Anda di halaman 1dari 2

Nama: FENTY LILIAN

Prodi: PIAUD

Matkul: METODOLOGI PENELITIAN

Dosen: Bpk.Dr.Asep Kusnandi, M.Pd

UPAYA MENINGKATKAN PERAN AYAH DALAM MENSTIMULUS PERKEMBANGAN OTAK ANAK USIA DINI
DI TK X DI BEKASI
Mungkin sebagian besar orang menganggap bahwa bayi yang baru lahir hanya membutuhkan sosok ibunya.
Padahal, dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, tidak hanya peran ibu yang diperlukan. Faktanya,
peran ayah dalam pengasuhan anak juga sangat memengaruhi perkembangan dan kondisi mentalnya.
Bukan hanya sosok ibu, kehadiran seorang ayah dalam kehidupan setiap anak sangatlah penting. Ini karena
ayah akan turut memengaruhi tumbuh kembang anak sejak ia kecil hingga dewasa.
Maka dari itu, perlu diingat bahwa peran ayah bukan hanya untuk membantu ibu dalam memenuhi kebutuhan
anak.
Tugas ayah tidak terbatas mencari nafkah untuk keluarga, tetapi juga memiliki peran aktif dalam pengasuhan
anak.
Jika dibandingkan dengan ibu, cara ayah berinteraksi dengan anak cenderung melalui pertanyaan yang
umumnya berdasarkan pada 5W+1H.
Pertanyaan tersebut meliputi what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (kenapa), dan how
(bagaimana).
Pola pertanyaan seperti di atas dapat membuat anak memiliki cara komunikasi yang lebih bertanggung jawab
saat berinteraksi dengan orang lain. Ini akan mendorong anak untuk:
 lebih sering berbicara,
 menggunakan lebih banyak kosakata, dan
 menghasilkan kalimat yang lebih panjang.
Bisa disimpulkan bahwa kemampuan anak akan lebih terasah melalui interaksi yang ia lakukan bersama sang
ayah.
Bahkan, diketahui bahwa anak yang sering berinteraksi dengan ayahnya bisa memperoleh manfaat berikut ini.
 Kemampuan kognitif anak yang lebih baik pada usia 6 bulan.
 Kemampuan kognitif terus berkembang sehingga bisa memiliki kemampuan pemecahan masalah yang
baik pada usia 1 tahun.
 Nilai IQ yang lebih tinggi dari anak seusianya pada usia 3 tahun.
Oleh karena itu, peran ayah dalam pengasuhan anak sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak agar bisa tercapai secara maksimal

Agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal, peran ayah dalam pengasuhan dan mendidik anak
sebaiknya dimulai sedini mungkin.
Dilansir dari jurnal PLos One, sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan kelompok anak-anak yang lahir
pada tahun 2000 hingga 2001.
Tujuannya untuk meneliti peran ayah terkait perkembangan perilaku serta kognitif anak.
Waktu pengambilan data dibagi menjadi tiga waktu, yaitu ketika anak berusia 9 bulan hingga 3 tahun, 3 tahun
hingga 5 tahun, dan saat anak beranjak 5 tahun hingga 7 tahun.
Para peneliti menggunakan beberapa tes untuk melihat perilaku serta kesehatan psikologis anak, yang
kemudian dianalisis berdasarkan kelompok usia anak yang diteliti.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa anak yang dekat dengan ayahnya sejak usia 9 bulan
cenderung lebih aktif dan kreatif ketika mereka berusia 5 tahun.
Kedekatan tersebut dapat melalui perilaku sederhana, misal menggendong, memeluk, dan mengajak main
anak. Hal ini dibuktikan dengan nilai tes SDQ, yaitu tes yang mengukur kesehatan psikologis anak.
Selain itu, jika ayah ikut merawat, memberikan perhatian, serta membantu mengasuh anak sejak anak berusia
9 bulan, anak akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengontrol emosi yang dialami.
Penelitian lain menyatakan bahwa peran asuh ayah terhadap anak membentuk ikatan batin antara ayah
dengan anak. Ini turut membentuk perilaku serta kondisi psikologis anak hingga ia dewasa.
Sementara itu, anak yang tidak merasakan peran ayahnya sejak dini, cenderung memiliki emosi yang tidak
stabil dan banyak masalah dalam pergaulan ketika remaja.
Sedangkan, anak yang baru mendapat perhatian dari ayahnya saat berusia 5 tahun cenderung memiliki
masalah perilaku yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang telah mendapatkannya sejak usia 9 bulan
Peran ayah dalam pengasuhan anak sejak dini juga terbukti dapat membantu anak memiliki kemampuan
sosial, empati terhadap lingkungan, serta lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sementara, anak yang tumbuh tanpa peran dan perhatian ayahnya berisiko memiliki masalah perilaku ketika ia
berada di sekolah.
Misalnya, sulit fokus, merasa terkucil dan berbeda dengan anak yang lain, serta lebih sering tidak masuk
sekolah.
Beberapa teori menyebutkan bahwa anak laki-laki yang tidak mendapatkan perhatian dari sang ayah rata-rata
mengalami kesedihan, depresi, dan murung, hingga hiperaktif.
Sementara, anak perempuan yang sama sekali tidak diasuh oleh ayahnya akan cenderung memiliki sifat terlalu
mandiri dan individualis.
Bahkan, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa rasa kehilangan akan sosok ayah atau merasa kurang
diperhatikan oleh ayah akan membuat anak lebih emosional.
Selain itu, anak juga berisiko memiliki gangguan perilaku ketika memasuki usia remaja

Berdasarkan Child Crisis Arizona, ada lima peran penting yang dimiliki oleh ayah dalam pengasuhan setiap
anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan, yaitu sebagai berikut.

1. Meningkatkan kecerdasan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ayah yang berperan aktif dalam berinteraksi dengan anaknya bisa
meningkatkan kecerdasan anak.
Kecerdasan tersbut meliputi kecerdasan emosional dan kemampuan kognitif, sehingga mampu menyelesaikan
masalah dengan lebih baik.
Anak juga berisiko lebih rendah melakukan tindak kriminal di bawah umur.

2. Meningkatkan kepercayaan diri


Dukungan emosional dari ayah kepada anak bisa meningkatkan kepercayaan dirinya.
Anak juga akan lebih baik dalam mengatasi stres atau tekanan serta memiliki sedikit rasa takut atau ragu
dalam menghadapi berbagai situasi.

3. Memberi contoh laki-laki teladan


Ayah harus bisa menjadi contoh laki-laki yang baik bagi setiap anaknya. Ini akan membentuk perilaku dan
kontrol diri yang baik pada anak, sehingga anak terhindar dari gangguan perilaku.
Anak juga akan memiliki konsentrasi dan kemampuan bersosialisasi yang lebih baik.
Selain itu, anak-anak juga diyakini bisa menjadi seseorang yang tulus dan baik hati, serta berempati dengan
orang lain.

4. Memberi sudut pandang berbeda


Wajar jika anak memiliki rasa penasaran yang besar. Hal ini dapat didukung oleh pendapat yang berbeda dari
ibu dan ayah.
Perbedaan pendapat yang mungkin terjadi antara ibu dan ayah bisa membantu anak memiliki cara berpikir
yang luas.
Hal ini juga bisa memberi anak pelajaran hidup yang banyak, sehingga anak bisa menyelesaikan masalah
dengan lebih baik.

5. Memberi kasih sayang


Mampu memberi kasih sayang merupakan hal yang wajib bagi setiap orangtua, termasuk ayah.
Anak yang mendapat kasih sayang dan dukungan yang cukup bisa membuat anak tumbuh dan berkembang
dengan gembira

Anda mungkin juga menyukai