Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya merupakan salah satu
rumah sakit swasta di Surabaya, yang dimiliki oleh perkumpulan Adi Husada sejak
tahun 1927 dengan luas bangunan 20.039 m2 yang terletak dijalan Undaan Wetan
Surabaya. Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan yang saat ini dikepalai oleh
dr.Irawati Marga, MARS,QIA,CMA merupakan rumah sakit tipe B. Rumah Sakit Adi
Husada Undaan Wetan Surabaya menyediakan berbagai jenis pelayanan baik instalasi
gawat darurat (IGD), rawat inap, rawat jalan, unit hemodialisis maupun penunjang
medis untuk memuaskan customer. Unit hemodialisis didirikan pada tahun 1983 yang
dirintis oleh Prof.dr. Suwanto.Layanan hemodialisis diberikan kepada pasien gagal
ginjal diharapkan dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Saat ini unit hemodialisis Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya
telah melayani rata-rata 350 tindakan tiap bulan baik terjadwal regular, pasien cito
dan pasien travellingdengan tingkat adekuasi yang cukup baik.
Unit hemodialisis Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya
memiliki 15 mesin HD yang terdiri dari 11 mesin merek Bellco, dan 4 mesin merek
B-Braun. 11 mesin digunakan untuk pasien yang non infeksius, 1 mesin digunakan
untuk pasien yang infeksius dan 3 mesin untuk cadangan ( 1 mesin pasien rawat
inap,1 mesin untuk pasien emergency, dan 1 mesin untuk backup). Water Treatment
yang digunakan ada 2 yaitu water treatment untuk mesin bellco dan mesin B-Braun
dan memiliki keunggulan sirkulasi air hasil 24 jam.
Dengan adanya studi banding diharapkan dapat menampilkan layanan
hemodialisis Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan yang paripurna, profesional
dan berkesinambungan.
B. Tujuan
Menampilkan layanan hemodialisis Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan
Surabaya yang terpercaya berdasarkan profesionalitas yang tinggi dan
berkesinambungan serta berdaya saing, baik berskala nasional maupun internasional.

C. Visi dan Misi Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya
a. Visi
Menjadi rumah sakit terpecaya dengan pelayanan kesehatan yang handal
dan mampu berkembang secara berkesinambungan nasional maupun
internasional.
b. Misi
- Mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
- Selalu memuaskan customer.
- Selalu meningkatkan kinerja
- Memiliki lingkungan kerja yang baik sehingga karyawan menjadi
bagian dari rumah sakit.

D. Motto
Kami selalu peduli dengan kesehatan anda.

E. Kebijakan mutu
Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya selalu memberikan pelayanan
kesehatan professional dan memuaskan pelanggan dengan meningkatkan
kedisiplinan, kecepatan, dan ketepatan layanan secara berkesinambungan.
BAB II
MANAJEMEN PELAYANAN HEMODIALISIS
RUMAH SAKIT ADI HUSADA UNDAAN WETAN SURABAYA

