TINJAUAN TEORI
d. Pingsan
Terjadi karena gangguan sirkulasi didaerah kepala yang
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
pingsan.
e. Kelelahan
Sering terjadi pada trimeseter pertama akibat menurunan BMR.
f. Payudara Tegang
Terjadi karena peningkatan estrogen, progesteron dan somatropin.
g. Sering Miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
penuh dan sering miksi.
h. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh perogesteron dapat mengahmbat peristaltik usus (tonus
otot) menurun sehingga sulit untuk BAB.
i. Pigmentasi Kulit
Terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Karena
pengaruh kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit.
j. Epulis
Terjadi pada trimeseter pertama kehamilan.
k. Varises
Terjadi karena pengaruh estrogen dan progesteron yang
menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga terjadi varises.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus.
b. Tanda Hegar
Merupakan pelunakan dan dapat ditekannya uterus (isthmus
uteri)
c. Tanda Goodel
Merupakan pelunakan serviks
d. Tanda Chadwicks
Perubahan warna keungunan pada vulva, vagina, porsio serviks
e. Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Pertumbuhan
asimetris pada uterus tempat pelekatan plasenta.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan kontraksi palsu karena peregangan sel otot uterus
akibat meningkatnya actomycin dalam otot uterus.
g. Teraba Ballotement
Ketukan mendadak pada uterus agar janin bergerak dan dapat
dirasakan oleh pemeriksa.
h. Pemeriksaan Tes Biologis (Planotest) Positif
Untuk medeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh
sinsiotropoblastik sel selama kehamilan.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin baru dirasakan pada uusia kehamilan 20 minggu.
Janin sudah mulai bisa bergerak.
b. Denyut jantung janin
DJJ baru terdengar pada usia kehamilan 20 minggu.
c. Bagian-bagian janin
Bagian-bagian jnain dapat diraba pada usia kehamilan tua
(trimester III)
d. Kerangka janin
Dapat dilihat dengan foto rongent maupun USG
2.3.1 Proses Kehamilan
1. Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat
yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini terjadi jika
terpenuhi beberapa criteria, yaitu sebagai berikut :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita
yang tepat.
b. Ovariumwanita harus melepaskan ovum yang sehat pada ovulasi.
c. Pria harus mengalularkan spremayang cukup normal dan sehat
selama ejakulasi
d. Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai,
melakuakn penetrasi, dan samapai akhirnya membuahi ovum.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat
di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup smpai tiga hari di
dalam vagina, sedangkan ovum hanya bertaham12-24 jam setelah
dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi
dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina yang keluar. Jika terlihat
bening, banyak, dan licin, maka kemungkinan besar wanita dalam
keadaan subur, cairan vagina secara bertahap akan menjadi kental dan
berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain
mengamati karakteristik cairan vagina. Ovulasi dapat juga dipredikti
melalui perhitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi
pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus menstruasi, namun cara ini
kurang dapat digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi yang
tidak teratur.
Diperkirakan ada 300 juat sperma yang dikeluarkan saat
ejakulasi dan yang dapat ditampungoleh bahgian belakang vagina,
namun dalam perjalanannya hanya beberpa ribu saja yang dapat
mencapai tuba falopi. Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya
fagositosit dari uterus membuat sebagian besar sperma tidak mampu
untuk bertahan hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina.
2. Fertilisasi
Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu
dengan ovum,terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan
terjadi perubahan fisik dan kimiawi ob=vum-sperma sehingga
menjadi sebuah kehamilan. Gambaran dari konsepsi sampai dengan
fertilisaiadalah sebagai berikut.
Berikut fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi
a. Sperma memasuki vagina
Sperma diejakulasikan di forkniks vagina sat koitus, menuju ke
ampula tuba sebagai tempat fertilisasi
b. Proses kapitalisasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawiagar kuat untuk
mencapai ampula tuba.
c. Reaksi akrosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin
agar bisa menembus lapisan Oosit/ovum
d. Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiate
Zat yang keluar melalui reaksi akrosom akan mengencangkan
corona radiate dan zona pellusida.
3. Pembelahan
Zigot akan membelah diri sampai 16 sel yang disebut Blastomer.
