PEMBAHASAN
Pada pembahasan studi kasus ini meliputi pembahasan yang telah dibahas
nifas dan KB. Hal ini sesuai dengan teori Walyani (2015), Pada langkah
pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua yang
217
Dari hasil anamnesa Ny.I berusia 26 tahun tidak terdapat penyulit
selama masa kehamilan – nifas. Hal ini sesuai dengan teori Walyani
2019. Hal ini sesuai dengan rumus dari Naegle menurut Jannah (2012),
HPHT berada pada bulan 4-12 (hari +7), (bulan -3) dan (tahun +1).
Diperoleh usia kehamilan Ny.I 38 minggu. Hal ini sesuai dengan teori
(2016), bahwa jarak persalinan yang baik untuk kesehatan ibu dan anak
adalah >2 tahun sampai 5 tahun, semakin pendek (< 2 tahun), ibu
lain yang sangat berbahaya dan juga bagi bayinya bisa lahir terlalu
cepat, terlalu kecil atau dengan bayi berat lahir rendah (BBLR).
minggu ke 18-20.
218
Ibu merasa adanya pergerakan janin 24 jam terakhir yaitu sebanyak
15 kali. Hal ini sesuai dengan teori Sulistyawati (2016), bahwa gerakan
janin dalam 24 jam minimal 10 kali, gerakan ini dirasa dan dihitung oleh
Pada kehamilan saat ini ibu melakukan suntik TT satu kali yaitu TT
II sebanyak 6 kali, dan TM III sebanyak 10x karena saat hamil pertama
dan kedua berbeda, pada hamil ini Ny.I lebih sering merasakan keluhan
219
Selama kehamilan ini ibu mengkonsumsi tablet Fe sebanyak ±135
usia kehamilan 36 minggu dengan hasil 11,6 gr%. Hal ini menunjukan
kg BB saat ini 59 kg, TB 157 cm dengan hasil IMT 24. Hal ini sesuai
badan yang tepat bagi setiap ibu hamil saat ini didasarkan pada
220
Pada pengukuran LILA Ny.I yaitu 24,5 cm. Tidak ada kesenjangan
Atas (LILA) merupakan salah satu indikator status gizi ibu hamil. Ukuran
37,5°C.
terkecil janin, perut sebelah kiri teraba keras memanjang, ada tahanan.
Divergen teraba 4/5 bagian. Hal ini sesuai dengan teori Husin (2014),
221
Hasil pemeriksaan TFU yaitu 3 jari dibawah prosessus xiphoideuse
Perhitungan secara TFU bisa saja tidak akurat. Hal ini sesuai dengan
teori Hermawati (2018), bahwa apabila tinggi fundus 3-4 cm lebih kecil
ini terjadi pada Ny.I bisa saja karena penurunan bagian kepala sudah
masuk ke pelvis. Namun jika dilihat dari hasil pengukuran TBJ berat bayi
2945 gram. Sesuai dengan teori Kristi (2014), bahwa pada usia
ada kesenjangan dengan teori Husin (2014), bahwa DJJ normal janin
Denyut jantung normal janin berfrekuensi antara 120-160 per menit. Jika
DJJ <120 disebut bradikardi dan takikardi jika DJJ >160 per menit.
155 = 2945 gram. Hal ini sesuai dengan cara Jhonson dalam teori Husin
(2014) yaitu Taksiran berat janin (TBJ) merupakan suatu estimasi atau
222
dengan menggunakan cara Jhonson TBJ (gram) = (TFU-K) x 155
dimana TFU dalam satuan cm, dihitung dengan menggunakan pita ukur
memasuki pintu atas panggul (stasion +), 11 jika sudah memasuki pintu
Ny.I hanya 7T yaitu timbang berat badan dan tinggi badan, tekanan
endemik jadi tidak diberikan. Oleh karena itu terdapat ketidak senjangan
antara teori dengan asuhan yang penulis lakukan, menurut teori Walyani
pelayanan yang sesuai dengan standar yang terdiri 14T dan minimal di
lakukan 12T.
