Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

POST PARTUM

Sutrisari Sabrina Nainggolan,


S.Kep,Ns,M.Kes,M.Kep.
DEFINISI
 Masa nifas atau post partum disebut juga
Puerperium yang berasal dari bahasa latin
yaitu dari kata “Puer” yang berarti bayi
dan “Parous” yang berarti melahirkan.
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil (Anggraini, 2010)
TAHAPAN MASA POST PARTUM
 Peurperium dini (immediate puerperium)
 Peurperium intermedial (early puerperium)
 Remote pueperium (later puerperium)
PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI
MASA POST PARTUM
 Involusi uterus
 Tempat plasenta
 Serviks (mulut rahim)
 Lochea
PERUBAHAN VULVA, VAGINA,
PERINEUM
 Vulva dan vagina mengalami penekanan serta
perenggangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada
dalam keadaan kendur, karena sebelumnya terenggang
oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju.
 Perubahan pada perineum pasca melahirkan terjadi pada
saat perineum mengalami robekan, pada post natal hari ke
5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar
tonusnya sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan
sebelum melahirkan (Marmi, 2012).
PERUBAHAN SISTEM
PENCERNAAN
 Sistem pencernaan selama kehamilan dipengaruhi
oleh beberapa hal diantaranya tingginya kadar
progesterone yang dapat mengganggu
keseimbangan cairan tubuh. Pasca melahirkan,
kadar progesterone juga mengalami penurunan.
 Sistem pencernaan pada masa nifas membutuhkan
waktu yang berangsur-angsur untuk kembali
normal. Pola makan ibu nifas tidak akan seperti
biasa dalam beberapa hari dan perineum ibu akan
terasa sakit untuk defekasi
PERUBAHAN SISTEM
PERKEMIHAN
 Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama post
melahirkan. Kemungkinan terdapat spasme sfingter dan
edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami
kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama
persalinan.
 Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-
36 jam sesudah melahirkan.
 Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormone esterogen yang
bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang
mencolok. Keadaan ini menyebabkan diuresis. Ureter yang
berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.
PERUBAHAN PSIKOLOGI MASA
POST PARTUM
 Phase Honeymoon
 Ikatan kasih (Bounding dan Attachment)
 Phase pada masa nifas
 Takking in (1-2 hari post partum)
 Taking Hold (2-4 hari post partum)
 Letting Go
MASALAH PSIKOSOSIAL IBU
POST PARTUM
 Baby Blues
 Depresi Pascapartum
 Psikosis pascapartum
PELAYANAN PASCA SALIN
1. PENGKAJIAN
 Riwayat Kesehatan ; riwayat masa kehamilan,
proses persalinan, riwayat saat ini

 Pemeriksaan fisik :
 Tanda vital diukur setiap 4 jam dalam 24 jam
pertama selanjutnya 8 jam
 Tonus, posisi, dan tinggi fundus uterus dikaji tiap 4
jam dalam 24 jam
 Tonus uterus krn adanya involusio teraba bulat dan keras
 Posisi uterus digaris tengah
 Diastasis rectus abdominal ctt panjang dan lebar
 Jenis dan jumlah lochea, kaji jumlah, warna dan bau
serta ada tidak bekuan darah, kaji berapa kali ganti
pembalut. Jika diketahui pembalut ganti setiap 2 jam,
lochea jumlahnya banyak , kaji lebih lanjut

 Perubahan payudara; kaji bentuk, putting,


kebersihan, areola, ada tidak kolostrum, kenyamanan

 Kondisi perineum; jika ada episiotomi cek adanya


yanda REEDA (redness, edema, ekimosis, discharge,
approximatly). Tanyakan kenyamanan, cek ada tdk
hematoma (bruising, edema, nyeri). Cek ada tdk
hemoroid
 Fungsi kandung kemih; kaji ada tdk kesulitan BAK
dan pengosongan kandung kemih yg tdk tuntas, kaji
ada tdk rasa sensai sspt terbakar (tanda adanya
infeksi). Anjurkan berkemih tiap 3-4 jam

 Fungsi GI Tract ; kaji BU, mual muntah, sdhkan ibu


flatus dan BAB. Umumnya dikaji 2x/hari dmp kondisi
normal. Diet ibu 3000 ml/hr untuk membantu proses
penyembuhan dan mencegah konstipasi

 Ekstremitas bawah; kaji sensasi, peregangan, edema,


tanda-tanda tromboembolisme pd masa immediate
pp. Laporkan jika terjadi kemerahan, rasa hangat dan
nyeri, perasaan berat pada ekstremitas, tanda Homan
postifi
 Kenyamanan dan istirahat; kaji pola dan jam
tidur, kaji rasa tidak nyaman yg timbul

