To
To
151 - 200
Seorang laki-laki, 40 tahun, dibawa ke IGD dengan
penurunan kesadaran. Pasien sebelumnya sedang berolah
raga lalu tiba-tiba terlihat sangat kesakitan memegang
kepalanya. Riwayat benturan kepala sebelumnya dan
riwayat hipertensi disangkal. Pasien sempat muntah (+). PF:
SOAL kesadaran somnolen-sopor, TD 170/100mmHg, HR 90x/m, RR
22x/m. Rangsang meningeal (+), kaku kuduk (+), Brudzinski
A. EDH
B. SAH
C. ICH
D. SDH
E. SNH
B. SAH
KEYWORDS:
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 40 tahun
• Penurunan kesadaran
151 • Sedang berolah raga tiba-tiba terlihat sangat
kesakitan memegang kepalanya nyeri kepala
hebat, mendadak
• Riwayat benturan kepala sebelumnya dan riwayat
hipertensi disangkal eksklusi cedera kepala
• Muntah (+)
• PF: kesadaran somnolen-sopor, TD 170/100mmHg, HR
90x/m, RR 22x/m. Rangsang meningeal (+), kaku
kuduk (+), Brudzinski sign I-II (+)
SUBARACHNOID HEMATOMA
• Suatu keadaan kegawatdaruratan yang ditandai oleh nyeri kepala
yang sangat hebat, “worst headache ever” (VAS 9-10) yang muncul
PEMBAHASAN akut/tiba-tiba akibat
• Anamnesis:
PEMBAHASAN
151
TATA LAKSANA SAH
PEMBAHASAN
151
Sumber:
Acuan PPK Neurologi PERDOSSI, 2016
Jawaban lainnya…
A. EDH epidural hematom, riwayat trauma (+),
PEMBAHASAN lucid interval (+)
151 B. SAH
Seorang pria, 30 tahun, mengeluh nyeri pada sisi kiri
wajah dirasakan sejak 4 hari yang lalu, Nyeri dirasakan
lebih berat saat menguyah makanan, menyikat gigi,
ataupun ketika wajah disentuh. RIwayat trauma di
bagian kepala disangkal, riwayat demam disangkal. PF
SOAL tanda vital dalam batas normal.
Terapi apakah yang paling tepat diberikan untuk pasien
152 ini?
A. Carbamazepine
B. Paracetamol
C. Morfin
D. Sumatriptan
E. Ergotamin
A. CARBAMAZEPINE
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Pria, 30 tahun
152 • nyeri pada sisi kiri wajah dirasakan sejak 4 hari
yang lalu
• Nyeri memberat saat menguyah makanan,
menyikat gigi, ataupun ketika wajah disentuh.
• Riwayat trauma di bagian kepala disangkal
• Riwayat demam disangkal.
• PF tanda vital dalam batas normal
NEURALGIA TRIGEMINAL
PEMBAHASAN
152
NEURALGIA TRIGEMINAL
• Rasa nyeri tajam di daerah inervasi N. trigeminus (N.V)
PEMBAHASAN yang dapat merupakan kondisi idiopatik maupun
simtomatik
152 • Anamnesis:
• Serangan nyeri paroksismal berlangsung beberapa detik
sampai kurang dari 2 menit.
• Nyeri dirasakan sepanjang inervasi satu atau lebih cabang n
V. Onset nyeri mendadak, berat, tajam seperti ditikam,
panas atau kesetrum dan superfisial.
• Alodinia (rangsangan antara lain: menggosok gigi, makan ,
mengunyah, mencukur, atau mencuci wajah dan tiupan
angin, bicara)
• Diantara dua serangan tidak ada rasa nyeri, jika ada hanya
berupa nyeri ringan atau tumpul.
Sumber:
Acuan PPK Neurologi PERDOSSI, 2016
TATA LAKSANA NEURALGIA
TRIGEMINAL
PEMBAHASAN
152
Sumber:
Acuan PPK Neurologi PERDOSSI, 2016
Jawaban lainnya…
B. Paracetamol NSAIDs, untuk nyeri nosiseptif.
PEMBAHASAN Sementara neuralgia trigeminal adalah nyeri
neuropatik
D. Sumatriptan migraine
152 A. CARBAMAZEPINE
Pasien laki-laki, 42 tahun, diantar keluarganya
dengan penurunan kesadaran, sopor, kaku kuduk
(+), suhu 39°C, TD 120/80, nadi 80x/mnt, rr 24x/mnt,
pada pemeriksaan LCS didapatkan jumlah sel 600,
SOAL PMN 20%, limfosit 65%, monosit 15%.
Diagnosis pada pasien tsb adalah?
153 A.
B.
Meningitis virus
Meningitis tuberkulosis
C. Encephalitis
D. Meningitis bakteri
E. Meningoencephalitis
A. MENINGITIS VIRUS
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 42 tahun
153 • Penurunan kesadaran, sopor, kaku kuduk (+)
• Suhu 39°C, TD 120/80, nadi 80x/mnt, rr 24x/mnt
• Pemeriksaan LCS: jumlah sel 600, PMN 20%, limfosit
65%, monosit 15% predominan limfosit
TEMUAN HASIL ANALISIS LCS PADA
MENINGITIS
PEMBAHASAN
153
154 A.
B.
C.
Pemeriksaan EEG
Pemeriksaan timpanometri
Tes postural
D. Tes ASSR
E. Tes OAE
C. TES POSTURAL
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Perempuan, 45 tahun
154 • Pusing berputar merasa dirinya berputar sejak 30
menit vertigo
• Mual dan muntah (+)
• Diperberat jika menengok ke kanan kiri dan
membuka mata dipengaruhi posisi
• Tidak ada tinitus dan penurunan pendengaran
eksklusi Meniere’s disease
BPPV
• Vertigo yang dicetuskan oleh perubahan posisi
PEMBAHASAN
kepala
PEMBAHASAN
154
TATA LAKSANA
PEMBAHASAN • Vestibulosupresan
• CRP (canalith repositioning procedure) dengan
154 maneuver Epley kanalitiasis pada kanal anterior
dan posterior, dilakukan setelah Dix-Hallpike
• Perasat Liberatory (Semont) kupulolitiasis
• Latihan Brandt-Daroff untuk gejala sisa ringan,
dapat dilakukan mandiri
PEMBAHASAN
154
BRANDT-DAROFF EXERCISE
PEMBAHASAN
154
Jawaban lainnya…
A. Pemeriksaan EEG mengetahui gelombang
PEMBAHASAN
kelistrikan otak
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 58 tahun
155 • datang dengan keluhan pandangan mata
buram sejak 2 jam yang lalu tanda kerusakan
target organ (+)
• Riwayat hipertensi (+) sejak 5 tahun yang lalu.
• PF TD: 220/120 mmHg, nadi 106x/m, RR 20x/m,
Suhu 36,9C
HIPERTENSI
• Kenaikan tekanan darah dari nilai normal yang dikonfirmasi setelah
dua kali pengukuran.
PEMBAHASAN
• Klasifikasi yang digunakan: JNC 7 (guideline terapi terbaru: JNC 8)
155 Normal
Stage
Prehypertension
Systolic
<120 mmHg
120-139 mmHg
<80 mmHg
Dyastolic
80-89 mmHg
Stage-1 HT 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stage-2 HT >160 mmHg >100 mmHg
PEMBAHASAN
155
Sumber:
Pubmed from Frontier Cardiovasc Med, 2016.
Jawaban lainnya…
A. Krisis hipertensi mencakup hipertensi
PEMBAHASAN emergensi dan hipertensi urgensi
C.Hipertensi urgensi bila tidak ada kerusakan
155 target organ
D.Stroke iskemik defisit neurologis akut akibat
hipoperfusi otak karena sumbatan
E.Stroke hemoragik defisit neurologis akut akibat
hipoperfusi otak karena pecahnya pembuluh
darah
Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada
PEMBAHASAN kasus ini yaitu
A. Skizofrenia Paranoid
B. Gangguan Waham
C. Gangguan Psikotik Akut
D.Gangguan Bipolar Episode Mania dengan Gangguan
Psikotik
E. Gangguan Skizoafektif
C. Gangguan Psikotik Akut
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Wanita, 20 tahun
156 • Tertawa sendiri, melompat-lompat, dan
terkadang menangis
• Merasa akan dibunuh oleh mantan pacarnya
yang sudah meninggal
• Pasien kooperatif, mood labil, kesan afek terbatas
• Keluhan ini muncul sudah selama 12 hari
Kriteria Gangguan Psikotik Akut
• Onset yang akut (2 minggu atau kurang) gejala
PEMBAHASAN
Psikotik nyata dan mengganggu aktivitas
kehidupan sehari-hari
156 • Adanya sindrom yang khas “polimorfik” dan
“Schizophrenia-like”
• Adanya stress akut
• Tidak diketahui akan berlangsung berapa lama
• Tidak ada gangguan organik
A. Gangguan Penyesuaian
B. Gangguan Cemas Menyeluruh
C. Gangguan Campuran Cemas dan Depresi
D. Gangguan Waham Menetap
E. Gangguan Obsesif-Kompulsif
D. Gangguan Waham Menetap
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Perasaan curiga
157 • Sejak 1 tahun yang lalu
• 6 bulan pasien melarang suaminya membawa HP
• Tidak ada kelainan psikiatri lain
Kriteria Gangguan Waham
Menetap
• Waham yang menonjol
PEMBAHASAN
• Sudah berjalan 3 bulan atau lebih
157 •
•
Waham bersifat pribadi
Dapat muncul gejala depresi (full-blown), dengan
syarat jika gejala afektif hilang, waham masih
menetap
• Tidak ada kelainan organik
• Tidak ada halusinasi
A. Demensia
B. Delirium
C. Gangguan Amnestik
D. Gangguan Konversi
E. Psikotik Akut lir-skizofrenia
B. Delirium
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Penurunan kesadaran 2 hari
PEMBAHASAN
158
Sumber :
Mnemonic & More For Psychiatry (David J. Robinson, M.D.,
F.R.C.P.C
158 B. Delirium
Tn Galih, usia 35 tahun dikonsulkan dari bagian penyakit
dalam ke poliklinik psikiatri RS karena keluhan perut sering
kembung, buang air besar kadang tidak lancer, dan merasa
ada yang bergerak di dalam ususnya. Pasien yakin bahwa
ada tumor ganas di dalam ususnya. Keadaan ini sudah
dialaminya 10 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan bagian
SOAL penyakit dalam tidak ditemukan kelainan. Apakah diagnosis
yang tepat pada pasien ini ?