223
bahwa Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang
VDRL dilakukan jika ada indikasi. Menurut teori Husin (2014), bahwa
penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada keluarga ibu atau
suami.
jam 06.00 WIB ±10 menit dan melakukan relaksasi dengan menghirup
udara segar dipagi hari. Hal ini sesuai dengan teori Husin (2014), bahwa
perut dan otot dasar panggul, serta latihan pernafasan untuk mengejan
224
Penulis menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ulang 1
minggu kemudian tanggal 30 Mei 2019 dan apabila ibu ada keluhan
boleh kapan saja untuk kunjungan ulang. Sesuai dengan teori Rukiyah
merupakan hal fisiologis. Hal ini sesuai dengan teori Indrayani (2011),
fisiolongis karena nyeri seperti kram ringan, terasa akibat gerakan tiba-
janin, perut sebelah kiri teraba keras, memanjang ada tahanan, Leopold
225
bagian. Pemeriksaan DJJ dengan hasil 146x/menit teratur, dalam batas
normal.
yaitu timbang berat badan dan tinggi badan, tekanan darah, pengukuran
istirahat, dan pola makan ibu yang dianjurkan pada saat kunjungan
1. Kala I
sejak pukul 21.00 WIB tanggal 01/06/2019, sudah keluar lendir darah
dan belum keluar air-air. Keluhan yang dirasakan ibu merupakan tanda-
226
darah berasal dari kanalis servikalis. Sedangkan pengeluaran darah
Ibu bersalin tidak sesuai dengan hari perkiraan lahir tetapi hal
usia kehamilan, ibu bersalin pada usia kehamilan 40 minggu. Tidak ada
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin.
terkecil janin, perut ibu sebelah kiri teraba keras memanjang ada
tahanan. Leopold III teraba bulat, keras, tidak dapat digoyangkan. Hal ini
sudah terjadi penurunan kepala janin sehingga TFU lebih kecil dari
sebelumnya.
ada kesenjangan dengan teori Husin (2014), bahwa DJJ normal janin
227
Selanjutnya penulis melakukan perhitungan jumlah kontraksi (his)
dengan hasil 3x dalam 10 menit lamanya 35 detik. Hal ini sesuai dengan
20 detik.
posisi UUK kiri depan, penurunan hodge II, tidak ada molage, ibu dalam
kala I fase aktif. Hal ini sesuai dengan teori Moegni (2013), bahwa kala
Nadi 30 menit sekali, Suhu tubuh setiap 2 jam sekali, DJJ setiap 30
dilakukan setiap 4 jam sekali atau jika ada indikasi. Hal ini sesuai
menit sekali, Suhu tubuh setiap 2 jam sekali, DJJ setiap 30 menit sekali,
jam sekali.
36,6°C dalam batas normal. DJJ dengan hasil 141x/menit teratur. HIS
228
dengan hasil 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik. Setelah 4 jam pada
hasil pemeriksaan dalam yaitu hasil vulva vagina tidak ada kelainan,
posisi UUK kiri depan, penurunan Hodge III, tidak ada moulage. Selama
dilatasi maksimal, penyebab dari itu bisa saja dikarenakan His ibu yang
lengkap berakhir melewati garis waspada karena his tidak adekuat dan
adanya penyulit (misalnya fase aktif yang memanjang, macet, dan lain-
lain).
2. Kala II
Pukul 08.00 WIB, ibu mengeluh mulas semakin sering, merasa ada
dorongan meneran seperti ingin BAB dan terasa keluar air-air. Hasil
pemeriksaan vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio tipis lunak,
229
pembukaan 10 cm, ketuban jernih pecah spontan pukul 08.00 WIB,
tidak ada moulage. Hal ini sesuai dengan teori JNPKKR (2016), bahwa
ini merupakan tanda gejala kala II persalinan, yaitu ibu merasa ada
karena sangat dipengaruhi oleh rasa senang, nyeri, rasa takut dan
proses persalinan, mengajarkan ibu meneran yang baik dan benar. Hal
230
Pada saat melakukan pertolongan persalinan penulis hanya
APD lengkap meliputi celemek plastik atau dari bahan yang tidak
sesuai teori.