A. KETENAGAAN dan PASIEN (M1)


1. Ketenagaan Pelayanan Hemodialisis Terdiri Dari
a) Tenaga Medis : ada 2 orang dokter spesialis Sp. PD-KGH yaitu Dr.
Pranawa, Sp. PD-KGH dan dan Dr. Aditiawardana, Sp. PD-KGH dan
satu ornag dokter umum yang telah mengikuti pelatihan hemodialisis
yaitu dr. rommy yang stanby di ruang HD
b) Perawat D3 Keperawatan sebanyak 15 orang. Perawat hemodialisi yang
memiliki sertifikat dialysis sebanyak 10 orang, 1 sedang mengikuti
pelatihan HD, 4 orang belum mengikuti pelatihan HD, ada 5 perawat
yang telah mempunyai sertifikat CAPD
c) Pekarya kesehatan 2 orang berijazah SMA
d) Cleaning service sistem Outsourcing
2. Klasifikasi tenaga keperawatan di unit Hemodialisis
a) Jumlah perawat : 15 orang
- Perawat yang sudah mengikuti pelatihan hemodialisis 10 orang
- Perawat yang sudah mengikuti pelatihan CAPD 5 orang
- Perawat yang sedang mengikuti pelatihan HD 1 orang
- Perawat belum mengikuti pelatihan HD 4 orang
- Shift pagi 5-7 perawat
- Shift siang 4-6 perawat
- Jadwal cito pada jam kerja, apabila pasien masuk atau datang jam
17.00 atau lebih. Perawat melaksanakan tindakan HD cito
diruangan HD atau bila pasien di ICU maka perawat melaksanakan
tindakan HD di ICU. Perawat yang bertugas cito dijadwal
bergantian.
- Perawat yang dinas siang 1 orang merangkap sebagai perawat cito
dan dijadwalkan bergantian setiap 2 hari. Bila ada tindakan HD
cito pada hari minggu dan tanggal merah, maka ada perawat HD
yang lembur atau on call.
- Libur hari minggu dan hari besar (tanggal merah)
b) Pekarya kesehatan :
2 orang masuk shift, 1 orang masuk shift pagi, 1 orang masuk shift
siang.
3. Jam kerja
a) Jam 06.00-13.00
1 perawat bertugas unutk mengecek kondisi water treatment yang meliputi
nilai TDS, persediaan air produk menyalakan mesin HD, persiapan alat dan
melakukan tindakan HD
b) Jam 07.00-14.00 (shift pagi)
5-7 orang perawat melakukan tindakan HD
c) Jam 14.00-21.00 (shift sore)
4-6 perawat melakukan tindakan HD
d) 15.00-22.00
1 orang perawat masuk sore sekaligus berjadwal jaga cito
4. Pasien
Jumlah Pasien (data tiap bulan)
Jumlah pasien : 30 pasien
Jumlah tindakan : 358 tindakan
HD regular 3x/minggu : 15 pasien
HD regular 2x/minggu : 13 pasien
HD regular 1x/minggu : 2 pasien
B. SARANA DAN PRASARANA (M2)
a. Alur Water Treatment
Air sumber yang berasal dari PDAM terdiri dari 2 tandon, tandon atas dan
tandon bawah. Tandon atas diberi softener dan dibawah tidak menggunakan softener,
dan digunakan bila tandon atas tandon atas bermasalah. Tandon atas dialirkan melalui
pipa masuk kedalam tandon air baku tersebut dilengkapi dengan pelampun air (float
ball) untuk mengatur jumlah air yang masuk dan keluar, kemudian dari tandon air
baku melalui pompa filter yang berfungsi untuk mendistribusikan air dari tangki air
baku kefilter agar tekanan bisa mencapai minimum 2,5 bar. Pompa ini bekerja secara
otomatis dengan level kontrol dan high pressure switch.
Kemudian air dialirkan kedalmam tabung filter yang berisi mangans dan
karbon, kemudian masuk lagi ketabung karbon yang berfungsi untuk menghilangkan
bau, bau, warna, klorin, zat besi dan mangans yang terlarut dalam air, kemudian
masuk lagi kedalam tabung filter mangans yang berfungsi menghilangakn zat besi
dan mangans yang terlarut dalam air, kemudian masuk kedalam tabung filter softener
yang berfungsi sebagai penyaring kalsium dan magnesium agar air yang dipakai
sebagai air sumber sistem RO menjadi soft sehingga kinerja air RO lebih ringan dan
usia pakai membrane RO lebih tahan lama.
Kemudian air setelah tabung softener masuk ketandon kuning kecil
berkapasitas 20 inch 5µ kemudian masuk keproses reverse osmosis (pengolahan air
disini menggunakan membrane ukuran 0,001µ, pompa berkekuatan tinggi, sistem RO
ini berjalan secara otomatis). Disini mesin RO menghasilkan 40% air produk dan
60% air reject, air produk kemudian masuk ketandon air produk ( yang terbuat dari
stainless stell berkapasitas 1000 L, yang berfungsi untuk menampung sementara air
produk dari RO sebelum didistribusikan kemesin hemodialisis dengan menggunakan
pompa distribusi SS.
Jaringan distribusi air RO kehemodialisis dibuat sirkulasi di dalam tandon air
produk tersebut terdapat 2 float ball. Sebelah kiri memberikan tanda bila jumlah air
produk hanya 1/3 maka lampu yang ada didalam ruangan HD menyala, sedangkan
yang sebelah kanan memberikan tanda air produk memberi tanda air produk ¾ maka
mesin RO akan bekerja untuk memproduksi air produk lagi, kemudian air produk
tersebut dengan pompa distribusi akan mendistribusikan air produk tersebut keruang
HD, pompa ini bekerja 24 jam tanpa henti untuk menjamin agar air produk terus
bersirkulasi guna mencegah pembentukan biofilm dan pertumbuhan bakteri pada
instalasi HD, dan air yang bersirkulasi tersebut masuk lagi ke dalam tandon produk.
Dari air produk yang ditampung di dalam air prouduk terlebih dahulu
melewati filter kecil 10 inch 5µ sebagai penyaring akhir air produk sebelum
didistribusikan kemesin HD kemudian melewati UV yang berfungsi untuk
membunuh mikroba yang mungkin ada di air produk, lalu melewati filter endotoksin
sebelum didistribusikan ke mesin HD. Setiap mesin HD diberikan tambahan filter
berukuran 5 µ 20 inch. Monitor TDS terdapat di 2 tempat, 1 di ruang RO dan 1 di
ruang Hemodialisis
b. Ruang Hemodialisis
a) Ruang hemodialisis mempunyai 12 tempat tidur terdiri dari :
- 10 tempat tidur di ruang biasa
- 1 tempat tidur di ruang kelas
- 1 tempat tidur di ruang khusus / infeksius / HbsAg
- Ruang hemodialisis mempunyai 1 kursi HD untuk pasien yang
memerlukan tindakan HD tanpa berbaring di tempat tidur
b) Setiap ruang hemodialisis dilengkapi dengan AC, exhaust fan, dan
televisi
c) Ruang penyimpanan peralatan dan gudang
d) Tempat cuci alat / spoelhock
e) Ruang dokter dan pemeriksaan pasien
f) Ruang ganti dan istirahat perawat
g) Nurse station
h) Ruang tunggu pasien
i) Kamar mandi atau toilet untuk pertugas dan pasien
j) Untuk ruang kelas mempunyai fasilitas : kamar mandi dalam dan sofa
penunggu
c. SARANA ALAT MEDIS YANG DIPAKAI
a. Mesin hemodialisis : 11 mesin Bellco dan 4 mesin B-Braun.
b. Peralatan hemodialisis.
c. Peralatan akses vaskuler.
d. Peralatan transfusi
e. Tensi elektrik.
f. Syringe pump
g. Suction
h. Termometer
i. Timbangan badan: timbangan berdiri dan timbangan pasien dengan
kursi roda
j. ECG monitor
k. Lampu tindakan (untuk pasien free heparin)