159 A. Psikosomatik
B. Somatisasi
C. Hipokondriasis
D. Gangguan Konversi
E. Gangguan Waham Menetap
C. Hipokondriasis
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Keluhan gangguan pencernaan
159 • Yakin jika ada tumor ganas (1 penyakit yang
parah)
• Sudah 10 bulan
• Pada hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
tidak ditemukan ada kelainan
Kriteria Hipokondriasis
PEMBAHASAN
• Memiliki keyakinan yang tetap pada satu
penyakit fisik yang serius. Serta preokupasi yang
menetap kemungkinan perubahan pada bentuk
159 fisiknya (tidak sampai waham)
• Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan
dokter
159 C. Hipokondriasis
Seorang wanita datang ke Rumah Sakit bersama dengan
keluarganya. Pasien sering mengeluh nyeri kepala. Nyeri
kepala hilang timbul. Pasien merasa otanya seperti keluar
setelah hakim memutuskan perkaranya ketika siding terakhir.
Dokter kesulitan dalam memahmi perkataan pasien. Ketika
ditanya apakah ada permasalahan psikologis, pasien hanya
SOAL menjawab bahwa dia sedang sakit kepala. Berapakah tilikan
pasien ini ?
160 A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
C. 3
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Pasien mengeluh nyeri kepala
160 • Merasa otaknya keluar setelah hakim
memutuskan perkaranya menyalahkan faktor
eksternal
• Ketika ditanya ada permasalahan psikologis,
pasien hanya menjawab sakit kepala
Insight / Tilikan
Sumber : Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
160 •
•
Tingkatan Tilikan
I : Penyangkalan total terhadap penyakitnya (true denial)
II : Ambivalensi , agak menyadari dirinya sakit dan membutuhkan
bantuan, tetapi dalam waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya
• III : menyadari dirinya sakit, namun menyalahkan orang lain, faktor
eksternal, faktor organic sebagi penyebab sakit
• IV : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan, tetapi tidak tahu sebab
penyakit
• V : menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan dengan sakit,
tetapi tidak menerapkan saran dalam perilaku praktisnya.
• VI : tilikan sehat. Sadar penuh tentang situasi diri untuk mencapai
perbaikan. True Emotional Insight
Jawaban lainnya…
A. 1 (Penyangkalan total terhadap penyakitnya (true
PEMBAHASAN denial)
B. 2 (Ambivalensi , agak menyadari dirinya sakit dan
160 C. 3
Seorang wanita 35 tahun datang ke poliklinik jiwa RS dengan
keluhan susah memulai tidur sejak 1 bulan terakhir ini. Pasien
juga mengeluh sering terbangun dan susah untuk memulai
tidur kembali pada malam hari, pasien juga sering terbangun
terlalu pagi. Saat ini pasien mengeluh jika badannya sering
lelah dan tidak bersemangat jika pagi hari. Pemeriksaan fisik
SOAL
dan pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Apa
diagnosis pada pasien ini ?
161 A. Parasomnia
B. Hypersomnia
C. Insomnia
D. Somnabulisme
E. Gangguan jadwal tidur-jaga non organik
C. Insomnia
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Susah memulai tidur
161 • 1 bulan
• Sering terbangun dan susah untuk memulai tidur
kembali pada malam hari
• Sering terbangun terlalu pagi
• Badannya sering lelah dan tidak bersemangat jika
pagi hari
Gangguan Tidur (F51)
Dyssomnia Parasomnia
Insomnia Hypersomnia Gangguan Jadwal Peristiwa episodik
PEMBAHASAN Tidur-jaga abnormal yang
terjadi pada saat
Kriteria Waktu Minimal 3 kali / 1 Setiap hari dalam Setiap hari dalam
tidur
minggu selama 1 waktu 1 bulan waktu 1 bulan
161 C. Insomnia
Tn Parno, berusia 40 tahun datang ke poliklinik suatu RS
dengan keluhan mudah lupa. Setiap selesai mengerjakan
sesuatu ia selalu lupa apakah ia sudah melakukannya atau
belum, sehingga ia mengulang dan mengulang lagi apa
yang dilakukannya tadi untuk meyakinkan perbuatan
berulang yang dilakukannya seperti mengunci pintu rumah
SOAL
saat hendak pergi menuju kantor. Ia mengeluh lelah
mengulang-ulang perbuatannya tersebut tetapi jika tidak
162 diulang-ulang maka ia akan merasa tidak tenang dan cemas.
Diagnosis dari kasus di atas adalah ?
A. Demensia
B. Gangguan Amnestik
C. Gangguan Cemas Menyeluruh
D. Delirium
E. Gangguan Obsesif-Kompulsif
E. Gangguan Obsesif Kompulsif
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Mengulang dan mengulang lagi apa yang
162 dilakukannya
• Meyakinkan perbuatan berulang yang
dilakukannya
• Tetapi jika tidak diulang-ulang maka ia akan
merasa tidak tenang dan cemas
Gangguan Obsesif Kompulsif
• Harus ada gejala obsesif / kompulsif / keduanya
PEMBAHASAN
• Setiap hari selama 2 minggu
A. Hipotimia
B. Gangguan Bipolar tipe 1
C. Gangguan Bipolar tipe 2
D. Skizofrenia Hebefrenik
E. Skizofrenia Paranoid
B. Gangguan Bipolar Tipe 1
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Pasien merasa tidak perlu tidur karena akan
membuat suatu projek besar yang akan
163 memeberikan manfaat yang besar bagi dunia
peningkatan energi dan aktivitas dan didapatkan
gejala psikotik
• 2 minggu
• Mengamuk dan memukuli keluarganya
• 6 bulan yang lalu pasien sering melamun dan sering
mengurung diri di kamar serta sering menangis
episode depresi
Kriteria Gangguan Afektif Bipolar
• Terdapat episode berulang (sekurang-kurangnya
PEMBAHASAN 2 episode)
• Pada waktu tertentu terjadi penngkatan afek dan
163 penambahan energi dan aktivitas
(mania/hipomania) dan pada waktu lain
penurunan afek dan pengurangan energi dan
aktivitas(depresi)
• Episode mania (2 minggu – 4-5 bulan)
• Episoder depresi (rata-rata 6 bulan)
Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)
Gangguan Afektif Bipolar
Gangguan Afektif
PEMBAHASAN Bipolar
Tanpa Gejala
Gejala Psikotik
Psikotik
Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010)
DSM IV-TR
Jawaban lainnya…
A. Hipotimia (perasaan tidak enak, perasaan sedih tetapi
PEMBAHASAN tidak sampai depresi)
C. Gangguan Bipolar tipe 2 (gangguan ini memiliki fase
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Lemas seluruh tubuh disertai nyeri terutama pada
164 daerah persendian
• Tampak gelisah, berkeringat dan menggigil
• Riwayat menggunakan obat-obatan melalui
suntikan sejak 8 bulan
• Pupil menjadi midriasis, tangan tremor
Gangguan Mental dan Perilaku
Akibat Penggunaan Zat
Intoksikasi Akut Sindrom Ketergantungan Keadaan Putus Zat
• Dose dependent • Pola pemakaian zat maladaptif • Sindrom spesifik zat akibat
PEMBAHASAN • Atau pada individu kelainan menyebabkan penghentian (atau penurunan)
organi (insufisiensi hepar atau gangguan/penderitaan yang pemakaian zat yang telah
ginjal) dosis kecil akan bermakna secara klinis dengan ciri digunakan dalam waktu yang
164 •
•
intoksikasi
Kondisi peralihan yang timbul
setelah mengkonsumsi
Intensitas intoksikasi berkurang
dengan berlalunya waktu dan
•
•
•
(> 3);
Kompulsif untuk mengunakan zat
Kesulitan mengedalikan perilaku
menggunakan zat
Toleransi
•
lama dan berat.
Gejala putus zat akan mereda
dengan meneruskan kembali
penggunaan zat.
Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III), DSM IV-TR
Keadaan Putus Zat Opioid
• Berdasarkan clue soal didapatkan riwayat penggunaan obat-obatan suntik sejak 8 bulan,
terakhir menggunakan obat tersebut 2 hari yang lalu, dan didapatkan hasil pemeriksaan fisik
pupil midriasis, tangan tremor mengarahkan diagnosis pada keadaan putus zat opiat/opioid.
PEMBAHASAN • •Penggunaan Opiat/opioid injeksi terutama untuk Morfin dan Heroin. Sindrom putus zat morfin
dan heroin dimulai dalam 6 – 8 jam setelah dosis terakhir, umumnya setelah periode
pemakaian kontinu atau pemberian antagonisnya.