Hal ini sesuai dengan teori JNPKKR (2016), bahwa persalinan normal
multigravida.
tonus otot aktif kulit kemerahan dan segera dilakukan IMD dengan cara
meletakkan bayi didada ibu agar bayi mencari puting ibu selama 1 jam,
bahwa IMD atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu
sendiri segera setelah bayi lahir. Kontak antara kulit bayi dengan kulit
kemudian bayi akan mencari payudara ibu dengan sendirinya. Cara bayi
231
3. Kala III
IU secara IM segera setelah bayi lahir yaitu di 1/3 paha ibu bagian
menyatakan Manajemen aktif kala III yaitu setelah bayi lahir palpasi
disisi lateral 1/3 atas paha pasien secara IM segera setelah bayi lahir,
selama 15 detik.
uteri setinggi pusat dan berisi plasenta, beberapa saat kemudian, timbul
dengan cara meletakkan tangan kiri diatas simpisis ibu tangan kanan
meregangkan tali pusat dan tali pusat bertambah panjang. Hal ini sesuai
232
pusat ditegangkan, maka bila tali pusat masuk berarti belum lepas,
Plasenta lahir spontan pukul 08.37 WIB lama kala III yaitu 7 menit.
insersi tali pusat sentralis ±45 cm, berat ±500 gram, tebal ±2,5 cm,
kotiledon lengkap.
±110 cc. Hal ini sesuai dengan teori Walyani (2015), bahwa pada
4. Kala IV
Pada kala ini ibu mengeluh perutnya masih terasa mulas, kondisi
uterus ini, lapisan luar dari desidua yang mengelilingi situs plasenta
fundus uteri).
perdarahan) selama 2 jam yaitu 15 menit pada satu jam pertama dan
233
pemeriksaan dalam batas normal. Hal ini sesuai dengan teori
menit pada satu jam pertama setelah melahirkan dan setiap 30 menit
baik. Hal ini sesuai dengan teori Dewi (2011), bahwa setelah plasenta
mengkaji jumlah perdarahan pada Ny. I sebanyak ±50 cc. Hal ini sesuai
menggunakan washlap yang dibasahi air DTT. Hal ini sesuai dengan
bahwa bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
ranjang atau disekitar ibu berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang
seperti waktu hamil. Hal ini sesuai dengan teori Nugroho (2014), yang
234
menyatakan ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan gizi
bagi ibu nifas dan juga bayi serta menjaga daya tahan tubuh, dan jika
Ny.I meminum jika merasa demam dan antibiotik yang diberikan untuk
akibat trauma jalan lahir atau akibat hal lainnya yang tidak dapat
diketahui.
20x/menit, suhu 36,5°C, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,
dilakukan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada
jam kedua.. Hal ini sesuai dengan teori Eniyati (2012), bahwa
235
Penulis melengkapi dokumentasi dan pengisian partograf. Hal ini
IV persalinan.
pertama pada saat bayi usia 1 jam, kunjungan kedua pada saat bayi
berusia 6 jam, kunjungan ketiga pada saat bayi berusia 6 hari, kunjungan
keempat pada saat bayi berusia 2 minggu, dan kunjungan kelima pada
saat bayi berusia 6 minggu. Hal ini sesuai dengan teori Moegni (2013)
menyatakan Terdapat minimal 3 kali kunjungan ulang pada bayi baru lahir
yaitu pada usia 6-48 jam (KN1), pada usia 3-7 hari (KN2) dan pada usia 8-
28 hari (KN3).
kuat, tonus otot aktif, warna kulit kemerahan. Sesuai dengan teori Dewi
(2013), bahwa ciri-ciri bayi baru lahir normal yaitu lahir aterm antara usia
jaringan subkutan yang cukup, gerak aktif, dan bayi langsung menangis
kuat.
lahir dan setelah tali pusat dipotong dan diikat, yaitu dengan cara
meletakkan bayi diatas perut ibu selama 1 jam setelah bayi lahir. Hal ini
sesuai dengan teori Sondakh (2013), IMD atau permulaan menyusu dini
adalah bayi mulai menyusu sndiri segera setelah bayi lahir. Kontak
236
antara kulit bayi dengan kulit ibunya dibiarkan setidaknya selama 1 jam
segera setelah lahir, kemudian bayi akan mencari payudara ibu dengan
sendirinya.
