lemah
• Muntah
• PF TD: 180/100 mmHg, N: 88x/m, S: 36,5 C, P:
22x/m.
• Kekuatan motorik: kelemahan ekstremitas kanan
C. Stroke Hemoragik
5. E. Classic Migrain
• Wanita, 22 tahun
• Nyeri kepala hebat di sisi sebelah kanan
• Sebelum silau (dengan aura)
• mual dan muntah.
E. Classic Migrain
6. B. Kejang Demam Kompleks
• Anak usia 3 tahun
• Kejang selama 5 menit
• Saat kejang tidak sadarkan diri
• Setelah kejang anak menangis kencang
• Kejang sudah dua kali hari ini
• PF: S = 39,5° C.
B. Kejang Demam
Kompleks
7. D. Memberikan Diazepam Rektal
• Anak usia 3 tahun
• Kejang selama 5 menit
• Saat kejang tidak sadarkan diri
• Setelah kejang anak menangis kencang
• PF: S = 39,5° C.
D. Memberikan
Diazepam Rektal
8. B. Ensefalitis Viral
• An. Hendra usia 16 tahun
• Kejang, tidak sadar, tubuh kaku, kelojotan
• PF: S = 39° C
• kaku kuduk (-)
• Cairan cerebrospinal warna jernih, jumlah protein
& glukosa normal.
Demam < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7 hari </> 7 hari/(-)
Tekanan ↑↑ Normal/↑ ↑ ↑ ↑
Sumber :
Pilihan Jawaban Lain
A. Ensefalitis bakteri LCS keruh, protein naik,
glukosa turun
C. Ensefalitis tuberkulosis xantokrom
D. Meningoensefalitis TB kaku kuduk (+), TRM
(+)
E. Meningitis virus kaku kuduk (+), TRM (+)
Dengan demikian jawabannya adalah
B. Ensafalitis viral
9. C. Thoracal 10-11
• Laki-laki usia 25 tahun
• kesemutan di daerah pusar
• setelah mengalami kecelakaan 1 minggu yll
• Sensitifitas sensorik setinggi pusar menurun
C. Thoracal 10-11
10. E. Bell’s Palsy
• Wanita 27 tahun
• Wajah tidak simetris
• Mata kanan memerah
• PF: tersenyum bibir tertarik ke kiri
• Ekstremitas normal
E. Bell’s Palsy
Pilihan Jawaban Lain
A. Neuralgia Trigeminal nyeri saat mengunyah
B. Stroke Iskemik disertai kelemahan
ekstremitas mendadak
C. Migrain nyeri kepala sebelah
D. Parkinson TRAP
11. D. Nervus VII perifer dextra
• Wanita 27 tahun
• Wajah tidak simetris
• Mata kanan memerah
• PF: tersenyum bibir tertarik ke kiri
• Ekstremitas normal
C. Komosio
13. B. Skizofrenia katatonik
• Anak 16 tahun
• tidak terawat
• menarik diri dari lingkungan
• sering melakukan gerakan tangan dan
mempertahankan posisi tersebut dalam
jangka waktu yang lama.
B. Skizofrenia
katatonik
14. E. Gangguan bipolar I episode
depresi
• Wanita 24 tahun
• Sedih sejak 2 minggu
• lesu, lemah, malas beraktifitas, dan berkeinginan
bunuh diri.
• Tidak mendengar suara-suara atau melihat orang
yang memintanya untuk bunuh diri Waham (-)
• Satu bulan merasa bersemangat, berbicara
banyak, tidak tidur selama 3 hari.
E. Gangguan bipolar I
episode depresi
15. D. Serangan Panik
• Wanita usia 22
• sesak napas tidak membaik dalam posisi apapun
• Riwayat asma (-), DM (-), HT (-), sakit jantung (-), sakit
ginjal (-)
• PF: TD 130/90; N: 100x/m; S: 36,5; P: 28x/m.
• Bunyi napas vesikuler. Ronkhi (-). Wheezing (-)
• Akral dingin dan berkeringat
• EKG normal
D. Serangan Panik
16. C. Gangguan Cemas Menyeluruh
• Wanita 50 tahun
• tidak bisa tidur 1 tahun
• menghawatirkan anak, cucu, pekerjaan suami
• menghawatirkan perekonomian Indonesia,
harga minyak dunia
C. Gangguan Cemas
Menyeluruh
17. A. Risperidon
• Laki-laki
• berpakaian serba hitam
• mengaku dimata-matai dan hendak dibunuh
• melihat di televisi dan mendengar di radio
kesaktiannya akan diambil
A. Risperidon
18. B. Demensia
• Laki-laki 70 tahun
• salah memanggil nama
• lupa sudah mandi dan makan
• tersesat lupa jalan rumahnya
• sejak 6 bulan yang lalu
• PF normal
B. Demensia
19. A. Somatisasi
• Perempuan, 52 tahun
• Keluhan nyeri di dada dan perut
• Pegal-pegal di punggungnya
• Kulit emrah, gatal, sering sakit kepala
• Riwayat pengobatan ke dokter, tidak
ditemukan kelainan
• Masih ingin berobat untuk masalahnya
• Diagnosis paling mungkin?
Gangguan Somatoform
• Merupakan istilah umum yang merujuk ke
beberapa gangguan, di antaranya
– Somatisasi
• Banyak keluhan, doctor shopping
– Hipokondriasis
• Merasa punya SATU penyakit besar (misal: kanker, atau
jantung) dan concern utama terhadap SATU masalah
ini.
Pilihan Lain
• B. Hipokondriasis – keluhan harusnya SATU
saja, namun pasien bersikeras SATU penyakit
ini ada dalam tubuhnya, walaupun tidak ada
• C. Cemas menyeluruh – cemas terhadap
persoalan yang seharusnya tidak dicemaskan
• D. Depresi – tidak ada trias depresi, berupa
penurunan mood, lelah, dan minat
• E. Panik – tidak ada gejala eskalasi secara
cepat dan akut tanpa penyebab yang jelas
20. E. Intoksikasi opioid
• Laki-laki 23 tahun
• Penurunan kesadaran
• PF TD 70/46 mmHg; N: 44 x/m; S: 35,5 C; P: 8x/m
• Pinpoint pada pupil
• Bibir pucat
• BU menurun
• Kulit teraba kering.
E. Intoksikasi Opioid
21. B. Gangguan kepribadian histrionik
• Wanita 30 tahun
• banyak bicara dengan volume keras.
• pakaian yang mencolok dan berlebihan.
• sangat bersemangat
• senang banyak orang melihatnya
• melenggak-lenggokkan badannya berlebihan.
B. Gangguan
kepribadian histrionik
22. C. Tetanus
• Laki-laki 35 tahun
• kaku sejak tadi sore
• susah makan
• Gelisah, kesakitan, terutama ada cahaya
• buruh bangunan
• PF TD: 140/90, N: 100x/m, S: 37 C, P: 24x/m
• Leher & punggung kaku
• Terdapat luka yang tidak terawat di telapak kaki
sebelah kanan.
C. Tetanus
23. D. Stress Akut
• Wanita 35 tahun
• hidupnya tidak tenang selama 1 minggu terakhir
• dada berdebar-debar & gelisah ketika berada di
rumah sendirian
• sejak rumahnya dirampok
• Mimpi buruk disangkal
B. Retardasi Mental
Berat
25. A. Phalen’s Test
• Wanita, 32 tahun
• sakit dan kesemutan pergelangan tangan
• Awalnya muncul ketika ia sedang menjahit
• semakin memberat
• muncul ketika malam hari.
A. Phalen’s Test
26. B. Keratitis Herpetik
• Keywords :
– Mata merah
– Sekret +
– Injeksi konjungtiva +. Tes floresens didapati lesi
dendritik
Apa diagnosanya?
Keratitis
• Mata Merah Visus turun
• Injeksi silier
• Edema kornea
Keratitis
Etiologi keratitis
ETIOLOGI KARAKTERISTIK / KATA TATALAKSANA
KUNCI DI SOAL
Keratitis bakterial Sekret purulen , pemakaian antibiotik topikal
lensa kontak
Keratitis herpes simpleks Lesi dendritik antiviral topikal
Keratitis fungal Riwayat trauma dengan antifungal topikal
tumbuhan
Lesi satelit
Keratitis amuba Riwayat berenang + Amebisida (tidak tersedia
diperberat jika memakai bebas), sebagai alternatif
lensa kontak dapat diberikan antibiotik
Terapi Keratitis
Kanski JJ. Clinical Ophtalmology: a systematic approach 7th ed. USA: Elsevier. 2011
Pilihan lain
• A. Keratitis bakterial khas sekret purulen
dan lengket
• B. Keratitis herpetik khas lesi dendritik
• C. Keratitis fungal khas dengan riwayat
trauma tumbuhan
• D. Keratitis acantamuba khas pada
penggunaan lensa kontak
• E. Konjungtivitis bakterial tidak ada lesi
kornea
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
B. Keratitis Herpetik
27. C. Pterigium grade III
• Keywords :
– Keluhan pandangan terganggu
– Bekerja sebagai nelayan
– Selaput segitiga dengan puncak melewati pupil
– Tes sonde tidak dapat melewati selaput
Apa diagnosanya?
Ilmu Penyakit Mata Nana
Pterigium Wijana
Eyeworld.org
• Pterigium dan
pseudopterigium
dibedakan dengan tes
sonde. Selaput pada
pterigium tidak dapat
dilewati oleh sonde.
Pinguekula
• Nodul kekuningan
• Iritasi kronik
• Penebalan konjungtiva disertai jaringan elastin
dan hialin.
• Tatalaksana : suportif (kaca mata gelap, air
mata buatan)
Pilihan lain
• A. Pterigium grade I puncak segitiga antara
limbus s/d ½ limbus-pupil
• B. Pterigium grade II puncak segitiga antara
½ limbus-pupil s/d pupil
• C. Pterigium grade III puncak segitiga
melewati pupil
• D. Pinguekula nodul pada konjungtiva
• E. Pseudopterigium tes sonde dapat
melewati selaput
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
Apa diagnosanya?
Jenis miopia ; perjalanan penyakit
• Miopia stasioner yaitu miopia yang menetap
setelah dewasa.
• Miopia progresif, yaitu miopia yang
bertambah terus pada usia dewasa akibat
bertambah panjangnya bola mata.
• Miopia maligna, yaitu keadaan yang lebih
berat dari miopia progresif, yang dapat
mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan.
Buku Mata Sidarta Ilyas 2005
Jenis miopia ; penyebab
• Miopia refraktif adalah bertambahnya indeks
bias media penglihatan, seperti pada katarak.
• Miopia aksial adalah akibat panjangnya sumbu
bola mata, dengan kelengkungan kornea dan
lensa yang normal.
A. Miopia Ringan
29. E. Hordeolum Interna dan Eksterna
• Keywords :
– Kelopak mata bengkak dan nyeri
– Nodul eritema pada balik kelopak mata
– Pustul eritema pada sekitar bulu mata bagian luar.
Apa diagnosanya?