d. PERLENGKAPAN ALAT MEDIS DAN OBAT


Trolley 1 :
1. HD Set
2. IV cateter ukuran 14 dan 16
3. AV fistula
4. Spuit 1cc, 3cc, 5cc, 10cc, dan 20cc
5. Water for injection
6. Bengkok
7. Matkan / gelas ukur
8. Tabung pemeriksaan laboratorium
9. Verban gulung
10. Termometer
11. Gunting verban
12. Alcohol swab
13. Baki
14. Tongue spatel
15. Betadine
16. Hansaplas
17. Plester
18. Chlorethyl spray
19. Nebacetine powder

Trolley 2 :
1. Alat-alat emergency
2. Obat-oabt emergency
3. HD Set
4. Bantal pasir

Alat Kesehatan Emergency Kit :


1. Alcohol swab
2. Connector 55504 / 45919 – B-Braun
3. Disp Syr 10cc / BD
4. Disp Syr 1cc / Terumo
5. Disp Syr 20cc / One Med
6. Disp Syr 3cc / Terumo
7. Disp Syr 5cc / Terumo
8. Disp Syr 50cc / B-Braun
9. Disp Syr 50cc / Terumo
10. Jarum disp 18 GX 1/1-2” / Terumo
11. Jarum disp 21 GX 1-1/2” / Terumo
12. Three way stop cock / B-Braun

Obat-obat Emergency Kit :


