Disusun Oleh
Nama : Erdini cahya utami
NIM : 20.14401.1.010
Semester : 2
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SAMAWA
TAHUN 2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRATEK KLINIK KEPERAWATAN DASAR
Laporan praktik klinik perawatan dasar ini di susun sebagai tugas
akhir menyelesaikan praktik keperawatan dasar dan salah satu syarat lulus
mata kuliah keperawatan dasar.
Sumbawa , 2 Agustus 2021
Menyetujui
Pembimbing Institusi (Akademik) Pembimbing Klinik
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehdirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat serta anugrah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan dengan baik dan dalam bentuk yang
sederhana. Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca mengenai pengetahuan dasar kesehatan.
Harapan ini semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengelaman bagi
para pembaca , walaupun saya akui masih banyak kekuarngan dalam penyajian makalah
ini karena ilmu yang saya miliki masih sangat kurang.
Akhir kata, saya sampaikan terimah kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam menyusun makalah ini, dari awal samapai akhir hingga menjadi
sebuah makalah. Saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
pembuatan makalh berikutnya, terima kasih.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL………...................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ….……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………….……………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………….……..1
A. Latar belakang… ..………………………………………………………………...1
B. tujuan………………………………………………………………………………1
BAB II KONSEP TEORI…………………………………………………………………2
A. konsep kebutuhan ………………………………………………………………....2
B. konsep dasar asuhan keperawatan…………………………………………...…...10
1. pengkajian …………………………………………………………………...12
2. diagnose keperawatan …………………………………………...…………..13
3. rencana tindakan/intervensi…………………………………………………..16
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………...16
A. penutup ……………………………………………………….…………………..16
B. Saran ……………………………………………………….…………………….16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status,
kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki
berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat
penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki
kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah
energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami
kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya. Menurut Sinergi
Fitness proses tersebut jika diubah oleh stres, kecemasan, gangguan dan sakit fisik
dapat menimbulkan insomnia.
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas
maupun kuantitas .
Insomnia adalah gejala yang dialami oleh orang yang mengalami kesulitan kronis
untuk tidur, sering terbangun dari tidur dan tidur singkat atau tidur
nonrestoratif. Kesulitan tidur dapat dialami oleh semua lapisan masyarakat baik
kaya, miskin, berpendidikan tinggi dan rendah, gangguan tidur juga dialami oleh
anak-anak, orang tua, orang dewasa maupun para lanjut usia . Gejala-gejala insomnia
secara umum adalah seseorang mengalami kesulitan untuk memulai tidur, sering
terbangun pada malam hari ataupun di tengah-tengah saat tidur. Insomnia merupakan
gangguan tidur yang sering dikeluhkan.
Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi pekerjaan, aktivitas sosial dan status
kesehatan bagi penderita. Tekanan stres yang besar hingga melampui daya tahan
individu, maka akan menimbulkan gejala-gejala seperti sakit kepala, mudah marah
dan kesulitan untuk tidur. Student Health and Welfare menyatakan bahwa jika
seseorang sedang mengalami kesal atau tertarik terhadap suatu hal, atau mengalami
keadaan stress mungkin akan mengalami kesulitan untuk tidur.
B. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian istirahat tidur
b. Mengetahui Fisiologi Tidur
c. Mengetahui tahapan tidur
d. Mengetahui Fungsi dan tujuan tidur
e. Mengetahui gangguan tidur umumnya terjadi
f. Mengetahui Kontrol tidur
2
BAB II
KONSEP TEORI
3
Dewasa Muda 7-8 jam/hari REM 20-25%
18
tahun – 40 tahun
40 tahun – 60 tahun Dewasa 7 jam/hari REM 20%
Pertengahan
60 tahun ke atas Usia Tua 6 jam/hari REM 20-25%
NREM IV
menurun kadang
Absen
b. Fisiologi Tidur
Siklus tidur terjadi secara alami dan dikontrol oleh pusat tidur yaitu
medulla, tepatnya di RAS dan BSR . Pusat ini terlibat dalam
mempertahan status bangun dan mempermudah beberapa tahap
tidur. Perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh terjadi selama
tidur. RAS berhubungan dengan status jaga tubuh dan menerima
sensory input .