Kemudian setelah tiga hari sel-sel tersebut akan membelah lagi
menjadi Morulla. (4hari). Morulla akan menembus ke dalam zona
Pellucida dan membentuk rongga atau blastokel yang disebut
Blastokista. Sel yang bagian dalam disebut embrioblast dan sel luar
disebut Trofoblast. Zona Pellucida lenyap sehingga trofoblast dapat
masuk dinding rahim dan siap berimplantasi (dalam bentuk
Blastokista tingkat lanjut).
4. Implantasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpati, disebut
trofoblast. Yang mampumenghancurkan atau mncairkan jaringa.
Ketika blastula ,mencapai ronga rahim, jaringan endrometrium berada
dalam fase sekresi. Jaringan endokrim ini banyak mengandung nutrisi
untuk buah kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi massa dalam (inner cell mass)
akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang
kemudian sembuh dan menutuplag.
Itu sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman.
Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri.
2. Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipretropik sistem saluran,
sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada payudara.
Somamotropin mempengaruhi sel-sel asinus dan menimbulkan
perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein. Dengan
demikian payudara di persiapkan untuk laktasi. Disamping itu
perubahan progesteron dan somatomamotrpin terbentuk lemak di
sekita alveolus-alveolus, sehingga payudara menjadi besar. Papila
mamae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti
seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Lemak yang muncul di
areola primer disebut lemak tuberkal montgomery. Grandula
montgomery tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mamae.
Rasa penuh peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah di
bawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya terlihat,
sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan baru
dibawah kulit.
3. Sistem Endokrin
Perubahan besar terjadi pada sistem endokrin yang penting terjadi
untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal, janin, dan
nifas. Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua
kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-
perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat reproduksi
estrogen dan progeseteron palasenta dan juga hormon-hormon yang
dikeluarkan oleh janin.
4. Sistem Perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan sehingga
sering timbul keluhan sering kencing.
Keadaan ini hilang dengan tuanya kheamilan bila uterus gravidarus
keluar dari rongga panggul dan ginjal wanita harus mengakomodasi
tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan
juga mengerkresi produk sampah janin. Fungsi ginjal berubah karena
adanya hormon kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita,
aktivitas fisik dan asupan makanan, sejak minggu ke-10 gestasi pelvik
Ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada kehamilan, sedikit bertambah besar panjang bertambah 1-
1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang
tidak hamil.
Protein urin secara normal disekresikan 200-300 mg/hari, bila
melebihi 300mg/hari maka harus diwaspadai komplikasi.
5. Sistem Pencernaan
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot
polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidrokolrid
peptin dilambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis
yang disebabkan oleh refleks asam lambung ke esofagus bawah
sebagai akibat perubahan posisi lambung dan mneurunnya tonus
sfingter esofagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam
hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai aibat
penurunan motilias usus besar. Mual terjadi pada pagi har disebut
Morning Sickness.
Jipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan mungtah
yang terjadi, pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam
makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita
tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Epulis selam kehamilan akan muncul, tetapi setelah persalinan akan
berkurang secara spontan. Hemorroid juga merupakan satu hal yang
sering terjadi sebagai akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena
pada bagian bawah karena pembesaran uterus.
6. Sistem Muskoloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi
relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatan
jumlah cairan synovial.
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasa normal apabila
asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Karena pengaruh
hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligament-
ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari
sambungan atau otot terutama otot pada pelvik. Perubahan-perubahan
tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa skit pada
bagian belakang yang tambah seiring dengann penambahan umur
kehamilan.
Akibatn kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior,
lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai,
sendi sakroiliakan, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat
monilitasnya yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas
tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya
perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada
akhir kehamilan.
7. Sistem Kardivaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-
pembuluh darah yang membesar pula mamae dan alat lain yaang
memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume plasma
maternal mulai meningkat pada saat usia kehaamilan 10 minggu
Perubahan rata-rata volume plasma maternal berkisar antara 20-100%,
selain itu pada minggu ke-5 kardiac output akan meningkat dan
perubahan ini terjadi untuk mngurangi resistensi vaskuler sistemik.
Antara minggu ke-10 dan ke-20 terjadi peninngkatan volume plasma
sehingga terjadi penigkatan preload.
Pada trimeseter I terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran serta
bertambahnya cadiac output.