Hordeolum interna vs Hordeolum
eksterna
Blefaritis
Pilihan lain
• A. Blefaritis radang pada kelopak mata,
tidak membentuk nodul
• B. Hordeolum eksterna kurang tepat
• C. Hordeolum interna kurang tepat
• D. Kalazion tidak merah dan tidak nyeri
• E. Hordeolum interna dan eksterna
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
A. S-1.00 D
31. B. Compound astigmatisme
myopia
• Keywords :
– Sulit melihat dengan baik
– VOD S-1,50D C-0,50D A 90◦
– VOS S-1,50D C-0,75D A180◦
Apakah diagnosanya?
Patofisiologi atigmatisme
• Kelainan bentuk kornea/lensa/retina
• Cahaya jatuh di dua titik yang berbeda
• Bisa 1 titik (+), 1 titik (-)
medscape
ASTIGMATISMA
• Klasifikasi astigmatisma
1) MAS (Miopia Astigmat Simpleks) --> Lensa C(-) as°
2) HAS (Hipermetropia Astigmat Simpleks) --> Lensa C(+) as°
Hanya ada komponen silindris
3) MAC (Miopia Astigmat Compositus) --> Lensa S(-), Lensa C(-) as°
4) HAC (Hipermetropia Astigmat Compositus) --> Lensa S(+), Lensa C(+) as°
Ada komponen sferis dan silindris, tanda sama
B. Compound astigmatisme
myopia
32. E. +1.50 D
• Keywords :
– Usia 47 tahun
– Sulit membaca jarak dekat sejak 7 tahun
– Tidak ada riwayat pemakaian kacamata sebelum
usia 40 tahun
– Ingin membuat kacamata baca
E. +1.50 D
33. E. S+1.75 D
• Keywords :
– Usia 35 tahun
– Sulit membaca jarak dekat
– S-0.50D 2/6,
– S+0.50D 4/6,
– S+1.00D 5/6,
– S+1.50D 6/6,
– S+1.75D 6/6,
– S+2.00D 4/6
Berapa kekuatan lensa yang sesuai?
Prinsip Kekuatan lensa
• Miopia diambil kekuatan lensa sferis negatif terlemah
yang menghasilkan visus terbaik
E. S+1.75 D
34. B. Xanthelasma
• Keywords :
– Riwayat hiperkolestrolemia +
– Pada pemeriksaan mata didapatkan plak
kekuningan yang terdapat sekitar rongga mata.
– Tidak dirasakan nyeri
B. Xanthelasma
35. A. Staphylococcus aureus
• Keywords :
– Nyeri kelopak mata
– Terdapat benjolan nyeri dan eritem dibalik kelopak
mata
– Diagnosa Hordeolum interna
Medscape
• Etiologi tersering : Staphylococcus aureus
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
A. Staphylococcus aureus
36. B. Hifema grade I
• Keywords :
– Trauma bola mata
– Edema palpebra, injeksi konjungtiva
– COA terisi darah kurang dari 1/3 bagiannya
– PF mata lain dalam batas normal
B. Hifema grade I
37. A. Peningkatan kadar sorbitol
• Keywords :
– Usia 56 tahun
– Pandangan mata buram
– Riwayat DM tak terkontrol
– Visus untuk OD 30/60 dan OS 4/60
– Shadow test OS (-)
• Medscape
• Kadar glukosa tinggi dalam darah aktivasi
enzim aldose reduktase mengubah gula
menjadi sorbitol sorbitol meningkatkan
gradien osmosis lensa lensa membengkak
dan terbentuk opasifikasi katarak
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
A. Peningkatan kadar
sorbitol
38. B. Antihistamin
• Keywords :
– Usia 6 tahun
– Mata terasa gatal dan berair
– Visus 6/6
– Gambaran cobblestone pada palpebra superior
TATALAKSANA :
1. Menghindari alergen
Cobblestone Appearance
2. Mast cell stabilizer
3. Steroid
4. Antihistamin
http://emedicine.medscape.com/article/1211763-treatment
Konjungtivitis
Inflamasi atau infeksi konjungtiva
Virus Adenovirus Mata berair unilateral, merah, rasa Memburuk pada hari 3-5,
herpes tidak nyaman, fotofobia, edema sembuh sendiri dalam 7-14
simplex virus kelopak mata, limfadenopati hari
or varicella- preaurikular, konjungtivitis folikular, Air mata buatan: mencegah
zoster virus pseudomembran (+/-) kekeringan dan mengurangi
inflamasi
Antiviral herpes simplex
virus atau varicella-zoster
virus
http://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/treatment.html
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida spp. Jarang, biasanya pd pasien Antijamur topikal
can cause imunokompromais, pasien yg
conjunctivitis memakai kortikosteroid, pasien
Blastomyces yang mendapat terapi
dermatitidis antibiotik
Sporothrix
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva kronis, Hindari alergen
riwayat keluarga atopik, gatal, Antihistamin topikal,
fotofobia, sensasi benda asing, mast cell stabilizer
blefarospasme, cobblestone
pappilae.
B. Antihistamin
39. D. Otitis Eksterna Difusa
• Keywords :
– Hobi berenang
– Telinga terasa penuh dan nyeri
– Liang telinga tampak eritema dan edema
– Nyeri tekan tragus +
OE Diffusa OE Sirkumskripta
• SIRKUMSKRIPTA
– 1/3 luar adnexa kulit (+) furunkel
– ETIOLOGI: S.aureus
– GEJALA: nyeri (tidak ada jar. Longgar)
saat menekan perikondrium atau
membuka mulut, ggn pendengaran
OE AKUT
• DIFUS
– 2/3 dalam kulit liang telinga
hiperemis dan edema tidak jelas
batasnya
KLASIFIKASI – ETIOLOGI: Pseudomonas
OTITIS EKSTERNA – GEJALA: nyeri tekan tragus, liang telinga
sempit, sekret bau
C. Tetes Karbogliserin
41. D. Otitis Media Supuratif Kronis
Benigna
• Keywords :
– Sering keluar cairan pada telinga kiri
– Sering batuk pilek selama 12 tahun
– Perforasi membran timpani pada sentral
– Kolesteatoma -
D. OMSK Benigna
42. D. Abses Bezold
• Keywords :
– Didiagnosa congekan (OMSK)
– Tak berobat rutin
– Nyeri belakang telinga
– Muncul benjolan pada M. sternocleidomastoid
– Nyeri tekan dan fluktuasi +
D. Abses Bezold
43. E. Arteri faringeal posterior
• Keywords :
– Mimisan 5 menit yang lalu
– Perdarahan aktif dari hidung anterior
– Penekanan cuping hidung selama 15 menit dan
perdarahan berhenti
B. Allergic Crease
46. B. United Airway Disease
• Keywords :
– Sesak napas dan bersin-bersin
– Riwayat asma +
– Mukosa hidung livid, edema, sekret serosa
– Wheezing pada kedua paru, ekspirasi memanjang
D. CT Scan
48. D. Hidrops cairan endolimfe
• Keywords :
– Pusing berputar
– Tinitus
– PF telinga dalam batas normal
– Tuli sensorineural
Medscape
Pengobatan
• Vestibulosuppresan (Dimenhidrinat,
Scopolamin, Metoclopramid)
• Steroid (Prednison)
• Diuretic ( HCT, Acetazolamid)
Medscape
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
Diagnosa : Ear-Barotrauma
Bagaimana tatalaksananya?
Barotrauma
• Sering pada pilot atau penyelam
• Perbedaan tekanan secara cepat dalam telinga
tengah dan telinga luar
• Dicetuskan dengan gangguang tuba
• Dapat berupa :
– Sinus or middle ear effect
– Decompression sickness
– Arterial gas emboli
Medscape
• Pada awalnya hanya berupa timpani suram
• Cavum timpani dapat terisi dengan darah
• Pada kasus berat dapat terjadi perforasi
membran timpani
Tatalaksana Barotrauma
• Analgesik untuk mengatasi nyeri
• Decongestant (Pseudoefedrin) perbaiki
fungsi tuba
• Steroid (Metilprednisolon) mengurangi
inflamasi
• Oksigen therapy
Medscape
Dengan Demikian Jawabannya Adalah
E. Dekongestan + Analgesik
50. A. Tonsilitis Lakunaris
• Keywords :
– Keluhan sulit menelan
– Nyeri tenggorokan dan demam
– Tonsil T4/T3, hiperemis
– Permukaan tonsil menyerupai alur-alur
A. Tonsilitis Lakunaris
51 B. Efusi pleura
• Keywords:
- Sesak yang memberat
- Batuk berdahak
- Dada asimetris, dada kanan tampak lebih
cembung dan tertinggal saat inspirasi.
- Foto toraks : meniscus sign (+).
B. Efusi pleura
52 D. Hentikan OAT sementara
• Keywords:
- Mual, muntah, mata terlihat kuning.
- Sklera ikterik (+), nyeri epigastrium (+),
hepatosplenomegali (-).
- Pasien sedang minum OAT minggu kedua.
• Bakteri penyebab?
Streptococcus pneumoniae
Sumber : PPM IDAI jilid 1
Diagnosis Pneumonia Ringan
• Diagnosis
– Di samping batuk atau kesulitan bernapas, hanya
terdapat napas cepat saja.
– Tidak mempunyai tanda-tanda pneumonia berat
• Tatalaksana
– Rawat jalan
– Antibiotik:
• Kotrimoksasol (4 mg TMP/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3
hari
• Amoksisilin (25 mg/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari.
• Pasien HIV diberikan selama 5 hari.
Diagnosis Pneumonia Berat
• Batuk dan atau kesulitan bernapas – Suara merintih (grunting) pada bayi
ditambah minimal salah satu: muda
– Kepala terangguk-angguk – Pada auskultasi terdengar:
• Crackles (ronki)
– Pernapasan cuping hidung
• Suara pernapasan menurun
– Tarikan dinding dada bagian bawah
• Suara pernapasan bronkial
ke dalam
– Foto dada menunjukkan gambaran
pneumonia (infiltrat luas, konsolidasi, • Dalam keadaan yang sangat berat
dll) dapat dijumpai:
– Tidak dapat menyusu atau
• Selain itu bisa didapatkan pula tanda minum/makan, atau memuntahkan
berikut ini: semuanya
– Napas cepat: – Kejang, letargis atau tidak sadar
• < 2 bulan : ≥ 60 kali/menit – Sianosis
• 2 – 11 bulan : ≥ 50 kali/menit – Distres pernapasan berat.
• 1 – 5 tahun : ≥ 40 kali/menit
• ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali/menit
Buku Saku Pedoman Pelayanan Kesehatan
Anak di Rumah Sakit, WHO
Terapi Pneumonia Berat
• Anak dirawat di rumah sakit • Terapi Oksigen
• Terapi Antibiotik – Beri oksigen pada semua anak
– Ampisilin/amoksisilin (25-50 dengan pneumonia berat
mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam) – Pulse oximetry: panduan untuk
• Dilanjutkan amoksisilin oral (15 mg/
kgBB/kali tiga kali sehari) untuk 5 hari terapi oksigen
berikutnya. • Saturasi oksigen < 90%
– Klinis berat: oksigen dan pengobatan
– Lanjutkan pemberian oksigen
kombinasi ampilisin-kloramfenikol
atau ampisilin-gentamisin.
sampai tanda hipoksia (seperti
tarikan dinding dada bagian
– Alternati: seftriakson (80-100
mg/kgBB IM atau IV sekali sehari). bawah ke dalam yang berat atau
– Pneumonia stafilokokal
napas > 70/menit) tidak
• Gentamisin (7.5 mg/kgBB IM sekali
ditemukan lagi.
sehari) dan kloksasilin (50 mg/kgBB
IM atau IV setiap 6 jam) atau
klindamisin (15 mg/kgBB/hari –3 kali
pemberian).