Selama tidur tubuh menerima sedikit rangsangan dari korteks serebral .
c. Ritme Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang
berbeda. Pada manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan
disesuaikan dengan faktor lingkungan (mis: cahaya, kegelapan,
graitasi, dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling
c) Tahap 3 NREM
(1) Tahap 3 meliputi tahap awal tidur yang dalam, yang
berlangsung selama 15 sampai 30 menit.
(2) Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarak bergerak.
(3) Otot-otot dalam keadaan santai penuh dan tanda-tanda vital
menurun tetapi tetap teratur.
(4) Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat
penambahan gelombang delta yang lambat.
d) Tahap 4 NREM
(1) Tahap 4 merupakan tahap tidur terdalam/nyenyak.
(2) Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur.
(3) Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan
menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap ini.
(4) Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibandingkan
selama jam terjaga.
(5) Ditandai dengan predominasi gelombang delta yang
melambat.
NREM
tahap III
Tidur REM
NREM
tahap II
NREM
tahap IV
NREM
tahap III
d. Pemeriksaan Fisik
Pada tahap dini klien sering kali tidak menunjukkan kondisi
tuberculosis. Tanda dan gejala baru dapat terlihat pada tahap
selanjutnya berupa:
1) Sistemik:
2) Sistem pernapasan
3) Sistem Pencernaan
11
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Gangguan pola tidur berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... SIKI (Standar Intervensi Keperawatan
hambatan lingkungan. x 24 jam diharapkan pola tidur kembali normal Indonesia)
Definisi: Gangguan kualitas dan kuantitas dengan kriteria hasil sebagai berikut: Dukungan tidur:
waktu tidur akibat faktor eksternal. - Pola tidur kembali normal 1. Identifikasi pola aktivitas tidur
Faktor yang berhubungan : - Aktivitas kembali normal 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
Hambatan lingkungan (mis: (fisik/psikologis)
kelembapan, lingkungan sekitar, suhu 3. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
lingkungan, pencahayaan, kebisingan, 4. Modifikasi lingkungan (mis.
bau tidak sedap, jadwal Pencahayaan, kebisingan, suhu, dan
pemantauan/pemeriksaan/tindakan) tempat tidur)
Kurang kontrol tidur 5. Tetapkan jadwal tidur rutin
Kurang privasi 6. Fasilitasi menghilangkan setres
Restraint fisik 7. Ajarkan teknik relaksasi
Ketiadaan teman tidur Edukasi aktivitas/istirahat:
Tidak familiar dengan peralatan tidur 1. Sediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirahat
2. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas
fisi/berolahraga
3. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. Kelelahan, sesak nafas saat
aktivitas)
4. Ajarkan cara mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai kemampuan
14
3. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan implementasi adalah membantu
klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan
lain-lain. (Nursalam, 2009)
4. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan keberhasilan daridiagnosis keperawatan,
rencana intervensi, dan implementasinya. Tujuan evaluasi untuk melihat
kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat dilakukan dengan
melihat respons klien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan
sehingga perawat dapat mengambil keputusan mengakhiri rencana asuhan
keperawatan, memodifikasi rencana asuhan keperawatan, meneruskan
rencana asuhan keperawatan. (Nursalam, 2009).
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi
oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi
secara optimal. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa
tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak,yaitu
Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR). RAS di
bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan
kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan
sensori raba, serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan
katekolamin,sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR
B. SARAN
Menggunakan hasil-hasil penelitian mengenai terapi non farmakologik untuk
mengatasi gangguan tidur, karena salah satu tugas perawat adalah membantu klien
memeuhi kebutuhannya, yang salah satunya adalah kebutuhan tidur.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/352/3/15%20BAB%20II.pdf
http://irasuarilah-fkp.web.unair.ac.id/artikel_detail-205064-KEPERAWATAN
%20DASAR-KEBUTUHAN%20ISTIRAHAT%20TIDUR.html
http://repository.poltekeskupang.ac.id/1043/1/MENSI%20WOLA.pdf
17