8. Sistem Integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan pergeangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen
selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah
peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi,
pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat
dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan ktifitas. Jaringan
elastis kulit mudah pecah, menyebabkan striae-gravidarum.
9. Sistem Metabolisme
Sistem metabolisme adalah istilah untuk menunjukkan perubahan
kimiawi yang terjadi didalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai
fungsi vitalnya. Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh
mengalami perubahan mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR
meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada trimester
terakhir. Akan tetapi bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk
medapatkan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. BMR kembali setelah
hari ke-5 atau ke-6 pasca partum. Peningkatan BMR mncerminkan
kebutuhan oksigen pada janin, plasenta, uterus serta peningkatan kerja
jantung ibu. Pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh
merasa lemah dan letih setelah melakukan aktivitas ringan.
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami
perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
Perubaahan metabolisme adalah metabolisme basal naik sebesar 15%
sampai 20% dari semula terutama pada trimester ke III.
a. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155mEq per
liter menjadi 145mEq per liter disebabkan hemodelusi dari
155mEq per liter disebabkan hemodelusi darah dan kebutuhan
mineral yang diperlukan janin.
b. Kebutuhan kalori didapatkan dari karbohidrat, lemak, dan protein.
c. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil meliputi :
1) Um 1,5 setiap hari, 300-40 gr untuk ppembentukan tulang
janin
2) Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari
3) Zat besi, 800 mgr atau 30-50 mgr sehari
4) Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi
retensi cairan.
b. Pembekuan darah
Pembekuan darah adalaj proses yang majemuk dan berbagai
faktor diperlukan untuk melaksanakan pembekuan darah
sebagaimana telah diterangkan.
Trombin adalah alat yang digunakan dalam mengubah fibrinogen
menjadi benang fibrin. Trombin tidak ada dalam darah normal
yang masih dalam pembuluh. Tetapi yang ada adalah zat
pendahulunya, protombin yang kemudian diubah menjadi zat aktif
trombin oleh kerja trombokinase. Trombokinase atau
trmbokiplastin adalah sat penggerak yang dilepaskan ke darah
ditempat yang luka.
Diduga terutama tromboplastin terbentuk karena terjadi kerusakan
pada trombosit yang selama ada garam kalsium dalam darah, akan
mengubah protommbin menjadi trombin sehingga terjadi
pembekuan darah.
n. Persiapan persalinan
Meskipun hari perkiraan persalinan masih lama tidak da salahnya
ibu dan keluarga memersiapkan persalinan sejak jauh hari
sebelumnya. Ini dimaksudkan agar jika terjadi sesuatu hal yang
tidak diinginkan atau persalinan maju dari hari perkiraan semua
perlengkapan yang dbutuhkan sudah siap. Bebrapa hal yang harus
di persiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut :
1) Biaya dan penentuan tempat penolong persalinan
2) Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil
keputusan jika terjadi sesutau komplikasi yangmembutuhkan
rujukan
3) Baju bayi beserta perlengkapan lainnya
4) Suart fasilitas kesehatan (ASKES, jaminan kesehatan, kartu
sehat, dll)
5) Pembagian peran ketidak ibu berada di RS (ibu dan mertua
yang menjaga anak lainnya jika bukan persalinan yang
pertama)
Selain beberapa hal diatas yang tak kalah penting adalah untuk
dipersiapkan dari ibu adalah pemahaman akan tanda-tanda pasti
persalinan.
o. Memantau kesejahteraan bayi
Kesejahteraan janin dalam kendungan perlu dipantau secara terus
menerus agar jika ada gangguan janin dalam kandungan akan
segera terdeteksi dan ditangani. Salah satu indikator kesejahteraan
janin yang dapat dipantau sendiri oleh ibu adalah gerakannya
dalam 24 jam.
Gerakan janin dala 24 jam minimal 10 kali. Gerakan ini
dirasakan dan dihitung oleh ibu sendiri yang dikenal dengan
mengjitung gerakan sepuluh.