Bronkiolitis vs Pneumonia
Jadi, penyebabnya adalah
A. Streptococcus
pneumoniae
54 A. Inhalasi Beta 2 Agonis
• Keywords:
- Keluhan utama sesak nafas.
- Riwayat asma
- Tampak gelisah dan lebih suka posisi duduk. Dari
- TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 110x/m, laju
napas 32 x/m, Suhu 37°C.
- Wheezing di seluruh lapang paru.
• Keywords:
- Batuk berdahak yang berwarna kecoklatan.
- Hemitoraks kanan tertinggal, redup hemitoraks
kanan, trake deviasi kiri.
- Opasitas homogen seluruh paru kanan.
- Pungsi pleura : cairan dengan kesan pus.
D. Empiema
56 D. Bronkiektasis
• Keywords:
- Batuk sejak 1 bulan yang lalu.
- Sputum 3 warna.
- Lesi rongga-rongga bulat lusen berdinding
tipis multipel di lapangan bawah paru kiri.
• Diagnosis ? Bronkiektasis
Bronkiektasis
Bronkiektasis adalah pelebaran Pemeriksaan Fisis
abnormal bronkus ukuran • Ronki basah, ronki kering,
medium disertai destruksi mengi
jaringan dinding bronkus, Pemeriksaan Penunjang
umumnya akibat infeksi lama.
• X-ray dan CT-scan:
honeycombing
DIAGNOSIS
Anamnesis TATA LAKSANA
• Batuk kronik produktif, • Antibiotik
dahak tiga lapis
• Hemoptisis • Terapi dada
• Sesak napas
• Malaise
Pilihan Lain
• A. Pneumonia
• B. TB Paru batuk kronik, keringat malam,
penurunan berat badan, sputum BTA.
• C. Empiema nanah di rongga toraks
• E. Abses paru kavitas berdinding tebal,
gambaran air fluid level
Jadi, diagnosisnya adalah
D. Bronkiektasis
57 E. Rivalta test
• Keywords:
- Batuk disertai sesak setiap kali batuk dan nyeri
pada dada kanan.
- Suara napas dada kanan menurun, dan perkusi
redup pada dada kanan 2/3 bagian bawah.
- Cairan pada pleura
E. Rivalta test
58 B. Foto thoraks
• Keywords:
- Sesak napas yang
memberat
- Batuk berdahak kental
kuning kehijauan tanpa
bercak darah.
- Suara nafas bronkial (+).
• Pemeriksaan penunjang
yang tepat? Foto thoraks
Pneumonia
• Definisi: peradangan pada parenkim paru, distal
dari bronkiolus terminalis menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat.
• Etiologi:
– ISNBA mikroorganisme bakteri
– Berbeda-beda letak berdasarkan negara, lokasi, dan
lainnya.
– CAP di Amerika S. pneumoniae (60-70%)
– CAP di Indonesia Klebsiella pneumoniae (45,18%),
S. pneumoniae (14,04%).
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Klasifikasi
• Berdasar klinis dan epidemiologis
– CAP
– Pneumonia nosokomial
– Pneumonia aspirasi
– Pneumonia pada imunokompromais
• Berdasar bakteri penyebab
– Pneumonia bakterial / tipikal
– Pneumonia atipikal
– Pneumonia virus
– Pneumonia jamur
• Berdasar predileksi infeksi
– Pneumonia lobaris
– Bronkopneumonia
– Pneumonia interstisial
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
PNEUMONIA TIPIKAL DAN ATIPIKAL
Tanda dan gejala P. atipik P. tipik
Onset Gradual Akut
Suhu Kurang tinggi Tinggi, menggigil
Batuk Non produktif Produktif
Dahak Mukoid Purulen
Gejala lain Nyeri kepala, mialgia, sakit Jarang
tenggorokan, suara parau,
nyeri telinga
Pewarnaan gram Flora normal atau spesifik Gram (+) atau (-)
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Gambaran klinis
• Batuk berdahak (hijau kekuningan, batuk berdah)
• Demam
• Menggigil
• Sesak napas, ketika beraktivitas berat
• Kebingungan terutama pada org tua dan lansia
• Keringat yang berlebihan
• Nyeri kepala
• Nyeri dada tajam seperti ditusuk dan memburuk ketika
batuk
• Penurunan nafsu makan dan berujunga pada penurunan
berat badan
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Diagnosis Pneumonia Komunitas
Diagnosis pasti:
• foto toraks infiltrat baru atau infiltrate
progresif + dengan 2 atau lebih gejala di
bawah:
- Batuk-batuk bertambah
- Perubahan karakteristik dahak/ purulen
- Suhu tubuh ≥ 38°C (aksila)/ riwayat demam
- ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara
nafas bronkial dan ronki
- Leukosit ≥ 10.000 atau < 4500
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Penatalaksanaan pneumonia komuniti
a.Penderita rawat jalan
• Pengobatan suportif / simptomatik
• istirahat di tempat tidur
• minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
• bila panas tinggi perlu dikompres atau minum
obat penurun panas
• bila perlu dapat diberikan mukolitik dan
ekspektoran
• Pemberian antibiotik harus diberikan kurang
dari 8jam
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
b. Penderita rawat inap di ruang rawat biasa
• pengobatan supportif/ simptomatik
- pemberian terapi oksigen
- pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan
elektrolit
- pemberian obat simptomatik antara lain
antipiretik,mukolitik
• Pengobatan antibiotik harus diberikan kurang dari 8 jam.
c. Penderita rawat inap diruang rawat intensif
• pengobatan suportif/ simptomatik
- pemberian terapi oksigen
- pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan
elektrolit
- pemberian obat simptomatik antara lain
antipiretik,mukolitik
• pengobatan antibiotik,kurang dari 8jam
• bila ada indikasi penderita dipasang ventilator mekanik
(respiratory distress )
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Petunjuk terapi empiris
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Alur Tatalaksana Penumonia Komuniti
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Pilihan Lain
• A. Spirometri untuk membedakan penyakit
paru obstruktif dengan restriktif.
• C. Torakosentesis untuk analisis cairan
pleura
• D. EKG
• E. Analisis Gas Darah untuk menilai derajat
asidosis respiratorik
Jadi, penunjangnya adalah
B. Foto thoraks
59 B. Probable H5N1
• Keywords:
- Sesak napas yang memberat
- Demam, sakit tenggorokan, batuk dan pilek
sejak 1 minggu yang lalu.
- Pasien tiba – tiba meninggal,
- Di sekitar rumah pasien terdapat banyak
unggas yang mati.
• Keterangan yang tepat ? Probable H5N1
Suspek H5N1
• Kasus suspek adalah seseorang yang menderita infeksi saluran respiratorik
atas dengan gejala demam (suhu ≥ 380 C), batuk dan atau sakit
tenggorokan, sesak napas dengan salah satu keadaan di bawah ini dalam 7
hari sebelum timbul gejala klinis:
– Kontak erat dengan pasien suspek, probable, atau confirmed seperti merawat,
berbicara atau bersentuhan dalam jarak <1 meter.
– Mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit KLB flu burung.
– Riwayat kontak dengan unggas, bangkai, kotoran unggas, atau produk mentah
lainnya di daerah yang satu bulan terakhir telah terjangkit flu burung pada
unggas, atau adanya kasus pada manusia yang confirmed.
– Bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia
atau binatang yang dicurigai menderita flu burung dalam satu bulan terakhir.
– Memakan/mengkonsumsi produk unggas mentah atau kurang dimasak
matang di daerah diduga ada infeksi H5N1 pada hewan atau manusia dalam
satu bulan sebelumnya.
– Kontak erat dengan kasus confirmed H5N1 selain unggas (misal kucing, anjing).
WHO, Depkes
Probable H5N1
• Adalah kasus suspek disertai salah satu
keadaan:
– Hasil lab terbatas untuk H5 (bukan H5N1)
– Kenaikan titer antibodi H5 (bukan H5N1) masa
akut dan konvalesen, minimum 4 kali
– Meninggal karena suatu penyakit saluran napas
akut yang tidak dijelaskan penyebabnya
Confirmed H5N1
• Adalah kasus suspek atau kasus probable didukung salah
satu hasil pemeriksaan laboratorium di bawah ini:
– Isolasi/Biakan virus influenza A/H5N1 positif
– PCR influenza A H5 positif
– Peningkatan titer antibodi netralisasi sebesar 4 kali dari
spesimen serum konvalesen dibandingkan dengan spesimen
serum akut (diambil 7 hari setelah muncul gejala penyakit) dan
titer antibodi konvalesen harus 1/80
– Titer antibodi mikronetralisasi untuk H5N1 1/80 pada spesimen
serum yang diambil pada hari ke 14 atau lebih setelah muncul
gejala penyakit, disertai hasil positif uji serologi lain, misal titer
HI sel darah merah kuda 1/160 atau western blot spesifik H5
positif.
Singkatnya..
• Suspek: klinis + kontak
• Probable: suspek + tanda gawat napas /
kematian + serologi tidak spesifik (misal:
hanya H5 saja)
• Confirmed: terbukti serologi spesifik H5N1
Terapi Flu Burung
• Oseltamivir oral
– Dosis: 2x75mg selama 5 hari dalam 2 hari setelah
gejala ingluenza
– Profilaksis: diberikan pada kontak. 1x75mg
minimal 7 hari diberikan dalam 2 hari setelah
kontak
• Zanamivir inhalasi
– Dosis: 2x10mg (2 puff) selama 5 hari
B. Probable H5N1
60 B. Isoniazid
• Keywords:
- Pasien TB paru diberikan piridoksin.
B. Isoniazid
61 A. Bronkiolitis
• Keywords:
- Bayi 10 bulan demam, batuk, tampak seperti
kesulitan bernapas, dan tidak mau menyusu.
- Retraksi dada, wheezing +/+, rhonki -/-, dan
ekspirasi memanjang.
- Riwayat alergi pada kedua orangtuanya
A. Bronkiolitis
62 D. Pneumotoraks
• Keywords:
- Sesak sejak 3 jam yg lalu
- Fremitus kanan menurun, perkusi kanan
hipersonor, suara paru berkurang.
- Pulmo kolaps ke arah hilus, pleura visceral
terlepas dari rongga dada, rongga pleura lusen
dan tidak ada corakan bronkovaskular.
• Diagnosis ? Pneumotoraks
Pneumotoraks
• Sering disebut kolaps paru
• Akibat penimbunan udara dalam kavum pleura (kavum pleura seharusnya
tidak terisi udara sehingga paru dapat mengembang dengan baik)
• Pneumotoraks traumatik
– Akibat cedera traumatik pada dada (tajam dan
tumpul) atau akibat tindakan medis
Pneumotoraks tension
• Tanda vital tidak stabil
• Jangan lakukan foto toraks, karena diagnosis harus
dapat ditegakkan dari klinis pasien!