1. Aminophylin injeksi
2. Aquabidest 25ml
3. Atropine Sulfas Inj
4. Calcii Glukonas
5. Cedocard Inj amp / 10ml
6. Dextrose 40% Inj 25ml
7. Dilatin Inj 250 mg / 5 ml
8. Diphenhydramine Inj 10 mg/ml
9. Dopamine Inj 200mg / 10ml
10. Indexon Inj 5 mg/ml
11. Lasix Inj 20mg/ml
12. Lidocain Inj 20 mg/ml
13. Meylon Inj 25ml
14. Normal salin 0.9% 25ml
15. Prepdipine Inj 10ml
16. Phinev Inj 2 mg/ml
17. Stesolid 10 mg Inj / 2cc
18. Tranexid Inj. 250 mg/ml
19. Vascon inj
20. Vitamin K inj

C. METODE LAYANAN HEMODIALISIS (M3)


a) Alur Pasien
1. Pasien baru dari IGD
Semua pasien baru, masuk melalui IGD. Perawat IGD melaporkan ke dokter
nefrolog. Apabila dokter nefrolog memberikan Advise untuk HD, Maka perawat IGD
menghubungi perawat HD. Hasil pemeriksaan laboratorium terbaru yang dilakukan di
Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya (Hb, Serum Creatinin, Kalium,
BUN, HbsAg, Anti HCV dan HIV) ditunjukan pada perawat HD. Kemudian perawat
HD menjelaskan biaya tindakan HD. Bila keluarga setuju maka perawat HD
melaporkan ke dokter nefrolog dan keluarga di anjurkan untuk mendaftar ke
admission. Untuk selanjutnya perawat HD melakukan tindakan hemodialisis pada
pasien diruang HD.
2. Pasien Rutin/Reguler (sudah terjadwal)
Pasien dan keluarga langsung daftar ke bagian admission, setelah itu
langsung menuju ke ruang HD. Kemudian perawat HD melakukan tindakan di
ruang hemodialisis.
3. Pasien dari ICU
Dokter ICU melaporkan ke dokter nefrolog tentang kondisi pasien,
bila ada advis untuk dilakukan hemodialisis maka perawat ICU lapor ke
perawat HD dan membacakan hasil laboratorium pasien, kemudian perawat
HD melakukan tindakan HD diruang ICU.
4. Pasien dari Rawat inap
Pasien ruangan menghubungi perawat HD dengan menginformasikan
keadaan umum dan hasil laoratorium pasien serta jadawal HD pasien (bila
pasien regular). Perawat HD kemudian mengatur jadwal pasien, bila ternyata
jadwal pasien sudah ada maka perawat atau petugas ruangan mengirim pasien
keruang HD dan perawat HD melakukan tindakan sesuai advis dokter
nefrologi.
5. Pasien rujukan dari rumah sakit lain/non regular
Pihak rumah sakit lain mendaftar ke Rumah Sakit Adi Husada
Undaan Wetan Surabaya melalui telepon dan menginformasikan tentang hasil
laboratorium pasien meliputi Hb, Serum kreatinin, Kalium, Natrium, Bun,
(HbSag, Anti HCV, HIVharus di Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan
Surabaya). Petugas Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya
menjelaskan tentang biaya tindakan HD dan menanyakan apakah pasien akan
dirawat kembali ke RS sebelumnya setelah tindakan HD selesai. Bila terjadi
kegawatan dan tidak mungkin kemabli ke RS asal, maka pasien boleh di rawat
di Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Bila keadaan pasien
tidak stabil, maka pasien harus masuk lewat IGD dan dokter IGD melaporkan
keadaan umum pasien ke dokter nefrolog pengirim pasien. Perawat HD lapor
ke dokter nefrolog yang bertanggung jawab kemudian mengatur kembali
jadwal HD dan bila sudah ada ada jadwal maka pasien dikirim keruangan HD.
Keluarga mengatur persyaratan ke bagian admission dan tindakan HD
dilakukan di ruangan HD.
6. Pembatalan Jadwal Pasien Hemodialisis
Pembatalan Jadwal Pasien Hemodialisis dilakukan satu hari sebelum
dilakukan tindakan HD. Pembatalan bisa dilakukan lewat telefon atau
keluarga datang ke ruang HD. Bila pasien sudah terjadwal HD tidak datang
satu jam dari jadwal, maka perawat HD berusaha untuk menghubungi melalui
telephone. Bila pasien atau keluarga tidak dapat dihubungi, maka ditunggu
hingga dua jam dari waktu yang sudah terjadwal. Dan bila setelah dua jam
tidak dapat dihubungi atau tidak ada pembatalan maka jadwal dapat diganti
dengan pasien lain.

