Rooting lebih ke mencari putting susu kalau sucking menghisap dengan kuat (saat di susui) benda yg di
letakkan di mulut bayi
Pemeriksaan refleks sucking dilakukan dengan cara meletakkan jari atau benda lainnya kedalam mulut
bayi, maka bayi akan memberikan respon meghisap.
Refleks menghisap adalah gerakan otomatis bayi yang baru lahir untuk menghisap benda yang
ditempatkan di mulut mereka.
Ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi disentuh, bayi akan mulai menghisap.
Refleks menghisap mulai muncul saat usia 32 minggu kehamilan dan menjadi sempurna saat usia 36
minggu kehamilan. Oleh karena itu, bayi prematur biasanya belum bisa menghisap dengan baik.
Refleks menghisap berkembang saat bayi masih dalam kandungan. Perkembangan paling awal adalah
pada minggu ke 32 kehamilan. Umumnya berkembang sepenuhnya pada minggu ke 36 kehamilan. Anda
bahkan mungkin melihat refleks ini beraksi selama USG rutin. Beberapa bayi akan menghisap jempol
atau tangannya, menunjukkan bahwa kemampuan penting ini sedang berkembang.
Seperti namanya, sucking reflex membantu bayi untuk mengisap. Sucking reflex awalnya berkembang
dari reflek rooting (Refleks ini terjadi ketika Anda menyentuh pinggir mulut bayi Anda. Bayi akan
mengikuti arah sentuhan tersebut sambil membuka mulutnya. Hal ini membantu bayi ketika ia sedang
ingin menyusu. Refleks ini muncul sejak lahir dan bertahan hingga usia 3-4 bulan). Saat atap mulutnya
disentuh, si Kecil akan mulai mengisap.
Refleks ini dimulai pada sekitar minggu ke-32 kehamilan dan tidak sepenuhnya berkembang sampai
sekitar usia kehamilan 36 minggu. Oleh karena itu, bayi prematur mungkin memiliki kemampuan
mengisap yang lemah atau belum matang.
Refleks sucking akan semakin kuat semakin sering ia melakukannya, dan bisa berubah menjadi
kebiasaan mengisap ibu jari.
Mengapa refleks hisap penting untuk bayi?
Refleks menghisap merupakan rute bayi menuju pengenalan akan makanan sehingga Refleks hisap
sangat penting untuk bayi agar mendapatkan asupan makanan. Bayi mulai mempraktikkannya di dalam
rahim dan akan berkembang sepenuhnya setelah 36 minggu.
Refleks ini memudahkan bayi untuk memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting
susu dengan makanan.
untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau binatang menyusui yang baru lahir, karena
dengan begitu dia dapat menentukan susu ibu untuk meperoleh makanan
Refleks hisap pada bayi bukan hanya memastikan bahwa seorang anak terikat dengan Ibu dan dapat
memberi makan, tetapi juga akan menenangkannya. Jadi, beberapa bayi mengandalkan ibu jari atau dot
untuk menenangkan diri setelah insting itu hilang
Mengisap jempol merupakan kebiasaan alami yang dilakukan oleh sebagian besar bayi. Bayi biasanya
mulai mengisap jempol saat masih di dalam kandungan dan bisa melakukannya setelah lahir sebagai
cara untuk menenangkan diri, membuat diri merasa aman dan nyaman, serta meredakan stres.
Pertama, bayi memegang puting susu di antara lidahnya dan langit mulutnya. Kemudian, dia akan benar-
benar mulai mengisap dengan menggerakkan lidah ke atas dan ke bawah.
Jika Kita menyentuh langit-langit mulut bayi dengan jari, dot, atau puting, bayi akan secara naluriah
mulai mengisap. Sekitar 2 sampai 3 bulan, proses mengisap ini akan menjadi upaya sadar daripada
sekadar refleks. Namun, setiap kali bayi menunjukkan refleks ini bukan selalu berarti tanda lapar.
Mengisap adalah kegiatan yang menenangkan dan menyenangkan untuk bayi.
Dalam proses menyusui, bukan hanya puting susu yang perlu masuk ke mulut bayi, tetapi juga sejumlah
besar areola Ibu. Jika ujung puting ibu hanya sampai di mulutnya, maka tidak cukup jauh ke belakang
untuk merangsang refleks mengisap.
Juga, jaringan susu tidak akan ditekan dengan benar oleh lidah dan rahang bayi.