• Tindakan paling utama adalah needle decompression
– Gunakan jarum infus, misalnya, dan tusukkan di sela iga
kedua linea midclavicularis pada sisi paru yang dicurigai
tension pneumotoraks
– Jika benar, akan terdengar udara yang keluar dari jarum
– Jangan lupa untuk pasang WSD setelah tindakan awal ini
Trakea dapat terdorong ke satu sisi akibat paru yang kolaps
http://learning.bmj.com/classobjects/images/en-
gb/ARRAY_HP_FS11DcmprssnTnsnPnmthrx_default.j
pg
Pilihan Lain
• A. Giant bula
• B. Emfisema
• C. Efusi pleura
• E. Karsinoma paru
lesi koin
Jadi, diagnosisnya adalah
D. Pneumotoraks
63 C. Hipertrofi Stenosis Pilorus
• Keywords:
- Bayi usia 3 minggu muntah-muntah.
- Muntah seperti menyemprot dan terkadang
ditemukan bercak seperti kopi.
- Teraba massa seperti buah zaitun di regio
epigastrium.
- Gambaran string sign dan single bubble sign.
C. Hipertrofi Stenosis
Pilorus
64 D. Pankreatitis akut
• Keywords:
- Nyeri ulu hati yang tembus hingga ke belakang
- Muntah hijau
- Nyeri perut kanan atas, tidak ada organomegali.
- Leukositosis dan amilase lipase yang meningkat.
D. Pankreatitis akut
65 D. Invaginasi ileocolica
• Keywords:
- BAB cair , lendir darah + nyeri perut
- Palpasi abdomen defans muscular (+), teraba
masa di perut kiri atas, sementara sebelah kanan
bawah teraba kosong.
- Hasil pemeriksaan colok dubur didapatkan
portio-like sign.
D. Invaginasi ileocolica
66 D. Kasus dapat berlanjut menjadi
hepatitis fulminan
• Keywords:
- Demam disertai tidak nafsu makan
- Buang air kecil seperti warna teh.
- Sklera ikterik (+).
- Peningkatan SGOT dan SGPT 10x lipat, bilirubin
direk 3,5 mg/dL.
http://www.about-
hepatitis.com/hepatitis_complications
Pilihan Lain
• A. Penyebaran melalui parenteral
penularan hep A fekal oral
• B. Virus merupakan virus DNA seharusnya
virus RNA
• C. Penatalaksanaan utama adalah interferon
tatalaksananya suportif
• E. Gejala ekstraintestinal sering menyertai
Jadi, pernyataan yang tepat
• Keywords:
- Nyeri perut kanan atas.
- Demam, ikterik, mual dan muntah.
- Murphy sign (+).
- Dinding kantung empedu 8 cm, terdapat
gambaran hiperechoic acoustic shadow.
Batu
Koledokolitiasis
Inflamasi
Kolangitis
Kolelitiasis Koledokolitiasis Kolesistitis Kolangitis
Ikterus - + - +
kolesistitis
• Radang kandung empedu disertai keluhan
nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan
demam
• Penyebab timbulnya : iskemia dinding
empedu, stasis cairan empedu, infeksi kuman
• Penyebab utama : batu kandung empedu
(90%) stasis
• Pemeriksaan penunjang USG
USG Kolesistitis
Terdapat 5 kelainan patologis mayor yang dapat
ditemukan pada hasil USG kolesistitis akut
1. Batu empedu/sludge hyperechoic acoustic shadow
2. Sonographic murphy sign maksimal tenderness
teridentifikasi di right upper quadrant sementara
kandung empedu terlihat di monitor
3. Penebalan dinding kandung empedu > 4 mm
4. Cairan perikolesistik (pericholecystic fluid)
5. Pelebaran duktus biliaris komunis > 4 mm
D. Kolesistitis
68 B. Atresia duodenum
• Keywords:
- Muntah berwarna kehijauan dan rewel.
- Gambaran double bubble sign.
B. Atresia
duodenum
69 B. Ileus obstruktif
• Keywords:
- Perut terasa sakit.
- Tidak bisa BAB dan tidak bisa flatus.
- Pemeriksaan fisik ditemukan darm contour,
darm stefung, dan metalik sound.
B. Ileus obstruktif
70 B. USG abdomen
• Keywords:
- Sakit perut kanan atas yang menjalar ke bahu
- Sakit dirasakan terutama setelah memakan
jeroan.
- TB:160 BB:57.
• Sumber : Medscape
Pilihan Lain
• A. BNO menilai letak batu di salurah kemih
• C. Amylase lipase komponen diagnostik
pankreatitis akut
• D. CT-scan abdomen
• E. MRI
Jadi, penunjangnya adalah
B. USG abdomen
71 A. Asam lambung mengiritasi
esoffagus
• Keywords:
- Nyeri dada timbul saat pasien berbaring pada
malam hari.
- Riwayat merokok dan alkohol
- Batuk tanpa dahak.
- Minum nitrat, tetapi keluhan bertambah.
A. Asam lambung
mengiritasi esoffagus
72 B. Typhoid fever
• Keywords:
- Demam sejak 8 hari yang lalu, terutama pada
saat menjelang sore hari dan malam hari.
- Lidah kotor dengan tepi hiperemis
B. Typhoid fever
73 A. Peritonitis
• Keywords:
- Awalnya nyeri perut di daerah epigastrium
kemudian menjalar ke perut kanan bawah dan
akhirnya menjalar ke seluruh bagian perut.
- Nyeri tekan perut kanan bawah, mc burney +,
nyeri lepas +, rovsing sign +, psoas sign +,
obturator sign +.
Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34725/4/Chapter%20II.pdf
Manifestasi Klinis
Gejala dan tanda PF:
• Demam (80% pasien) • Peningkatan suhu
• Nyeri abdomen • Takikardia
• Ensefalopati • Hipovolemia
perburukan intravaskular karena
• Diare anoreksia, muntah
• Asites • Abdomen: defnas
• Perburukan gagal ginjal muskular
• Ileus • RT: peningkatan nyeri
abdomen
http://emedicine.medscape.com/article/180234
Tatalaksana
• Perbaikan proses yang mendasari
• Antibiotik sistemik patologi yang
mendasari, beratnya infeksi, respon pasien
terhadap terapi
• Terapi suportif
• Operasi
http://emedicine.medscape.com/article/180234
Tanda apendisitis akut
ROVSING SIGN PALPASI LLQ NYERI TIMBUL DI RLQ
A. Peritonitis
74 E. Oralit per oral 1.125 cc dalam 3
jam pertama
• Keywords:
- Anak 2 tahun diare.
- Tampak kehausan dan selalu ingin minum
serta bola mata cekung.
- Akral hangat, turgor lambat, BB 15 kg.
• Keywords:
- Muntah darah >5x, masing-masing sekitar
setengah gelas.
- Riwayat hepatitis B (+).
- Konjungtiva anemis, sklera ikterik,
hepatomegali, dan shifting dullness (+).
A. Fe
76. D. NSTEMI
Keywords:
• Tn Iko 45 tahun
• Nyeri dada sebelah kiri sejak 1 jam yang lalu, nyeri
seperti ditindih beban berat, menjalar ke punggung,
dengan durasi selama kurang lebih 15 menit
• EKG ditemukan ST depresi pada lead II,III,aVF
• Terdapat peningkatan enzim jantung
Pathophysiology of Heart
Disease Lily
Nyeri dada tipikal
Unstable
STEMI NSTEMI
angina
Unstable
NSTEMI STEMI
Angina
Trombus Sumbatan trombus Oklusi trombos total
parsial/intermiten kerusakkan jaringan
dan nekrosis minimal
miokard
ST elevasi atau
Nonspesifik EKG ST depresi +/- LBBB baru pada EKG
T inversi
2 Anterior V1 – V4 LAD
3 Anterior ekstensif V1 – V6 proximal left
coronary artery
4 Anterolateral V5 dan V6; I dan aVL left circumflex
coronary artery
5 Inferior II, III, avF right coronary
artery
6 Posterior V7-V9 right coronary artery
Pilihan lainnya
A. Stable Angina Pectoris nyeri terjadi saat
aktivitas, berkurang bila diberi nitrat atau istirahat,
nyeri berlangsung < 15 menit
B. UAP ACS tanpa peningkatan enzim jantung,
EKG tidak spesifik
C. STEMI ST elevasi, peningkatan enzim jantung
E. Kardiomiopati Gangguan progresif yang
terjadi pada struktur dan fungsi dinding otot
jantung
Jadi jawabannya adalah
D. NSTEMI
77. C. Ventrikel fibrilasi
Keywords:
• Tn. Uwais 65 tahun
• Penurunan kesadaran. Sebelumnya pasien
mengeluh keringat dingin, lalu tidak sadar
• EKG :
• D. Ventrikel takikardi
• E. SVT
Jadi jawabannya adalah
C. Ventrikel Fibrilasi
78. A. Furosemide
Keywords:
• Tn. Yayan berusia 55 tahun
• Sesak yang semakin lama semakin memberat, bengkak
dikedua kaki
• TD 160/90 mmHg, nadi 120 x/menit, nafas 30 x/menit,
suhu 36,7C, JVP meningkat, rongki basah halus basal
dikedua lapangan paru, kedua tungkai pitting udem.
• Foto rontgen toraks didapatkan batwing appereance
2014
guidelines
for
hypertensi
on JAMA
2014 guidelines for hypertension JAMA
Pilihan lainnya
• A. Candesartan ARBs, sebagai pengganti ACE
Inhibitor
• C. Spironolakton Antihipertensi hemat kalium,
diberikan pada hipokalemia dapat diberi
bersamaan dengan loop diuretic
• D. Furosemid Loop diuretic, dapat
menyebabkan gangguan elektrolit (hipokalemia,
hipomagnesemia)
• E. HCT Thiazide, efek samping menyebabkan
gout arthitis
Jadi jawabannya adalah
B. Propanolol
80. A. Kardioversi 120 J
Keywords:
• Tn. Lannister 43 tahun
• Nyeri dada 1 jam yang lalu seperti ditindih beban
berat di dada kiri menjalar ke lengan kiri
ischemic chest discomfort (tidak stabil)
• PF hipertensi, nadi 150 x/menit ireguler
• EKG Atrial fibrilasi
• Kesimpulan: takikardi tidak stabil
Medscape
Pilihan lainnya
• A. Deep Vein Thrombosis trombus di vena,
riwayat imobilisasi lama
• C. Raynaud’s phenomenon vasospasme
ujung-ujung jari karena udara dingin
• D. Aterosklerosis artery penumpukan lemak
atau perkapuran pembuluh arteri
• E. Diabetic neuropati komplikasi DM,
rusaknya saraf sensori/motorik/otonom
Pilihan lainnya
Jadi jawabannya adalah
B. Thromboangiitis obliterans
83. C. Gagal Jantung Kongestif
Keywords:
• Ny. Ratu usia 60 tahun
• Sesak saat aktifitas, perlu 3-4 bantal untuk tidur,
dan sering terbangun malam hari karena sesak
• JVP meningkat, rongki basah halus basal dikedua
lapangan paru, kedua tungkai pitting udem
Pathophysiology of
heart disease Lilly
Penatalaksanaan
• Diuretik
• ACEI/ARB
• Β-blocker
• Vasodilators (Hydralazine dan ISDN)
• Digitalis (Digoksin)
• Calcium channel antagonis
Jadi jawabannya adalah
C. Gagal Jantung
84. B. Endokarditis Infektif
Keywords:
• Tn. Sheldon usia 25 tahun seorang
• Pengguna narkoba jarum suntik datang dengan
• Lemas sejak 5 hari, demam.