b) LAYANAN HEMODIALISIS
1. Hubungan Kerja dengan Tim lain
2. Persiapan pasien
Semua pasien yang memerlukan tindakan hemodialisis harus konsultasi
dengan nefrolog terlebih dahulu dan harus mengisi form persetujuan tindakan
medis setiap tindakan hemodialisis dilakukan. Semua pasien yang memerlukan
tindakan hemodialisis pertama kali di RS Adi Husada Undaan Wetan atau
sebelumnya pernah dilakukan tindakan hemodialisis di tempat lain harus
dilakukan pemeriksaan HbsAg, anti HCV, dan HIV. Untuk pasien regular
dengan HbsAg negatif, pemeriksaan di ulang tiap 6 bulan sekali. Di RS Adi
Husada Undaan Wetan ada program untuk memberikan bonus atau voucher
HD kepada pasien dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Setiap 10 kali hemodialisis, pasien mendapat bebas bayar pemeriksaan
laboratorium untuk paket lab HD 2 (DL, BUN, URR, SERUM
CREATININ, ASAM URAT, GDA, KALIUM, NATRIUM, ALBUMIN,
ALKALI, FOSFATASE, KALSIUM, FOSFAT, SGPT)
b. Hemodialisis ke 30 mendapat bonus bayar pemeriksaan laboratorium
paket lab HD 2 (paket lab HD 2 di tambah SGOT)
c. Hemodialisis ke 60 bebas bayar pemeriksaan laboratorium paket lab HD 3
(paket HD 2 ditambah cholesterol, trigliserida, HbsAg, HIV, dan Anti
HVC), EKG dan Foto Thorax
d. Pemeriksaan IPTH, Si-TiBC, Feritin tidak masuk paket bonus tetapi
diprogramkan untuk pasien yang mendapa terapi tiap 3 bulan yang tidak
dapat terapi tiap 6 bulan dengan persetujuan pasien.
Setelah pasien mendaftar ke admisi, kemudian pasien menuju ruang HD.
Setiap pasien dan keluarga yang masuk ke ruang HD melakukan cuci tangan sesuai
yang telah diajarkan, kemudian melakukan timbang berat badan, mengambil tempat
untuk berbaring dan dilakukan pengukuran tanda-tanda vital.

3. Persiapan Water Treatment dan Mesin


Sebagaimana disampaikan di ketenagaan ada 1 perawat yang melakukan
pengecekan kesiapan water treatment meliputi jumlah air dalam tandon hasil sudah
mencapai ¾ tandon, melihat TDS air RO di ruang water treatment dan ruang HD
dengan nilai standar kurang dari 5. Jika TDS > 5 maka perawat tersebut melaporkan
ke IPS, teknisi water treatment dan nefrolog untuk ditindaklanjuti.
Persiapan mesin dengan memastikan listrik serta konsentrat baik desinfektan
dan dialisat tersedia, dan memastikan mesin dalam keadaan ready.

