Anda di halaman 1dari 23

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP KEHAMILAN


2.1.1 Pengertian Kehamilan
1. Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana janin dikandung
didalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses
pembuahan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan.
(Maryani, 2010:294)
2. Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinabungan yang
terdiri dari ovulasi, migrasi, sprematozoa ovum, nidasi, (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta serta pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai aterm.
(Hidayati, Ratna 2009)
3. Kehamilan dibagi menjadi tiga periode trimester, masing-masing
periode trimeseter lamanya 12 minggu (3 bulan), trimester pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu), trimeseter kedua
(12-28 minggu) dan trimester ketiga (28-42 minggu).
(Maryani, 2010)
4. Kehamilan trimester I adalah kehamilan dengan usia 1-12 minggu.
(Praawiroharjo, 2009)

2.2.1 Tanda-tanda Kehamilan


1. Tanda Tidak Pasti (Presumptive Sign)
a. Amenorea
Merupakan berhentinya menstruasi. Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graf dan
ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi.
b. Mual dan Muntah
Pengaruh hormon estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran
asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah
yang terjadi terutama pada pagi hari (Morning Sickness)
c. Ngidam
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan
hilang dengan makin tuanya kehamilan.

d. Pingsan
Terjadi karena gangguan sirkulasi didaerah kepala yang
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
pingsan.
e. Kelelahan
Sering terjadi pada trimeseter pertama akibat menurunan BMR.
f. Payudara Tegang
Terjadi karena peningkatan estrogen, progesteron dan somatropin.
g. Sering Miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
penuh dan sering miksi.
h. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh perogesteron dapat mengahmbat peristaltik usus (tonus
otot) menurun sehingga sulit untuk BAB.
i. Pigmentasi Kulit
Terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Karena
pengaruh kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit.
j. Epulis
Terjadi pada trimeseter pertama kehamilan.
k. Varises
Terjadi karena pengaruh estrogen dan progesteron yang
menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga terjadi varises.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus.
b. Tanda Hegar
Merupakan pelunakan dan dapat ditekannya uterus (isthmus
uteri)
c. Tanda Goodel
Merupakan pelunakan serviks
d. Tanda Chadwicks
Perubahan warna keungunan pada vulva, vagina, porsio serviks
e. Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Pertumbuhan
asimetris pada uterus tempat pelekatan plasenta.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan kontraksi palsu karena peregangan sel otot uterus
akibat meningkatnya actomycin dalam otot uterus.
g. Teraba Ballotement
Ketukan mendadak pada uterus agar janin bergerak dan dapat
dirasakan oleh pemeriksa.
h. Pemeriksaan Tes Biologis (Planotest) Positif
Untuk medeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh
sinsiotropoblastik sel selama kehamilan.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin baru dirasakan pada uusia kehamilan 20 minggu.
Janin sudah mulai bisa bergerak.
b. Denyut jantung janin
DJJ baru terdengar pada usia kehamilan 20 minggu.
c. Bagian-bagian janin
Bagian-bagian jnain dapat diraba pada usia kehamilan tua
(trimester III)
d. Kerangka janin
Dapat dilihat dengan foto rongent maupun USG
2.3.1 Proses Kehamilan
1. Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat
yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini terjadi jika
terpenuhi beberapa criteria, yaitu sebagai berikut :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita
yang tepat.
b. Ovariumwanita harus melepaskan ovum yang sehat pada ovulasi.
c. Pria harus mengalularkan spremayang cukup normal dan sehat
selama ejakulasi
d. Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai,
melakuakn penetrasi, dan samapai akhirnya membuahi ovum.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat
di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup smpai tiga hari di
dalam vagina, sedangkan ovum hanya bertaham12-24 jam setelah
dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi
dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina yang keluar. Jika terlihat
bening, banyak, dan licin, maka kemungkinan besar wanita dalam
keadaan subur, cairan vagina secara bertahap akan menjadi kental dan
berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain
mengamati karakteristik cairan vagina. Ovulasi dapat juga dipredikti
melalui perhitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi
pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus menstruasi, namun cara ini
kurang dapat digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi yang
tidak teratur.
Diperkirakan ada 300 juat sperma yang dikeluarkan saat
ejakulasi dan yang dapat ditampungoleh bahgian belakang vagina,
namun dalam perjalanannya hanya beberpa ribu saja yang dapat
mencapai tuba falopi. Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya
fagositosit dari uterus membuat sebagian besar sperma tidak mampu
untuk bertahan hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina.
2. Fertilisasi
Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu
dengan ovum,terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan
terjadi perubahan fisik dan kimiawi ob=vum-sperma sehingga
menjadi sebuah kehamilan. Gambaran dari konsepsi sampai dengan
fertilisaiadalah sebagai berikut.
Berikut fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi
a. Sperma memasuki vagina
Sperma diejakulasikan di forkniks vagina sat koitus, menuju ke
ampula tuba sebagai tempat fertilisasi
b. Proses kapitalisasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawiagar kuat untuk
mencapai ampula tuba.
c. Reaksi akrosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin
agar bisa menembus lapisan Oosit/ovum
d. Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiate
Zat yang keluar melalui reaksi akrosom akan mengencangkan
corona radiate dan zona pellusida.

e. Reaksi granula kortikal.