• Auskulasi jantung ditemukan murmur regurgitasi
trkuspid.
• Pada echo didapat kesan vegetasi pada jantung
Asianotik Sianotik
ATLS
Jadi jawabannya adalah
A. Needle Pericardiocentesis
87. E. ST Elevasi
• Tn. Indro, 57 tahun
• Nyeri dada dirasakan terutama saat menarik
napas panjang, demam
• Edema minimal, ronki basah, murmur,
frictional rub, kesan kardiomegali
Medscape
EKG pada Pericarditis
Bedakan dengan PJK dari anamnesis nyeri dada tipikal dan enzim jantung
Pilihan lainnya
• B. Pathologic Q Pada old myocardial infarct
• C. Tall T wave Pada hipokalemia
• D. SVT Pada aritmia takikardi
Jadi jawabannya adalah
E. ST elevasi
88. E. Troponin T
Keywords:
• Tn. Kadir usia 60 tahun
• Nyeri dada sebelah kiri seperti tertindih menjalar
keleher dan tembus sampai kepunggung
• Keluhan dirasakan sejak 1 jam yang lalu
http://heart.bmj.com/content/90/1/99/F1.larg
e.jpgamp
https://ispub.com/IJANP/6/1/9057
Pilihan lainnya
• A. Mioglobin – pertama kali meningkat, namun
paling pertama menurun
• B. CPK creatine phosphokinase, tidak spesifik
untuk jantung (dapat ditemukan di hati dan otak)
• C. CK-MB mulai 3 jam, bertahan sampai 2-3
hari
• D. CK-BB jenis yang banyak di otak
• E. Troponin T mulai 3 jam, bertahan sampai 1-
2 minggu
Jadi jawabannya adalah
E. Troponin T
89. B. Ulkus Mole
• Tn. Doyok 30 tahun
• Luka pada kemaluannya yang timbul sejak 6 hari
yang lalu, nyeri dan membesar
• Berhubungan badan dengan PSK 2 minggu yang
lalu
• Ulkus multipel berukuran 2 cm dengan dasar
kotor, dan bergaung
Medscape
Pilihan lainnya
• A. Nyeri ketok costovetebra pemeriksaan
untuk pyelonefritis
• C. Nyeri tekan regio hipokondrium
pemeriksaan untuk nyeri perut
• D. Nyeri tekan pelvis kanan tidak khas,
mungkin mengarah ke appendisitis
• E. Nyeri tekan regio iliaca pemeriksaan
untuk nyeri perut
Jadi jawabannya adalah
B. Nyeri tekan suprapubik
92. A. Fimosis
• An. Untung, usia 4 tahun
• Sulit BAK
• Riwayat demam disangkal
• Preputium terlihat menggembung dan sulit
untuk ditarik Preputium tidak dapat ditarik
sama sekali.
• Oligo/anuria
• Azotemia
• Mual dan
muntah
• Sesak Napas
• Edema
• Kelelahan
• Dehidrasi
• Pruritus
Pilihan lainnya
• A. Gagal jantung Gagal nya kemampuan
jantung untuk mensirkulasikan darah
• C. Gagal ginjal kronik Kerusakan ginjal yang
progresif, penurunan fungsi ginjal bertahan
selama 3 bulan. Biasanya Hb turun.
• D. Acute on chronic perburukan pada kondisi
gagal ginjal kronik (biasanya Hb sudah turun)
• E. Gagal napas ketidakmampuan paru untuk
mensuplai oksigen secukupnya ke seluruh tubuh
Jadi jawabannya adalah
B. Gagal ginjal akut
94. C. Terazosin
• Tn. Suseno 68 tahun
• Tidak lampias saat kencing sejak 3 bulan terakhir.
Pasien sering terbangun pada malam hari hingga
sebanyak 5 kali untuk kencing.
• RT: prostat teraba kenyal, pool atas prostat tidak
teraba.
Mild : 0-7
Moderate : 8-19
Severe : 20-35
Watchfull Waiting
– IPSS < 7
– Education, reassurance, and periodic monitoring
• education about the patient’s condition
• reassurance that cancer is not a cause of the
urinary symptoms
• framework of periodic monitoring.
– Lifestyle advice
• Reduction of fluid intake at specific times
• Avoidance or moderation of caffeine and alcohol
• Reviewing a man’s medication or substituting
drugs for others that have fewer urinary effects
Norepinephrine Memperbaiki
α1D α1C α1B α1B α1B α1B α1B Blood Vessel gangguan buang air
Blood Vessel
(causes vascular contraction) = α1B kecil yg disebabkan
oleh BPH
Gejala retensi urin
Penyakit Demam RT Hematuria
BPH - Prostat teraba -
lunak, Pool atas
tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Prostatitis + Prostat teraba -
kenyal, pool atas
teraba, nyeri tekan
(+)
Ca prostat - Prostat teraba +
keras, dapat
berbenjol-benjol,
pool atas bisa
teraba atau tidak,
nyeri tekan (+/-)
Jadi jawabannya adalah
B. Terasozin
95. A. Uretritis
• Tn. Saipul, 25 tahun
• Nyeri saat berkemih dan keluar nanah saat
berkemih
• Pasien mengaku berhubungan dengan PSK 1
minggu yang lalu.
• Pada pemeriksaan didapatkan cairan putih pada
OUE
5 - 10 mm
- ESWL
- Ureteroscopic lithotripsy
>10 mm
- Ureteroscopic lithotripsy
- Operasi terbuka
Medscape
Tatalaksana ruptur uretra
• Simptomatik
• Atasi retensi urin lebih baik dengan pungsi
suprapubik
• Bedah terutama pada ruptur uretra
posterior yang disertai cedera pelvis (koreksi
uretra dilakukan setelah masalah pelvis
ditangani)
Pilihan lainnnya
• A. Ruptur uretra anterior butterfly
hematoma
• B. Ruptur vesika urinaria Nyeri di
suprapubik, hematuria
• D. Ruptur ginjal Nyeri di pinggang,
hematuria, didapatkan jejas
• E. Ruptur anus Robekan perineum bisa
sampai ke rectum
Jadi jawabannya adalah
C. Ruptur uretra
100. D. Transluminasi
• An. Amir 5 tahun
• Kantung kemaluan kiri membesar
• Keluhan tidak disertai nyeri maupun demam.
• Pada perabaan kenyal, massa (-), nyeri tekan (-
)
Sumber:
Konsensus Nasional DM 2011
PERKENI
Sumber:
Konsensus Nasional DM 2011
PERKENI
First Line Therapy (American Diabetic Association)
Pilihan Lain
A. Meningkatkan glukoneogenesis berlawanan
efek metformin
B. Meningkatkan sekresi insulin sulfonilurea
bukan first line
C. Menurunkan resistensi insulin first line dan
memiliki efek menurunkan kolesterol
D. Aktivasi PPAR-gamma thiazolidinedione bukan
first line
E. Tidak perlu antidiabetik perlu karena positif
DM
• Jadi jawabannya adalah:
• Keywords:
– Laki-laki 55 tahun luka di kaki sejak 2 minggu tidak
sembuh-sembuh
– Riwayat DM sejak 5 tahun lalu
– TD 120/80 mmHg, T 40°C, nadi 132 kali/menit, nafas 24
kali/menit. Terdapat luka di plantar pedis dengan ukuran
2 x 5 cm
– Hasil lab Hb 9,8 mg/dl, leukosit 19.000/uL, GDS 386
mg/dL, ureum 55, kreatinin 0,9, Na 132, kalium 3,2, keton
urin negative
• Diagnosis?
Kriteria SIRS dan Sepsis
• SIRS (≥2 kriteria berikut)
– Temperature >38.5ºC or <35ºC
– Heart rate >90 beats/min
– Respiratory rate >20 breaths/min or PaCO2 <32 mmHg
– WBC >12,000 cells/mm3, <4000 cells/mm3, or >10
percent immature (band) forms
• Sepsis: SIRS + bukti infeksi (kultur atau hasil lab)
• Syok sepsis: tanda syok + sepsis
KAD vs HONK
PERKENI 2011
Pilihan Lain
• B. DM dengan syok sepsis dan ulkus diabetikum
plantar pedis tanda vital TD masih baik belum
ke arah syok
• C. Ketoasidosis diabetikum dan ulkus diabetikum
planrtar pedis GDS pasien memang tidak >600,
tetapi keton urin negatif dan tidak ada nafas
Kussmaul sehingga unlikely KAD
• D. Hiperosmolar nonketotik dengan sepsis berat
dan ulkus DM GDS tidak terlalu tinggi
• E. Hiperosmolar nonketotik dengan SIRS dan
ulkus DM GDS tidak terlalu tinggi
• Jadi jawabannya adalah:
• Terapi nyeri?
Neuropati DM
E. Amitriptilin
105. C. Menghambat enzim
tiroperoksidase
Keywords:
• Perempuan 43 tahun berdebar-debar sejak 2
bulan lalu
• Sering berkeringat dan berat badan turun
• Eksoftalmus (+)
• Pemeriksaan penunjang T4 dan T3 meningkat,
TSH turun
• Pasien diberikan obat karbimazol oleh dokter
Sumber: AAFP
Sumber: Goodman & Gilman
• Jadi jawabannya adalah:
Sumber: AAFP
• Pada pasien ini terdapat gejala hipertiroidisme /
tirotoksikosis
• Akan tetapi, sama sekali tidak ada gejala pembesaran
tiroid sehingga dicurigai ada sumber lain yang
memproduksi tiroid ektopik
• Jadi jawabannya adalah:
Sumber: medscape
Urine Iodine
• The kidneys excrete approximately 90% of
ingested iodine. Therefore, the best
diagnostic test to identify iodine deficiency in
a population is a median 24-hour urine iodine
collection.
• If a 24-hour urine collection is not practical, a
random urinary iodine-to-creatinine ratio can
be used instead.
Sumber: medscape
Pilihan Lain
• A. Antibodi TPO tiroiditis Hashimoto
• C. Kadar tiroksin untuk skrining, tidak
spesifik etiologi
• D. Kadar tiroglobulin serum tidak spesifik
• E. USG tiroid tidak menjadi pilihan pertama
• Jadi jawabannya adalah:
– Anemia aplastik:
• Sumsum tulang hipoplastik
• Pansitopenia dengan satu dari tiga pemeriksaan darah seperti pada anemia aplastik
berat
Sumber: medscape
Anemia Defisiensi Besi vs Penyakit
Kronik
Peran Hepcidin Pada Anemia
Penyakit Kronis
• Jadi jawabannya adalah:
E. Anemia Aplastik
110. A. Anemia Hemolitik
Keywords:
• An. Laki-laki 4 tahun pucat sejak 1 bulan yang lalu
• Kulitnya kekuningan dan perut bagian kiri agak
buncit
• Riwayat jatuh dan perdarahan disangkal
• Hb 6 gr/dL, leukosit 8.000/uL, trombosit 200.000,
MCH 22, MCHC 25, MCV 65. Pada hapusan darah
tepi diperoleh peningkatan eritrosit berinti.