4. Pelaksanaan Tindakan Hemodialisis


Setelah pasien menempati tempat tidur, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital, pemeriksaan status anemia, status cairan dan keluhan pasien. Kemudian
perawat melakukan tindakan Hemodialisis dengan asuhan keperawatan yang
paripurna sesuai dengan SPO dan kebijakan yang berlaku. Tindakan hemodialisis
meliputi HD reguler, HD cito dan HFR. HFR dilakukan pada pasien yang
membutuhkan cleareance uremic toxic ukuran kecil sampai besar untuk
meminimalkan kondisi malnutrisi, inflamasi kronis, aterosklerosis dan keadaan
yang memburuk.
Perawat bersama dokter jaga melakukan profiling UF dengan observasi
ketat selam HD dibawah supervise nefrolog.
Kolaborasi dilakukan dengan dokter nefrolog, ahli gizi, dan fisoterapis.
Tindakan kolaborasi meliputi konsultasi dan tindak lanjut adekuasi HD oleh
nefrolog, edukasi pemberian nutrisi pada pasien hemodialisis dan pemeriksaan
spirometri setiap 6 bulan.
Terdapat perawat asuh dan pasien asuh, dengan rasio 1 perawat 2-6 pasien.
Masing-masing perawat asuh mengelola pasiennya sejak pasien masuk sampai
pasien pulang, mengawal jalannya hemodialisis dan bertanggungjawab terhadap
kelengkapan dokumentasi pasien selama dialysis dilakukan

5. Evaluasi Tindakan Hemodialisis


Evaluasi adekuasi HD dilakukan dengan melengkapi laporan evaluasi
adekuasi yang dilakukan setelah 10x tindakan HD dilakukan meliputi kondisi klinis,
status gizi, dan hasil laboratorium.Pemeriksaan laboratorium pasien HD dilakukan
setelah 10 kali tindakan HD. Untuk pasien dengan kecendrungan Hb rendah, maka
pemeriksaan kadar Hb dapat dilakukan sewaktu-waktu. Dari hasil laporan evaluasi
yang didapatkan kemudian dilaporkan kepada nefrolog untuk dilakukan evaluasi
secara keseluruhan dan dilakukan tindak lanjut sesuai dengan keadaan pasien.

6. Prosedur Pemeliharaan Water Treatment


Pemeliharaan water treatment yang digunakan untuk memelihara air RO di
HD RS Adi Husada :
1. Periksa listrik sumber arus di ruang RO. Pastikan lampu di panel RO menyala
sebagai indicator kondisi listrik baik dan memadai
2. Pastikan sistem RO dijalankan secara automatis
3. Periksa air sumber pastikan airnya terisi penuh, kondisi tangki dan air sumber
bersih
4. Kuras dan bersihkan tanki air sumber setiap 3 bulan sekali
5. Penggantian tabung karbon filter RO 3 tahun sekali
6. Penggatian UV 2 tahun sekali
7. Kalibrasi mesin HD 6 bulan sekali
8. Uji kualitas air RO di laboratorium SUCOFINDO 6 bulan sekali oleh petugas
sanitasi untuk parameter biologis, sedangkan parameter mikrobiologi
dilakukan di laboratorium Depkes yang sudah terakreditasi KAN tiap 1 bulan
sekali
9. Pengisian garam non iodium tiap 3 hari 15kg
10. Sanitasi seluruh sistem RO tiap setahun sekali
11. Penggatian cartridge filter pre RO tiap 1 minggu, post RO cartridge diganti
tiap 1 bulan
12. Pemeriksaan TDS air sumber dan produk tiap hari
7. Desinfeksi dan Sterilisasi Ruangan
1) Dilakukan pembersihan ruangan setiap pergantian shift. Dibersihkan
mulai dari lantai, dinding, tempat tidur pasien, meja, kursi dan mesin
hemodialisis
2) Pembersihan ruangan total dilakukan 2 kali seminggu
3) Pencahayaan ruangan dengan cahaya lampu
4) Kelembaban ruangan menggunakan AC dengan ventilasi tertutup
5) Perawatan/pembersihan mesin:
a) Pada pagi dilakukan desinfektan dengan hipoklorit selama 30
menit
b) Tiap pergantian pasien dilakukan desinfektan
- Untuk mesin Bellco menggunakan 2 kali desinfektan
yaitu Heat 30 menit, hipoklorit 30 menit, pengakhiran
menggunakan acid 50 menit
- Untuk B-Braun heat 40 menit dan hipoklorit 25 menit,
untuk pengakhiran menggunakan acid 35 menit
D. Manajemen dan Administrasi Pelayanan Hemodialisis(M4)

