Pembimbing
Oleh :
Astray Anisa
091001013
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ANESTESI
RUMAH SAKIT UMUM DR DJASAMEN SARAGIH
PEMATANG SIANTAR
2013
KATA PENGANTAR
Tidak ada satu alat pun yang lebih erat hubungannya dengan seorang
ahli anestesiologi selain mesin anestesi. Tugas utama seorang ahli
anestesiologi adalah memastikan bahwa peralatannya dapat memberikan
suatu kadar oksigen yang adekuat pada penderita.
Suatu cabang ilmu kedokteran yang sekarang dekenal dengan
anestesi boleh dikatakan dimulai sejak hari dimana Sir Humphry Davy,
pencipta lampu tambang, menemukan “gas gelak” atau Nitrogen-oksida.
Davy menemukan bahwa senyawa Nitrogen dan Oksigen (Nitrogen-oksida)
dapat menimbulkan akibat yang tidak biasa. Pada mulanya, saat Davy
menghirup gas ini, timbul euforia yang segera diikuti oleh ledakan tawa
yang tidak dapat dikendalikan hingga terjadi hilangnya kesadaran. Davy
juga mendapati sakit giginya hilang ketika secara tidak sengaja ia
menghirup gas ini. Ini terjadi sekitar desember tahun 1799.
Mesin anestesi digunakan oleh ahli anestesi untuk mendukung
pemberian anestesi. Tipe mesin anestesi yang digunakan di negara maju
adalah mesin anestesi jenis cotinuous-flow, yang dirancang untuk
memberikan secara akurat dan terus-menerus pasokan gas (seperti oksigen
dan nitrogen oksida), dicampur dengan uap agen anestesi (seperti isoflurane)
yang dihantarkan dengan aliran dan tekanan yang aman bagi pasien. Mesin
anestesi modern dilengkapi ventilator, sucktion unit, dan peralatan
monitoring pasien.
Kesalahan penggunaan peralatan penghantar gas tiga kali lebih
sering menyebabkan efek samping dibandingkan dengan kegagalan fungsi
mesin itu sendiri. Kurangnya penguasaan alat dan kelalaian dalam
pemeriksaan fungsi mesin merupakan penyebab tersering. Kecelakaan ini
mencatat angka 2% kasus pada American Society of Anesthesiology (ASA)
Close Claim Project Database. Sirkuit nafas merupakan sumber tersering
terjadinya kecelakaan (39%) dan menyebabkan 70% kematian atau
1
kerusakan otak, hampir semua insiden berhubungan dengan miskoneksi dan
diskoneksi alat.
Konsep asal mesin anestesi ini diciptakan oleh seorang ahli anestesi
Inggris Hendry Edmund Gaskin Boyle pada tahun 1917. Sebelum masa ini,
seorang ahli anestesi selalu membawa sendiri semua perlengkapannya,
tetapi dengan berkembangnya alat-alat yang lebih berat, tabung
penyimpanan gas yang besar, dan kelengkapan alat-alat pengaman jalan
nafas, hal ini menjadi tidak praktis.
Setiap kemajuan dari mesin anestesi ini dibuat dengan tujuan untuk
memperbaiki dan mengurangi efek samping yang terjadi akibat
penghantaran gas oleh mesin anestesi yang sangat penting bagi keamanan
pasien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
I. DEFINISI
Istilah “mesin anestesi” adalah berlaku untuk suatu perlengkapan
yang mengirimkan oksigen dan agen bersifat gas dan / atau cairan yang
mudah menguap. Yang dimaksud dengan peralatan anestesi adalah alat-alat
anestesi dan perlengkapannya yang digunakan untuk memberikan anestesi
umum secara inhalasi. Mesin anestesi adalah peralatan yang digunakan
untuk memberikan anestesi inhalasi. Mesin adalah suatu alat yang berfungsi
untuk mencapur oksigen dan obat bius, seperti enflurane, isoflurane,
sevoflurane, dan N2O, kemudian campuran gas tersebut dikirimkan pada
sistem pernafasan, lalu didapatkanlah hasil pembiusan.