Sumber:
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Jawaban lainnya…
A. Gejala Panik (terdapatnya fase cemas yang berat
PEMBAHASAN dengan overaktivitas autonomik)
B. Gejala Waham (keyakinan atau fikiran yang salah,
A. Haloperidol 1 x 5 mg IM
B. Risperidone 2 x 2 mg PO
C. Haloperidol 3 x 10 mg PO
D. Risperidone 2 x 8 mg PO
E. Olanzapine 3 x 15 mg PO
B. Risperidone 2 x 2 mg PO
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • 4 bulan
• Terdapat suatu gelombang yang masuk melalui dahi
165 kirinya Thought of Withdrawal
• Meyakini jika ia adalah seorang yang ditunjuk tuhan
untuk melindungi dunia ini dari kehancuran Waham
kebesaran (bagian dari waham paranoid)
• Manusia bersayap yang terbang dari langit untuk
memberikan pesan dari tuhan Halusinasi Visual
• Pasien tampak tenang, dan tidak mengamuk
Prinsip Pemilihan Antipsikotik
Sumber:
Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (Edisi Ketiga), Dr. Rusdi Maslim, Sp.KJ.
Prinsip Pemilihan Antipsikotik
Dominan Gejala Positif Dominan Gejala Negatif Tidak memberi Respon Terbukti efektif
Klinis
PEMBAHASAN • Gaduh gelisah, • Apatis, menarik diri, • Bila obat anti psikotik • Bila riwayat
hiperaktif, sulit tidur, afek tumpul, pasif, tertentu tidak penggunaan obat
kacau, pikiran hipoaktof, hipobilia, memberikan respon antipsikotik efektof
165 •
perasaan, perilaku,
waham, halusinasi
Gunakan yang
memiki efek sedasi
kuat
•
•
kemiskinan isi piker
Gunakan yang
memiliki efek sedasi
kuat lemah
Usahakan pilih dari
klinis dalam dosis
yang optimal dan
dalam jangka waktu
yang memeadai
GANTI dengan obat
dan dapat ditolerir
dengan baik efek
sampingnya
DIPILIH KEMBALI
untuk pemakaian
• Chlopromazine, golongan atipikal, anti psikotik yang lain saat ini
thioridazine seperti risperidone (sebaiknya dari
• Atau jika terpaksa golongan yang
menggunakan yang TIDAK SAMA)
tipikal seperti
Haloperidol,
Trifluperazine,
Fluphenazine
Sumber:
Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (Edisi Ketiga), Dr. Rusdi Maslim, Sp.KJ.
Rute Pemberian Antipsikotik
• Oral
• Seluruh antipsikotik memiliki preparat sediaan oral
• Sebagian besar antipsikotik tidak diabsorbsi lengkap setelah pemberian oral, walaupun
PEMBAHASAN preparat cair (liquor) diabsorbsi lebih efisien dibanding sediaan oral yang lain.
• Diindikasi untuk terapi harian pada pasien yang kooperatif dan taat minum obat dengan
• Parenteral
• Beberapa antipsikotik juga tersedia dalam sediaan parenteral yang dapat diberikan
secara intramuskular dalam situasi gawat darurat, dengan pencapaian konsentrasi
terapeutik plasma yang lebih cepat dibanding sediaan oral.
• Indikasinya terutama pada keadaan pasien inkooperatif, gaduh gelisah, berpotensi atau
sudah membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.
• Terdapat pula antipsikotik dalam bentuk depot parenteral kerja lama yang dapat
diberikan sekali tiap 1 – 4 minggu. Diindikasikan pasien yang tidak teratur atau taat
minum obat dalam sediaan oral harian.
Sumber:
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Eidisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Dosis Pemberian Antipsikotik
Golongan Nama Generik Dosis Anjuran
Chlorpromazine 150-600 mg/h
Perphenazine 12-24 mg/h
Fluphenazine 10-15 mg/h
PEMBAHASAN
Phenothiazine Fluphenazine decanoate 25 mg / 2-4 minggu
Levomepromazine 25-50 mg/h
165 Butyrophenone
Trifluoperazine
Thipridazine
Haloperidol
Haloperidol Decanoate
10-15 mg/h
150-600 mg/h
5-15 mg/h
50 mg/2-4 minggu
Diphenyl-butyl-
Pimozide 2-4 mg/h
Piperidine
Benzamide Sulpiride 300-600 mg/h
Clozapine 25-100 mg/h
Dibenzodiazepine Olanzapine 10-20 mg/h
Quetiapine 50-400 mg/h
Benzisoxazole Risperidone 2-6 mg/h
Sumber:
Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (Edisi Ketiga), Dr. Rusdi Maslim, Sp. KJ
Jawaban lainnya…
A. Haloperidol 1 x 5 mg IM (tidak ada indikasi diberikan
PEMBAHASAN secara parenteral)
C. Haloperidol 3 x 10 mg PO (melebihi dosis anjuran)
165 B. Risperidone 2 x 2 mg PO
Seorang dokter diminta oleh sebuah perusahaan jamu
untuk mempromosikan produknya. Dokter tersebut
berhati-hati dalam hal ini karena tidak berani
mempromosikan sesuatu yang belum diuji kebenarannya.
Prinsip bioetik apakah yang diterapkan oleh dokter
SOAL tersebut?
A. Justice
166 B. Altruism
C. Autonomy
D. Beneficence
E. Nonmaleficence
E. Non Maleficence
PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Dokter diminta mempromosikan produk.
166 B. Dokter tersebut berhati-hati dalam hal ini karena
tidak berani mempromosikan sesuatu yang
belum diuji kebenarannya
KAIDAH DASAR MORAL
1.Autonomy: pasien dapat mengambil keputusan
PEMBAHASAN sendiri & dijamin kerahasiaan medisnya.
2.Nonmaleficence (Do No Harm): tidak dengan
166 sengaja melakukan tindakan yang malah
merugikan/invasif tanpa ada hasilnya → dasar agar
tidak terjadi kelalaian medis.
3.Beneficence: mengambil langkah yang bermanfaat,
untuk mencegah atau menghilangkan sakit.
4.Justice: perlakuan yang sama untuk kasus yang
sama.
Jawaban Lainya.......
A. Justice : perlakuan yang sama untuk kasus yang
PEMBAHASAN
sama.
B. Altruism : Doktrin etik yang memegang prinsip
bahwa individu memegang tugas moral untuk
166 menolong, melayani, dan mengutamakan orang
lain dan bila perlu mengorbankan kepentingan diri
sendiri.
C. Autonomy: pasien dapat mengambil keputusan
sendiri & dijamin kerahasiaan medisnya.
D. Beneficence: mengambil langkah yang
bermanfaat, untuk mencegah atau menghilangkan
sakit.
PEMBAHASAN Jadi prinsip bioetik pada kasus ini adalah
PEMBAHASAN
• KEYWORD
• Mayat
167 • Banyak luka
• Pemeriksaan luar dan dalam pada mayat
tersebut
KESIMPULAN VISUM
PEMBAHASAN
Kesimpulan visum mati memuat :
a. Identitas
167 b. Jenis kekerasan
c. Jenis luka
d. Lokasi Luka
e. Sebab kematian
f. Mekanisme kematian
g. Waktu kematian
Jawaban lainnya…
A. Benda penyebab luka : ada dalam visum mati
PEMBAHASAN B. Cara kematian korban : ada dalam visum mati
D. Sebab kematian korban : ada dalam visum mati
167 E.Jumlah luka pada tubuh korban : ada dalam
visum mati
Jadi yang tidak terdapat pada kesimpulan
PEMBAHASAN visum et repertum pada visum mati adalah
PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Pada kepala didapatkan perdarahan difus di
168 sepanjang falk serebri
Untuk mengetahui penyebab kematian trauma
kepala atau pemukulan kepala
Menggunakan teknik open window
PEMBAHASAN
168
Pada pemukulan kepala yang sering
ditemukan adalah fraktur tengkorak dan
hematom jaringan otak. Gambar disamping
menunjukkan adanya subdural hematom
pada pemukulan kepala
Jawaban Lainya.......
A. Docimacia pulmonum hidrosaticum nama lain uji
apung paru. Uji ini berfungsi untuk mengetahui
tanda pernafasan secara makroskopik. Bayi lahir
PEMBAHASAN hidup akan menunjukkan hasil paru yang
mengapung
B. Breslau second life nama lain uji lambung usus. Uji ini
168 untuk berapa lama bayi telah hidup. Lambung
beberapa saat, usus halus 1-2 jam, usus besar
5-6 jam, rektum >12 jam
D. Wreden wendt nama lain uji telinga tengah. Tes ini
menguji adanya udara ke dalam rongga telinga
tengah karena terbukanya tuba eustachii akibat
gerakan menelan saat bayi bernafas. Pada tes
positif jika ada gelembung.
E. Cranium slicing digunakan untuk mengetahui lesi
kepala dengan CT-scan 16 slice atau 64 slice. Di
Indonesia, jarang digunakan untuk otopsi
Jadi teknik otopsi kepala pada kasus ini
PEMBAHASAN adalah
PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Pada pemeriksaan luar: PB 49 cm, BB 3000 gram
169 B. kuku melewati ujung jari, putting susu terlihat
jelas, testis turunke skrotum, didapatkan inti
penulangan distal femur diameter 0,5 cm
C. Pada pemeriksaan dalam didapatkan paru
mottled pink, menutupi sebagian jantung,
perabaanspt spons
Syarat bayi aterm dan lahir hidup
PEMBAHASAN
169 a.