Diagnosis?
Hemoglobinopati
• Dewasa normal:
• HbA (A2Β2) 95%
• HbA2 (α2 δ2) 2-3.5%
• HbF (α2 γ2) < 2%
• Gen pengatur produksi globin:
• Kromosom 16 (alpha globin: "α")
• Kromosom 11 (beta: "β", gamma: "γ", and delta: "δ" genes)
• Thalasemia:
• Mutasi / delesi gen pengatur produksi globin penurunan produksi
rantai globin dan rasio Hb abnormal (α:non-α). penurunan sintesis
Hb
Thalassemia Clinical Findings
• The skin may show pallor from anemia and jaundice from
hyperbilirubinemia, and the skull and other bones may be
deformed secondary to erythroid hyperplasia with
intramedullary expansion and cortical bone thinning.
• Heart examination may reveal findings of cardiac failure
and arrhythmia, related to either severe anemia or iron
overload.
• Hepatomegaly related to significant extramedullary
hematopoiesis typically is observed. Splenomegaly typically
is observed as part of the extramedullary hematopoiesis or
as a hypertrophic response related to the extravascular
hemolysis.
http://www.aafp.org/afp/2009/0815/p339.html
Beberapa Kelainan Morfologi Eritrosit
• Thalassemia: sel target, berinti, basophilic
stipping dan leukosit imatur
• Defisiensi G6PD: bite cells
• Anemia defisiensi besi: sel pensil
• Leukemia: leukositosis abnormal dan sel blast
Anemia lainnya
• Anemia karena penyakit ginjal kronis (CKD):
anemia normositik normokrom karena
gangguan produksi eritropoietin
• Anemia perdarahan : Normositik normokrom
• Anemia sideroblastik: defek inkorporasi besi
pada molekul heme. Diagnosis ditegakkan jika
ditemukan ring sideroblast pada pemeriksaan
mikroskopis. Penyebab bisa herediter atau
akuisita (B6 defisiensi, keracunan timbal).
Biasanya mikrositik hipokrom.
Pilihan Lain
• B. Anemia penyakit kronis tidak ada
hepatosplenomegali, sel berinti
• C. Anemia defisiensi besi harusnya ada sel
pensil, keterangan riwayat makan atau untuk
pasien perempuan riwayat menorrhagia
• D. Anemia megaloblastik makrositik
• E. Anemia sideroblastik tidak ada temuan
spesifik ring sideroblast pada lab pasien
• Jadi jawabannya adalah:
A. Anemia Hemolitik
111. B. Hemofilia B
• Anak laki-laki usia 3 bulan perdarahan pada
bekas suntikan pascaimunisasi hepatitis B
• Perdarahan muncul setelah beberapa menit
suntikan diberikan setelah sebelumnya
sempat berhenti
• Trombosit 350.000, BT normal, CT meningkat,
PT normal, aPTT meningkat, kadar aktivitas
FVIII normal.
Hemostasis & Kaskade Koagulasi
• Hemostasis primer: dari perdarahan sampai
terbentuk thrombocyte primary plug. Defek
pada proses ini menyebabkan penyakit Von
Willebrand dengan perdarahan lama
(prolonged bleeding)
• Hemostasis sekunder: dari thrombocyte
primary plug hingga terbentuk cross-linking
fibrin. Defek pada proses ini menyebabkan
penyakit Hemofilia dengan perdarahan
tertunda (delayed bleeding).
Hemofilia
• Patogenesis: terjadi akibat defek pada secondary hemostasis akibat
defisiensi FVIII atau FIX
• Klasifikasi
– Hemofilia A: ↓ FVIII (1:10.000)
– Hemofilia B: ↓ FIX (1:30.000-50.000)
Aktifitas
Klinis Perdarahan
FVIII/FIX
Ringan 5-25% Trauma berat
B. Hemofilia B
112. C. Asam folat
• Ny. Jimin, 26 tahun, hamil 16 minggu datang
dengan keluhan badan terasa lemas dan lesu
sejak 2 minggu yang lalu.
• Hb 10 g/dL, MCV 110 fL, MCH 28 pg, ferritin
serum meningkat, B12 serum normal.
• Terapi?
Pilihan Lain
• A. Zat besi harusnya mikrositik
• B. Eritropoietin tidak ada gagal ginjal
• C. Asam folat anemia megaloblastik
• D. Kobalamin serum B12 normal pada pasien
• E. Vitamin K gangguan pendarahan, bukan
anemia
C. Asam Folat
113. B. Riwayat Reseksi Gaster
• Ny. Irene, 30 tahun, badan terasa lemas dan
lesu sejak 3 bulan lalu. Riwayat anemia
sebelumnya disangkal. Demam dan sering
memar disangkal.
• Hasil pemeriksaan konjungtiva pucat, Hb 10
g/dL, MCV 110 fL, MCH 28 pg.
Telur dibungkus
embriofor dengan
dinding bergaris radial
heksakan embrio
• Jadi jawabannya adalah:
Terapi?
Filariasis
Limfatik
• Gejala dan tanda
– Demam
– Limfadenopati inguinal/ aksila
– Nyeri testis dan atau inguinal
– Eksfoliasi kulit
– Pembengkakan tungkai atau genital
– Kiluria (BAK susu)
Diagnosis
– Deteksi
mikrofilaria dari
darah tepi pukul
22.00-02.00
– USG obstruksi
saluran limfatik
Terapi
• DEC sebenarnya lebih
digunakan untuk
mencegah penularan
filariasis ke pasien lain
– Terapi medikamentosa
bila sudah terjadi
pembesaran
kaki/skrotum
sebenarnya sudah tidak
efektif
• Jadi jawabannya adalah:
D. Dietil Karbamazin
116. B. Plasmodium Vivax
• Tn. Bambam, 20 tahun demam sejak 5 hari lalu dan
lemas
• Pasien memiliki riwayat bakti sosial di Lombok 10 hari
• Pada pemeriksaan darah tebal dengan pengecatan
Giemsa ditemukan plasmodium berukuran 1.5 kali sel
limfosit dengan sitoplasma biru bentuk tidak
beraturan, di dalamnya ada satu inti berwarna
kemerahan dikelilingi beberapa titik berwarna coklat
kehitaman, serta tidak ditemukan fimbriae
• Parasit penyebab?
• Jadi jawabannya adalah:
B. Plasmodium vivax
117. A. Cairan kristaloid 20 cc/kgBB
secepatnya
• Nn. Yuri, 21 tahun, tidak sadarkan diri
• 1 minggu sebelumnya pasien menderita demam tinggi
disertai mual, nyeri sendi, bahkan 2 hari yang lalu
sempat mimisan
• Hb 15,8, Ht 50, Trombosit 29.000
• Tekanan darah 90 mmHg per palpasi, denyut nadi 120
kali/menit cepat dan lemah, frekuensi nafas 28
kali/menit, T 37.1 C, akral dingin, dan kulit pucat
DHF grade III (DSS)
Terapi?
Sumber: PPM IDAI
• Jadi jawabannya adalah:
Komplikasi?
Trichuriasis
Pada infeksi ringan dengan beberapa ekor cacing, tidak
tampak gejala atau keluhan penderita. Tetapi pada infeksi
yang berat, penderita akan mengalami gejala dan keluhan
berupa:
• 1. Anemia berat dengan hemoglobin yang dapat kurang
dari 3%
• 2. Diare berdarah
• 3. Nyeri perut
• 4. Mual dan muntah
• 5. Berat badan menuruun
• 6. Kadang-kadang terjadi prolaps rekti yang dengan
pemeriksaan proktoskopi dapat dilihat adanya cacing-
cacing dewasa pada kolon atau rektum penderita.
Pilihan Lain
• A. Neurosistiserkosis komplikasi
sistiserkosis
• B. Ileus obstruktif komplikasi ascariasis
• C. Malnutrisi komplikasi ascariasis
• E. Abses hepar komplikasi amoebiasis
• Jadi jawabannya adalah:
D. Prolaps rekti
119. A. Leukemia Limfoblastik Akut
• Nn. Jessabelle, 10 tahun, menstruasi tidak
mau berhenti
• Hepatosplenomegali (+)
• Pemeriksaan lab Hb 6,9 g/dL, leukosit 30.000,
trombosit 50.000, sel blast 81%, serta tidak
ditemukan materi granular azurofilik
berbentuk batang ungu (Auer rod)
Diagnosis?
http://www.medical-labs.net/aml-cml-all-cll-comparision-1887/
Multiple Myeloma
• MM is characterized by a proliferation of malignant plasma cells and a
subsequent overabundance of monoclonal protein (M protein)
• Presenting symptoms of MM include bone pain, pathologic fractures,
weakness, anemia, infection (often pneumococcal), hypercalcemia,
spinal cord compression, or renal failure
• Perform a complete blood count (CBC) to determine if the patient has
anemia, thrombocytopenia, or leukopenia. The CBC and differential
may show pancytopenia. The reticulocyte count is typically low.
• Serum protein electrophoresis (SPEP) is used to determine the type of
each protein (M protein). Urine protein electrophoresis (UPEP) is used
to identify the presence of the Bence Jones protein in urine.
Sumber: medscape
• Jadi jawabannya adalah:
• Diagnosis?
Juvenile Rheumatoid Arthritis
B. Asam format
123. C. Epinefrin 1:1000 0.01 ml/kgBB
• An. Rory, 6 tahun, tidak sadarkan diri setelah
makan siang di sekolahnya 1 jam lalu
• Pasien diketahui memiliki alergi udang dan menu
makanan siang di sekolah saat itu adalah sup
udang
• Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, TD 80/60,
nadi 140 kali/menit, RR 32 kali/menit, T 37 C.
Tatalaksana awal?
Catatan:
1. Difenhidramin dan steroid dapat diberikan tapi bukan tatalaksana awal yang
utama untuk mengatasi syok
2. Dosis epinefrin 0.3-0.5 cc adalah untuk pasien dewasa
Dermatitis numularis
Neurodermatitis
• Berdasarkan pembahasan diatas, diagnosis
pasien adalah
B. Varicella
128. E. Pitiriasis rosea
Keywords
• bercak merah di dada, perut, punggung dan lengan atas
disertai sedikit gatal
• Berawal dari sebuah lesi di perut herald patch
• Status dermatologi: lesi eritematosa bentuk oval dengan
skuama halus kolaret tersebar dengan pola 'Inverted
Christmas Tree Appearance’
E. Pitiriasis rosea
129. C. Dermatitis numularis
Keywords
• gatal dan muncul merah-merah di kulit tungkai bawah
berbentuk seperti koin
• Status dermatologi: lesi di tungkai bawah bagian ekstensor,
multipel, diskret, diameter 1-2,5 cm, makula eritem, papul
eritem, ada bagian basah dan kering, sebagian erosi.