Struktur Organisasi Ruang Hemodialisis

JALUR MEDIS JALUR STRUKTURAL

SUPERVISOR Direktur Utama

dr. Pranawa, SpPD-KGH dr. Irawati Marga MARS, QIA, CMA

Penanggung Jawab HD Direktur Medis


dr. Adityawardana SpPD-KGH dr. Samuel Abednego, QIA

Dokter Pelaksana HD Manager Pelayanan Medis

dr. Rommi dr. Tjindra Ongko, QIA

Ka. Unit Emergency dan Intensif


dr. Fredi Citra

Perawat Pelaksana HD Ka. Ruangan HD


Nurul Candrawati Amd. kep
a. Struktur administratif
Ruang Hemodialisis RS Adi Husada Undaan Wetan secara administratif
berada dibawah Unit Emergency dan Intensive yang bersertifikat ATLS, ACLS
dan PPGD yang juga membawahi ICU dan IGD. Secara medis dikepalai oleh
seorang dokter nefrolog.
Pelaksanaan hemodialisis dilakukan oleh perawat hemodialisis yang sudah
bersertifikat hemodialisis dan sebagai penanggung jawab adalah kepala ruangan
hemodialisis.
Pasien hemodialisis adalah pasien rutin hemodialisis atau pasien dari rawat
inap, IGD, ICU, dan pasien luar rumah sakit Adi Husada Undaan Wetan
memiliki:
a) Ruang tersendiri dengan akses mudah ke ruang rawat inap, IGD, ICU
b) Tenaga perawat dengan perbandingan antara pasien dan perawat
adalah 2 : 2 (tergantung kondisi pasien)
c) Semua perawat berijazah minimal D3 Keperawatan yang sudah
bersertifikat PPGD sehingga mampu melakukan tindakan emergency
d) Adanya perawat asuh yang mengikuti perkembangan dan kondisi
pasien
e) Penunjang medis yang meliputi : laboratorium, radiologi, farmasi dan
bank darah, pengukuran spirometri di poli paru

b. Sistem rujukan pasien


RS Adi Husada mempunyai system travelling untuk merujuk pasien ke rumah
sakit lain dan ada surat pengantar dari nefrolog.

c. Dokumentasi status rekam medis pasien dan asuhan keperawatan


a) Buku kunjungan per hari
b) Laporan status pasien
c) Laporan adekuasi pasien HD
d) Laporan suirveilans harian
e) Rekam medis
f) IRR

d. Prosedur penanganan kasus emergency


Bila ada pasien emergency, penanganan pertama dilakukan oleh perawar HD
dan salah satu perawat yang ada yang menekan bel code blue agar tim code blue
dapat segera datang ke ruang HD dan memberikan pertolongan atau bantuan. Respon
time tim code blue di RS Adi Husada Undaan Wetan adalah 2 menit.

e. Standart Operasional Prosedur


a) Tindakan hemodialisis
b) Penggunaan alat-alat hemodialisis
c) Penggunaan mesin hemodialisis
d) Persiapan priming sirkulasi ekstrakorporeal
e) Persiapan alat dan bahan habis pakai sebelum hemodialisis
f) Sarana hubungan sirkulasi
g) Observasi selama HD
h) Prosedur pengakhiran HD
i) Pencegahan dan pelaksanaan komplikasi akut selama HD
j) Prosedur pemasangan Double Lument
k) Prosedur pemeriksaan Hepatitis B atau HbsAg pada pasien yang akan
menjalani HD
l) Prosedur perawatan post operasi AV fistula atau cimino secara umum
m) Prosedur pemeliharaan mesin HD
n) Prosedur penggunaan mesin HD
o) Prosedur alur pasien
p) Prosedur pengisian format persetujuan tindakan mesin HD
f. Sarana pembuangan limbah
a) Dibuang ke saluran pembuangan (IPAL)
b) Air reject ditampung dan digunakan untuk MCK dan menyiram tanaman
c) Limbah medis dihancurkan dan dibakarkan dibagian pembuangan oleh
pihak ketiga

g. Universal Precaution
a) Pemakaian APD
b) Penggunaan mesin dibagi 2 yaitu : infeksius dan non infeksius
c) Strerilisasi alat HD dan desinfektan mesin HD sesuai dengan SPO
d) Limbah medis dan non medis dipisahkan
e) Instrument disterilkan di CSSD
f) Penggunaan HD set