Granula krotikal merupakan sel0sel granulose yang berasal di
Oosit yang akan menutup setelah satu buat sperma masukke
dalam oosit,sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk.
f. Fertilisasi
1) Kepala sel pserma membesar dan inti sel sperma membentul
pronukleus pria.
2) Inti sel ovum membentukprokleus wanita.
3) Kedua pronukleus ini berfungsi.

Dalam proses ini akhirnya kedua pronukleus bersatu dan


membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari pria dan
wanita. Dalam beberapa jam setelah konspsi, mulailah terjadi
proses pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan terjadi, maka
pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar
dan akhirnya dalam waktu tiga hari terbentuklah suatu kelompok
sel yang besarnya sama, disebut Morulla.

3. Pembelahan
Zigot akan membelah diri sampai 16 sel yang disebut Blastomer.
Kemudian setelah tiga hari sel-sel tersebut akan membelah lagi
menjadi Morulla. (4hari). Morulla akan menembus ke dalam zona
Pellucida dan membentuk rongga atau blastokel yang disebut
Blastokista. Sel yang bagian dalam disebut embrioblast dan sel luar
disebut Trofoblast. Zona Pellucida lenyap sehingga trofoblast dapat
masuk dinding rahim dan siap berimplantasi (dalam bentuk
Blastokista tingkat lanjut).

4. Implantasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpati, disebut
trofoblast. Yang mampumenghancurkan atau mncairkan jaringa.
Ketika blastula ,mencapai ronga rahim, jaringan endrometrium berada
dalam fase sekresi. Jaringan endokrim ini banyak mengandung nutrisi
untuk buah kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi massa dalam (inner cell mass)
akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang
kemudian sembuh dan menutuplag.
Itu sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman.
Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri.

2.4.1 Perubahan Fisiologis Trimester I


1. Sistem Reproduksi
a. Vulva dan Vagina
Pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva mengalami
peningkatan pembuluh darah sehingga nampak semakin merah
dan kebiru-biruan. Hormon kehamilan mempersiapkan vagina
supaya distensi selama persalinan dengan memproduksi mukosa
vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertropi otot polos
dengan pemanjangan vagina. Sel-sel vagina yang kaya glikogen
terjadi akibat stimulasi estrogen. Sel-sel yang tinggal membentuk
rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan yang disebut
leukore, selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih
asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH
membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina,
khususnya jamur. Leukore adalah rabas mukoit berwarna keabuan
dan berbau tidak enak.
b. Serviks Uteri
Pada trimeseter pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi
kurang kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan
konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos
dan jaringan elastis, serabut kolagen bersatu dengan arah pararel
terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak pada dinding
kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan
kehamilan.
Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih
lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara
nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar
(dispersi) dan terremodel menjadi serat. Dispersi meningkat oleh
peningkatan rasio dekorin terhadap kolagen.
Karena serabut terdipersi, konsentrasi air meningkatan seperti juga
halnya asam hialuronat dan glikosaminoglikan.
Asam hialuronat disekresikan oleh fibroblas dan memiliki afinitas
yang tinggi terhadap molekul air. Penurunan konsentrasi kolagen
lebih lanjut ini secara klinis terbuksi dengan melunaknya serviks.
c. Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk
aslinya seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan
kehamilan, daerah fundus dan korpus akan membuat dan akan
menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Panjangan uterus akan bertambah lebih cepat dibandingkan
lebarnya sehingga akan berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu
pertama mengadakan hipertropi seperti korpus uteri yang
mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang
dineal dengan tanda Hegar.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapa korpus luteum
gravidiatum, korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3
cm, kemudian korpus luteum mengecil setelah plasenta terbentuk.
Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan
progesteron, proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus luteum yang
dapat ditemukan di ovarium.
Volikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dansetelah itu akan berperan sebagai penghasil
progestron dalam jumlah yang relatif minimal dengan terjadinya
kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbetuknya
plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.

2. Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipretropik sistem saluran,
sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada payudara.
Somamotropin mempengaruhi sel-sel asinus dan menimbulkan
perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein. Dengan
demikian payudara di persiapkan untuk laktasi. Disamping itu
perubahan progesteron dan somatomamotrpin terbentuk lemak di
sekita alveolus-alveolus, sehingga payudara menjadi besar. Papila
mamae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti
seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Lemak yang muncul di
areola primer disebut lemak tuberkal montgomery. Grandula
montgomery tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mamae.
Rasa penuh peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah di
bawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya terlihat,
sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan baru
dibawah kulit.

3. Sistem Endokrin
Perubahan besar terjadi pada sistem endokrin yang penting terjadi
untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal, janin, dan
nifas. Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua
kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-
perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat reproduksi
estrogen dan progeseteron palasenta dan juga hormon-hormon yang
dikeluarkan oleh janin.

4. Sistem Perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan sehingga
sering timbul keluhan sering kencing.
Keadaan ini hilang dengan tuanya kheamilan bila uterus gravidarus
keluar dari rongga panggul dan ginjal wanita harus mengakomodasi
tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan
juga mengerkresi produk sampah janin. Fungsi ginjal berubah karena
adanya hormon kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita,
aktivitas fisik dan asupan makanan, sejak minggu ke-10 gestasi pelvik
Ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada kehamilan, sedikit bertambah besar panjang bertambah 1-
1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang
tidak hamil.
Protein urin secara normal disekresikan 200-300 mg/hari, bila
melebihi 300mg/hari maka harus diwaspadai komplikasi.

5. Sistem Pencernaan
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot
polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidrokolrid
peptin dilambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis
yang disebabkan oleh refleks asam lambung ke esofagus bawah
sebagai akibat perubahan posisi lambung dan mneurunnya tonus
sfingter esofagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam
hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai aibat
penurunan motilias usus besar. Mual terjadi pada pagi har disebut
Morning Sickness.
Jipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan mungtah
yang terjadi, pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam
makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita
tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Epulis selam kehamilan akan muncul, tetapi setelah persalinan akan
berkurang secara spontan. Hemorroid juga merupakan satu hal yang
sering terjadi sebagai akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena
pada bagian bawah karena pembesaran uterus.

6. Sistem Muskoloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi
relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatan
jumlah cairan synovial.
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasa normal apabila
asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Karena pengaruh
hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligament-
ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari
sambungan atau otot terutama otot pada pelvik. Perubahan-perubahan
tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa skit pada
bagian belakang yang tambah seiring dengann penambahan umur
kehamilan.
Akibatn kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior,
lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai,
sendi sakroiliakan, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat
monilitasnya yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas
tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya
perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada
akhir kehamilan.

7. Sistem Kardivaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-
pembuluh darah yang membesar pula mamae dan alat lain yaang
memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume plasma
maternal mulai meningkat pada saat usia kehaamilan 10 minggu
Perubahan rata-rata volume plasma maternal berkisar antara 20-100%,
selain itu pada minggu ke-5 kardiac output akan meningkat dan
perubahan ini terjadi untuk mngurangi resistensi vaskuler sistemik.
Antara minggu ke-10 dan ke-20 terjadi peninngkatan volume plasma
sehingga terjadi penigkatan preload.
Pada trimeseter I terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran serta
bertambahnya cadiac output.

8. Sistem Integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan pergeangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen
selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah
peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi,
pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat
dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan ktifitas. Jaringan
elastis kulit mudah pecah, menyebabkan striae-gravidarum.

9. Sistem Metabolisme
Sistem metabolisme adalah istilah untuk menunjukkan perubahan
kimiawi yang terjadi didalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai
fungsi vitalnya. Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh
mengalami perubahan mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR
meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada trimester
terakhir. Akan tetapi bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk
medapatkan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. BMR kembali setelah
hari ke-5 atau ke-6 pasca partum. Peningkatan BMR mncerminkan
kebutuhan oksigen pada janin, plasenta, uterus serta peningkatan kerja
jantung ibu. Pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh
merasa lemah dan letih setelah melakukan aktivitas ringan.
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami
perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
Perubaahan metabolisme adalah metabolisme basal naik sebesar 15%
sampai 20% dari semula terutama pada trimester ke III.
a. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155mEq per
liter menjadi 145mEq per liter disebabkan hemodelusi dari
155mEq per liter disebabkan hemodelusi darah dan kebutuhan
mineral yang diperlukan janin.
b. Kebutuhan kalori didapatkan dari karbohidrat, lemak, dan protein.
c. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil meliputi :
1) Um 1,5 setiap hari, 300-40 gr untuk ppembentukan tulang
janin
2) Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari
3) Zat besi, 800 mgr atau 30-50 mgr sehari
4) Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi
retensi cairan.

10. Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT)


Pada ddua bulan pertama kenaikan berat badann belum terlihat, tetapi
baru nampak dalam bulan ketiga.

11. Sistem Darah dan Pembekuan Darah


a. Sistem darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan
interseluler adalah cairan yang diseut dengan plasma darah dan
didalamnya terdapat unsur-unsur padat yang disebut sel darah.
Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55%
nya adalah cairan sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah.
Susunan darah terdiri dari air 91,0% protein, protein 8,0% dan
mineral 0,9%.

b. Pembekuan darah
Pembekuan darah adalaj proses yang majemuk dan berbagai
faktor diperlukan untuk melaksanakan pembekuan darah
sebagaimana telah diterangkan.
Trombin adalah alat yang digunakan dalam mengubah fibrinogen
menjadi benang fibrin. Trombin tidak ada dalam darah normal
yang masih dalam pembuluh. Tetapi yang ada adalah zat
pendahulunya, protombin yang kemudian diubah menjadi zat aktif
trombin oleh kerja trombokinase. Trombokinase atau
trmbokiplastin adalah sat penggerak yang dilepaskan ke darah
ditempat yang luka.
Diduga terutama tromboplastin terbentuk karena terjadi kerusakan
pada trombosit yang selama ada garam kalsium dalam darah, akan
mengubah protommbin menjadi trombin sehingga terjadi
pembekuan darah.

12. Sistem Persyarafan


Perubahan fungsi sistem neurologi selama kehamilan, selain
perubahan-perubahan neurohormonal hipotalami-hipofisis. Perubahan
fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala
neurologi dan neuromuskular beikut :
a. Kompresi saraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran
uterus dapat menyebabkan perubahan sensori ditungkai bawah
b. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan
pada saraf atau kompresi akar saraf.
c. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal
tunnel syndrome selama trimester akhir kehamilan. Edema
menekan saraf median bagian tengah ligamentum karpalis
pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai degan parestesia
(sensasi abnormal seperti terbakar atau gatal akibat gangguan pada
sistem saraf sensori) dan nyeri pada tangan yang menjalar ke siku.
d. Akroestasi (gatal ditangan) yang tinbul akibat posisi bahu yang
membungkuk, dirasakan pada waita selama hamil. Keadaan ini
berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus drakialis.
e. Nyeri kepal akibat ketegangan umum timbul pada saat ibu merasa
cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat
juga dhubungkan dengan gangguan penglihatan, seperti kesalahan
refraksi, sinusitis atau migran.
f. Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan bahkan pingsan )
sinkop) sering terjadi pada awal kehamilan. Ketidakstabilan
vasomotor, hipotensi potural atau hipoglikemi mungkin keadaan
yang bertanggung jawab atas keadaan ini.
g. Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah
neuromuskular seperti kram otot, atau tetani.

13. Sistem Pernafasan


Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan
laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus
dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk
membuang karbondioksida.
Peningkatan kadar estrogen menyebakan ligementum pada kerangka
iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat. Wanita
hamil bernafas lebih dalam tetapi frekuensi napasnya hanya sedikit
meningkat. Peningkata volume tidak pernafasan yang berhubungan
dengan frekuensi napas normal menyebakan peningkatan volume
nafas sekitar 26%.
Peningkatan volume nafas satu menit disebut hiperventilasi
kehamilan, yang menyebabkan konsentrasi karboondioksida di alveoli
menurun. Selain itu ppada kehamilan terjadi juga perubahan sistem
respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen. Disampin gitum
terjadi desakan difragma karena dorongan rahim yang membesar pada
umur kehamilan 32 minggu sebaai kompensasi terjadi desakan rahim
dan kebutuhan oksigen yang meningkat.
2.5.1 Perubahan Psikologis Trimester I
1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
2. Kadang muncul penolakan , kekecewaan, dan kesedihan. Bahkan
kada ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian denganseksama.
5. Oleh karena pertunya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau malah mungkin dirahasiakannya.
6. Hasrat untuk melakukan hubunganseksual berbeda-beda pada setai
wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