36,7°C, Berat badan 3800 gram, Panjang badan 52 cm, lingkar kepala
33 cm, lingkar dada 34 cm. Tidak ada kesenjangan dengan teori Dewi
(2013), menyatakan ciri-ciri bayi lahir normal yaitu berat badan normal
Pemeriksaan reflek glabelar (+), reflek moro (+), reflek rooting (+),
sucking (+), swallowing (+), tonic neck (+), babinsky (+), walking (+). Hal
perilaku bayi baru lahir adalah reflex kedipan (glabelar reflex), reflex
dan tidak menunjukan keadaan bayi prematur. Hal ini sesuai dengan
sistematis, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki tidak boleh ada
yang yang terlewatkan, karena jika ada kelainan atau cacat bawaan,
237
Memberikan salep mata Cloramphenicol 1% untuk mencegah
infeksi pada bayi baru lahir kemudian disuntikan vitamin K di 1/3 paha
darah pada bayi baru lahir belum sempurna, ibu mengetahuinya. Hal ini
sesuai dengan teori Elmeida (2015), bahwa bayi baru lahir hendaknya
dan chlamidia ialah salf erythromycin 0,5% yang dioleskan mulai dari
ini sesuai dengan teori Laksmi (2012), menyatakan bahwa Pada waktu
bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya, dan
Bayi baru lahir normal dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan
tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu
238
2. Kunjungan BBL Kedua Usia 6 Jam
36,7°C. Tonus otot aktif, warna kulit kemerahan, dan menyusu dengan
kuat.
Bayi sudah BAK tetapi belum BAB. Tidak ada kesenjangan dengan
pencernaan.
HB0 untuk mencegah penyakit hepatitis. hal ini sesuai dengan teori
Imunisasi Hepatitis B (HB0) hanya diberikan pada bayi usia 0-7 hari.
By.Ny. I dimandikan setelah 6 jam lahir. Hal ini sesuai dengan teori
hipotermi.
mandi pagi dan sore lalu dikeringkan jangan diberikan apapun. Hal ini
239
uji klinis untuk membandingkan cara perawatan tali pusat agar tidak
menjemur bayi dipagi hari pada jam 07.00-09.00, tanda bahaya bayi
baru lahir. Sesuai dengan teori Dewi (2013), Penyuluhan yang diberikan
kepada ibu dan keluarga sebelum bayi pulang adalah perawatan tali
diberi ASI dan tali pusat puput pada hari ke lima, BAK 6-7x/hari, BAB 1-
2x/hari. hal ini sesuai dengan teori Rukiyah (2013), bahwa berkemih 6-
10x dengan warna urin pucat menunjukan masukan cairan yang cukup.
bayi biasanya dalam 3 hari pertama BAB, tinja masih dalam bentuk
puput tali pusat pada By. Ny. I terjadi pada hari kelima. Sesuai dengan
240
Keadaan umum bayi baik, Berat badan bayi 4000 gram, panjang
karena berat badan bayi pada saat lahir 3800 gram. Hal ini sesuai
bayi lahir sampai usia 6 bulan sebesar 140 – 200 gram perminggu.