E. Tarif pelayanan HD (M5)


Sistem pembayaran atau administrasi
a) Menerima pasien asuransi yang bekerjasama dengan RS, misal : in health
b) Rumah sakit bekerjasama dengan perusahaan, misal : PT Global dan
Sarana Medika
c) Pasien swasta murni

Tarif yang ditentukan sebesar:


Kelas / VIP : Rp. 1.425.000,-
Biasa : Rp. 1.200.000,-
Cito : tambahan Rp. 400.000,- dan tarif kelas atau biasa.
Bila ada SLED ditambah Rp. 300.000,-
High Flux HFR : Rp. 3.700.000,-
BAB III
PEMBAHASAN

A. Ketenagaan (M1)
Kelebihan:
1) Jumlah perawat sesuai dengan rasio perawat pasien, sesuai dengan standar
Pernefri yaitu 1 perawat mengelola 2 pasien hemodialisis
2) Hampir seluruh perawat sudah memiliki sertifikat Perawat Dialisis
3) Terdapat dokter jaga yang standby di ruangan selama tindakan hemodialisis
dilakukan
4) Terdapat sistem perawat asuh dan pasien asuh untuk memastikan pasien
dikelola secara keseluruhan dan berkesinambungan

Kekurangan:
1) Perawat untuk tindakan cito hanya 1 orang

B. Material (M2)
Kelebihan
1) Water treatment memiliki 2 tandon air baku, untuk antisipasi apabila salah
satu tandon air tidak berfungsi maka tandon yang lainnya secara otomatis
dapat digunakan
2) Air hasil water treatment disirkulasi selama 24 jam untuk menghindari
pembentukan biofilm
3) Terdapat timbangan untuk pasien yang memakai kursi roda
4) Terdapat 2 monitor TDS (1 diruang RO, 1 di ruang HD)

Kekurangan:
1) Ruang tunggu sempit, jumlah kursi tidak sesuai dengan standar Pernefri
2) Tidak ada ruang kepala ruangan
3) Ruang dokter dan konsultasi sempit
4) Tidak ada ruang observasi
5) Alur bersih dan alur kotor belum terpisah sepenuhnya
6) Gudang alat medis, bahan habis pakai dan linen belum terpisah
7) Blower ruang RO kurang sehingga saat dikuras ruangan menjadi bau

C. Metode tindakan (M3)


Kelebihan
1) Ada pengecekan TDS ruang RO dan ruang HD
2) Observasi dilakukan secara ketat
3) Penekanan pada pungsi akses vaskuler maksimal dan tidak menggunakan
bebat dengan verban
4) Jumlah akses cimino yang menjadi aneurisma sedikit
5) Pengurangan risiko infeksi nosocomial dengan memasukkan cairan sisa
priming dan dihitung kedalam UFdan matkan diletakkan diatas mesin
6) Melakukan profiling UF sesuai advis dokter nefrolog dan hasil laboratorium
yang tersedia
7) Terdapat paket gratis setiap 10x HD, 30x HD dan 60x HD
8) Kolaborasi dengan ahli gizi dan fisioterapis serta jika diperlukan dengan
dokter konsultan paru
9) Adekuasi pasien HD cukup baik

Kekurangan:
1) Safety box jauh dan jumlahnya sedikit

D. Manajemen dan aministrasi pelayanan (M4)


Kelebihan:
1. Dokumentasi lengkap
Kekurangan
-
E. Tarif/Keuangan (M5)
Kelebihan
1. Tarif sudah mencakup pemeriksaan laboratorium rutin 1, 3 dan 6 bulan
2. Tarif mencakup konsultasi gizi

Kekurangan (-)

F. SARAN
1) Perawat jaga cito diharapkan minimal 2 orang untuk memaksimalkan proses
kroscek tindakan demi keamanan pasien
2) Pemisahan alur bersih dan kotor secara lebih baik
3) Ruang tunggu diperluas, jumlah kursi penunggu ditambah
4) Ruang dokter diperluas
5) Ditambahkan ruang kepala ruangan
6) Ditambahkan ruang observasi atau 1 bed observasi
7) Ditambahkan blower di ruang RO
8) Jumlah safety ditambah

Anda mungkin juga menyukai