2.6.1 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I


1. Kebutuhan Fisik
a. Diet makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi.
Kekurangan nutriai dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR,
inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, dll. Hal penting yang
harus diperhatikan sebenarnya adalah cara mengatur menu dan
pengolahan menu tersebut dengan berpedoman pada Pedoman
Umum Gizi Seimbang. Bidan sebagai pengawas kecukupan
gizinya dapat melakukan pemantauan terhadap kenaikan berat
badan selama kehamilan.
Status gizi yang kurang baik sebelum dan sesudah hamil
merupakan penyebab dari berbagai pesoalan kesehatan yang serius
pada ibu dan bayi, yangbberakibat terjadinya bayi lahir dengan
berat badan rendah, kelahiran prematur, serta kematian neonatal
dan prenatal. Padahal usaha perbaikan status gizi ibu hamil telah
banyak dilakukan di berbagai negara.
Pengaruh suplementasi multigizi mikro (MGM) dan Fe-folat
terhadap statusgizi makro ibu hamil dengan menggunakan
penambahan berat badan hamil (PBBH) sebagai indikator, masih
sangat sedikit. Padahal PBBH merupakan indikator utama yang
menentukan hasil kehamilan disamping berat badan prehamil
(BBpH).
Berat badan sebelum hamil, PBBH, dan indeks masa tubuh
(IMT) masih merupakan indikator yang banyak dipakai untuk
menentukan status gizi ibu. Rendahnya PBBH yang diperburuk
oleh rendahnya berat bdan sebelum hamil dan otomatis rendahnya
IMT ditengarahi akan meningkatkan resiko kehamilan, seperti
BBLR, kelahiran prematur, dan komplikasi pada saat melahirkan.
PBBH yang terlalu tinggi beresiko terhadap komplikasi
kehamilan seperti hipertensi, diabates, dan pre eklampsi,
komplikasi waktu melahirkan, serta makrosomia. Untuk
menghindari resiko tersebut ibu hamil harus memperhatikan
asupan gizi sebelum, ketika, dan setelah kehamilan karena PBBH
yang dianjurkan di negara berkembang adalah 12,5 kg.
b. Kebutuhan energi
1) Protein
Peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya Karya
Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah
asupan protein sebanyak 12% per hari atau 75-100 gram.
Bahan pangan sebagai sumber portein adalah ikan, telur, susu,
dll.
2) Zat besi
Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%
(1040 mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat
tercukupi hanya dari asupan makanan ibu hamil melainkan
perlu ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen
zat besi dapat diberikan sejak kehamilan ke-12 kehamilan
sebesar 30-60 gram setiap selama kehamilan dan enam minggu
setelah kehamilan untuk mencegah anemia postpartum.
Meskipun begitu besar manfaat dari suplemen zat besi, tetapi
perlu diperhatikan bahwa mengonsumsi zat besi yag berlebihan
kurang baik, karena tbalet besi terbukti dapat menurunkan
kadar seng dalam serum. Oleh karena itu asupan zat besi dari
mkanan adalah yang terbaik.
3) Asam folat
Merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya
meningkat dua klai lipat selama hamil. Asam folat berperan
dalam metabolisme normal mkanan menjadi energi,
pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel,
dan pembentukan heme. Jika kekurangan asam folat ibu dapat
menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi,
lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika kondisi initerus
berlanjur dan tidak segera ditangani maka pada ibu hamil akan
terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan tulang belakang
janin.
Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat
adalah brokoli, sayur daun hijau, dan kacang-kacangan.
Sumber lain misalnya daging, buah jeruk, dan telur. Widya
Karya Pangan Nasional menganjurkan untuk pemberian asam
folat sebesar 280,660 dan 470 mikrogram untuk trimester I. II,
dan III. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi
atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang
belakang dan otak dibentuk pada minggu pertama kehamilan.
4) Kalsium
Metabolisme kalsium selama kehamilan mengalami perubahan
yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu turun
drastis sebanyak 5%. Oelh karena itu asupan yang optimal
perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan
hasil olahan udang. Sarang burung. Sardem dalam kaleng dan
berbagai sayuran hijau.
c. Obat-obatan
Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang
benar-benar berindikasi untuk diberikan obat, sebaiknya
pemberian obat dihindari. Pentalaksanaan keluhan dan
ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada
pencegahan dan perawatan saja. Dalam pemberian terapi, dokter
biasanya akan sangat memperhatikan reaksi obat terhadap
kehamilan, karena obat tertentu yang kadanng bersifat kontra
dengan kehamilan.
d. Lingkungan yang bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang
sehat dan aman adalah adanya lingkungan yang bersih, akrena
kemungkinan terpapar kuman dan zat toksik yang berbahaya bagi
ibu dan janin akan terminimalisir. Lingkungan bersih yang
diamksudkan disini adalah bebas dari polusi udara seperti asap
rokok. Karbon monoksida yang terdapat dalam rokok akan dapat
dengan bebas menembus palsenta dan mengurangi kemampuan
Hb dalam mengikat oksigen. Nikotin merangsang hormon
adrenergik yang menyebabkan vasokontriksi arteri tali pusat. Ibu
hamil sebagai perokok aktif ataupun terpapar rokok (perokok
oasif) akan terkena dampak yang sama.
Selain udara, perilaku hidup bersih dan sehat juga perlu
dilaksanakan, seperti menjaga diri, makanan yang dmakan, buang
air besar dijamban, dan mandi menggunakan air yang bersih.
e. Senam hamil
Kegunaan senam hamil adalah untuk memperlacarkan sirkulasi
darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik,
dan tidur menjadi lebih nyenyak. Bidan hendaknya menyarankan
