PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya merupakan salah satu
rumah sakit swasta di Surabaya, yang dimiliki oleh perkumpulan Adi Husada sejak
tahun 1927 dengan luas bangunan 20.039 m2 yang terletak dijalan Undaan Wetan
Surabaya. Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan yang saat ini dikepalai oleh
dr.Irawati Marga, MARS,QIA,CMA merupakan rumah sakit tipe B. Rumah Sakit Adi
Husada Undaan Wetan Surabaya menyediakan berbagai jenis pelayanan baik instalasi
gawat darurat (IGD), rawat inap, rawat jalan, unit hemodialisis maupun penunjang
medis untuk memuaskan customer. Unit hemodialisis didirikan pada tahun 1983 yang
dirintis oleh Prof.dr. Suwanto.Layanan hemodialisis diberikan kepada pasien gagal
ginjal diharapkan dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Saat ini unit hemodialisis Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya
telah melayani rata-rata 350 tindakan tiap bulan baik terjadwal regular, pasien cito
dan pasien travellingdengan tingkat adekuasi yang cukup baik.
Unit hemodialisis Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya
memiliki 15 mesin HD yang terdiri dari 11 mesin merek Bellco, dan 4 mesin merek
B-Braun. 11 mesin digunakan untuk pasien yang non infeksius, 1 mesin digunakan
untuk pasien yang infeksius dan 3 mesin untuk cadangan ( 1 mesin pasien rawat
inap,1 mesin untuk pasien emergency, dan 1 mesin untuk backup). Water Treatment
yang digunakan ada 2 yaitu water treatment untuk mesin bellco dan mesin B-Braun
dan memiliki keunggulan sirkulasi air hasil 24 jam.
Dengan adanya studi banding diharapkan dapat menampilkan layanan
hemodialisis Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan yang paripurna, profesional
dan berkesinambungan.
B. Tujuan
Menampilkan layanan hemodialisis Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan
Surabaya yang terpercaya berdasarkan profesionalitas yang tinggi dan
berkesinambungan serta berdaya saing, baik berskala nasional maupun internasional.
C. Visi dan Misi Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya
a. Visi
Menjadi rumah sakit terpecaya dengan pelayanan kesehatan yang handal
dan mampu berkembang secara berkesinambungan nasional maupun
internasional.
b. Misi
- Mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
- Selalu memuaskan customer.
- Selalu meningkatkan kinerja
- Memiliki lingkungan kerja yang baik sehingga karyawan menjadi
bagian dari rumah sakit.
D. Motto
Kami selalu peduli dengan kesehatan anda.
E. Kebijakan mutu
Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya selalu memberikan pelayanan
kesehatan professional dan memuaskan pelanggan dengan meningkatkan
kedisiplinan, kecepatan, dan ketepatan layanan secara berkesinambungan.
BAB II
MANAJEMEN PELAYANAN HEMODIALISIS
RUMAH SAKIT ADI HUSADA UNDAAN WETAN SURABAYA
Trolley 2 :
1. Alat-alat emergency
2. Obat-oabt emergency
3. HD Set
4. Bantal pasir
b) LAYANAN HEMODIALISIS
1. Hubungan Kerja dengan Tim lain
2. Persiapan pasien
Semua pasien yang memerlukan tindakan hemodialisis harus konsultasi
dengan nefrolog terlebih dahulu dan harus mengisi form persetujuan tindakan
medis setiap tindakan hemodialisis dilakukan. Semua pasien yang memerlukan
tindakan hemodialisis pertama kali di RS Adi Husada Undaan Wetan atau
sebelumnya pernah dilakukan tindakan hemodialisis di tempat lain harus
dilakukan pemeriksaan HbsAg, anti HCV, dan HIV. Untuk pasien regular
dengan HbsAg negatif, pemeriksaan di ulang tiap 6 bulan sekali. Di RS Adi
Husada Undaan Wetan ada program untuk memberikan bonus atau voucher
HD kepada pasien dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Setiap 10 kali hemodialisis, pasien mendapat bebas bayar pemeriksaan
laboratorium untuk paket lab HD 2 (DL, BUN, URR, SERUM
CREATININ, ASAM URAT, GDA, KALIUM, NATRIUM, ALBUMIN,
ALKALI, FOSFATASE, KALSIUM, FOSFAT, SGPT)
b. Hemodialisis ke 30 mendapat bonus bayar pemeriksaan laboratorium
paket lab HD 2 (paket lab HD 2 di tambah SGOT)
c. Hemodialisis ke 60 bebas bayar pemeriksaan laboratorium paket lab HD 3
(paket HD 2 ditambah cholesterol, trigliserida, HbsAg, HIV, dan Anti
HVC), EKG dan Foto Thorax
d. Pemeriksaan IPTH, Si-TiBC, Feritin tidak masuk paket bonus tetapi
diprogramkan untuk pasien yang mendapa terapi tiap 3 bulan yang tidak
dapat terapi tiap 6 bulan dengan persetujuan pasien.