Ny.I memberikan bayinya ASI dengan teratur minimal 2 jam sekali dan
suhu 36,5°C. Hal ini sesuai dengan teori Dewi (2013), bahwa frekuensi
normal 36,5-37,6°C.
dibersihkan dan mengingatkan ibu tanda bahaya bayi baru lahir, seperti
demam >38°C, bayi merintih, bayi tidak mau menyusu, bayi tidur terus
dan perdarahan pada tali pusat Hal ini sesuai dengan teori Dewi (2013),
tanda bahaya.
pada tanggal 16 Juni 2019 untuk dilakukan pemeriksaan pada ibu dan
bayi. Hal ini sesuai dengan teori Moegni (2013), yang menyatakan
241
4. Kunjungan BBL keempat usia 2 minggu
pemeriksaan keadaan umum bayi baik, Berat badan bayi 4300 gram,
umur 13 tahun 3 x TB lahir. Saat ini berat badan dan panjang badan
untuk dilakukan imunisasi BCG dan polio 1 dan penimbangan BB. Hal
ini sesuai dengan teori Dewi (2013), yang menyatakan bahwa imunisasi
BCG dan Poilo 1 diberikan pada bayi usia 0-2 bulan. Apabila BCG akan
dilakukan uji tuberkulin atau lebih sering disebut tes mantoux terlebih
dahulu.
242
Pemeriksaan fisik bayi dibagian lengan kanan bayi, terdapat tanda
dan imunisasi selanjutnya yaitu DPT dan polio 2. Hal ini sesuai dengan
Hepatitis B-0 diberikan sedini mungkin setelah bayi lahir, BCG dilakukan
1 kali pada usia 1-11 bulan, sebaiknya dilakukan sebelum bayi berusia 2
– 3 bulan, DPT dasar diberikan 3 kali sejak anak dua bulan dengan
interval 4 minggu, Campak satu kali saat usia bayi 9 bulan. Imunisasi
dasar lengkap itu penting dan sesuai usia yang dianjurkan dalam
persalinan dan 6 minggu setelah persalinan). Hal ini sesuai dengan teori
yaitu pada 6-8 jam setelah persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu
243
1. Kunjungan Nifas Pertama (6 Jam)
pada kondisi sebelum hamil. dengan involusi uterus ini, lapisan luar dari
dengan membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Ibu post
nadi normal, denyut nadi sehabis melahirkan biasanya lebih cepat dan
Bila suhu dan nadi tidak normal maka pernafasan juga akan
244
Pada pemeriksaan payudara didapatkan putting susu menonjol
menghasilkan ASI.
kontraksi baik, kandung kemih kosong. Hal ini sesuai dengan teori
menurut Dewi (2011), bahwa setelah plasenta lahir TFU 2 jari dibawah
lokhea rubra. Hal ini sesuai dengan teori Sulistyawati (2015), yaitu
menyatakan bahwa lokhea rubra keluar pada hari ke-1 sampai hari ke-4
masa post partum. karena arti dari lochea itu kan pengeluaran dari sisa
sisa darah.
hygine. Sesuai dengan teori Nugroho (2014), bahwa asuhan 6-8 jam
atonia uteri, memberikan konseling pada ibu atau salah satu keluarga
245
2. Kunjungan Nifas Kedua (1 Minggu)
mengatakan tidak ada keluhan, BAK dan BAB lancar, ASI lancar keluar
Pengeluaran darah yang Ny.I alami normal. Hal ini sesuai dengan teori
20x/menit, suhu 36,5°C. Berat badan ibu setelah melahirkan turun 6 kg.
Hal ini sesuai dengan teori Mustary (2013), bahwa normalnya turun
11kg.
teori Dewi (2011), bahwa pada 1 minggu post partum, TFU teraba
cukup 1-2 jam disiang hari dan 7-8 jam pada malam hari, ibu harus bisa
mengambil kesempatan tidur siang saat bayi tertidur ibu pun ikut tidur.
nifas sekitar 8 jam pasca malam hari dan 1 jam pada siang hari.
246
istirahatnya salah satunya ialah tidur siang atau istirahat saat bayi
tidur.
seimbang bergizi dan kaya protein karna ibu sedang menyusui. Sesuai
mineral.
apapun. Hal ini sesuai dengan teori Elmeida (2015), yang menyatakan
Keadaan umum ibu baik, tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 78x/menit,
didapatkan TFU sudah tidak teraba, kandung kemih kosong. Tidak ada
minggu post partum, TFU tidak teraba diatas simpisis dengan berat 350.