Lahir hidup
Dada mengembang a.
Lahir mati
Dada tidak mengembang
b. Tulang iga mendatar b. Tulang iga melengkung
c. Sela iga melebar c. Sela iga sempit
d. Puncak diafragma sela iga 5/6 d. Puncak diafragma sela iga 3/4
e. Paru : e. Paru :
- Memenuhi rongga dada & menutupi - Kolaps
sebagian kandung jantung - Tepi tajam
- Tepi tumpul - Perabaan kenyal
- Gambaran mozaik warna mottled pink - Test apung paru (-)
- Perabaan lembut ~ BUSA - Mikroskopis : ditemukan
- Test apung paru (+) mekonium dan sel squamous di
- Mikroskopis : edema, alveoli alveolus
mengembang, diselaputi mb. Hialin
WWW.FUTURE
Jawaban Lainya.......
B. Bayi viable, lahir hidup: Syarat bayi viable yaitu
usia kehamilan >28 minggu tanpa kecacatan
PEMBAHASAN berat. Bayi viable meliputi preterm,aterm,dan
postterm. Bukan jawaban
169 C. Bayi aterm, lahir mati: bayi lahir hidup pada
kasus ini didapatkan dari tanda pada
pernafasan seperti pembahasan sebelumnya.
bukan jawaban
D. Bayi viable, lahir mati: bukan jawaban
E. Bayi non viable, lahir hidup: bukan jawaban
PEMBAHASAN Jadi kesimpulan pada kasus ini adalah
PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Seorang perempuan 18 tahun datang ke IGD
170 B. mengaku telah diperkosa 2 jam yang lalu
Syarat Senggama yang legal
PEMBAHASAN
Senggama yang legal ( tidak melanggar hukum )
adalah yang dilakukan dengan prinsip-prinsip
sebagai berikut (Sofwan dahlan, 2000):
170 • Ada izin ( consent ) dari wanita yang disetubuhi
• Wanita tersebut sudah cukup umur, sehat
akalnya, tidak sedang dalam keadaan terikat
perkawinan dengan laki-laki lain dan bukan
anggota keluarga dekat.
Jawaban lainnya…
B.Wanita >18 tahun: berdasarkan KUHP pasal 267,
PEMBAHASAN wanita cukup umur yaitu wanita diatas 15 tahun.
C.Tidak terikat perkawinan dengan lelaki lain:
berdasarkan KUHP pasal 286 yaitu mengenai
170 persetubuhan diluar perkawinan dan keadaan
tidak berdaya
D.Bukan keluarga dekat: berdasarkan KUHP pasal
294 mengenai perbuatan cabul terhadap
anaknya, anak tirinya, anak yang dibawah
pengawasannya, dan anak dibawah umur
E. Sehat akal: berdasarkan KUHP pasal 89
mengenai tindak pidana perkosaan pada wanita
tidak berdaya
Jadi yang bukan merupakan syarat
PEMBAHASAN senggama legal adalah
170 A. Sadar
Seorang kakek ditemukan meninggal di belakang stasiun.
Jenazah kemudian dibawa ke RS untuk dilakukan pemeriksa
an luar. Kemudian dilakukan pemeriksaan pada pukul 19.00
WIB tidak didapatkan tanda – tanda kekerasan tajam
maupun tumpul. Didapatkan lebam mayat pada tengkuk.
SOAL Punggung, pinggang, warna merah keunguan, hilang
dengan penekanan, kaku mayat pada kelopak mata dan
a. Kekeruhan kornea
b. Penurunan suhu
c. Taches noire sclerotique
d. Pengosongan sambung
e. Adiposera
B. Penurunan Suhu
• KEYWORD
PEMBAHASAN
A. dilakukan pemeriksaan pada pukul 19.00 WIB
tidak didapatkan tanda – tanda kekerasan
171 tajam maupun tumpul
B. lebam mayat pada tengkuk. Punggung,
pinggang, warna merah keunguan, hilang
dengan penekanan,
C. kaku mayat pada kelopak mata dan rahang
mudah dilawan,
D. pembusukan belum ada.
Tanda-tanda kematian
PEMBAHASAN
171
SOAL
a. 1,4,2,3,5
b. 5,1,4,2,3
c. 2,5,4,1,3
172 d. 1,3,4,2,5
e. 4,2,1,3,5
D. 1,3,4,2,5
PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. pasal 184 KUHAP
172 B. Alat bukti yang sah
Alat bukti sah berdasaskan
pasal 184:
1. Keterangan saksi
PEMBAHASAN 2. Keterangan ahli
3. Surat
172 4.
5.
Petunjuk
Keterangan terdakwa
Jadi urutan alat bukti yang sah berdasarkan
PEMBAHASAN pasal 184 adalah
172 D. 1,3,4,2,5
Seorangg mahasiswa ditemukan meninggal di
rumanhnya di bawah kolong tempat tidu dengan leher
terlilit tali dan beberapa luka memar dan lecet di wajah
dan badan. Jenazah kemudian dibawa ke forensic untuk
dilakukan otopsi. Dari px luar didapatkan wajah tampak
SOAL sembab, bitnik perdarahan kanan dan kiri, empat buah
memar pada rahang bawah kri terbentuk yang bulat,
a. Chocking
b. Gaging
c. Penjeratan
d. Pecekikan
e. Gantung
C. Penjeratan
PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Seorang mahasiswa ditemukan meninggal di
173 rumangnya di bawah kolong tempat tidu
dengan leher terlilit tali
B. Dari px luar didapatkan wajah tampak sembab,
bitnik perdarahan kanan dan kiri, empat buah
memar pada rahang bawah kri terbentuk yang
bulat, beberapa luka lecet di wajah jejas jerat
melingkar secara penuh dengan arah
mendatar
Penjeratan
• Lilitan tali di leher menjadi erat karena tarikan kedua ujungnya
oleh orang lain.
• Cara kematian : Pembunuhan >
PEMBAHASAN
• Kelainan Post mortem :
• Jejas jerat tidak begitu jelas
• Arah jejas jerat mendatar
173 • Sifat-sifat seperti gantung
• Tanda-tanda khusus dari jeratan dengan tali:
• Jejas jerat pada leher: tidak sejelas jejas gantung, arahnya horisontal (tinggi
kedua ujung jejas jerat bisa sama atau tidak sama), kedalamannya reguler
(sama) tetapi jika ada simpul atau tali disilangkan maka jejas jerat pada
tempat tersebut lebih dalam atau lebih nyata.
• Lecet/memar pada leher. Pada peristiwa pembunuhan sering ditemukan
adanya lecet-lecet atau memar di sekitar jejas yang terjadi karena korban
berusaha membuka jeratan.
Jawaban lainnya…
a. Chocking atau penyumpalan yaitu tertutupnya saluran
napas dari dalam
PEMBAHASAN b. Gaging sama dengan choking
d.Pecekikan: Penekanan struktur internal leher beserta
saluran napas bagian atas yang dilakukan dengan tangan
173 atau lengan bawah sehingga terjadi penyempitan saluran
nafas
e. Gantung: Tali di leher menjadi erat karena berat badan
sendiri. Luka yg disebabkan lilitan tali di leher disebut :
Jejas jerat. Arah jejas melingkar mengarah ke atas (ke
arah simpul) dan membentuk sudut atau jika jejas
diteruskan akan membentuk sudut semu
Jadi penyebab kematian pada kasus ini
PEMBAHASAN adalah
173 C. Penjeratan
Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan
keluhan lemas, mudah capek dan cepat
mengantuk. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan
konjungtiva pucat dan spoon nail (+). Dari
SOAL pemeriksaan fisik didapatkan Hb 7 g/dl. Dokter
menganjurkan untuk transfusi darah dan
menjelaskan terlebih dahulu tentang indikasi, efek
174 samping dan prinsip transfusi darah. Setelah itu,
dokter baru meminta persetujuan pasien.
Prinsip bioetik apakah yang diterapkan oleh dokter
tersebut?
A. Justice
b. Altruism
c. Autonomy
d. Beneficence
e. Nonmaleficence
C. Autonomy
PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. Dokter menganjurkan untuk transfusi darah dan
174 menjelaskan terlebih dahulu tentang indikasi,
efek samping dan prinsip transfusi darah.
B. Setelah itu, dokter baru meminta persetujuan
pasien.
KAIDAH DASAR MORAL
1. Autonomy: pasien dapat mengambil keputusan
PEMBAHASAN sendiri & dijamin kerahasiaan medisnya dasar
informed consent & kerahasiaan medis.
174 A. Autonomy
Seorang wanita 18thn dating ek IGD RSUP dr. kariadi ingin
meninta visum et repertum. Dari anamnesis didapatkan
bahwa korban telah dipukul oleh pacarnya +2jam yang
lalu sehigga didapatkan memar pada kelopak mata
SOAL
kanan. Jika akibat luka tsb menyebabkan korban tdk bisa
beraktifitas selama tiga hari maka kualifikasi luka tersebut
adalah?
175 a. Luka ringan
b. Luka ringan-sedang
c. Luka sedang
d. Luka berat
e. Luka sangat berat
C. Luka sedang
PEMBAHASAN
• KEYWORD
A. didapatkan memar pada kelopak mata kanan.
175 B. luka tsb menyebabkan korban tdk bisa
beraktifitas selama tiga hari
Luka sedang
PEMBAHASAN
Luka sedang / luka derajat II / luka golongan B
Luka derajat II adalah apabila luka tersebut
menyebabkan penyakit atau menghalangi
175 pekerjaan korban untuk sementara waktu.
Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP pasal
351 ayat 1.
Pada kasus ini pasien tidak dapat beraktivitas
selama 3 hari sehingga bisa disimpulkan kualifikasi
luka yaitu luka sedang
Klasifikasi Luka
A. Luka ringan / luka derajat I/ luka golongan C
Luka derajat I adalah apabila luka tersebut tidak menimbulkan
penyakit atau tidak menghalangi pekerjaan korban. Hukuman
bagi pelakunya menurut KUHP pasal 352 ayat 1.
PEMBAHASANB. Luka Ringan-Sedang tidak ada
D. Luka berat / luka derajat III / luka golongan A
175 Luka derajat III menurut KUHP pasal 90 ada 6, yaitu:
- Luka atau penyakit yang tidak dapat sembuh atau membawa
bahaya maut
- Luka atau penyakit yang menghalangi pekerjaan korban
selamanya
- Hilangnya salah satu panca indra korban
- Cacat besar
- Terganggunya akan selama > 4 minggu
- Gugur atau matinya janin dalam kandungan ibu
E. Luka Sangat berat tidak ada
Jawaban lainnya…
a. Chocking atau penyumpalan yaitu tertutupnya saluran
napas dari dalam
PEMBAHASAN b. Gaging sama dengan choking
d.Pecekikan: Penekanan struktur internal leher beserta
saluran napas bagian atas yang dilakukan dengan tangan
175 atau lengan bawah sehingga terjadi penyempitan saluran
nafas
e. Gantung: Tali di leher menjadi erat karena berat badan
sendiri. Luka yg disebabkan lilitan tali di leher disebut :
Jejas jerat. Arah jejas melingkar mengarah ke atas (ke
arah simpul) dan membentuk sudut atau jika jejas
diteruskan akan membentuk sudut semu
PEMBAHASAN Jadi kualifikasi luka pada kasus ini adalah
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Kader jumlah 6
176 • Penimbangan dilakukan >8x/tahun
• Kinerja Posyandu <50%
• Dana desa untuk posyandu <50%
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Penelitian Analitik
178 • Prospektif
• Relative Risk
178 A. COHORT
Salah satu prinsip BPJS memberikan jaminan yang
berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan
atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sesuai uraian diatas, prinsip BPJS yang
diterapkan adalah?
SOAL A. Fleksibilitas
B. Portabilitas
179 C. Transferbilitas
D. Kegotongroyongan
E. Akuntabilitas
B. PORTABILITAS
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Jaminan Berkelanjutan
179 • Pindah kerja atau tempat tinggal
Prinsip Portabilitas
UU No 40/2004 TENTANG SISTEM
JAMINAN SOSIAL NASIONAL
PEMBAHASAN 1. Kemanusiaan 1. Jaminan Kesehatan .1. Kegotong-royongan
9 Prinsip
3 Azas
5 Program
2. Manfaat (BPJS Kesehatan) 2. Nirlaba
PEMBAHASAN
179
Sumber: Buku Pegangan Sosialisasi JKN dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional
www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-pegangan-sosialisasi-jkn.pdf
Jawaban lainnya..
PEMBAHASAN
A. Fleksibilitas: Tidak termasuk 9 prinsip BPJS
C. Transferbilitas: tidak termasuk 9 prinsip BPJS
179 D. Kegotongroyongan: peserta berisiko rendah
membantu yang berisiko tinggi; dan peserta
sehat membantu yang sakit.
E. Akuntabilitas: Prinsip manajemen yang
diterapkan dan mendasari seluruh kegiatan
pengelolaan dana yang berasal dari iuran
peserta dan hasil pengembangannya.
(pertanggungjawaban)
PEMBAHASAN
Jadi, prinsip BPJS yang diterapkan adalah...
179 A. PORTABILITAS
Perempuan 35 tahun dirawat oleh dokter keluarga
dengan diagnosis ulkus DM. Lalu dokter
bekerjasama dengan perawat untuk merawat luka
pasien secara optimal. Prinsip kedokteran keluarga yang
SOAL
diterapkan adalah?
A. Berkesinambungan
B. Komprehensif
180 C. Koordinatif
D. Kolaboratif
E. Holistik
C. KOORDINATIF
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Bekerjasama dengan Perawat (Profesi berbeda)
180 Prinsip Koordinatif
9 Prinsip Kedokteran Keluarga
PEMBAHASAN
1. Pelayanan Holistik (Menyangkut
aspek bio-psiko-sosial pasien) dan 2. Berkesinambungan/Kontinu
PEMBAHASAN
6. Pelayanan yang
5. Penangan personal bagi
mempertimbangkan keluarga, 7. Pelayanan yang menjunjung
180
setiap pasien sebagai bagian
lingkungan kerja, dan tinggi etika dan hukum
integrasi keluarga
lingkungan tempat tinggalnya
180 C. KOORDINATIF
Seorang Pria usia 30 tahun datang ke dokter
karena seluruh tubuhnya kuning disertai rasa mual
dan muntah. Kemudian dokter menyarankan untuk
pemeriksaan laboratorium. Level of prevention yang
SOAL
diterapkan oleh dokter tersebut adalah?
A. Health Promotion
B. Specific Protection
181 C. Early Diagnosis
D. Rehabilitation
E. Disability Limitation
C. EARLY DIAGNOSIS
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• Pasien datang ke dokter karena seluruh tubuh
181 kuning (Sakit)
• Pemeriksaan Laboratorium (Penegakan Diagnosis)
181 2.
sehat)
Sekunder: tindakan yang bertujuan mencegah stimulus/
penyakit yg telah terlanjur terjadi (individu sakit), agar tdk
menjadi menahun (chronic state), agar kasus penyakit
dpt sembuh tanpa cacat atau menjadi karier
3. Tersier: bertujuan mencegah berkembangnya penyakit ke
tingkat yg lebih berat/fatal, mencegah
kematian/kesembuhan dg cacat/kesembuhan sbg karier
DIAGRAM 5 LEVEL OF
PREVENTION
PEMBAHASAN
181
5 LEVEL OF PREVENTION
(Leavel and Clark)
1. Health Promotion
PEMBAHASAN (Upaya Promosi Kesehatan)
2. Specific Protection
181 3.
(Upaya Proteksi Kesehatan)
Early Diagnosis and Prompt Treatment
(Upaya Diagnosis Dini dan Tindakan
Tepat/Cepat)
4. Disability Limitation
(Upaya Pemberantasan Akibat Buruk )
5. Rehabilitation
( Upaya Pemulihan Kesehatan)
Sumber: Leavell and Clark: Preventive Medicine for the Doctor in His Community, An
1. HEALTH PROMOTION
• Merupakan upaya non kuratif/ non medis, mudah, dapat
PEMBAHASAN dikerjakan oleh non dokter.
• Upaya Mempromosikan menyebarluaskan informasi
kesehatan
PEMBAHASAN
• Upaya perllindung terhadap risiko yang
mengancam status kesehatan
1. Imunisasi
181 2. Alat Pelindung Diri (Masker, Handscoon, Topi,
Celemek, Seat Belt, Sepatu Boot)
3. EARLY DIAGNOSIS AND
PROMPT TREATMENT
• Deteksi dini terhadap adanya penyakit
PEMBAHASAN • Skrining Penyakit (Pemeriksaan Laboratorium, Kultur, PCR)
• Pemeriksaan kesehatan berkala
181 • ANC
• Penanganan atau pengobatan yang setepat-
tepatnya terhadap penyakit.
• Menyembuhkan & mencegah berlanjutnya proses
penyakit
• Mencegah penyebaran penyakit menular
• Mencegah komplikasi
4. DISABILITY LIMITATION
PEMBAHASAN
• Perawatan yang baik & tepat
• Mencegah komplikasi lebih lanjut
• Perbaikan fasilitas utk mengatasi cacat &
181 mencegah kematian
5. REHABILITATION
PEMBAHASAN
• Upaya tertentu yang dilakukan agar penderita
dimungkinkan untuk dikembalikan seperti
semula sebelum menderita penyakit &
181 dimungkinkan untuk dikembalikan ditengah-
tengah masyarakat lagi
• Contoh:
1. Fasilitas utk melatih kembali kemampuan yg masih
tersisa
2. Pembinaan ODHA (orang dengan HIV AIDS)
3. Pembinaan khusus untuk penderita Sakit Jiwa
Jawaban lainnya…
A. Health Promotion: upaya promosi kesehatan
individu masih sehat
181
PEMBAHASAN
penyakit pada individu sehat dengan
B. Specific Protection: upaya preventif terhadap
memberikan alat pelindung diri/imunisasi
D. Rehabilitation: upaya mengembalikan
kemampuan pasien yang telah mengalami
komplikasi oleh penyakitnya
E. Disability Limitation: upaya mencegah
komplikasi penyakit lebih lanjut pada individu
yang sakit.
Jadi, Level of prevention yang diterapkan
PEMBAHASAN oleh dokter tersebut adalah
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• 100.000 penduduk
182 • Kematian akibat PJK 30 orang
• Angka kematian spesifik
182 B. (30/100.000)*100
Di suatu wilayah terdapat 150.000 penduduk.
Terdapat 10.000 penduduk berisiko terkena
Penyakit stroke Dalam setahun ada 3000 kematian
dari semua penyebab. Terdapat 300 kasus stroke
SOAL baru (250 laki-laki dan 50 wanita) dan 500 kasus
lama (400 laki-laki dan 100 wanita). Kematian
akibat stroke 50 orang (40 laki-laki dan 10 wanita).