Selain dihitung dnegan amnual, gerakan janin dapat dipantau
melalui suatu metode yang disebut Non-Stress Test (NST), dengan
cara suatu elektrode ditempelkan dipeur ibu yang dihubungkan
dengan monitor sehingga setiap ada gerakan janin akan muncul
suatu grafik yang tergambar jelas dilayar menitor.
p. Ketidaknyamanan dan cara mengatasi
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu
yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun
psikologis. Dalam prses adaptasi tersbut tidak jarang ibu akan
mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah
fisologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan
perawatan.
q. Kunjungan ulang
Seuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan
minimal selama hamil adalah 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I,
1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Namun
sebaiknya kunjungan tersebut rutin dilakukan setiap bulan agar
dapat segera terdekteksi adanya penyulit atau komplikasi
kehamilan.
r. Pekerjaan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya
tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk wanita hamil dianjurkan
sesring mungkin. Seorang wanita hamil disarankan untuk
mengehntikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan
dalam kehamilan. Pekerjaan dalam industri mesin, atau pekerjaan
yang memiliki efek samping lingkungan (contoh : limbah) harus
di modifikasi.
Menurut undang-undang perburuhan, wanita hamil berhak
mendapatkan cuti 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan
setelah melahirkan. Pada wanita yang bekerja dianjurkan untuk
segera ke dokter apabila terjadi perdarahan dari kemaluan atau
kram hebat di perut. Pada minggu-minggu akhir kehamilan, tanda-
tanda permulaan persalinan harus diketahui oleh ibu hamil,
sehingga keuarga akan lebih waspada apabila muncul tanda-tanda
persalinan tersebut.
s. Tanda bahaya kehamilan
Selama kehamilan beberapa tanda bahaya yang dialami dapat
dijadikan sebagai data dalam deteksi dini komplikasi akibat
kehamilan. Jika pasien mengalami tanda-tanda bahaya ini maka
sebaiknya segera melakukan pemerikssaan lebih lanjut dan
tindakan antisipasi untuk mecegah terjadinya kematian ibu dan
janin.
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk disampaikan
kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala hebat
3) Masalah penglihatan
4) Bengkak pada muka atau tanga
5) Nyeri abdomen yang hebat
6) Bayi kurang bergerak seperti biasa
2. Kebutuhan Psikologis
a. Persiapan saudara kandung (sibling)
Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara
kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada
anak usia 2-3 tahun. Sibling rivalry ini biasanya ditunjukkan
dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik
diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau melakukan
kekerasan terhadap adiknya (memukul, menindih, mencubit, dan
lain-lain). Untuk mencegah sibling rivalry ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan, diantaranya sebagai berikut :
1) Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya,
ia tetap disayangi oleh ayah ibu)
2) Lihatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya
3) Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam
kandungan
4) Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan
dengan kealhiran bayi. (Sulistyawati, 2009:128)
b. Dukungan keluarga
Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang
dari orang-orang terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu
dihadapakan pada suatu situasi yang ia sendiri mengalami
ketakutan dan kesendirian, terutama pada trimester akhir.
Kekhawatiran tidak disayang setelah bayi lahir kadang muncul,
sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat agar selalu meberikan
dukungan dan kasih sayang. Bidan sangat berperan dalam
memberikan pengertian ini pada suami dan keluarga.
(Sulistyawati, 2009:128-129)
c. Perasaan aman dan nyaman selama persalinan
Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik
dan psikologis. Bidan bekerjasama dengan keluarga diharapkan
berusaha dan secara antusias memebrikan perhatian serta
mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan
ketidakamanan yang dialami oleh ibu. Kondisi psikologis yang
dialami oleh ibu akan sangat berpengaruh terhdap perkembangan
bayi. Tingkat kepercayaan ibu terhaddap bidan dan keluarga juga
sangat memengaruhi kelancaran proses persalinan. (Sulistyawati,
2009:129)
d. Persiapan menjadi orangtua
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan
banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan
keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama punya anak, persiapan
dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang
mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat
mengenai persiapan menjadi orangtua.
Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat
belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya.
Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya adalah
persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula
kebutuhannya. (Sulistyawati, 2009:129)
e. Dukungan dari tenaga kesehatan
Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan
memounyai tempat tersendiri dalam dirinya. Harapa pasien adalah
bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat dimana ia dapat
mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi
kehamilan dan persalinan. Posisi ini akan sangat efektif sekali jika
bidan dapat mengembangkan kemampuannya dalam menjalin
hubungan yang baik dengan pasien. Adanya hubungan saling
percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan
kesehatan. (Sulistyawati, 2009:129)