Pada mesin anesthesi ini menggunakan bermacam-macam obat yang
di klasifikasikan berdasarkan warna, antara lain :
1. Halothane, pada tahun 1956 dan di lambangkan dengan warna Merah
2. Enflurane, pada tahun 1972 dan dilambangkan dengan warna Oranye
3. Isoflurane, pada tahun 1981 dan dilambangkan dengan warna Ungu
4. Sevoflurane, pada tahun 1970 s/d 1990 dan dilambangkan dengan warna
Kuning
5. Desflurane, pada tahun 1992 dan dilambangkan dengan warna Biru
3
Komponen 1
Sumber gas. Oksigen biasanya disimpan secara terpusat dalam bentuk
cairan dan disalurkan melalui pipa ke kamar operasi dan tempat-tempat
lainnya melalui jalur pipa. Masing-masing pipa diberi warna yang berbeda
dan dihubungkan dengan mesin dengan suatu sistem diameter index safety
untuk menghindari kesalahan penyambungan.
Komponen 2
Sirkuit nafas. Aliran gas dari sumber gas berupa campuran O2 dan gas
anestesi akan mengalir melalui vaporizer. Campuran gas yang lazim disebut
aliran gas segar ini selanjutnya akan masuk ke sirkuit nafas pasien. Sirkuit
nafas pasien tersebut adalah:
Sistem lingkar. terjadi rebreathing
Sistem Magill dan Mapleson dengan variasi. rebreathing tidak ada atau
minimal sekali.
Sistem Magill (Mapleson A) merupakan sistem penyediaan gas yang paling
sering digunakan di inggris untuk pasien yang bernafas spontan.
4
Gambar 1. Sistem pernafasan Magill atau Mapleson A. F = peralatan ruang
rugi V = katup ekspirasi FG = gas segar B = kantong cadangan dan lubang
kantung AV = penderita membuang nafas gas ruang rugi.
Komponen 3
Sungkup muka atau pipa endotrakea terdapat dalam berbagai ukuran dan
dapat terbuat dari bahan plastik maupun karet.
5
III. CARA KERJA MESIN ANESTHESI.
Cara kerja dari mesin anesthesi dapat kita lihat pada gambar berikut :
6
Bagian-bagian mesin anesthesi :
1. Flowmeter dan regulator, berfungsi untuk mengatur besarnya aliran gas
yang masuk pada pasien.
7
3. Bellow dan filter karbondioksida, bellow berfungsi untuk memompa
dan mengatur jumlah gas yang masuk kedalam paru-paru pasien, dan filter
karbondioksida berfungsi untuk memfilter kadar karbondioksida dari
saluran pernafasan pasien.
8
Pada gambar berikut adalah gambar mesin anesthesi secara utuh, yang
terdiri dari bagian-bagian yang dijelaskan diatas dan bagian pembantu
lainnya.
9
- Vaporisasi gas anestesi. Untuk mencegah masuknya agen anestesi
keruang penguapan ketika vaporizer dalam posisi miring saat
dipindahkan atau selama transportasi, vaporizer dibuat dalam posisi T.
10
BAB III
MESIN ANESTESI KONVENSIONAL DAN MODERN
Gambar 20. North american Dräger, dari kiri ke kanan: Narkomed 2 (1982),
Narkomed AM-III (1977),
Narkomed Standard (1972), Narkomed Compact (1977).
Keterbatasan mesin anestesi konvensional.
1. Mesin anestesi konvensional memiliki bayak hubungan/ koneksi
ekternal. Meskipun telah dilakukan standarisasi ukuran pipa/ tabung,
banyaknya koneksi eksterna ini merupakan sumber terjadinya diskoneksi
atau miskoneksi, kinking, kelalaian, atau sumbatan. Morbiditas yang
timbul akibatkesalahan peralatan ini bergantung pada lokasi dan fungsi
komponen yang terganggu. Koneksi yang dimaksud mencakup pipa-pipa
pada sikrkuit nafas, sistem pengeluaran gas, bellow, pipa aliran gas segar,
sistem pembuangan dansebagainya.
2. Perlindungan akan baro trauma. Mesin konvensional dilengkapi dengan
pembatas tekanan dalam sirkuit nafas, akan tetapi sebagian perlu diset
secara manualuntuk mempertahankan tekanan tetap berada dibawah nilai
ekstrim. Sebagian mesin lainnya hanya akan membunyikan alarm bila
nilai yang telah di set tersebut terlampaui. Pasien beresiko mendapat
hembuhan oksigen tambahan sebesar 500-800 ml/dtk dari volume tidal.