183 Angka prevalensi kasus stroke adalah?
A. (50/800)*100 : Case Fatality Rate
B. (50/150.000)*100 : Crude Specific Death Rate
C. (300/10.000)*100: Incidence Rate
D. (800/150.000)*100: Prevalence Rate
E. (3000/150.000)*1000: Crude Death Rate
D. (800/150.000)*100
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• 150.000 penduduk
183 • Terdapat 300 kasus stroke baru dan 500 kasus
lama
• Angka prevalensi
Prevalensi Rate=𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒂𝒔𝒖𝒔 𝑩𝒂𝒓𝒖+𝑳𝒂𝒎𝒂 × 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒑𝒐𝒑𝒖𝒍𝒂𝒔𝒊
𝟑𝟎𝟎+𝟓𝟎𝟎 𝟖𝟎𝟎
Prevalensi Rate= × 𝟏𝟎𝟎= × 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝟏𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎
BIOSTATISTIK
• Incidence Rate= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝐵𝑎𝑟𝑢 × 100
PEMBAHASAN 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜
• Case Fatality Rate(CFR)=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 × 100
183 • Case
100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡
Specific death Rate(CSDR)=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡
𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
×
183 D. (800/150.000)*100
1000 orang siswa tercatat di SD X ternyata 500
orang (200 orang laki-laki dan 300 orang
perempuan) terkena penyakit muntah berak
setelah makan pecel di kantin sekolah. Lalu setelah
SOAL 2 hari, 300 siswa baru terkena muntah berak. Angka
Attack Rate kasus diatas adalah?
A. 60%
184 B. 20%
C. 30%
D. 50%
E. 80%
D. 50%
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• 1000 orang siswa
184 • 500 orang terkena muntah berak setelah makan
184 D.50%
1000 orang siswa tercatat di SD X ternyata 500
orang (200 orang laki-laki dan 300 orang
perempuan) terkena penyakit muntah berak
setelah makan pecel di kantin sekolah. Lalu setelah
SOAL 2 hari, 300 siswa baru terkena muntah berak. Angka
Secondary Attack Rate kasus diatas adalah?
A. 60%
185 B. 20%
C. 30%
D. 50%
E. 80%
A. 60%
PEMBAHASAN
KEYWORDS:
• 1000 orang siswa
185 • 500 orang terkena muntah berak setelah makan
• Setelah 2 hari, 300 siswa baru terkena muntah
berak
Secondary Attack Rate= 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂
𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌−𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂
× 𝟏𝟎𝟎
𝟑𝟎𝟎
Secondary Attack Rate= × 𝟏𝟎𝟎 = 𝟑𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎= 60%
𝟏𝟎𝟎𝟎−𝟓𝟎𝟎 𝟓𝟎𝟎
ATTACK RATE
• Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang
PEMBAHASAN ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit
tersebut pada saat yang sama. Manfaat Attack Rate
185 adalah :
• Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu
penyakit.
• Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula
kemampuan Penularan Penyakit tersebut.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡
• Attack Rate= ×
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡
100
Sumber: Centers of Disease Control and Prevention. 2012. Principles of
Epidemiologyin Public Health Practice, Third Edition An Introduction to Applied
Epidemiology and Biostatistics.
https://www.cdc.gov/ophss/csels/dsepd/ss1978/lesson3/section2.html.
SECONDARY ATTACK RATE
• Adalah : Jumlah penderita baru suatu penyakit yang
185
PEMBAHASAN terkena penyakit pada serangan pertama.
terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan
jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah
185 A.60%
Pasien laki-laki, usia 29 tahun, datang dibawa oleh
temannya ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada tungkai kiri
setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan Airway dan
Breathing clear, TTV dalam batas normal, pada tungkai kiri
SOAL terdapat luka robek dengan perdarahan aktif, dan
hematom pada hipokondrium kiri. Apakah penanganan yang
186 a) Lakukan chin lift dan/atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line-
immobilization
b) Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suctioning dengan
alat yang rigid
c) Pasang pipa nasofaringeal atau orofaringeal
d) Pasang airway definitif sesuai indikasi
• Fiksasi leher
• Anggaplah bahwa terdapat kemungkinan fraktur servikal pada setiap
penderita multitrauma, terlebih bila ada gangguan kesadaran atau
perlukaan diatas klavikula
• Evaluasi
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
AIRWAY MANAGEMENT
• Simple management
maneuver
a) Suction
PEMBAHASAN
b) Chin lift
Pasien tidak sadar:
c) Jaw thrust
186 • “Definitive airway” cuffed
tube in trachea
• GCS < 9
• Obstruksi karena: lidah, aspirasi,
benda asing, trauma maksilofasial,
endotracheal tube
trauma leher
• Management:
• Careful endoscopic exam
• Careful and gentle intubation, or
• Surgical airway (?)
PEMBAHASAN
186
186
SUMBATAN JALAN NAPAS
• Mengorok Oropharyngeal Airway:
• Obstruksi jalan napas atas • Semicircular, disposable, and made of
karena lidah hard plastic. Guedel and Berman are
PEMBAHASAN the frequent types.
• Gargling
• Guedel: tubular and has hole in the
• Obstruksi jalan napas atas
186 karena cairan (darah,
muntahan) suction
middle
• Berman: solid and has channeled
sides
• Wheezing
• Tujuan: menarik lidah menjauh dari
• Due to narrowing of the dinding faring posterior (agar lidah
lower airways tidak jatuh ke hipofaring dan menutup
jalan napas)
186 deviasi trakea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-
otot tambahan, dan tanda-tanda cedera lainnya
d) Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
e) Auskultasi thoraks bilateral
• Pengelolaan
a) Pemberian oksigen konsentrasi tinggi (NRM 11-12 lpm)
b) Ventilasi dengan Bag Valve Mask
c) Menghilangkan tension pneumothorax
d) Menutup open pneumothorax
e) Memasang pulse oxymeter
• Evaluasi Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PRIMARY SURVEY – C
CIRCULATION dengan kontrol perdarahan
• Penilaian
a) Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
b) Mengetahui sumber perdarahan internal
c) Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus
PEMBAHASAN d) Tidak diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan tanda diperlukannya resusitasi
masif segera
PEMBAHASAN
186
PRIMARY SURVEY – D
DISABILITY
• Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS
• Nilai pupil: besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi
PEMBAHASAN tanda-tanda lateralisasi
• Evaluasi dan re-evaluasi airway, oksigenasi-ventilasi, dan circulation
186
186
PEMBAHASAN
187
PEMBAHASAN
187
TATALAKSANA EMERGENSI LUKA BAKAR
PEMBAHASAN
187
Emergency Management of Sever Burns (EMSB). Course Manual 17th edition Feb 2013.
Austalia dn New Zealand Burn Association Ltd 1996
PEMBAHASAN
187
RULE OF NINE
PEMBAHASAN
187
Dewasa Bayi/anak
• Bayi berusia sampai satu tahun
• Luas permukaan kepala dan leher berkisar 18%
• Luas permukaan tubuh dan tungkai berkisar 14%
• Dalam masa pertumbuhan, setiap tahun diatas usia satu tahun,
PEMBAHASAN maka ukuran kepala berkurang sekitar 1% dan ukuran tungkai
bertambah 0,5%
188 a) Lakukan chin lift dan/atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line-
immobilization
b) Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suctioning dengan
alat yang rigid
c) Pasang pipa nasofaringeal atau orofaringeal
d) Pasang airway definitif sesuai indikasi
• Fiksasi leher
• Anggaplah bahwa terdapat kemungkinan fraktur servikal pada setiap
penderita multitrauma, terlebih bila ada gangguan kesadaran atau
perlukaan diatas klavikula
• Evaluasi
Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
AIRWAY MANAGEMENT
• Simple management
maneuver
a) Suction
PEMBAHASAN
b) Chin lift
Pasien tidak sadar:
c) Jaw thrust
188 • “Definitive airway” cuffed
tube in trachea
• GCS < 9
• Obstruksi karena: lidah, aspirasi,
benda asing, trauma maksilofasial,
endotracheal tube
trauma leher
• Management:
• Careful endoscopic exam
• Careful and gentle intubation, or
• Surgical airway (?)
PEMBAHASAN
188
188
SUMBATAN JALAN NAPAS
• Mengorok Oropharyngeal Airway:
• Obstruksi jalan napas atas • Semicircular, disposable, and made of
karena lidah hard plastic. Guedel and Berman are
PEMBAHASAN the frequent types.
• Gargling
• Guedel: tubular and has hole in the
• Obstruksi jalan napas atas
188 karena cairan (darah,
muntahan) suction
middle
• Berman: solid and has channeled
sides
• Wheezing
• Tujuan: menarik lidah menjauh dari
• Due to narrowing of the dinding faring posterior (agar lidah
lower airways tidak jatuh ke hipofaring dan menutup
jalan napas)
188 deviasi trakea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-
otot tambahan, dan tanda-tanda cedera lainnya
d) Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
e) Auskultasi thoraks bilateral
• Pengelolaan
a) Pemberian oksigen konsentrasi tinggi (NRM 11-12 lpm)
b) Ventilasi dengan Bag Valve Mask
c) Menghilangkan tension pneumothorax
d) Menutup open pneumothorax
e) Memasang pulse oxymeter
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Evaluasi Sumber: ATLS Coursed 9th Edition
PRIMARY SURVEY – C
CIRCULATION dengan kontrol perdarahan
• Penilaian
a) Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
b) Mengetahui sumber perdarahan internal
c) Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus
PEMBAHASAN d) Tidak diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan tanda diperlukannya resusitasi
masif segera
PEMBAHASAN
188
PILIHAN CAIRAN KRISTALOID
Ringer Lactate (RL) Normal Saline
(NS/NaCl)
Sumber: Wenjun ZM, Douglas SC, and Michael AD. Comparisons of Normal Saline
and Lactated Ringer’s Resuscitation on Hemodynamics, Metabolic Responses,
and Coagulation in Pigs After Severe Hemorrhagic Shock.