Penyebab bayi suka mengisap jarinya karena ia memiliki refleks alami untuk menyusu dan hal ini akan
membantu bayi menyusu dari payudara dengan mudah. Tindakan mengisap sendiri memiliki peran
biologis karena memungkinkan bayi memperoleh makanan, kenyamanan fisik, dan keamanan. Selain itu,
kondisi ini biasanya terjadi ketika mereka merasa lelah, lapar, bosan, sakit, atau bahkan kesal.
Bayi adalah anak mulai umur 0 sampai 11 bulan.
Balita Usia 1–5 tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa anak usia balita
dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu, bayi usia 0-2 tahun, batita 2-3 tahun, serta anak prasekolah
4-5 tahun.
Bayi prematur mungkin memiliki kemampuan mengisap yang lemah atau belum matang karena refleks
yang belum berkembang sepenuhnya.
Biasanya, bayi prematur memiliki beberapa masalah, seperti; pola mengisap yang tidak teratur atau
tidak efisien, penekanan bibir yang lemah, bentuk atau gerakan lidah terganggu, stabilitas pipi bagian
dalam yang melemah serta kesulitan sinkronisasi mengisap dan menelan dengan pernapasan.
Poin terakhir adalah bagian dari komplikasi yang memengaruhi bayi prematur yang dikenal sebagai
Infant Respiratory Distress Syndrome (RDS). Bayi dengan RDS mengalami kesulitan menyinkronkan
mengisap, menelan, dan bernafas. Ini dapat mempengarui proses menyusui karena bayi tidak dapat
bertahan lama dan mudah lelah saat menyusui. Akibatnya, bayi baru lahir bisa berisiko kekurangan gizi.
Refleks mengisap sering berkembang pada bayi prematur selama beberapa minggu pertama. Sampai
saat itu, bayi diberi ASI atau formula melalui tabung makanan. Para peneliti terus melihat refleks
mengisap dan hubungannya dengan menelan dan bernapas.
Harapannya adalah untuk mengembangkan terapi yang mungkin dapat membantu bayi prematur lebih
baik mengembangkan keterampilan menghisap pada bayi yang penting ini.
Kurang matangnya perkembangan menghisap pada bayi prematur ditandai dengan munculnya
permasalahan oral feeding yang akan menyebabkan keterlambatan dalam menyusui, berat badan
rendah dan dehidrasi selama awal minggu pasca kelahiran. Kelemahan menghisap ini dikaitkan dengan
kematangan struktur saraf bayi dan kekuatan otot mulut. Hal ini sesuai dengan teori tersebut bahwa
bayi yang usia kurang dari 1 minggu biasanya mengalami keterlambatan dalam permasalahan oral
feeding (Jonshon, 2003). Reflek hisap pada bayi muncul 20-30 menit setelah kelahiran. Refleks ini belum
timbul bila kelahiran terjadi sebelum minggu ke 32 dan belum akan sempurna bila bayi lahir sebelum
usia 36 minggu, sehingga sering kita temui bayi-bayi prematur dengan kemampuan menghisap yang
lemah.
Bagaimana cara mengetahui bayi tidak menyusu dengan efektif? Beberapa tandanya antara lain:
Berikut ini beberapa teknik khusus yang dapat digunakan dalam terapi motorik oral untuk meningkatkan
refleks menghisap bayi:
Menekan jari telunjuk dengan lembut pada bagian tengah bibir atas dan bawah ke arah garis tengah
untuk meningkatkan kekuatan dan rentang gerak bibir dan segel bibir
Menekan jari telunjuk dengan lembut pada bagian tengah gusi atas ke arah belakang mulut untuk
meningkatkan rentang gerak lidah, merangsang menelan, dan meningkatkan proses menghisap.
Menekan jari telunjuk dengan lembut pada bagian tengah gusi bawah ke arah belakang mulut untuk
meningkatkan rentang gerak lidah, merangsang menelan, dan meningkatkan proses menghisap
Secara keseluruhan, stimulasi oral dan terapi motorik oral dapat menjadi cara yang efektif untuk
meningkatkan refleks menghisap bayi dan meningkatkan kemampuan mereka untuk minum dan makan.