 Aspek psikologis; kaji respon ibu thd


persalinan, persepsi ibu thd respon keluarga
dan status psikologis yg ditemukan

 Pekajianadaptasi klg meliputi status


psikologis ayah, kemampuan dalam
perawatan anak, respon klg thd bayi,
dukungan dan bantuan klg stlh plg
2. Diagnosa Keperawatan
 Resiko kekurangan cairan b/d kehilangan darah/
pengeluaran berlebihan mlli keringat, diuresis
 Perubahan eliminasi urin
 Perubahan eliminasi BAB
 Resti perubahan parenting b/d kurangnya
pengetahuan ttg perawatan by
 Prose laktasi tdk efektif b/d kurangnya
pengetahuan ttg asi ekslusif, perawatan
payudara, cara menyusui
 Ketidakmampuan memilih alat kontrasepsi
b/d kurangnya informasi mengenai alat
kontrasepsi, manfaat, cara kerja dan efek
samping

 Observasi adanya perdarahan, ggn mood,


infeksi pp, serta komplikasi lain yg
membutuhkan kolaborasi dgn tim
kesehatan lain
3. Perencanaan
 Perencanaan tgt kpd: kondisi ibu & bayi, antisipasi
lamanya perawatan hospitalisasi ibu dan bayi,
kemungkinan ayah terlibat dalam perawatan & penkes

 Tujuan askep :
 Bebas dr infeksi
 Menunjukkan f/ eliminasi normal
 Istirahat cukup
 Bebas injuri dan ketidaknyamanan
 Menunjukkan involusio normal, perubahan lochea normal tanpa
perdarahan
 Mampu menyusui
 Dapat mengungkapkan perasaan ttg persalinan
 Menjunjukkan kemampuan dlm merawat bayi dan dirinya
4. Implementasi
 Monitoring TV, perfis dari kepala smp kaki
 Monitoring tonus otot, tfu, jika ditemukan tonus
dan penurunan tfu tdk optimal lakukan stimulasi
dgn masase & kolaborasi
 Monitoring lochea
 Monitoring ada tdk tromboplebitis. Ajarkan utk
tdk menyilang kaki bila duduk/ berbaring. Bila
klien mengeluh kram/ pegal rendam air hanyat,
beri minyak kayu putih. Anjurkan senam nifas
scr teratur utk pemulihan
 Jelaskan perlunya BAB dan BAK teratur, amati
wana urin yg pekat/ kemerahan , anjurkan ibu
diet TKTP dan tinggi serat serta banyak minum
 Tingkatkan rasa nyaman, ajarkan tekhnik
relaksasi, kompres air dingin pd perineum,
rendam duduk air hangat dgn antiseptik utk
mengurangi nyeri
 LAkukan perawatan perineum dan rektum utk
pencegahan infeksi
 Meningkatkan perawatan payudara
 Meningkatkan adaptasi ibu, keluarga,
kemampuan sebagai ortu dan kemampuan
memilih metoda kontrasepsi
5. Evaluasi
 Evaluasi secara kontinyu bayi, ortu dan
keluarga
 KAji pencapaian pemulihan fisiologis ibu
sbg hal utama
 KAji peningkatan pengetahuan dan
kemampuan perawatan diri
Pengkajian Status
Fundus Uterus After Birth
Evaluasi Kondisi Lokea
PENGKAJIAN PERINEUM
CONTOH KASUS 1
Seorang perempuan berusia 27 tahun, P1A0, baru saja
melahirkan secara normal 2 hari yang lalu di Praktik
Bidan Mandiri. Merasa lelah dan khawatir tidak dapat
merawat anaknya dan sering menceritakan
pengalamannya saat bersalin. Menurut teori Reva Rubin,
fase adaptasi yang sedang dialami ibu di atas adalah .....
a.Taking in
b.Taking hold
c.Letting go
d.Letting in
CONTOH KASUS 2
Seorang perempuan berusia 30 tahun, P3A0, 7 hari
postpartum mengatakan demam sejak 2 hari yang lalu,
persalinan ditolong oleh dukun, datang ke praktik bidan
mandiri dengan keluhan demam, pusing, dan badan terasa
lemas, PPV cairan berbau. Hasil pemeriksaan TD:100/70
mmHg, Temp. 39, N : 100x/mnt, P: 28x/mnt. Apa
diagnosis yang tepat berdasarkan pada kasus di atas?
a.Infeksi puerpuralis
b.Demam postpartum
c.Infeksi luka perineum
d.Infeksi robekan jalan lahir

Anda mungkin juga menyukai