Scand J Trauma Resusc Emerg Med. 2013; 21:86.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4029282/
PRIMARY SURVEY – D
DISABILITY
• Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS
• Nilai pupil: besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi
PEMBAHASAN tanda-tanda lateralisasi
• Evaluasi dan re-evaluasi airway, oksigenasi-ventilasi, dan circulation
188
188
188 C. RL
Pasien laki-laki, usia 32 tahun, dibawa ke IGD setelah tidak
sengaja tertusuk besi pagar di dada sebelah kiri saat
bekerja. Selain itu, pasien juga merasa sesak napas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, TD
100/70 mmHg, nadi 72 kali/menit, RR 32 kali/menit, gerakan
SOAL napas hemitoraks kiri tertinggal, fremitus kiri melemah,
hipersonor, dan terdengar sucking sound. Tindakan yang
dapat segera dilakukan adalah…
189 A. Foto rontgen
B. Pasang ETT
C. Pasang WSD pada hemitoraks kanan
D. Pasang needle thoracocentesis
E. Pasang isolasi dengan perekat 3 sisi
E. PASANG ISOLASI DENGAN
PEREKAT 3 SISI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien laki-laki, 32 tahun
• Tertusuk besi pagar di dada sebelah kiri saat bekerja
189 • Disertai sesak napas
• PF: compos mentis, TD 100/70, nadi 72x/m, RR 32x/m,
gerakan napas hemitoraks kiri tertinggal, fremitus kiri
melemah, hipersonor, dan terdengar sucking sound
189
pergerakan dinding dada tertinggal pada area
yang terkena
Pneumonia Infeksi, inflamasi Demam, dyspnea, batuk, ronki
OPEN PNEUMOTHORAX
• Luka pada dinding dada
menyebabkan paru
kolaps karena
peningkatan tekanan
PEMBAHASAN pada rongga pleura
• Dapat mengancam jiwa
189
Jawaban lainnya…
A. Foto rontgen : kurang tepat, karena dari pemeriksaan
fisik saja sudah jelas menunjukkan pneumothoraks, dan
PEMBAHASAN
dapat dilakukan setelah keadaan pasien stabil
B. Pasang ETT : salah, karena pasien dalam keadaan
189 compos mentis
C. Pasang WSD pada hemitoraks kanan : kurang tepat,
karena udara akan tetap terakumulasi di dalam kavum
pleura dan akan semakin menyebabkan paru kolaps
karena tidak dilakukan penutupan pada luka tusuk di
dada
D. Pasang needle thoracocentesis : salah, ini dilakukan
pada kasus tension pneumotoraks
Jadi, tindakan yang dapat segera dilakukan
PEMBAHASAN adalah…
190
Absent breath sounds Tube thoracotomy
Cardiac tamponade • Distended neck veins Pericardiocentesis
• Muffled heart tones • Venous access
• Ultrasound • Volume replacement
• Pericardiotomy
• Thoracotomy
Intrabdominal hemorrhage • Distended abdomen • Venous access
• Uterine lift, if pregnant • Volume replacement
• DPL/ultrasonography • Surgical consultation
• Vaginal examination • Displace uterus from vena cava
Obvious external bleeding Identity source of obvious external Control external hemorrhage from all
bleeding obvious sources
• Direct pressure
• Splints
• Closure of actively scalp wounds
HEMATOTORAKS
• Terdapatnya darah di dalam
rongga pleura
• Disebabkan oleh laserasi
pembuluh darah interkostal
PEMBAHASAN
atau arteri mammaria interna
atau laserasi paru, dapat
190
Jawaban lainnya…
A. Intubasi : salah, karena pasien dalam keadaan compos
mentis
190
PEMBAHASAN
B. Plester 3 sisi : salah, dilakukan pada kasus open
C. Dekompresi dengan jarum : salah, dilakukanpada
pneumotoraks
tension pneumotoraks
E. Torakotomi : salah, bukan merupakan tatalaksana awal
Jadi, tatalaksana awal yang tepat pada
PEMBAHASAN pasien tersebut adalah…
PEMBAHASAN
191
191 aldosteron
E. Meningkatkan ekskresi natrium : kebalikan dari
mekanisme aldosteron
Jadi, mekanisme kerja aldosteron yang paling
PEMBAHASAN utama adalah…
192
INDICATION OF BLOOD TRANSFUSION
PRC (Packed Red Cells) FFP (Fresh Frozen Plasma)
• When Hb ≤ 7 g/dl, especially in • As substitution for F VIII and F IX
acute anemia • Hemostasis neutralization after
PEMBAHASAN
• When Hb 7-10 g/dl with hypoxia/ warfarin therapy
hypoxemia
192 • When Hb ≥ 10 g/dl with
increased need for oxygen
• Bleeding with abnormal
coagulation parameter
Sumber: Ministry of Health. 2003. Health Technology Assessment. American Association of Blood Banks.
INDICATION OF BLOOD TRANSFUSION
TC (Trombosit Concentrate) Cryoprecipitate
• To stop bleeding if: • Pre-invasive procedure
• Platelet < 50.000/µL (prophylaxis) for patient with
PEMBAHASAN fibrinogen deficiency
• Platelet < 100.000/µL (diffuse
• Hemophilia A and von
192 bleeding)
• Prophylaxis if platelet < 50.000/µL
• Pre-surgery or invasive
Willebrand disease with bleeding
or prior to surgery
procedure
• After massive transfusion
• Bleeding in thrombopathic
patient
Sumber: Ministry of Health. 2003. Health Technology Assessment. American Association of Blood Banks.
INDICATION OF BLOOD TRANSFUSION
WBC (Whole Blood Cells) Washed erythrocyte
• Perdarahan akut dengan • Transfusi masif pada neonatus
hipovolemia sampai usia < 1 tahun
PEMBAHASAN
• Transfusi tukar (exchange • Penderita dengan anti-IgA atau
transfusion) defisiensi IgA dengan riwayat
192 • Pengganti sel darah merah
endah (PRC) saat memerlukan
alergi transfusi berat
• Riwayat reaksi transfusi berat
transfusi sel darah merah yang tidak membaik dengan
pemberian premedikasi
• Penderita dengan reaksi
terhadap protein plasma darah
transfusi (pada pasien dengan
Coombs test positif)
Sumber: Ministry of Health. 2003. Health Technology Assessment. American Association of Blood Banks.
Type Description Indication
Whole • Up to 510 mg total volume • Red cells replacement in acute blood loss with
blood • Hb ± 12 g/ml, Ht 35-45% hypovolemia
• No functional platelets • Exchange transfusion
• No labile coagulation factros (V & VIII) • Patients needing red cells transfusion where
PRC is not available
PRC • 150-200 ml red cells from which most of the • Replacement of red cells in anemia patients
PEMBAHASAN plasma has been removed • Use with crystalloid or colloid solution in acute
• Hb ± 20 g/dl (not less than 45 g per unit) blood loss
192 FFP
• Ht: 55-75%
• Plasma separated from whole blood within 6
hours of collection and then rapidly frozen to
-25C or colder
•
•
•
Replacement of multiple coagulation factor
Deficiencies
DIC
• Contains normal plasma levels of stable • TTP
clotting factors, albumin, and
immunoglobulin
TC Single donor unit in a volume of 50-60 ml of • Treatment of bleeding due to:
plasma should contain: thrombocytopenia, platelet function defects
At least 55 x 109 platelets, <1,2 x 109 redcells, • Prevention of bleeding due to
<0,2 x 109 leucocytes thrombocytopenia
Cryopres • Prepared by resuspending FFP presipitate Treatment of vWD, Hemophilia A, F.XIII def,
ipitate • Contains about half of the factor VIII and source of fibrinogen acquired coagulopathies
fibrinogen in the donated whole blood (DIC)
Jawaban lainnya…
A. Pemberian antibiotik IV : dapat dipertimbangkan, namun
bukan sebagai tatalaksana awal maupun definitif pada
PEMBAHASAN
kasus ini
B. Pemberian infus besi : dapat diberikan pada kasus
192 anemia defisiensi besi
C. Pemberian infus nutrisi : dapat dipertimbangkan, namun
bukan sebagai tatalaksana awal karena pasien
mengalami anemia
E. Pemberian antinyeri IV : harus diperhatikan dengan baik,
karena dapat memperparah nyeri epigastrium dan/atau
menambah perdarahan saluran cerna
Jadi, rencana tatalaksana awal pada pasien
PEMBAHASAN adalah…
PEMBAHASAN
193
VOLUME PERDARAHAN FRAKTUR FEMUR
• Anatomi os femur
• Terletak dekat dengan
pembuluh darah besar (arteri
PEMBAHASAN femoralis)
• Pada fraktur femur kehilangan
PEMBAHASAN
193
193
PEMBAHASAN
C. Derajat III : pasien tampak cemas/bingung, nadi > 120,
D. Derajat IV : pasien tampak bingung/letargi, nadi > 140,
TD menurun, tekanan nadi menurun, RR 30-40
193 B. DERAJAT II
Pasien laki-laki, usia 27 tahun, dibawa ke IGD setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas 1 jam SMRS. Tampak
darah segar menetes pada meatus urethra eksternum.