agar ibu hamil melakukan masing-masing gerakan sebanyak dua
kali pada awal latihan dan dilanjutkan dengan kecepatan dan
frekuensi menurut kemampuan dan kehendak mereka sendiri
meinimal lima kali tiap gerakan.
f. Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung
terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika
tetap dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan dalam
berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang kurag
tepat akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan
mengganggu fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pakaian dalam pakaian ibu hamil adaah
memenuhi kriteria berikut ini :
1) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat
pada daerah perut.
2) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat
3) Pakailah bar yang menyokong peyudara
4) Memakai sepatu dengan hak rendah
5) Pakaian dalam yang selalu bersih
g. Istirahat dan rekreasi
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya
beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh,
tidak jarng ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat
dan tidur sangatpenting untuk ibu hamil. Pada trimester akhir
kehamilan sering diringi dengan bertambahnya ukuran janin,
sehingga terkadang ibu kesulitan untuk menetukan posisi yang
paling baik dan nyaman untuk tidur. Posisi tidur yang dianjurkan
pada ibu hamil adaah miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan
sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal, dan untuk
mengurangi rasa nyeri pada perut bawah sebelah kiri.
Meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan rekreasi
untuk menyegarkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan
mengunjungi objek wisata atau pergi ke luar kota. Tetapi perlu
diperhatian pula hindari tempat yang terlalu ramai, sesak dan
panas, serta berdiri terlalu lama.
h. Kebersihan tubuh
Kerberihan tubuh ibu hamil perlu diperhatian karena dengan
perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peneluaran
keringat. Kerinngat yang menempel di kulit dan memungkinkan
menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme. Jika tidak
dibersihkan (dengan mandi), maka ibu hamil akan sangat mudah
terkena penyakit kulit.
Bagian tubuh lain yang sangat membutuhkan perawatan
kebersihan adalah daerah vital, karena saat hamil terjadi
pengeluaran sekret vagina yang berlebihan. Selain dengan mandi,
mengganti celana dalam secara rutin minimal dua kali sehari
sangat dianjurkan.
i. Perawatan payudara
Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai persiapan
menyambut kelahiran bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal
yang harus di perhatikan dalam perawatan payudara adalah
sebagai berikut :
1) Hindari pemakaian bara yang sangat ketat dan yang
menggunakan busa karena akan menggangu penyerapan
keringat payudara
2) Gunakan bar dengan bentuk yang menyangga payudara
3) Hindari membersihkan puting dengan sabun mandi karena
menyebabkan iritasi. Berishkan outing susu dengan minyak
kelapa lalu bilang dengan air hangat.
4) Jikan ditemukan pengeluaran cairan berwarna kekuningan dari
peyudara berarti produksi ASI sudah dimulai.
j. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkiatan dengan
eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Konstipasi
terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang
mempunya efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot
usus. Selain itu desakan usus oleh pembesaran janin juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan
yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan
tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung
dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika
mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar
tidak terjadi konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum
dirasakan oleh ibu hamil. Hal tersebut adalah kondisi yang
fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi
pembesaran uterus yang mendesak kandung kemih sehingga
kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III terjadi
pembesaran janin yang menyebabkan desakan pada kandung
kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mebgurangi
keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan
dehidrasi.
k. Seksual
Hubungans eksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak
ada riwayat penyakit sebagai beirut :
1) Sering abortus dan kelahiran prematur
2) Perdarahan pervaginam
3) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu
terakhir kehamilan
4) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat
menyebabkan infeksi janin intrauterin.
l. Sikap tubuh yang baik (Body Mechanic)
Seiring dnegan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan
melalukan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin.
Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung
bertambah lordosis karena bergeser lebih ke belakang
diabndingkan sikap tubuh ketikda tidak hamil. Keluhan sering
muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal dipunggung dan kram
kaki ketikdan tidur malam hari. Untuk mencegah dan mengurangi
keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang baik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1) Pakailah seatu dengan hak yang rendahdan jangan memakai
sepatu yang terlalu sempit
2) Posisi tubuh saat mengangkat beban yaitu dalam kedaan tegak
dan pastikan beban terfokus pada lengan.
3) Tidur dengan posisi kaki ditinggikan
4) Duduk dengan posisi punggung ditegakkan
5) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara
bergantian untuk mengurangi ketegangan otot).
m. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu danjanin. Jenis
imuniasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat
mecegah penyakit tetanus.