247
Pada pemeriksaan genitalia terlihat pengeluaran lochea serosa.
Hal ini sesuai dengan teori Sulistyawati (2015), yaitu lochea serosa
robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada hari ke-7 sampai hari ke-
14.
ada oedema, dan tidak ada tanda homan. Hal ini sesuai dengan teori
berada pada posisi sit up pada waktu yang lama, memiliki insiden tinggi
efek sampingnya. Hal ini sesuai dengan teori Sari (2014), yang
248
4. Kunjungan Nifas Keempat (6 minggu)
36,5°C.
adalah 3,20 kg, pada ibu postpartum yang memberikan ASI dan susu
formula penurunan berat badan yang normal terjadi sebesar 3,70 kg,
dan pada ibu postpartum yang memberi susu formula penurunan berat
badan 3,46 kg. Sejak Ny.I melahirkan bayinya hanya memberikan ASI
muda sklera putih, leher tidak ada benjolan, payudara tidak ada
desidua, sel epitel, selaput lendir serviks, dan serabut jaringan yang
249
Hal ini sesuai dengan teori Nugroho (2014), bahwa program KB
panjang sangat efektif tidak perlu pulang pergi ke Puskesmas dan tidak
mengganggu ASI. Hal ini sesuai dengan teori Marmi (2016), yang
menyatakan bahwa Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah satu alat
dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat
pencegahan kehamilan.
ini sesuai dengan teori Marmi (2016), bahwa AKDR tidak boleh dipasang
jika pasien mengalama disminore yang berat, darah haid yang banyak, dan
250
Penulis melakukan informconsent, dan menjelaskan mengenai
abdomen tidak ada benjolan dan nyeri tekan, tidak teraba ballotement,
ekstremitas atas tidak ada oedema, bawah tidak ada oedema dan varises.
Hal ini sesuai dengan teori Marmi (2016), bahwa yang dapat menggunakan
Pemeriksaan genetalia vulva dan vagina tidak ada kelainan, tidak ada
ulkus, panjang rahim 7 cm. Hal ini sesuai dengan teori Handayani (2015),
rongga rahim kurang dari 5cm. Sedangkan pada Ny.I ukuran rahim 7 cm.
IUD alasan ibu memakai KB IUD karena tidak perlu pulang pergi ke
251
Menjelaskan kembali efek samping IUD yaitu sakit perut mulas setelah
masuk kedalam rahim ibu. Hal ini sesuai dengan teori Sofian (2015),
bahwa efek samping pemasangan IUD yaitu nyeri dan mulas setelah
disminorea (nyeri selama haid). Ny.I dianjurkan kembali segera jika terjadi
benang IUD masuk kedalam kanalis servisis atau kedalam rongga rahim,
terjadi keluhan. Hal ini sesuai dengan teori Sofian (2015), menyatakan
252
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Puskesmas Bogor Tengah periode Mei – Juli tahun 2019, diperoleh hasil
sebagai berikut :
lahir, nifas dan KB. Dari pengkajian penulis tidak menemukan masalah.
data dan pengkajian data subjektif dan data objektif pada Ny.I Masalah
pada kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB dengan benar.
253
4. Penulis melakukan analisa untuk menemukan masalah potensial yang
mungkin terjadi pada Ny.I masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,
nifas dan KB. Dari hasil analisa penulis tidak menemukan masalah
rujukan pada Ny.I saat hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas karena
dari mulai kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB. Hal ini
masalah dan kebutuhan yang ditemukan pada Ny.I akan tetapi ada saat
yaitu tidak memakai alat pelindung diri secara lengkap seperti penutup
kepala.
7. Dari seluruh asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny.I saat
hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB. Kemudian penulis
oleh klien.
pada Ny.I saat hamil, bersalin, bayi baru lahir, masa nifas dan KB
254
B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
pelayanan kebidanan.
2. Bagi Pasien
sesuai dengan prioritas ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB.
khususnya dalam memberikan asuhan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
255