Refleks hisap pada bayi merupakan salah satu refleks alami yang dimiliki bayi baru lahir. Refleks ini
membantu bayi untuk mengisap dan memperoleh makanan. Berikut adalah beberapa cara untuk
melatih gerak refleks hisap pada bayi:
1. Memberikan puting susu atau jari ibu pada mulut bayi untuk merangsang refleks hisap
2. Melakukan pijatan oromotor pada bibir, gusi, dan pipi bagian dalam bayi untuk memperbaiki
kekuatan dan lingkup gerak bibir dan lidah
3. Memberikan latihan oral sensomotor terapi untuk meningkatkan kemampuan menghisap dan
menelan pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
4. Memberikan ASI atau susu formula pada bayi secara teratur untuk memperkuat refleks hisap
Namun, perlu diingat bahwa refleks hisap pada bayi akan berubah menjadi terkendali mulai usia 3 bulan
dan fungsinya menjadi berkembang, yaitu kemampuan untuk makan dan minum
Bayi yang memiliki refleks menghisap dan menelan lambat, biasanya akan berpengaruh pada
kemampuan makan dan perkembangan bicara. Apabila refleksnya tidak muncul, menandakan adanya
perkembangan yang lambat pada otak atau ada kerusakan otak, misal, ada trauma di kepala ketika lahir
atau kondisi BBLR.
Berikut adalah beberapa cara untuk merangsang refleks hisap pada bayi:
Oral Sensomotor Therapy: Terapi ini dapat meningkatkan kemampuan oral motor bayi sehingga dapat
meningkatkan kemampuan minum dan menelan
Stimulasi oral: Stimulasi oral dapat meningkatkan peredaran darah, meningkatkan fungsi otot, dan
merangsang refleks hisap pada bayi, terutama pada bayi berat lahir rendah
Penekanan jari pada gusi bawah dan pipi bagian dalam: Penekanan jari dengan lembut pada pusat gusi
bawah ke arah belakang mulut akan memperbaiki lingkup gerak lidah, menstimulasi menelan, dan
memperbaiki proses menghisap. Sedangkan penekanan jari dengan lembut pada pipi bagian dalam,
gerakan ke arah molar, akan memperbaiki lingkup gerak pipi dan lip seal
Memberikan jari atau dot: Beberapa bayi mengandalkan ibu jari atau dot untuk menenangkan diri
setelah insting menghisap hilang
Pijat oromotor: Pijat oromotor dapat meningkatkan kekuatan menghisap bayi baru lahir atau prematur
Dalam melakukan stimulasi refleks hisap pada bayi, perlu diingat bahwa setiap bayi memiliki
kemampuan menghisap yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan hati-hati dan
sesuai dengan kondisi bayi
Oral feeding : pemberian makanan melalui mulut mengacu pada semua pemberian makanan melalui
mulut, termasuk ASI dan susu botol. Ini adalah tonggak penting dalam perkembangan bayi baru lahir.
Terapi motoric oral : Terapi Motorik Oral adalah suatu metode untuk membantu meningkatkan fungsi
otot-otot makan, seperti otot rahang, otot bibir, dan otot lidah. Terapi ini dapat membantu mengatasi
masalah susah makan pada anak.Terapi oral motor juga dapat membantu mengatasi masalah
keterlambatan bicara atau masalah oral lainnya. Terapi ini sebaiknya dilakukan atas saran dan
pendampingan profesional untuk memastikan terapi yang dilakukan tepat sasaran
Pijatan orotomotor : pijat oromotor adalah teknik pijat yang digunakan untuk menstimulasi kemampuan
motorik mulut bayi dan anak-anak. Teknik ini melibatkan pemijatan pada pipi, bibir, dan area lain di
sekitar mulut untuk membantu mengembangkan otot-otot yang digunakan untuk makan, berbicara, dan
aktivitas mulut lainnya.
Oral sensomotor teraphy : Terapi Sensomotorik Oral adalah sebuah pendekatan yang memberikan
pengalaman sensorik dan gerakan yang terstruktur kepada anak-anak dengan gangguan neurologis dan
masalah pencernaan untuk memfasilitasi peningkatan kemampuan makan.
Gangguan neurologis : Gangguan neurologis adalah setiap gangguan pada sistem saraf tubuh. Kelainan
struktural, biokimia atau listrik di otak, sumsum tulang belakang atau saraf lainnya dapat menyebabkan
berbagai gejala
Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya
menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi
berusia sekitar 3 hingga 4 bulan
Kebanyakan bayi mengurangi intensitas mengisap jempolnya setelah berumur 2 tahun. Namun kalau
mereka terus melakukannya bahkan setelah umur 4 tahun, maka mereka rawan mengalami gangguan
gigi permanen. Di samping kesehatan gigi yang dipertaruhkan di sini, mengisap jempol jangka panjang
juga dapat memicu masalah lainnya.