Setelah pasien mendaftar ke admisi, kemudian pasien menuju ruang HD.
Setiap pasien dan keluarga yang masuk ke ruang HD melakukan cuci tangan sesuai
yang telah diajarkan, kemudian melakukan timbang berat badan, mengambil tempat
untuk berbaring dan dilakukan pengukuran tanda-tanda vital.
g. Universal Precaution
a) Pemakaian APD
b) Penggunaan mesin dibagi 2 yaitu : infeksius dan non infeksius
c) Strerilisasi alat HD dan desinfektan mesin HD sesuai dengan SPO
d) Limbah medis dan non medis dipisahkan
e) Instrument disterilkan di CSSD
f) Penggunaan HD set
A. Ketenagaan (M1)
Kelebihan:
1) Jumlah perawat sesuai dengan rasio perawat pasien, sesuai dengan standar
Pernefri yaitu 1 perawat mengelola 2 pasien hemodialisis
2) Hampir seluruh perawat sudah memiliki sertifikat Perawat Dialisis
3) Terdapat dokter jaga yang standby di ruangan selama tindakan hemodialisis
dilakukan
4) Terdapat sistem perawat asuh dan pasien asuh untuk memastikan pasien
dikelola secara keseluruhan dan berkesinambungan
Kekurangan:
1) Perawat untuk tindakan cito hanya 1 orang
B. Material (M2)
Kelebihan
1) Water treatment memiliki 2 tandon air baku, untuk antisipasi apabila salah
satu tandon air tidak berfungsi maka tandon yang lainnya secara otomatis
dapat digunakan
2) Air hasil water treatment disirkulasi selama 24 jam untuk menghindari
pembentukan biofilm
3) Terdapat timbangan untuk pasien yang memakai kursi roda
4) Terdapat 2 monitor TDS (1 diruang RO, 1 di ruang HD)
Kekurangan:
1) Ruang tunggu sempit, jumlah kursi tidak sesuai dengan standar Pernefri
2) Tidak ada ruang kepala ruangan
3) Ruang dokter dan konsultasi sempit
4) Tidak ada ruang observasi
5) Alur bersih dan alur kotor belum terpisah sepenuhnya
6) Gudang alat medis, bahan habis pakai dan linen belum terpisah
7) Blower ruang RO kurang sehingga saat dikuras ruangan menjadi bau
Kekurangan:
1) Safety box jauh dan jumlahnya sedikit
Kekurangan (-)
F. SARAN
1) Perawat jaga cito diharapkan minimal 2 orang untuk memaksimalkan proses
kroscek tindakan demi keamanan pasien
2) Pemisahan alur bersih dan kotor secara lebih baik
3) Ruang tunggu diperluas, jumlah kursi penunggu ditambah
4) Ruang dokter diperluas
5) Ditambahkan ruang kepala ruangan
6) Ditambahkan ruang observasi atau 1 bed observasi
7) Ditambahkan blower di ruang RO
8) Jumlah safety ditambah