Anda di halaman 1dari 4

Basal Metabolic Rate ( BMR )

1. Definisi
Basal Metabolic Rate ( BMR ) adalah kebutuhan kalori minimum yang
dibutuhkan seseorang hanya untuk sekedar mempertahankan hidup, dengan asumsi
bahwa orang tersebut dalam keadaan istirahat total, tidak melakukan aktivitas
sedikitpun. Nilai BMR mencerminkan besarnya kalori minimal yang diperlukan untuk
menjaga seseorang tetap hidup. Angka BMR dapat mencapi70% dari total kalori yang
digunakan oleh tubuh, akan tetapi angka ini dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh
berbagai faktor.
2. Tujuan
1) Menghitung dan menyimpulkan besar metabolisme “basal”
2) Mempelajari perlunya menghitung BMR dan bukan hanya Metabolic Rate saja.
3) Mempelajari pengaruh faktor – faktor fisiologis yang mempengaruhi hasil
pengukuran BMR

3. Syarat Pengukuran BMR
Syarat pengukuran BMR : 
1) Pemeriksaan dilakukan subjek dalam keadaan tiduran.
2) Istirahat minimal ½ jam pada suasana tenang.
3) Ruangan dalam batas suhu nyaman.
4) 10-12 jam terakhir subjek tidak makan, boleh minum air tawar.
5) Malam hari sebelum pemeriksaan subjek dapat tidur nyenyak dan cukupwaktu.
6) Subyek tidak makan banyak protein dan lemak, 2 hari (48 jam) sebelum
pemeriksaan.
7) Pada waktu pemeriksaan subyek harus bebas dari pengaruh obat-obatan.
4. Perhitungn BMR
Wanita = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) – (4,7 x U)
Laki – laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Ket :
BB = Berat badan (kg)
TB = Tinggi badan (cm)
U = Umur (tahun)

5. Persiapan alat dan bahan


1) Alat spirometer
2) Alat pencatat suhu ruangan
3) Alat pencatat tekanan udara (barometer)
4) Pipa mulut (mouth piece) dan penjepit hidung
5) Timbangan dan pengukur tinggi badan
6) Tabel Nomogram Aub Du Bois
7) Tabel tekanan uap air jenuh
8) Cermin kecil
9) Metronom
10) Tempat tidur
11) Tensimeter
12) Tangki Oksigen
6. Persiapan pasien
Persiapan pasien:
1) Klien puasa 12 jam
2) Hindari kondisi yang menimbulkan kecemasan dan stress
3) Klien harus tidur minimal 8 jam
4) Tidak mengonsumsi obat analgesic dan sedative
5) Jelaskan pada klien tujuan pemeriksaan dan prosedurnya
6) Tidak boleh bangun dari tempat tidur sampai pemeriksaan dilakukan

7. Prosedur kerja

Pemeriksaan metabolisme basal


1) Pemeriksaan secara tak langsung dilakukan dengan menggunakan alat spirometer.
Spirometer termasuk jenis kalometri tertutup. Co2 dalam pemeriksaan ini dihilangkan
dengan pengikatan gas co2 oleh soda lime. Penurunan tabung sungkup dari awal
menunjukan besarnya pemakaian oksigen.
2) Persiapan orang coba (inget pada kenyataan orang coba tidak dalam keaadaan basal
yang sesungguhnya).
a. Catat : nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan.
b. Hitung luas badan orang coba dengan cara mengukur tinggi dan berat badan,
selanjutnya dengan menggunkan “monogram dari aub du bois” dicari luas
badannya.
c. Suruh orang coba istirahat berbaring tenang minimal setengah jam.
3) Persiapan alat – alat :
a. Catat suhu ruang dan tekanan udara yang terbaca pada barometer.
b. Spirometer
a) Bilas sungkup 2 – 3 kali dengan udara atmosfer dengan cara menekan
kebawah dan menarik ke atas sungkup. Pastikan terlebih dahulu kran pengatur
aliran udara pada ujung pipa dalam keaadaan terbuka agar sungkup dapat
ditekan dan ditarik.
b) Periksalah soda limenya apakah sudah mengalami kejenuhan dengan cara
melihat perubahan warnanya.
c) Periksalah pipa – pipa aliran udara terpasang dengan benar, hawa ekspirasi
keluar melewati soda lime masuk ke dalam sungkup.
d) Isi sungkup dengan oksigen melalui kran pengisi oksigen. Perhatikan kran
pengatur aliran udara pada ujung pipa napas dalam keadaan tertutup.
e) Selanjutnya pasang kertas dalam drum (tromole)
f) Isi tinta penulis jika perlu
g) Pasang pipa mulut ( mouth piece) yang telah disterilkan.
h) Hubungkan arus listrik dan periksalah jalan tromol. Gunakan kecepatan yang
paling rendah.
4) Jalannnya pemeriksaan
a. Setelah istirahat, menjelang pemeriksaan ukur suhu tubuh, frekuensi nadi, tekanan
darah, serta frekuensi pernafasan. Pastikan keadaan jiwa betul – betul tenang.
b. Pasang pipa mulut pada orang coba, kemudian jepit hudungnya dengan penjepit
hidung. Biarkan orang coba membiasakan diri dengan alatnya ( masih bernafas
dengan udara luar).
c. Setelah pernafasan teratur jalankan tromol pencatat, kemudian pada saat akhir
ekspirasi buka kran pengatur aliran udara suhingga orang coba bernafas dengan
udara dalam spirometer.
d. Periksalah, jangan sampai ada kebocoran gas melalui mulut, maupun hidung
( lakukan dengan menggunakan cermin kecil).
e. Ukurlah kembali frekuensi nadi, frekuensi pernafasan pada pertengahan
percobaan.
f. Catat suhu spirometer. Ini adalah suhu udara didalam spirometer.
g. Lanjutkan percobaan sampai didapat grafik yang teratur, paling sedikit dalam 6
menit.
h. Setelah selesai lepaskan semua alat dari orang coba.
i. Jangan lupa menghitung kembali frekuensi nadi dan frekuensi pernafasan orang
coba setelah percobaan.
Untuk menghitung pemakaian oksigen buatlah garis lurus yang banyak
menyinggung titik ujung akhir ekspirasi dari grafik.
https://id.scribd.com/doc/266517825/Praktikum-Faal
https://id.scribd.com/document/115839446/BMR

Anda mungkin juga menyukai