Tabel Pemberian Suntikan TT

Jenis Interval Lama Persentase


Status
suntikan TT Waktu Perlindungan Perlindungan
T0 Belum
pernah
mendapat
suntikan TT
T1 TT1 80
4 minggu
T2 TT2 3 tahun 95
dari TT1
6 bulan
T3 TT3 5 tahun 99
dari TT2
Minimal
T4 TT4 1 tahun 10 tahun 99
dari TT3
3 tahun
T5 TT5 Seumur hidup
dari TT4

n. Persiapan persalinan
Meskipun hari perkiraan persalinan masih lama tidak da salahnya
ibu dan keluarga memersiapkan persalinan sejak jauh hari
sebelumnya. Ini dimaksudkan agar jika terjadi sesuatu hal yang
tidak diinginkan atau persalinan maju dari hari perkiraan semua
perlengkapan yang dbutuhkan sudah siap. Bebrapa hal yang harus
di persiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut :
1) Biaya dan penentuan tempat penolong persalinan
2) Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil
keputusan jika terjadi sesutau komplikasi yangmembutuhkan
rujukan
3) Baju bayi beserta perlengkapan lainnya
4) Suart fasilitas kesehatan (ASKES, jaminan kesehatan, kartu
sehat, dll)
5) Pembagian peran ketidak ibu berada di RS (ibu dan mertua
yang menjaga anak lainnya jika bukan persalinan yang
pertama)
Selain beberapa hal diatas yang tak kalah penting adalah untuk
dipersiapkan dari ibu adalah pemahaman akan tanda-tanda pasti
persalinan.
o. Memantau kesejahteraan bayi
Kesejahteraan janin dalam kendungan perlu dipantau secara terus
menerus agar jika ada gangguan janin dalam kandungan akan
segera terdeteksi dan ditangani. Salah satu indikator kesejahteraan
janin yang dapat dipantau sendiri oleh ibu adalah gerakannya
dalam 24 jam.
Gerakan janin dala 24 jam minimal 10 kali. Gerakan ini
dirasakan dan dihitung oleh ibu sendiri yang dikenal dengan
mengjitung gerakan sepuluh.
Selain dihitung dnegan amnual, gerakan janin dapat dipantau
melalui suatu metode yang disebut Non-Stress Test (NST), dengan
cara suatu elektrode ditempelkan dipeur ibu yang dihubungkan
dengan monitor sehingga setiap ada gerakan janin akan muncul
suatu grafik yang tergambar jelas dilayar menitor.
p. Ketidaknyamanan dan cara mengatasi
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu
yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun
psikologis. Dalam prses adaptasi tersbut tidak jarang ibu akan
mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah
fisologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan
perawatan.

Ketidaknyamanan Masa Hamil Trimester I dan cara mengatasinya

No Ketidaknyaman Cara mengatasi


1. Sering buang air - Penjelasan mengenai sebab
kecil terjadinya.
- Kosongkan saat ada dorongan
untuk encing
- Perbanyak minum pada siang hari
- Jangan kurangi minum untuk
mencegah nokturia, kecuali jika
nokturia sanga mengganggu tidur
malam hari.
- Batasi minum kpi, teh dan soda
- Jelaskan tentang bahaya infeksi
saluran kemih dengan menjaga
posisi tidur yaitu dengan berbaring
miring ke kiri dan kaki ditinggikan
untuk mencegah diuresis.
2. Keputihan - Tingkatkan kebersihan dengan
mandi tiap hari
- Memakai pakaian dalam dari
bahan katun dan mudah menyerap
- Tingkatkan daya tahan tubuh
dengan makan buah dan sayur
3. Keringat - Pakailah pakaian yang tipis dan
bertambah longgar
- Tingkatkan asupan cairan
- Mandi secara teratur
4. Kelelahan atau - Yakinkan bahwa ini normal pada
Ftigue awal kehamilan.
- Dorong ibu untuk sering
beristirahat
- Hindari istirahat uyang berlebihan
5. Mengidam (Pica) - Tidak perlu dikhawatirkan selama
diet memebuhi kebutuhannya
- Jelaskan tentang bahay makanan
yang tidak bisa diterima,
mencakup gizi yang diperlukan
serta memuaskan rasa mengidam
atau kesukaan menurut keltur.
6. Berdebar-debar - Jelaskan bahwa hal ini normal
(Palpitasi jantung) pada kehamilan
7. Panas perut - Makan sedikit-sedikit tetapi sering
- Hindari makanan berlemak dan
berbumbu tajam
- Hindari rokok, asap rokok,
alkohol, dan cokelat
- Hindari minum air putih saat
makan
- Kunyah permen karet
- Tidur dengan kaki ditinggikan
8. Mual dan muntah - Hidari bau atau faktor
penyebabnya
- Makan biskuit kering atau roti
bakar sesaat seblum bangun dari
tempat tidur di pagi hari
- Makan sedikit tapi sering
- Duduk tegak setiap kali selesai
makan
- Hindari makanan yang berminyak
dan berbumbu
- Makan makanan kering diantara
wantu makan
- Minum minuman berkarbonat
- Bangun dari tidur secara perlahan
- Hindari menggosok gigi setelah
makan
- Minum teh herbal
- Istirahat sesuai kebutuhan