Kandidiasis intertriginosa
Morbus hansen
• Berdasarkan pembahasan diatas, diagnosis
klinis pasien adalah
C. Dermatitis numularis
130. B. Genital warts
Keywords
• benjolan-benjolan yang tidak gatal atau nyeri di kemaluannya
sejak 2 bulan
• PF: ditemukan papul dan nodus multipel, lunak, berjonjot,
dan kemerahan seperti daging di labia minora, fourchette,
dan vagina. Sebagian papul bertangkai
• Suami mengidap kelainan serupa di pangkal penisnya
B. Genital warts
131. B. Impetigo krustosa
Keywords
• Anak, 5 tahun
• muncul vesikel di sekitar mulut sejak 3 hari yang lalu
• vesikel pecah menjadi kering berwarna kuning seperti madu
Herpes simpleks
Impetigo bulosa
• Berdasarkan pembahasan diatas, diagnosis
pasien ini adalah
B. Impetigo krustosa
132. C. Neurodermatitis
Keywords
• terdapat “luka hitam” pada kaki kanannya yang
terasa gatal
• bertambah berat ketika stres
• PF: luka berukuran lentikular hingga numular,
papul hiperpigmentasi dengan likenifikasi,
terdapat skuama halus dan ekskoriasi pada luka
C. Neurodermatitis
133. A. Skrofuloderma
Keywords
• Luka pada leher sejak 3 bulan yang lalu
• Luka tidak disertai nyeri, tidak ada riwayat trauma
• Awal keluhan berupa benjolan di leher dan 1 bulan
yang lalu benjolan pecah, terdapat nanah dan darah.
• PF: ulkus irregular, dengan dinding yang bergaung dan
disekitarnya berwarna merah kebiruan, ulkus tertutup
pus seropurulen
E. Skrofuloderma
134. A. Psoriasis vulgaris
Keywords
• hampir seluruh kulit badannya kemerahan dan bersisik tebal
• Kulit telapak dan kuku tangan dan kaki juga menebal
• pemeriksaan Auspitz (+)
A. Psoriasis vulgaris
135. B. Derajat II, luas 18 %
Keywords
• Dewasa, 28 tahun
• tersiram air panas pada bagian dada dan perut
• TTV normal
• Status lokalis: kemerahan disertai bullae (+), nyeri
A. Tinea unguium
137. D. Pelembab dan kortikosteroid
Keywords
• Anak, 4 tahun
• Kemerahan gatal pada lipatan kedua siku dan lutut
• Kakek pasien meninggal karena alergi udang riwayat atopi
di keluarga
• Status dermatologi: tampak likenifikasi pada kedua fossa
cubiti dan poplitea
E. Moluskum kontagiosum
139. B. Pemeriksaan ziehl-neelsen
Keywords
• bercak putih di kulitnya yang kebas
• Juga dialami oleh istri dan anaknya
• Status dermatologi: lesi polimorf hipopigmentasi dengan tepi
meninggi
• Didapatkan pembesaran n.ulnaris
B. Pemeriksaan ziehl-neelsen
140. D. Dislokasi sendi panggul dekstra
anterior
Keywords
• Status lokalis: sendi panggul cenderung ekstensi,
eksorotasi, dan abduksi
• Neurovaskularisasi tampak baik, lingkup gerak sendi
terbatas karena nyeri
Temuan sendi khusus Nodus Bouchard, Deviasi ulnar, swan Kristal urat
nodus Heberden neck, boutonniere
Perubahan tulang Osteofit Osteopenia, erosi Erosi
Fitur ekstra-artikular Nodul subkutan, Tofus, bursitis
pulmonal, kardiak, olecranon, batu ginjal
splenomegali
Pemeriksaan Foto polos RF (+), anti CCP (+), Asam urat ↑
penunjang Foto polos Gold standar : kristal
urat pada aspirasi
cairan sendi
• Berdasarkan pembahasan diatas, diagnosis
pasien adalah
B. Osteoarthritis
142. A. Fraktur distal radius dengan
angulasi dorsal
Keywords
• Ny.Kirana, 60 tahun mengeluhkan nyeri dan tidak bisa
menggerakkan tangannya sejak 1 hari yang lalu
• Riwayat terjatuh di kamar mandi dengan kedua tangannya
sebagai tumpuan beban
Fraktur Galeazzi:
Fraktur radius dengan
dislokasi sendi radioulnar
• Berdasarkan pembahasan diatas, kondisi yang
dialami pasien adalah
C. Osteomielitis
144. E. Fraktur Galeazzi
Keywords
• Tn.Yasin, 22 tahun
• keluhan nyeri dan bengkak pada lengan bawah kanan setelah
dipukul dengan kayu
• Status lokalis: deformitas antebrachii kanan dengan ruang
lingkup gerak terbatas
• Foto polos antebrachii ditemukan fraktur pada sepertiga distal
radius dekstra dengan dislokasi sendi radioulnar distal
E. Fraktur Galeazzi
145. B. Fraktur os nasal, fraktur le fort II
Keywords
• Tn.Yoga, 27 tahun
• Nyeri pada batang hidung
• warna kemerahbiruan pada kedua mata bagian bawah setelah
kecelakaan lalu lintas
• Adanya penglihatan ganda
• Pemeriksaan foto schaedel ditemukan garis fraktur berbentuk
seperti piramid
B. Fraktur os nasal,
fraktur le fort II
146. D. Kolkisin
Keywords
• Tn. Gilang, 45 tahun, nyeri hebat pada ibu jari kaki kanan sejak
2 jam lalu
• Sudah terjadi ketiga kalinya dalam sebulan
• Pemeriksaan status lokalis: warna kemerahan, tidak dapat
digerakkan, nyeri (+)
• Riwayat makan melinjo dan kacang-kacangan
Osteoartritis •Kronik:
-NSAID atau tramadol – Diet rendah purin
- Latihan kelenturan sendi – Hidrasi cukup
(fisioterapi) – Profilaksis: kolkisin dosis rendah
– Antihiperurisemia (harus bersama
profilaksis dan min. 1 bulan setelah
serangan terakhir): allopurinol atau
probenecid
• Berdasarkan pembahasan diatas, terapi yang
sesuai untuk pasien saat ini adalah
D. Kolkisin
147. B. Trauma inhalasi
Keywords
• Nina, 24 tahun
• terperangkap selama 15 menit di dalam dapur
rumah yang terbakar
• PF: bulu alis dan hidung terbakar, seluruh
permukaan dada depan, perut bagian depan dan
kedua lengan tampak menderita luka bakar.
B. Trauma inhalasi
148. C. Fasiotomi
Keywords
• Tn.Valentino, 38 tahun, mengalami kecelakaan dengan fraktur
pada lengan atas yang sudah dilakukan imobilisasi dengan
circular cast dari bahu hingga olekranon
• Beberapa jam kemudian pasien mengeluhkan tangannya
kesemutan dan nyeri. Jari tangan terlihat pucat dengan CRT >2
detik dan nadi sulit diraba
C. Fasiotomi
149. B. Gout arthritis
Keywords
• Tn.Wawan, 52 tahun
• nyeri di jempol kaki kiri bengkak, kemerahan sejak 2 hari yang
lalu
• terdapat tofus pada metatarsal phalang 1 kiri, hyperemia,
edema, dan nyeri tekan
Temuan sendi khusus Nodus Bouchard, Deviasi ulnar, swan Kristal urat
nodus Heberden neck, boutonniere
Perubahan tulang Osteofit Osteopenia, erosi Erosi
Fitur ekstra-artikular Nodul SC, pulmonal, Tofus, bursitis
kardiak, splenomegali olecranon, batu ginjal
B. Gout arthritis
150. A. Foto genu AP dan lateral
sinistra
Keywords
• Ny.Prisma, 70 tahun
• nyeri lutut kiri sejak 2 minggu lalu
• BB 78 kg, TB 156 cm
• PF: didapatkan krepitasi pada lutut kiri
Faktor risiko
• Usia tua, riwayat keluarga dengan OA, berat
badan berlebih
Pemeriksaan penunjang: foto genu
• Berdasarkan pemeriksaan radiologi, Kellgren & Lawrence
menyusun gradasi OA lutut menjadi:
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Spektrum Hipertensi dalam Kehamilan
• Hipertensi kronik
– Tekanan darah ≥140/90 mmHg
– Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau
diketahui adanya hipertensi pada usia kehamilan
<20 minggu
– Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup
urin)
– Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti
mata, jantung, dan ginjal
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Spektrum Hipertensi dalam
•
Kehamilan
Preeklampsia Ringan
– Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan >
20 minggu
– Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil
>300 mg/24 jam
• Preeklampsia Berat
– Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan
>20 minggu
– Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >5
g/24 jam
– Atau disertai keterlibatan organ lain:
– Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
– Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran
kanan atas
– Sakit kepala , skotoma penglihatan
– Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
– Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
– Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Spektrum Hipertensi dalam Kehamilan
• Superimposed preeklampsia pada hipertensi kronik
• Pasien dengan riwayat hipertensi kronik
• Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1 atau
trombosit <100.000 sel/uL pada usia kehamilan > 20
minggu
• Eklampsia
• Kejang umum dan/atau koma
• Tanda dan gejala preeklampsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misalnya
epilepsi, perdarahan subarakhnoid, dan meningitis)
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
DOSIS PEMBERIAN
Dosis • Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan
awal MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml
4g akuades
MgSO4 • Berikan larutan tersebut secara
perlahan IV selama 5-10 menit
• Jika akses intravena sulit, memberikan
masing-masing 5 g MgSO4 (12,5 ml
larutan MgSO4 40%) IM di bokong kiri
dan kanan
http://www.edukia.org/web/kbibu/6-4-10-ketuban-pecah-dini/
153. C. Kolposkopi
Keywords:
• Wanita 45 tahun dengan bercak darah setelah
senggama
• Pemeriksaan inspekulo: serviks seperti bunga
kol dengan bercak darah sekitarnya
Pemeriksaan penunjang? Kolposkopi
Kanker Serviks
• Definisi : keganansan pada leher rahim
• Etiologi : HPV
• Faktor Risiko :
• Menikah/ memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari
20 tahun).
• Berganti-ganti pasangan seksual
• Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti
pasangan
• Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul.
• Perempuan yang melahirkan banyak anak.
• Merokok aktif/pasif
• Pemeriksaan Penunjang
• IVA dan Pap Smear : untuk deteksi dini lesi pra kanker
• Biopsi
Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Leher Rahim (Depkes RI) 2013
Test Pap
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Kemenkes RI.
http://www.medscape.com/viewarticle/712662_8
Williams Obstetrics 24th ed
155. A. AKDR
Keywords:
• Wanita 36 tahun datang konsultasi pemakaian
KB
• Riwayat menikah usia 32 tahun
• Punya 2 anak usia 3 dan 1 tahun
• Riwayat
IUD/AKDR
Mekanisme Kerja Efektivitas Keuntunga Risiko Efek Alasan Alasan Beberapa
n Samping Beberapa Orang Tidak
Orang Menyukai
Menyukai
AKDR dimasukkan ke Kurang dari 1 Mengurang Menyebabkan Perubahan Efektif Prosedur pemasangan
dalam uterus. Tujuan diantara 100 ibu i risiko anemia bila pola haid mencegah dilakukan oleh
untuk menghambat dalam 1 tahun. kanker cadangan besi pada 3-6 kehamilan, tenaga kesehatan
kemampuan sperma Efektivitas dapat endometriu rendah bulan dapat digunakan terlatih
memasuki tuba falopi, bertahan lama hingga m sebelum pertama untuk waktu
mempengaruhi fertilisasi 12 tahun. pemasangan (haid lama, tidak
sebelum ovum mencapai dan AKDR memanjang memengaruhi
kavum uteri, mencegah menyebabkan , banyak, menyususi,
sperma bertemu ovum, haid lebih tidak dapat langsung
mencegah implantasi banyak. Dapat teratur, dan dipasang setelah
telur dalam uterus menyebabkan nyeri haid) melahirkan
penyakit
radang
panggul.
Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Kemenkes RI.
156. B. Retensio plasenta
Keywords:
• Wanita P1A0 keluhan perdarahan 1 jam lalu
• PF: pucat, TD 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit,
napas 20 x/menit
• Bimanuail: plasenta dalam rahim dengan
uterus setinggi pusat
Diagnosis? Retensio plasenta
Perdarahan Post Partum
Atonia
uteri
Robekan jalan
lahir
Retensio
placenta
Sisa
Placenta
Inversio
uteri
Ruptur
uteri
Sumber : Paket Pelatihan PONED (Depkes RI) 2008
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
157. E. Persalinan pervaginam
Keywords:
• Wanita G3P2A0 hamil 39 minggu keluhan mulas 6
jam lalu
• Presentasi bokong dan sudah masuk PAP
• Pemeriksaan dalam: dilatasi serviks 9 cm dengan
pendataran 75%
• Denyut jantung janin baik
Diagnosis: malpresentasi
Tindakan yang tepat? Persalinan pervaginam
Complete breech
Kedua kaki terlipat
sempurna, pada
presentasi bokong.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
158. C. 29 Oktober 2015
Keywords:
• HPHT 17 Oktober 2015
• Siklus 26 hari
• PF: TFU 2 cm di atas simfisis pubis dengan
tanda Hegar positif
Kapan terjadi ovulasi? 29 Oktober 2015
Fase luteal selalu sama yaitu 14 hari, oleh karena itu fase folikular akan
berubah-ubah waktunya.
Siklus 26 hari ovulasi di hari ke-12 = HPHT 17 Oktober + 12 hari = 29
Oktober
159. B. Asam folat
Keywords:
• Wanita 26 tahun hamil 16 minggu
• Badan lemas dan lesu 2 minggu
• PF: konjungtiva pucat, Hb 10 g/dL, konsentrasi feritin
serum meningkat, B12 normal
• ADT: anemia makrositer
Diagnosis? Anemia ec defisiensi asam folat
Terapi? Asam folat
http://mediskus.com/penyakit/radang-panggul
Penyakit Radang Panggul
• Gejala:
– Nyeri perut bagian bawah
– Demam
– Cairan keputihan dengan bau tak sedap
– Nyeri saat senggama
– Sensasi terbakar saat BAK
– Perdarahan diantara menstruasi
• Pengobatan
– Antibiotik
– Obati pasangan
– Abstinence
http://mediskus.com/penyakit/radang-panggul
165. B. Plasenta previa
Keywords:
• Wanita G5P4A0 hamil 38 minggu
• Keluhan keluar darah banyak pervaginam 6
jam lalu
• Perdarahan serupa 3 bulan yang lalu
• Kepala belum masuk PAP
Diagnosis? Plasenta previa
Perdarahan Antepartum
• Terdapat perbedaan definisi dalam
menentukanrtum batasan usia gestasi
perdarahan ante
• Perdarahan yang terjadi >24 minggu
kehamilan sampai sebelum kelahiran bayi
(menurut RCOG)
• Ada juga yang mendefinisikan >20 minggu
Plasenta Previa
• Darah warna merah segar,
tidak nyeri, janin tidak
distress (DJJ baik).
Perdarahan 100 cc yg keluar
darahnya 100cc. Ibu tidak
kesakitan. Sering terjadi
pada hamil muda (30%)
• Prinsip: tunggu sampai anak
bisa hidup diluar, atau ada
indikasi mutlak SC
• Pemeriksaan: USG. Jika
perdarahan tidak boleh VT,
inspekulo terlebih dahulu
• Tatalaksana : SC
Atonia
uteri
Robekan jalan
lahir
Retensio
placenta
Sisa
Placenta
Inversio
uteri
Ruptur
uteri
Sumber : Paket Pelatihan PONED (Depkes RI) 2008
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
167. B. Solusio plasenta
Keywords:
• Wanita G7P4A2 hamil 37 minggu
• Keluar perdarahan warna merah hitam
• Nyeri pada perut dan perut tegang
Diagnosis? Solusio plasenta
Perdarahan Antepartum
• Terdapat perbedaan definisi dalam
menentukanrtum batasan usia gestasi
perdarahan ante
• Perdarahan yang terjadi >24 minggu
kehamilan sampai sebelum kelahiran bayi
(menurut RCOG)
• Ada juga yang mendefinisikan >20 minggu
Plasenta Previa
• Darah warna merah segar,
tidak nyeri, janin tidak
distress (DJJ baik).
Perdarahan 100 cc yg keluar
darahnya 100cc. Ibu tidak
kesakitan. Sering terjadi
pada hamil muda (30%)
• Prinsip: tunggu sampai anak
bisa hidup diluar, atau ada
indikasi mutlak SC
• Pemeriksaan: USG. Jika
perdarahan tidak boleh VT,
inspekulo terlebih dahulu
• Tx/Sectio caesarea Sumber: Buku Ajar Kebidanan
FKUI, 2010
Vasa Previa
• Pembuluh darah janin
berada dalam selaput
ketuban dan mekewati
ostium uteri internum
yang kemudian sampai ke
dalam insersinya di tali
pusat
• Angka kematian janin
tinggi
• Bila dapat dideteksi
sebelum persalinan Sumber: Buku Ajar Kebidanan
sectio caesarea FKUI, 2010
168. B. Otot polos
Leimyoma jaringan? Otot polos
169. C. Gestasional sac
Keywords:
• Tes kehamilan (+)
• Tidak tahu HPHT
• Menstruasi sekitar 2 bulan lalu
• Pemeriksaan USG
• Paling akurat? Gestasional sac
Femur can be used to determine gestational age, but it is more useful in
length helping evaluate fetal weight. It is also useful as a marker for fetal
malformation and genetic abnormality.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Giant Baby
• Giant baby / Big baby syndrome / Makrosomia
• Didiagnosis apabila bayi lahir dengan berat
badan lebih dari 4000 gram, tanpa melihat
usia gestasional
Hidramnion
• Hidrosefalus penumpukan
cairan serebrospinal (CSS)
secara aktif yang
menyebabkan dilatasi sistem
ventrikel otak, dimana terjadi
akumulasi CSS yang
berlebihan pada satu atau
lebih ventrikel atau ruang
subarachnoid
• Disebabkan oleh karena
terdapat ketidak seimbangan
antara produksi dan absorpsi
dari CSS
Hidrops fetalis
• Keywords:
– Seseorang datang ke klinik akibat kekerasan
seksual
– Meminta dibuatkan VER
• Tindakan yang seharusnya dilakukan?
Permintaan Visum
• Dokter melakukan pemeriksaan dan melaporkan
dalam bentuk visum et repertum hanya setelah
mendapat pengantar dari kepolisium melalui
surat pengantar visum et repertum
• Di luar itu, dokter memperlakukan pasien sebagai
“pasien”, bukan sebagai “objek perkara”, sehingga
boleh melakukan pemeriksaan namun tidak
menghasilkan visum et repertum
• Dokter menyarankan pasien untuk melaporkan
kasus ke kepolisian
Maka, jawabannya adalah
• C. Menyarankan agar wanita tsb melapor ke
kantor polisi dulu agar dapat dibuatkan VeR
185. B. Justice
• Keywords:
– Dibawa ke RS karena kesakitan berat
– Akan dilakukan operasi appendektomi
– Pasien A tidak ada uang tapi datang lebih dahulu.
B datang lebih belakangan tapi membayar lebih
mahal sehingga dilakukan operasi terlebih dahulu
• Apa kaidah bioetik yang dilanggar?
Justice
• Berkaitan dengan keadilan, pembagian
sumber daya yang merata. Pada kasus ini, ada
dua pasien yang datang ke IGD dengan kondisi
yang sama. Sebagai dokter kita harus
mendahulukan yang lebih awal datang.
• Apabila kondisi nya berbeda dahulukan
yang benar-benar gawat
Pilihan lain
Non-maleficent bukan kondisi gawat darurat
Beneficence segi kebermanfaatan dari
tindakan kurang terlihat
Autonomy pasien berhak mengambil
keputusan atas dirinya sendiri
Utilitarianism melihat sesuatu/orang
berdasarkan fungsinya saja.
186. D. Diagnosis tidak boleh diberitahukan
kepada pasien lain yang pernah sekamar
• Keywords:
– Pasien meninggal dengan HIV positif
– Apa tindakan yang harus dilakukan?
Rahasia pasien
• Sebagai dokter, kita dilarang untuk
mendiskusikan kondisi medis terhadap pihak-
pihak yang berkepentingan dalam pengobatan
pasien.
• A.Diagnosis tidak boleh diberitahukan kepada Dinas
Kesehatan kasus HIV perlu dilaporkan ke DINKES
setempat
• B.Diagnosis tidak boleh diberitahukan kepada
Kepolisian apabila diminta kita harus memberikan
diagnosis HIV tersebut
• C. Diagnosis tidak boleh diberitahukan kepada
keluarga pasien perlu diberikan, misalnya apabila
ingin dilakukan pengecekan HIV pada keluarga
• E. Diagnosis tidak boleh diberitahukan kepada petugas
kamar jenazah perlu diberitahukan untuk dilakukan
precaution
Jawabannya adalah D
• D. Diagnosis tidak boleh diberitahukan
kepada pasien lain yang pernah sekamar
187. B. Non-maleficence
• Keywords:
– Anak-anak mengalami KLL
– Membutuhkan tranfusi darah
– Mencari donor darah
• Apa kaidah bioetik yang dipenuhi?
Non maleficence
• Kaidah bioetika yang biasanya diterapkan
dalam kondisi gawat darurat. Berasal dari
prinsip primum non nocere atau FIRST DO NO
HARM… jangan celakai pasien
• Dalam kasus ini, kondisi pasien adalah dalam
kondisi gawat darurat KLL, perlu
penatalaksanaan segera yaitu darah.
Pilihan
A. Beneficence segi kebermanfaatan dari
tindakan kurang terlihat
B. Autonomy pasien berhak mengambil
keputusan atas dirinya sendiri
• D. Justice berisi tentang prinsip
pemerataan hasil
• E. malbeneficence tidak ada prinsip bioetik
bernama malbeneficence
188. C. 12 – 24 jam
• Mayat tergantung
• Lebam mayat di ujung ekstremitas
• Kaku mayat lengkap
• Tidak ada pembusukan
• Waktu kematian?
Pembahasan
• Lebam mayat menetap >8-12 jam
• Kaku mayat lengkap >12 jam
• Pembusukan >24 jam