11
3. Resiko vaporizer. Vaporizer dapat bersifat fixed atau dapat dipindah-
pindah. Jika dalam posisi miring, agen cair dapat memasuki ruang
bypass, teruapkan, dan kemudian dialirkan ke sirkuit dalam dosis yang
berlebihan. Dosis yang kurang dapat terjadi bila ada kebocoran pada
tempat-tempat persambungan.
4. Penghantaran volume tidal yang tidak adekuat. Sejumlah besar volume
bellow dapat saja hilang dalam sirkuit nafas akibat komplians dan
kompresi. Ventilator konvensional biasanya memerlukan sistem ”dua-
langkah”, perubahan mekanik atau elektrik dari ventilasi manual dan
kesalahan manusia dapat menyebabkan kondisi apnoe pada pasien
5. Automated Checkout. Mesin anestesi konvensional harus di periksa
secara manual sehingga sering tidak akurat. Klinisi biasanya tidak
memeriksa alat secara keseluruhan sehingga tidak dapat menemukan
kerusakan/ malfungsi atau bahkan tidak melakukan pemeriksaan sama
sekali. Meskipun telah diberikan instruksi secara jelas, residen anestesi
paling baik hanya dapat melakukan 81% prosedur pemeriksaan.
12
ada pada mesin dihubungkan dengan gas di dinding, gas yang ada pada
dinding lah yang akan digunakan karena memiliki tekanan yang lebih
tinggi.
Flush oksigen aliran tinggi yang dapat memberikan oksigen sebanyak 30
L/ menit.
Pengukur dan pengatur tekanan untuk melindungi komponen mesin
dan pasien dari gas bertekanan tinggi.
Flow meter (rotameter) untuk oksigen, udara dan nitrogen oksida
yang digunakan oleh ahli anestesi untuk dapat memberikan gas-gas ini
kepada pasien dalam campuran yang akurat. Flow meter biasanya
berbentuk pneumatik, akan tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan jenis
digital elektromagnetik.
Satu atau lebih vaporizer untuk memberikan zat anestesi volatile
secara akurat.
Ventilator
Monitor fisiologi untuk memonitor laju jantung, EKG, tekanan darah,
dan saturasi oksigen (umumnya tersedia monitor tambahan untuk
memantau suhu, tekanan arteri rata-rata dan tekanan vena sentral dsb)
Sirkuit nafas, sebagian besar dengan sistem lingkar
Alat penukar panas dan uap
Sistem pembuangan
Perlengkapan sucktion.
Biasanya terdapat tatakan/ laci meja kecil tempat meletakkan
perlengkatan pengelolaan jalan nafas sehingga mudah diraih oleh ahli
anestesi.
13
Gambar 21. Mesin Anestesi Modern.
Untuk mengatasi keterbatasan mesin anestesi konvensional, pada
mesin anestesi modern dilakukan perbaikan sebagai berikut:
1. Mengurangi koneksi eksternal. Sistem dengan koneksi internal
mengurangi kemungkinan diskoneksi, miskoneksi atau kinking.
2. High Pressure Management. Mesin versi baru memiliki regulator tabung
O2 sampai sekitar 100 psig, sehingga tabung penghubung tetap terbuka
pada tekanan dinding 50 psig. “fail safes” dapat dihilangkan dari jalur
pipa oksigen sehingga udara dapat dihantarkan melalui vaporizer
kedalam sirkuit nafas setelah tekananoksigen dihilangkan.
3. Vaporisasi gas anestesi. Untuk mencegah masuknya agen anestesi
keruang penguapan ketika vaporizer dalam posisi miring saat
dipindahkan atau selama transportasi, vaporizer dibuat dalam posisi T
4. Akurasi seting volume tidal. ADU sebelumnya mengukur aliran gas
segar dan agen anestesi, mengurangi jumlahnya dari jumlah yang
diberikan sebelumnya sehingga dapat melindungi flush O2 selama
inspirasi
5. Automatisasi Checkout dan monitoring. Agar secara otomatis prosedur
pemeriksaan alat dapatdilaksanakan, mesin anestesi modern dilengkapi
alarm.
14
III. Gambar Mesin Anestesi
15
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ivan-atjeh.blogspot.com/2012/01/sejaran-perkembangan-mesin-
anestesi.html
2. http://infoalkes.blogspot.com/2009/05/mesin-anesthesi.html
3. http://mesinanestesi.blogspot.com/
16