Pada pemeriksaan fisik RT didapatkan flying prostate (+).
Apakah tindakan berikutnya yang dilakukan pada pasien?
SOAL A. Meminta pemeriksaan BNO-IVP
B. Meminta pemeriksaan uretrogram retrograde
C. Melakukan pemasangan kateter urine ukuran terbesar
194 D. Melakukan pemasangan kateter urine ukuran terkecil
E. Melakukan pemeriksaan USG testis
B. MEMINTA PEMERIKSAAN
URETROGRAM RETROGRADE
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Pasien laki-laki, 27 tahun, post KLL
• PF: tampak darah segar menetes pada meatus urethra
194 eksternum
• RT: flying prostate (+)
PEMBAHASAN
194
RUPTUR URETHRA
Trauma urethra anterior
• TRIAS: bloody discharge, retensio urine, hematome/jejas
peritoneal/urin infiltrat
PEMBAHASAN • Ditandai dengan butterfly appearance
Diagnosis
• Retrograde urethrography, urinalisis, foto pelvis
PEMBAHASAN
194
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN
194
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TRAUMA URETHRA POSTERIOR
Klasifikasi menurut Colapinto – McCollum:
Jenis Ruptur Gambaran Uretrogram
PEMBAHASAN Urethra posterior utuh, Memanjang, ekstravasasi (-)
stretching
194
PEMBAHASAN fungsi ginjal
ginjal dan sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan
195
• Tanda pe ↑ TIK (+) • Pasien sadar
• Pe ↓ kesadaran • Datang dengan defisit
neurologis (bicara pelo,
• Muntah proyektil hemiparesis)
• Nyeri kepala
Untuk memastikan perlu pemeriksaan penunjang:
• TD amat tinggi CT Scan, MRI
Stroke Hemoragik Stroke Iskemik
Etiologi: perdarahan intraserebral Etiologi: trombus/emboli
Klinis: Klinis:
• Anamnesis: defisit neurologis akut • Anamnesis: defisit neurologis akut
+ penurunan kesadaran + nyeri (seringnya hemiparesis)
PEMBAHASAN kepala + muntah proyektil • PF: kesadaran umumnya tidak
• PF: tanda lesi UMN, hipertensi menurun
• Medikamentosa: Tatalaksana:
• Trombolitik (r-TPA) 3-4,5 jam
• Antihipertensi
setelah onset
• Agen diuretik osmotik (misal
manitol manitol 20% 0,5-1 • Aspirin 325 mg
g/kgbb IV bolus selama 20 menit • Clopidogrel 300 mg
dan dapat diulang setiap 4-6
• Aspirin 325 mg + dipyridamole
jam)
2x200 mg
MACAM-MACAM SYOK
• Syok distributif: total cairan tubuh tetap, namun volume
intravaskular relatif tidak seimbang dengan kapasitas vaskular,
misalnya pada anafilaktik, sepsis, dan neurogenik
PEMBAHASAN • Syok neurogenik: biasa didahului trauma
a) Hilangnya tonus vasomotor dan hilangnya tonus simpatis
PEMBAHASAN
195
Jawaban lainnya…
A. Manitol 5% 0,5-1 g/kgbb IV : salah pada persentase
PEMBAHASAN manitol
B. Manitol 10% 2-10 mcg/kgbb/menit IV : salah persentase
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Wanita 45 tahun
196 • Nyeri sekitar pusar
• Baal dari pusar hingga ujung tungkai
• Kedua tungkai tidak dapat digerakkan
Pemeriksaan penunjang?
PETA DERMATOME
Cervical : C2 – C8
PEMBAHASAN
Thorakal : T1 – T12
196 Lumbar : L1 – L5
Sacral : S1 – S5
B. MRI Servikal
Untuk melihat kelainan yang terjadi pada C2-C8
Jawaban lainnya…
D. CT Scan Kepala
PEMBAHASAN
Dilakukan pada kasus cedera kepala, stroke,
evaluasi awal SOL, penurunan kesadaran yang
196 tidak dapat dijelaskan.
E. MRI lumbosacral
Untuk melihat kelainan yang terjadi pada L1-L5,
S1-S5
Seorang perempuan, 30 tahun, datang ke UGD dengan
keluhan sesak napas dan nyeri dada. Sebelumnya pasien
mengalami KLL dengan dada kanan membentur aspal
terlebih dahulu. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 110/80 mmHg, RR 40x/menit, Nadi
SOAL 120x/menit, afebris. Pada pemeriksaan fisik, inspeksi
ditemukan pergerakan dada kanan tertinggal, perkusi
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Wanita 30 tahun
197 • Post KLL dengan dada kanan membentur aspal
• Sesak napas, takipneu, takikardi
• Xray thorax : perselubungan opaque homogen,
meniscus sign (+)
• Diagnosis?
D. Hematothorax kanan
• Definisi
PEMBAHASAN
Penumpukan darah di rongga pleura yang biasanya
disebabkan oleh trauma.
197 • Gejala
sesak napas, riwayat trauma tumpul
• Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dada tidak simetris (hemithoraks yang
sakit tertinggal sat inspirasi)
Perkusi redup
Auskultasi menurun/ menghilang
D. Hematothorax kanan
PEMBAHASAN
• Tatalaksana
Torakosentesis, yaitu pengambilan darah atau
197 cairan.
Jawaban lainnya…
A. Empiema kanan
PEMBAHASAN Penumpukan pus di rongga pleura
yang diakibatkan oleh infeksi
197
B. Pneumonia Kanan
Peradangan parenkim paru
Jawaban lainnya…
E. Pneumothoraks kanan
Terkumpulnya udara pada rongga
pleura, biasanya disebabkan oleh
penyakit paru kronis atau trauma
Anak berusia 2 tahun datang ke UGD dengan keluhan
batuk sejak 4 hari yang lalu. Batuk dikatakan seperti
menggonggong, tidak berdahak dan tidak disertai
demam. Pasien juga mengeluh suara serak. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan penyempitan subglotis dan
SOAL rima glottis. Gambaran yang mungkin ditemui pada
pemeriksaan radiologi adalah?
198 • Batuk
• Tidak demam
• Suara serak
• Pemeriksaan fisik : penyempitan subglotis dan
rimaglotis
Diagnosis CROUP
CROUP
PEMBAHASAN
• Croup atau laringobtrakeobronkitis disebabkan
infeksi virus parainfluenza (tipe 1, 2, 3)
• Dapat dipertimbangkan :
Oksigen
Intubasi/trakeostomi jika obstruksi berat mengancam nyawa.
Jawaban Lainnya
Vallecula sign &
PEMBAHASAN Epiglotitis akut
Thumbs sign
198
Jawban Lainnya
PEMBAHASAN
Coffee bean sign Sigmoid volvulus
198
Jawaban Lainnya
PEMBAHASAN
Salt and pepper sign
Menunjukan beberapa daerah lusen pada calvaria yang
199 A. Divertikulitis
B. Volvulus
C. Morbus hirschsprung
D. Intususepsi
E. Stenosis pylorus hipertrofik
D. INTUSUSEPSI
PEMBAHASAN
KEYWORDS :
• Anak usia 6 tahun
199 •
•
Nyeri perut
Bab dengan darah kehitaman, lendir, dan seperti jelly
• Massa seperti sosis di perut kanan bawah
• USG : lipatan usus seperti donat
Diagnosis : Intususepsi
INTUSUSEPSI
Definisi :
PEMBAHASAN Obstruksi usus dimana satu segmen
usus masuk ke dalam segmen usus
Diagnosis :
• Gejala
Awal : kolik hebat ; muntah.
Lanjut : perut kembung ; tinja berlendir bercampur darah
(currant jelly stool) dan dehidrasi
• PF : palpasi teraba massa seperti sosis
• USG : donat/ pseudo kidney sign
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Rumah Sakit.
WHO. 2017
Jawaban lainnya…
Target sign/doughnut sign Currant Jelly Stool
PEMBAHASAN
199
Jawaban lainnya…
A. Divertikulitis
• Herniasi dinding mukosa colon dengan bowler
PEMBAHASAN hat pointer outward
B. Morbus hirschsprung
199 • Mekonium keluar > 24 jam setelah lahir, ileus,
BAB menyemprot pada RT
C. Volvulus
• Colon terpuntir, ileus, coffee bean sign
D. Stenosis pylorus hipertrofik
• Muntah setelah makan, single buble sign,
string sign
Fraktur jenis apa yang terdapat pada gambar
dibawah?
A. Fraktur inkomplit
SOAL
B. Fraktur komplit
C. Fraktur oblik
D. Fraktur segmental
200 E. Fraktur spiral
B. FRAKTUR KOMPLIT
PEMBAHASAN
Garis fraktur mengenai seluruh diameter tulang
200
Jawaban lainnya…
A. Fraktur Inkomplit :
PEMBAHASAN • Dikenal dengan fraktur greenstick
• Sering terjadi pada anak
200 • Hanya mengenai satu sisi tulang
Jawaban lainnya…
Fraktur oblique : garis patahan miring
PEMBAHASAN Fraktur spiral : garis patahan melingkar
Fractur comminuted : lebih dari satu garis fraktur,
200 beberapa fragmen tulang
Fraktur compound : open fraktur, terdapat
kerusakan integritas kulit
Jawaban lainnya…
PEMBAHASAN
200