q. Kunjungan ulang
Seuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan
minimal selama hamil adalah 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I,
1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Namun
sebaiknya kunjungan tersebut rutin dilakukan setiap bulan agar
dapat segera terdekteksi adanya penyulit atau komplikasi
kehamilan.
r. Pekerjaan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya
tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk wanita hamil dianjurkan
sesring mungkin. Seorang wanita hamil disarankan untuk
mengehntikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan
dalam kehamilan. Pekerjaan dalam industri mesin, atau pekerjaan
yang memiliki efek samping lingkungan (contoh : limbah) harus
di modifikasi.
Menurut undang-undang perburuhan, wanita hamil berhak
mendapatkan cuti 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan
setelah melahirkan. Pada wanita yang bekerja dianjurkan untuk
segera ke dokter apabila terjadi perdarahan dari kemaluan atau
kram hebat di perut. Pada minggu-minggu akhir kehamilan, tanda-
tanda permulaan persalinan harus diketahui oleh ibu hamil,
sehingga keuarga akan lebih waspada apabila muncul tanda-tanda
persalinan tersebut.
s. Tanda bahaya kehamilan
Selama kehamilan beberapa tanda bahaya yang dialami dapat
dijadikan sebagai data dalam deteksi dini komplikasi akibat
kehamilan. Jika pasien mengalami tanda-tanda bahaya ini maka
sebaiknya segera melakukan pemerikssaan lebih lanjut dan
tindakan antisipasi untuk mecegah terjadinya kematian ibu dan
janin.
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk disampaikan
kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala hebat
3) Masalah penglihatan
4) Bengkak pada muka atau tanga
5) Nyeri abdomen yang hebat
6) Bayi kurang bergerak seperti biasa
2. Kebutuhan Psikologis
a. Persiapan saudara kandung (sibling)
Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara
kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada
anak usia 2-3 tahun. Sibling rivalry ini biasanya ditunjukkan
dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik
diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau melakukan
kekerasan terhadap adiknya (memukul, menindih, mencubit, dan
lain-lain). Untuk mencegah sibling rivalry ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan, diantaranya sebagai berikut :
1) Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya,
ia tetap disayangi oleh ayah ibu)
2) Lihatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya
3) Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam
kandungan
4) Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan
dengan kealhiran bayi. (Sulistyawati, 2009:128)
b. Dukungan keluarga
Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang
dari orang-orang terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu
dihadapakan pada suatu situasi yang ia sendiri mengalami
ketakutan dan kesendirian, terutama pada trimester akhir.
Kekhawatiran tidak disayang setelah bayi lahir kadang muncul,
sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat agar selalu meberikan
dukungan dan kasih sayang. Bidan sangat berperan dalam
memberikan pengertian ini pada suami dan keluarga.
(Sulistyawati, 2009:128-129)
c. Perasaan aman dan nyaman selama persalinan
Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik
dan psikologis. Bidan bekerjasama dengan keluarga diharapkan
berusaha dan secara antusias memebrikan perhatian serta
mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan
ketidakamanan yang dialami oleh ibu. Kondisi psikologis yang
dialami oleh ibu akan sangat berpengaruh terhdap perkembangan
bayi. Tingkat kepercayaan ibu terhaddap bidan dan keluarga juga
sangat memengaruhi kelancaran proses persalinan. (Sulistyawati,
2009:129)
d. Persiapan menjadi orangtua
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan
banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan
keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama punya anak, persiapan
dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang
mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat
mengenai persiapan menjadi orangtua.
Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat
belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya.
Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya adalah
persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula
kebutuhannya. (Sulistyawati, 2009:129)
e. Dukungan dari tenaga kesehatan
Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan
memounyai tempat tersendiri dalam dirinya. Harapa pasien adalah
bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat dimana ia dapat
mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi
kehamilan dan persalinan. Posisi ini akan sangat efektif sekali jika
bidan dapat mengembangkan kemampuannya dalam menjalin
hubungan yang baik dengan pasien. Adanya hubungan saling
percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan
kesehatan. (Sulistyawati, 2009:129)

Anda mungkin juga menyukai